Anda di halaman 1dari 17

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

MTs AL KAUTSAR
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN INTERAKTIF (RPPI)
7
(Lesson Scheme of Works)
MPI : STAD
MTs : AL KAUTSAR
Sumber Belajar Indoor :
Mata pelajaran : PPKn
Buku Guru dan buku siswa PPKn
Materi Pokok : Upaya menyelesaikan
konflik
Wahana Pengetahuan Kelas IX, Kemendikbud
Kelas /Semester/Tahun : IX/II/ 2021/2022 Sumber Belajar Outdoor : Internet
Pertemuan ke : 4 (3 X 40 menit) Media : Gambar Tawuran dan Kebakaran
Metode : Problem Based Learning Alat : papan tulis, Powerpoint, LCD
Alat/Bahan : Gambar/ contoh teks eksemplum

A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya (Sikap Spiritual)
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong) santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan dan keberadaannya (Sikap Sosial)
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata (Pengetahuan)
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori (Keterampilan)

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

No
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1 1.1. Menghargai perilaku beriman, dan
bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berakhlak mulia
dalam kehidupan di sekolah dan
masyarakat

2 2.1. Menghargai keluhuran nilai-nilai


Pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa

3 3.5 memahami masalah-masalah yang 3.5.1. Mendeskripsikan permasalahan


muncul dalam keberagaman keberagaman masyarakat
masyarakat dan cara Indonesia
pemecahannya 3.5.2. Mengidentifikasi upaya
penyelesaian masalah yang
muncul dalam keberagaman
masyarakat
4 4.5 menalar penyelesaian masalah 4.5.1. Menyusun laporan tentang upaya
yang muncul dalam keberagaman penyelesaian masalah yang
masyarakat muncul dalam keberagaman
masyarakat

4.5.2. Menalar penyelesaian masalah


yang muncul dalam keberagaman
Indonesia

5 4.9. Menyaji bentuk partisipasi 4.9.1. Mencoba praktik kewargangaraan


kewarganegaraan yang sebagai perwujudan nilai-nilai
mencerminkan komitmen terhadp Pancasila dalam kehidupn sehari-
keutuhan nasional. hari

C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pembiasaan, peserta didik mampu menunjukkan sikap berdo’a sebelum
dan sesudah kegiatan pembelajaran, memberi salam sesuai ajaran agama islam
sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi tentang telaah
mendeskripsikan upaya menyelesaikan konflik
2. Melalui keteladanan, peserta didik menunjukkan sikap jujur, disiplin, tanggungjawab
dan percaya diri dalam mempelajari upaya menyelesaikan konflik, melaksanakan
tugas dan menyajikan laporan upaya menyelesaikan konflik
3. Dengan membaca Buku Siswa Kelas IX dan melihat tayangan gambar, peserta
didik dapat menyebutkan upaya menyelesaikan konflik
4. Melalui kegiatan membaca, melihat tayangan gambar, peserta didik dapat
menyebutkan upaya menyelesaikan konflik
5. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat menyusun hasil telaah upaya
menyelesaikan konflik
6. Melalui kegiatan presentasi, peserta didik dapat menyajikan hasil telaah upaya
menyelesaikan konflik

D. Materi Pembelajaran

Setiap individu atau kelompok masyarakat memiliki jenis dan bentuk konfliknya sendiri-
sendiri. Setiap individu atau kelompok dalam masyarakat juga memiliki gaya tersendiri
dalam menghadapi dan menyelesaikan konflik tersebut. Anda simak dengan saksama
kedua contoh konflik berikut ini.

Contoh 1: Ujang merupakan seorang anak yang berasal dari desa di Sukabumi. Untuk
mengadu nasibnya, si Ujang pergi ke Jakarta mencari pekerjaan agar dapat membantu
kehidupan keluarganya di kampung. Pertama kali si Ujang menginjakkan kakinya di kota
metropolitan, ia dihadapkan pada sekelompok preman yang sedang mabuk-mabukan.
Keluguan dan kepolosan si Ujang menjadi sasaran sekelompok preman tersebut. si Ujang
yang penyabar berusaha mengalah untuk menghindari preman-preman itu karena ia
merasa tidak berdaya untuk menantang mereka dan lebih baik menarik diri dari situasi
tersebut daripada menghadapinya.

Contoh 2: Menjelang HUT Kemerdekaan RI, para remaja yang tergabung dalam kelompok
Karang Taruna Desa Mardika mengadakan rapat tentang kegiatan yang akan
diselenggarakan pada HUT tersebut. Budi sebagai ketua karang taruna sudah memiliki
program tersendiri dengan mengadakan kegiatan parade band. Hal tersebut ditujukan
untuk dapat mewadahi kreativitas para pemuda dalam bermain musik yang selama ini
sedang menjadi trend di desanya. Akan tetapi, gagasan Budi tersebut mendapatkan
tentangan dari para anggotanya karena acara tersebut membutuhkan biaya sangat besar.
Budi dan para anggota karang taruna berusaha mencari jalan keluar dari perbedaan
pendapat tersebut agar kegiatan dapat terlaksana tanpa mengeluarkan biaya yang besar.
Dari kedua contoh tersebut, tentunya Anda dapat memahami bahwa dalam menghadapi
konflik, setiap orang atau kelompok memiliki cara penanganan konflik yang berbeda-beda.
Contoh 1 merupakan cara menghindar dari situasi konflik yang sedang dihadapi,
sedangkan contoh 2 adalah cara musyawarah sehingga konflik dapat diselesaikan dengan
baik.

Tiap orang mempunyai cara yang berbeda dalam menangani konflik. Cara ini dipelajari
sejak masih anak-anak dan tampaknya berfungsi secara otomatis.

Dalam konflik selalu ada dua kepentingan utama, yaitu sebagai berikut.

1. Kepentingan untuk mencapai tujuan pribadi. Misalnya, dalam hal ini Anda berada
dalam konflik karena Anda mempunyai tujuan pribadi yang bertentangan dengan
tujuan orang lain. Tujuan tersebut bisa sangat penting bagi diri Anda, tetapi bisa
juga kurang penting.
2. Kepentingan untuk tetap memelihara hubungan baik dengan orang lain. Dalam hal
ini, Anda harus mampu bekerja sama secara efektif dengan orang tersebut pada
masa yang akan datang. Hubungan itu mungkin sangat penting bagi diri Anda,
tetapi mungkin juga kurang penting.

Apakah Anda mempunyai sahabat? Di antara dua orang atau lebih yang menjalin
persahabatan, biasanya memiliki hubungan yang baik, toleransi yang tinggi, saling
membantu dan bekerja sama, serta saling menolong dalam kesusahan. Sikap seperti ini
hendaknya tertanam dan terus dijaga dalam diri Anda. Akan tetapi, pribadi Anda tidak
harus selamanya sama dengan orang lain karena memiliki keinginan dan kebutuhan yang
berbeda. Pada saat keinginan Anda tersebut berbeda dengan sahabat Anda maka
sebagai sahabat akan saling menghargai dan bekerja sama agar keinginan masing-
masing dapat tercapai tanpa ada memaksakan kehendak. Dengan demikian, hubungan
baik Anda dengan sahabat akan tetap terjaga dan terpelihara walaupun ada dua
kepentingan yang berbeda.

Adanya dua kepentingan yang berbeda tersebut dapat mempengaruhi cara bertindak
dalam suatu konflik. Dengan melihat dua kepentingan tersebut, dapat diungkapkan lima
cara dalam menangani konflik, yaitu sebagai berikut.
1. Menghindar

Cara ini seolah-olah seperti kura-kura yang menarik diri ke dalam tempurungnya untuk
menghindari konflik. Tipe ini mengorbankan tujuan pribadi ataupun hubungannya dengan
orang lain. Orang ini berusaha menjauhi masalah yang menimbulkan konflik ataupun
orang yang bertentangan dengannya. Orang yang menggunakan cara ini yakin bahwa
tidak ada gunanya berusaha menyelesaikan konflik, ia merasa tak berdaya. Ia yakin akan
lebih mudah menarik diri (secara fisik ataupun psikologis) dari situasi konflik daripada
harus menghadapi konflik.

2. Memaksakan Kehendak

Orang dengan cara ini berusaha menguasai lawan-lawannya dengan memaksa mereka
untuk menerima penyelesaian konflik yang diinginkannya. Tujuan pribadinya dianggap
sangat penting, sedangkan hubungan dengan orang lain kurang begitu penting. Tipe ini
tidak peduli terhadap kebutuhan orang lain, ia tidak peduli apakah orang lain menyukai
dan menerima dirinya atau tidak. Ia menganggap bahwa konflik harus diselesaikan
dengan cara satu pihak menang dan pihak yang lain kalah. Orang ini ingin menjadi
pemenang karena kemenangan akan memberi rasa bangga dan sebaliknya, kekalahan
akan menimbulkan perasaan lemah, rasa tidak mampu, dan rasa gagal. Ia berusaha
menang dengan menyerang, menguasai, mengatasi, dan melakukan intimidasi terhadap
orang lain.

3. Menyesuaikan pada Keinginan Orang Lain

Pada gaya ini, hubungan dengan orang lain sangat penting, sedangkan tujuan pribadi
kurang begitu penting. Orang tipe ini ingin diterima dan disukai orang lain. Ia merasa
bahwa konflik harus dihindari demi keserasian (harmoni) dan ia yakin bahwa konflik tidak
dapat dibicarakan jika merusak hubungan baik. Ia khawatir apabila konflik berlanjut,
seseorang akan terluka dan hal itu akan menghancurkan hubungan pribadi dengan orang
tersebut. Ia mengorbankan tujuan pribadi untuk mempertahankan hubungan dengan
orang lain. Orang dengan cara ini seolah-olah berkata: “aku mengorbankan tujuanku dan
membiarkanmu mendapat apa yang kau inginkan agar kau menyukai diriku”. Orang ini
berusaha memperhalus situasi konflik yang terjadi.

4. Tawar-Menawar
Tawar-menawar ini cukup memperhatikan tujuan pribadi dan juga hubungannya dengan
orang lain. Orang seperti ini biasanya mencari kompromi, ia mengorbankan sebagian
tujuan pribadi dan membujuk orang lain yang berkonflik dengan dirinya agar ikut
berkorban juga. Tipe ini mencari penyelesaian terhadap konflik yang menempatkan kedua
belah pihak memperoleh sesuatu, seolah-olah bertemu di tengah antara kedua kedudukan
ekstrim (mementingkan tujuan pribadi dan mementingkan hubungan dengan orang lain).
Ia ingin mengorbankan sebagian tujuan pribadi ataupun hubungannya dengan orang lain
untuk mencapai persetujuan ke arah kebaikan bersama.

5. Kolaborasi

Cara ini sangat menghargai tujuan pribadi dan hubungannya dengan orang lain. Ia
memandang konflik sebagai masalah yang harus diselesaikan. Orang tipe ini memandang
konflik untuk meningkatkan hubungan dengan cara mengurangi ketegangan kedua belah
pihak. Ia berusaha memulai sesuatu pembicaraan yang dapat mengenali konflik sebagai
suatu masalah. Tipe ini memelihara hubungan dengan cara mencari pemecahan yang
memuaskan kedua belah pihak. Ia tidak akan merasa puas sampai menemukan suatu
penyelesaian yang dapat mencapai tujuan pribadinya dan tujuan orang lain. Ia juga tidak
akan merasa puas sampai ketegangan dan perasaan negatif dapat diselesaikan
sepenuhnya.

Kapan Anda harus menggunakan cara tersebut untuk menangani konflik? Berikut ini
terdapat beberapa petunjuk yang bisa membantu.

1. Apabila tujuan pribadi tidak begitu penting dan Anda juga merasa tidak perlu
memelihara hubungan dengan orang lain maka Anda dapat menghindar.
Menghindari rasa permusuhan orang yang tak dikenal di jalan, di mall, atau di
terminal merupakan cara paling baik yang dapat dilakukan.
2. Jika tujuan pribadi sangat penting, tetapi hubungan dengan orang lain tidak begitu
penting maka Anda dapat bertindak dengan memaksakan kehendak. Misalnya,
pada saat Anda membeli barang-barang “obralan”, berusaha memasuki restoran
yang penuh sesak pengunjung, atau berdesakan untuk memperoleh tempat di bus
pada saat mudik.
3. Jika tujuan pribadi tidak begitu penting, tetapi hubungan dengan orang lain sangat
penting maka Anda dapat memakai cara menyesuaikan pada keinginan orang lain.
Pada waktu salah seorang rekan Anda berkukuh pada pendapatnya sendiri dan
Anda bisa bersikap tak peduli terhadap hal tersebut.
4. Jika tujuan pribadi ataupun hubungan dengan orang lain cukup penting bagi Anda
dan orang lain, itu sama-sama tidak akan memperoleh apa yang diinginkan
bersama maka bisa dilakukan cara tawar-menawar. Misalnya, apabila kapasitas
ruangan terbatas, padahal Anda dan rekan kerja menggunakannya bersama maka
melakukan negosiasi untuk memperoleh kompromi akan merupakan jalan paling
baik untuk menyelesaikan konflik.

- Jika tujuan pribadi dan hubungan dengan orang lain sangat penting, Anda bisa
bertindak dengan cara kolaborasi. Anda dan kelompok belajar Anda memiliki
perbedaan pendapat dalam mengerjakan atau menyelesaikan salah satu tugas
sekolah maka penggunaan cara kolaborasi merupakan tindakan paling baik.

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Strategi : a. Pencarian informasi (information search) melalui daftar pustaka
b. Dialog mendalam dan berpikir kritis (deep dialogue and critical thingking)
Model : Discovery Learning
Metode : Problem Based Learning

F. Media, Alat dan Sumber Belajar Pembelajaran


1. Media
a. Power Point
b. Gambar
c. Lembar kerja tentang upaya menyelesaikan konflik
2. Alat/Bahan :
a. Laptop
b. LCD/InFocus
3. Sumber Belajar:
a. Buku Guru/PPKn Kelas IX/Kemendikbud, Jakarta : 2021.
b. Buku Siswa/PPKn Kelas IX/Kemendikbud, Jakarta : 2021.
c. Internet/Media Massa
d. Buku lain yang relevan

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

No Kegiatan Belajar Waktu


1 Pendahuluan 10
a. Apersepsi
Kesiapan kelas untuk mengikuti proses pembelajaran (berdoa,
kerapihan penampilan siswa, kebersihan kelas, absensi, kesiapan
buku tulis dan sumber belajar)
b. Motivasi
- Bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya
- Penjajakan kesiapan belajar siswa dengan melalui Tanya jawab
atau problem solving mengenai upaya menyelesaikan konflik
c. Informasi
- Menginformasikan kompetensi dan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai.
- Penjelasan Materi dan kegiatan pembelajaran secara umum yang
akan dilakukan peserta didik.

2 Kegiatan Inti 100


a. Mengamati
a. Beberapa peserta didik secara acak membacakan hasil penugasan pertemuan
sebelumnya dalam Tugas Mandiri 4.4, peserta didik lain mengamatinya.
b. Dengan dibimbing guru peserta didik menyimak hasil Tugas Mandiri 4.4
c. Peserta didik mengamati gambar 4.5, 4.7, 4.7 dan 4.8 tentang Kegiatan di
sekolah, pergaulan, masyarakat, bangsa dan Negara.
d. Peserta didik diarahkan untuk menanamkan sikap teliti dan cermat dalam
mengamati gambar tersebut.
e. Peserta didik menyimak penjelasan singkat tentang gambar sehingga
menumbuhkan rasa ingin tahu bagi peserta didik.
f. Peserta didik mencatat hal-hal penting dari hasil pengamatan dan penjelasan
guru
g. Peserta didik menyimak pertanyaan guru yang mengarah pada pemecahan
masalah.
h. Keterampilan peserta didik selama kegiatan pengamatan diamati oleh guru.

b. Menanya
1. Peserta didik secara kelompok mengidentifikasi pertanyaan dari
wacana yang berkaitan dengan upaya menyelesaikan konflik
2. Peserta didik menyusun pertanyaan dengan bimbingan guru ,
3. Peserta didik secara kelompok mencatat pertanyaan yang ingin
diketahui dan mendorong peserta didik untuk terus menggali rasa
ingin tahu dengan pertanyaan secara mendalam tentang sesuatu.
c. Mengumpulkan informasi
1. Peserta didik secara berkelompok mencari informasi dan
mendiskusikan jawaban atas pertanyaan yang sudah disusun
dengan membaca uraian materi di Buku PPKn Kelas IX Bab V
bagian D, mencari melalui sumber belajar lain seperti buku
referensi lain dan internet.
2. Peran guru dalam langkah tahap ini adalah :
i. Menyediakan berbagai sumber belajar
j. Guru menjadi sumber belajar bagi peserta didik dengan
memberikan konfirmasi atas jawaban peserta didik, atau
menjelaskan jawaban pertanyaan kelompok.
k. Guru dapat juga menunjukkan buku atau sumber belajar lain
yang dijadikan referensi untuk menjawab pertanyaan
d. Mengasosiasi
1. Peserta didik ( dengan bimbingan Guru ) mendiskusikan
hubungan atas berbagai informasi yang sudah diperoleh
sebelumnya,
2. Peserta didik secara berkelompok menyusun kesimpulan tentang
bertutur kata, bersikap dan berprilaku sesuai dengan nilai
Pancasila di berbagai lingkungan
e. Mengkomunikasikan
1. Peserta didik secara berkelompok menyusun laporan hasil
telaah upaya menyelesaikan konflik.
2. Laporan dapat berupa displai, bahan tayang maupun dalam
bentuk kertas lembaran
3. Peserta didik secara berkelompok menyajikan hasil telaah di
depan kelas secara bergantian.
4. Kelompok lain memperhatikan dan mencatat hal-hal yang penting
serta mempersiapkan pertanyaan terhadap hal yang belum jelas.
5. Kelompok penyaji bertanya jawab dan diskusi dengan peserta
didik lain tentang materi yang disajikan.
6. Peran guru dalam langkah tahap ini adalah :
a. Guru menjelaskan tata cara penyajian kelompok dan tata
tertib selama penyajian
b. Guru menjelaskan pedoman penilaian selama penyajian
materi
c. Guru memberikan konfirmasi terhadap jawaban peserta didik
dalam diskusi, dengan meluruskan jawaban yang kurang
tepat dan memberikan penghargaan dengan tepuk tangan
bila jawaban benar.

3 Kegiatan Penutup 10
a. a. Peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran melalui tanya jawab
secara klasikal di bawah bimbingan guru
b. Guru memberikan refleksi kepada peserta didik manfaat yang telah dipelajari
dan kekuragan pembelajaran.
c. Peserta didik melakukan tes tertulis dengan mengerjakan Uji Kompetensi 4.4
Bab 4 tentang upaya menyelesaikan konflik.
d. Peserta didik menyimak informasi guru tentang rencana kegiatan pertemuan
berikutnya dan menugaskan peserta didik untuk mempelajari materi
berikutnya tentang bertutur kata, bersikap dan berprilaku sesuai
dengan nilai Pancasila di berbagai lingkungan

H. Penilaian dan Tindak Lanjut


1. Jenis/teknik penilaian : Tertulis/post tes
2. Bentuk instrumen dan instrumen : Uraian singkat

Soal:

1. Uraikan beberapa upaya dalam menangani konflik!

3. Pedoman penskoran

No Kunci Jawaban Jmlh


Skor
1 1. Apabila tujuan pribadi tidak begitu penting dan Anda juga 10
merasa tidak perlu memelihara hubungan dengan orang lain
maka Anda dapat menghindar. Menghindari rasa permusuhan
orang yang tak dikenal di jalan, di mall, atau di terminal
merupakan cara paling baik yang dapat dilakukan.
2. Jika tujuan pribadi sangat penting, tetapi hubungan dengan
orang lain tidak begitu penting maka Anda dapat bertindak
dengan memaksakan kehendak. Misalnya, pada saat Anda
membeli barang-barang “obralan”, berusaha memasuki restoran
yang penuh sesak pengunjung, atau berdesakan untuk
memperoleh tempat di bus pada saat mudik.
3. Jika tujuan pribadi tidak begitu penting, tetapi hubungan dengan
orang lain sangat penting maka Anda dapat memakai cara
menyesuaikan pada keinginan orang lain. Pada waktu salah
seorang rekan Anda berkukuh pada pendapatnya sendiri dan
Anda bisa bersikap tak peduli terhadap hal tersebut.
4. Jika tujuan pribadi ataupun hubungan dengan orang lain cukup
penting bagi Anda dan orang lain, itu sama-sama tidak akan
memperoleh apa yang diinginkan bersama maka bisa dilakukan
cara tawar-menawar. Misalnya, apabila kapasitas ruangan
terbatas, padahal Anda dan rekan kerja menggunakannya
bersama maka melakukan negosiasi untuk memperoleh
kompromi akan merupakan jalan paling baik untuk
menyelesaikan konflik.
5. Jika tujuan pribadi dan hubungan dengan orang lain sangat
penting, Anda bisa bertindak dengan cara kolaborasi. Anda dan
kelompok belajar Anda memiliki perbedaan pendapat dalam
mengerjakan atau menyelesaikan salah satu tugas sekolah
maka penggunaan cara kolaborasi merupakan tindakan paling
baik.
Jumlah 10

Skor yang diperoleh peserta didik untuk suatu perangkat tes uraian dihitung dengan rumus:
Skor yang diperoleh peserta didik
Nilai peserta didik = × 100
Skor total (10)
4. Lembar pengamatan aktivitas kerja kelompok (Lampiran 1)
5. Lembar pengamatan presentasi hasil diskusi (Lampiran 2)

Mengetahui Depok, 05 Januari 2022


Kepala Madrasah, Guru Mata Pelajaran PKn

H. Abdul Kohar, S.Pd.I, M.M. H. Abdul Muiz, S.Pd, M.M.


NUPTK. 1153744647200023 NUPTK. 5139765666110040

Telah dilaksanakan pada tanggal …………………………

Komentar/Rekomendasi terhadap RPP secara umum

.............................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................... .....................
Lampiran 1:
Pedoman Observasi Sikap
Kelas :
Periode Pengamatan :
Materi Pokok :

Nama Peserta Aspek Penilaian Jml Nilai Ket


No
Didik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Skor

Keterangan :
1. Iman 4. Disiplin 7. Gotong royong
2. Taqwa 5. Tanggung jawab 8. Santung
3. Jujur 6. Toleransi 9. Percaya diri

Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Skor
x 4=skor akhir
Skor Tertinggi
Peserta didik memperoleh nilai :
Sangat Baik : apabila memperoleh skor 3,20 – 4,00
Baik : apabila memperoleh skor 2,80 – 3,19
Cukup : apabila memperoleh skor 2.40 – 2,79
Lampiran 2:
Pedoman Penilaian Pelaksanaan Presentasi

Bertanya Menjawab Menyajikan


No Nama Siswa Jumlah
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Kriteria:
1. Aspek Menanya
Skor 4 Jika pertanyaan yang diajukan sesuai dengan permasalahan yang sedang
dibahas
Skor 3 Jika pertanyaan yang diajukan cukup sesuai dengan permasalahan yang
sedang dibahas
Skor 2 Jika pertanyaan yang diajukan kurang sesuai dengan permasalahan yang
sedang dibahas
Skor 1 Tidak menanya
2. Aspek Menjawab
Skor 4 Memberikan jawaban dari pertanyaan dalam kelompok dengan bahasa yang
jelas
Skor 3 Memberikan jawaban dari pertanyaan dalam kelompok dengan bahasa yang
kurang jelas
Skor 2 Kadang-kadang memberikan jawaban dari pertanyaan kelompoknya
Skor 1 Diam tidak pernah menjawab pertanyaan
3. Aspek Menyajikan
Skor 4 Sistematika penjelasan logis dengan bahasa dan suara yang sangat jelas
Skor 3 Sistematika penjelasan logis dan bahasa sangat jelas tetapi suara kurang jelas
Skor 2 Sistematika penjelasan tidak logis meskipun menggunakan bahasa dan suara
cukup jelas
Skor 1 Sistematika penjelasan tidak logis meskipun menggunakan bahasa dan suara
cukup jelas
Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Skor
x 4=skor akhir
Skor Tertinggi
Contoh :
Skor diperoleh 9, skor tertinggi 4 x 3 aspek = 12, maka skor akhir :
9/12 x 4 = 3
Peserta didik memperoleh nilai :
Sangat Baik : apabila memperoleh skor 3,20 – 4,00
Baik : apabila memperoleh skor 2,80 – 3,19
Cukup : apabila memperoleh skor 2.40 – 2,79
Kurang : apabila memperoleh skor kurang 2.40
Lampiran 3:

1. Penilaian keterampilan :

Lembar Pengamatan Kerja Kelompok/Diskusi dan Presentasi

1.Lembar pengamatan kerja kelompok/Diskusi

Aspek Pengamatan
Nama Siswa Kerj Mengko Toleran Keaktif Menghar Jumla Nil Ket
N a munikasi si an gai h ai
o sam kan pendapat
a pendapat teman
1
2
3
4
5
D
st

Keterangan Skor:
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Baik sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang

∑ Skor Perolehan
Nilai = --------------------------- x 100
Skor Maksimal
Kriteria Nilai
 A = 80 – 100 Baik Sekali
 B = 70 - 79 Baik
 C= 60 - 69 Cukup
 D = < 60 Kurang

2. Lembar Pengamatan Presentasi


Aspek Pengamatan
Nama Siswa Kom Siste Waw Keber Antusi Gestur Jumla Nil Ket
N unik matik asan anian as e dan h ai
o asi a penam
penya pilan
mpaia
n
1
2
3
4
5

Keterangan Skor:
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Baik sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
∑ Skor Perolehan
Nilai = --------------------------- x 100
Skor Maksimal
Kriteria Nilai
A = 80 – 100 Baik Sekali
B = 70 - 79 Baik
C= 60 - 69 Cukup
D = < 60 Kurang
Bahan diskusi kelompok
Pelaksanaan diskusi kelompok
Hasil diskusi kelompok

Hasil diskusi kelompok


Penilaian diskusi kelompok

Aspek Pengamatan
Nama Siswa Menghar
Mengkom
N Kerja Keaktif gai
unikasikan Toleransi Jml Nilai Ket
o sama an pendapat
pendapat
teman
AHMAD FAUZI
3 3 3 3 3 75 B
1
ALYA FADILAH ARSA
3 3 4 3 3 80 A
2
ANGGITA AMELLIA
3 3 3 3 3 75 B
3 SEMBIRING
AYESHA REZELLAURA SAID
3 3 4 3 3 80 A
4
AYUNDA ARAMINTA
4 4 4 4 3 95 A
5 NURIYAH
FAALIH SYAHMI
3 3 3 3 3 75 B
6
FAIRUZ DHAMIR SHAFWAN
3 3 4 3 3 80 A
7
FARDAN BIMA PUTERA
4 4 4 4 3 95 A
8
FATHIR ZHARFAN HAFIZH
4 4 4 4 3 95 A
9 SIREGAR
FERA APRIYANI
4 3 4 3 3 85 A
10 HENDRAWAN
HUDZAIFAH HAFIDZ
3 3 4 3 3 80 A
11
JUNICO VALIANT DYENDRI
4 3 4 3 3 85 A
12
MADINA CHIKA ALMEIRA
4 3 4 3 3 85 A
13
MUHAMMAD FADHILAH
3 3 3 3 3 75 B
14 YUSUF
MUHAMMAD TAUFAN
4 4 4 4 3 95 A
15 NOVIANDRI
MUTIYA KHAIRUNISA
3 3 4 3 3 80 A
16
NADIA SALMA AMALUNA
4 4 4 4 3 95 A
17
PUTRI AGUSTINA
3 3 3 3 3 75 B
18
Q-NAN KHALIFI
3 3 4 3 3 80 A
19 RACHMADANTY
RAFFI SULISTYANTO
3 3 4 3 3 80 A
20
TANGGUH PAXI RASYA
4 4 4 4 3 95 A
21 PRABOWO
TSABITAH HISANAH
3 3 4 3 3 80 A
22

Guru Mata Pelajaran

H. Abdul Muiz, S.Pd, M.M

Anda mungkin juga menyukai