Anda di halaman 1dari 2

Nama : Farin Eriya Sabina

NIM : D1A020180
Kelas : Ilmu Perundang-undangan (A2)

1. Bagaimana ciri dan sifat dari norma hukum menurut A. Hamid S Attamimi, Jelaskan secara
singkat
2. Apa yang dimaksud dengan:
a. Norma hukum umum dan norma hukum individual;
b. Norma hukum abstrak dan norma hukum kongkrit;
3. Jelaskan masing-masing jenis norma hukum tersebut, dan berikan contoh masing-masing.
4. Setiap peraturan perundang-undangan dibagi ke dalam bagian-bagian yang disebut anatomi
peraturan perundang-undangan. Jelaskan secara singkat.
5. Apa yang dimaksud dengan bagian pembukaan dalam sebuah peraturan perundang-undangan,
dan apa yang dimaksud dengan Frase landasan filosofi horizontal dalam pembukaan peraturan
perundang-undangan, Jelaskan.
6. Sejak kapan sebuah peraturan perundang-undangan memiliki kekuatan hukum, kekuatan
mengikat, dan kekuatan berlaku, Jelaskan

JAWABAN

1. Ciri Norma Hukum 


 Ada paksaan dari luar yang berwujud ancaman hukum bagi pelanggarnya berupa
sanksi fisik yang dapat dipaksakan oleh alat Negara
 Bersifat Umum (berlaku bagi siapa saja)
Sifat Norma Hukum 
 Perintah (Gebod) yaitu berisi suatu perintah untuk melakukan sesuatu. Diguakan
kata ‘WAJIB’ dan ‘HARUS’
 Larangan (Verbod) Yaitu berisi apa yang tidak boleh dilakukan. Digunakan kata
‘DILARANG’
 Perizinan/kebolehan(toestemming/mogen) berisi apa yang dibolehkan artinya
tidak di larang dan disuruh
 Pembebasan dari suatu perintah (vrijstelling) biasanya digunakan kata
‘KECUALI’
2. a). Norma hukum umum adalah suatu norma hukum yang ditujukan untuk orang banyak
(addressatnya) umum dan tidak tertentu. Sedangkan norma hukum individual adalah norma
hukum yang ditujukan pada seseorang, beberapa orang atau banyak orang yang telah tertentu.
b). Norma hukum abstrak dan norma hukum konkret. Norma hukum abstrak adalah
suatu norma hukum yang melihat pada perbuatan seseorang yang tidak ada batasnya dalam
arti tidak konkret. Sedangkan norma hukum konkret adalah suatu norma hukum yang melihat
perbuatan seseorang itu secara lebih nyata (konkret).
3. Peraturan Perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang
mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang
berwenang melalui prosedur yang ditetapkan dalam Peraturan Perundang-undangan.
4. Pembukaan Peraturan Perundang–undangan terdiri atas: rasa Dengan Rahmat Tuhan Yang
Maha Esa; Jabatan pembentuk Peraturan Perundang-undangan; Konsiderans; Dasar Hukum;
dan Diktum. Pada pembukaan tiap jenis Peraturan Perundang–undangan sebelum nama
jabatan pembentuk Peraturan Perundang–undangan dicantumkan Frasa Dengan Rahmat
Tuhan yang Maha Esa yang ditulis seluruhnya dengan huruf kapital yang diletakkan di tengah
marjin.

Dan Landasan Filosofis dalam pembentukan perundang undangan adalah Pancasila. hal ini
ditegaskan dalam pasal 2 UU No. 12 tahun 2011 tentang pembentukan peraturan perundang
undangan nasional bahwa pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum Negara.
semua peraturan perundang undangan tidak boleh bertentangan dengan nilai nilai pancasila.

5. UU mempunyai kekuatan hukum mengikat sejak diundangkan. Namun demikian ada


ketentuan yang dapat langsung dilaksanakan, tetapi ada pula yang memerlukan
peraturan pelaksana. Apabila aturan pelaksana belum dibuat atau disesuaikan, hal itu
tidak mengurangi sifat mengikat UU itu sendiri. Misalnya:Pasal 87 UU No.12 Tahun
2011 menyatakan mengenai kekuatan mengikat suatu peraturan perundang-undangan
mulai berlaku pada tanggal diundangkan, kecuali ditentukan lain dalam peraturan
perundang- undangan yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai