Chandra Maharani
Sistem Hukum
Istilah,obyek,tujuan tata hukum
Tata hukum atau recht orde ialah susunan hukum, artinya memberikan
tempat yg sebenarnya kpd hukum.
Memberikan tempat adalah menyusun dg baik dan tertib aturan-2 hukum dlm
pergaulan hidup, agar ketentuan tsb mudah diketahui dan digunakan utk
menyelesaikan setiap terjadi peristiwa hukum. (UU 10/2004)
Tujuan:
Utk mengetahui perbuatan/tindakan mana menurut hukum
dan mana yg bertentangan, bgm kedudukan seorg dlm masy
.
(hak dan kewajibannya) menurut hk
Isi Tata Hukum
TATA HK
Kreteria Tata Hk.Nasional
Norma
Tata disebut juga “kaedah” atau “norma” atau
ukuran-ukuran.
Isi Norma
Dasar Hukum Tata Hukum
- Hukum Hindia Belanda:
Pasal 131 IS (Indicshe Staatsregeling)
DASAR Pembagian tiga gol penduduk
HUKUM
UUDS 1950:
- Pasal 32: “Setiap org yg ada di daerah negara hrs patuh kpd UU
termasuk aturan-2 hukum yg tak tertulis dan kpd penguasa-2”.
Pasal 102: “ Hk perdata dan dagang, hk. pidana sipil maupun hk
pidana militer, hk acara perdata dan hk acara pidana, susunan dan
kekuasaan peradilan, diatur dg uu dlm kitab-2 hukum, kecuali jika
pengundang-undang menganggap perlu utk mengatur beberapa
hal dlm uu tersendiri.
Pengertian Hukum
ARTI
HUKUM
Unsur dan ciri-2 Hukum
1. Peraturan ttg tingkah laku manusia;
4. Adanya sanksi.
CIRI-2 HK
Hukum Menurut Sumbernya
Hukum Menurut Bentuknya
Hukum Menurut Tempat Berlakunya
1. Hukum Nasional:
Hukum yg berlaku dlm suatu negara
2. Hukum Internasional:
Hukum yg mengatur hubungan hk dlm
dunia internasional
HUKUM 3. Hukum Asing:
Hukum yg berlaku dalam negara lain
4. Hukum Gereja:
Kumpulan norma-2 yg ditetapkan oleh
gereja utk para anggotanya.
Hukum Menurut Waktu
Berlakunya
HUKUM
Macam Norma
1. Norma Agama:
Adalah peraturan hidup yg diterima sbg perintah-2,
larangan-2 dan anjuran-2 yg berasal dari Tuhan,
(universal) mis: jangan melakukan riba, hormati org
tua
2. Norma Kesusilaan:
Adalah peraturan hidup yg dianggap sbg suara
hati nurani manusia, mis: hendaklah kamu
berlaku jujur dll
NORMA
3. Norma Kesopanan:
Adalah peraturan hidup yg timbul dari pergaulan
sekelompok manusia, mis: org muda hrs
menghormati yg tua dll
4. Norma hukum:
Adalah peraturan yg timbul dari norma hukum yg
dibuat oleh lembaga yg berwenang, isinya mengikat
setiap org, dan dipertahankan oleh alat negara.
Hukum Menurut Cara
Mempertahankannya
Hukum menurut daya
kerjanya
Tata Hukum
Eropa (Hindia
Bld): 1. Hukum Tata Negara (staatsrecht)
2. Hk Adm Neg (administrasirecht)
3. Hukum Perdata (burgerlijkerecht)
4. Hukum Dagang (handelsrecht)
5. Hukum Pidana (strafrecht)
6. Hukum Acara (procesrecht)
Sejarah Hukum Positif
3. Masa
berlakunya RR
dan IS
Arti Sumber Hukum
1. Sumber hk materiil:
Tempat dari mana materi hk itu diambil,
merupakan faktor yg membantu pembentukan
hk. (hub.sos, hub kekuatan politik, sos eko,
tradisi dll)
2. Sumber hk formil:
Tempat/sumber suatu peraturan memperoleh
kekuatan mengikat, dlm konteks bentuk/cara
yang menyebabkan peraturan itu
formal berlaku
Sumber Hukum Materiil
- Sumber Hukum dalam arti materiil:
Adalah kesadaran hukum masy, kesadaran hukum yg hidup
dlm masy yg dianggap seharusnya. Sumber hukum ini
menentukan isi.
Arti
1. Peraturan per-Undang-undangan;
2. Perjanjian antar negara;
3. Adat kebiasaan;
4. Yurisprudensi;
5. Doktrin (ajaran hukum)
Hukum Undang-undang
Pemb. UU
Dasar:
1. Undang-undang;
2. Undang-undang organik:
Adalah UU yg melaksanakan UUD
3. Peraturan organik:
Adalah peraturan yg melaksanakan UU
4. Peraturan Pemerintah:
Adalah peraturan utk menjalankan UU,yg
dibuat oleh Presiden dg para menteri, sesuai
Ps 5 ayat (2) UUD 1945.
5. Peraturan Pem. Pengganti UU (PERPU)
(Ps. 22 ayat (1) UUD 1945: dlm hal
kepentingan memaksa, Presiden berhak
menetapkan Perpu.
Yurisprudensi
Istilah:
- Yurisprudensi: Keputusan Hakim
- Yurisprudance: teori Ilmu Hukum
Dasar:
1. Hakim tdk boleh menolak perkara yg
dihadapkan kpdnya, (Ps 22 AB)
2. Jika tidak ada UU yg mengatur, Hakim hrs
mencari putusan mengenai perkara yg sama.
Traktat
Pengertian:
Traktat (tractaten recht) adalah hukum yg
ditetapkan oleh negara-2 yg bersama-2
mengadakan suatu perjanjian.
Prosedur:
1. Penetapan (sluiting);
2. Persetujuan DPR;
3. Ratifikasi dari masing-2 negara;
4. Pengumuman dlm Lemberan Negara
Doktrin
Dasar Hukum:
- Pasal 11 AB, Ps. 75 ayat (3) RR 1854 jo Ps. 131 IS ayat 2 sub b: Gol Hk
Indonesia dan Timur Asing berlaku Hk. Adat mereka.
- Penjelasan UUD 1945;
- UU Pokok Kekuasaan Kehakiman.
Pengertian Hk. Adat
1. Ter Haar:
Keseluruhan peraturan-2 yg menjelma dlm keputusan-2
para fungsionaris hukum yg mempunyai wibawa serta
pengaruh dan dlm pelaksanaannya berlaku dg serta-merta
dan dipatuhui sepenuh hati.
Ajarannya dikenal “Beslenssingenleer”
2. Dr. Soekanto:
Merupakan keseluruhan adat (yg tdk tertulis dan hidup dlm
masya berupa kesusilaan, kebiasaan dan kelaziman) yg
mempunyai akibat hukum
Unsur dan Sifat Hk. Adat
Unsur:
Hukum adat rerdiri dari unsur: Hukum asli (tradisional) dan
Agama.
Sifat:
Pola pikir masy Hukum Adat:
1. Relegio magis;
2. Komunal (kemasyarakatan)
3. Kontan (tunai)
4. Konkrit (terang, nyata)
(van Denberg)
Struktur Masya Hk. Adat
Susunan masy:
1. Bersifat geneologis;
2. Bersifat territorial
3. Bersifat geneologis dan territorial
Macam pertalian geneologis:
a.Masy. patrilinial
b.Masy. matrilinial
c.Masy. parental
Stuktur Masy. Territorial
Susunan masy. Persekutuan hukum adat yg
bersifat territorial, dibedakan:
1. Masy. Hukum desa (kampung);
2. Masy. Hukum wilayah (daerah);
3. Masy. Hukum serikat desa.
Hukum Perdata
Dasar Berlaku:
1. Asas Konkordansi (concordantie beginsel)
Mengadakan persamaan dg hk sejenis yg berlaku di neg.
Belanda.
2. Ps 75 RR jo 131 IS: Bagi gol Eropah berlaku hk yg sama dg hk
yg sama dg hk yg berlaku bagi mereka di neg. Bld.
Pengertian:
- Perikatan: satu hub hk antara dua org, pihak yg satu berhak menuntut
sesuatu hak dari pihak lain, yg berkewajiban memenuhi tuntutan tsb.
- Perjanjian: suatu perikatan dimana seorang berjanji kpd org lain atau
dimana dua org itu saling berjanji utk melaksanakan suatu hal.
Syarat-2nya:
1. Adanya suatu pelanggaran hukum;
2. Terdapat kesalahan;
3. Terjadi kerugian;
4. Ada causalitas antara sebab dan akibat
Tentang bukti
Dasar:
Ps. 1865 KUHPer: barang siapa menyatakan
mempunyai hak atas sesuatu atau menentang hak
org lain, harus dibuktikan hak-hak itu.
Macamnya:
1. Bukti tertulis/surat;
2. Bukti diucapkan/saksi;
3. Bukti sangkaan atau dugaan;
4. Bukti pengakuan;
5. Bukti sumpah.
Kadaluarsa
Lewat waktu bertujuan utk memberi
ketentuan atas dasar hukum bilamana
didapatkan atau hilangnya suatu hak.
Dalam penerapan hukum bagi gol tsb, terdapat persamaan, tapi terjadi
juga perbedaan, krn tiap gol mempunyai adat-istiadat, dan agama yg
berbeda. Perbadaan inilah yg menyebabkan perbedaan hukum yg berlaku
bagi berbagai gol tersebut. Dgn demikian terjadi duulisme hukum.
B. Hukum Publik:
Hk. Pidana mengatur hub. Antara seseorg dan negara, serta
dilaksanakan utk kepentingan umum, krnnya dilakukan
oleh Jaksa (penuntut umum) negara.
C. Tujuannya:
Mengatur warga masy. Sedemikian rupa, sehinga hak dan
kepentingan masy terjamin
Hukum sanksi
- Hukum pidana dpt menjaga ketertiban dlm
masyarakat. Karenanya hukum pidana
dikatakan sbg hukum sanksi.
- Sifat:
Hukum pidana bukan norma-2nya melainkan
pada hukumannya. (straft)
Kepentingan hukum/umum
Kepentingan umum, dlm konteks hukum
pidana yang dilindungi adalah:
1. jiwa/badan seseorang;
2. kehormatan seseorang;
3. kesusilaan seseorang;
4. kemerdekaan seseorang;
5. harta benda seseorang.
Jenis Hukuman
B. Hukuman tambahan:
1. pencabutan hak-hak tertentu;
2. perampasan barang-2 tertentu;
3. pengumunan putusan hakim.
Asas Hukum pidana
Semboyan “ Nullum delictum nulla poena sine
praevia lege poenali”
B. Pengertian:
Delict suatu perbuatan atau rangkaian perbuatan manusia,
yg bertentangan dengan UU atau peraturan hukum lainnya,
yg dilakukan dgn sengaja atau salah (schuld) oleh orang yg
dapat dipertanggung jawabkan.
Unsur/anasir Delict
1. Perbuatan manusia;
2. Perbuatan hrs sesuai dg ketentuan hukum;
3. Harus terbukti adanya salah pd org yg
berbuat dan dpt dipertanggung jawabkan;
4. Perbuatan itu hrs berlawanan dg hukum;
5. Perbuatan itu hrs ada ancaman hukumannya
di dlm UU.
Hukum Acara
A. Istilah:
- Hukum formal;
- Prosess recht.
B. Pengertian:
Hk. Acara adalah rangkaian kaedah hk yg mengatur
tata cara yg hrs ditempuh utk mengajukan sesuatu
perkara ke muka suatu Badan Peradilan, serta cara-
2 hakim memberikan keputusan.
Pembagian Hukum Acara
- Hukum Acara Perdata;
- Hukum Acara Pidana;
- Hukum Acara PTUN;
- Hukum Acara PA;
Dasar Hukum
1. HIR (Herziene Inlands Reglement);
2. R.Bg (Rechtsreglement Buitengewesten), utk
luar Jawa dan Sumatera;
3. Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana
(UU no. 8/ 1981).
Asas-2 Hukum Pengadilan
1. Dilarang bertindak sbg hakim sendiri;
2. Hukum acara harus tertulis dan dikodifikasi;
3. Kekuasaan Pengadilan bebas dari kekuasaan
badan negara lainnya;
4. Putusan Pengadilan hrs mempunyai dasar
hukum
5. Sidang harus terbuka utk umum, kecuali UU
menentukan lain.
Susunan Pengadilan
A. Pengadilan Sipil:
1. Pengadilan Umum
- Pengadilan Negeri;
- Pengadilan Tinggi;
- Mahkamah Agung;
2. Pengadilan Khusus
- Pengadilan Agama;
- Pengadilan Administrasi Negara;
- Pengadilan Tipikor.
- Pengadilan Tata Niaga
B. Pengadilan Militer:
1. Pengadilan Tentara;
2. Pengadilan Tentara Tinggi;
3. Pengadilan Tentara Agung.
Koneksitas
- Pengertian:
Perkara koneksitas adalah tindak pidana yg
dilakukan bersama-2 antara seseorg atau
lebih yg hanya dpt diadili oleh Peradilan
Umum dan seorg atau lebih yg hanya dpt
diadili oleh Peradilan Militer
- Dasar:
Ps. 89 ayat (1)
Pengadilan Agama
- Pengertian:
Adalah suatu badan peradilan, yg merupakan
salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman
bagi rakyat pencari keadilan yg beragama
Islam, mengenai perkara perdata tertentu yg
diatur dlm uu.
- Dasar Hukum:
Undang-undang No. 7/1989, ttg Peradilan
Agama, berlaku 29 Des 1989 di revisi dgn UU
No.3 Thn 2006, di revisi UU No.50 Thn 2009.
Kewenangan PA
- Kewenangan menyelesaikan perkara hanya
meliputi:(UU No.7 Thn 1989) :
1. masalah perkawinan;
2. masalah kewarisan, wasiat dan hibah yg
dilakukan berdasarkan hukum Islam;
3. masalah wakaf dan sadaqa.
(Ps. 49 ayat (1) UU 7/1989)
Kewenangan PA
- Kewenangan menyelesaikan perkara hanya meliputi:(UU No.3 Thn
2006) :
1. masalah perkawinan;
2. masalah kewarisan
3. masalah wasiat
4. masalah hibah
5. masalah wakaf
6. masalah sadaqa.
7. masalah Infaq
8. Zakat
9. Ekonomi Syariah Psl 49 ayat 1
Pengadilan Tata Usaha
Negara (PTUN)
Pengertian:
PTUN adalah salah satu pelaksana kekuasaan
Kehakiman bagi rakyat pencari keadilan terhdp
sengketa tata usaha negara, (Ps. 4 UU No.
5/1986).
Dasar hukum:
- UU No. 5/1986, ttg PTUN;
- PP No. 7/1991, ttg Penerapan UU 5/1986
Subyek hk & Alasan Gugatan
- Suyek hukum:
Setiap subyek hukum (pribadi dan bdn hk), yg dirugikan oleh
pegawai negara dpt mengajukan pejabat tsb diadili di PTUN.
- Alasan:
1. Putusan pejabat tsb bertentangan dg per-uu-an yg
berlaku;
2. Badan/pejabat ybs telah menggunakan
kewenangannya utk tujuan lain;
3. Seharusnya pejabat ybs, setelah mempertimbangan
berbagai kepentingan, seharusnya tidak
mengeluarkan keputusan tsb
Tingkat Penyelesaian
- Ilmu Negara:
Adalah ilmu yg mempelajari persoalan-2 dan pengertian-2 umum yg biasa
terdapat pada setiap negara. Mis: terjadinya neg, unsur-2 neg, tujuan neg.
(kajian teoritis).
- Negara:
Adalah organisasi bangsa yg bersifat teritorial dan mempunyai kekuasaan
tertinggi , yg perlu ada utk menyelenggarakan kepentingan bersama dan
mencapai tujuan bersama.
Pengertian
Pengertian HTN, sampai sekarang para ahli
hukum belum ada kesatuan pendapat.
Kesatuan pendapat hanya mengenai
pembedaan antara:
1. HTN dlm arti luas (mencakup HTUN);
2. HTN dlm arti sempit (HTN saja)
Perbedaan HTN, HTUN/HAN
Menurut Prof. Kranenburg, pembedaan HTN,
HTUN/HAN tdklah bersifat prinsipil, tapi hanya
merupakan soal utk kepentingan pembagian tugas.
- HTN meliputi hk mengenai susunan (struktur) umum
dari negara, yg terdapat dlm UUD dan UU
organiknya.
- HTUN/HAN, hk yg mengatur susunan, tugas dan
wewenang, hub kekuasaandari alat-2 perlengkapan
(badan) kenegaraan. Mis hk kepegawaian, peraturan
wamil dll
Sumber HTN
1. Ketetapan MPRS/MPR, (Ps 3 UUD 1945);
2. Undang-Undang/Perpu (Ps. 5 ayat (1), Ps. 20
ayat (1) dan Ps. 22 UUD 1945)
3. Peraturan Pemerintah, (Ps. 5 ayat (2) UUD
1945)
4. Keputusan Presiden, (TAP.MPRS
NoXX/MPRS/1966)
5. Peraturan Pelaksana lainnya
Alat Perlengkapan Negara
1. Majelis Permusyawaratan Rakyat;
2. Presiden (dan wkl Presiden)
3. Dewan Perwakilan Rakyat
4. Dewan Pertimbangan Agung
5. Badan Pemeriksa Keuangan
6. Mahkamah Agung
Sistem Pemerintah Negara
Dalam Penjelasan UUD 1945, ada 7 pokok sistem Pem.
Negara:
1. Indonesia negara berdasarkan hukum;
2. Sistem konstitusional;
3. Kekuasaan tertinggi negara di MPR;
4. Presiden penyelenggara pemerintah negara
tertinggi di bawah Majelis;
5. Presiden tdk bertanggung jawab kpd DPR;
6. Menteri negara pembantu Presiden, tidak
bertanggung jawab kepada DPR;
7. Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas.
Hukum Agraria
- Pengertian:
Hukum Agraria adalah keseluruhan kaedah hukum, baik yg
tertulis dan dan yg tidak tertulis yg mengatur agraria.
- Agraria:
Meliputi bumi, air dan kekayaan alam yg terkandung di
dalamnya, bahkan dalam batas-2 yg ditentukan juga ruang
angkasa.
- Dasar Hukum:
UUPA No. 5/1960, ttg Ketentuan Pokok Agraria, berlaku
tanggal 29 september 1960, LN Tahun 1960 No.104.
Asas UU Agraria
1. Kebangsaan dan perlindungan hak milik atas
tanah (Ps. 9, Ps. 21 ayat (1) dan Ps. 11 ayat
(2).
2. Legalitas, (Ps. 30 ayat (2); Ps. 36 ayat (2); Ps
46 ayat (1) dan Ps. 50.
3. Fungsi sosial (Ps.6)
Hak-hak atas Tanah
Berdasarkan Ps. 61 ayat (1) UUPA, hak-hak atas
tanah terdiri dari:
1. Hak milik;
2. Hak Guna Usaha ( erfpacht);
3. Hak Guna Bangunan (opstal)
4. Hak Pakai;
5. Hak Sewa;
6. Hak membuka hasil;
7. Hak memungut hasil.
Hukum Dagang
Pengertian:
- Hukum dagang adalah hukum privat yg tdk
berasal dari hukum Romawi, (bagian hk privat
yg blm terdapat dlm kitab “Corpus Iuris sivilis”
- Hukum Perniagaan adalah peraturan yg
bersifat memaksa meliputi perbuatan manusia
di dlm masya, teristimewa dlm bidang
perdagangan/perniagaan.
Pembagian KUHD
Awalnya KUHD terdiri dari 3 buku, yakni:
- Subyek HI:
1. Negara berdaulat dan merdeka;
2. Tahta Suci (diwakili Paus) di Vatikan;
3. Manusia;
4. Organisasi-2 internasional;
Organisasi Internasional
Organisasi intersional:
1. Perserikatan Bangsa-bangsa;
2. Mahkamah Internasional;
3. Arbitrse Internasional
Tugas:
Turut serta menyelesaikan pelanggaran
hukum trans nasional.
PBB
- Sbg organisasi int. yg bersifat universal, didirikan tgl
26 Juni 1945 di San Fransisco, sbg pengganti Liga
bangsa-2.
- Tujuan:
Kami rakyat & PBB bermaksud utk menyelamatkan
keturunan kami dan siksaan perang yg telah dua kali
dlm sumur manusia menimbulkan kesengsaraan yg
tdk ada akhirnya. (Mukadimah Piagam PBB)
Mahkamah Internasional
- Mahkamah Int:
merupakan pengadilan tertinggi dalam kehidupan
bernegara di dunia.
Sbg badan perlengkapan PBB, MI beranggotakan 15
hakim terpilih oleh Majelis Umum dan Dewan
Keamanan.
- Tugas & kedudukan:
Menyelesaikan perselisihan int. dari negara-2
anggota PBB, (Ps 93 ayat (2) Piagam PBB).
Kedudukan di Den Haag, Belanda
Hukum Ekonomi
- Istilah: Hukum Ekonomi terjemahan dari Economisch Recht
(Bld) atau Economic Law, (Amerika). Meskipun kedua istilah
ini terdapat perbedaan, krn economisch recht berasal dari
istilah Droit Economique (Perancis), setelah PD II menjadi
Droit de I’economie.
- Istilah Hukum Ekonomi belum dikenal dalam tata hukum kita
(Sumantoro, 1986:3). Oleh karena itu, para sarjana masih
terdapat perbedaan pandangan.
- Perbedaan Istilah:
T.Mulya Lubis, menggunakan istilah “Hukum dan ekonomi”
lebih tepat krn utk menjelaskan fungsi penting hk dlm
mengatur kegiatan ekonomi.
Pengertian
1. Sunaryati Hartono:
Hukum Ekonomi Indonesia adalah keseluruhan kaedah-kaedah dan
putusan hukum yg secara khusus mengatur kegiatan dan kehidupan
ekonomi Indonesia. Tidak perlu diadakan perbedaan apakah kaedah-
kaedah itu merupakan kaedah hukum perdata atau hukum publik.
2.Sumantoro:
Hukum Ekonomi adalah seperangkat norma-norma yg mengatur hub
kegiatan ekonomi dan secara substansi sangat dipengaruhi oleh sistem yg
digunakan oleh negara yg bersangkutan
B.Pendekatan:
Interdisiplin dan transnasional.
Pendekatan interdisiplin, karena Hk. Ekonomi tdk hanya
menyangkut kaedah hk. Perdata, tetapi juga hk. Administrasi
negara, hk. Antar wewenang, hk. Pidana termasuk hk. Privat
dan publik internasional.
Kecuali itu, juga diperlukan disiplin bidang non hukum, al:
filsafat, ekonomi, sosiologi, planologi dan futurologi.
Landasan Filosofi
- Secara filosofis, kaedah hukum yg berlaku atau bakal berlaku
adalah relevan dengan jiwa dan semangat Pancasila sebagai
sumber dari segala sumber hukum dan UUD 1945.