Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PERJANJIAN INTERNASIONAL YANG DILAKUKAN

OLEH INDONESIA

KELOMPOK 3

DISUSUN OLEH :

1. KAYLA KHOERUNISA AZHAR (24)


2. LEVINA MARELDA PRASAYA (25)
3. MARCEL ONG WIJAYA (26)
4. MOHAMMAD IRYO NANDITO (27)
5. MUHAMMAD FATHAN RIZQY (28)
6. MUHAMMAD RYAN ANDIKA (29)
7. MUHAMMAD FADEL AZKA (30)
8. MUHAMMAD RAFI FAKHRI (31)
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini. Shalawat serta salam, senantiasa dilimpahkan kepada junjungan
kita, Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menyampaikan risalah-Nya
kepada kita semua.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
ibu Nurhikmah Kurniati selaku guru mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan awasan kami.

Namun dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat kami
harapkan guna memperbaiki makalah berikutnya.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................... ......

KATA PENGANTAR ...........................................................................

DAFTAR ISI..........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................


B. Permasalahan ...............................................................................
C. Tujuan ...........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Perjanjian Internasional ..........................................


B. Macam-macam Perjanjian Internasional ..................................
C. Tahap-tahap Dalam Membuat Perjanjian Internasional ........

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................
B. Saran .............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Traktat atau perjanjian internasional adalh sebuah perjanjian yang dibuat di bawah
hukum internasinal oleh beberapa pihak yang utamanya adalah negara, walaupun ada
juga perjanjian yang melibatkan organisasi internasional. Traktat merupakan salah
satu sumber hukum internasional.
Perjanjian internasional sendiri merupakan perjanjian dalam bentuk nama tertentu
yang diatur dalam hukum internasional yang dibuat secara tertulis serta menimbulkan
hak dan kewajiban di bidang hukum politik. Di Indonesia dasar hukum perjanjian
internasional terdapat pada pasal 38 ayat 1 Piagam Mahkamah Internasional yang
menyatakan perjanjian internasional harus diadakan oleh subjek hukum internasional
yang menjadi anggota masyarakat internasional.
Dalam Konperensi Wina tahun 1969 telah berhasil disepakati sebuah naskah
perjanjian yang dikenal dengan nama “Viena Convention on the Law of Treaties” atau
Konvensi Wina yang berisi tentang Hukum Perjanjian tahun 1969. Konperensi Wina
ini diadakan atas prakarsa Perserikata Bangsa-Bangsa dan naskah rancangan konvensi
disusun oleh Panitia Hukum Internasional/International Law Commission (ILC) yaitu
sebuah panitia ahli dan dibentuk berdasarkan Resolusi Majelis Umum PBB
No.174/II/1947.
Memasuki era modern seperti saat ini, perjanjian internasional memainkan peranan
yang sangat penting dalam mengatur kehidupan dan pergaulan antar negara.
Kerjasama antar negara saat ini sudah tidak dapat lagi dihindarkan, dengan bentuk
kehidupan yang kompleks sangat rentan untuk terjadinya perselisihan antar sesama
manusia. Sehingga untuk menghindari adanya perselisihan masyarakat internasional
harus bertumpu pada norma atau aturan yang berlaku. Aturan yang dibuat tidak hanya
untuk menghindari terjadinya perselisihan, namun juga digunakan untuk menciptakan
ketertiban, dan mengatur serta memelihara hubungan antar negara. Kemudian
perwujudan kerjasama tersebut dituangkan dalam bentuk perjanjian.
Batas-batas teritorial suatu negara nasional kini tidak lagi menjadi penghalang bagi
berbagai aktivitas ekonomi yang semakin pesat. Dalam perkembangan kehidupan
bersama manusia yang cenderung semakin tidak mengenal batas negara ini, boleh
menjadi kesepakatan antara negara-negara dalam menyelesaikan berbagai persoalan
yang dituangkan dalam bentuk perjanjian internasional yang dijadikan sumber hukum
yang semakin penting. Karena semakin banyak masalah transnasional yang
memerlukan pengaturan yang jangkauannya hanya mungkin dilakukan dengan
instrumen perjanjian nasional. Hal ini disebabkan karena perjanjian internasioal sudah
berhasil menciptakan norma norma-norma hukum baru yang diperlukan untuk
mengatur hubungan antar negara dan anatar masyarakat negara-negara yang
volumenya semakin besar, intensitasnya semakin kuat, dan materinya semakin
kompleks.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan perjanjian internasiona ?


2. Jelaskan macam-macam perjanjian internasional !
3. Bagaimana tahapan dalam membuat perjanjian internasiona ?
4. Menguraikan beberapa istilah-istilah dalam perjanjian internasional
5. Menuliskan proses pengesahan perjanjian internasional di Indonesia
6. Menjelaskan kapan berlaku dan berakhirnya perjanjian internasional

C. Tujuan dan Manfaat

Tujuan :
Setelah melihat sedikit penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan
pembuatan makalah ini selain untuk memenuhi tugas juga bertujuan untuk
mengetahui hubungan internasional yang dijalankan negara kita tercinta yaitu negara
Indonesia. Selain itu juga berfungsi sebagai pengetahuan jenis-jenis perjanjian
internasional yag dilakukan oleh bebrapa negara. Serta bertujuan untuk :
1. Mengetahui pengertian hubungan internasional.
2. Mengetahui istilah-istilah yang digunakan dalam perjanjian internasional.
3. Mengetahui bagaimana tahap-tahap pembuatan perjanjian internasional.
4. Mengetahui hal-hal penting dalam proses pembuatan perjanjian internasiona.
5. Mengetahui kapan berlaku dan berakhirnya perjanjian internasional.
Manfaat :

1. Memahami secara luas dan mendalam mengenai pengertian hubungan


internasional.
2. Memahami secara luas dan mendalam mengenai apa saja istilah-istilah yang
digunakan dalam perjanjian internasional.
3. Memahami secara luas dan mendalam mengenai apa saja jenis-jenis perjanjian
internasional.
4. Memahami secara luas dan mendalam mengenai kapan berlaku dan berakhirnya
perjanjian internasional.
5. Memahami secara luas dan mendalam mengenai apa saja hal-hal penting dalam
proses pembuatan perjanjian internasional.
6. Memahami secara luas dan mendalam mengenai bagaimana tahat-tahap dalam
pembuatan perjanjian internasional.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perjanjian Internasional


Perjanjian Internasional adalah sebuah perjanjian yang dibuat di bawah hukum
internasional oleh beberapa pihak yang berupa negara atau organisai internasional.
Sebuah perjanjian internasional dibuat oleh beberapa pihak yang mengatur hak dan
kewajiban masing-masing pihak.
Pengertian Perjanjian Internasional Menurut Para Ahli :
Berikut ini adalah beberapa pengertian perjanjian internasional yang dituturkan oleh
para ahli :
a. Prof Dr. Mochtar Kusuma Atmadja SH.LL.M
Perjanjian Internasional adalah perjanjian yang dipersiapkan antar bangsa yang
ada tujuan untuk membikin akibat-akibat tertentu.
b. Oppenheimer-Lauterpacht
Dalam bukunya yang berjudul International Law, Oppenheimer mendefinisikan
perjanjian internasional sebagai “International treaties are states, creating legal
rights and obligations between the parties” atau perjanjain internasional adalah
melibatkan negara-negara yang menciptakan hak dan kewajiaban diantara pihak-
pihak yang meambuat perjanjian tersebut.
c. Georg Schwarzenberger
Perjanjian Internasional adalah suatu persetujuan selang subjek-subjek hukum
internasional yang menimbulkan kewajiban-kewajiban yang mengikat dalam
hukum internasional.
d. Michel Velly
Perjanjian Internasional adalah sebuah perjanjian yang melibatkan dua atau lebih
negara atau subjek internasional dan diatur dalam hukum internasional.
B. Macam-macam perjanjian internasional

1. perjanjian internasional ditinjau dari jumlah pesertanya

2. perjanjian bilateral (juga disebut perjanjian bipartit ) adalah perjanjian ketat antara dua
entitas negara . Ini merupakan kesepakatan yang dibuat melalui negosiasi antara dua pihak,
dibuat secara tertulis dan ditandatangani oleh perwakilan para pihak.

3. Perjanjian Internasional Multilateral yaitu, perjanjian internasional yang pesertanya atau


pihak pihak yang terkait dalam perjanjian itu lebih dari dua subjek hukum internasional. Sifat
kaidah hukum yang di lahirkan perjanjian itu bisa bersifat khusus ataupun bersifat umum.

4. Perjanjian internasional ditinjau dari kaidah hukum yang dilahirkan.

5. Treaty Contract, sebagai perjanjian khusus atau perjanjian tertutup, Perjanjian yang hanya
melahirkan kaidah hukum atau hak hak dan kewajiban kewajiban yang hanya berlaku kepada
pihak-pihak yang bersangkutan.

6. Law making treaty, sebagai perjanjian umum atau perjanjian terbuka, perjanjian perjanjian
yang di tinjau dari isi atau kaidah hukum yang dilahirkannya dapat di ikuti oleh subjek
hukum internasional lain, yang semula tidak ikut serta dalam pembuatan perjanjian itu.

7. perjanjian perjanjian internasional ditinjau dari prosedur atau tahapan pembentukan nya.

8. perjanjian internasional yang melalui dua tahap, perjanjian melalui dua tahap ini hanyalah
sesuai untuk masalah masalah yang menuntut perlaksanaanya segera diselesaikan. meliputi 2
tahap perundingan (negotiaton) dan tahap penandatanganan (signature).
9. perjanjian internasional yang melalui tiga tahap pada perjanjian internasional yang melalui
tiga tahap, sama dengan proses perjanjian internasional yang melalui dua tahap tetapi pada
tahap ketiga ada proses pengesahan ( ratification). perjanjian tersebut bukan untuk pengikatan
dari negara pendatang tetapi hanya berarti bahwa wakil-wakil para pihak yang bersangkutan
telah berhasil mencapai kata sepakat mengenai masalah yang dibahas.

C. Tahap-tahap dalam membuat perjanjian internasional


Perjanjian internasional biasanya dituangkan dalam bentuk struktur perjanjian
internasional yang lengkap dan dibuat melalui tiga tahap yaitu tahap perundingan,
tahap penandatanganan, dan tahap ratifikasi.

1. Perundingan (Negotiation)
Tahapan ini merupakan suatu penjajakan atau pembicaraan pendahuluan oleh
masing-masing pihak yang berkepentingan. Di dalam perundingan internasional
ini negara dapat diwakili oleh pejabat negara dengan membawa surat kuasa penuh
( full powers/ credentials), kecuali apabila dari semua peserta perundingan sudah
menentukan bahwa full-power tidak diperlukan. Pejabat negara yang dapat
mewakili negaranya dalam suatu perundingan tanpa harus membawa full power
adalah kepala negara, kepala pemerintah (perdana menteri), menteri luar negeri,
dan duta besar. 4 pejabat tersebut sudah sah mewakili negaranya karena jabatan
yang disandangnya.
2. Tahap penandatanganan (signature)
Tahap penandatanganan merupakan proses lebih lanjut dari tahap perundingan.
Tahap ini diakhiri dengan adanya penerimaan naskah (adoption of the text)
dengan pengesahan bunyi naskah (authentication of the text). Penerimaan naskah
isi dari perjanjian yaitu tindakan perwakilan negara dalam perundingan
internasional untuk menerima isi dari perjanjian nasional. Pengesahan bunyi
naskah dilakukan oleh para perwakilan negara yang ikut serta dalam perjanjian
tersebut.
3. Tahap ratifikasi (ratification)
Pengesahan atau ratifikasi adalah persetujuan terhadap rencana perjanjian
internasional agar menjadi suatu perjanjian yang berlaku bagi masing-masing
negara tersebut. Pengesahan suatu perjanjian internasional dilakukan berdasarkan
ketetapan yang telah disepakati oleh para pihak. Setelah penandatanganan naskah
perjanjian internasional yang dilakukan oleh para wakil negara peserta
perundingan, maka selanjutnya naskah perjanjian tersebut dibawa pulang ke
negaranya masing-masing untuk dipelajari dengan sesama untuk menjawab
pertanyaan, yaitu apakah isi perjanjian internasional tersebut sesudah sesuai
dengan kepentingan nasional atau belum dan apakah utusan yang telah diberi
kuasa penuh melampaui batas wewenang nya atau tidak.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari Makalah ini, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa perjanjian perjanjian
internasional adalah senuah perjanjian yang dibuat dibawah hukum internasional
oleh beberapa pihak yang berupa negara atau organisasi internasional.
Ditinjau dari beberapa segi perjanjian internasional dapat digolongkan ke dalam 4
segi, yaitu:
1. Perjanjian internasional yang ditinjau dari jumlah pesertanya
2. Perjanjian internasional di tinjau dari kaidah hukum yang di lahirkannya
3. Perjanjian internasional ditinjau dari prosedur atau tahapan
pembentukannya
4. Perjanjian internasional ditinjau dari jangka waktu berlakunya

B. SARAN
Dalam perjanjian internasional ada banyak hal yang dapat kita ketahui oleh
karena itu jika kita ingin menambah pengetahuan kita tentang perjanjian
internasional maka sebaiknya kita tidak hanya membaca satu buku
melainkan buku-buku yang lainnya juga agar pengetahuan kita tidak
berhenti di satu hal saja
DAFTAR PUSTAKA

Ghafur Abdul. 2004. Kewarganegaraan. Surakarta: Mediatama.. Iskandar


Encang. 2004. Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Kusmiaty. 2000. Tata Negara. Jakarta Bumi Aksara.

Sujianto Muhlisin. 2007. Praktik Belajar Kewarganegaraan. Jakarta : Ganeca


Exact. Winata Ngadimin. 2000. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,
Jakarta : Bumi

Aksara.

http://dimasmusik.blogspot.co.id/2016/11/makalah-perjanjian
internasional.html#ixzz4bPjHB5 1x

https://nebulasm ansa.wordpress.com/2015/05/29/makalah-perjanjian
internasional/

https://budinh.blogspot.co.id/2013/03/makalah-perjanjian-internasional
lengkap.html

Anda mungkin juga menyukai