Anda di halaman 1dari 3

Nama : Syifa Anggita Ahimsa Putri

Kelas : B
Npm : 10040020061

SOAL MATERI SUMBER HUKUM MATA KULIAH PIH:

1. Sumber hukum adalah tempat dimana kita menemukan hukum.


a. Sebutkan arti lainnya dari sumber hukum!
- Sumber hukum menunjukkan hukum yang terdahulu yang memberi bahan
hukum pada hukum yang sekarang.
- Sumber mengenal hukum.
- Sumber berlakunya kaidah hukum atau yang memberi kekuatan formal.
b. Apa yang dimaksud dengan sumber hukum materiil dan sumber hukum
formal?
- Sumber hukum materiil adalah tempat asal mula hukum itu diambil.
Sumber hukum materiil merupakan faktor isi kaidah hukum.
- Sumber hukum formal adalah tempat ditemukannya peraturan-peraturan
hukum positif, yaitu menunjuk pada bentuk-bentuk peraturan dan
ketetapan. Mengatur bagaimana menegakan hukum formal.
c. Sebutkan pembagian sumber hukum formal?
- Undang-undang
- Hukum kebiasaan
- Yurisprudensi
- Traktat
- Doktrin
d. Sebutkan asas-asas perundang-undangan!
- Undang-undang hanya berlaku untuk hal-hal yang akan datang.
- Lex posteriori derogat legi anteriori.
- Lex speciali derogat legi generali atau legi speciali pergeneralum non
deregatur.
- Lex superiori derogat legi imferiori
- Undang-undang tidak dapat diganggu gugat.
- Setiap orang dianggap tahu undang-undang.
e. Apa yang dimaksud dengan yurisprudensi? Jelaskan!
Yurisprudensi adalah putusan hakim yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap sehingga dapat dijadikan pedoman oleh hakim lain dalam memutuskan
perkara yang sejenis. Hakim dalam hal tiada peraturan undang-undang,
memiliki kebebasan untuk membuat keputusan sendiri yang sifatnya khusus
berkenaan dengan hal-hal kongkrit sebagaimana dimajukan kepadanya itu dan
yang hanya berlaku terhadap pihak-pihak yang perkaranya diselesaikan oleh
keputusan itu.
f. Sebutkan pengertian hukum kebiasaan, doktrin dan traktat!
- Hukum kebiasaan bersumber pada kebiasaan. Hukum kebiasaan
merupakan himpunan kaidah-kaidah yang walaupun tidak ditentukan oleh
badan-badan perundang-undangan, dalam kenyataannya ditaati juga,
karena orang sanggup menerima kaidah-kaidah tersebut sebagai hukum.
- Doktrin adalah anggapan atau pendapat para ahli yang ahli dalam
memikir sedalam-dalamnya tentang hukum sebagai kenyataan dalam
pergaulan sosial.
- Traktat merupakan perjanjian antara negara-negara baik dua negara
(bilateral) atau lebih (multilateral) yang dituangkan dalam bentuk
tertentu.
2. Istilah sumber hukum mengandung beberapa arti tergantung dari sudut mana
seseorang memandangnya. Istilah sumber hukum menurut seorang sejarawan akan
mengandung arti berbeda dengan seorang ahli hukum.
a. Apa yang dimaksud dengan sumber hukum sebagai suatu asas hukum?
Jelaskan oleh saudara disertai dengan ilustrasi dari bentuk-bentuk asas hukum
yang bersangkutan!
Sumber hukum sebagai suatu asas hukum maksudnya sesuatu yang
mengawali kaidah hukum. Karena hukum mengatur tingkah laku manusia
maka memiliki nilai : baik atau buruk, yang diasosiasikan dalam asas hukum.
Bentuk bentuk asas hukum :
- Asas hukum yang tertulis.
- Asas hukum yang tidak tertulis.
- Asas hukum yang disimpulkan dari kaidah hukum.
b. Apa yang saudara ketahui tentang sumber hukum materiil dan sumber hukum
formal dan siapa sajakah pihak yang mempunyai kepentingan langsung
terhadap sumber hukum tersebut?
- Sumber hukum materiil adalah tempat asal mula hukum itu diambil.
Sumber hukum materiil merupakan faktor isi kaidah hukum. Determinant
materiil. Dalam tata negara dikenal dengan Velbron.
Lebih penting bagi para pembentuk undang-undang.
- Sumber hukum formal adalah tempat ditemukannya peraturan-peraturan
hukum positif, yaitu menunjuk pada bentuk-bentuk peraturan dan
ketetapan. Mengatur bagaimana menegakan hukum formal . Deterimnant
formal. Dalam tata negara dikenal Kenbron.
Lebih penting bagi orang yang berkepentingan seperti hakim, jaksa, dan
pengacara.
3. a. Apakah Perda (Peraturan Daerah) termasuk Undang-Undang? Jelaskan jawaban
saudara dengan memaparkan secara singkat makna UU dalam arti materiil dan
UU dalan arti formal!
Peraturan daerah termasuk undang-undang. Undang-undang dalam arti materiil
adalah setiap keputusan pemerintah yang dibuat secara tegas dan isinya mengikat
(semua peraturan itu meminta pentaatan dari masyarakat). Undang-undang dalam
arti materiil meninjau UU dalam sudut kekuatan mengikatnya. Sedangkan
undang-undang dalam arti formal adalah setiap keputusan pemerintah yang
menjadi undang-undang dengan atau karena cara terjadinya yaitu kerjasama
antara legislatif dan eksekutif. Undang-undang dalam arti formal bentuknya
khusus yaitu undang-undang.
b. Syarat apa sajakah yang harus dipenuhi agar undang-undang dalam arti materiil
mempunyai kekuatan mengikat dalam arti meminta pentaatan dari masyarakat?
- An ordnung yaitu adanya penetapan dengan tegas.
- Rechtssatz yaitu adanya kaidah hukum berupa : perintah, larangan, dan
kebolehan.
- Pengumuman yaitu diumumkan di lembaran negara.
c. Apakah asas perundang-undangan berupa “ UU hanya berlaku untuk hal-hal yang
akan datang” berlaku secara mutlak? Jelaskan!
Ya, bersifat mutlak. Karena undang-undang tidak boleh retroaktif atau undang-
undang tidak boleh berlaku surut. Tidak ada suatu perbuatan yang dapat dihukum
kecuali pelanggaran terhadap ketentuan undang-undang yang telah ada sebelum
perbuatan tersebut dilakukan. Undang-undang hanya dapat berlaku bagi
peristiwa yang akan datang.
4. Bellefroid secara tegas mengatakan bahwa putusan hakim/yurisprudensi sebagai
sumber hukum dalam arti formal.
a. Apa yang dimaksud dengan yurisprudensi dan mengapa yurisprudensi
merupakan salah satu sumber hukum dalam arti formal?
Yurisprudensi adalah putusan hakim yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap sehingga dapat dijadikan pedoman oleh hakim lain dalam memutuskan
perkara yang sejenis.
Karena dalam yurisprudensi dapat ditemukan peraturan-peraturan yang
berlaku, sesuai dengan pengertian dari sumber hukum formal.
b. Isi putusan hakim yang mana yang memiliki arti penting bagi sebuah
yurisprudensi? Sebutkan dasar berlakunya isi putusan hakim tersebut!
Putusan Mahkamah Agung, putusan Pengadilan Negeri dapat dijadikan
yurisprudensi asalkan para pihak tidak mengadakan upaya banding atau
kasasi.
Dasar berlakunya isi putusan hakim tersebut adalah Pasal 22 AB jo Pasal 14
UU No. 14 tahun 1970 “Hakim dilarang menolak perkara yang diajukan
kepadanya dengan alasan undang-undang tidak mengaturnya atau kurang jelas
mengaturnya”.
5. Pasal 10 UU 48/2009 tentang kekuasaan kehakiman menyatakan bahwa hakim
dilarang menolak perkara yang diajukan kepadanya dengan alasan UU tidak
mengaturnya atau kurang jelas mengaturnya. Jelaskan secara lengkap!
Pasal 10 UU 48/2009 menjelaskan mengenai kekuasaan kehakiman. Bahwa hakim
hakim dilarang menolak perkara yang diajukan kepadanya dengan alasan undang-
undang tidak mengaturnya atau jelas mengaturnya karena hakim wajib memeriksa
dan mengadilinya. Jika undang-undang tidak mengaturnya atau kurang jelas
mengaturnya maka hakim bisa melakukan yurisprudensi. Hakim diwajibkan untuk
mengikuti, menggali dan memahami keadilan dan nilai-nilai hukum yang tumbuh
dan berkembang di masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai