KREDIT MACET DOSEN : MARGARITHA RAMI NDOEN, SH, MH. A. PENGERTIAN Kredit macet adalah suatu keadaan dimana debitur, baik perorangan atau perusahaan tidak mampu membayar kredit bank tepat pada waktunya.
Berkaitan dengan kartu kredit, maka kredit macet adalah
keadaan dimana pengguna kartu kredit tidak mampu membayar minimum pembayaran yang telah jatuh tempo lebih dari tiga bulan. B. PENGGOLONGAN KREDIT BERMASALAH ATAU MACET Menurut ketentuan Pasal 12 ayat (3) Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/2/PBI/2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum jo Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/3/DPNP tahun 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum, kualitas kredit dibagi menjadi lima, yaitu : 1. Kredit lancar, yaitu apabila memenuhi kriteria : Kegiatan usaha memiliki potensi pertumbuhan yang baik; Pembayaran pokok dan/atau bunga tepat waktu; Permodalan kuat; Perolehan laba tinggi dan stabil. 2. Kredit dalam perhatian khusus, yaitu apabila memenuhi kriteria : Kegiatan usaha memiliki potensi pertumbuhan yang terbatas; Terdapat tunggakan pembayaran pokok dan/atau bunga sampai dengan 90 hari; Jarang mengalami cerukan (overdraft). * cerukan adalah : jumlah penarikan yang melebihi dana yang tersedia di rekening Permodalan cukup baik dan pemilik mempunyai kemampuan untuk memberikan modal tanbahan apabila diperlukan; Perolehan laba cukup baik namun memiliki potensi menurun. 3. Kredit kurang lancar, yaitu apabila memenuhi kriteria : Kegiatan usaha menunjukkan potensi pertumbuhan yang sangat terbatas atau tidak mengalami pertumbuhan; Terdapat tunggakan pembayaran pokok dan/atau bunga telah melampaui 90 hari sampai dengan 120 hari; Terdapat cerukan (overdraft) yang berulang kali khususnya untuk menutupi kerugian operasional dan kekurangan arus kas; Rasio hutang terhadap modal cukup tinggi; Perolehan laba rendah. 4. Kredit diragukan, yaitu apabila memenuhi kreiteria : Kegiatan usaha menurun; Terdapat tunggakan pembayaran pokok dan/atau bunga yang telah melampaui 120 hari sampai 180 hari. Terdapat cerukan (overdraft) yang bersifat permanen khususnya untuk menutupi kerugian operasional dan kekurangan arus kas; Rasio hutang terhadap modal tinggi; Laba sangat kecil atau negative; Kerugian operasional dibiayai dengan penjualan aset. 5. Kredit macet, yaitu apabila memenuhi kriteria : Kelangsungan usaha sangat diragukan dan sulit untuk pulih kembali; Terdapat tunggakan pembayaran pokok dan/atau bunga yang telah melampaui 180 hari; Rasio hutang terhadap modal sangat tinggi; Mengalami kerugian yang besar; Nasabah peminjam tidak mampu memenuhi seluruh kewajibannya dan kegiatan usaha tidak dapat dipertahankan. C. PENANGANAN KREDIT BERMASALAH ATAU MACET Cara menangani kredit bermasalah menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor II/POJK.03/2015 tentang Ketentuan Kehati-hatian Dalam Rangka Stimulus Perekonomian Nasional Bagi Bank Umum adalah sbb : a) Rescheduling (Penjadwalan kembali), merupakan upaya bank untuk menangani kredit bermasalah dengan mengubah jangka waktu pembayaran atau pelunasan hutang, yang dapat dilakukan kepada debitur yang mempunyai itikad baik tetapi tidak memiliki kemampuan untuk membayar angsuran pokok dan/atau bunga sesuai jadwal. b) Reconditioning (Persyaratan kembali), merupakan upaya bank untuk menyelamatkan kredit bermasalah dengan mengubah seluruh atau sebagian perjanjian yang telah dilakukan oleh bank dan nasabah, yang disesuaikan dengan permasalahan yang dihadapi oleh debitur dalam menjalankan usahanya. c) Restructuring (Penataan kembali), merupakan upaya bank dalam menyelamatkan kredit bermasalah dengan cara mengubah struktur pembiayaan yang mendasari pemberian kredit, seperti menurunkan suku bunga atau membebaskan dari bunga, menambah fasilitas kredit. d) Penyitaan Jaminan, merupakan penjualan agunan yang diberikan pihak debitur kepada pihak bank (kreditur) sebagai salah satu syarat agar bisa mendapatkan pinjaman berupa kredit. TERIMA KASIH