Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN RESMI MIKROBIOLOGI

MENGENAL MORFOLOGI BAKTERI

DAN

TEKNIK PENGECATAN GRAM

Dosen Pengampu Mata Kuliah :

1. Iramie Duma Kencana Irianto, M.Sc.,Apt.

2. Nur Ismiyati, M.Sc., Apt.

3. Resmi Aini, M.Sc., Apt.

Disusun Oleh :

Sevti Widari Ningsih 19484008


Ilham Darmawan 19484009
Agnes Stevana 19484010
Hilda Haryani 19484011
Trisna Sari Eka Setya Putri 19484012
Priza Nurmaya Putri 19484013
Arum Sri Wijayanti 19484014

PROGRAM STUDI D-3 FARMASI

POLITEKNIK KESEHATAN BHAKTI SETYA


INDONESIA

YOGYAKARTA

2020
A. Tujuan Praktikum
 Mengenal morfologi sel dan morfologi koloni bakteri.
 Menentukan bakteri uji termasuk gram positif atau gram negatif.

B. Dasar Teori
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang organisme hidup kecil yang tidak
bisa dilihat dengan mata telanjang, harus dengan alat bantu. Organisme hidup kecil itu
disebut mikroorganisme/ jasad renik/ mikroba/ kuman. Mikroorganisme penting untuk
memelihara keseimbangan ekologi di bumi.
Beberapa mikrobiologi tinggal pada tubuh manusia dan hewan, menumpang pada tubuh
kita tanpa merugikan. Mikroorganisme ini disebut dengan flora normal/ komersal. Pada
kondisi tertentu, misal immunodefisiensi (penurunan kekebalan tubuh), bakteri komersial
dapat menjadi patogen.
Kebanyakan bakteri memiliki garis tengah dari 0,20 sampai 2,0m dan panjangnya dari
2 sampai 8m. Suatu bakteri memiliki 3 bentuk dasar yaitu bulat (coccus); batang (basil)
atau pilihan (spiral). Ada juga bakteri yang dapat berubah menjadi beberapa macam bentuk,
hingga disebut bakteri pleomorfi.
Umumnya sel – sel bakteri tidak mudah diamati di bawah mikroskop karena bakteri tidak
berwarna (transparan). Dengan teknik pengecatan dapat diperoleh perbedaan warna antara
sel bakteri dengan latar belakangnya sehingga sel – selnya dapat diamati dengan lebih
jelas.
Larutan pewarna tidak dapat diserap oleh bakteri hidup, sehingga sebelum dilakukan
pewarnaan, bakteri umumnya dimatikan terlebih dahulu. Sel mati akan menyerap dan
mempertahankan pewarna. Reaksi kimia terjadi antara pewarna dan komponen – komponen
di dalam sel, sehingga warna tetap tertinggal meskipun sel dicuci dengan air.
Jenis – jenis pengecatan
1. Pengecatan sederhana
Yaitu pengecatan sel mikroba dengan satu pewarna dan satu tahap pengecatan
saja. Tipe pengecatan ini dapat mewarnai sel atau latar belakangnya sehingga
memungkinkan untuk mengamati bentuk sel dan susuna sel. Contoh : karbol
fuchsin, gentian violet, metylen blue.
2. Pengecatan diferensial/majemuk
Merupakan pengecatan sel mikroba yang menggunakan kombinasi pewarna.
Pengecatan ini dapat digunakan untuk identifikasi karena masing – masing
mikroba mempunyai reaksi tertentu. Contoh : pengecatan Gram, ZN/acid fast
atau tahan asam.
3. Pengecatan khusus
Merupakan pengecatan yang hanya mewarnai satu bagian dari sel sehingga
dapat digunakan untuk membedakan bagian yang satu dengan bagian yang lain
dari bakteri. Sebagai contoh antara lain adalah pengecatan Gram untuk melihat
flagella (flagella akan terlihat berwarna merah) dan pengecatan Burri untuk
melihat kapsula (kapsula akan terlihat jernih dan badan bakteri dan sekitarnya
berwarna hitam).
Pengecatan gram adalah pengecatan diferensial yg sering digunakan. pengecatan
gram dapat membedakan dua kelompokk bakteri yaitu gram positif dan gram negatif. Bakteri
gram positif adalah bakteri yang mempertahankan warna metil ungu sewaktu proses
pewarnaan dan berwarna biru/ungu di bawah mikroskop, sedangkan bakteri gram negatif
adalah bakteri tidak mempertahankan warna tersebut melainkan berwarna merah di bawah
mikroskop. Perbedaan klasifikasi kedua bkteri ini terutama didasarkan pd perbedaan struktur
dinding sel. Komposisi dari cat gram yaitu cat gram A, cat gram B, cat gram C, dan cat gram
D.

Tahapan pengecatan:

Fixation (fiksasi)

Kristal violet

Perlakua iodin

Decolorization (pelunturan)

Safranin
C. Alat dan Bahan

Alat :

1. Mikroskop

2. Deck glass dan object glass

3. Pipet tetes

4. Ose

5. Lampu spirtus

6. Spidol

7. Kertas label

Bahan :

1. Biakan murni bakteri:

 Salmonella typhi (st)

 Escherchia coli (EC)

 Staphylococcus aureus (SA)

2. Larutan cat garam

3. Aquadest
D. Cara Kerja
Bersihkan gelas benda dan gelas penutup denganalkohol alkohol.

Beri label pada ujung gelas benda dengan nama mikrobia yang akan di
cat. Dibawah gelas benda digambar bulatan berdiameter 1 cm dengan
spidol, gunakan daerah ini untuk pengecatan bakteri.

Balikkan gelas benda sehingga gambar bulatan ada disebaliknya.

Letakkan 1 tetes aquadest pada permukaan gelas benda dalam daerah


yang sudah digambar. Ambil sedikit biakan bakteri dengan ose bermata
secara aseptis dan dicampur dengan aquadest pada gelas benda.
Ratakan suspensi ini pada area bulatan.

Kering anginkan sehingga membentuk noda

Lakukan fiksasi panas dengan melewatkan gelas benda pada nyala api
berulang kali (jangan sampai gelas benda terkena api secara langsung
sehingga menjadi terlalu panas).

Genangi preparat dengan cat gram A selama 1 – 3 menit. Buang cat


tanpa dicuci dengan air.

Genangi preparat dengan can Gram B selama 1 menit, cuci sisa Gram
B dengan air mengalir dan kering anginkan.

Miringkan gelas benda dan cuci dengan cat Gram C dengan cara
meneteskan pada permukaan noda sampai warna cat tepat dilunturkan
(tidak berwarna) ± selama 30 detik.
Cuci dengan air mengalir secara singkat dankering anginkan.

Genangi preparat dengan cat Gram D dan diamkan selama 2 menit.


Cuci secara cepat dengan air mengalir kering anginkan.

Tutup permukaan gelas benda dengan gelas penutup dan amati


dibawah mikroskop dengan perbesaran kuat dengan minyak imersi. Sel
berwarna merah muda merupakan Gram negatif dan sel biru unggu
merupakan Gram positif.

E. Hasil Pengamatan

Ciri – ciri Staphylococcus aureus Salmonella typhi Escherchia coli


Warna Biru Merah Merah
Jenis Gram Gram positif Gram negatif Gram negatif
Perbesaran 100 100 100
Bentuk sel staphylococcus bacillus Bacillus
Gambar
pengamatan

F. bahasan
Pewarnaan Gram merupakan pewarnaan yang digunakan untuk mengelompokan bakteri
Gram positif dan Gram negatif. Bakteri Gram positif mempertahankan zat warna crystal
violet akan tampak berwarna ungu tua dibawah mikroskop. Adapun bakteri Gram negatif
akan kehilangan zat warna crystal violet setelah dicuci dengan alkohol, dan sewaktu diberi
cat Gram D (safranin) bakteri menjadi berwarna merah.
Perbedaan antara bakteri Gram positif dan Gram negatif ini disebakan oleh adanya
perbedaan stuktur pada dinding sel bakteri. Gram Positif mengandunng lapisan
peptidoglikan yang banyak dan tebal pada dinding selnya, sedangkan Gram Negatif lebih
banyak mengandung lapisan LPS (lipopolisakarida).
Pada pengamatan bakteri Staphulococcus aureus didapatkan data bakteri berwarna biru
dengan perbesaran 100. Jenis gram adalah Gram Positif, bentuk bakterinya adalah coccus
(bulat) dan bergerombol seperti buah anggur atau disebut dengan Staphylococcus. Pada
pengamatan kami warna bakteri tidak berwarna biru cerah karena pada saat proses
pengecatan menggunakan cat Gram A kami menggenangi dengan cat gram A terlalu
sebentar dan mengaliri preparat dengan air mengalir padahal seharusnya hanya dibuang
saja catnya tanpa dicuci dengan air sehingga proses penyerapan warna violet tidak
sempurna.
Pada pengecatan bakteri Salmonella typhi didapatkan data bakteri berwarna merah
dengan perbesaran 100. Jenis gram adalah Gram Negatif, bakterinya berbentuk bacil
(batang).
Pada pengecatan bakteri Escherchia coli didapatkan data bakteri berwarna merah
dengan perbesaran 100. Jenis gram adalah Gram Negatif, bakterinya berbentuk bacil
(batang).

G. Kesimpulan
1. Pada bakteri Staphylococcus aureus didapatkan data bahwa bakteri tersebut
adalah jenis bakteri Gram positif dengan bentuk coccus (bulat) bergerombol
seperti buah anggur atau disebut Staphylococcus.
2. Pada bakteri Salmonella typhi didapatkan data bakteri berwarna merah dan
berbentuk Bacil (batang).
3. Pada bakteri Escherchia coli didapatkan data bakteri berwarna merah dan
berbentuk Bacil (batang).

H. Saran
Dalam melaksanakan praktikum mengenai pewarnaan gram, diharapkan ketika dalam
pemberia larutan warna dilakukan secara hati-hati dan teliti, dan harus sesuai dengan
prosedur yang telah ditentukan.
DAFTAR PUSTAKA

Mardiyaningsih, Ana & Iramie Duma K.I.2020. petunjuk praktikum mikrobiologi. Yogyakarta :
Poltekkes Bhakti Setya Indonesia
http://dwihryni.blogspot.com/2017/05/laporan-praktikum-pewarnaan-gram.html

Anda mungkin juga menyukai