PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berlaku, bersumber serta berdasar pada norma yang lebih tinggi, dan
norma yang lebih tinggi berlaku bersumber serta juga berdasar pada norma
yang lebih tinggi lagi, demikian seterusnya sampai pada suatu norma dasar
Undang Undang Dasar Tahun 1945 (UUD 1945) menjadi dasar hukum
tertulis untuk mengatur segala aspek kehidupan bernegara yang akan lebih
berada di bawah UUD Tahun 1945 harus bersumber dan berdasar pada
UUD Tahun 1945 baik dari aspek prosedurnya maupun dalam hal materi
muatan yang tidak dapat bertentangan dengan materi muatan UUD Tahun
negaraan.
1
4. Foemell Gesetz : Undang-Undang
Otonom
prosedur yang telah ditetapkan dalam bentuk dan format tertentu. Dalam
aspek formil atau disebut juga aspek prosedural dan aspek materiil.
eksekutif (Presiden) dan legislatif (DPR) yang berisi aturan tingkah laku
yang dikeluarkan pejabat yang berwenang yang berisi aturan tingkah laku
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
yang dibuat secara tertulis dengan sistematika tertentu oleh pemerintah dalam
dalam sebuah masyarakat dan menjadi acuan atau pedoman bagi para
benar dan salah, yang dibuat dan diakui eksistensinya oleh pemerintah, baik
yang tertuang dalam aturan tertulis maupun yang tidak, terikat dan sesuai
adalah:
1. Norma agama
yang sumbernya dari wahyu ilahi. nirma agama ialah aturan hidup yang
3
ajaran-ajaran yang bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa. Contoh Norma
agama:
lemah.
berbuat riba;
2. Norma Kesusilaan
adalah peraturan hidup yang dianggap sebagai suara hati sanubari manusia
a. dilarang membunuh
3. Norma Kesopanan/adat
dan kebiasaan yang berlaku pada masyarakat itu. jadi Norma kesopanan
4
adalah peraturan hidup yang bersumber dari tata pergaulan masyarakat
tentang etika sopan santun, dan tata krama dalam masyarakat.. Contoh
Norma Kesopanan/adat:
4. Norma Hukum
pemerintah dalam suatu negara untuk ditaati oleh setiap warga negara.
5
C. PERBEDAAN NORMA HUKUM DAN NORMA LAIN
1. Norma hukum itu bersifat heteronom, dalam arti bahwa norma hukum itu
datangnya dari luar diri seseorang. Norma lainnya bersifat otonom, dalam
2. Norma hukum itu dapat dilekati dengan sanksi pidana maupun sanksi
3. Dalam norma hukum sanksi pidana atau sanksi pemaksa itu dilaksanakan
atau norma-norma khusus itu dapat ditarik dari suatu norma yang umum.
pada norma yang lebih tinggi, norma yang lebih tinggi berlaku, bersumber
dan berdasar pada norma yang lebih tinggi lagi, demikian seterusnya
sampai akhirnya ‘regressus’ ini berhenti pada suatu norma yang tertinggi
yang disebut dengan norma dasar (Grundnorm) yang tidak dapat ditelusuri
6
E. CIRI-CIRI NORMA HUKUM
20, 21, dan 22 UUD (Undang-Undang Dasar) 1945 dan UU No.10 Tahun
2004.
dan berlapis dimana norma hukum yang lebih rendah bersumber dari
itu juga terdapat hukum tidak tertulis yang hanya berlaku di daerah
tertentu saja.
7
5. Peraturannya bersifat memaksa
norma tersebut.
Agar norma hukum dipatuhi maka diberikan sanksi yang tegas dan
mati.
1. Perintah
Sesuatu yang mau tidak mau harus dijalankan atau harus ditaati.
2. Larangan
3. Perkenan
1. Imperatif
Apabila norma hukum itu bersifat apriori harus ditaati, mengikat dan
8
2. Fakultatif
Apabila norma hukum itu tidak secara apriori mengikat, norma ini sifatnya
penyimpangan.
Indonesia itu bersumber dan berdasar pada pancasila sebagai norma dasar
9
staatfundamentalnorm (norma fondamental negara) dalam jenjang norma
bahwa pancasila meupakan sumber dari segala sumber hukum negara. Hal ini
10
CONTOH NORMA HUKUM YANG ADA DI INDONESIA:
DILARANG KORUPSI
WAJIB MEMBAYAR PAJAK
11
DAFTAR PUSTAKA