Anda di halaman 1dari 124

PENGANTAR HUKUM INDONESIA

Chandra Maharani
Sistem Hukum
Istilah,obyek,tujuan tata hukum

Tata hukum atau recht orde ialah susunan hukum, artinya memberikan
tempat yg sebenarnya kpd hukum.
Memberikan tempat adalah menyusun dg baik dan tertib aturan-2 hukum dlm
pergaulan hidup, agar ketentuan tsb mudah diketahui dan digunakan utk
menyelesaikan setiap terjadi peristiwa hukum. (UU 10/2004)

Tujuan:
Utk mengetahui perbuatan/tindakan mana menurut hukum
dan mana yg bertentangan, bgm kedudukan seorg dlm masy
.
(hak dan kewajibannya) menurut hk
Isi Tata Hukum

TATA HK
Kreteria Tata Hk.Nasional
Norma
Tata disebut juga “kaedah” atau “norma” atau
ukuran-ukuran.

Isi Norma
Dasar Hukum Tata Hukum
- Hukum Hindia Belanda:
Pasal 131 IS (Indicshe Staatsregeling)
DASAR Pembagian tiga gol penduduk
HUKUM

UUDS 1950:
- Pasal 32: “Setiap org yg ada di daerah negara hrs patuh kpd UU
termasuk aturan-2 hukum yg tak tertulis dan kpd penguasa-2”.
Pasal 102: “ Hk perdata dan dagang, hk. pidana sipil maupun hk
pidana militer, hk acara perdata dan hk acara pidana, susunan dan
kekuasaan peradilan, diatur dg uu dlm kitab-2 hukum, kecuali jika
pengundang-undang menganggap perlu utk mengatur beberapa
hal dlm uu tersendiri.
Pengertian Hukum

ARTI
HUKUM
Unsur dan ciri-2 Hukum
1. Peraturan ttg tingkah laku manusia;

2. Diadakan oleh badan yg berwenang;


UNSUR
3. Bersifat memaksa dan/atau mengatur

4. Adanya sanksi.

CIRI-2 HK
Hukum Menurut Sumbernya
Hukum Menurut Bentuknya
Hukum Menurut Tempat Berlakunya

1. Hukum Nasional:
Hukum yg berlaku dlm suatu negara
2. Hukum Internasional:
Hukum yg mengatur hubungan hk dlm
dunia internasional
HUKUM 3. Hukum Asing:
Hukum yg berlaku dalam negara lain
4. Hukum Gereja:
Kumpulan norma-2 yg ditetapkan oleh
gereja utk para anggotanya.
Hukum Menurut Waktu
Berlakunya

HUKUM
Macam Norma
1. Norma Agama:
Adalah peraturan hidup yg diterima sbg perintah-2,
larangan-2 dan anjuran-2 yg berasal dari Tuhan,
(universal) mis: jangan melakukan riba, hormati org
tua

2. Norma Kesusilaan:
Adalah peraturan hidup yg dianggap sbg suara
hati nurani manusia, mis: hendaklah kamu
berlaku jujur dll
NORMA
3. Norma Kesopanan:
Adalah peraturan hidup yg timbul dari pergaulan
sekelompok manusia, mis: org muda hrs
menghormati yg tua dll

4. Norma hukum:
Adalah peraturan yg timbul dari norma hukum yg
dibuat oleh lembaga yg berwenang, isinya mengikat
setiap org, dan dipertahankan oleh alat negara.
Hukum Menurut Cara
Mempertahankannya
Hukum menurut daya
kerjanya

1. Hukum memaksa (dwingend recht)


Yaitu aturan hukum yg dlm keadaan konkrit
tidak dpt dikesampingkan oleh perjanjian
yg diadakan para pihak

2. Hukum mengatur (aanvulen recht):


Yaitu hukum yg dlm keadaan konkrit dpt
dikesampingkan oleh perjanjian yg dibuat
para pihak
Hukum menurut isinya

1. Hukum Publik (publik law)


adalah aturan hukum yg mengatur kepentingan
umum atau hukum yg mengatur antara: negara
dg orang; negara dg alat perlengkapannya;
negara dg negara lain.

2. Hukum Privat (privat law)


Adalah aturan hukum yg mengatur kepentingan
perorangan atau hubungan hukum antara orang
yg satu dengan lainnya.
Kata kunci: KEPENTINGAN
Jenis Lapangan Hukum

Menurut Ps 1. Hukum Perdata


102 UUDS 2. Hukum Dagang
1950: 3. Hukum Pidana sipil
4. Hukum Acara Perdata
5. Hukum Acara Pidana

Tata Hukum
Eropa (Hindia
Bld): 1. Hukum Tata Negara (staatsrecht)
2. Hk Adm Neg (administrasirecht)
3. Hukum Perdata (burgerlijkerecht)
4. Hukum Dagang (handelsrecht)
5. Hukum Pidana (strafrecht)
6. Hukum Acara (procesrecht)
Sejarah Hukum Positif

1. Masa sebelum th 1848 sebelum AB


(Algemene Bapilingen van
Wetgeving voor Nederlandsch Indie).
Ketentuan Umum per-uu di
Indonesia.

Th 1848 hk privat yg berlaku bagi gol


Eropa dikodifikasi, dipertahankan
asas konkordansi, artinya hk di
Indonesia hrs disamakan dg hk yg
berlaku di neg. Bld
Berlakunya AB dan RR
Warga Bld di Indonesia digolongkan:
2. Masa a. Gol Eropa
berlakunya AB b. Gol Bumi Putra
(1848-1855) c. Yang disamakan dg gol Eropa
d. Yang disamakan dg Bumi Putra
(Ps 6,7,8 dan Ps 11AB)

3. Masa
berlakunya RR
dan IS
Arti Sumber Hukum

1. Sbg asas hukum.


2. Sbg hk terdahulu yg memberi bhn-2
pd hk saat ini.
3. Sbg sumber berlakunya hk, (memberi
kekuatan formal kpd hk, mis Pem
dan Masy).
4. Sbg sumber dari mana kita dpt
mengenali hk, (mis: dok, uu, lontar, batu
tulis dll)
5. Sbg sumber terjadinya
hk/menimbulkan hk.
ALGRA
Membagi sumber hk
menjadi dua:

1. Sumber hk materiil:
Tempat dari mana materi hk itu diambil,
merupakan faktor yg membantu pembentukan
hk. (hub.sos, hub kekuatan politik, sos eko,
tradisi dll)

2. Sumber hk formil:
Tempat/sumber suatu peraturan memperoleh
kekuatan mengikat, dlm konteks bentuk/cara
yang menyebabkan peraturan itu
formal berlaku
Sumber Hukum Materiil
- Sumber Hukum dalam arti materiil:
Adalah kesadaran hukum masy, kesadaran hukum yg hidup
dlm masy yg dianggap seharusnya. Sumber hukum ini
menentukan isi.

- Isi hukum ditentukan oleh faktor-2:


a. Idiel: pedoman-2 ttg keadilan yg hrs ditaati oleh
pembentuk UU dan lembaga pembentuk hukum lainnya
b. Kemasyarakatan: adalah hal-2 yg nyata hidup
dlm masy yg tunduk pada aturan tata kehidupan
masy ybs.
Sumber hukum formil

Arti

1. Peraturan per-Undang-undangan;
2. Perjanjian antar negara;
3. Adat kebiasaan;
4. Yurisprudensi;
5. Doktrin (ajaran hukum)
Hukum Undang-undang

Hukum UU (wettenrecht) adalah hukum yg


tercantum dlm peraturan perUU-2 an.
Pembagian UU

A. UU dlm arti Formil (sempit):


Adalah setiap peraturan atau ketetapan yg dibentuk
oleh alat perlengkapan negara yg diberi kekuasaan
membentuk UU dan diundangkan. ( aspek
pembentukannya)

Pemb. UU

B. UU dlm arti Materiil (luas):


Adalah mencakup UUD yg dibentuk oleh MPR,
vide Ps 3 UUD 1945
(pembagian oleh Paul Laband)
Kebiasaan dan Adat
Pengertian:
Adat adalah aturan yg bersifat tdk tertulis, yg
diakui, dihormati dan dijadikan pedoman bagi
kehidupan masy.

Dasar:

-Penjelasan UUD 1945


-UU Pokok Kekuasaan Kehakiman
UU dan Peraturan lain

1. Undang-undang;
2. Undang-undang organik:
Adalah UU yg melaksanakan UUD
3. Peraturan organik:
Adalah peraturan yg melaksanakan UU
4. Peraturan Pemerintah:
Adalah peraturan utk menjalankan UU,yg
dibuat oleh Presiden dg para menteri, sesuai
Ps 5 ayat (2) UUD 1945.
5. Peraturan Pem. Pengganti UU (PERPU)
(Ps. 22 ayat (1) UUD 1945: dlm hal
kepentingan memaksa, Presiden berhak
menetapkan Perpu.
Yurisprudensi
Istilah:
- Yurisprudensi: Keputusan Hakim
- Yurisprudance: teori Ilmu Hukum
Dasar:
1. Hakim tdk boleh menolak perkara yg
dihadapkan kpdnya, (Ps 22 AB)
2. Jika tidak ada UU yg mengatur, Hakim hrs
mencari putusan mengenai perkara yg sama.
Traktat
Pengertian:
Traktat (tractaten recht) adalah hukum yg
ditetapkan oleh negara-2 yg bersama-2
mengadakan suatu perjanjian.
Prosedur:
1. Penetapan (sluiting);
2. Persetujuan DPR;
3. Ratifikasi dari masing-2 negara;
4. Pengumuman dlm Lemberan Negara
Doktrin

Doktrin adalah anggapan atau ajaran para ahli


hukum yg merupakan sumber hukum.
Biasanya dlm sidang Pengadilan pendapat ahli
dipakai atau jadi referensi hakim dalam
memutus perkara.
Sistem Hukum
1. Sistem Hukum Eropa Kontinental (civil law)
2. Sistem Hukum Anglo Saxon (Common law)
3. Sistem Hukum Islam
4. Sistem Hukum Adat
Hukum Adat
Istilah:
- Hukum Agama, Lembaga-2 Kebudayaan Rakyat dan Kebiasaan (Ps 75 RR
ayat (3) lama 1854);
- Kebudayaan Rakyat (Ps 128 ayat (4) IS.
- Hukum Bumi Putra (Ps 11 f sub c RO)
- Adat recht; (thn 1920).

Dasar Hukum:
- Pasal 11 AB, Ps. 75 ayat (3) RR 1854 jo Ps. 131 IS ayat 2 sub b: Gol Hk
Indonesia dan Timur Asing berlaku Hk. Adat mereka.
- Penjelasan UUD 1945;
- UU Pokok Kekuasaan Kehakiman.
Pengertian Hk. Adat
1. Ter Haar:
Keseluruhan peraturan-2 yg menjelma dlm keputusan-2
para fungsionaris hukum yg mempunyai wibawa serta
pengaruh dan dlm pelaksanaannya berlaku dg serta-merta
dan dipatuhui sepenuh hati.
Ajarannya dikenal “Beslenssingenleer”
2. Dr. Soekanto:
Merupakan keseluruhan adat (yg tdk tertulis dan hidup dlm
masya berupa kesusilaan, kebiasaan dan kelaziman) yg
mempunyai akibat hukum
Unsur dan Sifat Hk. Adat
Unsur:
Hukum adat rerdiri dari unsur: Hukum asli (tradisional) dan
Agama.

Sifat:
Pola pikir masy Hukum Adat:
1. Relegio magis;
2. Komunal (kemasyarakatan)
3. Kontan (tunai)
4. Konkrit (terang, nyata)
(van Denberg)
Struktur Masya Hk. Adat
Susunan masy:
1. Bersifat geneologis;
2. Bersifat territorial
3. Bersifat geneologis dan territorial
Macam pertalian geneologis:
a.Masy. patrilinial
b.Masy. matrilinial
c.Masy. parental
Stuktur Masy. Territorial
Susunan masy. Persekutuan hukum adat yg
bersifat territorial, dibedakan:
1. Masy. Hukum desa (kampung);
2. Masy. Hukum wilayah (daerah);
3. Masy. Hukum serikat desa.
Hukum Perdata
Dasar Berlaku:
1. Asas Konkordansi (concordantie beginsel)
Mengadakan persamaan dg hk sejenis yg berlaku di neg.
Belanda.
2. Ps 75 RR jo 131 IS: Bagi gol Eropah berlaku hk yg sama dg hk
yg sama dg hk yg berlaku bagi mereka di neg. Bld.

Kodifikasi Hk. Perdata:


1. Corpus Iuris Civilis (Romawi);
2. Code Napolion (Perancis)
3. BW dan WvK (Belanda – 1838)
4. KUHPer dan KUHD (Hindia Belanda – 1848)
Difinisi Hukum Perdata

Adalah hukum yg memuat semua peraturan-2, yg


meliputi hubungan-2 hukum antara org yg satu dgn
org lainnya di dlm masy, (termasuk hub antara org
dgn pemerintah), dgn menitik beratkan pada
kepentingan perseorangan.

Jadi hk. Perdata akan mengatur berbagai


kepentingan yg bersamaan dan yg berbeda antara
satu sama lainnya, sehingga warga masy dpt
menghormati hak dan kewajiban serta terjadi
keseimbangan kepentingan
Pembagian Hukum Perdata
A. Menurut Corpus Ius Civilis (Romawi)
1. Institutiones; (Pengertian lembaga)
2. Pandecta; (Kump. pendpt para ahli hk)
3. Codex; (himp. UU yg telah dibukukan)
4. Novelles; (himp. Tambahan pd codex dg penjelasan).
B. Menurut KUHPerdata (BW) ada 4 buku:
1. Mengenai orang (van personen );
2. Mengenai Benda (van zaken)
3. mengenai perutangan (van verbintenissen)
4. mengenai pembuktian dan kadaluarsa.
Pembagian menurut Doktrin
Hukum Perdata materil terdiri dari:
1. Hukum Pribadi (personenrecht)
2. Hukum Keluarga (familierecht)
3. Hukum Kekayaan (vermogenrecht)
4. Hukum Waris (erfrecht)
Substansi KUHPer
Buku I: Orang
Buku I KUHPer memuat titel:
1. Subyek hukum
2. Perkawinan dan hak suami-isteri
3. Kekayaan pekawinan
4. Kekuasaan orang tua
5. Perwalian dan pengampuan
Buku II: Benda
Buku II KUHPer memuat titel:
1. Bezit.
2. Eigendom.
3. Opstal.
4. Erfacht.
5. Hipotik.
6. Gadai.
Buku III: Perikatan
1. Perikatan umumnya.
2. Timbulnya perikatan.
3. Perjanjian-2 tertentu:
a. jual-beli;
b. tukar-menukar;
c. sewa-menyewa;
d. perjanjian perburuhan;
e. badan usaha/persekutuan dagang;
f. borgtocht;
g. perbuatan melanggar hukum.
Buku IV: Pembuktian dan Daluarsa
Buku IV KUHPer memuat titel:
1. surat;
2. Saksi;
3. Persangkaan;
4. Pengakuan
5. Sumpah
Subyek hukum
A. Pengertian:
Subyek hukum adalah manusia atau badan
yg mempunyai hak dan kewajiban dlm lalu
lintas hukum.
B. Macam:
Subyek hukum terdiri dari:
- manusia (naturlijke personen);
- badan hukum (rechtspersoon)
Hak Subyektif
Hak subyektif ada dua macam:
1. Hak subyektif bersifat mutlak:
Adalah hak yg dpt dilaksanakan terhdp
se tiap orang, (hak atas jiwa, badan,
kehormatan, hak sbg org tua, wali dll)
2. Hak subyektif bersifat nisbi:
adalah seseorang yg tidak bersifat
mutlak, mis hak dan kewajiban dlm
perikatan
Hukum Benda (Zaken recht)
- Hak-2 yg mengatur hubungan individu dg
sesuatu yg dpt menjadi kepentingannya
(diluar hk org dan hk. Kel) diatur dlm hukum
benda atau kekayaan (vermogensrecht).
- Segala sesuatu yg dpt menjadi kepentingan
manusia atau dpt dijadikan obyek hukum,
adalah: benda berwujud dan benda tak
berwujud.
Pembagian benda menurut KUHPer
A. Benda bergerak: (Ps 509, 510, 511 BW)
1. menurut sifat:
Adalah benda yg dpt dipindahkan ke tempat
lain;
2. Menurut UU:
a. hak memetik hasil dan memakai;
b. hak atas uang bunga;
c. hak menuntut di muka hakim terhadap
hak milik yng dikuasi oleh tergugat
Benda tak gerak
B. Benda tak gerak: (Ps 506, 507, 508 BW)
1. Menurut sifatnya:
- tanah;
- sesuatu yg tumbuh di atas tanah;
- sesuatu yg didirikan di atas tanah.
2. Menurut tujuannya:
- segala peralatan yg diperuntukan dlm pabrik;
- semua kaca, gambar dan perhiasan lain yg dipasang di dinding, adalah
bagian dari dinding.
3. Menurut UU:
- hak memetik hasil;
- hak opstal, hak mempunyai banguan di atas tanah org lain;
- hak erfpacht, hak menguasai tanah seperti milik sendiri dg membayar
sejumlah uang.
- pajak tanah (grondrente) hasil dari tanah berupa buah-2an
Urgennya pembedaan benda
1. Berhubungan dg hak bezit dan hak eigendom
(Ps 1977 BW);
2. Berhubungan dg pand dan hipotik/HT;
3. Berhubungan dg penyerahan (ps 612 BW)
4. Berhubungan dg penyitaan (beslag)
Hak-hak Kebendaan
Menurut Ps. 528 BW hak kebendaan terdiri dari:
1. Hak punya (bezit);
2. Hak milik mutlah (eigendom);
3. Hak waris;
4. Hak menikmati hasil (vruchtgbruik);
5. Hak pembebanan perkarangan (servitut);
6. Hak gadai;
7. Hak hipotik/HT
8. Hak erfpacht;
9. Hak opstal;
10.Hak memakai dan mendiami;
11.Hak bunga tanah
Hukum Perikatan
Istilah:
Verbintenis diterjemahkan “Perikatan” atau “perjanjian” atau
“perutangan”

Pengertian:
- Perikatan: satu hub hk antara dua org, pihak yg satu berhak menuntut
sesuatu hak dari pihak lain, yg berkewajiban memenuhi tuntutan tsb.
- Perjanjian: suatu perikatan dimana seorang berjanji kpd org lain atau
dimana dua org itu saling berjanji utk melaksanakan suatu hal.

Huhungan perikatan dan perjanjian:


adalah bahwa perjanjian itu menimbulkan/menerbitkan perikatan
Sumber Perikatan
Menurut BW sumber perikatan:

1. lahir karena perjanjian;


2. lahir karena UU
Perikatan kerana perjanjian
1. Perikatan bersyarat;
2. Perikatan dg ketentuan waktu;
3. Perikatan mana suka (alternatif);
4. Perikatan tanggung-menanggung;
5. Perikatan dg ancaman hukuman.
Perikatan karena UU
Berdasarkan Ps 1352 KUHPer, perikatan timbul
krn UU dibedakan:
1. Perjanjian krn UU saja; (mis kewajiban
alimentasi antara kel. Masing-2
2. Perjanjian krn UU akibat tindakan manusia
menurut hukum.(mis. Pelaksanaan tugas
tanpa kuasa atau zaak warneming)
Perjanjian tertentu
1. Jual-beli;
2. Tukar-menukar;
3. Sewa-menyewa;
4. Perjanjian perbruhan;
5. Badan usaha atau persekutuan dagang;
6. Borgtocht;
7. Perbuatan melawan hukum
Perbuatan melawan hukum
Pengertian:
Vide Ps 1365 KUHPer

Syarat-2nya:
1. Adanya suatu pelanggaran hukum;
2. Terdapat kesalahan;
3. Terjadi kerugian;
4. Ada causalitas antara sebab dan akibat
Tentang bukti
Dasar:
Ps. 1865 KUHPer: barang siapa menyatakan
mempunyai hak atas sesuatu atau menentang hak
org lain, harus dibuktikan hak-hak itu.
Macamnya:
1. Bukti tertulis/surat;
2. Bukti diucapkan/saksi;
3. Bukti sangkaan atau dugaan;
4. Bukti pengakuan;
5. Bukti sumpah.
Kadaluarsa
Lewat waktu bertujuan utk memberi
ketentuan atas dasar hukum bilamana
didapatkan atau hilangnya suatu hak.

Bilamana seorg selama 30 tahun


menempati/mangarap tanah tak ada pihak yg
mengungat, maka tanah tersebut menjadi
miliknya.
Hukum Perselisihan
A. Istilah lain:
- conflicten recht;
- intergentiel recht; (by van Vollenhoven)
- hukum antar golongan;
- hukum antar tata hukum.
B. Difinisi:
Hukum intergentiel adalah peraturan yg
menentukan hk mana yg belaku dlm perhubungan
hk antara gol-2 penduduk satu negara yg tunduk
pada berbagai macam hukum
Penggolongan Hukum
Berdasarkan Ps. 131 IS, Pem. Hindia Belanda membagi tiga gol penduduk
dan gol hukum sbb:
1. Gol. Hukum Adat ( gol. Indonesia dan Bumi putra);
2. Gol. Hukum Eropah (barat);
3. Gol. Hukum Adat Timur asing;

Dalam penerapan hukum bagi gol tsb, terdapat persamaan, tapi terjadi
juga perbedaan, krn tiap gol mempunyai adat-istiadat, dan agama yg
berbeda. Perbadaan inilah yg menyebabkan perbedaan hukum yg berlaku
bagi berbagai gol tersebut. Dgn demikian terjadi duulisme hukum.

Catatan: Hk. Antar gol tidak terjadi pd hukum yg telah diunifikasi


(penyeragaman hukum) mis: hk.pidana.
Penyelesaian
1. Di Afrika apabila terjadi hub hk antar gol, maka hk
gol penjajah (Inggris) yg digunakan.

2. Di Hindia Belanda, awalnya spt di Afrika, tetapi


kemudian dirubah hukum tergugatlah yg
digunakan.
Mis: kasus antara gol bumi putra (tergugat) dg gol.
Eropah (penggugat), maka hukum yang digunakan
adalah hukum adat
Hukum Antara
Macam hukum antara yg di kenal adalah:
1. Hukum antar golongan (Hk.Intergentiel)
2. Hukum antar agama (Hk. Interrelegieus)
3. Hukum antar daerah (Hk. Interlokal)
4. Hukum antar bagian (Hk. Interregional)
5. Hukum antar waktu (Hk.Intertemporal)
6. Hukum antar negara (Hk. Internasional)
Hukum Pidana
A. Difinisi:
Hk. Pidana adalah hukum yg memuat peraturan-2 yg
mengandung keharusan atau larangan terhadap
pelanggaran mana, diancam dg hukuman yg berupa siksaan
badan.

B. Hukum Publik:
Hk. Pidana mengatur hub. Antara seseorg dan negara, serta
dilaksanakan utk kepentingan umum, krnnya dilakukan
oleh Jaksa (penuntut umum) negara.

C. Tujuannya:
Mengatur warga masy. Sedemikian rupa, sehinga hak dan
kepentingan masy terjamin
Hukum sanksi
- Hukum pidana dpt menjaga ketertiban dlm
masyarakat. Karenanya hukum pidana
dikatakan sbg hukum sanksi.

- Sifat:
Hukum pidana bukan norma-2nya melainkan
pada hukumannya. (straft)
Kepentingan hukum/umum
Kepentingan umum, dlm konteks hukum
pidana yang dilindungi adalah:
1. jiwa/badan seseorang;
2. kehormatan seseorang;
3. kesusilaan seseorang;
4. kemerdekaan seseorang;
5. harta benda seseorang.
Jenis Hukuman

Menurut Ps. 10 KUHP, hukum dibagi menjadi hukuman pokok dan


tambahan
A. Hukuman pokok terdiri dari:
1. hukuman mati;
2. hukuman penjara;
3. hukuman tutupan;
4. hukuman denda.

B. Hukuman tambahan:
1. pencabutan hak-hak tertentu;
2. perampasan barang-2 tertentu;
3. pengumunan putusan hakim.
Asas Hukum pidana
Semboyan “ Nullum delictum nulla poena sine
praevia lege poenali”

Semboyan tersebut terdapat pada Pasal 1


KUHP: “Tiada suatu perbuatan/tindakan yg
dapat dihukum, melainkan atas kekuatan
aturan pidana di dalam UU yg ditetapkan
terlebih dahulu dari pada perbuatan itu”
Kitab UU Hukum Pidana
KUHP terdiri dari tiga buku:
1. Buku pertama : memuat Peraturan
Umum (Ps.1 – 103)
2. Buku kedua : memuat kejahatan-
kejahatan (Ps. 104-
485)
3. Buku ketiga : memuat pelanggaran-
pelanggaran (Ps. 489-
589)
Perbuatan dapat dihukum
A. Istilah:
- tindak pidana;
- peristiwa pidana;
- delict

B. Pengertian:
Delict suatu perbuatan atau rangkaian perbuatan manusia,
yg bertentangan dengan UU atau peraturan hukum lainnya,
yg dilakukan dgn sengaja atau salah (schuld) oleh orang yg
dapat dipertanggung jawabkan.
Unsur/anasir Delict
1. Perbuatan manusia;
2. Perbuatan hrs sesuai dg ketentuan hukum;
3. Harus terbukti adanya salah pd org yg
berbuat dan dpt dipertanggung jawabkan;
4. Perbuatan itu hrs berlawanan dg hukum;
5. Perbuatan itu hrs ada ancaman hukumannya
di dlm UU.
Hukum Acara
A. Istilah:
- Hukum formal;
- Prosess recht.

B. Pengertian:
Hk. Acara adalah rangkaian kaedah hk yg mengatur
tata cara yg hrs ditempuh utk mengajukan sesuatu
perkara ke muka suatu Badan Peradilan, serta cara-
2 hakim memberikan keputusan.
Pembagian Hukum Acara
- Hukum Acara Perdata;
- Hukum Acara Pidana;
- Hukum Acara PTUN;
- Hukum Acara PA;
Dasar Hukum
1. HIR (Herziene Inlands Reglement);
2. R.Bg (Rechtsreglement Buitengewesten), utk
luar Jawa dan Sumatera;
3. Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana
(UU no. 8/ 1981).
Asas-2 Hukum Pengadilan
1. Dilarang bertindak sbg hakim sendiri;
2. Hukum acara harus tertulis dan dikodifikasi;
3. Kekuasaan Pengadilan bebas dari kekuasaan
badan negara lainnya;
4. Putusan Pengadilan hrs mempunyai dasar
hukum
5. Sidang harus terbuka utk umum, kecuali UU
menentukan lain.
Susunan Pengadilan
A. Pengadilan Sipil:
1. Pengadilan Umum
- Pengadilan Negeri;
- Pengadilan Tinggi;
- Mahkamah Agung;
2. Pengadilan Khusus
- Pengadilan Agama;
- Pengadilan Administrasi Negara;
- Pengadilan Tipikor.
- Pengadilan Tata Niaga

B. Pengadilan Militer:
1. Pengadilan Tentara;
2. Pengadilan Tentara Tinggi;
3. Pengadilan Tentara Agung.
Koneksitas
- Pengertian:
Perkara koneksitas adalah tindak pidana yg
dilakukan bersama-2 antara seseorg atau
lebih yg hanya dpt diadili oleh Peradilan
Umum dan seorg atau lebih yg hanya dpt
diadili oleh Peradilan Militer
- Dasar:
Ps. 89 ayat (1)
Pengadilan Agama
- Pengertian:
Adalah suatu badan peradilan, yg merupakan
salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman
bagi rakyat pencari keadilan yg beragama
Islam, mengenai perkara perdata tertentu yg
diatur dlm uu.
- Dasar Hukum:
Undang-undang No. 7/1989, ttg Peradilan
Agama, berlaku 29 Des 1989 di revisi dgn UU
No.3 Thn 2006, di revisi UU No.50 Thn 2009.
Kewenangan PA
- Kewenangan menyelesaikan perkara hanya
meliputi:(UU No.7 Thn 1989) :
1. masalah perkawinan;
2. masalah kewarisan, wasiat dan hibah yg
dilakukan berdasarkan hukum Islam;
3. masalah wakaf dan sadaqa.
(Ps. 49 ayat (1) UU 7/1989)
Kewenangan PA
- Kewenangan menyelesaikan perkara hanya meliputi:(UU No.3 Thn
2006) :
1. masalah perkawinan;
2. masalah kewarisan
3. masalah wasiat
4. masalah hibah
5. masalah wakaf
6. masalah sadaqa.
7. masalah Infaq
8. Zakat
9. Ekonomi Syariah Psl 49 ayat 1
Pengadilan Tata Usaha
Negara (PTUN)
Pengertian:
PTUN adalah salah satu pelaksana kekuasaan
Kehakiman bagi rakyat pencari keadilan terhdp
sengketa tata usaha negara, (Ps. 4 UU No.
5/1986).

Dasar hukum:
- UU No. 5/1986, ttg PTUN;
- PP No. 7/1991, ttg Penerapan UU 5/1986
Subyek hk & Alasan Gugatan
- Suyek hukum:
Setiap subyek hukum (pribadi dan bdn hk), yg dirugikan oleh
pegawai negara dpt mengajukan pejabat tsb diadili di PTUN.
- Alasan:
1. Putusan pejabat tsb bertentangan dg per-uu-an yg
berlaku;
2. Badan/pejabat ybs telah menggunakan
kewenangannya utk tujuan lain;
3. Seharusnya pejabat ybs, setelah mempertimbangan
berbagai kepentingan, seharusnya tidak
mengeluarkan keputusan tsb
Tingkat Penyelesaian

PTUN merupakan peradialn khusus, yang


hanya dua tingkat:
- tingkat pertama;
- tingkat banding.
Mahkamah Konstitusi
- Pengertian:
MK merupakan lembaga peradilan tersendiri di luar
lembaga peradilan di bawah kekuasaan MA.
- Dasar hukum:
1. Amanat dari Ps 24C UUD 1945;
2. UU No 24/2003, ttg MK;
3. UU No. 4/2004, ttg Kekuasaan Kehakiman
Tugas & Kewenangan MK
1. Berwenang mengadili pd tingkat pertama dan terakhir dlm:
a. menguji UU thdp UUD 1945;
b. memutuskan:
1. sengketa kewenangan antar lembaga
negara (UUD 1945)
2. membubarkan parpol;
3. perselisihan hasil pemilu
2. Berkewajiban memberikan putusan ats pendapat DPR, bhw
Presiden/wkl Presiden diduga melanggar hk, penghianatan
trhdp neg, korupsi dll
Hukum acara MK
• Berdasarkan Ps 25-49 UU 24/2003, ttg MK.
Proses/tahapan penyelesaian perkara adalah sbb:
a. pengajuan permohonan;
b. pendaftaran permohonan dan
pendaftaran sidang;
c. mengajukan alat bukti;
d. pemeriksaan pendahuluan;
e. pemeriksaan persidangan;
f. putusan
Alat Bukti Pidana
Menurut Ps.184 KUHAP, terdiri:
1. Keterangan saksi;
2. Keterangan ahli;
3. Surat;
4. Petunjuk;
5. Keterangan terdakwa;
Alat Bukti Perdata
Berdasarkan Ps. 1866 KUHPer, alat bukti dlm
hukum acara perdata, terdiri dari:
1. Surat-surat/tulisan;
2. Saksi-2;
3. Persangkaan;
4. Pengakuan dari satu pihak;
5. Sumpah.
Hukum Tata Negara
Istilah-istilah:
- Hukum Tata Negara terjemahan dari “Staatsrecht” (Belanda).

- Ilmu Negara:
Adalah ilmu yg mempelajari persoalan-2 dan pengertian-2 umum yg biasa
terdapat pada setiap negara. Mis: terjadinya neg, unsur-2 neg, tujuan neg.
(kajian teoritis).

- Ilmu Tata Negara:


Adalah ilmu yg mempelajari susunan atau tata suatu negara tertentu.
Mis: Neg. Jerman, Indonesia, Malaysia, Rusia ( yg menyangkut organisasi,
jenis-jenis alat perlengakapan, hubungan kekuasaan dalam suatu
negara).

- Negara:
Adalah organisasi bangsa yg bersifat teritorial dan mempunyai kekuasaan
tertinggi , yg perlu ada utk menyelenggarakan kepentingan bersama dan
mencapai tujuan bersama.
Pengertian
Pengertian HTN, sampai sekarang para ahli
hukum belum ada kesatuan pendapat.
Kesatuan pendapat hanya mengenai
pembedaan antara:
1. HTN dlm arti luas (mencakup HTUN);
2. HTN dlm arti sempit (HTN saja)
Perbedaan HTN, HTUN/HAN
Menurut Prof. Kranenburg, pembedaan HTN,
HTUN/HAN tdklah bersifat prinsipil, tapi hanya
merupakan soal utk kepentingan pembagian tugas.
- HTN meliputi hk mengenai susunan (struktur) umum
dari negara, yg terdapat dlm UUD dan UU
organiknya.
- HTUN/HAN, hk yg mengatur susunan, tugas dan
wewenang, hub kekuasaandari alat-2 perlengkapan
(badan) kenegaraan. Mis hk kepegawaian, peraturan
wamil dll
Sumber HTN
1. Ketetapan MPRS/MPR, (Ps 3 UUD 1945);
2. Undang-Undang/Perpu (Ps. 5 ayat (1), Ps. 20
ayat (1) dan Ps. 22 UUD 1945)
3. Peraturan Pemerintah, (Ps. 5 ayat (2) UUD
1945)
4. Keputusan Presiden, (TAP.MPRS
NoXX/MPRS/1966)
5. Peraturan Pelaksana lainnya
Alat Perlengkapan Negara
1. Majelis Permusyawaratan Rakyat;
2. Presiden (dan wkl Presiden)
3. Dewan Perwakilan Rakyat
4. Dewan Pertimbangan Agung
5. Badan Pemeriksa Keuangan
6. Mahkamah Agung
Sistem Pemerintah Negara
Dalam Penjelasan UUD 1945, ada 7 pokok sistem Pem.
Negara:
1. Indonesia negara berdasarkan hukum;
2. Sistem konstitusional;
3. Kekuasaan tertinggi negara di MPR;
4. Presiden penyelenggara pemerintah negara
tertinggi di bawah Majelis;
5. Presiden tdk bertanggung jawab kpd DPR;
6. Menteri negara pembantu Presiden, tidak
bertanggung jawab kepada DPR;
7. Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas.
Hukum Agraria
- Pengertian:
Hukum Agraria adalah keseluruhan kaedah hukum, baik yg
tertulis dan dan yg tidak tertulis yg mengatur agraria.
- Agraria:
Meliputi bumi, air dan kekayaan alam yg terkandung di
dalamnya, bahkan dalam batas-2 yg ditentukan juga ruang
angkasa.
- Dasar Hukum:
UUPA No. 5/1960, ttg Ketentuan Pokok Agraria, berlaku
tanggal 29 september 1960, LN Tahun 1960 No.104.
Asas UU Agraria
1. Kebangsaan dan perlindungan hak milik atas
tanah (Ps. 9, Ps. 21 ayat (1) dan Ps. 11 ayat
(2).
2. Legalitas, (Ps. 30 ayat (2); Ps. 36 ayat (2); Ps
46 ayat (1) dan Ps. 50.
3. Fungsi sosial (Ps.6)
Hak-hak atas Tanah
Berdasarkan Ps. 61 ayat (1) UUPA, hak-hak atas
tanah terdiri dari:
1. Hak milik;
2. Hak Guna Usaha ( erfpacht);
3. Hak Guna Bangunan (opstal)
4. Hak Pakai;
5. Hak Sewa;
6. Hak membuka hasil;
7. Hak memungut hasil.
Hukum Dagang
Pengertian:
- Hukum dagang adalah hukum privat yg tdk
berasal dari hukum Romawi, (bagian hk privat
yg blm terdapat dlm kitab “Corpus Iuris sivilis”
- Hukum Perniagaan adalah peraturan yg
bersifat memaksa meliputi perbuatan manusia
di dlm masya, teristimewa dlm bidang
perdagangan/perniagaan.
Pembagian KUHD
Awalnya KUHD terdiri dari 3 buku, yakni:

a. Buku I : Perniagaan pada


umumnya;
b. Buku II : Hak dan Kewajiban yg
timbul dari peraturan umum;
c. Buku III : Kepailitan

Catatan: Mengingat muatan BK III luas,


maka dipisah dari KUHD dan
diatur tersendiri, yang disebut dengan
“Faillissement-verordering” Stbl 1906 No. 107,
berlaku tgl 1 Nop 1906.
Buku I KUHD
Tentang Perniagaan pada umumnya, terdiri dari:

Titel I : Dihapus sejak 1938;


Titel II : Pembukuan;
Titel III : Macam perseroan/badan usaha;
Titel IV : Bursa perniagaan, makelar dan kasir;
Titel V : Komisioner, juru kirim,tukang
pedati dan juragang kpl di sungai-2;
Titel VI : Surat-2 beherga (wesel dan order);
Titel VII : Cek, promes dan kwitansi.
Titel VIII: Reklame atau penuntutan kembali dlm keadaan pailit;
Titel IX : Pertanggungan pada umumnya;
Titel X : Lain-2 macam pertanggungan.
Buku II KUHD
Tentang Hak-2 dan Kewajiban-2 yg timbul dari Peraturan umum, terdiri dari:

Titel I : Kapal laut dan muatannya;


Titel II : Penguaha kapal;
Titel III : Kapten Kpl luat, anak buah dan
penumpang;
Titel IV : Perjanjian kerja laut;
Titel V : Penyewaan Kapal;
Titel V.A : Pengangkutan barang;
Titel V.B : Pengangkutan orang;
Titel VI : Tubrukan;
Titel VII : Karam, kapal pecah, pendapatan di laut;
Titel VIII : Dihapus;
Titel IX : Pertanggungan bahaya di laut dan perbudakan;
Titel X : Pertangungan bahaya pengangkutan di darat, sungai dan perairan
darat;
Titel X I : Kecelakaan, kerugian laut (avary);
Titel XII : Berakhirnya perikatan dlm perdagangan laut;
Titel XIII : Kapal-2 dan perahu-2 dlm sungai.
Berlakunya KUHD
- Semula Wvk (Wetboek van Koophandel) berlaku
hanya utk gol Eropah;
- Sejak tahun 1924 WvK dinyatakan berlaku juga bagi
gol Cina dan Asia lainnya. Untuk gol bumi putra tatap
hukum adat, kecuali atas kehendak sendiri tunduk
pada WvK.
- Hubungan antara WvK dan BW, sangat erat, dapat
dikatakan bhw BW merupakan hukum umum dan
WvK bersifat khusus. Sehingga berlaku asas “ Lex
specialis derogat lex generalis” (Ps. 1 BW)
Sumber-sumber KUHD
1. KUHPer;
2. KUHD;
3. Undang-undang khusus:
a. Undang-undang Oktroi;
b. Undang-undang Eigendom-industri;
c. Undang-undang Falisemen;
d. Undang-undang Pengangkutan.
4. Persetujuan;
5. Kebiasaan
6. Yurisprudensi.
Hukum Internasional
- Istilah:
1. Hukum bangsa- 2(Volkenrecht):
Hukum dlm neg Romawi, yg berlaku bg warga
sendiri dan jg berlaku bg bangsa-2 yg
dijajahnya.
2. Hukum Internasional:

- Pembagian HK. Internasional:


1. Hukum Transnasional (Hk. Antar Negara)
2. Hukum Perdata Internasional
Pengertian
Hukum Internasional:
Adalah hukum yg mengatur hubungan antara
negara-2 yg berdaulat penuh dan merdeka,
hukum mana menimblkan hak dan kewajiban
terhadap negara-2 ybs.
Disini yg menjadi titik beratnya adalah
hubungan antar negara (bukan antar bangsa).
Dengan demikian HI disebut juga Hukum
Antar Negara.
Sumber HI
1. Perjanjian Internasional (traktat);
2. Kebiasaan Internasional (Internasional
conventions);
3. Prinsip hukum umum yg diakui oleh bangsa-
2 beradab;
4. Jurisprudensi internasional & Pendapat para
ahli Hukum Internasional;
(Ps. 38 ayat (1) Piagam Mahkamah Int)
Perjanjian Internasional
- Perjanjian Internasional:
Adalah suatu ikatan hukum yg terjadi berdasarkan
kata sepakat antara negara-2 sbg organisasi bangsa-
2.
- Dalam perjanjian tsb diperlukan:
1. Negara-2 yg tergabung dlm organisasi;
2. Bersedia mengadakan ikatan hukum;
3. Kata sepakat melakukan sesuatu;
4. Bersedia menanggung akibat hukum.
Kebiasaan Internasional
- Hukum kebiasaan yg berlaku antara negara-2
dlm mengadakan hub-hukum dpt diketahui
dlm praktek pelaksanaan pergaulan negara-2
itu.
- Peraturan tsb sampai sekarng masih
merupakan bagian dari kumpulan perturan
hukum Internasional.
Prinsip Hukum Umum
- Pengertian:
Adalah dasar-2 sistem hukum pada umumnya yg berasal dari
asas hukum Romawi.
- Fungsi:
1. Sbg pelengkap dari hk kebiasaan dan perjanjian
int.
2. Sbg alat penafsiran bagi perj. Int dan hk.
Kebiasaan. Artinya kedua hk itu hrs sesuai dg asas-2 hk.
umum
3. Sbg pembatasan bagi perj.int dan hk. Kebiasaan,
artinya tdk boleh bertentangan dg asas-2 hk umum
(Sri Setianingsih S, SH)
Jurisprudensi int & Pendapat
para ahli Hukum Int
- Maksud:
Bhw putusan hakim dan pendapat ahli hanya
digunakan utk membuktikan dipakai tdknya
kaedah hk. Int berdasarkan sumber hk primer.
Contoh: perj.int, kebiasaan int. & prinsip-2 hk
umum, ttg penyelesaian perselisiahan int.
Banyak neg. yg tidak mau penyelesaikan
melalui Pengadilan Int
Asas-asas HI
1. Pacta sunt servanda;
Tiap-tiap janji harus ditepati
2. Kedaulatan negara;
Persamaan derajat antara negara-2 yg
mengadakan perhubungan;
3. Timbal balik (reciprositeit);
Jika negara A mempunyai perwakilan di
negara lain B, maka negara B juga punya
perwakilan di negara A
Subyek HI
- Pengertian:
Dimaksud adalah setiap negara, badan hukum int. atau
manusia yg mempunyai hak-2 dan kewajiban-2 dalam
hububungan hukum internasional.

- Subyek HI:
1. Negara berdaulat dan merdeka;
2. Tahta Suci (diwakili Paus) di Vatikan;
3. Manusia;
4. Organisasi-2 internasional;
Organisasi Internasional
Organisasi intersional:
1. Perserikatan Bangsa-bangsa;
2. Mahkamah Internasional;
3. Arbitrse Internasional

Tugas:
Turut serta menyelesaikan pelanggaran
hukum trans nasional.
PBB
- Sbg organisasi int. yg bersifat universal, didirikan tgl
26 Juni 1945 di San Fransisco, sbg pengganti Liga
bangsa-2.
- Tujuan:
Kami rakyat & PBB bermaksud utk menyelamatkan
keturunan kami dan siksaan perang yg telah dua kali
dlm sumur manusia menimbulkan kesengsaraan yg
tdk ada akhirnya. (Mukadimah Piagam PBB)
Mahkamah Internasional
- Mahkamah Int:
merupakan pengadilan tertinggi dalam kehidupan
bernegara di dunia.
Sbg badan perlengkapan PBB, MI beranggotakan 15
hakim terpilih oleh Majelis Umum dan Dewan
Keamanan.
- Tugas & kedudukan:
Menyelesaikan perselisihan int. dari negara-2
anggota PBB, (Ps 93 ayat (2) Piagam PBB).
Kedudukan di Den Haag, Belanda
Hukum Ekonomi
- Istilah: Hukum Ekonomi terjemahan dari Economisch Recht
(Bld) atau Economic Law, (Amerika). Meskipun kedua istilah
ini terdapat perbedaan, krn economisch recht berasal dari
istilah Droit Economique (Perancis), setelah PD II menjadi
Droit de I’economie.
- Istilah Hukum Ekonomi belum dikenal dalam tata hukum kita
(Sumantoro, 1986:3). Oleh karena itu, para sarjana masih
terdapat perbedaan pandangan.
- Perbedaan Istilah:
T.Mulya Lubis, menggunakan istilah “Hukum dan ekonomi”
lebih tepat krn utk menjelaskan fungsi penting hk dlm
mengatur kegiatan ekonomi.
Pengertian
1. Sunaryati Hartono:
Hukum Ekonomi Indonesia adalah keseluruhan kaedah-kaedah dan
putusan hukum yg secara khusus mengatur kegiatan dan kehidupan
ekonomi Indonesia. Tidak perlu diadakan perbedaan apakah kaedah-
kaedah itu merupakan kaedah hukum perdata atau hukum publik.

2.Sumantoro:
Hukum Ekonomi adalah seperangkat norma-norma yg mengatur hub
kegiatan ekonomi dan secara substansi sangat dipengaruhi oleh sistem yg
digunakan oleh negara yg bersangkutan

3.Sri Rejeki Hartono:


Hukum Ekonomi adalah perangkat peraturan yg mengatur kegiatan
ekonomi pelaku ekonomi
Hk. Ekonomi arti sempit & luas
1.Hk.Ekonomi dlm arti sempit:
Meliputi hukum administrasi negara yg berkaitan
dengan masalah ekonomi.

2. Hk. Ekonomi dlm arti luas:


Mencakup berbagai macam kaedah hukum baik
hukum publik maupun privat, hukum nasional
maupun internasional, sepanjang obyeknya adalah
kegiatan ekonomi.
Pembagian Hukum Ekonomi
A.Hukum Ekonomi Pembangunan:
Adalah seluruh peraturan mengenai cara- cara
peningkatan dan pengembangan kehidupan ekonomi
nasional Indonesia.

B.Hukum Ekonomi Sosial:


Adalah seluruh peraturan yg mengatur cara-cara
pembagian hasil pembangunan ekonomi nasional
secara adil dan merata sesuai dengan harkat dan
martabat kemanusia Indonesia. (Sunaryati Hartono)
Metode Pendekatan
A.Sifat:
Hukum Ekonomi bersifat lintas sektoral dan nasional.

B.Pendekatan:
Interdisiplin dan transnasional.
Pendekatan interdisiplin, karena Hk. Ekonomi tdk hanya
menyangkut kaedah hk. Perdata, tetapi juga hk. Administrasi
negara, hk. Antar wewenang, hk. Pidana termasuk hk. Privat
dan publik internasional.
Kecuali itu, juga diperlukan disiplin bidang non hukum, al:
filsafat, ekonomi, sosiologi, planologi dan futurologi.
Landasan Filosofi
- Secara filosofis, kaedah hukum yg berlaku atau bakal berlaku
adalah relevan dengan jiwa dan semangat Pancasila sebagai
sumber dari segala sumber hukum dan UUD 1945.

- Kecuali itu, ajaran yg dinilai relevan adalah: a tool social


engeneering (Roscoe Pound) Hukum memiliki fungsi utk
membawa dan merubah masyarakat ke suatu bentuk yg
diinginkan.

- Konsep welvaart staat (negara kesejahteraan) yg dicita-


citakan.
Landasan Konstitusional
1. UUD 1945, (Ps. 33 dan 27 ayat (2));
2. Tap MPRS No. XXIII/1966, dlm GBHN
1966;
3. Repelita I dan II
4. Peraturan Perundangan di bidang
ekonomi
Letak Hukum Ekonomi
- Dalam tata hukum nasional, hukum ekonomi adalah
bagian dari hukum Pembangunan atau development
law dan atau hukum sektoral.

- Sebagai hukum pembangunan artinya hukum


ekonomi mencakup seluruh kaedah yang (harus)
menunjang pembangunan.

- Sebagai hukum sektoral karena mengatur berbagai


kegiatan sektor pembangunan spt dijabarkan dalam
GBHN dan Repelita.

Anda mungkin juga menyukai