Anda di halaman 1dari 9

SUMBER-SUMBER HUKUM

INDONESIA

Segala sesuatu yang menimbulkan aturan-aturan dan mempunyai


Sumber Hukum kekuatan yang bersipat memaksa, dan apabila dilanggar akan
mengakibatkan sanksi yang tegas

Sumber hukum yang menentukan isi kaidah hukum (perasaan hukum


seseorang atau pendapat umum , agama, kebiasaan dan politik hukum
dari pemerintah. (tempat materi hukum diambil /faktor yang membantu
pembentukan hukum ).

Materil Sumber hukum materiil  sudut ekonomi, sejarah, sosiologis, dsb.

Dedi Sumardi : Sumber hukum materiil itu adalah faktor-faktor yang turut
serta menentukan isi hukum
. Contoh : Seorang ahli ekonomi akan mengatakan bahwa
kebutuhan-kebutuhan ekonomi itulah yang
akan menyebabkan timbulnya hukum ,
sementara ahli sosiologi akan menyatakan
bawa yang menjadi sumber hukum
adalah peristiwa-peristiwa yang terjadi
dalam masyarakat .
Sumber-Sumber Hukum Di Indnesia

Sumber Hukum Segala sesuatu yang menimbulkan aturan-aturan dan mempunyai kekuatan yang bersipat memaksa, dan
apabila dilanggar akan mengakibatkan sanksi yang tegas dan nyata.

Sumber hukum yang menentukan isi kaidah hukum dan tempat materi hukum itu diambil, serta faktor yang
membantu pembentukan hukum, yang terdiri atas :
Materil: a. Perasaan hukum seseorang atau pendapat umum;
b. Agama;
c. Kebiasaan dan
d. Politik hukum dari Pemerintah.
 Dapat dilihat dari berbagai sudut ekonomi, sejarah, filsapat, sosiologi dsb. Sepeti :
a. Seorang ahli ekonomi akan menyatakan, bahwa kebutuhan-kebutuhan ekonomi masyarakat itulah yang menyebebkan
timbulnya hukum.
b. Seorang ahli sosiologi akan mengatakan bahwa yang menjadi sumber hukum adalah peristiwa-peristiwayang terjadi dalam
masyarakat.

Merupakan tempat atau sumber darimana suatu peratuan memperleh kekuatan hukum. Hal ini berkaitan dengan
Formil: bentuk atau cara yang menyebabkan peratuan hukum itu berlaku.
Sumber hukum formil antara lain :
a. UU (Statuta)
b. Kebiasaan (Custm)
c. Keputusan-keputusan hakim
d. Traktat
e. Pendapat sarjana hukum (doktrin)

Ciri-ciri : 1. Dirumuskan dalam satu bentuk, perumusan ini penting untuk membedakan dari norma lainya sebab sebelum dirumuskan tidak
berbeda dengan nilai hukum lainya yang hidup dalam mayarakat.

2. Berlaku umum, mengikat dan ditaati dengan perumusan norma hukum , dirumuskan dalam bentuk keputusan oleh yang
berwenang  merupakan asalnya hukum positif .
1. Undang-Undang (statuta)
Buys Suatu peraturan Negara yang mempunyai kekuatan hukum yang mengikat ,
diadakan dan dipelihara oleh Negara

 Undang-undang dalam arti formiil :


Setiap keputusan pemerintah yang merupakan undang-undang karena cara
pembuatanya dibuat oleh pemerintah bersama-sama Dengan parlemen
Contoh : Undang-Undang yang dIbuat berdasarkan pasal 5 ayat 1 UUD 1945.

Undang-Undang dalam arti Materiil :


Yaitu setiap keputusan pemerintah yang menurut isinya mengikat langsung
setiap penduduk.
Contoh : Peraturan Pemerintah, dasar hukumnya pasal 5 ayat 2 UUD 1945

 Tap /MPRS/XX/1966 : 1. UUD 1945;


2. Tap MPR;
Jenis Hierarkhi Per Undang- 3. UU, Peraturan Pemerintah Pengganti
Undangan Di Indonesia Undang-Undang;
4. Peraturan Pemerintah;
5. Keputusan Presiden.
Jenis Hierarkhi Per Undang-Undangan Di Indonesia

Tap III/MPR/2000 : 1. Undang-Undang Dasar 1945;


2. Ketetapan MPR;
3. Undang-Undang;
4. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;
5. Peraturan Pemerintah;
6. Keputusan Presiden;
7. Peraturan Daerah.
UU No. 10 Th. 2004 :
1. UUD RI 1945;
2. UU/ Perpu;
3. PP;
4. Perpres;
5. Perda.
UU No. 12 Th. 2011 :
1. UUD 1945;
2. Tap MPR;
3. UU/Perpu;
4. PP;
5. Perpres;
6. Perda Provinsi;
7. Perda Kabupaten/Kota.
1. Undang-Undang

Di Undangkan dalam Lembaran Negara

Syarat
Berkakunya
Undang- Berlakunya UU menurut tanggal yang ditentukan dalam UU itu sendiri (Ps 87)
Undang

Jika tidak disebutkan dalam UU itu, maka mulai berlaku 30 hari setelah di Undangkan dalam
Lembaran Negara untuk daerah kepulauan jawa dan madura, sedangkan untuk yang lainnya berlaku 100 hari setelah di
Undangkan dalam Lembaran Negara .

Syarat
uhi
terpen
Fictie Hukum

Setiap orang dianggap telah tahu tentang adanya suatu Undang-Undang sehingga tidak ada alasan untuk membela diri jika
melakukan pelanggaran terhadap aturan tersebut dengan mengatakan kertidaktahuan tentang adanya sebuah aturan.
.
Jangka waktu UU itu sudah lampau

Keadaan atau hal dimana UU itu di undangkan sudah tidak ada lagi

Berakhirnya
Undang-Undang

UU itu dicabut oleh lembaga yang berwenang atau yang membuatnya


karena sudah tidak sesuai

Telah diadakan UU yang baru yang membuatnya lembaga yang lebih


tinggi dan isinya bertentangan dengan UU yang terdahulu
2. Kebiasaan

Perbuatan manusia yang terus dilakukan berulang-ulang dalam hal yng sama, apabila suatu kebiasaan tertentu
diterima olleh masyarakat , sehingga tindakan yang berlawanan dengan kebiasaan itu dirasakan sebagai
pelanggaran perasaan hukum , yang oleh pergaulan hidup dipandang sebagai hukum.

Contoh : Seorang yang berprofesi sebagai komisioner mendapatkan 10% dari setiap hasil penjualan atau
pembelian sebagai upah dan hal ini terjadi berulang-ulang, begitu juga komisioner yang lainya
mendapatkan upah yang sama, maka lambat laun akan berkembang menjadi hukum kebiasaan.

3. Keputusan Hakim (Yurisprudensi)

Keputusan yang berisikan suatu peraturan sendiri berdasarkan wewenang yang diberikan dan menjadi dasar
keputusan hakim lainya untuk mengadilin perkara. Keputusan hakim tersebut akhirnya menjadi sumber hukum
bagi pengailan, yang biasa disebut hukkum yrisprudensi.

Yurisprudensi  Keputusan hakim terdahulu yang sering diikuti dan dijadikan dasar keputusan oleh hakim yang
lain mengenai masalah yang sama
3. Traktat (Treaty)

 Perjanjian yang dilakukan oleh dua negara atau lebih atau disebut juga perjanjian antar negara atau perjanjian
internasional.
 Mengikat warga negara dari negara yang bersangkutan
 Kedua belah pihak terikat pada isi perjanjian yang disepakati ( Pacta Sun Servanda )

 Perjanjian dua Negara  Traktat Bilateral


 Perjanjian lebih dari dua Negara  Traktat Multilateral

4.Doktrin (Pendapat Sarjana Hukum)

Pendapat sarjana hukum yang ternama juga mempunyai kekuasaan dan berpengaruh dalam pengambilan
keputusan oleh hakim dalam penetapan apa yang akan menjadi dasar kepurtusannya, hakim sering mengutif
pendapat seorang sarjana hukum mengenai soal yang harus diselessaikanya. Apalagi jika seorang sarjana hukum itu
menentukan bagaimana seharusnya , pendapat ini akan menjadi dasar keputusan hakim tersebut.  Bagi
hukum internasional pendapat para arjana hukum merupakan sumber hukum yang sangat penting

1. Sumber hukum adalah sumber yang dijadikan bahan untuk


penyusunan peraturan perundang-undangan.
Pasal 1 Tap MPR
No. III/MPR/2000 2. Sumber hukum terdiri atas sumber hukum tertulis dan tidak tertulis.

3. Sumber hukum nasional adalah Pancasila sebagaimana yang tertulis


dalam pembukaan UUD 1945.
SELESAI

&

T E R I MA K A S I H

Anda mungkin juga menyukai