DOSEN PENGAMPU:
GUNTARTO WIDODO S.H., M.H.
FAKULTAS HUKUM
PRODI ILMU HUKUM
UNIVERSITAS PAMULANG
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang dengan rahmat dan anugrah-
Nya, kami dapat menyelesaikan penulisan makalah mata kuliah HUKUM INTERNASIONAL
dengan judul “PERJANJIAN ASEAN TERHADAP ANGGOTANYA” ini tepat pada waktunya.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini, selain untuk menyelesaikan tugas yang
diberikan oleh Dosen pengajar, juga untuk memperluas pengetahuan para mahasiswa/mahasiswi
khususnya bagi penulis.
Makalah ini telah kami susun dengan sebaik-baiknya, namun kami menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kata sempurna yang masih terdapat kesalahan baik dari segi teknik penulisan
maupun dari isi. Namun kesalahan-kesalahan tersebut semoga akan menjadi pembelajaran bagi
kami agar bisa menjadi lebih baik untuk kedepannya.
Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan dari Dosen pengajar dan pembaca sekalian.
Demikian dari kami, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.............................................................................................................................2
2.1 Hukum Perjanjian Internasional..................................................................................2
2.2 ASEAN.............................................................................................................................3
2.3 Perjanjian Multilateral Dalam ASEAN........................................................................4
BAB III...........................................................................................................................................7
PENUTUP......................................................................................................................................7
1.3 KESIMPULAN................................................................................................................7
DAFTAR PUSAKA.......................................................................................................................8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dua jenis pembedaan sumber hukum internasional yakni dalam arti materil mempersoalkan
apakah yang menjadi dasar kekuatan mengikat suatu hukum internasional, sedangkan dalam
arti formil memberi jawaban atas pertanyaan dimana terdapat ketentuan hukum yang dapat
diterapkan sebagai kaidah hukum internasional.Mocthar kusumaadmadja mengatakan bahwa
sumber hukum internasional ini dibedakan menjadi dua arti yakni sumber hukum materil dan
sumber hukum formil. Sumber hukum materil merupakan sumber hukum yang membahas
dasar berlakunya hukum suatu negara. Dalam arti formal adalah sumber dari mana kita
mendapatkan atau menemukan ketentuan-ketentuan hukum internasional.
iv
BAB II
PEMBAHASAN
2. Perjanjian Multilateral
Jenis perjanjian kedua ini adalah jenis perjanjian yang Anda tanyakan. Perjanjian
multilateral adalah perjanjian internasional yang dibuat oleh 3 atau lebih subjek
hukum internasional, atau dalam hal ini oleh 3 atau lebih negara, yang masing-
masing mempunyai kapasitas hukum untuk membuat perjanjian internasional..
v
Perjanjian multilateral biasanya dibuat dalam satu dokumen, namun dalam keadaan
tertentu bisa juga dilakukan dalam bentuk pertukaran dokumen apabila pihaknya
tidak lebih dari 3 atau 4.
Karena jumlah pihaknya lebih dari 3, biasanya dalam perjanjian multilateral
ditentukan tempat penyimpan (depository) perjanjian multilateral tersebut.
Depository perjanjian multilateral yang lebih banyak dipilih adalah sekretariat
organisasi internasional yang menaungi pembuatan perjanjian multilateral tersebut,
seperti PBB yang saat ini menjadi depository lebih dari 550 perjanjian internasional.
2.2 ASEAN
Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (PERBARA) atau lebih populer dengan
sebutan Association of Southeast Asia Nations (ASEAN) adalah sebuah organisasi geo-
politik dan ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara, yang didirikan di
Bangkok, 8 Agustus 1967 melalui Deklarasi Bangkok oleh Indonesia, Malaysia, Filipina,
Singapura, dan Thailand. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya,
serta memajukan perdamaian di tingkat regionalnya.
Setelah Deklarasi Bangkok, lima negara ASEAN membuka diri kepada negara-negara
lain di kawasan Asia Tenggara yang ingin bergabung dalam organisasi tersebut.
Negara-negara lain di Asia Tenggara pun akhirnya masuk ke ASEAN satu per satu pada
waktu yang berbeda. Mulai dari Brunei Darussalam pada 7 Januari 1984 sampai Kamboja
pada 30 April 1999. Setelah itu, ASEAN beranggotakan 10 negara. Hanya Timor Leste
yang belum bergabung. Namun, belum lama ini, tepatnya pada 11 November 2022,
ASEAN akhirnya menyetujui Timor Leste bergabung dalam organisasi tersebut.
Dalam Deklarasi Bangkok, lima negara anggota ASEAN menuangkan berbagai tujuan
yang ingin mereka capai melalui organisasi ini. Tujuan ASEAN sebagaimana yang
tercantum adalah sebagai berikut:
Perjanjian multilateral itu sendiri dibagi menjadi dua, yaitu perjanjian regional dan
perjanjian universal.
Apa saja contoh perjanjian multilateral yang dilakukan oleh anggota ASEAN?
vii
Berikut ini adalah beberapa contoh perjanjian multilateral yang dilakukan oleh anggota
ASEAN:
ix
BAB III
PENUTUP
1.3 KESIMPULAN
Seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi dan perkembangan politik di wilayah
ini, pembentukan ASEAN pada tahun 1967 menjadi langkah penting dalam membangun
kerjasama regional yang saling menguntungkan. Untuk dipahami, ASEAN didirikan dengan
tujuan utama untuk meningkatkan kerjasama di antara negara-negara anggotanya,
memperkuat stabilitas politik, mendorong pertumbuhan ekonomi, serta mempromosikan
perdamaian dan keamanan di kawasan Asia Tenggara. Bersamaan dengan berkembangnya
waktu, ASEAN telah mencapai pencapaian yang signifikan dalam berbagai bidang, seperti
integrasi ekonomi, peningkatan kesejahteraan masyarakat, perlindungan lingkungan, dan
peningkatan kerjasama dalam isu-isu keamanan regional.
x
DAFTAR PUSAKA
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230131143907-569-907077/sejarah-dan-tujuan-asean-serta-
daftar-anggotanya
https://kumparan.com/sejarah-dan-sosial/5-contoh-perjanjian-multilateral-yang-dilakukan-anggota-
asean-20fSVCv2uh9/1
https://www.hukumonline.com/klinik/a/perjanjian-bilateral-dan-multilateral-lt623072800ead3/
https://www.sonora.id/read/423811634/pengertian-asean-lengkap-dengan-sejarah-tujuan-dan-
anggotanya
https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-asean/
xi