Anda di halaman 1dari 8

Pengklasifikasian Hukum

1. Hukum Berdasarkan Bentuk


2. Hukum Berdasarkan Isi
3. Hukum Berdasarkan Sifat Atau Kekuatan Berlakunya
4. Hukum Berdasarkan Fungsinya
5. Hukum Berdasarkan Wujudnya
6. Hukum Berdasarkan Waktu Berlakunya
7. Hukum Berdasarkan Tempat Berlakunya
8. Hukum Berdasarkan Luas Berlakunya
• 1. Hukum berdasarkan bentuk
A. Hukum tertulis. Yang terbagi menjadi 2 yaitu :
• Hukum tertulis yang dikodifikasi, yaitu hukum yang disusun
secara lengkap, sistematis, teratur dan dibukukan, sehingga
tidak memerlukan lagi peraturan pelaksanaan. Contoh, KUHP,
KUHPERD.
• Hukum tertulis yang tidak dikodifikasi, meskipun tertulis
namun tidak disusun secara sistematis dan masih terpisah-
pisah sehingga sering kali memerlukan peraturan pelaksanaan
dalam penerapannya.
B. Hukum tidak tertulis, yaitu kaidah yang hidup dan diyakini oleh
masyarakat serta ditaati berlakunya sebagai kaidah hukum. Ini
biasanya disebut hukum kebiasaan.
2. Hukum berdasarkan isi
A. Hukum privat, yaitu hukum yang mengatur kepentingan
pribadi dan cara mempertahankannya dilakukan oleh
masing-masing individu atau subyek hukum. Contohnya:
Hukum Perdata, Hukum Dagang.
B. Hukum publik, yaitu hukum yang mengatur kepentingan
publik atau kepentingan umum dan cara
mempertahankannya dilakukan oleh aparat Negara.
Contohnya: Hukum Pidana, Hukum Acara Pidana,
Hukum Tata Negara, Hukum Administrasi Negara,
Hukum Internasional.
3. Hukum berdasarkan sifat atau kekuatan berlakunya
a. Hukum yang mengatur, Yaitu hukum yang dapat dikesampingkan
ketika pihak-pihak yang bersangkutan telah membuat peraturan
tersendiri berupa suatu perjanjian. Dengan kata lain, hukum ini
mengatur hubungan antar individu yang baru dapat diberlakukan bila
yang bersangkutan tidak menggunakan alternatif lain yang
dimungkinkan oleh hukum (undang-undang). Contoh ketentuan
dalam pewarisan ab-intesto (pewarisan berdasarkan undang-undang),
yang baru memungkinkan untuk dilaksanakan jika tidak terdapat surat
wasiat (testamen).
b. Hukum yang memaksa, Yaitu hukum yang bila diterapkan untuk
keadaan bagaimana pun, harus dan mempunyai paksaan yang mutlak.
Contoh, hukuman bagi orang yang melakukan pembunuhan, maka
sanksinya secara paksa wajib untuk dilaksanakan.
4. Hukum berdasarkan fungsinya
a. Hukum Materiil, yaitu hukum yang mengatur
hubungan antara anggota masyarakat yang
berlaku umum tentang apa yang dilarang dan apa
yang boleh dilakukan. Contohnya, ketentuan -
ketentuan yang terdapat didalam KUHP.
b. Hukum Formil, yaitu hukum yang mengatur
bagaimana tata cara dalam melaksanakan dan
mempertahankan hukum materil tersebut.
Contohnya, ketentuan - ketentuan yang terdapat
didalam KUHAP.
5. Hukum berdasarkan wujudnya
a. Hukum Obyektif, yaitu hukum yang mengatur hubungan
antara dua orang atau lebih yang berlaku umum. Hukum
ini berlaku umum dan tidak hanya mengatur hubngan
hukum anggota masyarakat tertentu saja, tetapi juga
mengatur hubungan antara anggota masyarakat satu
dengan masyarakat lainnya serta antara masyarakat dan
Negara.
b. Hukum Subyektif, yaitu kewenangan atau hak yang
diperoleh seseorang berdasarkan apa yang diatur oeh
hukum obyektif, disatu pihak menimbulkan hak dan di
pihak lain menimbulkan kewajiban.
6. Hukum berdasarkan waktu berlakunya
a. Ius Constitutum, yaitu hukum yang berlaku pada suatu tempat
dan waktu tetentu (hukum positif).
b. Ius Constituendum, yaitu hukum yang dicita-citakan untuk
diberlakukan atau hukum yang akan ditetapkan. Contohnya
suatu rancangan undang-undang.
7. Hukum berdasarkan tempat berlakunya
c. Hukum Nasional, yaitu hukum yang berlaku dalam batas-batas
wilayah suatu Negara tertentu.
d. Hukum Internasional, yaitu hukum yang mengatur antar
Negara dan berlakunya tidak dibatasi oleh wilayah suatu
Negara. Berlaku secara universal, baik secara keseluruhan
maupun terhadap Negara-Negara yang terikat pada perjanjian
internasional.
8. Hukum berdasarkan luas berlakunya
a. Hukum Umum, yaitu hukum yang berlaku bagi setiap
orang dalam masyarakat tanpa membedakan setiap
jenis kelamin, warga Negara, agama, suku dan
jabatan seseorang. Contohnya, hukum pidana
berlaku bagi setiap orang yang melakukan perbuatan
pidana.
b. Hukum Khusus, yaitu hukum yang berlakunya hanya
bagi segolongan orang-orang tertentu saja.
Contohnya: hukum pidana militer.

Anda mungkin juga menyukai