Anda di halaman 1dari 18

LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

DAN OTORITAS JASA KEUANGAN


Ni Made Resta Leonita (18110131148)
Dinda Eka Saraswati (18110131151)
E m i l i a n i F. S o l a (15110131337)
LPS
L E M BA G A P E N JA M I N S I M PA N A N

2
LATAR BELAKANG
Lembaga Penjamin Simpanan adalah badan hukum yang
independen yang dibentuk berdasarkan Undang-undang
nomor 24 tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin
Simpanan (UU LPS) yang ditetapkan tanggal 22
september 2004. Maksud dan tujuan dibentuknya LPS
adalah untuk menyempurnakan program penjaminan
simpanan nasabah bank dalam rangka mendukung system
perbankan yang sehat dan stabil guna menunjang
terwujudnya perekonomian nasional yang stabil dan
tangguh.

3
TUGAS WEWENANG
• Menetapkan dan memungut premi penjaminan dan
• Merumuskan dan menetapkan
kontribusi ketika bank pertama kali menjadi peserta
kebijakan pelaksanaan penjaminan sekaligus melakukan pengelolaan kekayaan dan
simpanan kewajiban LPS

• Mendapatkan data simpanan nasabah, data kesehatan


• Melaksanakan penjaminan simpanan
bank, laporan keuangan bank, dan laporan hasil
• Merumuskan dan menetapkan pemeriksaan bank sepanjang tidak melanggar
kerahasiaan bank sekaligus melakukan rekonsiliasi,
kebijakan dalam rangka turut aktif
verifikasi dan konfirmasi atas data tersebut
memelihara stabilitas sistem perbankan
• Menetapkan syarat, tata cara dan ketentuan
• Merumuskan, menetapkan, dan pembayaran klaim

melaksanakan kebijakan penyelesaian • Menunjuk, menguasakan, dan menugaskan pihak lain


bank gagal yang tidak berdampak bertindak atas nama LPS, untuk melaksanakan
sebagian tugas tertentu
sistemik
• Melakukan penyuluhan kepada bank dan masyarakat
• Melaksanakan penanganan bank gagal tentang penjaminan simpanan termasuk menjatuhkan
yang berdampak sistemik sanksi administratif bagi yang melanggar ketentuan
4
NILAI SIMPANAN YANG
DIJAMIN LPS
Nilai simpanan yang dijamin LPS adalah Rp.2 miliar
maksimal per nasabah per bank. Apabila nasabah
mempunyai beberapa rekening simpanan dalam satu
bank, maka simpanan yang dijamin dihitung dari
jumlah saldo seluruh rekening. Nilai simpanan yang
dijamin meliputi: simpanan pokok ditambah bunga
untuk bank konvensional dan simpanan pokok
ditambah bagi hasil untuk bank syariah. Sedangkan
untuk simpanan diatas Rp.2 miliar diselesaikan Tim
Likuidasi berdasarkan likuidasi kekayaan bank. Untuk
nasabah yang mempunyai rekening gabungan (joint
account), maka saldo pada rekening gabungan dibagi
sama besar antar pemilik rekening. 5
KEWAJIBAN BANK DALAM PROSES DAN CARA PEMBAYARAN
KEPESERTAAN PENJAMINAN KLAIM NASABAH PADA LPS
1) Menyerahkan Dokumen Kepesertaan 1) LPS menentukan simpanan nasabah yang
2) Membayar Kontribusi Kepesertaan layak bayar, setelah rekonsiliasi dan
3) Membayar Premi Penjaminan verifikasi data simpanan nasabah bank
4) Menyampaikan Laporan secara Berkala yang dicabut izin usahanya dalam waktu
5) Menempatkan bukti kepesertaan di kantor 90 hari kerja sejak izin usaha bank
bank supaya mudah diketahui oleh dicabut
masyarakat. 2) LPS mulai membayar simpanan yang
layak bayar selambat-lambatnya 5 hari
kerja sejak verifikasi dimulai
3) Jangka waktu pengajuan klaim
penjaminan adalah 5 tahun sejak izin
usaha dicabut
6
SYARAT BERLAKUNYA SIMPANAN PELAPORAN, AKUNTABILITAS, DAN
YANG DIJAMIN LPS HUBUNGANNYA DENGAN
LEMBAGA LAIN
1) Simpanan nasabah tercatat dalam
Dalam hal pelaporan, LPS wajib menyusun laporan
pembukuan bank
tahunan setiap tahun dimana laporan tahunan ini
2) Nasabah tidak memperoleh bunga terdiri dari laporan kegiatan dan laporan keuangan.
simpanan yang melebihi tingkat suku Laporan keuangan tersebut harus terlebih dahulu
bunga wajar yang ditetapkan LPS atau diaudit oleh BPK selambat-lambatnya tanggal 31
nasabah tidak menerima imbalan yang Maret pada tahun berikutnya, dimana laporan
tidak wajar dari bank kegiatan dan laporan keuangan tersebut harus
3) Nasabah tidak melakukan tindakan yang diserahkan langsung kepada presiden dan BPR
merugikan bank, seperti: memiliki kredit paling lambat tanggal 30 April pada tahun
macet beriktunya. Selanjutnya laporan
pertanggungjawaban tersebut di terbitkan atau
dipublikasikan pada tahun berikutnya melalui media
massa yang memiliki penyaluran paling luas.
7
OJK
OTO R I TA S JA S A K E UA N G A N

8
PENGERTIAN

Otoritas Jasa Keuangan adalah lembaga negara yang dibentuk


berdasarkan pada Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 yang
berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan
yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor
jasa keuangan. Otoritas jasa keuangan merupakan lembaga yang
independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang
mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan,
pengawasan, pemeriksaam, dan penyidikan.

9
TUGAS WEWENANG

Melaksanakan pengaturan dan


pengawasan terhadap: WEWENANG OTORITAS JASA
KEUANGAN DALAM TUGAS
• Kegiatan jasa keuangan di sektor PENGATURAN DAN PENGAWASAN
JASA KEUANGAN DI SEKTOR
perbankan; PERBANKAN:
1) Pengaturan dan pengawasan
• Kegiatan jasa keuangan di sektor mengenai kelembagaan bank
pasar modal; dan 2) Pengaturan dan pengawasan
mengenai kesehatan bank
• Kegiatan jasa keuangan di sektor 3) Pengaturan dan pengawasan
mengenai aspek kehati-hatian bank
perasuransian, dana pensiun,
lembaga pembiayaan, dan lembaga
jasa keuangan lainnya.

10
WEWENANG OTORITAS JASA KEUANGAN DALAM WEWENANG OTORITAS JASA KEUANGAN DALAM
TUGAS PENGATURAN LEMBAGA BANK DAN TUGAS PENGAWASAN LEMBAGA BANK DAN
NONBANK: NONBANK:
1) Menetapkan peraturan pelaksanaan Undang-Undang RI 1) Menetapkan kebijakan operasional pengawasan terhadap
Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan; kegiatan jasa keuangan;
2) Menetapkan peraturan perundang-undangan di sektor 2) Mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan yang
jasa keuangan; dilaksanakan oleh Kepala Eksekutif;
3) Menetapkan peraturan dan keputusan Otoritas Jasa 3) Melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan,
Keuangan; perlindungan Konsumen, dan tindakan lain terhadap
4) Menetapkan peraturan mengenai pengawasan di sektor Lembaga Jasa Keuangan, pelaku, dan/atau penunjang
jasa keuangan; kegiatan jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam
5) Menetapkan kebijakan mengenai pelaksanaan tugas peraturan perundangundangan di sektor jasa keuangan;
Otoritas Jasa Keuangan; 4) Memberikan perintah tertulis kepada Lembaga Jasa
6) Menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan Keuangan dan/atau pihak tertentu;
perintah tertulis terhadap Lembaga Jasa Keuangan dan 5) Melakukan penunjukan pengelola statuter;
pihak tertentu; 6) Menetapkan penggunaan pengelola statuter;
7) Menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan 7) Menetapkan sanksi administratif terhadap pihak yang
pengelola statuter pada Lembaga Jasa Keuangan; melakukan pelanggaran terhadap peraturan perundang-
8) Menetapkan struktur organisasi dan infrastruktur serta undangan di sektor jasa keuangan; dan
mengelola, memelihara, dan menatausahakan kekayaan 8) Memberikan dan/atau mencabut perizinan.
dan kewajiban; dan
9) Menetapkan peraturan mengenai tata cara pengenaan
sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di sektor jasa keuangan. 11
STRUKTUR ORGANISASI OTORITAS JASA KEUANGAN

Add a Footer 12
NILAI STRATEGIS VISI DAN MISI
• VISI: adalah menjadi lembaga pengawas industri
jasa keuangan yang terpercaya, melindungi
1. Integritas
kepentingan konsumen dan masyarakat, dan mampu

2. Profesionalisme mewujudkan industri jasa keuangan menjadi pilar


perekonomian nasional yang berdaya saing global
3. Sinergi serta dapat memajukan kesejahteraan umum.

• MISI:
4. Inklusif
1. Mewujudkan terselenggaranya seluruh kegiatan di
5. Visioner dalam sektor jasa keuangan secara teratur, adil,
transparan, dan akuntabel;

2. Mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara


berkelanjutan dan stabil; dan

3. Melindungi kepentingan konsumen dan


masyarakat. 13
Otoritas Jasa Keuangan Otoritas Jasa Keuangan
berwenang melakukan tindakan
pencegahan kerugian Konsumen melakukan pelayanan pengaduan
dan masyarakat, yang meliputi: konsumen yang meliputi:
1. Memberikan informasi dan edukasi 1. Menyiapkan perangkat yang
memadai untuk pelayanan
kepada masyarakat atas karakteristik TUJUAN OTORITAS pengaduan konsumen yang
sektor jasa keuangan, layanan, dan JASA KEUANGAN dirugikan oleh pelaku di Lembaga
Jasa Keuangan;
produknya; DALAM
2. Membuat mekanisme pengaduan
PERLINDUNGAN konsumen yang dirugikan oleh
2. Meminta Lembaga Jasa Keuangan untuk
KONSUMEN DAN pelaku di Lembaga Jasa Keuangan;
menghentikan kegiatannya apabila dan
MASYARAKAT
kegiatan tersebut berpotensi merugikan 3. Memfasilitasi penyelesaian
masyarakat; dan pengaduan konsumen yang
dirugikan oleh pelaku di Lembaga
3. Tindakan lain yang dianggap perlu sesuai Jasa Keuangan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan di
dengan ketentuan peraturan perundang- sektor jasa keuangan.
undangan di sektor jasa keuangan.
14
KO O R D I N A S I DA N K E R J A S A M A
A N TA R L E M B A G A O TO R I TA S J A S A K E U A N G A N
• Kerja Sama Otoritas Jasa Keuangan
dengan LPS
• Kerja Sama Otoritas Jasa Keuangan
dengan Bank Indonesia
• Kerja Sama Otoritas Jasa Keuangan
dengan Pihak Internasional

15
Kerja Sama Otoritas Jasa Kerja Sama Otoritas Jasa
Kerja Sama Otoritas Jasa Keuangan dengan Pihak
Keuangan dengan LPS Keuangan dengan Bank Indonesia Internasional
1. Kewajiban pemenuhan modal
Otoritas Jasa Keuangan bekerja sama minimum bank; 1. Pengembangan kapasitas

dengan LPS dalam memberikan informasi 2. Sistem informasi perbankan yang kelembagaan, antara lain
terpadu; pelatihan sumber daya manusia
tentang bank bermasalah yang sedang
3. Kebijakan penerimaan dana dari luar dalam bidang pengaturan dan
dalam upaya penyehatan oleh Otoritas
negeri, penerimaan dana valuta asing,
Jasa Keuangan. Jika Otoritas Jasa pengawasan Lembaga Jasa
dan pinjaman komersial luar negeri;
Keuangan mengindikasikan bank tertentu Keuangan;
4. perbankan, transaksi derivatif,
mengalami kesulitan likuiditas dan/atau kegiatan usaha bank lainnya; 2. Pertukaran informasi; dan
kondisi kesehatan semakin memburuk, 5. Penentuan institusi bank yang masuk
3. Kerja sama dalam rangka
kategori systemically important bank;
Otoritas Jasa Keuangan akan segera
dan pemeriksaan dan penyidikan
menginformasikan ke Bank Indonesia
6. Data lain yang dikecualikan dari serta pencegahan kejahatan di
untuk melakukan langkah-langkah sesuai ketentuan tentang kerahasiaan sektor keuangan.
dengan kewenangan Bank Indonesia. informasi.
16
SESI
TANYA JAWAB
17
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

18

Anda mungkin juga menyukai