Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH EKONOMI INTERNASIONAL

ASPEK MONETER DAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Oleh:

1. Francis Yos Pelipus Sailana ( 20410183)


2. Maria Ariyanti Hoar Berek ( 20410187)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KRISTEN ARTHA WACANA
KUPANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat
serta karunia-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan secara utuh dan tepat
waktu. Kami ucapkan terima kasih terhadap pihak-pihak yang telah menyumbangkan
bantuan sehingga proses penyusunan makalah ini dapat berjalan dengan lancar.
Harapan kami semoga makalah yang kami susun dapat memberikan banyak manfaat
dan menambah pengetahuan untuk para pembaca.

Terlepas dari hal itu, kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan
makalah ini masih terdapat banyak kesalahan. Oleh karena itu kami memohon maaf
atas kesalahan dan kekurangan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Kami siap
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar ke depannya makalah yang kami
susun menjadi lebih baik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
dapat dijadikan sebagai referensi dalam karya tulis selanjutnya.

Kupang, 16 januari 2023

(Penulis)

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ..................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................... 2
1.3 Tujuan .......................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 3
2.1 ASPEK MONETER ................................................................................................... 3
A. Pengertian ekonomi moneter internasional........................................................ 3
B. Sistem moneter internasional berdasarkan bentuk cadangan
aset moneter …………………………………………………………….................4
2.2 PERDAGANGAN INTERNASIONAL.................................................................... 8
A. Pengertian perdagangan internasional ................................................. 8
B. Pentingnya perdagangan internasional ................................................ 8
C. Tahap perkembangan perusahaan dalam perdagangan atau bisnis
internasional ............................................................................................ 9
D. Kekuatan yang tidak dapat dan dapat dikontrol perusahaan
internasional ............................................................................................ 11
E. Lingkungan perusahaan internasional ……………………………….. 12
BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 13
3.2 Saran ............................................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
sistem moneter internasional dikenal juga dengan sistem pembayaran internasional
yang dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan ekonomi internasional antara penduduk
satu negara dengan penduduk negara lain. Sistem moneter internasional fokus pada
sisi moneter dari kegiatan ekonomi internasional, yaitu transaksi keuangan
internasional antara penduduk-penduduk negara-negara yang melakukan transaksi
ekonomi internasional.
Perkembangan Sistem Moneter Internasional atau juga biasa disebut sebagai
Regime Moneter Internasional yang berhubungan dengan aturan-aturan, kebiasaan,
instrumen-instrumen, fasilitas-fasilitas dan organisasi untuk mempengaruhi
pembayaran internasional. Sistem Moneter Internasional yang pernah
dipergunakan dalam kegiatan ekonomi internsional dapat dikelompokkan
berdasarkan kepada (1) bagaimana cara nilai tukar ditentukan, dan (2) bentuk
cadangan asset moneter internasional.
Perdagangan didefinisikan sebagai pertukaran barang dan jasa atau uang yang
saling menguntungkan atau memberikan manfaat dan didasarkan atas kehendak
sukarela dari masing-masing pihak. Sedangkan perdagangan internasional dapat
didefinisikan sebagai transaksi bisnis antara pihak-pihak dari lebih daripada satu
negara. Transaksi bisnis ini contohnya adalah ekspor produk dari suatu negara ke
negara lain, investasi pembangunan pabrik di negara asing, pembelian bahan baku
dari luar negeri, memproduksi salah satu bagian produk di luar negeri dan
merakitnya di dalam negeri.
peminjaman dana dari bank di suatu negara untuk membiayai operasi bisnis di
negara lain. Negara sebetulnya tidak berdagang atau berbisnis dengan negara lain.
Yang melakukan perdagangan atau bisnis adalah penduduk suatu negara dengan
penduduk negara lain. Penduduk bisa seorang warga negara biasa, sebuah
perusahaan, sebuah lembaga pemerintah, atau sebuah organisasi nirlaba.

1
1.2. Rumusan Masalah

Untuk menyesuaikan latar belakang yang telah dijabarkan, maka


rumusan masalah yang akan dibahas sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan aspek moneter ?

2. Apa yang dimaksud perdagangan internasional ?

3. Bagaimana aspek moneter dalam perdagangan internasional ?

1.3 Tujuan

1. Untuk memahami konsep pendidikan karakter di era industry, urgensi,


implementasi serta tujuannya.

2. Untuk mengetahui definisi revolusi mental, bagaimana gagasannya, apa


saja nilai strategisnya serta apa tujuan dan juga prinsipnya.

3. Untuk memahami strategi kebudayaan sebagai basis pendidikan karakter.

4. Untuk memaparkan keterkaitan antara pendidikan karakter, revolusi


mental, dan strategi kebudayaa

2
3

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Aspek Moneter
A. Pengertian ekonomi moneter internasional
Sistem moneter internasional yang baik adalah yang dapat memaksimalkan
aliran perdagangan internasional dan investasi serta membawa pada kondisi
pemerataan keuntungan perdagangan bagi negara-negara di dunia. Sistem
moneter internasional dapat dievaluasi berdasarkan aspek-aspek:
1. Aspek penyesuaian, yang menunjuk kepada proses dimana
ketidakseimbangan neraca pembayaran (balance of payment) dapat
diperbaiki dengan segera.
2. Aspek likuiditas, yang menyangkut berapa jumlah assets cadangan
internasional yang tersedia untuk menanggulangi sementara neraca
pembayaran yang tidak seimbang.
3. Aspek Kepercayaan, yang berhubungan dengan aspek penyesuaian
dan askpek likuiditas. Aspek ini mengacu kepada pengetahuan bahwa
mekanisme penyesuaian bekerja secara memadai dan cadangan
internasional akan terjaga nilai absolut dan relatifnya. Dengan
demikian aspek kepercayaan ini timbul sebagai akibat dari aspek
penyesuaian dan aspek likuiditas.

Berdasarkan kepada bagaimana cara nilai tukar ditentukan, sistem moneter


internasional dikelompokkan menjadi:
1. Sistem nilai tukar tetap dengan fluktuasi secara sempit (fixed
exchange rate system with narrow band fluctuation)
2. Sistem nilai tukar tetap dengan fluktuasi secara lebar (fixed exchange
rate system with wide band fluctuation)
3. Sistem nilai tukar mengambang terkendali (managed floating
exchange rate system)
4. Sistem nilai tukar mengambang bebas (freely exchange rate system)

3
4
B. Sistem moneter internasional berdasarkan bentuk cadangan aset
moneter
Sistem moneter internasional berdasarkan bentuk cadangan aset moneter internasional
terdiri dari beberapa sistem, yaitu
a. Sistem Standar Emas (Gold Standar)
Dalam sistem standar emas, setiap negara mengkaitkan nilai mata uangnya
dengan nilai atau berat emas. Uang koin emas dipergunakan sebagai alat
pertukaran, unit perhitungan, dan untuk investasi. Sistem standar emas ini
berlaku selama periode 1880 sampai tahun 1914.
Nilai tukar antara dollar dan poundsterling ditentukan oleh interaksi antara kurva
permintaan (demand) dan penawaran (supply) poundsterling oleh Amerika diantara
gold export points dan dijaga dari pergeseran keluar dari gold import points dengan
cara menjual atau membeli emas oleh bank sentral Amerika.
Dengan meletusnya Perang Dunia Pertama serta depresi dunia tahun 1930-an,
mengakibatkan negara- negara Eropa mengalami inflasi serta ketidakstabilan politik.
Sistem moneter internasional menjadi kacau, dan menimbulkan ketidakpercayaan
dunia terhadap poundsterling yang masih dikaitkan dengan emas. Poundsterling
makin lama makin lemah posisinya. Kelemahan ini ditambah lagi dengan keharusan
Inggris untuk memberi bantuan kepada Jerman. Pada tahun 1931, Inggris
meninggalkan sistem standar emas, poundsterling dan dollar nilainya jatuh.
Dengan berakhirnya penggunaan sistem standar emas, sistem moneter
internasional berubah menjadi sistem standar emas campuran (gold-exchange
standard), dimana pembayaran untuk perdagangan internasional masih menggunakan
mata uang dari emas, sedangkan pembanyaran perdagangan domestik sudah mulai
menggunakan mata uang masing-masing negara, yang terdiri dari uang kertas dan
uang logam bukan dari emas.
Dengan gugurnya sistem standar emas maka diselenggarakan pertemuan moneter
internasional yang dikenal dengan International Monetary and financial
conference pada tanggal 1-22 Juli1944 di Bretton Woods, New Hampshire Amerika
Serikat. Konefersni moneter internasional ini menghasilkan Articles of Agreement
tentang pendirian Internasioanl Mometary Fund (IMF) dan World Bank, yang
bertujuan untuk mengatur dan meletakkan dasar pengaturan sistem moneter
internasional.

4
5
b. Sistem Nilai Tukar Tetap (Fixed Exchange Rate System)
Pada tanggal 27 Desember 1945 Article of Agreement ditandatangani
oleh 29 negara, yang kemudian menjadi dasar bagi penetapan sistem moneter
internasional yang baru pengganti sistem standar emas. Sistem moneter
internasional ini dikenal dengan sistem nilai kukar tetap (fixed exchange rate
system) atau dikenal juga dengan "Bretton Woods System" yang berlaku
efektif sejak 1 Maret 1947. Beberapa ketentuan dasar sistem nilai tukar tetap
ini adalah:
1. Sistem ini masih didasarkan kepada standar emas, namun yang
dikaitkan dengan emas hanya mata uang yang disepakati sebagai
standar hitung (numeraire), yaitu mata uang dollar Amerika. Mata
uang negara anggota IMF lainnya dikaitkan (pegged) dengan USD,
sehingga secara tidak langsung mata uang negara anggota dikaitkan
juga dengan emas.
2. Standar emas untuk mata uang USD adalah $35. konvertibel dengan
dengan 28,3496 gram emas. Atau dengan kata lain $1 setara dengan
28,3496/35= 0,81 gram emas.
3. Sistem nilai tukar antara negara anggota IMF harus tetap atau stabil.
4. Kurs atau nilai tukar hanya boleh berfluktuasi atau bervariasi antara 1-
2,5% di atas atau di bawah kurs resmi yang telah disepakati.
5. Setiap negara anggota IMF pada prinsipnya dilarang menggunakan
kebijakan devaluasi terhadap nilai mata uangnya untuk memperbaiki
posisi neraca pembayarannya (balance of payment).
6. Negara anggota yang mengalami kesulitan neraca pembanyaran dapat
meminta bantuan IMF dalam bentuk Special Drawing Right (SDR),
yaitu uang kertas emas yang dikeluarkan oleh IMF sebagai reserve
currency dan likuiditas internasional di samping USD.

Bagaimana mekanisme sistem nilai tukar tetap ini bekerja, sehingga nilai tukar mata
uang suatu negara berada pada tingkat nilai tukar tertentu secara stabil dapat
dijelaskan pada tiga kondisi yang mungkin terjadi dikaitkan dengan kondisi nilai
tukar yang terjadi di pasar valuta asing yang ditentukan oleh bekerjanya mekanisme
pasar.

5
6
a. Jika Nilai Tukar Tetap Sama dengan Nilai Tukar Keseimbangan Pasar
Jika para anggota IMF yang menyetujui sistem ini sepakat untuk
menetapkan nilai tukar mata uang suatu negara terhadap dollar sama
dengan nilai tukar keseimbangan di pasarvalas, maka Bank Sentral
tidak perlu melakukan tindakan intervensi untuk mempengaruhi nilai
tukar di pasar valas.
b. Jika Nilai Tukar Tetap Lebih Tinggi dari Nilai Tukar Keseimbangan
Pasar
Permintaan dan ketersediaan valuta asing selalu berubah mengikuti
perubahan-perubahan yang terjadi pada kegiatan-kegiatan ekonomi
internasional. Perubahan permintaan dan ketersediaan valas
menyebabkan perubahan keseimbangan harga valas di pasar valas,
sementara di lain pihak pada sistem nilai tukar tetap, pemerintah
mematok nilai tukar pada tingkat tertentu. Oleh karena itu dapat
terjadi dimana nilai tukar tetap lebih tinggi dari nilai tukar
keseimbangan pasarnya.
c. Jika Nilai Tukar Tetap Lebih Rendah dari Nilai Tukar Keseimbangan
Pasar
Sistem nilai tukar tetap atau Bretton Woods System ini
akhirnya mengalami kegagalan juga. Kegagalan sistem nilai tukar ini
ditandai dengan permasalahan- permasalahan penyesuaian, likuiditas
dan kepercayaan terhadap dollar, yang terjadi karena defisit neraca
pembayaran Amerika Serikat sejak tahun 1960. Defisit neraca
pembayaran Amerika Serikat ini terjadi karena beberapa sebab,
diantaranya:
 Besarnya arus modal keluar (capital outflow) dari Amerika
Serikat ke Eropa.
 Kebijakan politik luar negeri Amerika Serikat sebagai polisi
dunia sehingga memerlukan dana yang banyak untuk
membiayai tentaranya di luar negeri.
 Pertumbuhan ekonomi Eropa dan Jepang yang pesat, ditandai
dengan semakin banyaknya produk- produk negara ini,
sehingga semakin banyak dollar yang beredar di luar negeri.
 Enam negara Eropa yang tergabung dalam European Common
6
7
Market memutuskan untuk membiarkan mata uangnya
mengambang terhadap dollar.

Setelah sistem nilai tukar ditinggalkan oleh beberapa negara anggota IMF,
muncullah sistem nilai tukar baru, yaitu sistem nilai tukar mengambang (floating
exchange rate system).
c. Sistem Nilai Tukar Mengambang (Floating Exchange Rate System)
Sistem nilai tukar mengambang adalah sistem nilai tukar yang
ditentukan melalui bekerjanya mekanisme permintaan dan penawaran valas pada
pasar valuta asing. Sistem nilai tukar mengambang mulai berlaku 19 Maret 1973,
ditandai dengan enam negara Eropa memberlakukan mata uang mereka dengan
kurs mengambang terhadap dollar Amerika. Sistem nilai tukar mengambang ini
dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
I. Sistem kurs mengambang bebas (freely floating exchange rate system),
yaitu sistem penentuan nilai tukar atau kurs valuta asing di pasar valas
yang terjadi tanpa campur tangan pemerintah.
II. Sistem kurs mengambang terkendali (managed floating exchange rate
system), yaitu penentuan kurs di bursa valas terjadi dengan campur
tangan pemerintah yang mempengaruhi permintaan dan penawaran valas
melalui berbagai kebijakan fiskal, moneter, dan perdagangan luar negeri.

Pada sistem nilai tukar mengambang bebas, naik turunya nilai tukar semat-mata
hanya ditentukan oleh perubahan-perubahan yang terjadi pada permintaan dan
penawana valasnya.

d. Sistem Kurs Terkait (Pegged Exchange Rate System)


Sistem nilai tukar ini ditetapkan dengan mengkaitkan nilai tukar mata uang
suatu negara dengan nilai tukar mata uang negara lain atau sejumlah mata uang
tertentu. Sistem ini diterapkan di beberapa negara Afrika dan Eropa.
Di Eropa dikenal dengan istilah "snake system" yang kemudian diubah
namanya menjadi European Monetary System (EMS). Dalam sistem ini setiap
mata uang negara anggota masyarakat Eropa (European Community) dikaitkan
nilainya dengan European Currency Unit (E atau ECU) dan dapat berfluktuasi
dalam batas 2,25% di atas atau di bawah kurs tengah.

7
8

ECU adalah sekeranjang mata uang dari negara- negara anggota masyarakat
Eropa yang tergabung dalam Eurozone atau Zona Euro. Zona Euro adalah
kelompok moneter yang terdiri 19 negara dari 28 negara yang tergabung
dalam Masyarakat Eropa yang telah mengadopsi euro (€) sebagai mata uang
bersama. Sementara sembilan negara Eropa lainnya tetap menggunakan mata
uang negaranya sendiri.

2.2 Perdagangan Internasional


1. Pengertian Perdagangan Internasional
Perdagangan didefinisikan sebagai pertukaran barang dan jasa atau uang yang
saling menguntungkan atau memberikan manfaat dan didasarkan atas kehendak
sukarela dari masing-masing pihak. Sedangkan perdagangan internasional dapat
didefinisikan sebagai transaksi bisnis antara pihak-pihak dari lebih daripada satu
negara. Transaksi bisnis ini contohnya adalah ekspor produk dari suatu negara ke
negara lain, investasi pembangunan pabrik di negara asing, pembelian bahan
baku dari luar negeri, memproduksi salah satu bagian produk di luar negeri dan
merakitnya di dalam negeri, dan peminjaman dana dari bank di suatu negara
untuk membiayai operasi bisnis di negara lain. Negara sebetulnya tidak
berdagang atau berbisnis dengan negara lain. Yang melakukan perdagangan atau
bisnis adalah penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Penduduk
bisa seorang warga negara biasa, sebuah perusahaan, sebuah lembaga
pemerintah, atau sebuah organisasi nirlaba.

2. Pentingnya Perdagangan Internasional


Dalam era perdagangan bebas dan globalisasi ekonomi dewasa ini, yang
ditandai dengan liberalisasi perdagangan dan investasi, kemajuan yang sangat pesat
di bidang komunikasi, informasi dan transportasi, ketergantungan antar satu negara
dengan negara lainnya menjadi semakin meningkat. Oleh karena itu masalah
hubungan ekonomi baik secara bilateral, regional ataupun internasional menjadi
sangat penting.
Perdagangan internasional juga menjadi hal yang penting, disamping karena
adanya perdagangan bebas dan globalisasi ekonomi, disadari pula bahwa tidak ada

8
9
satu negarapun di dunia yang mampu memenuhi semua kebutuhannya tanpa
melakukan perdagangan atau bisnis dengan negara lain
Hubungan ekonomi internasional dengan perdagangan internasional adalah
sangat erat, bahkan tidak dapat dipisahkan, dimana ekonomi internasional
menyediakan landasan teori ekonomi di dalam mempelajari dan menganalisis
hubungan ekonomi antar negara, dan perdagangan internasional merupakan
aplikasi pelaksanaan perdagangan internasional. Dalam ekonomi internasional
antara lain dipelajari teori murni perdagangan (the pure theory of trade) yang
membahas dasar terjadinya perdagangan internasional, teori kebijakan perdagangan
(the theory of commercial policiy) yang membahas dan alasan timbulnya
perdagangan bebas, proteksionisme dan hambatan-hambatan dalam perdagangan
internasional, neraca pembayaran (the balance of payment) yang mencatat transaksi
antara satu negara dengan negara lain, serta sistem moneter internasional dan
keuangan internasional. Sedangkan apa yang dibahas dalam perdagangan
internasional sangat erat kaitannya dengan apa yang dibahas dalam ekonomi
internasional.

3. Tahap Perkembangan Perusahaan Dalam Perdagangan Atau Bisnis


Internasional
Terlepas dari perbedaan atau persamaan pengertian untuk berbagai istilah
yang digunakan dalam bisnis internasional, terdapat lima tahapan evolusi
perusahaan dalam dalam operasi internasional, mulai dari perusahaan domestik,
internasional, multinasional, global sampai transnasional. Perbedaan dalam tahap-
tahap ini terletak dalam strategi, cara memandang dunia, orientasi, dan praktik
perusahaan yang beroperasi di lebih dari satu negara.
 Tahap Pertama: Perusahaan Domestik Fokus perusahaan ini pada pasar
domestik, pemasok domestik dan pesaing domestik. Lingkungan perusahaan
terbatas pada lingkungan domestik yang sudah dikenal, yaitu negara sendiri.
Jadi fokus, visi, orientasi dan operasinya adalah domestik. Jadi perusahaan
domestik adalah suatu unit bisnis yang tingkat operasional dan pangsa pasarnya
berada dalam suatu wilayah saja tanpa melewati batas suatu negara. b. Tahap
Kedua: Perusahaan Internasional
 Pada tahap kedua, perusahaan mulai mengembangkan kegiatannya ke luar
negeri, termasuk kegiatan pemasaran, pengembangan pabrik dan kegiatan

9
10
lainnya. Walaupun kegiatannya sudah berkembang ke luar negeri, akan tetapi
pada tahap ini perusahaan masih etnosentris atau berorientasi dalam negeri
sebagai orientasi dasarnya, dan fokusnya masih tetap pada pasar dalam negeri.
Strategi pemasaran dari perusahaan tahap kedua adalah perluasan, artinya
praktik bisnis yang dikembangkan untuk pasar dalam negeri diperluas untuk
pasar di luar negeri, termasuk di dalamnya produk, iklan, promosi dan
penetapan harga. Dengan sumber daya dan pengalaman yang terbatas,
perusahaan harus memfokuskan pada apa yang paling baik untuk mereka.

 Tahap Ketiga: Perusahaan Multinasional


Pada tahap ketiga, perusahaan yang berada pada tahap kedua mulai
menemukan bahwa perbedaan dalam pasar di seluruh dunia menuntut adaptasi
dari bauran pemasaran agar dapat sukses. Apabila sebuah perusahaan sudah
mulai memutuskan untuk memberikan respons terhadap perbedaan pasar, maka
perusahaan itu telah beranjak menjadi perusahaan multinasional. Fokus
perusahaan adalah multinasional atau dalam istilah strategis disebut
multidomestik, yang artinya perusahaan tersebut merumuskan strategi yang unik
untuk setiap negara tempat perusahaan melakukan bisnis. Orientasi perusahaan
bergeser dari etnosentris ke polisentris, yaitu asumsi bahwa pasar dan cara
melakukan bisnis di seluruh dunia demikian unik, sehingga satu-satunya cara
agar sukses secara internasional adalah melakukan penyesuaian pada aspek yang
berbeda dari setiap pasar nasional. Strategi pemasaran tahap ketiga adalah
menyesuaikan bauran pemasaran domestik agar cocok dengan pilihan dan
kebiasaan asing. Penyesuaian dengan budaya di tiap negara yang dimasuki adalah
suatu keharusan untuk dapat bertahan dan sukses. Dengan mendirikan banyak
unit produksi di negara lain diharapkan dapat menghemat biaya produksi dan
distribusi produk sehingga sampai ke tangan konsumen akhir.
 Tahap Keempat : Perusahaan Global
Pada tahap kekempat, perusahaan multinasional membuat ancangan strategi
yang cukup besar dan menjadi perusahaan global. Perusahaan global pasti
mempunyai strategi pemasaran global atau menentukan pemasok global, tetapi
tidak pernah kedua-duanya. Perusahaan ini akan memfokuskan pada pasar dan
sumber daya global dari dalam negeri atau salah satu negara lain untuk memasok
pasar ini, atau akan memfokuskan pada pasar domestik dan sumber daya dari dunia

10
11
untuk memasok saluran distribusi domestik. Tahap Kelima: Perusahaan
Transnasional
 Pada tahap kelima, perusahaan global semakin lama semakin mendominasi
pasar dan industri di seluruh dunia dan kemudian menjadi perusahaan
transnasional yang merupakan perusahaan dunia yang terpadu yang
menghubungkan sumber daya global dengan pasar global dan membuat laba.
Perusahaan pada tahap kelima mempunyai orientasi geosentris., mengakui adanya
perbedaan dan persamaan serta mengadopsi pandangan dunia. Perusahaan
mengadopsi strategi global yang memungkinkannya untuk meminimalkan
penyesuaian di berbagai negara pada yang benar-benar menambah nilai bagi
pelanggan di negara tersebut.

Karena perdagangan internasional merupakan disiplin ilmu yang relatif baru


dan sangat dinamis, maka banyak istilah yang berbeda didefinisikan hampir
sama. Misalnya kata global digunakan secara bergantian dengan multinasional
atau transnasional untuk menjelaskan sebuah bisnis dengan operasi yang tersebar
secara internasional. Akan tetapi ada juga orang yang mendefinisikan perusahaan
global sebagai perusahaan yang bertujuan menstandarisasi operasi-operasi dalam
semua bidang fungsional, tetapi yang merespons berbagai pasar nasional apabila
diperlukan. Istilah perusahaan internasional sering digunakan untuk merujuk
pada perusahaan-perusahaan global, multidomestik maupun multinasional.
Beberapa penulis akademik menyarankan pemakaian istilah seperti
multidomestik dan multilokal sebagai sinonim untuk definisi multinasional,
menganggap multinational corporation sama artinya dengan multinational
enterprise dan transnational corporation.

4. Kekuatan Yang Tidak Dapat Dan Dapat Dikontrol Perusahaan Internasional


Dalam melaksanakan kegiatan perdagangan internasional terdapat berbagai
faktor yang tidak dapat dikontrol oleh perusahaan, di antaranya adalah sebagai
berikut.
 Persaingan
 Distribusi (agen-agen nasional dan internasional)
 Ekonomi (pendapatan per kapita, upah buruh, konsumsi masyarakat dan lain-
lain)

11
12
 Sosioekonomi (karakteristik, distribusi, jumlah penduduk dan lain-lain.)
 Keuangan (tingkat bunga, tingkat inflasi, pajak dan lain-lain)
 Hukum (hukum nasional dan internasional)
 Fisik (iklim, sumber daya alam dan lain-lain)
 Politik (bentuk pemerintahan, organisasi internasional dan lain- lain)
 Sosiokultural (budaya, kepercayaan dan lain-lain)
 Buruh (komposisi, keahlian, sikap dan lain-lain)
 Teknologi Sedangkan faktor-faktor yang dapat dikontrol oleh perusahaan

adalah:
I. Faktor produksi (modal, bahan baku dan SDM)
II. Aktivitas organisasi (personalia, keuangan, produksi dan pemasaran.

5. Lingkungan perusahaan internasional


Lingkungan perusahaan internasional meliputi lingkungan domestik, luar negeri
dan internasional.
I. Lingkungan Domestik
Semua kekuatan tidak dapat dikontrol yang bersumber dari negara asal yang
menyelimuti dan mempengaruhi kehidupan dan perkembangan perusahaan
II. Lingkungan Luar Negeri
Semua kekuatan tidak dapat dikontrol yang bersumber dari luar negara asal
yang menyelimuti dan mempengaruhi kehidupan dan perkembangan
perusahaan
III. Lingkungan Internasional
Interaksi antara kekuatan-kekuatan lingkungan domestik dan luar negeri atau
antara beberapa perangkat kekuatan lingkungan luar negeri

12
13

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan Banyak alasan mengapa kita, khususnya


mahasiswa, perlu mempelajari ekonomi dan bisnis internasional. Alasan-alasan
tersebut antara lain adalah sebagai berikut.

Dengan mempelajari perdagangan internasional, kita akan mengetahui


berbagai teori terkait perdagangan dan bisnis internasional yang dapat
digunakan untuk menganalisis kondisi hubungan ekonomi dan bisnis yang
terjadi antara satu negara dengan negara lain. Pengetahuan lainnya, misalnya
terkait dengan sistem moneter internasional, keuangan internasional, investasi
internasional dan neraca pembayaran, dapat digunakan untuk membantu analisis
tersebut.

Dengan mempelajari perdagangan internasional, kita akan mengetahui berbagai


perkembangan terkait dengan teknik dan sarana bisnis mutakhir.

Dengan mempelajari perdagangan internasional kita akan mendapatkan


pemahaman mengenai berbagai faktor yang mempengaruhi kegiatan ekonomi
dan bisnis, termasuk pemahaman aspek budaya dan sistem politik.

3.2 Saran

Bagi mahasiswa, yang mempunyai kemungkinan untuk bekerja di suatu


perusahaan yang melakukan kegiatan perdagangan atau bisnis internasional,
maka pengetahuan terkait ekonomi dan bisnis internasional akan sangat
bermanfaat.

13
14

DAFTAR PUSTAKA

Diphayana, W. (2018). PERDAGANGAN INTERNASIONAL. Yogyakarta: Deepublish.

Rostiana, E. (2020). EKONOMI MONETER INTERNASIONAL. Bandung: CV. Cendekia Press.

14

Anda mungkin juga menyukai