Makalah
Disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Aset Liabilitas Manajemen
DOSEN PENGAMPU :
Anang Haris Firmansyah, M. Pd
Oleh:
KELOMPOK 4 (PS-6H)
1. Ekky Surya Dillaga S. (12401173334)
2. Fitria Ariani (12401173349)
3. Rani Maulia Agustin (12401173365)
4. Bella Rahayu Ningrum (12401173368)
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Asset
and Liability Management”. Pada kesempatan ini penyusun menyampaikan ucapan
terimakasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. Maftukhin, M.Ag selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri Tulungagung.
2. Bapak Anang Haris Firmansyah, M.Pd selaku Dosen pengampu mata kuliah Aset
Liabilitas Manajemen yang telah mendukung terselesaikannya makalah ini.
3. Kedua orangtua yang senantiasa selalu mendukung, memfasilitasi serta mendoakan
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
4. Dan semua teman-teman yang telah memberikan dukungan serta bantuannya hingga
terselesaikannya makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna, maka saran
dan kritik pembaca yang sifatnya membangun sangat penyusun harapkan. Semoga makalah
ini bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang
membutuhkan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
COVER..............................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang...........................................................................................1
B.Rumusan Masalah......................................................................................2
C.Tujuan Pembahasan...................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A.Kesimpula................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan era globalisasi saat ini dan kemajuan teknologi dewasa
ini menjadikan dunia seakan-akan tanpa batas dan perekonomian antar
Negara menjadi semakin saling terintegrasi dan terkait. Hal ini menyebabkan
perkembangan perekonomian suatu Negara tidak hanya ditentukan oleh
perekonomian Negara itu sendiri, tetapi juga akan selalu terkait dengan
system perekonomian global, khususnya dalam bidang internasional.
Kegiatan perdagangan internasional selalu memerlukan transfer dan konversi
mata uang dari satu Negara ke Negara lain. Hal ini disebabkan setiap Negara
merdeka didunia memiliki wewenang untuk menentkan mata uang yang
digunakan dan nilai kursnya (nilai tukar mata uang suatu Negara dengan
Negara lain). Seandainya di dunia ini ada mata uang tunggal internasional,
barangkali konversi mata uang yang satu dengan mata uang lainya tidak
diperlukan dalam melakukan perdagangan internasianal. Dengan kata lain,
terdapat kebutuhan untuk mengkonversi mata uang yang satu dengan mata
uang yang lain dalam lalu lintas perdagangan internasional tersebut. Inilah
yang akan mendorong terjadinya penawaran dan permintaan akan valuta
asing, yang pada giliranya akan melahirkan transaksi (jual beli) valuta asing
di pasar valas.
Transaksi valas akan tergantung oleh nilai kurs mata uang suatu
negaradan dapat juga berubah sewaktu-waktu, sesuai dengan kondisi
prekonomian suatu Negara tersebut. Adanya fluktuasi nilai kurs dan
kebutuhan akan konversi mata uang tersebut akan menarik pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap valuta asing seperti investor, eksportir, importer atau
bahkan spekulan untuk melakukan transaksi valuta asing. Maka dakam
makalah ini akan dibahas tentang “ Foreign Exchange Trading ”
3
B. Rumusan Maslah
4
12. Untuk mengetahui manfaat forward contract.
13. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan transaksi swap.
14. Untuk mengetahui bagaimana keterlibatan bank syariah.
15. Untuk mengetahui bagaimana norma-norma syariah dalam transaksi.
5
BAB II
PEMBAHASAN
B. Forex Market
Forex market adalah sarana bagi bank untuk melakukan jual beli valas.
Sebagai contoh, bank membutuhkan dana dalam USD, sedangkan valas yang
dimiliki bank adalah EUR, maka untuk memperoleh USD tersebut, bank
menjual EUR yang dimilki dan membeli USD yang diperlukan.2
Karakteristik Forex Market:
1. Forex market tidak memiliki tempat tertentu, artinya pihak – pihak yang
bertransaksi tidak harus mendatangi suatu tempat untuk melakukan
transaksi jual beli, tetapi yang bersangkutan dapat bertransaksi dan
tempatnya masing – masing melalui sarana telekomunikasi.
1
Boy Loen dan Sonny Ericson, “Manajemen Aktiva Pasiva...”, (Jakarta: Grasindo, 2007)
Hlm 9.
2
Ibid, Hlm 31.
6
2. Pasar berupa jaringan elektronik
Untuk melakukan pemindahan dana dari satu bank ke bank lain dilakukan
melalui jaringan komunikasi yang disebut SWIFT (Society for Worldwide
Interbank Financial Telecomunicaton).
3. Dalam melakukan transaksi dengan bank lain yang meliputi nominal, forex
rate, interenst rate, cara pembayaran serta currency yang diperdagangnkan
dengan menggunakan sarana berupa telepon, telks dan Reuter monitor
Dealing Screen (RMDS).
Riyadi dan Selamet, “Banking Assets and Liablity Management”, (Jakarta: Fakultas
3
7
permintaan terhadap mata uang meningkat dan pengaruhnya adalah kurs
mata uang negara tersebut menguat atau naik.
Di indonesia adalah diskonto SBI. Bila tingkat diskonto dinaikkan, maka
mata uang IDR akan menguat, dan sebaliknya.
3. Government Policy
Bank sentral dapat melakukan intervensi untuk menstabilkan nilai tukar
mata uangnya dengan cara membeli atau menjual devisa atau valas yang
dimilikinya. Contoh, Fed melakukan intervensi dengan membeli USD,
dampaknya adalah USD akan menguat, dan sebaliknya.
4. Political Development
Kondisi politik disuatu negara juga akan mempengaruhi nilai tukar mata
uangnya, suatu negara yang kondisi politiknya stabil maka nilai tukar mata
uangnya juga akan stabil.
5. Speculations
Kegiatan untuk kepentingan spekulasi yang dilakukan oleh para dealer
atau broker juga dapat mempengaruhi naik turunnya nilai tukar. Berarti
pada hakikatnya kegiatan spekulasi dapat menjernihkan nilai tukar pada
kondisi yang sesungguhnya, yaitu clear market.
6. Unemployment
Tingkat pengangguran disuatu negara juga akan mempengaruhi nilai tukar
mata uangnya. Kenaikan jumlah tingkat pengangguran, meningkatnya
jumlah pengangguran akan mengakibatkan nilai tukar mata uang negara
yang bersangkutan. Karena dengan jumlah pengangguran yang meningkat
berarti mengurangi tingkat produtikvitas.
7. Market Sentiment
Sentimen pasar ini sangat dipengaruhi oleh ekspektasi para pelaku pasar
terhadap kondisi atau kebijakan yang ditempuh oleh pemerintah setempat.
Dan ini sangat dipengaruhi oleh persepsi masing – masing individu dipasar,
sehingga tidak selalu mengikuti logika pola – pola yang ada.4
E. Bid dan Offer Rate
4
Ibid, Hlm 76.
8
Bid rate merupakan suatu harga (Kurs) dimana Price Maker (Quoting
Bank) bersedia membeli suatu mata uang asing terhadap mata uang lainnya
pada harga tertentu, sedangkan Offer rate merupakan suatu harga (kurs)
dimana price maker bersedia menjual suatu mata uang asing terhadap mata
uang lain pada harga tertentu. Bid and Offer Rate yang berlaku di Forex
Market adalah kurs untuk transaksi spot5
Contoh: Dengan menggunakan USD sebagai reference Currencynya
JPY 108.60/68
IDR 8.100/200
Cara membacanya:
1. USD/JPY = 108.60 – 108.68, Maksudnya adalah setiap USD 1 = JPY
108.60 (Quoting bank Beli) dan setian USD 1 = JPY 108.68 (Quoting bank
jual)
2. USD/IDR = 8.100 – 8200, Maksudnya, setiap USD 1 = IDR 8.100 yaitu
harga dimana quoting bank bersedia membeli USD dan USD 1 = IDR 8.200
adalah harga dimana quoting bank bersedia untuk menjual USD yang
dimilikinya kepada pihak lain.
F. Jenis-Jenis Transaksi Forex
1. Spot Transaction (Transaksi Spot)
Transaksi Spot merupakan transaksi jua beli valuta asing atau Forex
yang penyerahannya paling lambat dalam jangka waktu dua hari kerja
setelah tanggal transaksi. Jika transaksi terjadi pada satu hari sebelum
akhir hari kerja maka penyerahannya adalah hari pertama pada hari kerja.
Untuk mendapatkan dana didalam transaksi spot dilakukan melalui Spot
market dengan menggunakan spot rate6. Transaksi spot ini biasa disebut
dengan transaksi tunai valuta asing.
Berikut adalah yang termasuk dalam transaksi Spot:
a. Transaksi Tod (Today)
5
Selamet Riyadi, Banking Assets And Liability Management, (Jakarta: Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2004), Hlm 76
6
Boy Loen dan Sonny Ericson, Manajemen Aktiva Pasiva Bank Devisa, (Jakarta:
Grasindo, 2007), Hlm 32
9
Transaksi Tod artinya transaksi jual-beli valuta asing yang
penyerahan valuta asingnya dilakukan pada hari yang sama saat
transaksi dimulai (Deal date=Value Date).
b. Transaksi Tom (Tomorrow)
Transaksi Tom merupakan transaksi jual-beli valuta asing yang
penyerahan valuta asingnya dilakukan sehari setelah tanggal transaksi
(Value date = Deal date +1 hari kerja)
2. Forward Transaction (Transaksi Forward)
Transaksi forward merupakan transaksi jual beli valuta asing atau
forex yang penyerahannya dilakukan pada waktu yang akan datang (dalam
jangka waktu lebih dari dua hari kerja) setelah tanggal transaksi.Didalam
kontrak forward diketahui dan disepakati kapan penyerahan valuta asing
akan diserahkan. Transaksi forward dapat dilakukan melalui forward
market dengan forward rate7.
3. Transaksi Swap
Transaksi swap merupakan transaksi yang menggabungkan antara
transaksi spot dengan transaksi forward pada saat yang sama sehingga
valuta asing yang sama dilakukan dengan dua transaksi sekaligus dengan
transaksi kebalikannya.
Jika yang terjadi pada transaksi spot adalah pembelian maka
kontrak untuk transaksi forward yang menyertainya adalah forward jual
begitu pula dengan kebalikannya8
4. Option Transaction / transaksi opsi
Merupakan transaksi jual beli “HAK” (bukan kewajiban) untuk
membeli atau menjual suatu mata uang terhadap mata uang lainnya dengan
penetapan kurs sekarang tetapi realisasinya dilakukan pada waktu yang
akan datang sesuai dengan kontrak yang telah disepakati.
Opsi merupakan pemberian hak kepada pembeli untuk
melaksanakan haknya yaitumenjual atau membeli pada waktu yang telah
ditentukan sesuai kontrak transaksi opsi. Opsi dibagi menjadi dua yaitu
8
Bambang Sugeng, Manajemen Keuangan Fundamental, (Yogyakarta: Deepublish, 2017),
Cet.1, Hlm 509
10
Call option dan put option. Call opstion memberikan hak kepada pembeli
untuk melaksanakan hak belinya pada waktu yang ditentukan sedangkan
put option memberikan hak kepada pembeli untuk melaksanakan hak
jualnya pada waktu yang telah ditetapkan.
5. Standart Quotation
Dalam melakukan jual beli valuta asing menggunakan Bid dan
Offer rate antar bank yang disebut dengan Quatation. Standard quotation
umum yang berlaku dipasar foreign exchange terdiri dari 2 cara, yaitu:
a. USD sebagai Refference Currency
Cara penulisannya adalah mata uang USD ditulis dimuka mata
uang lainnya. Misalnya USD/DEM 2.1324/33. Pricing seperti ini
disebut dengan Direct Quatation
b. NON USD sebagai Refference Currency
Khusus untuk mata uang dibawah ini, USD diberlakukan sebagai
Non Refference Currency. Cara penulisannya adalah dengan USD
ditulis dibelakang mata uang tersebut. Mata uang tersebut antara lain
GBP (Pound Sterling), AUD (Australian Dollar), NZD (New Zealand
Dollar) dan EUR (Euro)9. Pricing seperti ini disebut dengan Indirect
Quatation.
Direct Quatation menunjukkan berapa unit mata uang domestik
yang diperlukan untuk membeli 1 (satu) unit mata uang asing.
Sedangkan indirect quotation menunjukkan berapa mata uang asing
yang diperlukan untuk membeli 1(satu) unit mata uang domestik10.
6. Cross Rate
Kurs suatu mata uang lainnya dimana reference dan Non Refference
Currencynya bukan USD, jika Quotation rate yang ada tidak melibatkan
Currency USD maka disebut dengan Cross Rate. Contohnya GDB/DEM,
JPY/IDR, DEM/JPY11
Contoh perhitungannya:
9
Riyadi, Banking Assets And Liabilit,…., Hlm 80-81
10
Oktarianda Putra, “Analysis Of Interest Rates, Exchange Rupees, And Inflation During
And After The Global Financial Crisis In Indonesia 2002-2011”, Dalam jom.unri.ac.id, Diakses
23 Februari 2020
11
Ibid., Selamet Riyadi, Banking Assets And Liabilit,…., Hlm 82
11
Quoting: USD/IDR 8.900-8.950
EUR/USD 0.9670/80
BID Rate
a. Kita beli EUR, jual IDR At X
b. Kita jual USD, beli IDR At 8.900
c. Kita beli USD, jual EUR At 0.9670
Dengan menggunaka Chain Rule (Rumus persamaan):
EUR 1 = IDR X
EUR 1 = USD 0.9670
USD 1 = IDR 8.900
1 x 0.9670 x 8.900
Maka X = = 8.606,30
1x 1
OFFER Rate
a. Kita Jual EUR, Beli IDR At X
b. Kita Beli EUR, Jual USD At 0,9680
c. Kita Beli USD, Jua; IDR At 8.950
Dengan menggunaka Chain Rule (Rumus persamaan):
EUR 1 = IDR X
EUR 1 = USD 0.9680
USD 1 = IDR 8.950
1 x 0.9680 x 8.950
Maka X = = 8.663,80
1x 1
G. Standart Quotation
Dalam melakukan jual beli valuta asing menggunakan Bid dan
Offer rate antar bank yang disebut dengan Quatation. Standard quotation
umum yang berlaku dipasar foreign exchange terdiri dari 2 cara, yaitu:
a. USD sebagai Refference Currency
12
Cara penulisannya adalah mata uang USD ditulis dimuka mata
uang lainnya. Misalnya USD/DEM 2.1324/33. Pricing seperti ini
disebut dengan Direct Quatation
b. NON USD sebagai Refference Currency
Khusus untuk mata uang dibawah ini, USD diberlakukan sebagai
Non Refference Currency. Cara penulisannya adalah dengan USD
ditulis dibelakang mata uang tersebut. Mata uang tersebut antara lain
GBP (Pound Sterling), AUD (Australian Dollar), NZD (New Zealand
Dollar) dan EUR (Euro)12. Pricing seperti ini disebut dengan Indirect
Quatation.
Direct Quatation menunjukkan berapa unit mata uang domestik
yang diperlukan untuk membeli 1 (satu) unit mata uang asing.
Sedangkan indirect quotation menunjukkan berapa mata uang asing
yang diperlukan untuk membeli 1(satu) unit mata uang domestik13..
H. Cross rate
Kurs suatu mata uang lainnya dimana reference dan Non Refference
Currencynya bukan USD, jika Quotation rate yang ada tidak melibatkan
Currency USD maka disebut dengan Cross Rate. Contohnya GDB/DEM,
JPY/IDR, DEM/JPY14
Contoh perhitungannya:
Quoting: USD/IDR 8.900-8.950
EUR/USD 0.9670/80
BID Rate
d. Kita beli EUR, jual IDR At X
e. Kita jual USD, beli IDR At 8.900
f. Kita beli USD, jual EUR At 0.9670
Dengan menggunaka Chain Rule (Rumus persamaan):
12
Riyadi, Banking Assets And Liabilit,…., Hlm 80-81
13
Oktarianda Putra, “Analysis Of Interest Rates, Exchange Rupees, And Inflation During
And After The Global Financial Crisis In Indonesia 2002-2011”, Dalam jom.unri.ac.id, Diakses
23 Februari 2020
14
Ibid., Selamet Riyadi, Banking Assets And Liabilit,…., Hlm 82
13
EUR 1 = IDR X
EUR 1 = USD 0.9670
USD 1 = IDR 8.900
1 x 0.9670 x 8.900
Maka X = = 8.606,30
1x 1
OFFER Rate
d. Kita Jual EUR, Beli IDR At X
e. Kita Beli EUR, Jual USD At 0,9680
f. Kita Beli USD, Jua; IDR At 8.950
Dengan menggunaka Chain Rule (Rumus persamaan):
EUR 1 = IDR X
EUR 1 = USD 0.9680
USD 1 = IDR 8.950
1 x 0.9680 x 8.950
Maka X = = 8.663,80
1x 1
I. Swap dan Forward
Trasaksi Forward disebut juga Qutright adalah transaksi jual beli valuta
berbagai mata uang secara berjangka, yaitu penyerahannya lebih lebih dari 2
(dua) hari kerja, bisa 1 (satu) minggu, 1 (satu) bulan, 2 (dua) bulan, 6 (enam)
bulan atau setahun. Lamanya jangka waktu forward juga dipengaruhi oleh
kondisi ekonomi dan politik suatu negara. Di negara yang kondisi sosial,
politik, ekonomi dan keamanannya tidak stabil maka jangka waktu kontrak
forward umumnya sangat pendek (paling lama 1 (satu) bulan).
Pricing
15
Slamet Riyadi, Banking Asset and Lialibity Management, (Jakarta:Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2004), hlm. 88
14
J. Swap Point/Forward Point
Dapat berbentuk:
1. Discount
2. Preimum
Discount
Discount terjadi bila bila suku bunga Refference Currency lebih tinggi
di banding dengan Non Refference Currency. Dalam kondisi seperti ini maka
Refference Currency diperjual belikan secara Discount. Artinya kurs akan
datang lebih kecil dibanding kurs pada saat penutupan kontrak forward.
Contoh Discount
1. GBP = 12%
2. PUSD = 7%
Premium
Contoh:
1. USD = 7%
16
Ibid, hlm. 88
15
2. IDR = 13%
SR X IDR X T
Swap Point =
360
Di mana:
SR = Spot Rate
IRD= Interest Rate Differential
T = Tenor atau Jangka Waktu
360 = Setahun 360
BID Rate:
Contoh:
Seenario Ration
16
USD/JPY Spot 120.85 – 95
BID Rate:
OFFER Rate:
120.95 x (9 %−6.1 /2 %) x 90
FD =
360
1. Hedging Risiko
18
Ibid, hlm. 91
17
Yaitu dalam rangka melakukan pemagaran atas risiko nilai mata
uang yang disebabkan oleh naik turunnya kurs.
Misalnya:
18
Berdasarkan informasi Fore Market didapat data-data sebagai berikut19:
Spot IDR 9.445/ 9.555
Swap Point
NO OF DAYS SWAP
TYPE
O/N (1) 1.10 / 1.20
T/N (1) 1.10 / 1.20
S/N (1) 1.10 / 1.20
1 WK (7) 09.00 / 09.75
2 WK (14) 19.00 / 21.00
1 MO (22) 36.00 / 40.00
2 MO (62) 100.000 / 110.000
3 MO (90) 150.000 / 165.000
6 MO (182) 300.000 / 325.000
1 YR (365) 600.000 / 660.000
Sumber: Return 28 Nov 2000, jam 11:09-EXCOJK
Keterangan Tabel:
O/N = Over Night
T/N = Tom Nex
S/N = Sptot Next
1WK = 1 Week (Seminggu)
2WK = 2 Week (Dua MInggu)
1MO = 1 Month (Sebulan)
2MO = 2 Months (Dua Bulan)
3MO = 3 Months (Tiga Bulan)
6MO = 6 Months (Enam Bulan)
1YR = 1 Tahun
Pada kolom Swap, menunjukkan Swap Point yang ditawarkan, yang tertulis
di sisi depan adalah Bid dan yang di belakang (setelah tanda “/’’) adalah
Offer rate.
PT. Mandir dapat melakukan transaksi Swap secara Sell/Buy kepada
Banknya, sedangkan dari pihak Bank melakukan swap B/S (Swap Buy/Sell),
artinya pada saat first leg yaitu saat spot dilakukan Buy (pembelian USD) dan
19
Ibid, hlm. 95
19
saat second leg, yaitu saat foerward jatuh tempo dilakukan Sell (penjualan
kembali) kepada PT. Mandir.
Berdasarkan data-data di atas, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut:
Pada saat spot digunakan Kurs Beli (Bank) yaitu IDR. 9.445,- dengan
demikian PT. Mandir akan terima IDR. Sebesar 50.000.000 X 9.445 = IDR.
472.250.000.000,-
Sedangkan kurs Forward yang digunakan adalah Premium Offer (table di
atas) yaitu IDR. 325,- ini berarti kurs Forward yang ditetapkan menjadi IDr.
9.445,- + IDR. 325,- = IDR. 9770,-. Jadi pada saat jatuh tempo pinjaman PT.
Mandir membeli kembali USD. 50,000,000.00 dengan kurs IDR. 9770,-.
20
Abdul Wahab, Keterlibatan Bank Shari’ah Dalam Aplikasi Perdagangan Foreing
Exchange (FOREX), Jurnal Perbankan Syariah Vol. 10.1 Mei 2016 ISSM: 2527-6344, hlm. 45-46
20
notes (mata uang fisik) dan devisa umum (devu). Mata uang asing yang dapat
dipertukarkan tersebut dapat ditanyakan langsung ke seluruh cabang BSM.
1. Ketentuan Transaksi Jual Beli Syariah sesuai Fatwa DSN No. 28/DSN-
MUI/lll/2002
a. Tidak untuk spekulasi
b. Ada kebutuhan transaksi nasabah bank atau untuk berjaga-jaga
c. Apabila transaksi tukar-menukar dilakukan terhadap mata uang sejenis
maka nilainya harus sama dan tunai.
2. Jual Beli Bank Note
a. Transaksi jual beli ini menggunakan akad Sharf
b. Menggunakan kurs jual beli yang ditetapkan oleh Bank Syariah Mandiri
c. Perhitungan kurs jual beli valuta asing (saat ini) didasarkan pada valuta
rupiah
d. Jual beli valuta asing dapat dilakukan dengan tunai atau pendebetan
rekening.
e. Bank note yang diperjualbelikan harus tanpa cacat dan sesuai ketentuan
Bank Syariah Mandiri.
3. Manfaat:
a. Membantu nasabah dalam membeli/menjual mata uang asing dengan
cepat dan mudah
b. Nasabah dapat melakukan transaksi melalui rekening yang dimilikinya,
sehingga lebih praktis.
4. Peruntukan:
a. Perorangan
b. Badan Usaha.
5. Syarat:
a. Memiliki rekening dana telah efektif) di Bank Syariah Mandiri
b. Mengisi slip jual beli valuta
c. Mengisi surat pernyataan (apabila membeli valuta asing terhadap
rupiah)
d. Melengkapi dokumen lainnya sesuai ketentuan
21
O. Norma-Norma Syariah Dalam Transaksi
Aktivitas perdagangan valuta asing harus terbebas dari unsur riba,
maisir, dan gharar. Dalam pelaksanaannya haruslah memperhatikan beberapa
batasan sebagai berikut21:
1. Pertukaran tersebut harus dilakukan secara tunai (spot), artinya masing-
masing pihak harus menerima/menyerahkan masing-masing mata uang
pada saat yang bersamaan.
2. Motif pertukaran adalah dalam rangka mendukung transaksi komersial,
yaitu transaksi perdagangan barang dan jasa antarbangsa, bukan dalam
rangka spekulasi.
3. Harus dihindari jual beli bersyarat Misalnya, A setuju membeli barang dari
B hari ini dengan syarat B harus membelinya kembali pada tanggal
tertentu di masa mendatang.
4. Transaksi berjangka harus dilakukan dengan pihak-pihak yang diyakini
mampu menyediakan valuta asing yang dipertukarkan.
5. Tidak dibenarkan menjual barang yang belum dikuasai atau dengan kata
lain tidak dibenarkan jual beli tanpa hak kepemilikan (ba’I al-fudhuli).
Dengan memperhatikan beberapa batasan tersebut, terdapat beberapa
tingkah laku perdagangan yang dewasa ini biasa dilakukan di pasar valuta
asing konvensional harus dihindari, yaitu antara lain:
a. perdagangan tanpa penyerahan (future non-delivery trading atau
margin trading),
b. jual beli valas bukan transaksi komersial (arbitrage), baik spot
maupun forward,
c. melakukan penjualan melebihijumlah yang dimiliki atau dibeli
(oversold), melakukan transaksi swap.
22
a) Bahwa dalam sejumlah kegiatan untuk memenuhi berbagai keperluan,
seringkali diperlukan transaksi jual beli mata uang (al-sharf), baik antar
mata uang sejenis ؛maupun antar mata uang berlainan jenis.
b) Bahwa dalam 'urf tijari (tradisi perdagangan) transaksi jual beli mata uang
dikenal beberapa bentuk transaksi yang status hukumnya dalam pandangan
ajaran Islanl berbeda antara satu bentuk dengan bentuk lain.
c) Bahwa agar kegiatan transaksi tersebut dilakukan sesuai dengan ajaran
Islam, DSN memandang perlu menetapkan fatwa tentang al-Sharf untuk
dijadikan pedoman.
Mengingat:
(1)―Firman Allah, QS. Al-Baqarah[2]:275: ―...Dan Allah telah menghalalkan
jual beli dan mengharamkan riba...‖
(2)―Hadis nabi riwayat al-Baihaqi dan Ibnu Majah dari Abu Sa‘id al-
Khudri:Rasulullah SAW bersabda, ‗Sesungguhnya jual beli itu hanya boleh
dilakukan atas dasar kerelaan (antara kedua belah pihak)‘ (HR. albaihaqi
dan Ibnu Majah, dan dinilai shahih oleh Ibnu Hibban).
(3)―Hadis Nabi Riwayat Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa‘i, dan Ibn Majah,
dengan teks Muslim dari ‗Ubadah bin Shamit, Nabi s.a.w bersabda:
―(Juallah) emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan
gandum, syair dengan sya‘ir, kurma dengan kurma, dan garam dengan
garam (denga syarat harus) sama dan sejenis serta secara tunai. Jika jenisnya
berbeda, juallah sekehendakmu jika dilakukan secara tunai.‖.
(4)―Ijma. Ulama sepakat (ijma) bahwa akad al-sharf disyariatkan dengan syarat-
syarat tertentu
Memperhatikan:
(1) Surat dari pimpinah Unit Usaha Syariah Bank BNI no, UUS/2/878
(2) Pendapat peserta Rapat Pleno Dewan Syariah Nasional pada Hari Kamis,
tanggal 14 Muharram 1423H/ 28 Maret 2002.
Memutuskan:
Dewan Syari.ah Nasional Menetapkan : Fatwa Tentang Jual Beli Mata Uang
(AlSharf).
Pertama : Ketentuan Umum
23
Transaksi jual beli mata uang pada prinsipnya boleh dengan ketentuan
sebagai berikut:
(1) Tidak untuk spekulasi (untung-untungan).
(2) Ada kebutuhan transaksi atau untuk berjaga-jaga (simpanan).
(3) Apabila transaksi dilakukan terhadap mata uang sejenis maka nilainya harus
sama dan secara tunai (at-taqabudh).
(4) Apabila berlainan jenis maka harus dilakukan dengan, nilai tukar (kurs) yang
berlaku pada saat transaksi dan secara tunai.
Kedua : Jenis-jenis transaksi Valuta Asing
(1) Transaksi SPOT. yaitu transaksi pembelian dan penjualan valuta asing untuk
penyerahan pada saat itu (over the; counter) atau penyelesaiannya paling
lambat dalam jangka waktu dua hari. Hukumnya adalah boleh, karena
dianggap tunai, sedangkan waktu dua hari dianggap sebagai proses-
penyelesaian yang tidak bisa dihindari dan merupakan transaksi internasional.
(2) Transaksi FORWARD, yaitu transaksi pembelian dan penjualan valas yang
nilainya ditetapkan pada saat sekarang dan diberlakukan untuk waktu yang
akan datang, antara 2x24 jam sampai dengan satu tahun. Hukumnya adalah
haram, karena harga yang digunakan adalah harga yang diperjanjikan
(muwaadah) dan penyerahannya dilakukan di kemudian hari, padahal harga
pada waktu penyerahan tersebut belum tentu sama dengan nilai yang
disepakati, kecuali dilakukan dalam bentuk forward agreement untuk
kebutuhan yang tidak dapat dihindari (lil hajah)
(3) Transaksi SWAP yaitu suatu kontrak pembelian atau penjualan valas dengan
harga spot yang dukombinasikan dengan pembeli antara penjual valas yang
sama dengan harga forward. Hukumnya haram, karena mengandung unsur
maisir (spekulasi).
(4) Transaksi OPTION yaitu kontrak untuk memperoleh hak dalam rangka
membeli atau hak untuk menjual yang tidak harus dilakukan atas sejumlah
unit valuta asing pada harga dan jangka waktu atau tanggal akhir tertentu.
Hukumnya haram, karena mengandung unsur maisir (spekulasi).
Ketiga : Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan jika di
kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan
24
disempurnakan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Jakarta
Tanggal: 14 Muharram 1423 H / 28 Maret 2002 M.
BAB III
PENUTUP
25
A. Kesimpulan
26
Ttrasaksi Forward disebut juga Qutright adalah transaksi jual beli valuta
berbagai mata uang secara berjangka, yaitu penyerahannya lebih lebih dari 2
(dua) hari kerja, bisa 1 (satu) minggu, 1 (satu) bulan, 2 (dua) bulan, 6 (enam)
bulan atau setahun.
Swap Point atau Forward Point dapat berbentuk Discount dan premium.
Discount dapat terjadi bila suku bunga reference currentcy lebih tinggi
dibandingkan non reference currentcy, sedangkan premium terjadi bila suku
bunga reference currentcy lebih rendah dibandingkan non reference currentcy.
Manfaat forward contract : untuk Hedging Risiko, memenuhi kebutuhan
nasabah, dan spekulasi.
Pelaksanaan Transaksi Swap digunakan untuk menghindari timbulnya
risiko kurs yang berfluktuasi. Transaksi ini dapat digunakan oleh Perusahaa
Dalam Negeri yang menerima pinjaman (kredit) dari Luar Negeri.
Keterlibatan Bamk Syariah dalam Transaksi. Sebagai lembaga keuangan
yang dapat memfasilitasi perdagangan internasional, perbankan syariah pun
tidak dapat menghindarkan din dari keterlibatannya di pasar valuta asing.
Perbankan syariah harus menyusun pedoman kerja operasional agar
mempunyai akses yang luas ke pasar valuta asing, tanpa harus terlibat pada
mekanisme perdagangan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.
Pada prinsip syariahnya , yang didasarkan pada norma-norma hokum
islam bahwa praktik jual beli valuta asing (al-sharf) diperbolehkan jika
dilakukan atas dasar kerelaan antara kedua belah pihak dan secara tunai, serta
tidak boleh adanya penambahan antara suatu barang yang sejenis missal emas
dengan emas dan perak dengan perak.
27
Daftar Pustaka
Loen, Boy dan Sonny Ericson. 2007. Manajemen Aktiva Pasiva Bank Devisa. Jakarta:
Grasindo
Putra, Oktarianda . 2020“Analysis Of Interest Rates, Exchange Rupees, And Inflation During
And After The Global Financial Crisis In Indonesia 2002-2011”. (Online)
(jom.unri.ac.id), Diakses 23 Februari 2020
Riyadi, Selamet. 2004. Banking Assets And Liability Managemen. Jakarta: Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Wahab, Abdul. 2016 “Keterlibatan Bank Shari’ah Dalam Aplikasi Perdagangan Foreing
Exchange (FOREX) ” . (Online) (universitas Muhamadiyah Surabaya.ac.id), Diakses
23 Februari 2020
i
i