Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN BIOKIMIA FISIKA KESEHTAN

PENGENALAN ANTIGEN BERUPA MAKHLUK


HIDUP SECARA MIKROSKOPIS

OLEH :

Nama : Tria Kartika Devi

NIM : 2015301034

Dosen Pengampu : Yustin Nurkhoiriyah, M.Si.

PRODI D4 KEBIDANAN

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

TAHUN 2020/2021
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mikrobiologi ialah ilmu pengetahuan tentang perikehidupm
mahluk-mahluk kecil yang hanya kelihatan dengan mikroskop (bahasa
Yunani: mikros = kecil, bios = hidup, logos = kata atau ilmu). Mahluk-
mahluk kecil itu disebut mikroorganisme, rnikroba, protista atau jasad
renik.
Bakteri dapat dibedakan melalui teknik pewarnaan gram. Teknik
pewarnaan gram tersebut dapat menghasilkan warna merah dan ungu.
Bakteri gram negatif ditandai dengan pewarnaan ungu sedangkan yang
positif berwarna merah.
Salah satu alat untuk melihat sel mikroorganisme adalah
mikroskop cahaya. Dengan mikroskop kita dapat mengamati sel bakteri
yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Pada umumnya mata tidak
mampu membedakan benda dengan diameter lebih kecil dari 0,1 mm.

B. Tujuan
1. Untuk mengenal antigen berupa makhluk hidup (bakteri) secara
mikrokospis
2. Untuk mengetahui teknik pewarnaan bakteri dan pengelompokan
bakteri dengan metode pewarnaan gram.
METODE

A. Metode Pewarnaa Gram


1. Alat dan Bahan :
 Alat :
- ose
- Bunsen
- Objek glass
- Deck glass
- Mikroskop
- Pipet tetes
- Rak pewarnaan
 Bahan :
- biakan bakteri staphylococcus, streptobacil,enterobacter
- NaCl Fisisologis

- Cat Gram A ( Gentian violet)

- kristal Violet 2 gram

- alokoh 95 % 20 ml

- Amonium oksalat 0,8 gram

- aquadest 80 ml

- Cat Gram B (Lugol)

- Iodium 1 gram

- Kalium Iodide 2 gram

- Aquadest 300 ml

- Cat Gram C (bahan pelarut)


- Aceton 50 ml

- Alkohol 95% 50 ml

- Cat Gram D

- Safranin 0,25 gram

- alkohol 95% 10 ml

- aquadest 95 ml

2. Cara kerja :
1) Ambil objek glass yang bersih dan bebas lemak
2) Beri setetes aquadest diatas objek glass
3) Ambil biakan kuman dengan menggunakan ose bulat yang telah
disterilkan diatas api Bunsen
4) Campur biakan kuman dengan aquadest yang ada diatas objek
glass dengan menggunakan ose bulat tersebut.
5) Fiksasi objek glass yang berisi biakan kuman dengan cara
melewtkan objek glass diatas api bunsen hingga kering.
6) Teteskan cat Gram A hingga menutupi permukaan bakteri.
7) Diamkan selama 1 menit.
8) Bilas dengan aquadest.
9) Teteskan cat Gram B hingga menutupi permuaan bakteri kemudian
diamkan selama 1-2 menit.
10) Bilas dengan aquadest.
11) Teteskan cat Gram C, diamkan selama 30 detik.
12) Bilas dengan aquadest.
13) Teteskan cat Gram D, diamkan selama 1 menit kemudian bilas
dengan aquadest.
14) Keringkan dengan menggunakan tissue kering.
15) Zamati dibawah mikroskop pembesaraan 100 X dengan minyak
imersi.
HASIL

A. Sampel 1
Bentuk bakteri : coccus (bulat), bergerombol
Warna bakteri : ungu
Termasuk bakteri gram positif (+)
B. Sampel 2
Bentuk bakteri : basil (batang), tidak berkoloni
Warna bakteri : merah
Termasuk bakteri gram negative (-)
PEMBAHSAN

Pewarnaan Gram (metode Gram) adalah suatu cara untuk mewarnai sel
bakteri menggunakan zat warna berupa Gram, untuk lebih mudah diamati
dibawah mikroskop untuk mengetahui sifat fisiologisnya. Empat bahan reaksi
yang digunakan untuk pewarnaan Gram yaitu:
1. Carbol gentian violet, pewarna pertama (warna ungu).
2. Iodium, pewarna untuk mempertajam pewarna pewarna pertama
(suatukompleks dengan crystal violet).
3. alkohol, penghilang warna.
4. Safranin, suatu counterstain
Crystal violet atau ungu gentian adalah pewarna triarylmethane. Pewarna
ini digunakan sebagai histologis noda dalam metode gram klasifikasi bakteri.
Crystal violet memiliki sifat sifat anti bakteri, jamur dan obat cacing, dan
sebelumnya penting sebagai antiseptik topikal (Sutedjo,1991).
Lugol’s yodium, juga dikenal sebagai solusi lugol, merupakan solusi dari
iodium dan iodida dalam air. Larutan yodium lugol digunakan sebagai antiseptik
dan desinfektan, dan untuk desinfikasi darurat air minum, dan sebagai reagen
untuk deteksi pasti di dalam laboratorium, pewarnaan dan tes medis
(Dwidjoseputro.1998).
Safranin dalah noda biologis yang digunakan dalam histologi dan sitologi.
Safranin digunakan sebagai conterstain dalam beberapa protokol pewarnaan.
Mewarnai seluruhinti sel darah merah. Ini adalah counterstain klasik dalam gram
stain. Hal ini juga dapat digunakan untuk deteksi tulang rawan, musin dan butiran
sel mast. Safranin biasanya memilki struktur kimia. Ada juga trimetil safranin
kedua senyawa berperilaku dasarnya identik dan aplikasi pewarnaan biologi dan
kebanyakan prosedur safranin tidak membedakan diantara keduanya. Persiapan
safranin komersial sering mengandung campuran dari kedua jenis. Safranin juga
digunakan sebagai indikator redok dalam kimia analitik (Sutedjo,1991)
Bakteri adalah suatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan
tersebar luas dibandingkan dengan organisme lainnya di bumi. Bakteri
umumnya merupakan organisme uniseluler (bersel tunggal),
prokariota/prokariot, tidak mengandung klorofil, serta berukuran mikroskopik
(sangat kecil). Bakteri berasal dari kata bahasa latin yaitu bacterium. Bakteri
memiliki jumlah spesies mencapai ratusan ribu atau bahkan lebih. Mereka ada
di mana-mana mulai dari di tanah, di air, di organisme lain, dan lain-lain juga
berada di lingkungan yang ramah maupun yang ekstrim.

Bakteri dapat dibagi menjadi dua katagori utama yaitu bakteri Gram
positif dan bakteri Gram negatif. Bakteri Gram positif adalah bakteri yang tahan
terhadap alkohol sehingga tetap mengikat warna cat pertama dan tidak mengikat
zat kontras sehingga bakteri akan berwarna ungu. Sedangkan bakteri Gram negatif
adalah bakteri yang tidak tahan terhadap alkohol sehingga warna cat pertama
dilunturkan dan bakteri mengikat warna kontras sehingga tampak merah.

Adapun morfologi dari bakteri yaitu :


A. Ukuran
Satuan ukuran bakteri adalah mikrometer (m) yang setara dengan
1/1000 mm atau 10-3 mm. Ukuran yang paling umum dipelajari kira-kira 0,5
– 1,0 x 2,0 x 5,0 m.
B. Bentuk
a. Kokus : berbentuk bulat.
 Monokokus : hidup menyendiri
 Diplokokus : berpasangan (Co : Streptococcus pneumoniae)
 Stafilokokus : berkelompok seperti buah anggur (Co :
Staphylococcus aureus)
 Streptokokus : berbentuk rantai
 Sarcina/ sarsina : mengelompok serupa kubus
 Tetrakokus : koloni terdiri dari empat kokus
b. Basil : berbentuk batang (Contoh: Pseudomonas, Klebsiella)
 Monobasil : hidup menyendiri/ tidak bergerombol
 Diplobasil : berpasangan
 Streptobasil : berbentuk rantai
c. Vibrio : berbentuk melengkung. (Contoh : Vibrio cholerae,
Campylobacter)
d. Spirochaeta : bakteri yang sangat kecil, lentur dan berbentuk spiral.
(Contoh: Treponema pallidum, Leptospira interrogans).
C. Struktur

1. Struktur luar dinding sel


 Flagel/ bulu cambuk
Berfungsi untuk bergerak/ motilitas, dapat diklasifikasikan sbb ;

 Monotrik : 1 flagel pada ujung sel


 Lofotrik : banyak flagel pada 1 ujung sel
 Amfitrik : bayak flagel pada kedua ujung sel
 Peritrik : flagel tersebar dari ujung ke sisi-sisi sel
 Atrik : tdk mempuyai flagel
Lebar flagel : < 0,1 . Flagel terdiri dari protein yang disebut flagelin.
Gerakan flagel menyebabkan bakteri terdorong ke depan (seperti
baling-baling kapal)

 Pili/ Fimbriae
Merupakan benang-benang halus yang keluar/ menonjol dari dinding
sel & hanya ditemukan pada bakteri batang gram negative. Pili
termasuk golongan protein yang disebut lektin

 Kapsula/ lapisan lendir


Menyelubungi dinding sel seluruh bakteri yang terdiri atas
karbohidariat. Berfungsi untuk melindungi sel terhadap kehadiran
faktor luar yang tidak menguntungkan ( kekeringan)

 Dinding sel
Berfungsi untuk memberikan bentuk tertentu pada bakteri, mengatur
keluar masuknya zat kimia, pembelahan sel. Terdiri dari berbagai
macam bahan organik seperti selulosa, hemiselulosa, khitin. Pada
bakteri gram positif, mempunyai 1 lapisan yang tebal. Pada bakteri
gram negatif, merupakan struktur berlapis.
2. Struktur dalam dinding sel
 Membran sitoplasma/ plasmolema/ lapisan hialin
Merupakan bungkus dari sitoplasma, terletak di bagian bawah dinding
sel tetapi tidak terikat. Tersusun oleh senyawa protein, lipida & asam
nukleat

 Protoplasma/ sitoplasma/ plasma sel


Merupakan isi sel yaitu koloid yang mengandung karbohidariat,
protein, enzim, belerang, kalsium karbonat & volutin.

 Inti/ nukleus
Merupakan lokasi utama bahan genetik & sebagai pusat pengendalian
sel. Terdiri dari : DNA & RNA

 Organel-organel yang lain :


 Organel : struktur-struktur yang terbatasi oleh membran dalam
sitoplasma (organel = organ kecil) yang melakukan fungsi khusus
didalam sel. Bakteri tidak mempunyai nukleolus (anak inti),
Retikulum Endoplasma, mitokondariia, tubuh golgi
 Ribosom : partikel kecil yang terdiri dari protein & RNA yang
berfungsi dalam sintesis protein baru
 Badan inklusi : kepingan-kepingan kecil material yang tidak
menjadi bagian utuh dari struktur sel
KESIMPULAN

Bakteri merupakan mikroorganisme yang hanya dapat dilihat dengan


mikroskop dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Bakteri tidak berwarna
dan sulit diamati, oleh karena itu dibutuhkan suatu metode pewarnaan yang dapat
membantu untuk mengidentifikasi struktur morfologi bakteri. Bakteri
dikelompokkan menjadi dua yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif.
Pewarnaan Gram pada bakteri dilakukan dengan cara obyek glass di
asepstiskan, diambil biakan murni bakteri dan dilakukan fiksasi. Setelah itu
bakteri ditetesi Carbol gentian violet, pewarna pertama (warna ungu) sebagai
pewarna primer, Iodium sebagi pewarna sekunder, alkohol sebagai pemucat, dan
safranin sebagai pembanding. Sebelum ditetesi larutan ke-2 dicuci air mengalir
dan dikeringkan.
Morfologi bakteri antara lain memiliki ukuran yang tidak bisa dilihat
dengan mata telanjang. Berbentuk kokus, basil, vibrio, dan spirochaeta. Serta
memiliki struktur diluar dinding sel seperti flagel/bulu cambuk, pili/fimbriae,
kapsula/lapisan lendir, dinding sel dan juga dtruktur didalam dinding sel seperti
membran sitoplasma/ plasmolema/ lapisan hialin, protoplasma/ sitoplasma/
plasma sel, inti/ nukleus dan organel-organe yang lain seperti organel, ribosom
serta badan inklusi.
DAFTAR PUSTAKA

Hurint, Yohana. 2015. LAPORAN PRAKTIKUM AKHIR BAKTERIOLOGI.


https://www.academia.edu/13352877/
LAPORAN_AKHIR_PRAKTIKUM_BAKTERIOLOGI_1 (diakses tanggal 26
Agustus 2020)

Kusnadi, Benny. 2011. LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI


PEWARNAAN GRAM DAN PENGAMATAN MORFOLOGI BAKTERI

https://docplayer.info/54831047-Laporan-praktikum-mikrobiologi-pewarnaan-
gram-dan-pengamatan-morfologi-bakteri.html (diakses tanggal 26 Agustus 2020)

Mikro1, Kelompok. 2019. LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI


PENGAMATAN MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS KOLONI BAKTERI.
https://www.academia.edu/40680726/LAPORAN_PRAKTIKUM_MIKROBIOL
OGI_PENGAMATAN_MIKROSKOPIS_DAN_MAKROSKOPIS_KOLONI_B
AKTERI (diakses tanggal 26 Agustus 2020)

Anda mungkin juga menyukai