SWAP
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajamen Investasi dan Pasar
Modal yang diampu oleh Bapak Sholehuddin, LC.M.M
KATA PENGANTAR
Akhirnya kritik dan saran yang bersifat membangun kami harapkan dari semua
pihak demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
semua pihak yang berkepentingan.
Kelompok 6
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
A. Pengertian SWAP.........................................................................................3
B. SWAP Tingkat Bunga dan SWAP Obligasi..................................................4
C. SWAP Substitusi...........................................................................................9
D. Pengukuran Ketentuan SWAP Substitusi.....................................................10
E. SWAP pada Bank dan LKBBI di Indonesia.................................................12
BAB III PENUTUP.............................................................................................14
A. Kesimpulan..................................................................................................14
B. Saran …………............................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................16
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengunaan mata uang asing memang cukup rentan terhadap risiko
fluktuasi nilai tukar mata uang dan tingkat suku bunga. Untuk melindungi
aktiva atau pasiva yang rentan terhadap perubahan nilai tukar mata uang dan
tingkat suku bunga, Wajib Pajak dapat menggunakan instrumen keuangan
derivatif Swap. Melalui instrumen keuangan derivatif Swap, risiko kerugian
akibat perubahan-perubahan tersebut dapat dihindari atau diperkecil. Bahkan
dengan lindung nilai (hedging), Wajib Pajak dapat menciptakan keuntungan
melalui pergeseran risiko. Oleh karena itu, perlindungan nilai melalui
penggunaan istrumen derivatif, khususnya Swap, merupakan fenomena
menarik untuk menentukan pengenaan pajaknya.
Wajib Pajak dapat menggunakan Swap jenis interest rate swap. Interest
rate swap merupakan transaksi pertukaran sifat bunga, dengan satu pihak
setuju untuk membayar kepada pihak lain dengan jumlah pembayaran yang
telah disetujui bersama. Karakterisasi penghasilan merupakan permasalahan
yang timbul dalam transaksi Swap.Terdapat kecenderungan bahwa fiskus
mengklasifikasikan penghasilan dari transaksi Swap sebagai penghasilan
bunga, padahal transaksi Swap bukan transaksi pinjam meminjam.
Untuk itu, dalam makalah ini penulis ingin membahas secara singkat apa
itu SWAP. Sehingga menambah pengetahuan dan wawasan bagi yang
membacanya.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka dapat diperoleh rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud SWAP?
2. Apa yang dimaksud SWAP tingkat bunga dan SWAP obligasi?
3. Bagaimana SWAP substitusi?
4. Bagaimana pengukuran ketentuan SWAP substitusi?
5. Bagaimana SWAP pada Bank dan LKBBI di Indonesia?
2
C. Tujuan Masalah
Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan pembuatan makalah ini sebagai
berikut:
1. Mengetahui pengertian SWAP.
2. Mengetahui SWAP tingkat bunga dan SWAP obligasi.
3. Mengetahui SWAP substitusi.
4. Mengetahui pengukuran ketentuan SWAP substitusi.
5. Mengetahui SWAP pada Bank dan LKBBI di Indonesia.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian SWAP
Menurut Bahasa Swap berarti barter atau pertukaran yang mana kata Swap
sendiri berasal dari bahasa inggris yang berarti pertukaran benda, valuta asing
(foreign Exchange) biasanya antara bank sentral dua Negara, efek, masing-
masing dengan jenis lain atau jenis yang sama dengan syarat lain misalnya
penjualan valas dollar dengan penyerahan sekarang dengan pembelian
kembali 3 bulan mendatang. Menurut keputusan direksi Bank Indonesia,
transaksi Swap adalah transaksi pertukaran dua valuta melalui pembelian
tunai dengan penjualan kembali secara berjangka.1
Swap merupakan produk derivatif atau lebih sering dikenal asset turunan
dari produk pasar modal, pasar keuangan, maupun forex market. Ketika
terdapat dua aliran kas dengan karakter berbeda maka saat itu terdapat
peluang diciptakannya sebuah kontrak untuk mempertukarkan aliran kas
tersebut, kontrak ini dikenal dengan swap. Atau swap adalah kontrak atau
perjanjian pertukaran arus kas yang berbeda antar kedua belah pihak. Untuk
kedua belah yang dimakud ini bisa perusahaan, bank, lembaga keuangan dan
peminjam yang berasal dari negara yang berbeda.
Swap disini pada dasarnya adalah serangkaian kontrak berjangka yang
berlaku (berjalan) dari waktu ke waktu selama suatu periode tertentu. SWAP
yang kita kenal dalam pasar derivatif adalah interest rate swap dan currency
swap. Swap berkembang karena adanya pasar swap yang tumbuh dan
berfungsi untuk meningkatkan interkoneksi antar sumber-sumber keuangan
secara global. Pasar global telah mengubah secara fundamental, mendasar,
dan cara-cara menganalisa kepuasan-kepuasan pengelolaan dana. Ini
merupakan hasil alamiah dari fakta bahwa swap menyediakan cara (jalan)
baru yang berbeda dalam mengelola asset maupun liabilities (kekayaan
maupun kewajiban).
Swap dapat pula digunakan untuk menurunkan biaya modal, menagement
risiko, dan memanfaatkan skala ekonomi. Dewasa ini swap diterima sebagai
1
Ahmad Kamaruddin, Dasar-dasar manajemen investasi dan portofolio (Jakarta: Rineka cipta,
2004)., hlm. 216.
4
suatu tehnik (cara) pembiayaan dari para finansial secara global. Swap dapat
juga digunakan sebagai alat arbitrase diantara berbagai pasar uang yang
berbeda-beda. Baik kreditur maupun debitur memiliki akses terhadap pasar
yang baru dengan mempergunakan tekhnologi swap dengan menciptakan
piranti-piranti sintesis.
Bisnis swap mula-mula diperkenalkan oleh ISDA (international swap
dealer assiciation inc) yang telah memiliki anggota sebanyak 150 orang.
Pasar modal dewasa ini ditandai dengan fluktuasi harga-harga. Harapan
lembaga-lembaga berubah sebagai tanggapan terhadap pergeseran-pergeseran
kondisi pasar. Swap memberi (menyediakan) cara atau sarana efektif bagi
lembaga untuk mengahadapi perubahan-perubahan harapan. Swap dapat
menutup atau mengunci setiap keuntungan dan minimasi kerugian potensial
yang tinggi. Currency swap maupun interest rate swap dimotivasi oleh
adanya keuntungan komparatif. Keuntungan komparatif mampu mendorong
para find manager untuk melakukan investasi diberbaga negara melalui
teknik mekanisasi swap. Interest rate swap terutama digunakan oleh bank-
bank dan lembaga-lembaga keuangan untuk nilai, risiko tingkat suku bunga.2
Jadi transaksi swap adalah tukar pakai suatu mata uang dalam waktu
tertentu (untuk jangka waktu itu dan jangka waktu yang akan datang) untuk
mata yang uang yang sama. Ini merupakan valuta dengan valuta lain yang
disertai dengan perjanjian untuk mengadakan penukaran yang sebaliknya di
masa yang akan datang.
B. SWAP Tingkat Bunga dan SWAP Obligasi
1. SWAP Tingkat Bunga
SWAP tingkat bunga adalah produk keuangan baru yang muncul pada
awal tahun 1980-an. SWAP digunakan peminjam untuk mengurangi risiko
biaya pinjaman atau usaha investor untuk meningkatkan tingkat
keuntungan asetnya. Swap tingkat bunga adalah kontrak antar dua pihak
untuk saling mempertukarkan arus kas dari mata uang yang sama, namun
berdasarkan tingkat bunga yang berbeda.
2
Fachmi Basyaib, Manajemen Risiko (Jakarta: PT Grasindo, 2007)., hlm. 269.
5
Suku bunga yang paling sering dijadikan induk dalam kontrak adalah
swap suku bunga US dolar yang fixed interest dengan floating rate. Indeks
floating rate yang biasa digunakan adalah indeks six month london inter
ank offer rate (LIBOR). Indeks LIBOR 6 bulan dengan wesel bayar bunga
mengambang, pembayaran bunga mengambang yang dilakukan oleh salah
satu pihak dan ditetapkan kembali pada tanggal pembayaran bunga sama
dengan bunga mengambang saat jatuh tempo. Biasanya nominal bunga
swap dolar adalah US$ 100 juta, dipertukarkan dengan 8,5% fixed untuk
LIBOR 6 bulan. Berbagai tingkat bunga jangka pendek (seperti suku
bunga surat perbendaharaan negara, suku bunga commercial paper, prime
rate dan sebagainya) kadang-kadang digunakan salah satu pihak sebagai
bunga yang mengambang dan ditambahkan pada LIBOR.
Dalam swap suku bunga tidak ada pertukaran pokok (national)
kontrak. Oleh sebab itu jumlah dan mata uang yang digunakan kedua
pihak adalah sama. Ketidakpastian pembayaran swap pada masa yang akan
datang tanggal t berasal dari perubahan floating rate yang ditetapkan
kembali pada tangga t-1, it-1. Pada tanggal t floating rate leg ditetapkan
pada Ct= it-1.
Dalam contoh, pihak yang melakukan swap terikat kontrak membayar
dengan fixed rate (nominal dalam juta dolar) dan menerima deng floating
rate Ct = 2 – 4,25. Kalau angka itu tidak positif maka harus membayar
jumlah tersebut kepada pihak lawannya (pada kontrak tertulis membayar
floating dan menerima fixed). Kadang-kadang kontrak swap suku bunga
memiliki semacam opsi laba atau rugi.3
Contoh interest rate swap: Perusahaan Indofood melakukan
peminjaman kepada Bank mandiri sebesar 500 juta, dengan tingkat suku
bunga mengambang ( LIBOR + 1 ) per tahun. Untuk mengantisipasi
adanya perubahan tingkat suku bunga dimasa yang akan datang.
Perusahaan Indofood melakukan kontrak interest rate swap dengan Bank
Mandiri dengan suku bunga tetap sebesar 7,5% . bila suku bunga LIBOR
8%, maka tingkat suku bunga mengambang menjadi 8% + 1% menjadi
3
Hinsa siahaan, seluk beluk perdagangan instrumen derivatif (Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2008)., hlm 295.
6
PT. A PT. B
4
http://empatcerita.blogspot.com/2014/09/swap.html?m=1 diakses pada tanggal 20 April 2020
7
PT. A, yang terbaik ialah dengan meminjam pada bunga tetap karena
berpikir tingkat bunga akan meningkat. PT. B memperkirakan tingkat
bunga akan turun, akan menguntungkan meminjam dengan bunga
mengambang.
Tingkat bunga swap memungkinkan kedua pihak untuk meminjam
dipasar, dimana keuntungan tingkat bunga relatif dan mengurangi biaya
dana secara efektif sementara masih memperoleh perlindungan perubahan
tingkat bunga.
PT. B menghemat 15 BP karena tidak meminjam dana jangka pendek
dari bank komorsial, Bear juga menghemat 10 BP lainnya karena
menerima swap yang berkaitan dengan meminjam pada tingkat bunga
9,6%, tetapi membayar pemegang obligasinya hanya 9,5%.
PT A menghemat 20 BP karena membayar kepada B dengan bunga
swap 9,6% sebagai gantinya meminjam pada pasar obligasi dengan bunga
9,8%. Setiap perusahaan telah berhasil menata perlindungan tingkat bunga,
dipercayai akan demikian pula yang akan terjadi masa mendatang.
A memiliki biaya tetap atas dananya untuk 4 tahun, jika tingkat bunga
naik seperti diperkirakan. PT A terlindungi dari kenaikan biaya
keuntungan.
8
5
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.academia.edu/
35073984/
PENGERTIAN_SWAP_KEL_7&ved=2ahUKEwjsnqzj2OvoAhWJfn0KHZKRDnEQFjAEegQIC
hAB&usg=AOvVaw2TANLQE5DutobCKgFtwGyB&cshid=1586998796188 diakases pada
tanggal 20 April 2020.
9
yield mungkin bergerak terbalik, contohnya, jika hasil spreaded pada contoh
swap subsitusi dibuka lebih dari 10 BP pada penutupan mendekati nol
sebagaimana diperkirakan swaper obligasi akan mengalami kerugian. Ketiga
Tingkat bunga umum mungkin berubah terbalik. Hasilnya swaper obligasi
akan terlindung dari kerugian. Bahkan jika spread yield mendekati nol seperti
diharapkan, kenaikan tingkat bunga akan menyebabkan semua obligasi 30
tahun akan jatuh harganya. Jika tingkat bunga diperkirakan naik, manajer
portofolio akan memindahkan memegang uang tunai atau obligasi dengan
jatuh tempo lebih singkat untuk meminimumkan kerugiannya. Dan keempat
Obligasi TBP mungkin bukan subsitusi obligasi TBS. Untuk penggunaan
swap subsitusi swap sebagai contoh lain, jika obligasi TBP secara intrinsik
lebih berisiko dari obligasi TBS, kemudian yield-nya tidak bisa diperkirakan
untuk menutup dan menghasilkan tambahan keuntungan.
Dengan demikian, swaper obligasi harus menganalisa dengan saksama
obligasi sebelum memasuki swap.
Kulkulasi keuntungan SWAP obligasi hipotesis
Asumsi :
Obligasi TBS adalah obligasi 30 tahun yang terus menerus dijual pada
harga nilai nominalnya sampai jatuh tempo, bunga 7%. Obligasi TBP dibeli
Rp. 987,70 untuk memperoleh keuntungan 7,5% selama 30 tahun, tetapi
harganya meningkat ke Rp. 1.000 sebagaimana yield-nya 7,1% jatuh menjadi
7% selama 1 tahun seesudah pembeliannya. Waktu workout 1 tahun. Semua
arus kas diinvestasikan kembali dengan bunga 7%
Keterangan Oblg. TBS Oblg.TBP
B. Saran
Dari adanya pembahasan tentang SWAP tersebut, penulis menyarankan
agar pembaca bisa memanfaatkan makalah ini untuk dijadikan pedoman dan
bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Menyadari penulis masih
jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail
dalam menjelaskan tentang makalah ini dengan sumber-sumber yang lebih
banyak yang tentunya dapat dipertanggung jawabkan.
16
DAFTAR PUSTAKA