B.N. Ajuha, bank menyalurkan modal dari mereka yg tidak dapat menggunakan secara
menguntungkan kepada mereka yg dapat membuatnya lebih produktif untuk keuntungan
masyarakat.
S.P. Hasibuan, lembaga keuangan, pencipta uang, pengumpul dana dan penyalur
kredit, pelaksana lalu lintas pembayaran, stabilisator moneter, serta dinamisator
pertumbuhan perekonomian.
A. Abdurrachman, lembaga keuangan yg melaksanakan berbagai jasa, seperti
memberikan pinjaman, mengedarkan mata uang, mengawasi peredaran mata uang,
menyimpan benda-benda berharga, membiayai usaha perusahaan, dan lain-lain.
UU No. 10/1998, badan usaha yg menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masayarakat dalam bentuk kredir dan atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.
2. FUNGSI PERBANKAN
1. Lembaga jasa penitipan uang, emas,perak,
2. Melakukan transaksi pertukaran mata uangsatu negara dengan negara lainnya,
3. Kasir, pemegang kas dari pemegang rekening,
4. Mengelola uang yg didepositokan nasabah,
5. Pemberi kredit.
1
4. JENIS-JENIS PERBANKAN
1. bank sentral
2. bank tabungan, menerima simpanan dalam bentuk giro dan deposito
3. bank pembangunan
4. bank lain yg ditetapkan undang-undang.
1. Pengertian bank :
O.P. Simorangkir, bank merupakan salah satu badan usaha lembaga keuangan
yanag bertujuan memberikan kredit dan jasa.
K.b.b.I, bank adalah badan usaha dibidang keuangan yang menarik dan
mengeluarkan uang dimasyarakat, terutama memberikan kredit dan jasa dilalu lintas
pembayaran dan peredaran uang.
2. Jenis-jenis Bank
Bank sentral ialah Bank Indonesia
Bank tabungan, bank yang mengumpulkan dana dalam bentuk deposito dan kegiatan
usahanya memberikan kredit jangka pendek.
Bank pembangunan, bank yang mengumpulkan simpanan dalam bentuk deposito,
menerbitkan kertas/surat berharga jangka menengah dan jangka panjang serta
memberikan kredit jangka menengah dan jangka panjang di bidang pembangunan.
Kepemilikan Bank
Bank lain yang ditetapkan dengan UU.
Bank umum hanya dapat didirikan oleh (pasal 22 uu no.10/1998) :
1. Warga negara indonesia dan atau badan hukum Indonesia, atau
2. Warga negara Indonesia dan atau badan hukum Indonesia dengan warga negara
asing dan atau badan hukum asing secara kemitraan.
Ketentuan mengenai persyaratan pendirian yang wajib dipenuhi pihak-pihak
sebagaimana dimaksud pada ayat(1) ditetapkan oleh BI.
4. Bentuk badan hukum bank umum :
a. Perseroan Terbatas, badan hukum persekutuan modal didirikan berdasarkan
perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya
terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam UU
serta peraturan pelaksanaan.
b. Koperasi UU no.25/1992, badan usaha yg beranggotakan orang seorang
atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip gerakan ekonomi rakyat berdasarkan asas kekeluargaan.
c. Perseroan daerah UU no.5/1962 tentang perusahaan daerah.
2
5. Bentuk badan hukum bank perkreditan rakyat :
Perusahaan daerah
Koperasi
Perseroan terbatas
Bentuk lain yg ditetapkan pemerintah
- Penciptaan uang,
- Mendukung kelancaran mekanisme pembayaran
- Penghimpun dana simpanan masyarakat
- Mendukung kelancaran transaksi internasional
- Penyimpanan barang-barang berharga
- Pemberian jasa lainnya.
1. Bank Negara Indonesia 1946 (BNI), adalah bank komersial tertua di Indonesia.
Bank ini didirikan pada tanggal 5 juli 1946 untuk menjadi bank sirkulasi atau bank
sentral yang bertanggungjawab dalam menerbitkan dan mengelola mata uang
RI.
2. Bank Dagang Negara, semula bernama Escomptobank, kemudian
dinasionalisasi dengan PP no.13 Tahun 1960, merupakan satu-satunya bank
umum pemerintah yang berada diluar Negara Indonesia. Pada juli 1999 bank ini
ditutup dan bnak dagang ini demerger dengan bank bumi daya, bank ekspor
impor Indonesia dan bank pembangunan Indonesia.
3. Bank Bumi Daya, bank pemerintah yang pernah ada, awalnya bernama
Nederlansch Indische Handelsbank didirikan pada tahun 1863, dinasionalisasi
menjadi bank umum Negara pada tahun 1959. Pada tahun 1999 dimerger
dengan bank dagang Indonesia, bank ekspor-impor Indonesia, bank
pembangunan Indonesia menjadi bank Mandiri.
4. Bank Rakyat Indonesia, merupakan salah satu bank milik pemerintah terbesar di
Indonesia atau bank pemerintah pertama setelah kemerdekaan RI, didirikan
pada 16 desember 1895, merupakan lembaga keuangan yang melayani orang-
orang yang berkebangsaan Indonesia (pribumi).
3
5. Bank Umum Swasta, bank bali, bnak dagang nasional Indonesia, bnak umum
nasional, bank niaga, bnak buana Indonesia, bank pacific pan Indonesia (Panin),
bank central asia, bank duta overseas express bank.
6. Bank Ekspor Impor Indonesia, adalah bank milik pemerintah sebagai spesialis
dalam bidang pembiayaan perdangan.
7. Bank Pembangunan Indonesia (BAPINDO), didirikan untuk mendukung
pembangunan sector ekonomi tertentu khususnya perkebunan, industry dan
pertambangan.
8. Bank Tabungan Negara
4
3. sertifikat deposito, simpanan dalam bentuk deposito yang sertifikat bukti
penyimpanannya dapat dipindahtangankan.
4. simpanan yg penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat ketentuan yang
disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro atau alat lain yg
dipersamakan dengan itu.
Sumber dana bank adalah usaha bank dalam memperoleh dana yang digunakan untuk
membiayai kegiatan operasi bank tersebut. Sesuai dengan fungsi bank sebagai
lembaga keuangan di mana kegiatan sehari-harinya adalh bergerak dibidang keuangan,
maka sumber-sumber dana juga tidak terlepas dari bidang keuangan. Untuk menopang
kegiatan bank sebagai penjual uang (memberikan pinjaman), bank harus lebih dahulu
membeli uang (menghimpun dana), sehingga dari selisih bunga tersebut bank
memperoleh keuntungan.
Kemampuan bank memperoleh sumber-sumber dana yang diinginkan sangat
mempengaruhi kelanjutan usaha bank. Dalam mencari sumber dana, bank harus
mempertimbangkan beberapa faktor seperti kemudahan untuk memperoleh dana
5
tersebut, jangka waktu sumber dana serta biaya yang harus dikeluarkan untuk
memperoleh dana tersebut. Dalam hal ini, bank harus pintar menentukan untuk apa
dana tersebut digunakan, seberapa besar dana yang dibutuhkan, sehingga tidak salah
dalam menentukan pilihan.
Secara garis besar dapat disimpulkan sumber dana yang berasal dari bank itu sendiri
terdiri dari :
a. Setoran modal dari pemegang saham.
Dalam hal ini pemilik saham lama dapat menyetor dana tambahan atau membeli saham
yang dikeluarkan oleh perusahaan.
b. Cadangan-cadangan bank.
Merupakan cadangan laba tahun sebelumnya yang tidak dibagi kepada pemegang
saham. Digunakan untuk antisipasi laba masa yang akan datang.
c. Laba bank yang belum dibagi.
Merupakan laba yang memang belm dibagikan pada tahun yang bersangkutan
sehingga dapat dimanfaatkan sebagai modal untuk sementara waktu.
d. Agio Saham.
6
Sumber dana ini merupakan sumber dana tambahan jika bank mengalami kesulitan
dalam pencarian dana selain dana pihak ketiga dan dana yang berasal dari bank
sendiri. Pencarian dana ini relative lebih mahal dan hanya sementara waktu. Dana ini
digunakan untuk membiayai transaksi-transaksi tertentu.
Sumber dana ini terdiri dari :
a. Kredit Likuiditas Bank Indonesia.
Merupakan kredit yang diberikan oleh BI kepada bank yang membutuhkan dana guna
memenuhi penarikan-penarikan yang dilakukan oleh nasabah.
b. Pinjaman Antar Bank.
Untuk memenuhi kebutuhan dananya, bank dapat pula melakukan pinjaman dari bank
lainnya.
c. Surat Berharga Pasar Uang.
Dalam hal ini pihak perbankan menerbitkan SBPU dan kemudian diperjualbelikan
kepada pihak yang berminat, baik perusahaan keuangan maupun non-keuangan.
Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting dalam kegiatan operasi suatu
bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari
sumber dana ini.
Pentingnya sumber dana dari masyarakat luas disebabkan sumber dana dari
masyarakat merupakan sumber dana yang paling utama bagi bank. Sumber dana yang
yang disebut juga dengan “Dana Pihak Ketiga” ini disamping mudah mencarinya juga
tersedia banyak di masyarakat.
Untuk memperoleh sumber dana dari masyarakat luas, bank dapat menawarkan
berbagai jenis simpanan. Pembagian jenis simpanan kedalam beberapa jenis
dimaksudkan agar para nasabah mmpunyai banyak pilihan sesuai dengan tujuannya
masing-masing.
Secara umum kegiatan penghimpunan dana ini dibagi kedalam tiga jenis, yaitu :
a. Simpanan Giro (Demand Deposit)
7
b. Simpanan Tabungan (Saving Deposit)
c. Simpanan Deposito (Time Deposit)
A. Simpanan Giro
Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor. 10 Tahun 1998, Simpanan Giro adalah
simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek,
bilyet giro dan sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara
pemindahbukuan.
Sedangkan pengertian simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat
kepada bank dalam bentuk giro, deposito berjangka, tabungan.
Simpanan giro merupakan simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat.
Pengertian penarikan dapat dilakukan setiap saat, yaitu uang yang disimpan dalam
rekening giro dapat ditarik berkali-kali dalam sehari selama saldo mencukupi.
Penarikan uang di rekening giro dapat menggunakan sarana penarikan berupa cek dan
bilyet giro. Apabila penarikan dilakukan secara tunai, maka sarana penarikannya
menggunakan cek. Sedangkan penarikan non-tunai menggunakan bilyet giro.
B. Tabungan
C. Simpanan Deposito
8
dengan tabungan dan giro, sehingga deposito oleh sebagian bank dianggap sebagai
“dana mahal”.
Pengertian deposito menurut Undang-Undang Perbankan Nomor. 10 Tahun 1998
adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu
berdasarkan perjanjian nasabah dengan bank.
1. Pengertian kredit
Kamus besar BI, pinjaman uang dengan pembayaran pengembalian secara
mengangsur atau pinjaman hingga hingga batas jumlah tertentu yang diizinkan oleh
bank atau badan lain.
Pasal 1 butir 11, penyediaan uang atau tagihan yg dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan pinjam-meminjam antar bank dengan pihak lain yg
9
mewajibkan pihak penjamin untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu
dengan pemberian bunga.
2. Jenis kredit
a. Kredit investasi , kredit jangka menegah atau panjang untuk membiayai barang modal
dalam rangka rehabilitasi, perluasan dll.
b. Kredit modal kerja,pembiayaan yg diperlukan oleh perusahaan untuk operasi
perusahaan sehari-hari.
c. Kredit konsumsi, kredit jangka pendek atau panjang diberikan kepada debitur untuk
membiayai barang kebutuhan atau konsumsi dalam skala kebutuhan rumah tangga yg
pelunasannya dari pengahasilan bulanan.
10
Untuk mencegah terjadinya kredit bermasah dikemudian hari, maka permohonan
kredit dilakukan dengan berpedoman kepada formulir 4P dan formulir 5C.
1. Personality, dalam hal ini pihak bank mencari data secara lengkap mengenai
kepribadian si pemohon kredit, antara lain mengenai riwayat kehidupannya,
pengalamannya dalam berusaha, pergaulan dalam masyarakat, dll.
2. Purpose, selain mengenai kepribadian dari pemohon kredit, bank juga harus
mencari data tentang tujuan atau penggunaan kredit tersebut sesuai line of
business kredit bank yang bersangkutan.
3. Prospect, dalam hal ini bank harus melakukan analisis secara cermat dan
mendalam tentang bentuk usaha yang akan dilakukan oleh pemohon kredit,
4. Payment, bahwa dalam penyaluran kredit, bank harus mengetahui dengan jelas
mengenai kemampuan dari pemohon kredit untuk melunasi utang kredit dalam
jumlah dan jangka waktu yang ditentukan.
1. Character, bahwa calon debitur memiliki watak, moral, dan sifat-sifat pribadi yang
baik,
2. Capacity, kemampuan calon nasabah debitur untuk mengelola kegiatan
usahanya dan mampu melihat prosfektif masa depan, sehingga usahanya akan
dapat berjalan dengan baik dan memberikan keuntungan,
3. Capital, bank harus terlebih dahulu melakukan penelitian terhadap modal yang
dimiliki oleh pemohon kredit,
4. Collateral, jaminan untuk persetujuan pemberian kredit yang merupakan sarana
pengaman atas risiko yang mungkin terjadi atas wanprestasinya nasabah debitur
dikemudian hari, misalnya terjadi kredit macet,
5. Condition of economy, dalam pemberian kredit oleh bank, kondisi ekonomi
secara umum dan kondisi sector usaha pemohon kredit perlu memperoleh
perhatian dari bank untuk memperkecil risiko yang mungkin terjadi yang
diakibatkan oleh kondisi ekonomi tersebut.
D. Unsur-Unsur Kredit
Ada beberapa unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit :
2. Kesepakatan, Pada saat proposal pengajuan kredit telah disetujui oleh pihak
bank yang bersangkutan maka selanjutnya dilakukan kontrak kesepakatan dan
ditandatangani oleh pihak bank dan pihak peminjam.
3. Jangka waktu, Setiap kredit yang diajukan pasti terdapat jangka waktu tertentu,
hal ini akan disesuaikan dengan jangka waktu yang telah disepakati pada saat
kontrak kesepakatan. Jangka waktu dapat berbentuk jangka pendek, jangka
menengah ataupun jangka panjang.
5. Balas jasa, Balas jasa didalam bank umum adalah berupa bunga dan biaya
administrasi. Hal ini merupakan keuntungan yang dapat diperoleh oleh pihak
bank.
Jenis-Jenis Kredit
Ada beberapa macam kredit yang di berikan oleh bank umum dan bank
perkreditan rakyat untuk masyarakat terdiri dari beberapa jenis :
12
1. Dilihat dari jenis kegunaanny
a. Kredit investasi, Kredit ini diberikan kepada perusahaan yang baru akan
berdiri untuk keperluan membangun pabrik baru.
b. Kredit modal kerja, Kredit ini diberikan kepada perusahaan yang telah berdiri,
namun membutuhkan dana unutk meningkatkan produksi dalam
operasionalnya. Misalnya dalam hal membayar gaji pegawai atau unutk
membeli bahan baku.
c. Kredit industri, diberikan untuk membiayai industri kecil, menengah atau besar.
Jaminan Kredit
Dengan jaminan
13
- Tanah
- Bangunan
- kendaraan bermotor
- mesin-mesin
- barang dagangan
- tanaman
b. Jaminan benda tidak berwujud yaitu benda yang merupakan surat surat yang
dijadikan jaminan seperti :
- Sertifikat Saham
- Sertifikat Obligasi
- Sertifikat Deposito
- Wesel
Dalam memberikan kredit agar masing-masing pihak merasa aman maka ada
hal-hal yang perlu diperhatikan oleh masing-masing pihak. Pihak perbankkan akan
melakukan penilaian pada calon peminjam dengan kriteria 7P, berikut
penjelasannya :
14
3. Perpose, Hal ini untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit,
tujuan pengambilan kredit misalnya untuk modal kerja atau investasi.
4. Prospect, Pihak bank dalam hal ini akan menilai seberapa menguntungkan
prospek usaha nasabah yang mengajukan kredit.
1. Wesel
a. Istilah Wesel
Belanda = wisselbrief
Jerman = weschsek
Prancis = lettre de change
Inggris = bill of exchange
Italia = cambio
Latin = vicis
Surat wesel adalah surat yang memuat kata wesel, yang diterbitkan pada tanggal dan
tempat tertentu, dengan mana penerbit memerintahkan tanpa syarat kepada tersangkut untuk
membayar sejumlah uang tertentu kepada pemegang atau penggantinya,pada tanggal dan
tempat tertentu.
H.M.N. Purwosutjipto, surat wesel adalah surat berharga yang memuat kata wesel
didalamnya, ditanggali dan ditandatangani di suatu tempat, dalam mana penerbit member
perintah tidak bersyarat kepada tersangkut untuk membayar sejumlah uang pada hari bayar
kepada orang yang ditunjuk oleh penerbit yang disebut penerima atau penggantinya di suatu
tempat tertentu.
15
a). Penerbit atau penarik, yaitu orang yang membuat atau menerbitkan atau
mengeluarkan surat wesel,
b). tersangkut atau tertaris, yaitu orang yang mendapat perintah dari penerbit untuk
membayar sejumlah uang pada hari bayar kepada penerima,
c). penerima, yaitu orang yang ditunjuk oleh penerbit untuk menerima sejumlah uang
sebagaimana disebut didalam surat wesel pada hari bayar,
d). Pemegang, adalah orang yang memperoleh surat wesel dari penerima atau
pemegang lainnya,
e). endosan, adalah kedudukan penerima atau pemegang yang menyerahkan surat
wesel kepada orang lain, sedangkan orang yang menerima penyerahan surat wesel itu disebut
pemegang.
c. Syarat-syarat Wesel
1). Kata-kata surat wesel yang dimuat dalam teks dan dituliskan dalam bahasa yang
dipakai untuk wesel tersebut.
6). Nama orang yang kepadanya atau kepada orang yang ditunjuknya wesel tersebut
harus dibayar.
2. Cek
Menurut Munir Fuady, cek adalah surat berharga bertanggal dan menyebutkan
tempat penerbitnya, yang merupakan perintah tanpa syarat oleh penarik untuk
membayar kepada pihak pemegang atau pembawanya, pembayaran mana
dilakukan oleh pihak pembayar yaitu bank dari pihak penerbit/penarik.
KBBI, cek adalah perintah tertulis pemegang rekening kepada bank yang
ditunjuknya supaya membayar sejumlah uang pemegangnya.
Pihak-pihak yang terkait dengan cek,
a. Penerbit, yaitu orang yang mengeluarkan surat cek,
b. Tersangkut, yaitu banker yang diberi perintah tanpa syarat untuk
membayar sejumlah uang tertentu,
16
c. Pemegang, yaitu orang yang diberi hak untuk memperoleh pembayaran
dan yang namanya tercantum dalam cek,
d. Pembawa, yaitu orang yang ditunjuk untuk menerima pembayaran tanpa
menyebutkan namanya dalam surat cek,
e. Pengganti, yaitu orang yang menggantikan kedudukan pemegang surat
cek dengan jalan endosemen, dimana dalam hal ini cek diterbitkan
dengan klausul atas pengganti dengan mencantumkan nama pemegang
dalam surat cek.
Nama cek dimuat dalam teksnya sendiri dan diistilahkan dalam bahasa
cek itu ditulisnya.
Perintah tak bersyarat untum membayar sejumlah uang tertentu,
Nama orang yang harus membayarnya, penetapan tempat dimana
pembayaran harus dilakukan,
Tanggal dan tempat cek ditariknya,
Tanda tangan orang yang mengeluarkan cek itu.
3. Bilyet Giro
Surat edaran BI No.4/760/HPPB/PbB Tgl 24 Januari 1972, Bilyet Giro adalah
surat perintah nasabah yang telah distandarisasi bentuknya kepada penyimpan
dana untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekening yang bersangkutan
kepada pihak penerima yang disebutkan namanya pada bank yang sama atau
pada bank lainnya.
Pasal 1 butir 6 UU No. 10 Tahun 1998, bilyet giro adalah cara untuk melakukan
pemindabukuan terhadap simpanan dalam bentuk giro yang dapat dilakukan
setiap saat oleh nasabah yang bersangkutan.
Syarat formal bilyet giro :
a. Mencantumkan nama bilyet giro dan monor seri pada formulir BG,
b. Perintah yang jelas tanpa syarat untuk memindahbukukan sejumlah dana
atas beban saldo penarik,
c. Nama dan tempat bank tertarik, kepada siapa perintah terse but
ditujukan,
d. Nama pihak yang harus menerima pemindabukuan dana secara
administrasi tersebut dan jika dianggap perlu juga alamatnya,
e. Jumlah dana yang dipindahbukukan baik dalam angka maupun dalam
huruf,
f. Tanda tangan penarik dan cap badan usaha jika sipenarik merupakan
suatu perusahaan berbentuk badan usaha,
g. Tempat dan tanggal penarikan,
h. Tanggal mulai efektif berlakunya amanat dalam BG,
i. Nama bank di mana pihak yang harus menerima dana pemindahbukuan
tersebut mempunyai rekening, sepanjang nama bank si penarik diketahui
oleh penarik.
17
4. Promes
Promes adalahsurat perjanjian dagang yang berisi pengakuan utang dari pihak
yang terutang dan bernilai uang sekian sehingga surat promes itu dapat
diperdagangkan.
H.M.N. Purwosutjipto, surat sanggup atau promes adalah surat yang berisi
kesanggupan seorang debitur untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada
seorang kreditur atau penggantinya.
5. Sertifikat BI
SK Direksi BI no.31/67/KEP/DIR, sertifikat BI adalah surat berharga atas unjuk
dalam rupiah yang diterbitkan BI sebagai pengakuan utang berjangka waktu
pendek dengan system diskonto, system diskonto adalah dimana pihak yang
member sertifikat BI menerima pembayaran bunganya dimuka/seketika itu
dengan ketentuan bunga yang telah diterimanya itu akan diperhitungkan pada
saat sertifikat BI dibayarkan kembali tepat pada tanggal jatuh tempo.
Surat berharga pasar uang, adalah surat berharga jangka pendek yang bisa
diperjualbelikan secara diskonto dengan bank Indonesia atau dengan lembaga
keuangan yang ditunjuk oleh BI.
6. Commercial Paper
Commercial paper adalah suatu surat berharga berupa pengakuan utang
berjangka pendek 2 sampai dengan 270 hari, yang dikeluarkan oleh suatu
perusahaan kepada pihak lain (investor) yang mempunyai dana segar untuk
membeli obligasi tersebut, utang tersebut tanpa memberikan suatu jaminan
utang, utang mana diberikan diskon tertentu meskipun ada juga yang diberikan
dengan memberikan suatu bunga tertentu.
Pihak-pihak yang terkait dengan commercial paper :
a. Pihak penerbit,
b. Pihak penanam modal
c. Pihak pengatur penerbitan,
d. Pihak agen penerbit
e. Pihak agen pembayar,
f. Pihak pedagang efek,
g. Pihak perusahaan pemeringkat.
18
Menurut teory ini, rahasia bank bersifat mutlak. Semua keterangan mengenai nasabah
dan keuangannya tercatat dibank wajib dirahasiakan tanpa pengecualian dan
pembatasan. Dengan alas an apapun dan oleh siapapun kerahasiaan mengenai
nasabah dan keuangannya tidak boleh dibuka (diungkapkan). Apabila terjadi
pelanggaran terhadap kerahasiaan tersebut, bank yang bersangkutan harus
bertanggungjawab atas segala akibat yang ditimbulkannya.
TEORY RELATIF(relarive theory)
Menurut teory ini, rahasia bank bersifat relative (terbatas). Semua keterangan tentang
nasabah dan keuangannya yang tercatat di bank wajib dirahasiakan. Akan tetapi, jika
ada alasan yang dapat dibenarkan oleh undang-undang, rahasia bank mengenai
keuangan nasabah boleh dibuka kepada pejabat yang berwenang, misalnya pejabat
perpajakan, pejabat penyidik tindak pidana ekonomi.
3. Pengecualian rahasia bank
a. Kepentingan peradilan pidana
Pimpinan BI dapat memberikan izin kepada polisi, jaksa atau hakim untuk
memperoleh keterangan dari bank mengenai simpanan tersangka atau terdakwa
pada bank, dan pihak bank wajib memberikan keterangan yang diminta. Izin
sebagaimana dimaksud diatas diberikan secara tertulis dari kepala kepolisian RI,
Jaksa Agung, atau Ketua MA. Pemberian izin oleh BI harus dilakukan selambat-
lambatnya 14 hari setelah dokumen permintaan diterima secara lengkap.
b. Kepentingan tukar-menukar informasi antar bank
Direksi bank dapat memberitahukan keadaan keuangan nasabahnya kepada
bank lain. Tukar menukar informasi antarbank dimaksudkan untuk memperlancar
dan mengamankan kegiatan usaha bank, antaralain untuk mencegah kredit
rangkap serta mengetaui keadaan dan status dari suatu bank yang lain. Dengan
demikian bank dapat menilai tingkat risiko yang dihadapi, sebelum melakukan
transaksi dengan nasabah atau dengan bank lain.
c. Untuk kepentingan perpajakan
Untuk kepentingan perpajakan, pimpinan BI atas permintaan menteri keuangan
berwenang mengeluarkan perintah tertulis kepada bank agar memberikan
keterangan dan memperlihatkan bukti-bukti tertulis serta surat-surat mengenai
keadaan keuangan nasabah penyimpan tertentu kepada pejabat pajak.
d. Untuk kepentingan penyelesaian piutang bank
Untuk penyelesaian piutang bank yang telah diserahkan kepada Badan Urusan
Piutang dan Lelang Negara, pimpinan BI memberikan izin kepada pejabat Badan
Urusan Piutang dan Lelang Negara untuk memperoleh keterangan dari bank
mengenai simpanan nasabah debitur.
e. Dalam perkara perdata antar bank dengan nasabah
Dalam perkara perdata antara bank dengan nasabahnya, direksi bank yang
bersangkutan dapat menginformasikan kepada pengadilan tentang keadaan
keuangan nasabah yang bersangkutan dan memberikan keterangan lain yang
relevan dengan perkara tersebut.
f. Atas permintaan, persetujuan atau kuasa dari nasabah atau ahliwarisnya
19
Atas permintaan, persetujuan atau kuasa dari nasabah penyimpan yang dibuat
secara tertulis, bank wajib memberikan keterangan mengenai simpanan nasabah
penyimpan pada bank yang bersangkutan kepada pihak yang ditunjuk oleh
nasabah penyimpan tersebut.
Dalam hal nasabah penyimpan telah meninggal dunia, ahli waris yang sah dari
penyimpan yang bersangkutan berhak memperoleh keterangan mengenai
simpanan nasabah penyimpan tersebut.
20
dalam pasal 34 dan 35 UU no.10 tahun 1998, dapat memberikan
informasi kepada masyarakat, terutama nasabah penyimpan mengenai
tingkat kesehatan bank dan hal-hal lain yang terkait dengan bank
tersebut.
d. Merger, Konsolidasi, dan Akuisisi Bank
Dalam pelaksanaan merger, konsolidasi dan akuisisi harus
memperhatikan kepentingan dari semua pihak, yaitu kepentingan bank,
kepentingan kreditur, kepentingan pemegang saham minoritas dan
karyawan bank, juga kepentingan rakyat banyak, dan persaingan yang
sehat dalam melakukan usaha bank.
21
penyimpangan di bidang perbankan tersebut dapat memberikan kontribusi bagi
keinginan untuk membentuk system perbankan yang sehat.
Pembentukan unit khusus investigasi perbankan diharapkan dapat menimbulkan
announcement effect terhadap dunia perbankan, yaitu :
1. Bahwa law enforcement dalam kegiatan perbankan tetap dilaksanakan dan
ditegakkan.
2. Bahwa segala bentuk penyimpangan yang dilakukan akan membawa
konsekuensi hukum bagi para pelakunya.
22
a. Pengertian dan Status OJK
Otoritas Jasa Keuangan adalah lembaga yang independen dan bebas
dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas dan
wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan
sebagaimana dimaksud dalam UU No.21 tahun 2011.
Status kelembagaan OJK adalah lembaga yang independen dalam
melaksanakan tugas dan wewenangnya, sehingga secara yuridis bebas
dari campur tangan pihak lain.
Independensi OJK tercermin dalam kepemimpinan OJK. Secara orang
perseorangan, pimpinan OJK memiliki kepastian masa jabatan dan tidak
dapat diberhentikan, kecuali memenuhi alas an yang secara tegas diatur
dalam UU OJK. Untuk mendapatkan pimpinan OJK tang tepat, dalam UU
OJK diatur juga mekanisme seleksi yang transparan, akuntabel, dan
melibatkan partisipasi public melalui suatu panitia seleksi yang unsure-
unsurnya terdiri atas pemerintah, BI dan masyarakat sector jasa
keuangan.
23