Anda di halaman 1dari 40

Hukum Perbankan 1

Disampaikan oleh

R Narendra Jatna, S.H., L.LM.


Pada Pendidikan dan Pelatihan Pembentukan Jaksa Tahun 2021
Senin, 6 September 2021
Curiculum Vitae

Narendra Jatna, S.H., L.LM


• Candidat Doctor Pascasarjana FHUI
• Master in Law (LLM,) Université Aix Marseille III, Prancis
• Sarjana Hukum, Universitas Indonesia

❑ Jabatan
1. Kajari Cibadak
2. Aspidum Kejati Bali
3. Atase Kejaksaan Di KBRI Bangkok
4. Kajari Jakarta Timur
5. Aspidum Kejati Sulsel
6. Koordinator Pada JAM PIDUM
7. Asisten Khusus Jaksa Agung
8. Kepala Biro Perencanaan Kejaksaan Agung
Curiculum Vitae

• Rudi Pradisetia Sudirdja, S.H., M.H


• Fakultas Hukum Universitas Pasundan (2013)
• Magister Ilmu Hukum Universitas
Padjadjaran (2019)
• Program Doktor Ilmu Hukum Universitas
Indonesia. (2020-saat ini)
• Berprofesi sebagai Jaksa, mengikuti
pendidikan tahun 2016, lulus sebagai peserta
terbaik. Saat ini, bertugas sebagai Jaksa
Fungsional pada Asisten Khusus Jaksa Agung RI
(diperbantukan di Komisi Kejaksaan RI).

rudipradisetia rudipradisetia rudipradisetia.com


Bagaimana hubungan
hukum dan ekonomi?
Hukum
Ekonomi
• Hukum ekonomi adalah
keseluruhan kaidah-kaidah dan
putusan-putusan hukum yang
secara khusus mengatur kegiatan
dan kehidupan ekonomi.
• Hukum ekonomi itu bersifat
lintas sektoral.
• Hukum ekonomi juga bersifat
interdisipliner.

Prof Sunaryati Hartono


Di mana letak Hukum Perbankan dalam studi ilmu hukum?
ATURAN
TERKAIT UU 7/1992 JO. UU
10.1998 TTG
UU 21/2008 TTG
PERBANKAN SYARIAH
UU 23/1999 JO. UU
6/2009 TTG BANK
UU 21/2011 TTG OJK

PERBANKAN; INDONESIA;

KITAB UNDANG- UU 8/1981 TTG HUKUM UU 16/2004 TTG UU 8/2010 TTG


UNDANG HUKUM ACARA PIDANA; KEJAKSAAN; PENCEGAHAN DAN
PIDANA (KUHP); PEMBERANTASAN TPPU.
Pengertian
Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank,
mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses
dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari


masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya
dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

8
Perbankan Indonesia
dalam melaksanakan
Asas usahanya berdasarkan
Perbankan demokrasi ekonomi
dengan menggunakan
prinsip kehati-hatian.
Fungsi Utama Perbankan
Penghimpun dan penyalur dana masyarakat.
Tujuan Perbankan Nasional

Menunjang pelaksanaan pembangunan


nasional dalam rangka meningkatkan
pemerataan pembangunan dan hasil-
hasilnya, pertumbuhan ekonomi dan
stabilitas nasional, ke arah peningkatan
taraf hidup masyarakat.
Melaksanakan kebijakan
moneter

Peran Bank Menjaga jantung


perekonomian nasional

Menyediakan berbagai jasa


keuangan
Ad.1 Melaksanakan Kebijakan moneter
• Bank sentral Indonesia bertugas mengendalikan jumlah
uang yang beredar seoptimal mungkin dengan tujuan
nasional yaitu menciptakan harga yang stabil, pertumbuhan
ekonomi yang sehat dengan kesempatan kerja yang
memadai.
• Bank umum bertindak sebagai sarana yang menjalankan
kebijakan Bank sentral Indonesia.
Ad.2 Sebagai jantungnya perekonomian
Uang mengalir kedalam Bank
kemudian oleh Bank diedarkan
kembali ke dalam sistem
perekonomian untuk menjalankan
proses perekonomian.
Ad.3 Menyediakan berbagai jasa Perbankan
Bank menjual produk keuangan yang bermacam ragam
selain produk tabungan, deposito, kredit dan giro,
BanK umum menjual pula jasa-jasa cek wisata
(travellers chek), pengiriman uang, inkaso, kartu
kredit, ATM, jasa penyimpanan barang-barang
berharga, piutang, menerbitkan garansi Bank,
menyelenggarakan dana pensiun dsb.
Jenis-Jenis Bank

Jenis Bank Menurut UU Perbankan

Jenis Bank Menurut Bentuk Badan Usaha

Jenis Bank Menurut Kegiatan Usaha


Ad.1 Jenis Bank Menurut UU Perbankan

1 2
Bank Umum adalah bank yang Bank Perkreditan Rakyat adalah bank
melaksanakan kegiatan usaha secara yang melaksanakan kegiatan usaha
konvensional dan atau berdasarkan secara konvensional atau berdasarkan
Prinsip Syariah yang dalam Prinsip Syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam kegiatannya tidak memberikan jasa
lalu lintas pembayaran dalam lalu lintas pembayaran;
Bank Umum

• Perseroan Terbatas
Ad.2 • Koperasi
• Perusahaan Daerah
Jenis Bank
Menurut Bank Perkreditan Rakyat

Bentuk Badan • Perseroan Terbatas


• Koperasi
Usaha • Perusahaan Daerah
• Bentuk lain yang ditetapkan oleh
Peraturan Pemerintah
Ad.3 Jenis Bank Menurut Kegiatan Usaha

Bank
Konvensional

Bank Syariah
Bank Sentral
Bank sentral adalah suatu institusi nasional
yang bertanggung jawab untuk menjaga
stabilitas harga atau nilai suatu mata uang
yang berlaku di suatu negara. Di Indonesia
sendiri, Bank Sentral dikenal dengan nama
Bank Indonesia (BI).
Bank Indonesia adalah lembaga negara
yang independen dalam melaksanakan
tugas dan wewenangnya, bebas dari
campur tangan pemerintah dan/atau pihak
lain.
Tujuan Bank Indonesia

Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah

Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter

Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran

Mengatur dan mengawasi Bank (saat ini menjadi wewenang OJK)


OJK Sebagai Otoritas Perbankan

Pasal 66 ayat (1) UU OJK


Pasal 55 ayat (2) UU OJK “Sejak UU ini diundangkan sampai
“Sejak tanggal 31 Desember 2013, dengan beralihnya fungsi, tugas dan
fungsi, tugas dan wewenang wewenang sebagaimana dimaksud
pengaturan dan pengawasan kegiatan dalam Pasal 55, BI tetap melaksanakan
jasa keuangan di sektor perbankan fungsi, tugas dan wewenang
beralih dari BI ke OJK”. pengaturan dan pengawasan kegiatan
jasa keuangan di sektor perbankan”.
Koordinasi dan Kerja sama BI-OJK
Pasal 39 UU OJK: “Dalam melaksanakan tugasnya, OJK berkoordinasi
dengan BI dalam membuat peraturan pengawasan di bidang perbankan,
a.l...”.

Pasal 40 ayat (1) UU OJK: “Dalam hal BI untuk melaksanakan fungsi, tugas
dan wewenangnya memerlukan pemeriksaan khusus terhadap bank
tertentu, BI dapat melakukan pemeriksaan langsung terhadap bank
tersebut dengan menyampaikan pemberitahuan secara tertulis terlebih
dahulu kepada OJK”.
Otoritas Jasa Keuangan

Bahwa pelaksanaan tugas


pengaturan dan pengawasan di
sektor Perbankan menjadi tugas
dari OJK, sehingga OJK berfungsi
menyelenggarakan sistem
pengaturan dan pengawasan
terhadap seluruh kegiatan di dalam
sektor jasa keuangan
Tindak Pidana Perbankan

Apa itu tindak pidana


perbankan?
“Mala In se” atau “Mala
Prohibita”?
Administratif penal law?
TINDAK PIDANA TINDAK PIDANA DI BIDANG
PERBANKAN PERBANKAN
Merupakan Tindak Suatu Tindak Pidana Yang
Pidana Yang Tunduk Berkaitan Dengan Aktivitas
Kepada Undang-undang Di Sektor Perbankan Dan
Perbankan Tunduk Kepada Undang-
undang Perbankan Dan
Undang-undang Lainya
Marwan Effendy, Tipologi Kejahatan
Perbankan dari Perspektif Hukum Pidana,
Referensi, Jakarta, 2012.
Jenis Tindak Pidana Perbankan

Tindak pidana
Tindak Pidana Tindak Pidana Tindak pidana
berkaitan dengan
berkaitan dengan berkaitan dengan berkaitan dengan
kegiatan usaha
perizinan rahasia bank pengawasan bank
bank

Tindak pidana
Tindak pidana Tindak pidana
berkaitan dengan
berkaitan dengan berkaitan dengan
ketaatan terhadap
pihak terafiliasi pemegang saham
ketentuan
JENIS PIDANA TP PERBANKAN
dalam Undang-Undang Perbankan dan Undang-Undang Perbankan Syariah

Tindak pidana perbankan melibatkan dana masyarakat yang disimpan di bank, oleh karenanya
tindak pidana perbankan merugikan kepentingan berbagai pihak, baik bank itu sendiri selaku badan
usaha maupun nasabah, penyimpan dana, sistem perbankan, otoritas perbankan, pemerintah dan
masyarakat luas.

KEJAHATAN PELANGGARAN
Tipibank dengan kategori kejahatan Tipibank dengan kategori pelanggaran
terdiri dari tujuh pasal, yaitu terdapat dalam
✓ Pasal 46 ✓ Pasal 48 ayat (2).
✓ Pasal 47
✓ Pasal 47A
✓ Pasal 48 ayat (1)
✓ Pasal 49
✓ Pasal 50
✓ Pasal 50A.
Ad.1 Tindak Pidana Perbankan berkaitan
dengan perizinan
Usaha bank membutuhkan
Perbankan dikenal sebagai
izin dari Bank Indonesia Tujuannya untuk melindungi
industri yang sarat dengan
(saat ini OJK) sebagai masyarakat dari kegiatan
aturan (heavily regulated
regulator dengan syarat penghimpunan dana ilegal.
industry)
yang ketat.

Pertanggungjawaban tindak
Negara melakukan
pidana ini tidak hanya
kriminalisasi terhadap segala Tindak pidana ini biasa
terhadap individu tetapi
kegiatan usaha bank yang disebut tindak pidana bank
terhadap korporasi dan
belum mendapat izin dari gelap.
pihak-pihak yang memberi
OJK.
perintah.
TP yang Berkaitan Dengan Perizinan

• Barang siapa menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk


simpanan tanpa izin usaha dari Pimpinan Bank Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 16, diancam dengan pidana penjara ………..
• Dalam hal kegiatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan
oleh badan hukum yang berbentuk perseroan terbatas, perserikatan,
yayasan atau koperasi, maka penuntutan terhadap badan-badan
dimaksud dilakukan baik terhadap mereka yang memberi perintah
melakukan perbuatan itu atau yang bertindak sebagai pimpinan dalam
perbuatan itu atau terhadap kedua-duanya.
Bank dalam melaksanakan usahanya
senantiasa bertumpu pada unsur kepercayaan
masyarakat, terutama kepercayaan
masyarakat dalam menyimpan dananya di
bank.

Ad.2 Tindak
Pidana Bank wajib merahasiakan keterangan
berkaitan mengenai nasabah penyimpan dan
simpanannya.

dengan
rahasia bank
Bank tidak diperkenankan memberi tahu
rahasia nasabah kepada pihak lain kecuali jika
ditentukan lain oleh undang-undang yang
berlaku.
Lanjutan

• Di Indonesia bersifat relatif/nisbi atau tak mutlak. Dalam hal-hal tertentu dapat
diungkapkan misalnya dalam hal berperkara atau pajak. Berbeda dengan Swiss yang
bersifat mutlak.
• Hubungan antara bank dengan nasabahnya tidaklah seperti hubungan kontraktual
biasa, akan tetapi dalam hubungan tersebut terdapat pula kewajiban bagi bank untuk
tidak membuka rahasia dari nasabahnya kepada pihak manapun, kecuali jika
ditentukan lain oleh perundang-undangan yang berlaku
• Surat Edaran No. 2/337/UPB/PB.B. memuat ketentuan tentang “Rahasia Bank”
sebagai berikut: Keadaan keuangan nasabah yang tercatat padanya adalah keadaan
mengenai keuangan yang tercatat pada Bank yang meliputi segala simpanannya
yang tercantum seperti dalam semua pos pasiva dan segala pos aktiva yang
merupakan pemberian kredit dalam berbagai macam bentuk kepada yang
bersangkutan
Pasal 47 UU Perbankan

(1) Barang siapa tanpa membawa perintah


tertulis atau izin dari Pimpinan Bank (2) Anggota Dewan Komisaris, Direksi,
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam pegawai bank atau Pihak Terafiliasi lainnya
Pasal 41, Pasal 41A, dan Pasal 42, dengan yang dengan sengaja memberikan
sengaja memaksa bank atau Pihak keterangan yang wajib dirahasiakan
Terafiliasi untuk memberikan keterangan menurut Pasal 40, diancam dengan pidana
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40, penjara ……
diancam dengan pidana …..

34
Pasal 47 A

Anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau pegawai bank yang


dengan sengaja tidak memberikan keterangan yang wajib
dipenuhi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42A dan Pasal
44A, diancam dengan pidana penjara …..
• Pasal 42A: Kepentingan Perpajakan, Kepentingan Lelang Perkara Pidana
• Pasal 44A: Atas permintaan, persetujuan atau kuasa dari Nasabah
Penyimpan yang dibuat secara tertulis, bank wajib memberikan keterangan
mengenai simpanan Nasabah Penyimpan pada bank yang bersangkutan
kepada pihak yang ditunjuk oleh Nasabah Penyimpan tersebut.
35
Pengecualian Rahasia Bank
Untuk kepentingan
Untuk kepentingan Untuk kepentingan
Untuk kepentingan perkara perdata antara
penyelesaian piutang peradilan dalam perkara
perpajakan (Pasal 41) bank dan nasabah (Pasal
bank BUMN (Pasal 41A) pidana (Pasal 42)
43)

Untuk kepentingan Untuk kepentingan Untuk kepentingan ahli Untuk kepentingan Bank
tukar-menukar informasi nasabah sendiri (Pasal waris nasabah (Pasal Indonesia (Pasal 30 dan
antar bank (Pasal 44) 44A ayat (1)) 44A ayat (2)) Pasal 31)

Untuk kepentingan
Untuk kepentingan Untuk kepentingan
pemeriksaan dalam
akuntan publik yang Untuk kepentingan pemeriksaan dalam
perkara tindak pidana
ditugasi Bank Indonesia PPATK (UU TPPU) perkara tindak pidana
pencucian uang (UU
(Pasal 31A) korupsi (UU Tipikor).
TPPU)
Pasal 72 UU TPPU

• Untuk kepentingan pemeriksaan dalam perkara tindak pidana Pencucian


Uang, penyidik, penuntut umum, atau hakim berwenang meminta Pihak
Pelapor untuk memberikan keterangan secara tertulis mengenai Harta
Kekayaan dari: a. orang yang telah dilaporkan oleh PPATK kepada
penyidik; b. tersangka; atau c. terdakwa.
• Dalam meminta keterangan bagi penyidik, penuntut umum, atau hakim
tidak berlaku ketentuan peraturan perundang- undangan yang
mengatur rahasia bank dan kerahasiaan Transaksi Keuangan lain.
Ad.3 Tindak Pidana Yang Berkaitan Dengan
Pengawasan dan Pembinaan Bank.

1) Anggota Dewan Komisaris, Direksi


(2) Anggota Dewan Komisaris, Direksi,
atau pegawai bank yang dengan
atau pegawai bank yang lalai
sengaja tidak memberikan keterangan
memberikan keterangan yang wajib
yang wajib dipenuhi sebagaimana
dipenuhi sebagaimana dimaksud
dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1) dan
dalam Pasal 30 ayat (1) dan ayat (2)
ayat (2) dan Pasal 34 ayat (1) dan ayat
dan Pasal 34 ayat (1) dan ayat (2),
(2), diancam dengan pidana penjara
diancam dengan pidana…..
….
Pasal KUHP dapat
Ad.4 Tindak Pasal 49 ayat (1), Pasal 50
UU Perbankan;
diterapkan jika TP di Bidang
Perbankan dilakukan oleh
orang dalam Pasal 263, 362,
Pidana Yang 372, 374, 378 KUHP

Berkaitan
Dengan Usaha UU 31/1999 jo. UU 20/2001
UU 8/2010 ttg TPPU;
Bank ttg Tipikor;
Terima Kasih 40

Anda mungkin juga menyukai