d. Pengujian kredit
a. Manajemen risiko;
4. Pemeriksaan bank.
4. Memberikan perintah tertulis kepada lembaga jasa keuangan dan/ atau pihak
tertentu
5. Melakukan penunjukan pengelola statuter;
6. Menetapkan penggunaan pengelola statuter;
Buku 1 – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan
Suku bunga memiliki peran yang sangat penting dalam mengatur aliran dana dan kegiatan
ekonomi secara keseluruhan. Ketika suku bunga naik, biaya pinjaman juga akan
meningkat, yang cenderung mampu mengurangi minat konsumen dan perusahaan untuk
meminjam dan berinvestasi.
Tingkat suku bunga nominal adalah tingkat suku bunga yang tidak memperhitungkan nilai
inflasi. Tingkat suku bunga riil adalah tingkat suku bunga yang memperhitungkan inflasi,
sehingga perhitungan tingkat suku bunga tersebut lebih mencerminkan cost of borrowing
yang sebenarnya (Mishkin, 2007).
6. Penentuan suku bunga produk bank
6. BI rate
BI rate adalah suku bunga dasar (policy rate) yang digunakan oleh bank sentral Indonesia
untuk membentuk kebijakan moneter. Kurs tersebut tercermin dari kenaikan atau
penurunan suku bunga Interbank Overnight (O/N) yang merupakan suku bunga antar bank.
Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) digunakan sebagai dasar penetapan suku bunga kredit
yang akan dikenakan oleh Bank kepada nasabah. SBDK belum memperhitungkan
komponen estimasi premi risiko yang besarnya tergantung dari penilaian Bank terhadap
risiko untuk masing-masing debitur atau kelompok debitur.
Kegiatan Usaha
Selain BEI, PT KPEI juga merupakan salah satu lembaga yang diberikan
kewenangan oleh Undang-Undang untuk mengatur pelaksanaan kegiatan kepada
pemakai jasanya atau disebut juga Self Regulatory Organization (SRO). Sebagai SRO PT
KPEI turut berperan menentukan arah perkembangan pasar modal Indonesia. Sebagai
Central Counterparty (CCP), PT KPEI menyediakan layanan jasa kliring dan
penjaminan penyelesaian transaksi bursa. Kehadiran PT KPEI sebagai CCP diperlukan
untuk lebih meningkatkan efisiensi dan kepastian dalam penyelesaian transaksi di Bursa
Efek Indonesia.
Proses kliring adalah suatu proses penentuan hak dan kewajiban Anggota Kliring
(AK) yang timbul dari Transaksi Efek yang dilakukannya di Bursa Efek.
b. Jasa Penjaminan
PT KPEI menyediakan jasa PME dengan tujuan utama untuk membantu AK memenuhi
kebutuhan Efek agar terhindar dari kegagalan penyelesaian transaksi bursa. Jasa PME
juga berguna untuk mendukung strategi perdagangan AK, antara lain: short selling,
margin trading dan pendapatan tambahan untuk investasi jangka panjang.
Buku 3 – Pasar Modal
Seri Literasi Keuangan
d. Jasa Lain yang Terkait Pasar Modal
1) Layanan m-CLEARS
Setiap AK dapat melakukan pengelolaan atas uang dan atau Efek yang dimilikinya,
yang disimpan dalam rekening agunan yang tercatat dalam e-CLEARS®, atau biasa
disebut sebagai “online collateral”. AK juga berkesempatan untuk menambah nilai
agunannya dengan menyerahkan deposito, bank garansi, dan aset lainnya kepada PT
KPEI sebagai agunan offline AK. Nilai agunan offline tersebut selanjutnya akan
ditambahkan pada nilai agunan online untuk mendapatkan nilai agunan total AK.
PT KPEI juga memfasilitasi Perusahaan Efek dalam pelaporan Modal Kerja Bersih
Disesuaikan (MKBD) dan portofolio anggota bursa harian. Situs Pusat Pelaporan tersebut
juga dapat diakses oleh OJK dan BEI.
Jenis surat utang yang ditransaksikan di Bursa Efek Indonesia melalui Electronic
Trading Platform (ETP) dan dapat dikliringkan di PT KPEI adalah Obligasi Negara Ritel
(ORI)
SAHAM
Merupakan bukti penyertaan atau kepemilikan dalam suatu perusahaan yang dapat
berbentuk warkat atau tanpa warkat. Saham yang berbentuk warkat dinyatakan
dalam bentuk Surat Kolektif Saham (SKS) yang diterbitkan oleh Emiten, sedangkan
saham tanpa warkat tercatat dalam rekening Efek di Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian (LPP) secara elektronik atas nama pemegang rekening pada LPP. Data
pemegang saham yang tercantum dalam saham berbentuk warkat maupun tanpa warkat
atas nama LPP, selanjutnya dimasukkan dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) yang
ada di Emiten/ Biro Administrasi Efek (BAE). DPS digunakan sebagai dasar penentuan
pihak-pihak yang berhak atas hak yang melekat pada saham tersebut (dividen, HMETD,
waran, hak suara, dan hak pemegang saham lainnya).
Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau
memiliki saham:
1. Dividen
Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari
keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan
dari pemegang saham dalam RUPS. Jika seorang pemodal ingin mendapatkan dividen,
maka pemodal harus memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama
hingga kepemilikan saham berada dalam periode dimana diakui sebagai pemegang saham
yang berhak mendapatkan dividen.
2. Capital Gain
Capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual.
capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di
pasar sekunder. Misalnya investor membeli saham ABC dengan harga per
saham Rp3.000,00 kemudian menjualnya dengan harga Rp3.500,00 per
saham yang berarti pemodal tersebut mendapatkan capital gain sebesar
Rp500,00 untuk setiap saham yang dijualnya.
1. Capital Loss
2. Risiko Likuidasi
ASURANSI
Beberapa asuransi sosial yang ada di Indonesia saat ini adalah sebagai berikut:
4. BPJS Kesehatan
5. BPJS Ketenagakerjaan