KEUANGAN
Pengertian :
SISTEM KEUANGAN
INDONESIA
Pasal 1
Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:
1. Otoritas Jasa Keuangan, yang selanjutnya
Pasal 1
Nomor 3:
Otoritas Jasa Keuangan melakukan pengawasan
Nomor 4:
Lembaga Jasa Keuangan adalah lembaga yang
Pasal 1
Nomor 5:
Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut
Pasal 1
Nomor 6:
Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan
dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek,
Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek
yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi
yang berkaitan dengan Efek sebagaimana
dimaksud dalam undang-undang mengenai pasar
modal
UNDANG-UNDANG RI NOMOR 21 TAHUN 2011
TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN
Pasal 1
Nomor 7:
Perasuransian adalah usaha perasuransian yang bergerak di
sektor usaha asuransi, yaitu usaha jasa keuangan yang dengan
menghimpun dana masyarakat melalui pengumpulan premi asuransi
memberikan perlindungan kepada anggota masyarakat pemakai
jasa asuransi terhadap timbulnya kerugian karena suatu peristiwa
yang tidak pasti atau terhadap hidup atau meninggalnya seseorang,
usaha reasuransi, dan usaha penunjang usaha asuransi yang
menyelenggarakan jasa keperantaraan, penilaian kerugian asuransi
dan jasa aktuaria, sebagaimana dimaksud dalam undang-undang
mengenai usaha perasuransian.
UNDANG-UNDANG RI NOMOR 21 TAHUN 2011
TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN
Pasal 1
Nomor 8:
Dana Pensiun adalah badan hukum yang
mengelola dan menjalankan program yang
menjanjikan manfaat pensiun sebagaimana
dimaksud dalam undang-undang mengenai dana
pensiun.
UNDANG-UNDANG RI NOMOR 21 TAHUN 2011
TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN
Pasal 1
Nomor 9:
Lembaga Pembiayaan adalah badan usaha
yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam
bentuk penyediaan dana atau barang modal
sebagaimana dimaksud dalam peraturan
perundang-undangan mengenai lembaga
pembiayaan.
UNDANG-UNDANG RI NOMOR 21 TAHUN 2011
TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN
Pasal 1
Nomor 10:
Lembaga Jasa Keuangan Lainnya adalah pergadaian, lembaga
penjaminan, lembaga pembiayaan ekspor Indonesia, perusahaan
pembiayaan sekunder perumahan, dan lembaga yang menyelenggarakan
pengelolaan dana masyarakat yang bersifat wajib, meliputi
penyelenggara program jaminan sosial, pensiun, dan kesejahteraan,
sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan mengenai
pergadaian, penjaminan, lembaga pembiayaan ekspor Indonesia,
perusahaan pembiayaan sekunder perumahan, dan pengelolaan dana
masyarakat yang bersifat wajib, serta lembaga jasa keuangan lain yang
dinyatakan diawasi oleh OJK berdasarkan peraturan perundang-
undangan
UNDANG-UNDANG RI NOMOR 21 TAHUN 2011
TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN
Pasal 6
OJK melaksanakan tugas pengaturan dan
pengawasan terhadap:
a.kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan;
b.kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal; dan
c.kegiatan jasa keuangan di sektor Perasuransian, Dana
Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa
Keuangan Lainnya.
UNDANG-UNDANG RI NOMOR 21 TAHUN 2011
TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN
BAB XIII
KETENTUAN
Pasal 55
PERALIHAN
1)Sejak tanggal 31 Desember 2012, fungsi, tugas, dan wewenang
pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor
Pasar Modal, Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga
Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya beralih
dari Menteri Keuangan dan Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan ke OJK
PEMERINTAH
PERUSAHAAN
PEMERINTAH
PERUSAHAAN RUMAH TANGGA
PASAR UANG
RUMAH TANGGA PASAR MODAL
UNIT
UNIT DEFISIT/
SURPLUS/ SISTEM
PEMINJAM
PENABUNG KEUANGAN
o Beli barang/jasa
o Investasi
Meningkatkan standar
kehidupan masyarakat
FUNGSI
SISTEM KEUANGAN
1. Fungsi Tabungan, menyediakan instrumen tabungan untuk menghimpun dana
masyarakat
2. Fungsi Penyimpanan Kekayaan, menyediakan instrume penyimpan kekayaan
masa kini untuk kebutuhan masa depan tanpa mengurangi nilainya
3. Fungsi Likuiditas, kekayaan yang disimpan melalui sistem keuangan dapat
dicairkan dengan mudah
4. Fungsi Kredit, menyediakan dana kredit untuk membiayai kebutuhan konsumsi
dan investasi
5. Fungsi Pembayaran, menyediakan mekanisme pembayaran atas transaksi
barang/jas
6. Fungsi Risiko, menawarkan proteksi terhadap risiko investasi, kesehatan, dan
jiwa.
7. Penyimpanan Kebijakan, dapat digunakan oleh pemerintah untuk melakukan
kebijakan menstabilkan ekonomi melalui kebijakan moneter
METODE TRANSFER DANA DALAM
SISTEM KEUANGAN
Terjadi jika Penabung (Unit Surplus) bertemu langsung dengan peminjam dana
untuk mempertukarkan dana dengan asset finansial.
Sekuritas Primer
Unit Unit
Surplus
Defisit
Arus Dana
Kelemahan:
1. Peminjam dan Pemilik dana harus mempunyai keinginan yang sama (jumlah dana
Proses pertukaran uang terjadi antara Unit Surplus dan Unit Defisit dilakukan
melalui jasa intermediasi keuangan sebagai pihak ketiga (dealer, broker, investment
bank) Sekuritas Primer Sekuritas Sekunder
• Lembaga Intermediasi
Unit Defisit Keuangan. Unit
Perusahaan Efek
Surplus
Pasar Modal & Pasar
Uang
Proses pemindahan dana dari Unit Surplus ke Unit Defisit melalui jasa lembaga
intermediasi keuangan dengan menawarkan berbagai alternatif produk dan jasa
keuangan
Sekuritas Primer
Sekuritas Sekunder
• Lembaga Intermediasi
Unit Keuangan Unit
Defisit
• Bank-bank Surplus
• Persh. Asuransi
• Dana Pensiun Arus Dana
Arus Dana • Persh. Efek
• Reksadana
1. Intermediasi DOMINASI :
Lembaga Intermediasi menghimpun dana dalam
jumlah kecil-kecil dan kemudian menyalurkannya
berupa kredit dalam jumlah besar.
2. Intermediasi RESIKO :
Lembaga intermediasi akan menanggung resiko
tidak dibayarnya kredit oleh debitur.
4. Intermediasi INFORMASI :
Lembaga intermediasi menyediakan informasi
yang relevan dengan kondisi pasar & peluang-
peluangnya.
INTERMEDIASI
FUNGSI LEMBAGA KEUANGAN
KEUANGAN
RELOKASI
LIKUIDASI
PENDAPATAN
KLASIFIKASI
LEMBAGA KEUANGAN
LEMBAGA
KEUANGAN
LEMBAGA LEMBAGA
KEUANGAN KEUANGAN
DEPOSITORI NON
DEPOSITORI