Anda di halaman 1dari 20

Mengenal Dunia Perbankan

A. Pengertian Perbankan di Indonesia


Bank menurut Prof. G.M. Verryn Stuart dalam bukunya Bank Politik, Bank adalah suatu badan
yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat-alat pembayaran sendiri
atau dengan uang yang diperolehnya dari orang lain, manapun dengan jalan memperedarkan alat-
alat penukaran dan tempat uang giral.
Menurut A. Abdurahman (2001) dalam Ensiklopedia Ekonomi Keuangan dan Perdagangan,
bank adalah suatu jenis lembaga keuangan yang melaksanakan berbagai macam jasa, seperti
memberikan pinjaman, mengedarkan mata uang, pengawasa terhadap mata uang, bertindak
sebagai tempat penyimpanan benda-benda berharga, membiayai usaha perusahaan-perusahaan
dan lain-lain.
Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1967 Pasal 1 tentang Pokok-pokok Perbankan,
bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokonya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam
lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.
Dari uraian di atas jelaslah, bahwa selain mengemban tugas sebagai agent of development
(melayani penyaluran kredit), juga bertindak selaku agent of trust (melayani jasa-jasa dalam
bentuk pengamanan pengawasan harta milik) baik perorangan, kelompok atau perusahaan.
B. Sejarah Singkat Perbankan di Indonesia
a. Keadaan Perbankan sebelum Perang Dunia II
Di Indonesia terdapat tiga bank yang mendapat campur tangan dari pemerintah, ketiga bank
tersebut adalah
1. DE Javasche Bank NV
2. De Algemene Volkscrediet Bank
3. De Postpaar Bank
Selain itu, terdapat juga bank-bank yang bermodal nasional, Belanda, Inggris, Jepang, dan Cina,
diantaranya:
1. Bank bermodal nasional diantaranya Bank Nasional Indonesia, Bank Nasional Abuan
Saudagar dan NV. Bank Boemi
2. Bank bermodal Belanda diantaranya Nederland Handels Maatschappij (NHM),
Rationale Handels Bank (NHB), De Esxomptobank NV.
3. Bank bermodal Inggris diantaranya The Chartered Bank of India, dan The Hong Kong
and Shanghai Banking Corporation.
4. Bank bermodal Jepang diantaranya The Bank of Taiwan, The Yokohama Species Bank
dan The Mitsui Bank.
5. Bank bermodal Cina diantaranya The Overseas Chinese Banking Corporation, The Bank
of China, NV Batavia Bank dan NV Bankuereeniging Oei Tiong Ham.
b. Keadaan Perbankan setelah Perang Dunia II
Setelah kekalahan Jepang, terbentuklah dua wilayah yakni Daerah Republik yang dikuasai oleh
RI dan Daerah Federal yang diduduki Belanda.
Perkembangan perbankan di Daerah Republik pada masa itu ada dua bank pemerintah, yakni
Bank Negara Indonesia dan Bank Rakyat Indonesia. Selain bank milik pemerintah tersebut,
terdapat pula bank-bank swasta nasional yang telah membantu pemerintah dalam penukaran
uang Jepang dengan Oeang Repoeblik Indonesia (ORI). Bank-bank tersebut adalah Bank
Surakarta MAI, Bank Indonesia, Bank Dagang Nasional Indonesia, Indonesian Banking
Corporation (IBC), dan Bank Nasional Indonesia.
Sedangkan perkembangan perbankan di Daerah Federal memunculkan beberapa bank-bank
nasional swasta yang merupakan bank umum dan bergerak di bidang perdagangan. Bank-bank
tersebut adalah NV Bank Sulawesi, NV Bank Perniagaan Indonesia, Bank Timur NV, Bank
Dagang Indonesia NV, dan Kalimantan Traiding Corporation NV.
Lembaga Keuangan Bukan Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
1. Lembaga Keuangan Bukan Bank
Lembaga keuangan bukan bank ialah semua badan yang melakukan kegiatan di bidang
keuangan, yang menghimpun dana dengan mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkan ke
dalam masyarakat, terutama guna menghimpun investasi perusahaan-perusahaan.
Dasar hukum bagi pendirian dan usaha Lembaga Keuangan Bukan Bank adalah :
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1952 tentang Bursa (Lembaran Negara Nomor 67
Tahun 1952)
Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor Kep.38/MK/IV/1972 Tanggal 18 Januari
1972 tentang Perubahan dan tambahan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor Kep
792.MK/IV/12/1970 tanggal 7 Desember 1970.
a. Jenis Lembaga Keuangan Bukan Bank :
Lembaga Pembiayaan Pembangunan (Development Finance Corporation) seperti PT
Private Development Finance Company of Indonesia, Limited (PDFCI)
Lembaga Perantara Penerbitan dan Perdagangan Surat-surat berharga (Investment
Finance Corporation) yang terdiri dari PT Indonesia Investment Corporation
(Merincrop), PT First Indonesia Finance and Investment Corporation (Ficoinvest), PT
Mutual Internationa Finance Corporation (MIFC), PT Asian and Euro American Capital
(Aseam), PT Inter Pacific Financial Corporation (Inter Pacific)
Lembaga keuangan bukan bank jenis lainnya adalah PT Papan Sejahtera dan PT Sarana
Bersama Pembiayaan Indonesia.
b. Macam Usaha lembaga Keuangan Bukan Bank:
Lembaga Keuangan jenis Pembiayaan Pembangunan (Development Finance
Corporation) dengan usaha utama memberikan kredit jangka menengah (1-5 tahun) dan
jangka panjang (lebih dari 5 tahun)
Lembaga Keuangan. Jenis pembiayaan/Lembaga Perantara Penerbitan dan Perdagangan
Surat-surat Berharga (Investment Finance Corporation) usa utamanya hdala sebagai
perantara dalam penerbitan dan menjamin serta menanggung terjualnya surat-surat
berharga (underwriting). Lembaga keuangan ini tidak diperkenankan memberikan kredit.
2. Lembaga Keuangan Lainnya
Yang dapat dimasukkan ke dalam golongan lembaga keuangan lainnya adalah perusahaan
asuransi. Asuransi menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perniagaan ayat 246 adalah sebagai
berikut: Asuransi atau pertanggungan merupakan statu persetujuan antara dua pihak yaitu pihak
penanggung (assurandeur) akan mengganti kerugian pada tertanggung nila terjadi statu peristiwa
tertentu, sebaliknya pihak tertanggung akan membayar suatu jumlah yang dinamakan premi
kepada pihak penanggungan.
Perusahaan asuransi di Indonesia dapat dikelompokkan atas perusahaan asuransi jiwa,
asuransi sosial, asuransi kerugian dan reasuransi yang jumlahnya cukup banyak.
Sistem Lembaga Keuangan bukan Bank
Pendirian Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) didasarkan pada Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 792/MK/IV/12/40 tanggal 7 Desember 1970 kemudian diubah dan ditambah
dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 38/MK/IV/I/72 tanggal 18 Januari 1972. LKBB
menurut ketentuan ini hdala badan usa yang melakukan kegiatan di bidang keuangan yang
menghimpun dana dengan mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkannya untuk membiayai
investasi perusahaan. LKBB tidak diperbolehkan menerima dana dari masyarakat dalam bentuk
giro, tabungan dan deposito. Namur berdasarkan Pakto 27, 1988, LKBB dapat menerbitkan
sertifikat deposito sebagai sumber dana dan dapat mendirikan kantor-kantor cabang di daerah-
daerah.sehubungan dengan fungsinya, LKBB dapat digolongkan berdasarkan jenis usahanya
sebagai berikut:
Lembaga pembiayaan bangunan, yaitu lembaga keuangan yang kegiatan utamanya
memberikan kredit jangka menengah dan jangka panjang.
Lembaga perantar penerbitan dan perdagangan surat-surat berharga, yaitu lembaga
keuangan yang usa utamanya bertindak sebagai perantara dan penjamin dalam penjualan
surat-surat berharga yang diterbitkan oleh emitmen.
Jenis-jenis LKBB yang saat ini beroperasi di Indonesia antara lain:
a. Lembaga Pembiayaan
adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau
barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat.
b. Perusahaan Perasuransian
Pada praktiknya usaha asuransi di Indonesia dibedakan sebagai berikut:
Asuransi kebakaran
Asuransi pengangkutan (marine insurance)
Asuransi aneka (asuransi kendaraan bermotor, kecelakaan diri)
Asuransi jiwa
Reasuransi (asuransi yang diasuransikan).
c. Dana Pensiun
Jenis dana pensiun terdiri atas Dana Pensiun Pemberi Kerja dan Dana Pensiun Lembaga
Keuangan. Sedangkan program pensiun yang diperkenankan dijalankan bagi setiap dana
pensiun adalah Program Pensiun Iuran Pasti dan Program Pensiun Manfaat Pasti.
d. Perusahaan Efek
hdala perusahaan yang mengkhususkan diri dalam perdagangan surat-surat berharga yang
tercatat di bursa efek.
e. Reksa Dana
adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk
selanjutnya diinvestasikan dalam portafolio efek oleh manajer investasi sebagai pengelola
dana.
f. Perusahaan Penjamin
adalah perusahaan yang melakukan kegiatan dalam bentuk pemberian jasa penjaminan untuk
menanggung pembayaran kewajiban keuangan terjamin.
g. Perusahaan Modal Ventura
h. Pegadaian
Usaha gadai adalah kegiatan menjaminkan barang-barang berharga kepada pihak tertentu
guna memperoleh sejumlah uang dan barang yang dijaminkan akan ditebus kembali sesuai
dengan perjanjian nasabah dan lembaga gadai.
C. Jenis, Tugas dan Lapangan Usaha Perbankan
1. Jenis Bank
Dari segi fungsinya dikenal beberapa jenis bank, seperti:
Bank Sentral (Central Bank)
Bank Umum (Commercial Bank)
Bang Tabungan (Saving Bank
Bank Pembangunan (DevelopmentBank)
Bank Desa (Rural Bank)
Dari segi pemiliknya, bank terbagi atas:
Bank Milik Negara, seperti :Bank Sentral atau Bank Indonesia, BNI 1946, Bank Dagang
Negara, Bank Bumi Daya, Bank Rakyat Indonesia, Bank Ekspor Impor Indonesia, Bank
Tabungan Negara, dan Bank Pembangunan Indonesia.
Bank Milik Pemerintah Daerah adalah bank-bank pembangunan daerah yang terdapat
pada setiap Daerah Tingkat I. Bank ini didirikan berdasarkan UU No. 13 Tahun 1962.
Bank Milik Swasta. Bank milik swasta dikelompokkan menjadi tiga bagian:
1. bank-bank milik swasta nasional
2. bank-bank milik swasta asing
3. kerja sama antara bank Swasta Nasional dengan Bank Swasta Asing.
Bank Koperasi adalah bank yang modalnya berasal dari perkumpulan-perkumpulan
koperasi. Contohnya Bank Umum Koperasi Indonesia (BUKOPIN)
Dari segi penciptaan uang giral dikenal dua jenis bank yaitu,
1. Bank Primer, adalah bank yang dapat menciptakan uang giral.
2. Bank Sekunder, adalah bank yang bertugas sebagai perantara dalam menyalurkan kredit.
2. Tugas Bank Indonesia
Berdasarkan UU No. 13 Tahun 1968 tentang bank Sentral, tugas Bank Indonesia terdiri dari:
1. membantu pemerintah dalam mengatur, menjaga dan memelihara kestabilan nilai rupiah,
mendorong kelancaran produksi dan pembangunan, serta memperluas desempatan kerja
guna meningkatkan taraf hidup rakyat.
2. Mengeluarkan uang yertas, uang logam yang merupakan alat pembayaran yang sah di
Indonesia.
3. Memajukan perkembangan yang sehat dari urusan kredit dan perbankan, mengadakan
pengawasan terhadap urusan kredit, membina perbankan dengan jalan memperluas,
memperlancar, dan mengatur lalu lintas pembayaran, giral dan menyelenggarakan
clearing antar bank, menetapkan solvabilitas dan liquiditas bank-bank, serta memberikan
bimbingan kepada bank-bank guna penataan liquiditas bank-bank.
4. Menyelenggarakan pemindahan uang untuk pemerintah di antara kantor-kantor di seluruh
wilayah RI, membantu pemerintah dalam penempatan surat-surat utang negara,
penatausahaan serta pembayaran kupon dan pelunasannya.
5. Mendorong pengerahan dana-dana masyarakat oleh perbankan untuk tujuan usaha
pembangunan yang produktif dan berencana.
6. Menyusun rencana devisa yang mencerminkan pemeliharaan ekonomi nasional dan
memperlancar usaha pembangunan dengan memperhatikan posisi likuiditas dan
solvabilitas internasional untuk diajukan kepada pemerintah melalui Dewan Moneter.
7. Memindahkan uang secara telegram maupun wesel, menerima dan membayarkan
kembali uang, dalam rekening koran mendiskonto surat wesel dan surat order, membeli
dan menjual wesel, cek dan kertas dagang lainnya, memberi jaminan bank dengan
tanggungan yang cukup dan menyediakan tempat pemyimpanan barang-barang berharga.
3. Lapangan Usaha Perbankan
1. Lapangan Usaha Bank Umum disesuaikan dengan ketentuan sebagai berikut, yaitu
menerima simpanan dalam bentuk giro dan deposito, memberi kredit, memindahkan
uang, menerima dan membayarkan kembali uang, dan banyak lagi.
2. Lapangan Usaha Bank Umum Milik Negara diarahkan untuk perbaikan ekonomi rakyat
dan pembangunan nasional.
Tugas Bank Indonesia dan Lapangan Usaha Bank Umum
1. Tugas Bank Indonesia
Berdasarkan UU No. 13 Tahun 1968 tentang bank Sentral, tugas Bank Indonesia terdiri dari:
membantu pemerintah dalam mengatur, menjaga dan memelihara kestabilan nilai rupiah,
mendorong kelancaran produksi dan pembangunan, serta memperluas desempatan kerja
guna meningkatkan taraf hidup rakyat.
Mengeluarkan uang yertas, uang logam yang merupakan alat pembayaran yang sah di
ndonesia.
Memajukan perkembangan yang sehat dari urusan kredit dan perbankan, mengadakan
pengawasan terhadap urusan kredit, membina perbankan dengan jalan memperluas,
memperlancar, dan mengatur lalu lintas pembayaran, giral dan menyelenggarakan
clearing antar bank, menetapkan solvabilitas dan liquiditas bank-bank, serta memberikan
bimbingan kepada bank-bank guna penataan liquiditas bank-bank.
Menyelenggarakan pemindahan uang untuk pemerintah di antara kantor-kantor di seluruh
wilayah RI, membantu pemerintah dalam penempatan surat-surat utang negara,
penatausahaan serta pembayaran kupon dan pelunasannya.
Mendorong pengerahan dana-dana masyarakat oleh perbankan untuk tujuan usaha
pembangunan yang produktif dan berencana.
Menyusun rencana devisa yang mencerminkan pemeliharaan ekonomi nasional dan
memperlancar usaha pembangunan dengan memperhatikan posisi likuiditas dan
solvabilitas internasional untuk diajukan kepada pemerintah melalui Dewan Moneter.
Memindahkan uang secara telegram maupun wesel, menerima dan membayarkan
kembali uang, dalam rekening koran mendiskonto surat wesel dan surat order, membeli
dan menjual wesel, cek dan kertas dagang lainnya, memberi jaminan bank dengan
tanggungan yang cukup dan menyediakan tempat pemyimpanan barang-barang berharga.
Larangan bagi Bank Indonesia yaitu tidak diperkenankan melakukan penyertaan modal
dalam perusahaan-perusahaan.
2. Lapangan Usaha Bank Umum
menerima simpanan dalam bentuk giro dan deposito
memberi kredit jangka pendek
memberi kredit jangka menengah
meminahkan uang
menerima dan membayar kembali uang
mendiskontokan surat wesel
membeli dan menjual wesel
membeli dan mensual cek
memberi jaminan bank
menyewakan tempat menyimpan barang berharga
menjalankan usaha lain yang lazim.
3. Lapangan Usaha Bank Umum Milik Negara
Tugas utama bank umum milik negara:
BNI 1946 mengutamakan di sektor industri
Bank Dagang Negara mengutamakan tugas di sektor pertambangan
Bank Bumi Daya mengutamakan tugas di sektor perkebunan dan kehutanan
BRI mengutamakan membantu perkembangan koperasi, tani, dan nelayan.
4. Lapangan Usaha Bank Pembangunan
Lapangan Usaha Bank Pembangunan Milik Negara. Menerima simpanan, mengadakan
penyertaan modal, memberikan kredit, memberikan pinjaman, mengadakn pinjaman
dalam negeri, mendapat pinjaman dari luar negeri.
Lapangan Usaha Bank Pembangunan Daerah. Pada umumnya sama dengan lapangan
usaha bank pembangunan milik negara. Lapangan utamanya adalah menyediakan
pembiayaan bagi pelaksanaan usaha-usaha pembangunan di daerah dalam rangka
pembangunan nasional.
5. Lapangan Usaha Bank Lainnya
Lapangan usaha bank swasta pada umumnya sama dengan usaha bank tabungan milik
negara, hanya pelaksanaannya pihak swasta.
Lapangan usaha bank pembangunan swasta sama dengan lapangan usaha bank
pembangunan milik negara.
Lapangan usaha bank umum asing sama dengan lapangan usaha bank umum milik
negara.
Lapangan usaha bank milik campuran tidak diperkenankan menerima uang tabungan,
dapat memberikan kredit kepada perdagangan internasional.
Lapangan usaha bank perkreditan rakyat, tidak diperkenankan mengeluarkan cek, tidak
diperkenankan memberikan kredit tanpa jaminan suku bunga yang berlaku.
TEORI DASAR KEUANGAN DI INDONESIA
A. Sistem Moneter dan Perbankan
Fungsi utama sistem moneter antara lain:
1. memajukan lalu lintas pembayaran yang efisien
2. sebagai perantara dalam usaha mempercepat pertumbuhan ekonomi
3. mempertahankan tingkat bunga yang stabil.
1. Jenis-jenis Bank
Perbankan di Indonesia dibedakan berdasarkan fungsinya, yaitu bank sentral, bank umum, bank
pembangunan, bank tabungan, bank koperasi, dan bank perkreditan rakyat.
2. Pengaturan dan Pengawasan Bank
Usaha perbankan diatur dalam UU Nomor 7 tahun 1992 dilaksanakan oleh Bank Indonesia
bekerjasama dengan Departemen Keuangan.Sedangkan pengawasan dan pembinaan teknis
operasional perbankan dilakukan oleh Bank Indonesia.
3. Pembinaan dan Pengawasan
pembinaan dan pengawasan terhadap bank umum dilakukan oleh Bank Indonesia. Bank umum
wajib memlihara tingkat kesehatan bank sesuai dengan ketentuan kecukupan modal, kualitas
aset, kualitas manajemen, likuiditas, rentabilitas, solvabilitas dan aspek lain yang berhubungan
dengan usaha bank.
B. Bank Indonesia
Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia dan Bank Indonesia merupakan
lembaga negara yang independen, bebas dari campur tangan pemerintah dan pihak-pihak
lainnya, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang0undang yang mengaturnya.
Bank Indonesia adalah badan hukum berdasarkan UU No. 23 Tahun 1999 memiliki modal yang
ditetapkan berjumlah sekurang-kurangnya Rp2 triliun.
Untuk menjaga stabilitas nilai rupiah sebagai tujuan utama Bank Indonesia didukung dengan
tiga pilar utama :
1. kebijakan moneter dengan prinsip kehati-hatian
2. sistem pembayaran yang cepat dan murah
3. sistem perbankan dan keuangan yang sehat.
Dalam rangka menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter Bank Indonesia mempunyai
wewenang :
1. menetapkan sasaran moneter dengan memerhatikan laju inflasi yang ditetapkan
2. melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara yang telah ditetapkan,
tetapi tidak terbatas pada:
operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing
menetapkan tingkat diskonto
penetapan cadangan wajib minimum
pengaturan kredit dan pembiayaan.
Kebijakan ekonomi pada dasarnya bertujuan memengaruhi putusan pelaku ekonomi dalam
pengeluaran. Bank Indonesia berwenang menetapkan sasaran-sasaran moneter dan melakukan
pengendalian moneter sebagai berikut:
1. melaksanakan kebijakan nilai tukar berdasarkan sistem nilai tukar yang ditetapkan
2. menelola cadangan devisauntuk memenuhi kewajiban luar negeri
3. memelihara keseimbangan neraca pembayaran luar negeri
4. menerima pinjaman luar negeri.
c [ b
1. Tujuan Bank Indonesia
Menurut UU No. 23 Tahun 1999 dalam Pasal 7, tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah. Hal ini didukung oleh tiga pilar yang merupakan tiga bidang
tugas Bank Indonesia yaitu,
a. menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
b. mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
c. mengatur dan mengawasi bank.
2. Tugas Menetapkan dan Melaksanakan Kebijakan Moneter
Untuk mencapai tujuan Bank Indonesia dalam rangka menjaga kestabilan nilai rupiah, Pasal
10 UU No. 23 Tahun 1999, Bank Indonesia dalam menetapkan dan melaksanakan kebijakan
moneter berwenang:
a. menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memerhatikan sasaran laju inflasi yang
ditetapkan
b. melaksanakan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara yang termasuk, tetapi
tidak terbatas pada operasi pasar terbuka, penetapan tingkat diskonto, penetapan cadangan
wajib minimum, dan pengaturan kredit atau pembiayaan.
Dalam rangka pelaksanaan pengendalian moneter yang dilakukan Bank Indonesia ditetapkan
pokok-pokok ketentuan, antara lain:
a. tata cara pelaksanaan operasi pasar terbuka
b. tata cara pelaksanaan investasi valuta asing dalam rangka stabilitas rupiah
c. instrumen yang digunakan dalam operasi pasar terbuka
d. tata cara penetapan tingkat diskonto
e. penetapan jenis dan besarnya cadangan wajib minimum bagi bank
f. menetapkan sanksi administratif terhadap pelanggaran cadangan wajib minimum
g. pembatasan kredit
3. Kebijakan Nilai Tukar
Bank Indonesia melaksanakan kebijakan nilai tukar berdasarkan kebijakan nilai tukar yang
ditetapkan sesuai dengan sistem nilai tukar yang dianut, antara lain berupa:
a. dalam sistem nilai tukar tetap berupa devaluasi atau revaluasi terhadap mata uang asing
b. dalam sistem nilai tukar mengambang berupa intervensi pasar
c. dalam sistem nilai tukar mengambang terkendali berupa penetapan nilai tukar harian serta
besar tingkat intervensi.
4. Kewenangan dalam Mengelola Cadangan Devisa
Cadangan devisa adalah cadangan devisa negara yang dikuasai oleh Bank Indonesia, yang
tercatat pada sisi aktiva neraca Bank Indonesia, yang antara lain berupa emas, uang kertas asing
dan tagihan lainnya dalam valuta asing kepada pihak luar negeri yang dapat dipergunakan
sebagai alat pembayaran luar negeri.
5. Penyelenggaraan Survei
Yang dimaksud dengan penyelenggaraan survei adalah berupa pengumpulan informasi yang
bersifat makro atau mikro seperti survei mengenai kegiatan usaha, survei konsumen, survei
perkembangan harga aset, dan survei dalam rangka penyusunan dan penyempurnaan statistik
neraca pembayaran.
6. Tugas Mengatur dan Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran
Dalam rangka menagtur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, Bank Indonesia
berwenang:
a. melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas penyelenggaraan jasa sistem
pembayaran
b. mewajibklan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan laporan tentang
kegiatannya
c. menetapkan penggunaan alat pembayaran.
Dalam rangka pelaksanaan tugas pengaturan, bank Indonesia mengeluarkan pokok-pokok
ketentuan antara lain memuat:
a. perizinan bank
b. kelembagaan bank
c. kegiatan bank pada umumnya
d. kegiatan usaha bank berdasarkan prinsip syariah
e. merger, konsolidasi dan akuisisi
f. sister informasi antarbank
g. tata cara pengawasan bank
h. sistem pelaporan bank lepada Bank Indonesia
i. penyehatan perbankan
j. pencabutan izin usaha, likuidasi, dan pembubaran bentuk hukum bank
k. lembaga-lembaga pendukung sistem perbankan.
7. Pengalihan Tugas Pengawasan Bank
Tugas mengawasi bank akan dialihkan kepada lembaga pengawas sektor jasa keuangan
independen yang dibentuk berdasarkan UU. Tugas yang dialihkan lepada lembaga independen
tidak termasuk tugas pengaturan bank serta tugas yang berkaitan dengan perizinan.
8. Dewan Gubernur
Dalam melaksanakan tugasnya Bank Indonesia dipimpin oleh Dewan Gubernur yang terdiri
atas:
a. seorang Gubernur
b. seorang Deputi Gubernur Senior sebagai Wakil Gubernur
c. sekurang-kurangnya 4 orang atau sebanyak-banyaknya 7 Deputi Gubernur, dengan Gubernur
sebagai pimpinan Dewan Gubernur.
9. Pengangkatan Dewan Gubernur
Untuk dapat diangkat sebaga Dewan Gubernur, calon yang bersangkutan harus memenuhi
syarat antara lain:
a. WNI
b. memiliki akhlak dan moral tinggi
c. memiliki keahlian dan pengalaman di bidang ekonomi keuangan, perbankan, atau hukum.
10. Rapat Dewan Gubernur
Rapat Dewan Gubernur sebagai suatu forum pengambilan keputusan tertinggi,
diselenggarakan minimal sekali dalam sebulan untuk menetapkan kebijakan umum di bidang
moneter yang dapat dihadiri oleh seorang menteri atau lebih yang mewakili pemerintah dengan
hak bicara tanpa hak suara dan minimal sekali dalam seminggu untuk melakukan evaluasi atas
pelaksaan kebijakan moneter atau kebijakan lain yang prinsipal dan strategis.
Anggota Dewan Gubernur harus tunduk pada ketentuan sebagai berikut:
a. antara sesama angota Dewan Gubernur dilarang mempunyai hubungan keluarga sampai
derajat ketiga atau besan
b. anggota Dewan Gubernur baik sendiri maupun bersama dilarang mempunyai kepentingan
langsung/tidak pada perusahaan manapun, merangkap jabatan pada lembaga lain, memangku
jabatan tersebut, menjadi pengurus dan/ atau anggota partai politik.
C.RAHASIA BANK
1 .Tinjauan Umum Rahasia Bank
Bank adalah bagian dari system keuangan dan system pembayaran suatu Negara, bank juga telah
menjadi bagian dari sistem keuangan dan sistem pembayaran dunia.
Kewajibana rahasia bank bertujua untuk melindungi kepentinagan nasabah seacara individual.
Menurut pasal 1 angka 28 undang-undang perbankkan, yang di maksud dengan rahasia bank
adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keterangan mengenai nasabah peyimpan dan
simpanannya.
Unsur-unsur rahasia bank :
1. Rahasia tersebut berhubungan dengan keterangan mengenai nasabah penyimpan dan
simpanannya
2. Hal tersebut wajib dirahasiakan oleh bank, kecuali termasuk kedalam kategori perkecualian
berdasarkan prosedur dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Pihak yang dilarang membuka rahasia bank adalah pihak bank sendiri dan atau pihak terafiliasi.
Ada dua teori tentang asas rahasia bank yaitu :
1. Teori mutlak
2. Teori relative
2.Dasar Hukum Rahasia Bank
Undang-undang nomor 10 tahun 1998 tentang perubahan atas undang-undang nomor 7 tahun
1992 tentang Perbankkan yang diundangkan pada tanggal 10 novenber 1998, dalam pasal 40,
41A, 42, 42A, 44A, 47, 47A dan 48 telah mengatur mengenai Rahasia Bank dengan segala
pengecualian dan sanksinya.
3.Beberapa Pengecualian Rahasia Bank
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 memberikan pengecualian terhadap rahasia bank, yakni
sebagai berikut.
1. Untuk kepentingan perpajakan, kepada pejabat pajak berdasarkan perintah Pimpinan Bank
Indonesia atas permintaan Menteri Keuangan ( Pasal 41).
2. Untuk penyelesaian piutang bank, kepada pejabat Badan Urusan Piutang dan Lelang
Negara/Panitia Urusan Piutang Negara atas izin Pimpinan Bank Indonesia ( pasal 41 A ).
3. Untuk kepentingan peradilan, kepada polisi, jaksa, atau hakimatas izin Pimpinan Bank Indonesia
( Pasal 42 A).
4. Perkara perdata antar bank dengan nasabahnya tanpa haru memperoleh izin Pimpinan Bank
Indonesia ( Pasal 42 ).
5. Tukar-menukar informasi di antara Bank kepada pihak bank lain tanpa harus memperoleh izin
Pimpinan Bank Indonesia ( Pasal 44 ).
6. Atas persetujuan, permintaan atau kuasa dari Nasabah penyimpan secara tertulis tanpa haru
memperoleh izin Pimpinan Bank Indonesia ( Pasal 44 A ).
Sanksi Pelanggaran Rahasia Bank
Secara eksplisit ada dua jenis tindak pidana yang di tentuka oleh Pasal 47 Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 1998 yang berkaitan dengan rahasia bank. Pertama, tindak pidana yang
dilakukan oleh mereka yang tanpa membawa perintah atau izin dari Pimpinan Bank Indonesia
dengan sengaja memaksa bank atau pihak yang terafiliasi untuk member keterangan yang harus
dirahasiakan oleh bank. Hal ini ditentukan oleh Pasal 47 ayat (1). Kedua, tindak pidana yang
dilakukan oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi, Pegawai Bank atau pihak terafiliasi lainnya,
yang dengan sengaja memberikan keterangan yang wajib dirahasiakan oleh bank. Tindak pidana
tersebut ditentukan oleh Pasal 47 Ayat ( 1) dan Ayat ( 2).
APLIKASI MANAJEMEN PERBANKAN

A. Konsep Manajemen Perbankan
Langkah pertama yang dilakukan oleh top management bank yaitu para anggota Direksi
(bersama-sama dengan komisaris) adalah menyusun ramalan business dengan melihat kondisi
internal (pendapatandan biaya) dan kondisi eksternal.(peraturan yang berlaku, situasi moneter
lokal dan nasional, kondisi perdagangan, situasi moneter dan perdagangan internasional.
Secara ringkas, ada dua macam kebijaksanaanbank yang perlu diperhatikan dengan sungguh-
sungguh yaitu,
1. kebijaksanaan yang dirumuskan sesudah pertimbangan-pertimbangan matang terhadap
konsekuensi dari semua pilihan yang tersedia.
2. kebijaksanaan yang timbul dari tindakan tunggal atau berulang-ulang.
Bidang kegiatan bank yang perlu dirumuskan dalam wujud kebijaksanaan dasar umumnya
meliputi bidang penting bagi aktivitas bank, yaitu sebagai berikut:
1. tipe nasabah yang dilayani
2. jenis pelayanan nasabah
3. daerah atau wilayah pelayanan
4. metode meraih bisnis
5. distribusi aktiva produktif
6. preferensi likuiditas
7. persaingan
8. pengembangan dan latihan staf
9. kantor atau ruangan bank.
1. Perencanaan dan Pengembangan Organisasi
Suatu langkah utama untuk mencapai tujuan organisasi dan untuk menunaikan kewajiban dan
tanggung jawab adalah merencanakn organisasi dan pengembangannya. Pada dasarnya
perencanaan oranisasi dan pengembangannya dilakukan dengan cara:
a. pembagian kerja (division of work) logis
b. pengelompokkan fungsi-fungsip
c. pelimpahan tanggung jawab
d. garis wewenang
e. lingkup pengawasan (span of control)
f. hubungan staf dan garis
g. fleksibilitas struktur organisasi
h. spesifikasi dan prosedur
2. Staffing dan Manajemen Skill
Ada lima program dalam pengisian rencana organisasi ini, yaitu:
a. proyeksi kebutuhan tenaga kerja
b. investasi tenaga kerja
c. program dan pengembangan latihan
d. penempatan pejabat/pegawai
e. administrasi gaji pegawai
3. Pengawasan Internal
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengawasan internal antara lain:
a. penetapan tujuan
b. pentingnya pengawasan
c. standar pengawasan
d. anggaran pengawasan
e. akuntansi tanggung jawab
f. perencanaan laba
g. sistem informasi manajemen
h. program internal audit.
4. Sistem Manajemen Bank
Ada empat sistem manajemen bank yang harus diketahui:
a. Unit Banking System
b. Branch Banking System
c. Group and Chained System
d. Mixed System
5. Sound Banking Business
Pengelolaan business harus berdasarkan norma-norma perbankan yang sehat dengan
memadukan unsur agent of development dan financial intermediary, sehingga peranan bank
dalam ekonomi akan benar-benar terasa manfaatnya.
B. Mengatur dan Menata Aktiva Bank
Mengatur dan menata aktiva adalah pengelolaan semua harta kekayaan bank dan semua
kewajiban bank, dan dapat dilakukan dengan cara:
a. mengenal pos-pos neraca bank komersial
b. penggolongan kolektibilitas surat berharga
c. penggolongan kolektibilitas penempatan dana pada bank lain
d. penggolongan kolektibilitas penyertaan
e. pembentukan cadangan penutup risiko
f. pengelolaan aktiva, pasiva, dan risiko
g. assets and liability commitee (ALCO)
LIKUIDASI DAN KEPAILITAN BANK
1. Pencabutan Izin Usaha dan Likuidasi Bank
Keadaan suatu bank yang membahayakan sistem perbankkan, maka bank tersebut harus
keluar dari sistem perbankkan ( exit policy )
Pencabutan izin usaha bank adalah pilihan keputusan yang terakhir. Pasal 37 ayat 1 Undang-
Undang perbankkan mengamanatkan agar bank Indonesia terlebih dahulu mengupayakan
tindakan penyelamatan bank yang mengalami kesulitan yang membahayakan sistem perbankkan,
apabila tindak penyelamatan yang ditempuh bank Indonesia atas dasar Pasal 37 ayat 1 Undang-
Undang perbankkan tidak berhasil,maka lembaga Penjamin Simpanan masih dimungkinkan
untuk melakukan tindakan penyelamatan, konsekuensi yuridis dicabutnya izin usaha suatu bank,
bank tersebut tidak dimungkinkan untuk hidup kembali. Undang-undang perbankkan
memerintahkan untuk dilakukannya proses likuidasi bank dan memerintahkan direksi bank untuk
segera menyelenggarakan Raoat Umum pemegang saham.
2.Kedudukan Peraturan Bank Indonesia
Dalam hirearki peraturan perundang-undangan, pertauran bank Indonesia adalah salah
satubdari dua jenis peraturan di bidang perbankkan yang lahir berdasarkan undang-undang
Nomor 23 Tahun 1999 tentang bank Indonesia, yang kemudian di revisi dengan undang-undang
Nomor 3 Tahun 2004 tentang perubahan atas undang-undang Nomor 23 Tahun 1999 Tentang
Bank Indonesia.
3.Permasalahan hokum status tujuan, tugas, dan kewengan Bank Indonesia
Status bank Indonesia, oleh undang-undang Nomor 23 tahun1999 ditetapkan pada pasal 4
. Sebagai bank sentraldan Lembaga Negara independen das seabagai badan hokum berdasarkan
undang-undang. Bertujuan untuk kestabilan nilai rupiah.
4.Kewenangan Bank Indonesia Dalam Likuidasi Bank
1. Menetapkan peraturan
2. Memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan dan kegiatan usaha
3. Melaksakan pengawasan bank
D. Mengenakan sanksi terhadap bank sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
5.Perlindungan Hukum Nasabah Dalam Likuidasi Bank
1. Perlindungan hokum menurut ketentuan perbankkan
2. Perlindungan hokum menurut KUH Perdata
3. Asuransi Deposito
/ vnhnj?.,n dbvv,,,,,,,,,,,
6.Alternatif Penyelesaian Bank Yang Bemasalah
1. Peranan Lembaga Penjamin Simpanan ( LPS )
2. Prioritas Utama Perlindungan terhadap Nasabah Penyimpan Dana
3. Penyelesaian sengketa terhadap asset BANK DALAM Likuidasi
4. Peenyelesaian Aktiva dan Pasiva
7.Pengertian kepailitan
Kepailitan adalah suatu sitaan dan eksekusi atas seluruh kekayaan si debitur untuk kepentingan
semua kreditornya yang pada waktu itu debiturnya dinyatakan pailit
Tujuan Kepailitan
Tujuan utamanya adalah untuk melakukan pembagian antara para kreditor atas kekayaan debitur
oleh curator
Syarat Kepailitan
Pasal 1 ayat 1 UU Kepailitan menentukan bahwa yang dapat dipailitkan adalah debitur yang
mempunyai 2 atau lebih kreditur dan tidak sedikitnya membayar satu utang yang telah jatuh
tempo dan dapat ditagih, dinyatakan pailit dengan putusan pengadilan yang berwenang.
Berakhirnya kepailitan
1. Kepailitan tersebut batal
2. Kepailitan tersebut dicabut
3. Adanya perdamaian
4. Kekuatan daftar pembagian
Jenis kreditor dalam kepailitan
1. Kreditor Separatis ( Secured Creditor )
2. Kreditor Preferen ( Preferetial Creditor )
3. Kreditor Kongruen ( Unsecured Creditor )
KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Bank dapat diartikan sebagai Suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan
kredit,baik dengan alat pembayaran sendiri atau dengan uang yang di perolehnya dari orang
lain,dengan jalan memperedarkan alat-a;at penkar dan tempat uang giral.
2. Jenis Bank :
a.Bank Sentral
b.Bank Umum
c.Bank Tabungan
d.Bank Pembangunan
e.Bank Desa
3. Dilihat dari segi pemiliknya bank dibagi menjadi 4 jenis :
a.Bank Milik Negara
b.Bank Bank Pemerintah Daerah
c.Bank Milik Swasta
d.Bank Koperasi
4. Tujuan Bank Indonesia
a.Menetapkan ystem dan melaksanakan kebijakan moneter
b.Mengatur dan menjaga kelancaran ystem pembayaran
c.Mengatur dan mengawasi bank
5. Rahasia Bank adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keterangan mengenai
nasabah penyimpan simpanannya.Namun ketika nasabah juga sebagai peminjam
maka rahasia akan tetap terjamin oleh bank.

Anda mungkin juga menyukai