Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PENGANTAR ILMU HUKUM

NAMA : ANDINI ASSIVA

NIM : 12020527562

PRODI : EKONOMI SYARIAH

KELAS : A

TUGAS 1

1. Jelaskan pengertian sumber hukum !


2. Jelaskan perbedaan antara sumber hukum materil dengan sumber hukum formil !
3. Jelaskan mengenai kekuatan berlakunya suatu undang-undang, baik secara yuridis,
sosiologi, maupun filosofis !
4. Jelaskan beberapa asas perundang-undangan menurut purnadi purbacakara dan
Soerjono Soerkanto !
5. Jelaskan syarat-syarat yang harus dipenuhi agar kebiasaaan dapat menjadi hukum
kebiasaan !
6. Jelaskan perbedaan antara hukum kebiasaan dengan hukum adat !
7. Jelaskan beberapa alasan mengapa seorang hakim dapat mengikuti keputusan hakim
lain (yurisprudensi) !

JAWABAN

1. Sumber hukum adalah segala apa saja yang menimbulkan aturan-aturan yang
mempunyai kekuatan yang bersifat memaksa, yakni aturan-aturan yang kalau
dilanggar mengakibatkan sanksi yang tegas dan nyata.
2. Sumber hukum materil adalah tempat atau asal mula dari mana hukum itu diambil.
Sumber hukum materil berkaitan erat dengan keyakinan atau perasaan hukum
individu dan pendapat umum yang menentukan isi hukum.
Sedangkan sumber hukum formil adalah sumber hukum yang dikenal dan digali
dalam bentuknya (peraturan perundang-udangan). Karna bentuknya tersebut maka
sumber hukum formil diketahuidan ditaati sehingga memperoleh kekuatan hukum.
3. - Kekuatan berlaku yuridis
Dasar kekuatan berlaku yuridis pada prinsipnya harus menunjukkan :
a. Keharusan adanya kewenangan dari pembuat peraturan perundangan-
undangan, dalam arti harus dibuat oleh badan atau pejabat yang
berwenang.
b. Keharusan adanya kesesuaian bentuk atau jenis perundang-undangan
dengan materi yang diatur, terutama kalau diperintahkan oleh perundang-
undangan yang lebih tinggi atau sederajat
c. Keharusan mengikuti tatacara tertentu, seperti pengundangan atau
pengumuman setiap undang-undang harus dalam lembaran negara atau
peraturan daerah harus dapat persetujuan dari DPRD yang bersangkutan
d. kerarusan bahwa tidak bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi tingkatnya.
- Kekuatan berlaku sosiologis

Dasar kekuatan berlaku Sosiologis harus mencerminkan kenyataan


penerimaan dalam masyarakat

Menurut Soerjono Soerkanto dan Purnadi Purbacakara, bahwa landasan


teoritis sebagai dasar sosiologis berlakunya suatu kaidah hukum didasarkan pada dua
teori yaitu :

a. Teori kekuasaan, bahwa secara sosiologis kaidah hukum berlaku


karena paksaan penguasa, terlepas diterima atau tidak diterima atau
tidak dterima oleh masyarakat.
b. Teori pengakuan, kaidah hukum berlaku berdasarkan penerimaan dari
masyarakat tempat hukum itu berlaku.
- Kekuatan berlaku filosofis
Dasar kekuatan berlaku filosofis menyangkut pandangan mengenai inti atau
hakikat dari kaidah hukum itu, yaitu apa yang menjadi cita hukum (rexhtsdee),
apa yang mereka harapkan memberikan dari hukum.

4. Dalam menetapkan asas-asas perundang-undangan, para ahli masih berbeda pendapat.


Purnadi Purbacakara dan Soerjono Soekanto memperkenalkan enam asas perundang-
undangan, yaitu:
 Undang-undang tidak berlaku surut
 Undang-undang yang dibuat oleh penguasa yang lebih
tinggi,mempunyai kedudukan yang lebih tinggi pula,
 Undang-undang yang berlaku membatalkan undang-undang yang
berlaku terdahulu ( Lex specialis derogate lex generali )
 Undang-undang berlaku belakangan membatalkan undang-undang
yang berlaku terdahulu ( Lex posterior derogate lex priori ),
 Undang-undang tidak dapat diganggu-gugat.
 Undang-undang sebagai sarana untuk semaksimal mungkin dapat
mencapai kesejahteraan spiritual dan material badi masyarakat maupun
individu, melalui pembaharuan atau pelestarian.
5. Syarat agar suatu adat istiadat dan kebiasaan dapat menjadi hukum kebiasaan atau
hukum tidak tertulis
Masyarakat meyakini adanya keharusan yang harus dilaksanakan.
Pengakuan atau keyakinan bahwa kebiasaan tersebut dapat meningkat.
Adanya pengukuhan yang dapat berupa pengakuan.
6. Perbedaan hukum adat dan kebiasaan adalah adat istiadat adalah aturan dan perbuatan
yang lazim dituruti atau dilakukan sejak dahulu yang berlaku pada sekelompok orang,
sementara kebiasaan adalah aturan dan perbuatan yang lazim dilakukan hanya para
perseorangan saja.
7. Sebab seorang hakim mengikuti putusan hakim yang lain. Putusan hakim mempunyai
kekuasaan (gezag), terutama apabila putusan itu dibuat oleh pengadilan tinggi atau
mahkamah agung, agung dipandang telah banyak pengalaman.

TUGAS 2

1. Jelaskan pengertian dari asas hukum dan jelaskan pula mengapa asas hukum dapat
diibaratkan sebagai jantung dari peraturan hukum ?
2. Jelaskan perbedaan dari asas hukum dengan norma hukum !
3. Jelaskan fungsi asas hukum dalam suatu sistem hukum !
4. Jelaskan pengertian dari asas-asas berikut :
a. Asas Legalitas
b. Unus testis nullus testis
c. Nebis in idem
d. Presumption of innocence
e. Lex specialis derogat legi generalis
f. Lex superior derogat legi inferiori
g. Lex posterior derogat legi priori
h. Lus curia novit

JAWABAN

1. Asas hukum merupakan unsur penting dari suatu peraturan hukum, bahkan dapat
dikatakan sebagai ‘jantung’nya peraturan hukum. Alasan mengapa asas hukum
dikatakan sebagai ‘jantung’nya peraturan hukum, yaitu :
- Asas hukum merupakan landasan lahirnya peraturan hukum, artinya peraturan
hukum pada akhirnya dapat dikembalikan kepada asas hukum
- Asas hukum merupakan alasan/tujuan umum (ratio-legis) dari lahirnya peraturan
hukum, artinya asas hukum tidak akan habis kekuatannya untuk melahirkan
peraturan baru. Asas hukum akan tetap ada dan akan melahirkan peraturan-
peraturan selanjutnya.
2. Perbedaan mendasar antara asas hukum dan norma hukum :
- Asas merupakan dasar pemikiran yang umum dan abstrak,sedangkan norma
merupakan peraturan riil.
- Asas hukumtidak mempunyai sanksi sedangkan norma mempunyai sanksi.
3. Asas-asas hukum berfungsi,antara lain, untuk menetapkan wilayah penerapan aturan
hukum pada penafsiran atau penemuan hukum,sebagai kaidah kritis terhadap aturan
hukum,kaidah penilaian dalam menetapkan legitimitas aturan hukum, kaidah yang
mempersatukan aturan-aturan atau kaidah-kaidah hukum , menjaga/memelihara.
4. A. Asas Legalitas adalah suatu jaminan dasar bagi kebebasan individu dengan
memberi batas aktivitas apa yang dilarang secara tepat dan jelas.
B. Unus testis nullus testis berarti seorang saksi bukanlah saksi.
C. Nebis is idem, ketentuan hukum diatas dalam hukum pidana disebut dengan asas
nebis is idem, yang artinya orang tidak boleh dituntut sekali lagi karna perbuatan
(peristiwa) yang baginya telah diputuskan oleh hakim.
D. Presumption of innocence adalah asas dimana seseorang dinyatakan tidak bersalah
hingga pengadilan menyatakannya bersalah. Asas ini sangat penting pada demokrasi
modern dengan banyak negara memasukkannya kedalam konstitusi.
E. Lex specialis derogat legi generalis adalah salah satu asas hukum, yang
mengandung makna bahwa aturan hukumyang khusus akan mengesampingkan aturan
hukum yang umum.
F. Lex superior derogat legi inferiori merupakan salah satu asas yang dikenal dalam
peraturan perundang-undangan, yang mengandungarti peraturan yang lebih tinggi
dapat mengesampingkan peraturan yang lebih rendah kedudukannya.
G. Lex posterior derogat legi priori adalah asas penafsiran hukum yang menyatakan
bahwa hukum yang terbaru mengesampingkan hukum yang lama.
H. Lus curia novit berarti hakim dianggap mengetahui semua hukum sehingga
pengadilan tidak boleh menolak memeriksa dan mengadili perkara.

Anda mungkin juga menyukai