Anda di halaman 1dari 3

Nama : KUSWANTO

NIM : 220.02.09623
MATA KULIAH : HK. PERBANKAN
KELAS : TAPIN

1. Hukum adalah Kumpulan peraturan yang terdiri atas norma dan sanksi-sanksi.
Hukum ialah sesuatu yang berkaitan erat dengan kehidupan manusia merujuk
pada sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan
penegakan hukum oleh kelembagaan penegak hukum karena segala kehidupan
manusia dibatasi oleh hukum. Sedangkan apa itu makro merujuk pada jumlah atau
ukuran yang besar. Maka dari itu, diartikan sebagai keseluruhan peraturan,
putusan pengadilan dan hukum kebiasaan yang menyangkut pengembangan
kehidupan secara makro.

2. Sebaliknya hukum dalam arti mikro dalam arti sempit, penegakan hukum
itu hanya menyangkut penegakan peraturan yang formal dan tertulis saja.

3. Karena tujuan pengawasan bank adalah menciptakan perbankan yang sehat


yang dapat memenuhi tiga aspek, pertama memelihara kepentingan masyarakat,
beroperasi dengan sehat dan efisien dan mampu memenuhi
kewajibannya terhadap masyarakat penyimpan dana, kedua berkembang secara
wajar dan mampu memberikan

4. Menurut Djumhana, hukum perbankan adalah sebagai kumpulan


peraturan hukum yang mengatur kegiatan lembaga keuangan bank yang meliputi
segala aspek, dilihat dari segi esensi, dan eksistensinya, serta hubungannya
dengan bidang kehidupan yang lain.

5. Karena Dalam kacamata sistem hukum nasional, hukum perbankan telah


berkembang menjadi hukum sektoral dan fungsional, oleh karena itu hukum
perbankan dalam kajiannya meniadakan pembedaan antara hukum publik dan
hukum privat, sehingga bentang ruang lingkupnya sangat luas. Kalau mau dirinci
hukum perbankan itu mencakup bidang hukum administrasi, hukum perdata,
hukum dagang, hukum pidana dan hukum internasional.

6. Beberapa aspek hukum yang terdapat di perbankan

 Aspek-aspek Hukum Perdata umum dan khusus, dalam penyaluran kredit


bank meliputi unsurunsur perjanjian pada umumnya disamping perjanjian
khusus yang diatur dalam pasal 1754 KUH Pdt, aspek bunga bank serta aspek
jaminan kredit perbankan.
 Aspek aspek Hukum internasional pengaturan tindak pidana perdagangan
luar negeri melalui Letter of Credit diatur dalam UPC-DC600 dan PP No
1/1982 serta Undang – Undang no 10/1998 tentang perbankkan. Sanksi atas
pelanggaran transaksi luar negeri melalui Letter of Credit yaitu dapat
dikenakan sanksi pidana dan denda sesuai ketentuan pasal 49 (1) UU no
10/1998

 Aspek hukum Tindak pidana khusus di bidang perbankan merupakan salah


satu bentuk kejahatan ekonomi yakni segala jenis perbuatan yang melanggar
hukum yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan perbankan dimana bank
sebagai sasaran dan sarana tindak pidana. Eksistensi, karakteristik, bentuk
dan jenis perumusan tindak pidana di bidang perbankan tidak hanya terbatas
pada perumusan di dalam Undang-Undang No.10 Tahun 1998 yang merubah
Undang-Undang No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan tersebut, melainkan
juga mencakup tindak pidana lainnya yang diatur dan tersebar di luar Undang-
Undang Perbankan No.10 Tahun 1998, yang ada kaitan dan relevansinya
dengan kegiatan perbankan, yakni dalam Undang-Undang No.23 Tahun
1999, LN.No.66, TLN.No.3842, Tentang Bank Indonesia, Undang-Undang
No.24 Tahun 1999, LN.No.67, TLN.No.3844,

 Aspek administrasi Negara, Pengaturan kerahasiaan data nasabah memang


tidak diatur secara eksplisit dalam Undang-undang Nomor 7 tahun 1992
Tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang
Nomor 10 tahun 1998 (UU Perbankan). UU Perbankan hanya mengatur
mengenai prinsip kerahasiaan bank secara umum saja, yakni dalam 13Ibid,
hlm.162 bentuk istilah „rahasia bank‟, yang diartikan sebagai segala sesuatu
yang berhubungan dengan keterangan mengenai nasabah penyimpan dan
simpanannya.

 Aspek Hukum islam , Undang-undang Perbankan Syariah UU No. 21 Tahun


2008, dilihat dari sisi filosofi yuridis dan Sosiologis pada dasarnya telah
menjawab kebutuhan rasa Keadilan Ummat Islam sebagai konsekuensi
fluralisme hukum yang hidup dan tumbuh dalam dinamika masyarakat
Indonesia. Sedangkan dari pendekatan yuridis formalistik melalui payung
hukum UU No.3 tahun 2006 dan UU No.4 tahun 2004 implementasinya
menuntut hakim dalam mewujudkan dan menegakkan keadilan, hendaknya
mengetahui dan memahami aspirasi serta nilai-nilai yang hidup dalam
masyarakat dan orientasi

 Aspek hokum tata Negara, Dalam Undang-Undang No. 13. Tahun 1968
tentang Bank Sentral. Pasal 59 ayat (2) menentukan bahwa tindak pidana
berupa kejahatan apabila Gubernur, Direktur dan pegawai bank, komisaris
pemerintah serta sekretariat dewan moneter dan pegawai sekretariat dewan
komisaris pemerintah memberikan keterangan yang diperoleh karena
jabatannya kecuali apabila diperlukan untuk pelaksanaan tugasnya atau untuk
memenuhi kewajiban-kewajiban menurut undang-undang ini.

Anda mungkin juga menyukai