Anda di halaman 1dari 7

Sumber-sumber hukum

Sumber hukum terbagi kepada 2, yaitu sumber hukum materil


dan sumber hukum formil.
1. Sumber hukum materil yaitu sumber hukum yang
menentukan isi suatu peraturan atau kaidah hukum yang
mengikat setiap orang, serta merupakan faktor yang
menentukan materi berlakunya hukum. Sumber ini berasal
dari perasaan hukum masyarakat, pendapat umum (public
opinion), kondisi sosial ekonomi masyarakat, hasil penelitian
ilmiah, tradisi agama dan moral.
2. Sumber hukum formil dalam ilmu hukum terdiri dari Undang-
undang, Kebiasaan, Traktat, Yurisprudensi dan Doktrin.
Lanjutan…

1. Undang-undang (UU)
Dalam ilmu hukum Undang-undang ini dibedakan
menjadi 2 yaitu :
A. Undang-undang dalam arti formil, yaitu peraturan yang disebut
undang-undang karena formalitas cara terjadinya. Dalam hal ini UU
cukup disebut UU saja. Dalam setiap UU di Indonesia tertulis kalimat
“ Dengan persetujuan bersama DPR dan Presiden RI “
B. Undang-undang dalam arti materiil, yaitu peraturan yang disebut
UU mengingat isinya yang mengikat umum, dan
dibentuk/ditetapkan oleh lembaga Negara/pejabat yang berwenang
melalui prosedur yang ditetapkan dalam peraturan perundang-
undangan. Dalam hal ini UU disebut dengan peraturan perundang-
undangan. UU dalam arti materil ini atau peraturan perundang-
undangan inilah mencakup dari UUD sampai dengan Perda.
Lanjutan…

Tahapan – tahapan pembentukan Undang-undang


• Persiapan
• Pembahasan
• Pengesahan

Asas Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang baik


• Kejelasan tujuan
• Kelembagaan atau pejabat pembentuk yang tepat
• Kesesuaian antara jenis, hierarki, dan materi muatan
• Dapat dilaksanakan
• Kedayagunaan dan kehasilgunaan
• Kejelasan rumusan
• Keterbukaan.
lanjutan…
Asas peraturan perundang-undangan
a. lex superior derogat legi inferior yang artinya peraturan yang lebih
tinggi mengesampingkan yang rendah (asas hierarki)
jenis dan hierarki Peraturan Perundang-undangan terdiri atas:
• Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
• Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
• Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang;
• Peraturan Pemerintah
• Peraturan Presiden
• Peraturan Daerah Provinsi
• Peraturan Daerah Kabupaten/Kota
b. Lex specialis derogat legi generali adalah asas penafsiran hukum
yang menyatakan bahwa hukum yang bersifat khusus
mengesampingkan hukum yang bersifat umum
Lanjutan…

c. Lex Posterior Derogat Lex Priori yaitu pada peraturan yang sederajat,
peraturan yang paling baru melumpuhkan peraturan yang lama
d. Asas Legalitas yaitu Tiada suatu peristiwa dapat dipidana selain dari
kekuatan ketentuan undang-undang pidana yang mendahuluinya.

2. Kebiasaan
Kebiasaan adalah perbuatan yang tetap dilakukan berulang-ulang
dalam masyarakat mengenai suatu hal tertentu. Apabila suatu kebiasaan
tertentu diterima oleh masyarakat, dan kebiasaan itu selalu dilakukan
berulang-ulang karena dirasakan sebagai sesuatu yang memang seharusnya,
dan penyimpangan dari kebiasaan tersebut dianggap sebagai pelanggaran
perasaan hukum yang hidup dalam masyarakat, maka timbulah suatu
kebiasaan hukum, yang oleh pergaulan hidup dalam masyarakat dipandang
sebagai hukum.
Lanjutan…

Untuk timbulnya hukum kebiasaan, diperlukan syarat-syarat sebagai


berikut:
• Syarat materil, artinyaAdanya perbuatan tertentu yang dilakukan berulang-
ulang (tetap) dalam lingkungan masyarakat tertentu.
• Syarat psikologis, artinya Adanya keyakinan hukum dari masyarakat yang
bersangkutan, bahwa perbuatan itu merupakan sesuatu yang seharusnya
dilakukan.
• Syarat sanksi, artinya Adanya akibat hukum apabila kebiasaan itu dilanggar.

3. Yurisprudensi
Yurisprudensi adalah putusan hakim yang memuat peraturan
tersendiri dan telah berkekuatan hukum tetap dan kemudian diikuti oleh
hakim lainnya dalam peristiwa yang sama.
Lanjutan…

4. Traktat
Traktat adalah perjanjian yang diadakan oleh dua negara atau
lebih. Bila traktat itu diadakan oleh dua negara saja, dinamakan
perjanjian bilateral, dan jika traktat itu diadakan oleh lebih dari dua
negara, dinamakan perjanjian multilateral. Kemudian jika perjanjian
multilateral memberi kesempatan kepada negara-negara lain yang
tadinya tidak ikut mengadakannya untuk juga menjadi pihak,
dinamakan perjanjian kolektif atau terbuka.
5. Doktrin
Doktrin adalah pendapat ahli-ahli hukum yang ternama, yang
mempunyai pengaruh dalam pengambilan putusan pengadilan. Dalam
pertimbangan hukum putusan pengadilan, seringkali hakim menjadikan
pendapat ahli-ahli yang terkenal sebagai alasan putusannya, yaitu dengan
mengutip pendapat-pendapat ahli hukum tersebut. Dengan demikian
putusan pengadilan terasa menjadi lebih berwibawa.

Anda mungkin juga menyukai