Mikrobiologi
Disusun Oleh:
Annisa Mayasni (1911201006)
A. Tujuan Praktikum :
Memperkenalkan prosedur identifikasi bakteri secara mikroskopis dengan
metode pewarnaan Gram dan membedakan bakteri berdasarkan sifat pewarnaan
Gram
Memperkenalkan prosedur identifikasi bakteri secara mikroskopis dengan
metode Ziehl-Neelsen dan mampu mengidentifikasi sifat tahan asam dari
Bakteri Tahan Asam (BTA)
B. Teori Praktikum :
1. Pewarnaan Gram Positif dan Negatif
Salah satu ciri taksonomi pada bakteri adalah respon mereka terhadap
pewarnaan Gram. Pewarnaan Gram merupakan suatu metode yang mendasar untuk
membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok berdasarkan sifat kimia dan
fisik dari dinding selnya, yaitu bakteri Gram positif dan Gram negatif. Metode ini
diberi nama berdasarkan penemunya, ilmuwan Denmark Hans Christian Gram
(1853–1938).
Dinding sel merupakan lapisan selubung sel yang terletak diantara membran
sitoplasma dan kapsul. Dinding sel bakteri bersifat kaku dapat berperan dalam
mempertahankan bentuk dan melindungi sel dari perubahan tekanan osmotik antara
sel dengan lingkungannya. Dinding sel bakteri Gram positif tersusun atas
peptidoglikan yang tebal (90%) dan membran sitoplasma, sedangkan dinding sel
bakteri Gram negatif tersusun atas tiga lapisan yaitu membran luar, peptidoglikan
yang tipis (5-20%), dan membran sitoplasma (Gambar 1). Pada bakteri Gram
negatif bagian luar sel terdapat komponen berupa lipopolisakarida (LPS), tetapi
tidak semua bakteri Gram negatif memiliki LPS. LPS merupakan substansi
berbahaya yang berperan sebagai endotoksin.
Gambar 1. Perbedaan dinding sel bakteri Gram positif dan Gram negatif
D. Cara Kerja :
Pewarnaan Gram Positif dan Negatif
1. Letakkan 1 tetes aquadest steril pada kaca objek (object glass), kemudian
ambil 1 ose bakteri dan diratakan menggunakan ose. Selanjutnya difiksasi
dengan tujuan agar sel bakteri tertempel pada permukaan kaca objek dan tidak
lepas saat dilakukannya proses pewarnaan Gram.
2. Teteskan sebanyak 2-3 tetes preparat dengan larutan kristal violet selama 1
menit.
3. Buang sisa cat dan bilas dengan aquadest steril.
4. Teteskan sebanyak 2-3 tetes preparat dengan larutan lugol’s iodin selama 2
menit.
5. Buang sisa cata dan bilas dengan aquadest steril.
6. Beri larutan pemucat (decolorizing) dengan alkohol 96% selama 15-30 detik.
Catatan: hati-hati dalam pelunturan, lakukan dengan menuangkan tetes demi
tetes alkohol sampai warna kristal violet kepucatan.
Pelunturan jangan terlalu lama.
7. Buang sisa larutan dan bilas dengan aquadest steril.
8. Teteskan sebanyak 2-3 tetes preparat dengan larutan safranin selama 30 detik.
9. Buang sisa cat dan bilas dengan aquadest steril.
10. Keringkan preparat dengan menggunakan kertas serap (blotting) secara hati-
hati, jangan digeserkan yang akan berakibat lepasnya preparat.
11. Amati di bawah mikroskop dengan perbesaran 100x.
12. Gambarkan hasil pengamatan beserta interpretasinya.
Dari hasil gambar 1 yang diperoleh tampak jelas bakteri berwarna ungu, hal ini
menunjukkan bahwa bakteri tersebut tergolong kedalam bakteri Gram positif
karena bakteri Gram positif dapat menyerap zat warna kristal violet yang berwarna
ungu. Bentuk bakteri secara mikroskopis merupakan cara untuk melihat
karakteristik dari suatu bakteri yaitu berbentuk bulat, batang dan koma.
Pada penelitian ini ditemukan bakteri berbentuk bulat yang berarti termasuk ke
dalam bakteri golongan kokus (Safrida dkk., 2012). Bakteri Gram positif berbentuk
kokus dimungkinkan bakteri golongan Staphylococcus atau Streptococcus (Brook
dkk., 2005).
Gambar 2. Bakteri E. Colli
Pada uji biokimia menunjukkan bahwa Escherichia coli termasuk bakteri Gram
negatif. Hal ini ditandai dengan warna merah dari safranin pada pengamatan
mikroskopis. Gram negatif memiliki ciri yakni lapisan peptidoglikan yang tipis
dibandingkan bakteri Gram positif. Dinding sel pada Enterobacteriaceae termasuk
Escherichia coli terdiri dari membran dalam sitoplasmik dan membran luar yang
mengandung lipopolisakarida (LPS) & lipoprotein. LPS terdiri dari lipid A, polisakarida
dan antigen O. Periplasmik merupakan celah antara membran sitoplasmik dalam dan
membran luar lipid. Celah ini mengandung rantai peptidoglikan yang ditemukan pada
bakteri Gram positif, sedangkan pada Gram negatif lebih sedikit mengandung
peptidoglikan (Lovering et al., 2005).
Peptidoglikan merupakan komponen essensial untuk dinding sel bakteri.
Komponen ini memproteksi organisme dari tekanan osmotik, menentukan bentuk sel
dan berintegrasi dengan pertumbuhan sel. Peptidoglikan (disebut juga murein)
merupakan polimer (molekul besar) yang terdiri atas perulangan disakarida yang
tersusun atas monosakarida N-acetylglucosamine (NAG) dan Nacetylmuramic acid
(NAM). NAG dan NAM melekat pada suatu peptida yang terdiri dari 4 atau 5 asam
amino yaitu L-alanin, D-alanin, asam D-glutamat, L-lisin atau asam diaminopimelat,
dan membentuk selubung mengelilingi sel. Pada struktur dinding sel bakteri ini
ditemukan konfigurasi D-asam amino yang berbeda dengan konfigurasi asam amino di
alam yang umumnya dalam bentuk L. NAM dan NAG saling berikatan dalam ikatan β-
1-4-glukosida, dan membentuk rantai yang disebut tetrapeptida (Pratiwi, 2008).
Bakteri ini dapat diwarnai dengan krital violet dan lugol tetapi dengan alkohol
96% pewarna akan luntur karena lapisan dinding sel yang bermuatan positif mengikat
pewarna yang bermuatan negatif tidak terlalu kuat karena lapisan peptidoglikan yang
tipis. Sehingga bila diberikan warna sekunder yakni safranin akan terwarnai pada
pengamatan mikroskopis. Hasil dari percobaan yang dilakukan yakni terbukti bahwa
bakteri e.colli merupakan bakteri gram negatif.
Hasil yang didapatkan pada saat praktikum,tampak pada gambar 3. Bahwa pada
sputum pasien TB yang digunakan terdapat bakteri M.Tuberculosis. Mycobacterium
tuberculosis mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan Zielh-
Nelssen, oleh karena itu disebut pula Bakteri Tahan Asam (BTA). Bakteri ini cepat mati
dengan sinar matahari langsung, tetapi dapat hidup beberapa jam ditempat yang gelap
dan lembab. Dalam jaringan tubuh bakteri ini dapat bertahan lama selama beberapa
tahun (Ichwan, 2009). Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri aerob obligat dan
parasit intraseluler fakultatif dan memiliki waktu generasi yang lambat antara 15-20
jam.
Mycobacterium tuberculosis tidak bisa diklasifikasikan sebagai bakteri gram
positif atau gram negatif karena tidak memiliki karakteristik kimia yang baik, meskipun
bakteri ini mengandung peptidoglikan dalam dinding sel mereka. Jika pewarnaan gram
dilakukan pada Mycobacterium tuberculosis maka akan terlihat warna yang sangat
lemah pada gram positif atau tidak terlihat sama sekali (Todar, 2012). Sebagian besar
Mycobacterium tuberculosis menyerang paru tetapi dapat juga menyerang organ tubuh
yang lain. Sumber penularan dari bakteri ini adalah melalui inhalasi dari manusia ke
manusia secara kontak langsung lewat udara melalui percikan sputum yang
mengandung partikel Mycobacterium tuberculosis (Widyaningsih, 2008). udara melalui
percikan sputum yang mengandung partikel Mycobacterium tuberculosis
(Widyaningsih, 2008).
G. Daftar Pustaka
1. http://jim.unsyiah.ac.id/FKH/article/view/8197/3532
2. http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/126/5/128700015_file5.pdf
3. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/LifeSci