Anda di halaman 1dari 11

BAB XII

KREDIT MACET
DOSEN : MARGARITHA RAMI NDOEN, SH, MH.
A. PENGERTIAN
 Kredit macet adalah suatu keadaan dimana debitur, baik
perorangan atau perusahaan tidak mampu membayar
kredit bank tepat pada waktunya.

 Berkaitan dengan kartu kredit, maka kredit macet adalah


keadaan dimana pengguna kartu kredit tidak mampu
membayar minimum pembayaran yang telah jatuh tempo
lebih dari tiga bulan.
B. PENGGOLONGAN KREDIT BERMASALAH
ATAU MACET
 Menurut ketentuan Pasal 12 ayat (3) Peraturan Bank Indonesia
Nomor 7/2/PBI/2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank
Umum jo Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/3/DPNP tahun
2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum, kualitas
kredit dibagi menjadi lima, yaitu :
1. Kredit lancar, yaitu apabila memenuhi kriteria :
 Kegiatan usaha memiliki potensi pertumbuhan yang baik;
 Pembayaran pokok dan/atau bunga tepat waktu;
 Permodalan kuat;
 Perolehan laba tinggi dan stabil.
2. Kredit dalam perhatian khusus, yaitu apabila memenuhi kriteria :
 Kegiatan usaha memiliki potensi pertumbuhan yang terbatas;
 Terdapat tunggakan pembayaran pokok dan/atau bunga
sampai dengan 90 hari;
 Jarang mengalami cerukan (overdraft). * cerukan adalah :
jumlah penarikan yang melebihi dana yang tersedia di rekening
 Permodalan cukup baik dan pemilik mempunyai kemampuan
untuk memberikan modal tanbahan apabila diperlukan;
 Perolehan laba cukup baik namun memiliki potensi menurun.
3. Kredit kurang lancar, yaitu apabila memenuhi kriteria :
 Kegiatan usaha menunjukkan potensi pertumbuhan yang
sangat terbatas atau tidak mengalami pertumbuhan;
 Terdapat tunggakan pembayaran pokok dan/atau bunga telah
melampaui 90 hari sampai dengan 120 hari;
 Terdapat cerukan (overdraft) yang berulang kali khususnya
untuk menutupi kerugian operasional dan kekurangan arus
kas;
 Rasio hutang terhadap modal cukup tinggi;
 Perolehan laba rendah.
4. Kredit diragukan, yaitu apabila memenuhi kreiteria :
 Kegiatan usaha menurun;
 Terdapat tunggakan pembayaran pokok dan/atau bunga yang
telah melampaui 120 hari sampai 180 hari.
 Terdapat cerukan (overdraft) yang bersifat permanen
khususnya untuk menutupi kerugian operasional dan
kekurangan arus kas;
 Rasio hutang terhadap modal tinggi;
 Laba sangat kecil atau negative;
 Kerugian operasional dibiayai dengan penjualan aset.
5. Kredit macet, yaitu apabila memenuhi kriteria :
 Kelangsungan usaha sangat diragukan dan sulit untuk pulih
kembali;
 Terdapat tunggakan pembayaran pokok dan/atau bunga
yang telah melampaui 180 hari;
 Rasio hutang terhadap modal sangat tinggi;
 Mengalami kerugian yang besar;
 Nasabah peminjam tidak mampu memenuhi seluruh
kewajibannya dan kegiatan usaha tidak dapat
dipertahankan.
C. PENANGANAN KREDIT BERMASALAH
ATAU MACET
 Cara menangani kredit bermasalah menurut Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor II/POJK.03/2015
tentang Ketentuan Kehati-hatian Dalam Rangka Stimulus
Perekonomian Nasional Bagi Bank Umum adalah sbb :
a) Rescheduling (Penjadwalan kembali), merupakan upaya
bank untuk menangani kredit bermasalah dengan mengubah
jangka waktu pembayaran atau pelunasan hutang, yang
dapat dilakukan kepada debitur yang mempunyai itikad baik
tetapi tidak memiliki kemampuan untuk membayar
angsuran pokok dan/atau bunga sesuai jadwal.
b) Reconditioning (Persyaratan kembali), merupakan upaya
bank untuk menyelamatkan kredit bermasalah dengan
mengubah seluruh atau sebagian perjanjian yang telah
dilakukan oleh bank dan nasabah, yang disesuaikan dengan
permasalahan yang dihadapi oleh debitur dalam
menjalankan usahanya.
c) Restructuring (Penataan kembali), merupakan upaya bank
dalam menyelamatkan kredit bermasalah dengan cara
mengubah struktur pembiayaan yang mendasari pemberian
kredit, seperti menurunkan suku bunga atau membebaskan
dari bunga, menambah fasilitas kredit.
d) Penyitaan Jaminan, merupakan penjualan agunan yang
diberikan pihak debitur kepada pihak bank (kreditur)
sebagai salah satu syarat agar bisa mendapatkan pinjaman
berupa kredit.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai