Anda di halaman 1dari 8

TUGAS AKHIR FILSAFAT ILMU

KI DAN KD PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SMP/MTS

KELAS VII

No. Kompetensi Inti (KI) No. Kompetensi Dasar


K.I.1 Mengahrgai dan menghayati ajaran yang dianutnya 1.5 Mensyukuri makna
kerja sama dalam
berbagai bidang
kehidupan
dimasyarakat.
K.I.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, 2.5 Mendukung
peduli (toleran, gotong royong), santun, dan percaya bentuk-bentuk
diri dalam berinteraksi secara efektif dengan kerja sama dalam
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan berbagai bidang
pergaulan dan keberadaannya kehidupan di
masyarakat
K.I.3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan 3.5 Menganalisis
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang bentuk-bentuk
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait kerja sama dalam
fenomena dan kejadian tampak mata berbagai bidang
kehidupan di
masyarakat
K.I.4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah 4.5 Menunjukkan
konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, bentuk-bentuk
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak kerja sama di
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan pelbagai bidang
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah kehidupan
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori masyarakat

A. Kompetensi Dasar 1.5 Mensyukuri Makna Kerja Sama dalam Berbagai Bidang
Kehidupan dimasyarakat.

1. Aspek Ontologi
Kerjasama dalam berbagai bidang kehidupan yang dimiliki bangsa Indonesia
merupakan kekuatan untuk mencapai tujuan nasional. Hal tersebut sesuai dengan
semboyan negara kita, Bhinneka Tunggal Ika.
Sebagai bangsa Indonesia, setiap warga negara harus memahami makna yang
terkandung dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Oleh karena itu, masyarakat
Indonesia harus membiasakan diri melakukan kerja sama dalam berbagai bidang
kehidupan di masyarakat tanpa membeda-bedakan suku bangsa, adat istiadat, agama
dan bahasa daerah. Meskipun berbeda-beda, setiap warga negara harus tetap kerja
sama bersatu padu dalam perjuangan mengisi kemerdekaan bangsa untuk
mewujudkan cita-cita nasional yakni negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil
dan makmur.
Arti penting kerja sama dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara akan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
Perilaku yang menunjukkan mencintai persatuan dan kesatuan harus tampak dalam
kehidupan kita sehari-hari. ”Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh” merupakan suatu
ungkapan yang menyatakan betapa besarnya arti persatuan dan kesatuan. Apabila
bersatu padu, kita tidak hanya teguh dalam arti lebih kuat dalam menghadapi
permasalahan, tetapi juga mampu menyelesaikan persoalan yang tidak dapat kita
selesaikan sendiri.
Selain memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, arti penting kerja sama dalam
berbagai kehidupan di negara Indonesia bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa dan
negara diantaranya sebagai berikut.
1. Memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
2. Mempererat persaudaraan dan kebersamaan.
3. Mendorong timbulnya semangat gotong royong dan kekeluargaan.
4. Menjadikan pekerjaan yang berat menjadi ringan dan cepat diselesaikan.
5. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam bekerja

2. Aspek Epistemologi
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki setiap guru adalah kompetensi sosial,
yakni kemampuan mengelola hubungan kemasyarakatan yang membutuhkan
berbagai keterampilan, kecakapan dan kapasitas dalam menyelesaikan masalah
yang terjadi dalam hubungan antar pribadi maupun kelompok, cara penyampaian
guru pada materi atas KD 1.5 ini yaitu dengan membuat model pembelajaran
kooperatif learning yang merupakan model pembelajaran yang menitikberatkan
pada kolaborasi atau kerjasama siswa dalam menyelesaikan suatu masalah/ tugas
pembelajaran, hal ini sangat berdampak positif bagi para siswa/ siswi untuk
meningkatkan kemampuan kerjasama yang baik antar siswa
3. Aspek Aksiologi
Dengan pola pembelajaran seperti kooperatif learning ini, banyak sekali
manfaat dan nilai kegunaannya bagi para siswa salah satunya itu mengembangkan
solidaritas sosial pada siswa, dengan belajar kooperatif diharapkan kelak akan muncul
generasi generasi muda yang memiliki prestasi akademik yang cemerlang dan
memiliki solidaritas sosial yang kuat
B. Kompetensi Dasar 2.5 Mendukung bentuk-bentuk kerja sama dalam berbagai
bidang kehidupan di masyarakat
1. Aspek Ontologi
Dalam kehidupan bermasyarakat, kerjasama sering diartikan dengan gotong royong.
Aktivitas gotong royong ini terdapat unsur kerjasama yang dapat dilaksanakan dalam
berbagai lingkungan kehidupan, mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, hingga
masyarakat.
 Kerjasama di Lingkungan Keluarga
Keluarga adalah kelompok masyarakat terkecil yang menjadi tempat memulai segala
aktivitas sosial. Kerjasama di dalam keluarga penting dilakukan untuk menciptakan
kehidupan keluarga yang rukun, damai, dan harmonis.
Berikut beberapa contoh kegiatan dan sikap yang berguna untuk menanamkan sikap
kerjasama dalam keluarga :
Mengerjakan tugas rumah. Contohnya, membersihkan rumah, mencuci piring,
membantu ibu di dapur dan lainnya.Bertutur kata sopan baik kepada saudara yang
lebih tua maupun yang lebih kecil.Membiasakan diri untuk selalu berkata jujur. Hal
ini penting agar ketika keluarga menemui suatu masalah, anggotanya tidak
menyembunyikan masalah tersebut. Dengan demikian, anggota keluarga yang lain
dapat saling membantu menyelesaikan permasalahan.Saling berbagi dan membantu.
Hal ini berguna untuk menumbuhkan kerjasama dan juga meningkatkan rasa empati
terhadap sesame.

 Kerjasama di Lingkungan Sekolah


Sekolah adanya tempat yang di dalamnya dapat terjalin kerjasama antara murid, guru,
dan berbagai kelompok kecil masyarakat yang ada di lingkungan sekolah. Sebagai
pelajar, ada beberapa wujud kerjasama yang bisa dilakukan di lingkungan sekolah
antara lain :
Membantu teman yang mengalami kesulitan atau musibah. Perilaku ini adalah sikap
yang sangat baik untuk melatih kerjasama sekaligus meringankan beban teman yang
sedang mengalami kesulitan.Piket kelas. Kegiatan ini baik dilakukan, untuk melatih
kerjasama, tanggung jawab, serta menumbuhkan rasa memiliki.Berdiskusi dan aktif
ketika pelajaran berlangsung.Belajar kelompok. Dengan kegiatan ini bukan hanya
bisa menyelesaikan tugas lebih cepat juga akan berlatih untuk menghargai pendapat
orang lain.Menaati setiap tata tertib disekolah.

 Kerjasama di Lingkungan Masyarakat


Masyarakat adalah lingkungan dengan cakupan interaksi antara sesame manusia yang
lebih luas. Oleh karena cakupannya lebih luas maka kepentingan yang ada di
dalamnya juga semakin banyak. Untuk itu, kerjasama mutlak diperlukan dalam
kehidupan bermasyarakat agar semua kepentingan dapat terpenuhi dengan seimbang.
Ada beberapa contoh kerjasama di lingkungan masyarakat antara lain :
Kerja bakti masyarakat. selain berguna untuk menciptakan lingkungan yang asri,
kegiatan ini juga dapat meningkatkan kerukunan antarwarga masyarakat.Siskamling
atau ronda malam. Keamanan adalah faktor penting dalam kehidupan bermasyarakat.
Hal tersebut tanggung jawab bersama agar keamanan masyarakat dapat
terwujud.Membantu ketika ada tetangga yang tertimpa musibah.Musyawarah untuk
menyelesaikan berbagai permasalahan di lingkungan masyarakat. Dengan hal ini
maka kita dapat belajar menghargai pendapat orang lain dan belajar berlapang dada
menerima keputusan hasil musyawarah.Bergaul dengan baik di masyarakat sekitar
karena ini merupakan wujud kerjasama yang mampu menciptakan lingkungan sosial
yang kondusif.

2. Aspek Epistmologi
Cara guru menyampaikan materi pelajaran bentuk kerjasama kepada peserta didik nya
yaitu dengan membentuk kelompok-kelompok yang terdiri dari beberapa siswa yang
nantinya para siswa akan berdiskusi bersama untuk memecahkan suatu masalah, dan
juga tercipta nya suasana yang damai dan fokus ketika guru menyampaikan dan
menjelaskan materinya.

3. Aspek Aksiologi

Banyak sekali nilai kegunaan dan kebermanfaatan dari bentuk kerjasama para
siswa siswi di sekolah, yaitu pekerjaan yang semulanya sangat berat di kerjakan
seorang diri, menjadi ringan jika kita bekerjasama dengan temen yang lain,dan juga
dalam kerjasama ini kita bisa mempererat persaudaraan tidak memandang suku,agama
dan ras, langkah seperti inilah yang akan menyongsong dan memperkokoh persatuan
dan kesatuan bangsa.

C. Kompetensi Dasar 3.5 Menganalisis bentuk-bentuk kerja sama dalam berbagai


bidang kehidupan di masyarakat

1. Aspek Ontolog

Bentuk bentuk-bentuk kerja sama dalam berbagai bidang kehidupan di masyarakat


antara lain sebagai berikut:

 1. Kerja Sama dalam Kehidupan Sosial Politik


Dalam kehidupan sosial politik, kerja sama dapat dilihat dalam
musyawarah. Di dalam musyawarah, kerja sama yang teriadi adalah kerja sama
untuk mencapai kesepakatan. Bagi semangat Bangsa Indonesia, musyawarah
sangat dijunjung tinggi. Hal bermusyawarah ini terlihat dalam sila keempat
Pancasila yang berbunyi, terlihat dalam sila "Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan keempat Pancasila. dalam permusyawaratan/perwakilan".
Kerjasama dalam kehidupan sosial politik antara lain dapat kita wujudkan dengan
melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat
2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
3. Mengutakan musyarah ketika mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama
4. Musyawarah untuk mencapa mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan
5. Menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah dengan
itikad baik dan rasa tanggung jawab
6. Musyawah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani
yang luhur
7. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara
moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan
martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.

 2. Kerja Sama dalam Kehidupan Ekonomi


Kerjasama dalam bidang ekonomi merupakan salah satu bentuk
pengamalan sila kelima Pancasila yang berbunyi: “Keadilan Sosial bagi Seluruh
Rakyat Indonesia”. Salah satu bentuk pengamalan sila ini adalah mengembangkan
perbuatan-perbuatan yang luhur dan mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotong-royongan.
Kerja sama dalam kehidupan ekonomi antara lain dapat diwujudkan
dengan melaksanakan hal-hal sebagai berikut:
1. Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur, yang mencerminkan
sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong-royong
2. Bersikap Adil
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
4. Menghormati hak-hak orang lain
5. Suka memberi pertologan kepada orang lain
6. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain
7. Tidak bersifat boros
8. Tidak bergaya hidup mewah
9. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum
10. Suka bekerja keras
11. Menghargai hasil karya orang lain
12. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.

 3. Kerja Sama dalam Bidang Kehidupan Pertahanan dan Keamanan


Negara
Pertahahan negara meurut UU Republik Indonesia No. 3 Tahun 2002
Tentang Pertahanan Negara adalah segala usaha untuk mempertahankan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan
bangsa dan negara.
Keikutsertaan seluruh warga negara dalam bidang pertahanan dan
keamanan diatur dalam pasal 30 UUD 1945 Ayat 1-5. Keikutsertaan warga negara
dalam usaha pertahanan dan keamanan dapat diwujudkan dalam upaya bela
negara. Pasal 27 UUD 1945 ayat (3) mengatakan bahwa “Setiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.”
Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara, sebagaimana
disebutkan dalam Pasal 9 ayat (2) UU
1. Pendidikan kewarganegaraan;
2. Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib;
3. Pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia secara
sukarela atau secara wajib;
4. Pengabdian sesuai profesi.

 4. Kerja Sama Antar Umat Beragama


Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk.
Kemajemukan itu tidak hanya dapat dilihat dari banyaknya etnis, suku, bahasa,
budaya, dan adat istiadat. Kemajemukan itu juga dapat dilihat dari
keanekaragaman agama. Kemajemukan ini dapat terjadi karena negara menjamin
hak kebebasan penduduk untuk memeluk agama dan beribadah menurut agama
yang dianutnya.
Hal ini dapat dilihat dalam pasal 28E ayat (1) dan (2) serta pasal 29 ayat
(2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Kemajemukan hendaknya
dilihat sebagai sesuatu yang dapat memperkaya persatuan. hal ini dapat terjadi jika
kita menjunjung tinggi kerukunan. Tampaknya bahwa kerukunan penting dalam
kerja sama antarumat beragama. Kerja sama antarumat beragama antara lain dapat
dilakukan dengan menanggulangi masalah kelaparan, kebodohan,
keterbelakangan, dan kemiskinan di dalam masyarakat.

2. Aspek Epistomologi
Contoh Kerjasama di sekolah merupakan salah satu sikap yang mencerminkan
rasa persatuan dan kesatuan yang bisa diterapkan oleh para siswa untuk mempererat
kebersamaan sekaligus menjadikan pekerjaan di sekolah menjadi lebih mudah. Ini
salah satunya cara penyampaian guru dalam mensukseskan program belajar mengajar
nya yaitu dengan membentuk komisaris piket,Umumnya tugas piket harian di sekolah
akan dibagi rata sesuai dengan banyaknya jumlah siswa dalam kelas tersebut. Adapun
tugas piket tersebut terdiri dari beberapa anggota yang mana mereka akan melakukan
kerjasama untuk menjaga dan membersihkan kelas mulai dari pagi sampai pulang
sekolah.
3. Aspek Aksiologi
Kerjasama di sekolah biasa terjadi karena adanya pembagian sebuah
kelompok dalam kelas yang biasanya digunakan untuk mengerjakan tugas-tugas
tertentu. Dengan melakukan kerjasama dalam sebuah kelompok, maka secara tidak
langsung melatih diri untuk belajar memahami semua orang dalam kelompok,
menyadari bahwa keberhasilan sebuah pekerjaan tergantung pada setiap anggota
kelompok.
D. Kompetensi Dasar 4.5 Menunjukkan bentuk-bentuk kerja sama di pelbagai bidang
kehidupan masyarakat
1. Aspek Ontologi
Bentuk-Bentuk Kerja Sama.
 1. Kerja Sama dalam Bidang Kehidupan Sosial Politik
Sila keempat dalam Pancasila ini menjadi landasan kehidupan sosial politik
masyarakat Indonesia.
Perilaku politik harus didasari dengan nilai hikmah, kebijaksanaan, permusyawaratan,
dan perwakilan yang semuaya merupakan bagian dari gotong royong. Pangkal
pelangsaan kehidupan sosial politik bangsa Indonesia adalah gotong royong.
Sifat gotong royong tercermin dari proses pengambilan keputusan di lembaga-
lembaga negara dan organisasi kemasyarakatan dengan musyawarah dan mufakat.

 2. Kerja Sama dalam Bidang Kehidupan Ekonomi


Kerja sama dalam bidang ekonomi dilakukan dengan membayar pajak kepada negara.
Pajak digunakan oleh negara untuk membiayai pembangunan nasional, lalu
pembangunan nasional ini bertujuan untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
Setiap wajib pajak secara bergotong royong membiayai pebangunan nasional melalui
pajak yang dibayarkan tadi.

“Landasan kerja sama bidang sosial politik adalah sila keempat dalam pancasila.”

Selain itu, kegiatan usaha ekonomi juga menggunakan prinsip kerja sama, saling
membantu dalam suasana demokrasi ekonomi. Tujuannya yaitu agar menjadi
kesejahteraan bersama secara adil, Adjarian. Wujud badan usaha yang dapat dibuat
untuk kerja sama ini yaitu koperasi.
 3. Kerja Sama dalam Bidang Kehidupan Pertahanan dan Keamanan Negara
Sesuai dengan pasal 30 ayat 1 dan pasal 27 ayat 3 UUD Negara Republik Indonesia.
Setiap warga negara harus melakukan kerja sama untuk mewujudkan keamanan dan
pertahanan negara.
Bentuk kerja sama yang bisa dilakukan yaitu dengan melakukan bela negara. Bela
negara merupakan sikap mental yang dimiliki untuk ikut serta dalam usaha
melindungi dan mempertahankan bangsa dan negara. Bela negara merupakan suatu
sikap, perilaku, dan tekad warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI dan
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
“Bela negara merupakan bentuk kerja sama bidang kehidupan pertahanan keamanan
negara.”

 4. Kerja Sama Antarumat Beragama


Kerja sama antarumat beragama dalam bidang kehidupan dapat kita lakukan untuk
mewujudkan kerukunan hidup.
Hal yang bisa kita lakukan yaitu dengan saling menghormati dan toleransi
antarpemeluk agama.
Kerja sama antarumat beragama dapat dilakukan dengan cara:
 Saling menghormati perbedaan agama
 Saling menghormati lembaga keagamaan, baik yang seagama atau yang berbeda
agama.
 Sikap saling menghormati hak dan kewajiban umar beragama.
Kerja sama dalam kehidupan masyarakat akan terwujud apabila setiap anggota
masyarakat saling menghormati dan menghargai perbedaan.
2. Aspek Epistemologi
Cara guru dalam menyampaikan materi yang terdapat pada KD 4.5 tersebut yaitu
dengan memberikan pekerjaan rumah berupa tugas kelompok yang terdiri dari 4
orang, yang nantinya siswa akan bertukar pikiran, berbagi ide, menghargai
pendapat temannya, dan mengerjakan tugas tersebut secara bersama-sama
sehingga kerjasama tim itu sangat di perlukan untuk menyelesaikan tugas.

3. Aspek Aksiologi

Anda mungkin juga menyukai