Anda di halaman 1dari 12

Kelompok 4

Ketua : dwicky putra kasih (2019017136)


Anggota : ulva rovi’ah (2019017139)
Cindy pratiwi (2019017153)
Erlina juita (201901722)
Anastasia dewi rassi (2019017154)
Ruang lingkup lembaga keuangan bank

 2.1 PENGERTIAN BANK
Menurut Undang-Undang RI No. 10 tahun 1998 tanggal
10 November 1998 tentang Perbankan, yang di maksud
dengan BANK adalah “badan usaha yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
atau dalam bentuk lainnya, dalam rangka meningkankan
taraf hidup rakyat banyak’’. Jadi, yang di maksud dengan
Bank adalah salah satu perusahaan yang bergerak di
bidang tidak lepas dari masalah keuangan.
 2.2 SEJARAH PERBANKAN
1. Asal Mula Kegiatan Perbankan
Asal mula dikenalnya kegiata perbankan adalah pada zaman kerajaan tempo
dulu didaratan Eropa. Perbankan perbankan di Asia, Afrika, dan Amerika yang
dibawa oleh bangsa Eropa pada saat melakukan penjajahan ke negara
jajahannya baik di Asia, Afrika maupun bunua Amerika. Pertama kali dikenal
kegiatan perbankan dimualai dar jasa penukaran uang yang di mana Bank di
kenal sebagai meja penukaran uang antar kerajaan. Kegiatan ini sekarang
dikenal dengan Pedagang Valuta (money change).
2. Sejarah Perbankan
Dimulai dari zaman Babylonia kemudian dilanjutkan ke zaman Yunani Kuno
dan Romawi. Namun, pada saat itu tukar Bank hanya sebagai tempat
menukarkan uang. kemudiamenyusul Bank Of Genoa dan Bank Barcelona
tahun 1320. Sebaliknya perkembangan perbankan di daratan Inggris bari di
mulai pada abad ke-16, kare Inggris selalu mencari negara untuk di jajah, maka
perkembangan perbankanpun ikut di bawa ke negara jajahannya.
 3. Sejarah Bank Pemerintahan
a. Bank Central Adalah Bank Indonesia (BI )
Berdasarkan UU No. 13 Tahun 1968. Dan kemudian ditegaskan
lagi pada Undang-Undang No. 23 Tahun 1999. Berasal dari De
Javance Bank yang di Nasionalisasi tahun 1951.
b. Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Import
Berasal dari De Algemene Volk credit Bank, kemudian di lebur
menjadi Bank Tunggal bernama Bank Nasional Indonesia (BNI)
unit II yang bergerak di bidang rural dan eksim.
c. Bank Negara Indonesia 1946
Bank ini menjalankan fungsi BNI unit III dengan UU No. 17
tahun 1968 berubah menjadi Bank Negara Indonesia 1946.
d. Bank Dagang Negara (BDN)
Berasal DARI Escomto Bank yang di nasionalisasi dengan PP
No. 13 Tahun 1960 namun PP ini di cabut.
2.3 JENIS-JENIS BANK
1. Dilihat dari Segi Fungsinya
a. Bank Umum
b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
2. Dilihat dari Segi Kepemilikannya
a. Bank Milik Pemerintah
b. Bank Milik Swasta Nasional
c. Bank Milik Koperasi
d. Bank Milik Asing
e. Bank Milik Campuran
3. Dilihat dari Segi Status
a. Bank Devisa
b. Bank Non Devisa
4. Dilihat dari Segi cara Menentukan Harga
a. Bank yang berdasarkan Prinsip Konvensional
b. Bank yang berdasarkan Prinsip Syariah
2.3 KEGIATAN –KEGIATAN BANK
1. Kegiatan-kegiatan Bank Umum
a. Menghimpun dana dari Masyarakat
Simpanan Giro, Simpanan Tabungan, dan Simpanan Deposito
b. Menyalurkan dana ke Masyarakat
Kredit Investasi, Kredit Modal Kerja, Kredit Perdagangan
c. Memberikan jasa-jasa lainnya
Transfer, Inkaso, Kliring
2. Kegiatan-kegiatan Bank Perkreditan Rakyat
a. Menghimpun dana dalam bentuk
Simpanan Tabungan, Simpanan Deposito
b. Menyalurkan dana dalam bentuk
Kredit Investasi, Kredit Modal Kerja, Kredit Pedagangan
c. Larangan-larangan bagi Bank Perkreditan Rakyat
Menerima Simpanan Giro, Mengikuti Keliling, Melakukan Kegiatan Valuta Asing, Melakukan Kegiatan
Perasuransian
3. Kegiatan-kegiatan Bank Campuran dan Bank Asing
a. Dalam mencari dana Bank Asing dan Bank Campuran dilarang menerima simpanan dalam bentuk simpanan tabungan
b. Kredit yang diberikan lebih diarahkan kebidang-bidang tertentu seperti : Perdagangan Internasional, Bidang Industri
dan Produksi, Penanaman Modal Asing/campuran, Kredit yang tidak dapat dipenuhi oleh Bank Swasta Nasional
c. Untuk jasa-jasa Bank lainnya juga dapat dilakukan oleh Bank Umum campuran dan Asing sebagaimana layaknya
Bank Umum yang ada di Indonesia seperti Jasa Transport, Jasa Keliring, dan Jasa Inkaso
2.4 IZIN PENDIRIAN DAN BENTUK HUKUM BANK
Pendirian suatu perusahaan dalam bentuk apapun haruslah mendapat izin dari instansi yang terkait terlebih dahulu,
demikian pula izin untuk melakukan usaha perbankan.
Izin pendirian Bank Umum dan BPR biasanya diberikan sesuai dengan persyaratan yang berlaku. Untuk
memperoleh izin usaha bank, persyaratan yang wajib dipenuhi menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998
sekurang-kurangnya adalah:
 Susunan Organisasi dan Kepengurusan
 Permodalan
 Kepemilikan
 Keahlian di bidang perbankan
 Kelayakan rencana kerja
Ada beberapa bentuk hukum bank yang dapat dipilih jika ingin mendirikan bank sesuai dengan Undang-
Undang No. 10 Tahun 1998.
 Bentuk badan hukum Bank Umum dapat berupa salah satu dari alternatif di bawah ini:
 Perseroan Terbatas
 Koperasi atau
 Perseroan daerah (PD)
Sedangkan bentuk badan hukum Bank Perkreditan Rakyat sesuai dengan Undang-Undang No. 7 Tahun
1992 dapat berupa:
 Perusahaan Daerah (PD)
 Koperasi
 Perseroan Terbatas (PT)
2.5 JENIS-JENIS KANTOR BANK
1. Kantor Pusat
2. Kantor Cabang Penuh
3. Kantor Cabang Pembantu
4. Kantor Kas
2.6 PENILAIAN KESEHATAN BANK
Penilaian untuk menentukan kondisi suatu Bank
biasanya menggunakan analisis CAMELS.
1. Aspek Permodalan
2. Aspek Kualitas Aset
3. Aspek Kualitas Manajemen
4. Aspek Likuiditas
5. Aspek rentabilitas
6. Aspek Sensitivitas
2.7 PENGGABUNGAN USAHA BANK
1. Merger
Merger adalah penggabungan dari dua bank atau lebih dengan cara
tetap mempertahankan berdirinya salah satu dari bankdan
membubarkan bank-bank lainnya tanpa melikuidasi
terlebih dulu. 
2. Konsolidasi
Konsolidasi yaitu penggabungan dari dua bank atau lebih dengan
cara mendirikan bank baru dan membubarkan bank-bank yang ikut
konsolidasi tersebut tanpa melikuidasi terlebih dulu.
3. Akuisisi
Akuisisi merupakan pengambilalihan kepemilikan suatu bank
yang berakibat beralihnya pengendalian terhadap bank.
2.8 PEMBINAAN DAN PENGAWASAN BANK
Kegiatan perbankan yang dilakukan sehari-hari baik oleh
bank umum maupun bank perkreditan rakyat tidak terlepas
dari berbagai kesalahan. Maka dari itu, agar dunia perbankan
dapat berjalan sesuai peraturan yang telah ditetapkan, maka
perlu pembinaan dan pengawasan terhadap aktivitas yang
terjadi di dunia perbakan. Pelaksanaan pembinaan dan
pengawasan terhadap dunia perbankan di Indonesia
dilakukan oleh Bank Indonesia. Pengawasan dan pembinaan
meliputi kesehatan bank meliputi aspek kecukupan modal,
kualitas aset, kualitas manajemen, likuiditas, rentabilitas,
sovabilitas, dan aspek lain yang berhubungan dan wajib
menjalankan prinsip kehati-hatian.
2.9 RAHASIA BANK DAN SANKSI ADMINISTRATIF
Dikarenakan kegiatan dunia perbankan mengelola uang
masyarakat, maka bank wajib pula menjaga kepercayaan yang
diberikan masyarakat. Bank wajib menjamin keamanan uang
tersebut agar benar–benar aman. Agar keamanan nasabahnya
terjamin pihak perbankan dilarang memberikan keterangan
yang tercatat pada bank tentang keadaan keuangan dan hal-hal
lain nasabahnya. Apabila melanggar kerahasian maka
perbankan akan dikenakan sanksi. Namun dalam kasus lain
kerahsian bank tidak berlaku untuk nasabah. Pelanggaran
terhadap berbagai aturan yang berlaku, termasuk kerahasian
bank, maka akan dikenakan sanksi tertentu sesuai dengan yang
tercantum dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998.
Sanksi dapat berupa sanksi pidana dan saksi administrasi.

Anda mungkin juga menyukai