SULISTYANDARI
KONTRAK PERKULIAHAN
1. Materi Perkuliahan untuk UTS:
a. Sistem Keuangan dan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) Indonesia
b. Dasar-dasar Hukum Perbankan
c. Lembaga dan Fungsi Pengawasan Perbankan
d. Tindak Pidana dan wewenang OJK
e. Penyelesaian Sengketa Perbankan
f. Perlindungan Hukum Nasabah
2. K epustakaan:
a. Muhamad Djumhana, Hukum Perbankan di Indonesia, Citra Aditya Bakti,
Bandung, 2006.
b. Rachmadi Usman, Aspek-Aspek Hukum Perbankan Di Indonesia,
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001.
c. Munir Fuadi, Hukum Perbankan Modern Buku Kesatu, PT Citra Aditya
Bakti, Bandung, 1999.
d. Djoni S Gazali dan Rachmadi Usman, Hukum Perbankan, Sinar Grafika,
Jakarta, 2012.
e. Sulistyandari, Hukum Perbankan: Perlindungan Hukum Terhadap
Nasabah Bank Melalui Pengawasan Perbankan Di Indonesia, Laros,
Sidoarjo, 2012.
f. Junus Husein, Rahasia Bank Privasi Versus Kepentingan Umum,
Universitas Indonesia Fakultas Hukum Pascasarjana, Jakarta, 2003
g. Peraturan Perundang-undangan tentang Perbankan
Unsur-Unsur Hk Perbankan:
1. Kumpulan peraturan pelbagai perat perUUan dapat berupa UU,PP, PerPres,
, PBI, SE BI, Per OJK dan perat pelaksanaan lainnya.
2. Kett hk perbankan selain yg tertulis juga yg tdk tertulis spt kebiasaan yg
timbul dalam praktek penyelenggaraan operasional perbankan.
3. Kett hk perbankan terdiri dari: peraturan hk (kongrit), asas-asas hk,
pengertian-pengertian hk, struktur hk, budaya hk yg berkembang dlm hk
perbankan.
4. Kett perbankan mengatur tatalaksana kelembagaan bank.
5. Kett perbankan mengatur aspek keg usaha bank, cara, dan proses dalam
melakukan keg usaha.
• Sumber Hk Perbankan :
Tujuan Perbankan:
menunjang pelaks pemb nas dlm rangka meningkatkan
pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke
arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak (Ps.4 UU
Perbankan, Ps.3 UU Perbankan Syariah)
SISTEM PERBANKAN INDONESIA
Perbankan Indonesia menganut dual banking system yi adanya dua sistem perbankan
konvensional dan syariah secara berdampingan yg pelaksanaannya diatur dlm berbagai peraturan
perUUan yg berlaku.
Perbankan konvensional dlm pelaksanaan kegiatan usahanya berdasarkan hukum barat
(KUHPerdata,KUHD), sehingga jika terjadi sengketa Bank Konvensional dg Nasabahnya
diselesaikan di Pengadilan Umum (PN)
Perbankan syariah dalam pelaksanaan kegiatan usahanya adalah berdasarkan prinsip syariah,
sehingga jk terjd sengketa antara Bank Syariah dg nasabahnya diselesaikan di Pengadilan Agama.
Untuk Bank Syariah diatur dalam UU No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
Yang dimaksud prinsip syariah adalah prinsip hk islam dlm kegiatan perbankan berdasarkan
fatwa yg dikeluarkan oleh lembaga yg memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di
bidang syariah. Prinsip syariah tdk mengandung: riba, maisir, gharar, haram, zalim (Penj Ps.2)
Pada setiap bank syariah (BUS d BPRS) dan UUS wajib dibentuk Dewan Pengawas Syariah (DPS)
yg tugasnya al. melakukan pengawasan bank agar sesuai dg prinsip syariah.
Jenis-jenis Bank menurut prinsip dalam melakukan
kegiatan usahanya:
Bank Konvensional ialah bank yg melaksanakan keg usahanya
scr konvensional dg mendasarkan sistem bunga dan berdsrkan
hukum barat, yg terdiri dari BUK dan BPRK
Mis. BUMN, BPD, Bank Umum Koperasi, Bank Umum
Swasta Nasional, Bank Umum Asing, Bank Campuran, BPR.
Bentuk Badan Hukum Bank Syariah adalah Perseroan Terbatas (PT) (Ps.7 UU
Perbankan Syariah)
Kepemilikan Bank (Ps.22, 23 UU Perbankan)
1. Bank Umum hanya dpt didirikan oleh:
a. WNI & atau Bdn hk Indo; atau WNI & atau Bdn hk Indo dg WNA & atau Bdn hk asing scr
kemitraan
b. Kett ttg pesyaratan pendirian yg wajib dipenuhi pihak-pihak tsb ditetapkan oleh OJK
Ttg BI diatur dlm Ps.23 D UUD 1945 bersama-sama lembaga lain spt
MPR, DPR, DPD, Presiden, MA, MK, BPK semua lembaga tsb pd
prinsipnya pelaksana kedaulatan rakyat, shg mrpk lembaga negara.
OJK sbg lembaga yg berwenang mengatur dan mengawasi bank dan non
bank ( Untuk Bank scr efektif mulai tgl 31 Desember 2013 )
Tugas mengatur dan mengawasi bank oleh OJK tujuannya a.l agar tercipta sistem
perbankan yg sehat scr menyeluruh maupun individual bank (mikroprudential)
Dlm kondisi tdk normal, Men Keu, Gub BI, Ket Dew Kom OJK, Ket
Dew Kom LPS masing2 dpt mengajukan ke FKSSK u pencegahan
d penanggulangan krisis.
FKSSK menetapkan dan melaksanakan kebijakan yg diperlukan dlm
penc d penanggulangan krisis.
Keputusan FKSSK yg memutuskan Bank gagal yg ditengarai
berdampak sistemik mengikat LPS.
LPS diatur dlm UU No.24 Th. 2004
mrpk pelaks dr Ps.37B UU Perbankan
Tugas LPS:
1. menjamin simpanan nasabah penyimpan.
2. Turut aktif dlm memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai
dg kewenangannya.
a. mempunyai kewenangan menetapkan bank gagal yg tdk
berdampak sistemik.
b. mempunyai kewenangan penanganan bank gagal yg
berdampak sistemik.
Bank gagal: bank yg mengalami kesulitan keu d membahayakan
keg usaha nya serta tdk dpt diselamatkan lagi oleh LPP (BI,
OJK)
TINDAK PIDANA PERBANKAN & WEWENANG OJK
Tindak Pidana Bank
Tipibank berkaitan dg perizinan (Ps.46 UUP d Ps.59 UUPS)
Wewenang OJK:
-Fungsi pengawasan: dilakukan oleh pengawas OJK, salah satu cara awal diketahui
Ada hub hk non kontraktual (UU Perb) antara Bank dg nasabah bhw
Bank wajib mel keg usaha dg prinsip kehati-hatian (hub prudential)
Perlindungan hk dr UU Perb (Ps 2,29,8,11, 49 ay 2, 52)
Hubungan Kerahasiaan/confidential
Ps.1 angka 28 UU Perb: rahasia bank adlh segala sesuatu yg dg
keterangan mengenai nasabah penyimpan dan simpanannnya
Ps.40 UU Perb: bank wajib merahasiakan ket mengenai nasabah
penyimpan dan simpanannya, kecuali Ps.41 (perpajakan), 41A
(BUPLN), 42 (perkara pidana), 43 (perkara perdata), 44 (antar Bank,
BI) 44A (kuasa/ahli waris).
Pengecualian yg lain: UU No.31/1999 ttg Tipikor, Perpu No.1/2002 ttg
Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, UU No.15/2002 ttg Tindak
Pidana Penccian Uang.
Ada hub hk non kontraktual (UU Perb) antara Bank dg nasabah bhw
Bank wajib merahasiakan ttg ket nasabah penyimpan dan
simpannanya (hub confidential).
Perlindungan hk dr UU Perb (Ps.4o, 47)
Hubungan menjamin dana simpanan
Ps.37B UU Perb: bank wajib menjamin dana masy yg disimpan pd bank
ybs., untuk itu dibentuk LPS.
Ps.4 UU LPS: tugas LPS al. menjamin simpanan nasabah penyimpan
Ps .8 UU LPS: setiap bank yg mel keg usha di wil RI wajib menjadi
peserta penjaminan.
Ps.9 UU LPS: sbg peserta penjaminan, bank wajib al. menyerahkan
dokumen yg disebutkan dlm uu, membayar kontribusi kepesertaan,
membayar premi penjaminan, ….
Ada hub hk non kontraktual (UU Perb d UU LPS) antara Bank dg
Nasabah, Bank dg LPS, LPS dg Nasabah bhw Bank/LPS menjamin
dana simpanan (limitatif) Nasabah Penyimpan.
Perlindungan hk dr UU Perb (Ps.37B, 52, 49), UU LPS (Ps.2, 8-2o, 92)
Hubngan kepedulian thd resiko nasabah
Ps,29 ay.4 UU Perb: bank wajib menyediakan informasi ttg
kemungkinan timbulnya risiko kerugian sehub transaksi nasabah
dilakukan melalui bank
Ps 2 ay 1 PBI No.7/6/PBI/2005: bank wajib menerapkan transparansi
informasi mengenai produk bank dan pengunaan data pribadi
nasabah. . Pelanggaran thd kewajiban ini , bank mendapatkan
sanksi administratif sesuai dg Ps.52 UU Perbankan
Ada hub hk non kontraktual (UU Perb d PBI No.7/6/PBI/2005)
antara Bank dg Nasabah, bhw Bank wajib memberikan informasi
ttg resiko kerugian yg mungkin timbulsehub transaksi nasabah
dilakulan melalui bank. Bank wajib menerapkan transparansi ttg
produk bank dan penggunaan data pribadi bank
Perlindungan hk nasabah dr UU Perb (Ps.29 ay.4) dan PBI
No.7/6/PBI/2005.
Hubungan kepedulian thd pengaduan nasabah
PBI No.7/PBI/2005 ttg penyelesaian pengaduan nasabah
Ps. 2: bank wajib menyelesaikan setiap pengaduan yg diajukan nasabah
atau wakilnya. Bank wajib menetakkan kebijakan dan memiliki
prosedur tertulis ttg penerimaan, penanganan dan penyelesaian
pengaduan. Pelanggaran thd kewajiban ini , bank mendapatkan sanksi
administratif sesuai dg Ps.52 UU Perbankan
Ada hub hk non kontraktual (UU Perb d PBI No.7/PBI/2005) antara
Bank dg Nasabah, bhw Bank wajib menyelesaikan setiap pengaduan
yg diajukan nasabah atau wakilnya. Bank wajib menetakkan kebijakan
dan memiliki prosedur tertulis ttg penerimaan, penanganan dan
penyelesaian pengaduan. Perlindungan hk nasabah dr UU Perb (Ps.29
ay.4) dan PBI No.7/6/PBI/2005.
Perlindungan hk nasabah dr UU Perb dan Perat OJKNo.1/POJK.07/2013.
PBI No.7/PBI/2005 ttg penyelesaian pengaduan nasabah dan PBI
No.8/5/PBI/2006 ttg Mediasi Perbankan yg telad diubah dg PBI
No.10/1/PBI/2008.