Perusahaan negara/badan usaha milik negara setelah masa itu dalam bentuk
Naamloschap (N.V) telah didirikan, anatra lain Nederland Indische Maatschappij pada
tahun 1921: yaitu suatu usaha bersama antara pemerintah Hindia Belanda dengan
Bataavsche petrolium Mij (BPM). Indiche bedrijven wet yang dikeluarkan pada tahun
1927 telah mengatur dan memungkinkan adanya bentuk tata usaha perusahaan yang
menunjang usaha-usaha pemerintah seperti jawatan resi,madat dan garam,jawatan
pengadaian,jawatan kereta api dan sebagainya.
Bank Tabungan Pos (pada tahun 1934) adalah bank pemerintah yang didirikan sebagai badan
badan hukum dengan undang-undang khusus. Setelah pengakuan kedaulatan pada tahun 1949,
pemerintah Republik Indonesia dengan melalui Bank Industri Negara (BIN) membangun beberapa
perseroan badan usaha milik negara dalam bentuk terbatas (PT),seperti semen gresik sriwijaya dan
sebagainya.
Pembicaraan tentang perusahaan negara lazim dikaitkan dan dikelompokan pembahasannya
dengan unit-unit usaha lainnya yang sejenis, yang secara keseluruhan disebut sebagai aparatur
perekonomian negara. Aparatur perekonomian negara[3]sebagai bagian dari aparatur pemerintahan
atau aparatur/perangkat negara dalam sistem administrasi negara mempunyai fungsi dan peranan
sebagai berikut :
1. Melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program pemerintah dibidang ekonomi dan
pembangunan pada umumnya dan penerimaan negara pada khususnya.
Pengertian aparatur perekonomian negara meliputi BUMN dalam arti sebagaimana diatur dalam
UU No.9 Tahun1996, BUMD, lembaga-lembaga perbankan dan lembaga keuangan bukan bank, dan
lain-lain badan usaha negara yang belum dialihkan bentuknya ke dalam salah satu bentuk BUMN,
seprti Pertamina, Badan Pengelola Gelora Senayan(pada waktu itu) dan sebagainya.
Berdasarkan UU No.9 Tahun 1996, BUMN adalah seluruh bentuk usaha negara yang modal
seluruhnya atau sebagian dimiliki oleh negara/pemerintah dan dipisahkan dari kekayaan negara.
Lapangan kegiatan dari BUMN,menyangkut berbagai usaha,seperti
industri,pertanian,perdagangan,keuangan dan sebagainya.
Salah satu diantara berbagai macam bentuk BUMN adalah bank atau yang bisa disebut Bank
Milik Negara (BMN). yang dimaksud dengan bank menurut UU No.4 Tahun1967 tentang pokok-
pokok perbanjan ialah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah memberikan kredit dalam
jasa-jasa lalu lintas pembayaran dan prederan uang. Sedangkan yang dimaksud dengan lembaga
keuangan ialah semua badan yang melalui kegiatan-kegiatannya dibidang keuangan,menarik uang
dari dan menyalurkan ke tegah-tengah masyarakat.
Dengan dikeluarkan UU NO.14 Tahun 1967.maka dalam rangka mengembangkan ekonomi dan
moneter Indonesia,usaha penataan itu lebih ditingkatkan lagi dengan dikelurkannya paket
kebijaksanaan bulan oktober 1988 atau Pakto ’88. Dengan adanya pengaturan kembali tata
perbankan tersebut,maka garis besarnya yang termasuk dalam bank-bank milik negara adalah
sebagai berikut :
1. Bank Sentral
Bank sentral ialah bank Indonesia (BI), yang elanjutnya diatur dalam undang-undang tersendiri,yaitu
UU No. 13 Tahun 1963. Disamping kedudukannya sebagai bank sentral, bank BI sebagai bank umum.
2. Bank Umum
Bank umum ialah bank-bank yang dalam pengumpulan dananya,terutama menerima simpanan
dalam bentuk giro dan deposito,dan dalam usahanya, terutama memberikan kredit jangka pendek.
yang termasuk dalam bank umum,diantaranya adalah :
3. Bank Tabungan
Bank tabungan,dalam hal ini bank tabungan negara (BTN) ialah bank yang dalam pengumpulan dana,
terutama mempertabungkan dananya dalam bentuk pemberian kredit dan pemberian surat-surat
berharga. Keberadaan bank tabungan negara diatur dalam UU No. 20 Tahun 1968.
4. Bank Pembangunan
Bank pembangunan ialah bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan
dalam depositu dan atau mengeluarkan surat-surat berharga jangka panjang,dan dalam usahanya
terutama memberikan kredit jangka menengah dan jangka panjang di bidang pembangunan. Bank
pembangunan indonesia diatur dengan perpu No.21 Tahun 1960 jo. Perpu No 30 Tahun 1960.
Perusahaan pembiayaan adalah badan usaha diluar bank dan lembaga keuangan bukan bank
yang khusus didirikan untuk melakukan kegiatan yang termasuk dalam bidang usaha lembaga
pembiayaan. Dalam pelaksanaan usaha lembaga pembiayaan,perusahaan yang melaksanakannya
dapat berupa perusahaan pembiayaan konsumen,Perusahaan kartu kredit,perusahaan anjak
piutang,perusahaan sewa guna usaha,perusahaan perdagangan surat berharga,perusahaan modal
ventura.
bangsa. Kelompok sosial yang terkecil adalah keluarga yang terdiri atas
suami istri dan anak-anak. Kelompok yang lebih besar dari keluarga ada
terikat oleh kesamaan cita-cita, tujuan dan kerja sama dalam penciptaan
tujuan.
perjuangan sendiri-sendiri.
norma masyarakat serta aturan yang berlaku. Ada tiga unsur (syarat)
Pelaksanaan pelayanan dapat diukur, oleh karena itu dapat di tetapkan standar baik dalam hal
waktu yang diperlukan maupun hasilnya. Dengan adanya standar manajemen dapat merencanakan,
melaksanakan, agar hasil akhir memuaskan pada pihak-pihak yang mendapatkan pelayanan.
Memperoleh pelayanan yang wjar, maksudnya dalam proses pelayanan tidak ada hal yang
menyimpang
Mendapatkan perlakuan yang sama dalam pelayanan terhadap kepentingan yang sama, tertib dan
tidak pandang “bulu”
Keempat hal itulah yag menjadi keinginan masyarakat dalam hubungannya dengan bidang
pelayanan publik. Apabila hal itu dapat dipenuhi maka masyarakat akan puas dan berdampak positif
pada masyarakat, antara lain :
Ada peningkatan dan pengembangan dalam masyarakat menuju tercapainya pelayanan yang baik
Dalam pelayanan umum terdapat beberapa faktor pendukung yang penting, diantaranya
faktor kesadaran para pejabat serta petugas yang berkecimpung dalam pelayanan umum, faktor
aturan yang menjadi landasan kerja pelayanan, faktor organisasi yang merupakan alat serta sistem
yag memungkinkan berjalannya mekanisme kegiatan pelayanan, faktor pendapatan yag dapat
memenuhi kebutuhan hidup minimum, faktor keterampilan petugas dan faktor sarana dalam
pelaksanaan tugas pelayanan. Keenam faktor itu masing-masing mempunyai peranan berbeda tetapi
saling berpengaruh dan secara bersama-sama akan mewujudkan pelaksanaan pelayanan secara baik.
Faktor kesadaran merupakan faktor paling penting dalam pelaksanaan pelayanan yang baik, apabila
salah satu faktor diatas tidak baik maka akan berakibat pada hasil pelaksanaan pelayanan yang tidak
memenuhi pihak yang dilayani.
Tidak kalah penting sebagai faktor pendukung pelayana ialah sarana yang ada untuk melaksanakan
pelayanan. Sarana terbagi menjadi 2 macam :
Sarana fasilitas, meliputi gedung dengan segala kelengkapan serta fasilitas komunikasi.
Seperti yang telah dipaparkan diatas bahwa pelayanan adalah suatu proses makaobyek utama
manajemen pelayanan adalah proses itu sendiri. Jadi manajemen pelayanan adalah manejemen
proses, yaitu sisi manajemen yang menagatur dan mengendalkan proses layanan agar kegiatan
pelayanan dapat berjalan dengan tertib, lancer, tepat mengenai sasaran dan memuaskan bagi pihak
yang dilayani. Kriteria inilah yang menjadi ukuran keberhasilan fungsi layanan.
Setiap proses mempunyai 4 unsur yaitu : maksud tujuan, sistem/prosedur, kegiatan dan
pelaksanaan. Sementara dalam hal pelayanan sebagai suatu proses, unsur pelayanan dipersempit
menjadi : (1). Tugas layanan ; (2). Prosedur pelayanan ; (3). Kegiatan pelayanan ; (4). Pelaksanaan
pelayanan. Unsur-unsur tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena keempatnya akan
membentuk proses kegiatan.
Penanggung jawab fungsi layanan umum di Indonesia adalah Pemerintah, selaku Badan Eksekutif
yag menjalankan sistem Pemerintahan sehari-hari berlandaskan UUD 1945 beserta peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Pelayanan umum yang diselenggarakan oleh pemeritah mempunyai dampak luas dalam masyarakat
baik dalam arti positif maupun negative. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa melalui pelayanan
umum yang memadai dan baik penyelenggaraan pe,erintahan akan dapat berjalan lacar dan dapat
mendorong dinamika masyarakat untuk bergerak maju. Dalam melaksanakan pelayanan pemerintah
menyerahkan tugas-tugas tertentu yang menjadi tanggung jawabnya kepada badan-badan lain
seperti Badan Usaha Milik Negera, Badan Usaha Milik Pemerintah Daerah, Badan Usaha Swasta
Nasional murni atau Swasta Nasional serta Badan-Badan Hukum lain.
Pelaku layanan yang utama, dalam hal ini pelayanan sebagai salah satu fungsi pemerintah dalam
rangka penyelenggaraan administrasi pemerintahan dilaksanakan oleh korps Pegawai Negeri.
Sejalan dengan sistem penyelenggaraan administrasi pemerintahan yang memberikan keluasaan
kepada Badan Hukum lain untuk ikut menyelenggarakan sebagian tugas Pemerintah di bidang
ekonomi, social, budaya maka korps Pegawai/karyawan dari badan hokum tersebut juga menjadi
pelaku dalam pelayanan umum.
Semua pelaku pelayanan umum dalam menjalankan fungsi pelayanan umum perlu dilandasi oleh
kesadaran akan tugas dan tanggung jawab agar tugas pelayanan dapat terlaksana dengan baik dan
memuaskan.
Agar pelayanan dapat memuaskan kepada orang yang dilayani maka pelayan dalam hal ini petugas
harus memeuhi 4 persyaratan pokok, yaitu :
Ø Tingkah laku
Ø Cara penyampaian
Ø Waktu penyampaian
Ø Keramahtamahan
Jadi agar pelayanan dapat berjalan dengan baik maka di tentukan pula oleh sumber daya
manusia yang ada, jika kualitas SDM sudah baik maka dapat tercipta pelayanan yang baik juga
karena faktor SDM sangat berpengaruh pada kualitas pelayanan yang ada.
1. Sifatnya tidak bisa diraba, berlawanan sifatnya dengan produk barang jadi
yang berwujud.
pada penumpang dengan memberikan fasilitas yang aman, nyaman, cepat, dan
murah.
2. Di bidang manufaktur mungkin pengusahanya mendefinisikan layanan prima
sebagai program layanan yang menjamin kualitas produk yang ditawarkan sehingga
pelayanan pengiriman yang cepat dan tepat waktu serta jaminan keamanan
dengan menjaga mutu dan kesegaran dari bahan makanan yang digunakan,
2. Sikap (Attitude)
4. Perhatian (Attention)
5. Tindakan (Action)
Pelayanan unggul merupakan dambaan setiap konsumen atau pelanggan. Sebuah pelayanan dapat
dikatakan unggul ketika seorang pelanggan mengatakan dirinya puas akan pelayanan diberikan.
Pengertian pelayanan unggul atau bias disebut service excellence biasanya mengacu pada istilah
yang berkaitan dengan suatu layanan terbaik terhadap konsumen atau pelanggan. Ilmu tentang
pelayanan unggul akan sangat berguna untuk dipelajari ketika anda bekerja sebagai seorang
frontliner seperti bekerja pada posisi kasir, customer service, ataupun pelayan restoran.
Terdapat beberapa konsep dasar yang terdapat pada pelayanan unggul, diantaranya adalah:
1. Kemampuan (Ability) Setiap pekerjaan membutuhkan kemampuan yang berbeda-beda dari setiap
pekerja. Demi mencapai tujuan kerja yang sesuai, seudah sepatutnya setiap anggota dari pelayan
ataupun pekerja memiliki keahlian yang sesuai pada bidang masing-masing. Misalnya seorang
customer service yang memiliki kemampuan berkomunukasi dengan lancer dan efektif.
2. Sikap (Attitude) Sebuah perilaku yang mengatur bagaimana cara bersikap kepada pelanggan
dengan baik. Seorang pelayan akan dihargai pelanggan ketika ia memiliki sikap yang ramah dan
berwibawa. Hal ini tentu akan membuat pelanggan merasa puas akan pelayanan yang diberikan.
3. Perhatian (Attention) Setiap pelanggan memiliki harapan agar keinginan atau keperluannya
terpenuhi dengan baik dan benar. Maka dari itu seorang pelayan dituntut untuk memiliki tingkat
kepekaan yang tinggi akan kebutuhan pelanggan. Dengan kata lain seorang pelayan mempunyai
tugas untuk memperhatikan konsumen dan memberikan atensi yang lebih kepadanya.
6. Tindakan (Action) Merupakan hal yang percuma ketika seorang pelanggan telah mengutarakan
keinginannya kepada pelayan namun keinginan mereka tidak terlasana akibat keinginan mereka
tersebut tidak dilakukan penindakan.
Sebuah tindakan adalah hal esensial dan bersifat wajib bagi seorang pelayan demi melaksanakan
tugasnya memenuhi kebutuhan pelanggan atau konsumen. Unsur Unsur dari Pelayanan Unggul
Dalam service excellence terdapat dua unsur penting yang berkaitan satu dengan lainnya yaitu
pelayanan (service) dan kualitas (quality). Sumber daya manusia yang memilki tugas memberikan
pelayanan harus memperhatikan tanggung jawabnya dengan sebaik mungkin.
Ada tujuh segi yang berkaitan dengan pengertian pelayanan unggul yaitu visi (vision), perhatian
(care), peningkatan (improve), pemberdayaan (empower), penghargaan diri (self esteem), meraih
kembali (recover), melebihi kepuasaan konsumen (exceed expectations). Ketujuh aspek di atas
diterapkan sebagai fondasi dalam melakukan layanan yang prima.
Konsumen dan pelanggan suatu produk maupun jasa dari suatu institusi/perusahaan diukur tingkat
keberhasilannya dari kepuasan mereka terhadap layanan yang diberikan serta produk/jasa yang
ditawarkan. Tiap konsumen selalu mengharapkan layanan yang prima. Menjadi kewajiban bagi tiap
institusi/perusahaan melalui SDMnya untuk memberikan layanan optimal. Pelayanan merupakan
proses kegiatan nyata memberikan tawaran pada konsumen. Layanan bisa berupa layanan privat
maupun dalam bentuk layanan kolektif. Itulah konsep dan pengertian pelayanan unggul yang harus
dipahami guna menumbuhkan dan meningkatkan pelayanan unggul pada konsumen.