Anda di halaman 1dari 20

i

SWAP

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajamen Investasi dan Pasar
Modal yang diampu oleh Bapak Sholehuddin, LC.M.M

Di Susun Oleh Kelompok 06 / PBS E:


MOH HASAN (18383021123)
ADELIA SYAFITRI (18383022009)
MERYATUL MAGFIROH (18383022108)
YUSTIA FITRI NINGSIH (18383022197)

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA
2020
ii

KATA PENGANTAR

Assalaamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Tak lupa
kami haturkan shalawat dan salam kepada baginda Nabi Muhammad SAW,
karena beliaulah yang telah menghantarkan kita dari zaman jahiliyah menuju
zaman yang penuh dengan cahaya ilmu pengetahuan.
Adapun judul makalah yang akan dibahas adalah “SWAP”, kami sangat
berharap semoga dengan adanya makalah ini kami dapat memberikan sedikit
gambaran dan memperluas wawasan ilmu yang kami miliki.
Dalam kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu hingga terselesainya makalah ini, baik secara
langsung maupun tidak langsung, terutama kepada yang terhormat;

1. Bapak Sholehuddin, LC.M.M selaku dosen pegampu mata kuliah


manajemen investasi dan pasar modal

2. Semua teman-teman yang telah membantu menyelesaikan makalah ini


yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.

Akhirnya kritik dan saran yang bersifat membangun kami harapkan dari semua
pihak demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
semua pihak yang berkepentingan.

Wassalaamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Pamekasan, 20 April 2020

Kelompok 6
iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................i

KATA PENGANTAR.........................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3

A. Pengertian SWAP.........................................................................................3
B. SWAP Tingkat Bunga dan SWAP Obligasi..................................................4
C. SWAP Substitusi...........................................................................................9
D. Pengukuran Ketentuan SWAP Substitusi.....................................................10
E. SWAP pada Bank dan LKBBI di Indonesia.................................................12
BAB III PENUTUP.............................................................................................14
A. Kesimpulan..................................................................................................14
B. Saran …………............................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................16
1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengunaan mata uang asing memang cukup rentan terhadap risiko
fluktuasi nilai tukar mata uang dan tingkat suku bunga. Untuk melindungi
aktiva atau pasiva yang rentan terhadap perubahan nilai tukar mata uang dan
tingkat suku bunga, Wajib Pajak dapat menggunakan instrumen keuangan
derivatif Swap. Melalui instrumen keuangan derivatif Swap, risiko kerugian
akibat perubahan-perubahan tersebut dapat dihindari atau diperkecil. Bahkan
dengan lindung nilai (hedging), Wajib Pajak dapat menciptakan keuntungan
melalui pergeseran risiko. Oleh karena itu, perlindungan nilai melalui
penggunaan istrumen derivatif, khususnya Swap, merupakan fenomena
menarik untuk menentukan pengenaan pajaknya.
Wajib Pajak dapat menggunakan Swap jenis interest rate swap. Interest
rate swap merupakan transaksi pertukaran sifat bunga, dengan satu pihak
setuju untuk membayar kepada pihak lain dengan jumlah pembayaran yang
telah disetujui bersama. Karakterisasi penghasilan merupakan permasalahan
yang timbul dalam transaksi Swap.Terdapat kecenderungan bahwa fiskus
mengklasifikasikan penghasilan dari transaksi Swap sebagai penghasilan
bunga, padahal transaksi Swap bukan transaksi pinjam meminjam.
Untuk itu, dalam makalah ini penulis ingin membahas secara singkat apa
itu SWAP. Sehingga menambah pengetahuan dan wawasan bagi yang
membacanya.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka dapat diperoleh rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud SWAP?
2. Apa yang dimaksud SWAP tingkat bunga dan SWAP obligasi?
3. Bagaimana SWAP substitusi?
4. Bagaimana pengukuran ketentuan SWAP substitusi?
5. Bagaimana SWAP pada Bank dan LKBBI di Indonesia?
2

C. Tujuan Masalah
Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan pembuatan makalah ini sebagai
berikut:
1. Mengetahui pengertian SWAP.
2. Mengetahui SWAP tingkat bunga dan SWAP obligasi.
3. Mengetahui SWAP substitusi.
4. Mengetahui pengukuran ketentuan SWAP substitusi.
5. Mengetahui SWAP pada Bank dan LKBBI di Indonesia.
3

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian SWAP
Menurut Bahasa Swap berarti barter atau pertukaran yang mana kata Swap
sendiri berasal dari bahasa inggris yang berarti pertukaran benda, valuta asing
(foreign Exchange) biasanya antara bank sentral dua Negara, efek, masing-
masing dengan jenis lain atau jenis yang sama dengan syarat lain misalnya
penjualan valas dollar dengan penyerahan sekarang dengan pembelian
kembali 3 bulan mendatang. Menurut keputusan direksi Bank Indonesia,
transaksi Swap adalah transaksi pertukaran dua valuta melalui pembelian
tunai dengan penjualan kembali secara berjangka.1
Swap merupakan produk derivatif atau lebih sering dikenal asset turunan
dari produk pasar modal, pasar keuangan, maupun forex market. Ketika
terdapat dua aliran kas dengan karakter berbeda maka saat itu terdapat
peluang diciptakannya sebuah kontrak untuk mempertukarkan aliran kas
tersebut, kontrak ini dikenal dengan swap. Atau swap adalah kontrak atau
perjanjian pertukaran arus kas yang berbeda antar kedua belah pihak. Untuk
kedua belah yang dimakud ini bisa perusahaan, bank, lembaga keuangan dan
peminjam yang berasal dari negara yang berbeda.
Swap disini pada dasarnya adalah serangkaian kontrak berjangka yang
berlaku (berjalan) dari waktu ke waktu selama suatu periode tertentu. SWAP
yang kita kenal dalam pasar derivatif adalah interest rate swap dan currency
swap. Swap berkembang karena adanya pasar swap yang tumbuh dan
berfungsi untuk meningkatkan interkoneksi antar sumber-sumber keuangan
secara global. Pasar global telah mengubah secara fundamental, mendasar,
dan cara-cara menganalisa kepuasan-kepuasan pengelolaan dana. Ini
merupakan hasil alamiah dari fakta bahwa swap menyediakan cara (jalan)
baru yang berbeda dalam mengelola asset maupun liabilities (kekayaan
maupun kewajiban).
Swap dapat pula digunakan untuk menurunkan biaya modal, menagement
risiko, dan memanfaatkan skala ekonomi. Dewasa ini swap diterima sebagai
1
Ahmad Kamaruddin, Dasar-dasar manajemen investasi dan portofolio (Jakarta: Rineka cipta,
2004)., hlm. 216.
4

suatu tehnik (cara) pembiayaan dari para finansial secara global. Swap dapat
juga digunakan sebagai alat arbitrase diantara berbagai pasar uang yang
berbeda-beda. Baik kreditur maupun debitur memiliki akses terhadap pasar
yang baru dengan mempergunakan tekhnologi swap dengan menciptakan
piranti-piranti sintesis.
Bisnis swap mula-mula diperkenalkan oleh ISDA (international swap
dealer assiciation inc) yang telah memiliki anggota sebanyak 150 orang.
Pasar modal dewasa ini ditandai dengan fluktuasi harga-harga. Harapan
lembaga-lembaga berubah sebagai tanggapan terhadap pergeseran-pergeseran
kondisi pasar. Swap memberi (menyediakan) cara atau sarana efektif bagi
lembaga untuk mengahadapi perubahan-perubahan harapan. Swap dapat
menutup atau mengunci setiap keuntungan dan minimasi kerugian potensial
yang tinggi. Currency swap maupun interest rate swap dimotivasi oleh
adanya keuntungan komparatif. Keuntungan komparatif mampu mendorong
para find manager untuk melakukan investasi diberbaga negara melalui
teknik mekanisasi swap. Interest rate swap terutama digunakan oleh bank-
bank dan lembaga-lembaga keuangan untuk nilai, risiko tingkat suku bunga.2
Jadi transaksi swap adalah tukar pakai suatu mata uang dalam waktu
tertentu (untuk jangka waktu itu dan jangka waktu yang akan datang) untuk
mata yang uang yang sama. Ini merupakan valuta dengan valuta lain yang
disertai dengan perjanjian untuk mengadakan penukaran yang sebaliknya di
masa yang akan datang.
B. SWAP Tingkat Bunga dan SWAP Obligasi
1. SWAP Tingkat Bunga
SWAP tingkat bunga adalah produk keuangan baru yang muncul pada
awal tahun 1980-an. SWAP digunakan peminjam untuk mengurangi risiko
biaya pinjaman atau usaha investor untuk meningkatkan tingkat
keuntungan asetnya. Swap tingkat bunga adalah kontrak antar dua pihak
untuk saling mempertukarkan arus kas dari mata uang yang sama, namun
berdasarkan tingkat bunga yang berbeda.

2
Fachmi Basyaib, Manajemen Risiko (Jakarta: PT Grasindo, 2007)., hlm. 269.
5

Suku bunga yang paling sering dijadikan induk dalam kontrak adalah
swap suku bunga US dolar yang fixed interest dengan floating rate. Indeks
floating rate yang biasa digunakan adalah indeks six month london inter
ank offer rate (LIBOR). Indeks LIBOR 6 bulan dengan wesel bayar bunga
mengambang, pembayaran bunga mengambang yang dilakukan oleh salah
satu pihak dan ditetapkan kembali pada tanggal pembayaran bunga sama
dengan bunga mengambang saat jatuh tempo. Biasanya nominal bunga
swap dolar adalah US$ 100 juta, dipertukarkan dengan 8,5% fixed untuk
LIBOR 6 bulan. Berbagai tingkat bunga jangka pendek (seperti suku
bunga surat perbendaharaan negara, suku bunga commercial paper, prime
rate dan sebagainya) kadang-kadang digunakan salah satu pihak sebagai
bunga yang mengambang dan ditambahkan pada LIBOR.
Dalam swap suku bunga tidak ada pertukaran pokok (national)
kontrak. Oleh sebab itu jumlah dan mata uang yang digunakan kedua
pihak adalah sama. Ketidakpastian pembayaran swap pada masa yang akan
datang tanggal t berasal dari perubahan floating rate yang ditetapkan
kembali pada tangga t-1, it-1. Pada tanggal t floating rate leg ditetapkan
pada Ct= it-1.
Dalam contoh, pihak yang melakukan swap terikat kontrak membayar
dengan fixed rate (nominal dalam juta dolar) dan menerima deng floating
rate Ct = 2 – 4,25. Kalau angka itu tidak positif maka harus membayar
jumlah tersebut kepada pihak lawannya (pada kontrak tertulis membayar
floating dan menerima fixed). Kadang-kadang kontrak swap suku bunga
memiliki semacam opsi laba atau rugi.3
Contoh interest rate swap: Perusahaan Indofood melakukan
peminjaman kepada Bank mandiri sebesar 500 juta, dengan tingkat suku
bunga mengambang ( LIBOR + 1 ) per tahun. Untuk mengantisipasi
adanya perubahan tingkat suku bunga dimasa yang akan datang.
Perusahaan Indofood melakukan kontrak interest rate swap dengan Bank
Mandiri dengan suku bunga tetap sebesar 7,5% . bila suku bunga LIBOR
8%, maka tingkat suku bunga mengambang menjadi 8%  + 1% menjadi
3
Hinsa siahaan, seluk beluk perdagangan instrumen derivatif (Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2008)., hlm 295.
6

9%, Perusahaan Indofood tetap membayar bunga sebesar 7,5%. Dengan


demikian terdapat keuntungan sebesar 9% - 7,5% = 1,5%4
Contoh lainnya yaitu Manajemen PT. A mengantisipasi akan kenaikan
tingkat bunga karena itu, ingin memperoleh pinjaman 4 tahun dengan
tingkat bunga tetap. PT.A dapat memperoleh uang pada pasar obligasi
bunga tetap dengan suatu jumlah (disebut all-in) biaya berdasarkan 80
poin basis di atas bunga US Treasury notes, diasumsikan sekarang
bunganya sebesar 9% (atau 9.8% = 9% + (80/100x100%).
Alternatif lain, melalui pinjaman “revolving” dari bank, PT A dapat
memperoleh pinjaman jangka pendek LIBOR dan melakukan perjanjian
pinjamannya atas bunga mengambang setiap 30 hari selama 4 tahun.
Manajemen PT. B berada pada situasi yang berbeda, mereka
memprediksi hal yang sebaliknya dari manajemen PT.A. PT.B
memperkirakan tingkat bunga menurun dan karena itu, ingin
memperpendek kewajibannya dengan menggulirkan pinjamannya tingkat
bunga yang lebih rendah seperti yang mereka perkirakan.
PT. B sekarang membayar 9% bunga atas obligasi 4 tahunnya. PT. B
dapat meminjam pada pasar jangka pendek dengan bunga sama dengan
LIBOR + 15/100 dari 1 persen. PT. B masih harus membayar nominal
pinjamannya kepada pemegang obligasinya, karena obligasi itu tidak dapat
ditarik kembali berdasarkan ketentuan emisi obligasi tanpa jaminan.
Disini ada kasus yang menarik bagi kedua belah pihak. Departemen
swap suatu bank bersedia mengatur tingkat bunga swap antara PT.A
dengan PT.B. PT A dengan senang hati berjanji untuk membayar PT.B
swap bunga tetap 9,6% per tahun selama 4 tahun. Dalam transaksi, PT. B
juga bersedia membayar PT. A atas dasar paket LIBOR.

Arus Kas Tingkat Bunga Swap Antara PT. A dengan PT B

PT. A PT. B
4
http://empatcerita.blogspot.com/2014/09/swap.html?m=1 diakses pada tanggal 20 April 2020
7

Membayar bunga mengambang Membayar


bunga LIBOR + 15 BP tetap 9,5 %

Lending Bank Investor


Obligasi
Perbedaan alterntif pinjaman PT. A dan PT B
Tanpa Swap Dengan Swap Penghematan
Bersih
PT A 9,8% 9,6% 20 BP
PT B LIBOR + 15 BP LIBOR 15 BP

PT. A, yang terbaik ialah dengan meminjam pada bunga tetap karena
berpikir tingkat bunga akan meningkat. PT. B memperkirakan tingkat
bunga akan turun, akan menguntungkan meminjam dengan bunga
mengambang.
Tingkat bunga swap memungkinkan kedua pihak untuk meminjam
dipasar, dimana keuntungan tingkat bunga relatif dan mengurangi biaya
dana secara efektif sementara masih memperoleh perlindungan perubahan
tingkat bunga.
PT. B menghemat 15 BP karena tidak meminjam dana jangka pendek
dari bank komorsial, Bear juga menghemat 10 BP lainnya karena
menerima swap yang berkaitan dengan meminjam pada tingkat bunga
9,6%, tetapi membayar pemegang obligasinya hanya 9,5%.
PT A menghemat 20 BP karena membayar kepada B dengan bunga
swap 9,6% sebagai gantinya meminjam pada pasar obligasi dengan bunga
9,8%. Setiap perusahaan telah berhasil menata perlindungan tingkat bunga,
dipercayai akan demikian pula yang akan terjadi masa mendatang.
A memiliki biaya tetap atas dananya untuk 4 tahun, jika tingkat bunga
naik seperti diperkirakan. PT A terlindungi dari kenaikan biaya
keuntungan.
8

Pada saat yang sama B mampu memperpendek kewajibannya dan disini


membayar tingkat bunga jangka pendek yang akan dilakukan setiap 30
hari. Kedua pihak memperoleh manfaat dari pertukaran. Selanjutnya tidak
ada perusahaan yang mengubah neracanya.
Swap tingkat bunga bukanlah spekulasi, tetapi beberapa resiko
kegagalan masih melekat. PT B gagal memenuhi kewajiban membayar
bunga mengambang kepada PT A dimana masih 2 tahun sampai kontrak
swap selesai, juga diasumsikan tingkat bunga pasar meningkat.
PT A dapat masuk ke dalam kontrak baru dan dengan patner baru yang
mau membayar bunga tetap 10%, 40 BP lebih besar daripada tigkat bunga
semula 9,6%. PT A menuntut untuk menutup kenaikan biaya bunga 10% -
9,6% atau 10 BP setiap tahun selama 2 tahun dari kesalahan Bear.
Bagaimanapun jika Bulling tidak mampu memperoleh kompensasi atas
kerugiannya, kerugian itu tidak akan membahayakan PT. A
Di Amerika, kontrak swap sudah standar, yang diterbitkan oleh
Asosiasi Pedagang Swap International (International Swap Dealers
Association). Seperti kasus di atas, kesepakatan untuk menangani swap
lebih luas. Misalnya, sekarang sudah ada instrumen baru yaitu Opsi swap.5
2. SWAP Obligasi
Swap obligasi biasanya bersifat spekulasi. Melibatkan pembelian dan
penjualan dari sejumlah obligasi yang sama dalam usaha untuk
meningkatkan return portofolio obligasi. Istilah obligasi yang dijual
disebut TBS (to be sold) atau Obligasi TBS dan obligasi yang dibeli
disebut TBP (to be purchased) atau Obligasi TBP.
Swap obligasi biasanya dilakukan untuk mengambil keuntungan dari
perubahan kondisi pasar atau karakteristik investasi yang lebih
menguntungkan. Misalnya, swap sering dilakukan untuk memperpanjang

5
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.academia.edu/
35073984/
PENGERTIAN_SWAP_KEL_7&ved=2ahUKEwjsnqzj2OvoAhWJfn0KHZKRDnEQFjAEegQIC
hAB&usg=AOvVaw2TANLQE5DutobCKgFtwGyB&cshid=1586998796188 diakases pada
tanggal 20 April 2020.
9

atau memperpendek jatuh tempo ketika investor mengubah persepsi


mereka tentang harga di masa depan.6
C. SWAP Substitusi
Swap Substitusi adalah tipe sederhana dari swap obligasi. Swap Substitusi
melibatkan obligasi yang bersubstitusi sempurna, pada setiap aspek kecuali
harganya (ekuivalen, bunga sampai jatuh tempo) Untuk obligasi yg
bersubstitusi sempurna, obligasi TBS dan TBP harus identik peringkat
kualitasnya, masa jatuh tempo, pembayaran kupon bunga, provisi, dana
pelunasan, sifat call dan aspek lain.
Semua Swap obligasi didasarkan atas hukum satu harga (law of one price)
yang menetapkan bahwa semua barang tidak dapat dijual pada harga yang
berbeda. Jika suatu saat muncul disparitas harga antara barang yang
homogen, ini tidak akan berlangsung lama, karena arbitrase akan membeli
barang homogen tersebut dari pemasok yang paling rendah dan menjualnya
kepada penawar tertinggi sepanjang keuntungan masih memungkinkan.
Arbitrase secara terus menerus sampai penjual terendah menawarkan
keatas dan atau pembeli tertinggi menurunkan harga ke bawah pada titik
dimana harga penawaran tertinggi dan terendah berimbang.
Misalnya Swaper obligasi memiliki TBS yang jatuh tempo 30 tahun,
bunga kupon 7% jika dipegang sampai jatuh tempo. Harga sekarang, nominal
dan bunga kuponnya sama sampai jatuh tempo (YTM = yield to maturity)
Broker Swaper obligasi akan senang untuk menemukan pihak penerbit
obligasi lainnya dengan suatu perusahaan ekuivalen yang identik atas TBS.
Apa yang dalam ekonomi disebut pasar tidak sempurna atau swaper
obligasi tidak mampu mengamati bahwa obligasi TBS tidak sesungguhnya
substitusi sempurna untuk obligasi TBP, harga TBP 7,10%. Sepuluh BP (10
basis point) ada kesempatan diperoleh dari perbedaan obligasi identik yang
akan memotivasi untuk timbulnya swap. Arbitrase ini akan terus menerus
menguntung kan sampai the low of one price terpenuhi.

D. Pengukuran Ketentuan SWAP Substitusi


6
Zulfikar, Pengantar Pasar Modal Dengan Pendekatan Statistika (Yogyakarta: Deepublish,
2016)., hlm. 389.
10

Swap obligasi akan dilakukan karena beberapa investor obligasi menilai


keuntungan dimasa mendatang sebagaimana harga obligasi TBP harus sama
dengan harga obligasi TBS. Waktu yang tergulir sebelum harga-harga kedua
swap obligasi menjadi berimbang disebut workout time. Workout time akan
menjadi pendek misalnya, beberapa minggu jika swaper obligasi telah dapat
mendeteksi kebenaran pasar yang tidak sempurna karena itu secepatnya
terkoreksi oleh penyesuaian keuntungan arbitase. Atau workout time dapat
menjadi panjang dan tidak ada swaper obligasi yang “keliru”, dengan
sendirinya menjadi sama dengan nilai nominalnya.
Tidak ada orang yang tahu tentang waktu workout untuk swap
sebelumnya, karena swap sangat rumit. Disini workout time harus dibuat
dalam upaya untuk menghitung tambahan return yang diharapkan dari setiap
swap obligasi pontensial. Asumsikan workout 1 tahun untuk memudahkan
analisa swap subsitusi. Swap subsitusi untuk TBP 10 BP daripada obligasi
TBS yang identik. PV obligasi Rp. 987,70.
Untuk menyusun contoh konkretnya, diasumsikan keuntungan sama atau
7% selama 1 tahun workout. Jadi baik obligasi TBS maupun obligasi TBP
akan dijual pada nilai nominalnya Rp. 1.000 pada akhirnya workout. Karena
itu obligasi TBS akan menghasilkan 7% selama waktu workout.
Bagaimanapun obligasi TBP mengalami apresiasi harganya sebagaimana
hasil sampai jatuh temponya dari 7,1% menjadi 7% menyebabkan
keuntungannya digabungkan menjadi 8,9% selama 1 tahun workout time.
Dengan kata lain swap hipotesis menghasilkan 1,29 % atau 129 BP. Lihat
tabel perhitungan. Risiko yang melekat dalam swap obligasi. Jika workout
lebih panjang, kemudian capital gain akan menjadi menyebar selama
bertahun-tahun.
Risiko yang berhubungan dengan swap obligasi penting diperhatikan.
Swap harus memberikan gain yang cukup besar, karena Pembayaran komisi
broker obligasi yang dihasilkan dari swap dan Kompensasi swaper obligasi
untuk risiko yang ditanggungnya. Empat risiko yang terdapat pada swap
obligasi : pertama Workout time mungkin lebih panjang daripada perkiraan.
Ini akan menjadi rendahnya realisasi tambahan keuntungan. Kedua Spread
11

yield mungkin bergerak terbalik, contohnya, jika hasil spreaded pada contoh
swap subsitusi dibuka lebih dari 10 BP pada penutupan mendekati nol
sebagaimana diperkirakan swaper obligasi akan mengalami kerugian. Ketiga
Tingkat bunga umum mungkin berubah terbalik. Hasilnya swaper obligasi
akan terlindung dari kerugian. Bahkan jika spread yield mendekati nol seperti
diharapkan, kenaikan tingkat bunga akan menyebabkan semua obligasi 30
tahun akan jatuh harganya. Jika tingkat bunga diperkirakan naik, manajer
portofolio akan memindahkan memegang uang tunai atau obligasi dengan
jatuh tempo lebih singkat untuk meminimumkan kerugiannya. Dan keempat
Obligasi TBP mungkin bukan subsitusi obligasi TBS. Untuk penggunaan
swap subsitusi swap sebagai contoh lain, jika obligasi TBP secara intrinsik
lebih berisiko dari obligasi TBS, kemudian yield-nya tidak bisa diperkirakan
untuk menutup dan menghasilkan tambahan keuntungan.
Dengan demikian, swaper obligasi harus menganalisa dengan saksama
obligasi sebelum memasuki swap.
Kulkulasi keuntungan SWAP obligasi hipotesis
Asumsi :
Obligasi TBS adalah obligasi 30 tahun yang terus menerus dijual pada
harga nilai nominalnya sampai jatuh tempo, bunga 7%. Obligasi TBP dibeli
Rp. 987,70 untuk memperoleh keuntungan 7,5% selama 30 tahun, tetapi
harganya meningkat ke Rp. 1.000 sebagaimana yield-nya 7,1% jatuh menjadi
7% selama 1 tahun seesudah pembeliannya. Waktu workout 1 tahun. Semua
arus kas diinvestasikan kembali dengan bunga 7%
Keterangan Oblg. TBS Oblg.TBP

Invest. Awal obligasi Rp 1.000 Rp 987,70

Kupon tengah tahunan 35 70 70

Bunga 7% untuk 6 bulan pada kupon 1,23 1,23


pertama

Harga obligasi akhir tahun worksout 1.000 1.000

Jumlah uang pada akhir workout 1.071,23 1.071,23


12

Keuntungan per Rp investasi 0,07123 0,08458

Realisasi keuntungan majemuk tahunan 7% 8,29%

Jadi, kesimpulannya swap menghasilkan 129 BP dalam 1 tahun.7

E. SWAP Pada Bank dan LKBB di Indonesia


Di indonesia swap antara bank dan lembaga keuangan bukan bank diatur
berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 23/25, UD, dan sehubungan
dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 23/85/Kep/DIR tanggal
Februari 1991. Sesuai dengan surat keputusan di atas : swap adalah transaksi
pertukaran dua valuta melalui pembelian tunai dengan pnjualan kembali
secara berjangka dan penjualan tunai dengan pembelian kembali secara
berjangka. Transaksi swap dengan Bank Indonesia dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
1. Transaksi atas inisiatif bank yang dilakukan pada hari dan berjangka waktu
melebihi 12 (dua belas) bulan dengan maksimum 3 (tiga) tahun.
2. Transaksi swap atas inisiatif Bank Indonesia yang dilakukan secra bilateral
antara Bank Indonesia dengan bank atau LKBB persyaratan disepakati
bersama.8
Bank yang dimaksud adalah bank umum dan bank pembangunan yang
telah memperoleh surat penunjukan sebagai bank devisa. Sedangkan
Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) adalah lembaga keuangan yang
didirikan atas dasar Keputusan Mentri Keuangan No.
Kep-792/MK/IV/12/1970 tanggal 7 Desember 1970 tentang dengan
keputusan Mentri Keuangan No. Kep. 180/MK.01/1989 tanggal 25 Maret
1989.
Jenis transaksi swap yang dimaksud terdiri dari :
1. Swap sendiri, yaitu swap atas dana yang berasal dari pinjaman luar negeri
yang diterima oleh bank atau LKBB yang bersangkutan.
2. Swap ulang, yaitu swap atas swap yang dilakukan atara bank atau LKBB
dengan nasabahnya yang dananya berasal dari pinjaman luar negeri yang
7
Suherdi Judokusumo, Pengantar Derivative dalam Moneter Internasional (Jakarta: PT Grasindo,
2007)., hlm. 83.
8
Dahlan Siamat, Manajemen Lembanga Keuangan (Jakarta: lembaga penerbit fakultas UI, 2007).,
hlm. 184.
13

diterima nasabah untuk swap ulang dimaksud digunakan untuk keperluan


investasi di Indonesia.
Tansaksi swap hanya dilakukan dalam US (US dollar) terhadap rupiah
dengan kelipatan USD 10.000 dengan ketentuan bahwa perhitungan kurs
pada saat penutupan transaksi menggunakan kurs beli bank Indonesia. Bank
Indonesia dapat pula melakukan swap dalam jenis valuta lain apabila
dianggap perlu. Ketentuan premi swap dan swap ulang :
1. Premi swap ditentukan dalam 4 (empat) kelompok jangka waktu yaitu :
Jangka Waktu Premi Swap
Lebih dari 1 bulan s.d 3 bulan 3 bulan
Lebih dari 3 bulan s.d 6 bulan 6 bulan
Lebih dari 6 bulan s.d 12 bulan 12 bulan
Lebih dari 12 bulan 12 bulan
2. Ketentuan lain mengenai premi swap dan swap ulang adalah sebagai
berikut :
a. Premi detetapkan secara periodik atas dasar perbedan suku bunga di
dalam dan luar negeri.
b. Dalam hal bank atau LKBB yang menerima swap dari nasabahnya
melakukan swap ulang ke Bank Indonesia, maka besarnya margin
maksimum yang dapat diterima oleh bank atau LKBB dari nasabah
ditentukan oleh Bank Indonesia dari waktu ke waktu dan untuk
sementara ini ditetapkan 1/8% per tahun. Dengan demikian, maka:
1) Apabila Bank atau LKBB mengenakan premi kepada nasabah lebih
rendah atau sama dengan premi tersebut pada a diatas ditambah
dengan 1/8%, maka bank atau LKBB yang bersangkutan akan
dikenakan premi oleh Bank Indonesia sebesar premi swap tersebut
pada b di atas.
2) Dalam hal bank atau LKBB mengenakan premi kepada nasabah
lebih tinggi dari premi tersebut a ditambah 1/8%, maka bank atau
LKBB yang bersangkutan akan dikenakan premi oleh Bank
14

Indonesia sebesar premi swap yang dikenakan terhadap nasabah


tersebut dikurangi 1/8%.9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Swap adalah kontrak atau perjanjian pertukaran arus kas yang berbeda
antar kedua belah pihak. Untuk kedua belah yang dimakud ini bisa
perusahaan, bank, lembaga keuangan dan peminjam yang berasal dari
negara yang berbeda.
2. SWAP tingkat bunga adalah produk keuangan baru yang muncul pada
awal tahun 1980-an. SWAP digunakan peminjam untuk mengurangi risiko
biaya pinjaman atau usaha invesor untuk meningkatkan tingkat
keuntungan asetnya. Swap tingkat bunga adalah kontrak antar dua pihak
untuk saling mempertukarkan arus kas dari mata uang yang sama, namun
berdasarkan tingkat bunga yang berbeda.
3. Swap obligasi biasanya bersifat spekulasi. Melibatkan pembelian dan
penjualan dari sejumlah obligasi yang sama dalam usaha untuk
meningkatkan return portofolio obligasi. Swap obligasi biasanya dilakukan
untuk mengambil keuntungan dari perubahan kondisi pasar atau
karakteristik investasi yang lebih menguntungkan.
4. Swap Substitusi adalah tipe sederhana dari swap obligasi. Swap Substitusi
melibatkan obligasi yang bersubstitusi sempurna, pada setiap aspek
kecuali harganya (ekuivalen, bunga sampai jatuh tempo) Untuk obligasi yg
bersubstitusi sempurna, obligasi TBS dan TBP harus identik peringkat
kualitasnya, masa jatuh tempo, pembayaran kupon bunga, provisi, dana
pelunasan, sifat call dan aspek lain.
5. Di Indonesia swap antar bank dan LKBB diatur berdasarkan SE B.I No.
23/25/UD dan sehubungan dengan SK B.I No. 23/85/Kep/Dir tanggal 28
Pebruari 1991. Sesuai SK BI tsb. diatas, Swap adalah transaksi pertukaran
dua valuta melalui pembelian tunai dengan penjualan kembali secara
9
https://www.google.com/amp/s/slideplayer.info/amp/2659096/ diakses pada tanggal 20 April
2020
15

berjangka dan penjualan tunai dengan pembelian kembali secara


berjangka.

B. Saran
Dari adanya pembahasan tentang SWAP tersebut, penulis menyarankan
agar pembaca bisa memanfaatkan makalah ini untuk dijadikan pedoman dan
bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Menyadari penulis masih
jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail
dalam menjelaskan tentang makalah ini dengan sumber-sumber yang lebih
banyak yang tentunya dapat dipertanggung jawabkan.
16

DAFTAR PUSTAKA

Basyaib, Fachmi. Manajemen Risiko. Jakarta: PT Grasindo, 2007.

Judokusumo, Suherdi. Pengantar Derivative dalam Moneter


Internasional. Jakarta: PT Grasindo, 2007.

Kamaruddin, Ahmad. Dasar-dasar manajemen investasi dan portofolio.


Jakarta: Rineka cipta, 2004.

Siahaan, Hinsa. seluk beluk perdagangan instrumen derivatif. Jakarta: PT


Elex Media Komputindo, 2008.

Siamat, Dahlan. Manajemen Lembanga Keuangan. Jakarta: lembaga


penerbit fakultas UI, 2007.

Zulfikar, Pengantar Pasar Modal Dengan Pendekatan Statistika .


Yogyakarta: Deepublish, 2016.

http://empatcerita.blogspot.com/2014/09/swap.html?m=1 diakses pada


tanggal 20 April 2020
https://www.google.com/amp/s/slideplayer.info/amp/2659096/ diakses
pada tanggal 20 April 2020
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://
www.academia.edu/35073984/
PENGERTIAN_SWAP_KEL_7&ved=2ahUKEwjsnqzj2OvoAhWJfn0KH
ZKRDnEQFjAEegQIChAB&usg=AOvVaw2TANLQE5DutobCKgFtwGy
B&cshid=1586998796188 diakases pada tanggal 20 April 2020.
17

Anda mungkin juga menyukai