Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Organisasi merupakan sub dari suatu lembaga. Organisasi itu sendiri adalah
kelompok orang yang secara bersama – sama ingin mencapai tujuan yang sama, pada
hakikatnya organisasi adalah adanya orang – orang yang usahanya harus
dikoordinasikan tersusun dari sejumlah sub system yang saling berhubungan dan
saling berkerja sama atas dasar pembagian kerja, peran dan serta mempunyai tujuan
tertentu. Seperti telah kita ketahui bahwa organisasi itu mempunyai 4 unsur dan
secara lebih rinci organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Adanya suatu kelompok orang yang dapat dikenal dan saling mengenal.
b. Adanya kegiatan yang berbeda-beda, tetapi satu sama lain saling berkaitan
(interdependent part) yang merupakan kesatuan kegiatan.
c. Adanya kewenangan, koordinasi dan pengawasan.
d. Adanya tujuan yang ingin dicapai.
Di dunia mempunyai berbagai macam organisasi Internasional yang ada di
dunia,beberapa contoh organisasi internasional tersebut antara lain adalah:
PBB,ASEAN,NATO,WHO,APEC dll
Organisasi Internasional merupakan gabungan negara-negara atau unit-unit kerja
yang memiliki kesepahaman untuk mencapai tujuan bersama. Semua tujuan awal
pendirian organisasi internasional tersebut diwujudkan dalam sebuah bentuk
perjanjian.
Setiap organisasi tersebut memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda-beda untuk
mencapai tujuan tertentu.

1
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan hal-hal uraian tersebut diatas dan untuk mengarahkan
pembahasan maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Pengertian Organisasi Internasional ?
2. Macam – Macam Organisasi Interasional ?
3. Tujuan Pembentukan Organisasi Internasional ?
4. Peranan Organisasi Internasional kawasan Asia Pasific di bidang ekonomi (APEC) ?

3. Pembatasan Masalah
Dalam hal pembahasan yang di lakukan memiliki cakupan yang di batasi,
maka penyusun membatasi masalah sebagai berikut:
1.Pengertian Organisasi Internasional
2.Peranan Organisasi Internasional kawasan Asia Pasific di bidang ekonomi (APEC)

4. Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan yang hendak dicapai dalam pembahasan makalah ini
adalah untuk memperoleh gambaran mengenai pokok bahasan. Adapun maksud dan
tujuan pembuatan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengertian Organisasi Internasional secara umum.


2. Untuk mengetahui Peranan Organisasi Internasional kawasan Asia Pasific di
bidang ekonomi (APEC).

2
BAB II

PEMBAHASANMATERI

1. Pengertian Organisasi Internasional


Organization dalam kata internationalorganization sering menjadi
permasalahan dengan bentuk tunggalnya (singular) yaitu organization. Dalam
hal ini dijelaskan bahwa Organization adalah suatu proses sedangkan
international organization adalah aspek-aspek representatif dari suatu fase dalam
proses tersebut yang telah dicapai dalam suatu waktu tertentu. Hubungan
Internasionalantara pemerintah, kelompok individu, tidaklah bersifat acak tetapi
bersifat terorganisir. Suatu bentuk dari hubungan internasional tersebut adalah
institusi yaitu bentuk kolektif atau struktur dasar dari suatu organisasi sosial yang
dibentuk dasar hukum atau tradisi manusia yang dapat berupa pertukaran,
perdagangan, diplomasi, konferensi, atau organisasi internasional.
Organisasi Internasional didefinisikan sebagai pola kerjasama yang
melintasi batas-batas negara, dengan didasari struktur organisasi jelas dan
lengkap serta dihadapkan atau diproyeksikan untuk berlangsung serta
melaksanakan fungsinya secara berkesinambungan dan berlembaga guna
mengusahakan tercapainya tujuan-tujuan yang diperlukan serta disepakati
bersama, baik antara pemerintah dengan pemerintah maupun antara sesama
kelompok non-pemerintah pada negara yang berbeda.
A Leroy Bennet menyatakan organisasi internasional mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut:
1. Organisasi tetap untuk melaksanakan fungsi yang berkelanjutan.
2. Keanggotaan yang bersifat sukarela dari peserta yang memenuhi syarat.
3. Instrumen dasar yang menyatakan tujuan, struktur dan metode operasional.

3
4. Badan pertemuan perwakilan konsultatif yang luas.
5. Sekertariat tetap untuk melanjutkan fungsi administrasi, penelitian dan
informasi secara berkelanjutan.

2. Macam – Macam Organisasi Internasional

Banyak sekali macam – macam organisasi yang ada, antara lain:

1. UN = United Nation = PBB (1945).


2. UNICEF = United Nations International Childrens Emergency Fund (1946),
namun namanya diganti setelah thn 1953 menjadi: United Nations
Children’s Fund. Dalam Bahasa Indonesia yaitu Dana Darurat Internasional
PBB.
3. UNESCO =United Nations Educational, Scientific and Cultural
Organization (16 November1945).
4. UNCHR = United Nations Commission on Human Rights (2006).
5. UNHCR = United Nations High Commissioner for Refugees (14 Desember
1950).
6. UNDPR = United Nations Division for Palestinian Rights (2 Desember
1977).
7. UNSCOP = United Nations Special Committee on Palestine (May 1947,
oleh 11 negara).
8. WHO = World Health Organization (7 April 1948), dalam Bahasa Indonesia
berarti Organisasi Kesehatan Dunia.
9. IMF = International Monetary Fund (Juli 1944, 180 negara), dalam Bahasa
Indonesia yaitu Dana Moneter Internasional.
10. NATO = North Atlantic Treaty Organisation (4 April 1949).

4
11. NGO = Non-Governmental Organizations. Dalam bahasa Indonesia
Lembaga Swadaya Masyarakat(LSM), yang didirikan oleh perorangan atau
group dan tidak terikat oleh pemerintah.
12. GREENPEACE (40 negara, dari Europe, State of America, Asia, Africa dan
Pacific, semenjak1971)
13. AMNESTY International (1961, memiliki sekitar 2,2 juta anggota, dari 150
negara, organisasiyang membantu menghentikan penyelewengan/pelecehan
hak asasi manusia)
14. WWF = The World Wildlife Fund (1985, Memiliki hampir 5 juta
pendukung, distribusi dari limabenua, memiliki perkantoran/perwakilan di
90 negara).
15. G8 = Group of Eight, kelompok negara termaju di dunia. Sebelumnya G6 pd
thn 1975,kemudian dimasuki oleh Kanada 1976 (Perancis, Jerman, Italia,
Jepang, Britania Raya,Amerika Serikat, Kanada dan Rusia (tidak ikut dalam
seluruh acara), serta Uni Eropa.
16. EU = The European Union (27 negara anggota, 1 november 1993).
17. DANIDA = Danish International Development Assistance (Organisasi yg
memberikan bantuankepada negara2 miskin, pengungsi, bencana alam)
18. ICRC = International Committee of the Red Cross (1863) = Palang Merah,
gerakan bantuankemanusiaan saat bencana alam atau peperangan.
19. OPEC = Organization of The Petroleum Exporting Countries (1960, anggota
13 negara,termasuk Indonesia)
20. ASEAN = Association of Southeast Asian Nations = Perhimpunan Bangsa-
bangsa AsiaTenggara (PERBARA) ( Dibentuk 8 Agustus 1967, memiliki 10
negara anggota, Timor Leste dan Papua new Guinea hanya sebagai
pemantau, dan masih mempertimbangkan akan menjadianggota).

5
21. APEC = Asia Pacific Economic Cooperation, (1989 di Canberra, Australia,
yaitu wadah kerja sama bangsa-bangsa di kawasan Asia Pasific di bidang
ekonomi).
22. FAO = Food and Agricultural Organization (Organisasi Bahan Makanan dan
Pertanian).
23. UNINDO = United Nations Industrial Development Organization
(Organisasi Pembangunan Industri PBB).
24. ILO = International Labor Organization (Organisasi Buruh Internasional).
25. ICAO = International Civil Aviation Organization (Organisasi Penerbangan
Sipil Internasional).
26. ITU = Internasional Telecomunications Union (Serikat Telekomunikasi
Internasional).
27. UPU = Universal Postal Union (Serikat Pos Dunia).
28. WMO = World Meteorological Organization (Organisasi Meteorologi
Dunia).
29. IAEA = International Atomic Energy Agency (Badan Energi Atom
International).
30. IFAD = International Fund for Agricultural Development (Dana
Internasional untuk Pembangunan Pertanian).
31. IDA = International Development Association (Asosiasi Pembangunan
Internasional).
32. IBRD = International Bank for Reconstruction and Development (Bank
International untuk Rekonstruksi dan Pembangunan).
33. IFC = International Finance Corporation (Korporasi Keuangan
Internasional).

3. Bentuk - Bentuk Organisasi Internasional


Terdapat dua kantegori utama organisasi internasional, yaitu:

6
 Organisasi antar pemerintah (Inter-Governmental Organizations / IGO) .
Anggotanya terdiri dari delegasi resmi pemerintah negara-negara. Misalnya
PerserikatanBangsa Bangsa (PBB),Association of South East Asia
Nation(ASEAN), dan World Trade Organization (WTO).
 Organisasi non pemerintah ( Non- Governmental Organizations / NGO)
Anggotanya terdiri dari kelompok - kelompok swasta dibidang-bidang
keilmuan, kebudayaan,kegamaan, bantuan teknik, atau ekonomi, dan
sebagainya. Misalnya Palang Merah Nasional(PMI), UNHCR, Greenpeace,
Oxfam International.

4.Penggolongan Organisasi Internasional


Macam-macam Penggolongan Organisasi Internasional, diantaranya:
a. Kegiatan Administrasi
 Organisasi Internasional Antar Pemerintah (Inter-Govermental
Organization). Anggota - anggota organisasi ini berasal dari perwakilan
pemerintah negara.Contoh : PBB, ASEAN, SAARC, OAU, NAM, dan
lain – lain.
 Organisasi Internasional Non-Pemerintah (Non-Govermental
Organization). Organisasi yang bukan pemerintahan. Contoh : IBF, ICC,
cDewan Masjid Sedunia, Dewan Gereja Sedunia, Perhimpunan
DonorDarah Sedunia.
b. Ruang lingkup (wilayah)
 Organisasi Internasional Global. Wilayah kegiatan adalah global
(seluruh dunia), dan keanggotaan terbuka dalam ruanglingkup
diberbagai penjuru dunia.Contoh : PBB/UNO, OKI/OIC, GNB/NAM
 Organisasi Internasional Regional. Wilayah kegiatan adalah regional,
dan keanggotaan hanya diberikan bagi negara-negara pada kawasan
tertentu saja.Contoh : ASEAN, OAU, GCC, EC, SAARC.

7
c. Bidang Kegiatan (Operasional) Organisasi
 Bidang Ekonomi
Organisasi yang bergerak di bidang ekonomi. Contoh : KADIN
Internasional
 Bidang Lingkungan Hidup
Organisasi yang bergerak di bidang lingkungan hidup. Contoh : UNEP
 Bidang Kesehatan
Organisasi yang bergerak di bidang kesehatan. Contoh : WHO, IDF
 Bidang Pertambangan
Organisasi yang bergerak di bidang pertambangan. Contoh : ITO
 Bidang Komoditi (pertanian dan industri)
Organisasi yang bergerak di bidang komoditi. Contoh : IWTO, ICO
 Bidang Bea Cukai dan Perdagangan Internasional
Organisasi yang bergerak di bidang perdagangan. Contoh : GATT

5. Tujuan dan Luas Bidang Kegiatan Organisasi


 Organisasi Internasional Umum (menyangkut hal-hal umum).Tujuan
organisasi serta bidang kegiatannya bersifat luas dan umum, bukan hanya
menyangkut bidang tertentu.Contoh : PBB/UNO.
 Organisasi Internasional Khusus (menyangkut hal-hal khusus).Tujuan
organisasi dan kegiatannya adalah khusus pada bidang tertentu
ataumenyangkut hal khusus saja. Contoh : OPEC, dan termasuk organisasi-
organisasi khusus dibawah naungan PBB,seperti : UNESCO, UNICEF, ITU,
UPU, dan lain – lain.

6. Ruang Lingkup Bidang Kegiatan

8
Berbicara mengenai ruang lingkup organisasi internasional,sedikit banyak dapat
dijelaskan melaui hukum internasional.Ruang lingkup hukum organisasi internasional
pada umumnya menjangkau materi-materi :
1. Kedudukan dan fungsi organisasi internasional sebagai subyek hukum
internasional.
2. Masalah kepribadian internasional yang meliputi berbagai masalah hukum
seperti masalah treaty making powers.
3. Masalah klasifikasi organisasi internasional.
4. Masalah koordinasi organisasi internasional.
5. Hal-hal umum institusiona
6. PBB dan berbagai badan yang bertalian dengannya.
 Organisasi Internasional : Global-Umum.Contoh : PBB/UNO, dls.
 Organisasi Internasional : Global-Khusus.Contoh : OPEC, ICAO, IMCO,
ITU, UPU, UNESCO, WHO, FAO dan ICRC.
 Organisasi Internasional : Regional-Umum.Contoh : ASEAN, EC, OAS,
OAU, SAARC, GCC, Liga Arab, dls.
 Organisasi Internasional : Regional-Khusus.Contoh : AIPO, OAPEC, PATA,
dls.

7. Bentuk dan Pola Kerjasama


 Kerjasama Pertahanan-Keamanan (collective security), yang adalah disebut
“institutionalized alliance” Contoh : NATO.
 Kerjasama Fungsional (functional cooperation)Contoh : PBB, ASEAN, OKI,
OPEC, SAARC, OAU, GCC, dan lain – lain.

8. Fungsi Organisasi
 Organisasi Politikal, yaitu organisasi yang dalam kegiatannya menyangkut
masalah masalah politik dan hubungan internasional.Seperti halnya ASEAN
9
yang mencanangkan konsep ZOPFAN.Contoh : PBB, ASEAN, NATO,
ANZUS, SAARC, OAU, Liga Arab, dan lain – lain.
 Organisasi Administratif (administrative organization), yaitu organisasi yang
sepenuhnya hanya melaksanakan kegiatan teknis secara administratif.Contoh
: UPU, ITU, OPEC, ICAO, ICRC, dan lain – lain.
 Organisasi Peradilan (judicial organization), yaitu organisasi yang
menyangkutpenyelesaian sengketa pada berbagai bidang atau aspek (politik,
ekonomi, hukum,sosbud). Menurut prosedur hukum dan melalui proses
peradilan (sesuai ketentuaninternasional dan perjanjian-perjanjian
internasional) Contoh : Mahkamah Internasional.

BAB III

PEMBAHASAN KASUS

1. APEC (Asia Pasific Economic Cooperation)

APEC adalah sarana kerjasama ekonomi negara-negara Asia Pasifik yang


dibentuk pada bulan November 1989 di Canberra, Australia atas usul Perdana
Menteri Australia Bob Hawke. Prinsip dasar pembentukan APEC adalah sebagai
forum konsultasi dalam memecahkan masalah ekonomi, perdagangan, dan investasi
anggotanya.

10
Keanggotaan APEC terdiri dari 18 negara yaitu : Amerika Serikat, Australia,
Kanada, Meksiko, Cina, Jepang, Brunei Darussalam, Hong Kong, Korea Selatan,
Malaysia, Papua Nugini, Thailand, Singapura, Indonesia, Selandia Baru, Filipina,
Chili, dan Taiwan.
Tujuan APEC adalah untuk meningkatkan kerjasama ekonomi di kawasan
Asia Pasifik, terutama di bidang perdagangan dan investasi.
Badan-badan yang mengatur APEC adalah :
1. KTM : Konferensi Tingkat Menteri
2. SOM : Senator Official Meeting
3. CTI : Komite Perdagangan dan Investasi
4. BAC : Komite Anggaran dan Administrasi
5. ETI : Kelompok Ad Hoc mengenai Kelompok Kerja

Alasan-alasan negara menjadi organisasi internasional:


 Negara tidak dapat menyelesaikan masalahnya sendiri.
 Tempat untuk mempromosikan kepentingan negara.

2. Studi Kasus Pertemuan Anggota APEC

11
Pertemuan Pertama Senior Officers Meeting (SOM) II APEC 2013 dimulai
secara resmi pada Minggu (7/4) di Surabaya, membahas berbagai isu terkait
masalah ekonomi hingga upaya penanggulangan terorisme untuk melindungi
perekonomian negara-negara anggota APEC.Pertemuan yang dihadiri sekitar
2000 delegasi asal 21 negara se-Asia Pasifik itu menginginkan peningkatan ekonomi
dan kesejahteraan serta kemampuan yang sama dalam hal pencegahan terorisme.

Pembukaan pertemuan membahas mengenai Counter-Terrorism Task Force


(CTTF) atau Satuan Tugas Kontra-Terorisme yang memiliki pengaruh dalam
perkembangan ekonomi negara-negara anggota Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik
(APEC). Pertemuan APEC ini akan difokuskan pada pembahasan penanganan
terorisme beserta strategi ekonomi jangka panjang.
“Hari ini kita akan bahas kerja dari Task Force Counter-Terrorism sini, mulai dari
evaluasi dari sumber daya independen, bagaimana cara kerja kita selama ini, apa yang
masih potensial untuk ditingkatkan, apa pekerjaan lain yang harus dilakukan, itu yang
pertama. Yang kedua kita menggagas perencanaan strategis untuk 2013 sampai 2017.
Kita merencanakan apa yang kita lakukan dalam jangka lima tahun ini, dalam
kerangka CTTF ini,” ujar Harry.Harry mengungkapkan, seluruh anggota APEC
sepakat untuk saling meningkatkan kemampuan menjaga kawasan Asia Pasifik dari
12
ancaman terorisme.“Semua kawasan itu rawan terhadap terorisme, bahkan kita semua
negara di kawasan ini juga sudah menyadari bahwa tidak ada satu negara yang luput
dari ancaman. Makanya kita harus bekerja sama, kita harus saling meningkatkan
kemampuan, kalau kita kemampuannya tidak sama itu kan yang bisa diganggu di
yang kemampuannya rendah. Kalau diganggu satu saja kan mengganggu kawasan,”
ujar Harry, yang juga Deputi Kerja Sama Internasional, Badan Nasional
Penaggulangan Teroris.

Pertemuan Asia Pasific Economic Coorperation (APEC) 2013 yang


diselenggarakan di Kota Surabaya dimulai hari ini, Minggu, 7 April 2013. Berbagai
agenda penting dibahas dalam event internasional yang diikuti delegasi dari 21 negara
tersebut.Direktur Kerja Sama Intra Kawasan Asia Pasifik dan Afrika Kementerian
Luar Negeri, Aryo Suryodiputro, menjelaskan, salah satu agenda pembahasan
adalah peran usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Sebab, UMKM terbukti
mampu bertahan dari badai krisis ekonomi global. "Ini menjadi agenda penting agar
kita membuka akses bagi UMKM ke dunia global,” katanya ketika ditemui di Hotel
JW Marriot Surabaya, Minggu, 7 April 2013.

Menurut Aryo, sebagai tuan rumah penyelenggaraan APEC, Indonesia merasa


perlu mendesak negara-negara yang menjadi mitra dagang, yang selama ini cenderung
bersikap proteksionis, agar lebih membuka diri. Sebab, Indonesia telah membuka lebar-
lebar pintu investasi dan perdagangan bagi negara lain, termasuk kemudahan perizinan.
Pertemuan APEC di Surabaya bahkan membahas isu-isu yang berkaitan dengan
penanganan terorisme, terutama pola penanggulangan bahaya terorisme di pelabuhan
udara. Sebab, penanggulangan terorisme tidak boleh menghalangi dan menghambat arus
barang.

Delegasi dari negara-negara peserta APEC akan saling berbagi pengalaman terkait
dengan penanggulangan terorisme dalam sesi pertemuan dengan topik "Counter
13
Terrorism Task Force". Deputi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Indonesia
Harry Purwanto akan menjadi salah satu pembicara.

Pertemuan Second Senior Official's Meeting (SOM II) APEC 2013, Selasa
(9/4/2013) memasuki agenda pembahasan kebijakan kerjasama di bidang ilmu
pengetahuan, teknologi dan informasi. Fokus ini dianggap penting karena merupakan
penunjang pembangunan, baik di bidang ekonomi ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat ekonomi Asia Pasifik.Pada forum itu, Menristek RI Gusti Muhammad Hatta
hadir. Menurut dia, dimasukkannya ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
pembahasan APEC diharapkan dapat menunjang peningkatan perekonomian, serta
menyamakan kemampuan setiap negara APEC.“Iptek juga mendukung pembangunan
ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat. Ada tujuh fokus bidang teknologi yang
dibahas di forum ini. Diantaranya pertanian dan ketahanan pangan, energi, kesehatan
dan obat, ICT, transportasi, pertahanan dan teknologi,” jelas Gusti saat membuka
diskusi APEC terkait Policy Partnership on Science Technology and Innovation
(PPSTI).

Dengan tujuh fokus itu, tentu Indonesia yang merupakan negara kepulauan dan
perairan, sangat diuntungkan. Indonesia juga bisa mendapat transfer teknologi.
Apalagi negara berkembang banyak mengadopsi teknologi dari negara maju. Salah
satunya dengan mengembangkan energi panas bumi sebagai pengganti BBM yang
mulai krisis.Untuk itu, pemanfaatan panas bumi di Indonesia harus digenjot. Padahal
saat ini, potensi panas bumi di Indonesia masih besar, yakni 40 persen dari
ketersediaan di dunia. Panas bumi yang dikembangkan di negara ini dari Sulawesi
Utara dan Jawa Barat.Sementara Ketua Kebijakan Kemitraan bidang Ekonomi,
Teknologi dan Inovasi (PPSTI) APEC, Amin Subandrio menegaskan, Indonesia
menghendaki agar kerjasama yang melibatkan alih teknologi diharapkan mampu
menyetarakan kemampuan antara negara maju dengan negara berkembang.
Kesetaraan dalam bidang ekonomi menjadi penekanan dalam hal ini.

14
Forum "Asia-Pacific Economic Cooperation" (APEC) atau pertemuan ekonomi se-
Asia Pasifik yang digelar di Ko`,, ta Surabaya pada Minggu fokus membahas
antisipasi terorisme di antaranya mengenai deteksi arus dana terorisme
antarnegara.Direktur Kerjasama Intra Kawasan Asia Pasifik dan Afrika Kementerian
Luar Negeri (Kemenlu) RI Arto Suryodipuro mengatakan Forum APEC yang
mengagendakan pembahasan "Terrorism Task Force" akan membicarakan persoalan
pendanaan terorisme di Asia Pasifik "Mendeteksi arus uang untuk keperluan
terorisme lintas negara," katanya.

Selain itu, lanjut dia, keamanan barang-barang di pesawat juga tidak luput dari
perhatian Forum APEC. "Di satu sisi barang itu aman, di satu sisi ada fasilitasi.
Jangan sampai upaya keamanan mengganggu arus barang. Jadi dicari keseimbangan,"
katanya.Dalam hal pendanaan terorisme, Arto mengatakan setiap negara saling
berbagi pengalaman. "Itu juga akan dibahas dalam kerja sama bilateral maupun lebih
luas di PBB," katanya.Arto juga menjelaskan bahwa dalam konsep "Capacity
Building" atau pengembangan kapasitas dalam Forum APEC kali ini membahas
pemanfaatkan anjing pelacak. "Jadi adanya sarana bertukar pandangan dan informasi
mengenai pelatihan dan aplikasi dari anjing pelacak," katanya.Sementara itu, tujuan
umum dari Forum APEC kali ini, menurut dia, adalah agar Forum APEC bisa
menghubungkan relasi antarnegara dalam kaitannya dengan investasi infrastruktur.
"Di Asia Pasifik ada kesepakatan itu. Makanya dalam pertemuan ini diharapkan bisa
mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia," katanya.

Selain itu, lanjut dia, peran dari aktor ekonomi seperti usaha mikro kecil
menengah (UMKM) yang selama ini belum mendapatkan penekanan, maka dalam
APEC ini akan dibahas.Forum APEC di Surabaya dibagi menjadi dua rangkaian
yakni pada 7-19 April agenda akan diisi "Senior Officers Meeting" (SOM) ke-2 yang
dihadiri pejabat peserta APEC setingkat direktorat jenderal (dirjen). Puncaknya,
pada19-21 April, diadakan "Ministers Responsible for Trade" (MRT) yang dihadiri
15
pejabat setingkat menteri.Total delegasi diperkirakan mencapai 2.000 orang dari 21
negara plus 3 pengamat. Selama penyelenggaraan forum itu mereka akan terlibat
dalam sedikitnya 38 rapatForum "Counter Terrorism Task Force" (CTTF) SOM II
"Asia-Pacific Economic Cooperation" (APEC) yang digelar di JW Marriott Surabaya
mulai 7-8 April 2013 menghasilkan 14 keputusan.
Kepala Deputi CTTF Harry Purwanto, di Surabaya, Senin, mengatakan, ada 14 acara
yang berhasil dibahas dalam forum CTTF, salah satunya peningkatan status CCTF
dari gugus tugas ke kelompok kerja.

Selain itu, bagaimana memperkecil gap atau kesenjangan atas kemampuan


negara satu dengan lainnya terkait penanganan terorisme," kata Harry yang juga
Deputi Kerja Sama Internasional Badan Nasional Penanggulangan Terorisme
(BNPT). Menurut dia, forum ini merupakan upaya meningkatkan kemampuan
antarnegara dalam penanganan terorisme agar tidak mengganggu perekonomian suatu
negara. Setiap delegasi memaparkan penaggulangan terorisme di negaranya masing-
masing."Dalam hal ini tidak membahas masalah operasi, melainkan meningkatkan
kemampuan sendiri dalam menanggulangi bahaya terorisme," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, mengatasi atau mencegah ancaman teror pada kegiatan atau
even besar seperti pertemuan pimpinan negara salah satunya dengan mengoptimalkan
anjing pelacak.
"CTTF juga akan mengagendakan workshop soal itu," katanya.
Begitu juga meningkatkan kesadaran dan pengetahuan di kalangan profesional di luar
sistem keuangan dan perbankan dalam pendanaan atau transfer uang untuk kegiatan
terorisme dari satu Negara ke Negara lainnya.
"Ancaman terhadap infrastruktur juga diperhatikan dengan memperkuat obyek vital
dan deteksi dini.

16
BAB IV

PENUTUP

1. Kesimpulan
A. Pengertian Organisasi Internasional
Organisasi Internasional atau yang disebut “multilateralisme” adalah suatu
istilah hubunagn Internasional yang menunjukkan kerja sama antarbeberapa negara.
Pedukung utama multilateralisme secara tradisional adalah negara-negara
berkekuatan menengah.
Negara-negara besar sering bertindak secara unilateral (sepihak), sedangkan negara
kecil hanya memiliki sedikit kekuatan langsung terhadap urusan internasional. Dalam
filosofi politis, lawan dari multilateralisme adalah unilateralisme.
Perlunya organisasi internasional di dunia adalah untuk mengatur dan menyelaraskan
perdamaian dan untuk menyelesaikan berbagai macam masalah yang ada di setiap
Negara, tanpa adanya organisasi internasional atau berkurang nya suatu organisasi
internasional, maka keseimbangan di suatu Negara akan menjadi kacau.

B. Bentuk - Bentuk Organisasi Internasional


Terdapat dua kantegori utama organisasi internasional, yaitu:
 Organisasi antar pemerintah (Inter-Governmental Organizations / IGO)
Anggotanya terdiri dari delegasi resmi pemerintah negara-negara. Misalnya
PerserikatanBangsa Bangsa (PBB),Association of South East Asia
Nation(ASEAN), dan World Trade Organization (WTO).
 Organisasi non pemerintah ( Non- Governmental Organizations / NGO)
Anggotanya terdiri dari kelompok - kelompok swasta dibidang-bidang keilmuan,
kebudayaan,kegamaan, bantuan teknik, atau ekonomi, dan sebagainya. Misalnya
Palang Merah Nasional(PMI), UNHCR, Greenpeace, Oxfam International.
17
C. Peranan Organisasi Internasional APEC

APEC adalah sarana kerjasama ekonomi negara-negara Asia Pasifik yang


dibentuk pada bulan November 1989 di Canberra, Australia atas usul Perdana
Menteri Australia Bob Hawke. Prinsip dasar pembentukan APEC adalah sebagai
forum konsultasi dalam memecahkan masalah ekonomi, perdagangan, dan investasi
anggotanya.
Keanggotaan APEC terdiri dari 18 negara yaitu : Amerika Serikat, Australia, Kanada,
Meksiko, Cina, Jepang, Brunei Darussalam, Hong Kong, Korea Selatan, Malaysia,
Papua Nugini, Thailand, Singapura, Indonesia, Selandia Baru, Filipina, Chili, dan
Taiwan.Tujuan APEC adalah untuk meningkatkan kerjasama ekonomi di kawasan
Asia Pasifik, terutama di bidang perdagangan dan investasi.

Badan-badan yang mengatur APEC adalah :

1. KTM : Konferensi Tingkat Menteri


2. SOM : Senator Official Meeting
3. CTI : Komite Perdagangan dan Investasi
4. BAC : Komite Anggaran dan Administrasi
5. ETI : Kelompok Ad Hoc mengenai Kelompok Kerja

Alasan-alasan negara menjadi organisasi internasional:


 negara tidak dapat menyelesaikan masalahnya sendiri
 Tempat untuk mempromosikan kepentingan negara.

18

Anda mungkin juga menyukai