Anda di halaman 1dari 13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMK Negeri 5 Garut


Mata pelajaran : PPKn
Kelas/Semester :X/2
Alokasi Waktu : 2 X 45

A. Kompetensi Inti (KI)


Kompetensi Inti 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Kompetensi Inti 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
Kompetensi Inti 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
Kompetensi Inti 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator


1.6 Bersyukur kepada Tuhan 1.6.1 Membangun nilai-nilai kerja sama yang membentuk
Yang Maha Esa atas nilai- kesadaran akan ancaman terhadap negara dan upaya
nilai yang membentuk penyelesaiannya di bidang Ipoleksosbudhankam dalam
kesadaran atas ancaman bingkai BhinnekaTunggal Ika
terhadap negara dan 1.6.2 Membangun nilai-nilai gotong royong yang membentuk
upaya penyelesaiannya kesadaran akan ancaman terhadap negara dan upaya
dalam bingkai Bhinneka penyelesaiannya di bidang Ipoleksosbudhankam dalam
Tunggal Ika bingkai BhinnekaTunggal Ika

2.6 Bersikap responsif dan 2.6.1 Membangun nilai-nilai kerja sama terkait ancaman
proaktif atas ancaman terhadap Negara dan upaya penyelesaiannya di bidang
terhadap Negara dan Ipoleksosbudhankam dalam bingkai BhinnekaTunggal Ika
upaya penyelesaiannya 2.6.2 Membangun nilai-nilai gotong royong terkait ancaman
dibidang Ideologi, politik, terhadap Negara dan upaya penyelesaiannya di bidang
ekonomi, sosial, budaya, Ipoleksosbudhankam dalam bingkai BhinnekaTunggal Ika
pertahanan, dan
keamanan dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika
3. Menganalisis ancaman 3.6.1 Menganalisis ancaman terhadap integrasi nasional
terhadap negara dan 3.6.2 Mengidentifikasi ancaman di Bidang
upaya penyelesaiannya IPOLEKSOSBUDHANKAM
di bidang ideologi, 3.6.3 Menunjukkan peran serta masyarakat dalam mengatasi
politik, ekonomi, sosial, berbagai ancaman dalam membangun integritas nasional
budaya, pertahanan, dan
keamanan dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika.

4. Menyaji hasil analisis 4.1 Menyajikan hasil analisis tentang ancaman terhadap negara
tentang ancaman dan upaya penyelesaiannya di bidang
terhadap negara dan IPOLEKSOSBUDHANKAM
upaya penyelesaiannya 4.2 Mengomunikasikan hasil analisis tentang ancaman terhadap
di bidang Ideologi, Negara dan upaya penyelesaiannya di bidang
politik, ekonomi, sosial, IPOLEKSOSBUDHANKAM
budaya, pertahanan, dan
keamanan.

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran problem based learning, peserta didik diharapkan dapat
menganalisis dan mengidentifikasi ancaman terhadap negara di bidang
IPOLEKSOSBUDHANKAM serta menampilkan peran serta dalam mengatasi berbagai ancaman
dalam membangun integritas nasional dan Menyajikan hasil analisis tentang ancaman
terhadap negara dan upaya penyelesaiannya di bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM serta
Mengomunikasikan hasil analisis tentang ancaman terhadap Negara dan upaya
penyelesaiannya di bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM diharapkan membangun kerjasama dan
nilai gotong royong
sehingga dapat memunculkan sikap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nilai-nilai yang
membentuk kesadaran atas ancaman terhadap negara dan upaya penyelesaiannya dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika

D. Materi Pembelajaran
1. Negara Indonesia adalah Negara majemuk
2. Aspek-aspek kekuatan dan kelemahan NKRI dalam posisi Global
3. Pengertian integrasi nasional dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
4. Bentuk-bentuk ancaman yang membahanyakan integrasi nasional
a. Ancaman dibidang militer
b. dan non militer
5. Konsep kemajemukan dan kebhinekaan
6. Proses kebhinekaan Indonesia
7. Upaya yang dapat dilakukan warga Negara dan pemerintah
8. Peran penegak hukum dalam mencegah disintegrasi bangsa
9. Peran “Masyarakat” untuk Mengatasi Berbagai Ancaman dalam Membangun Integrasi
Bangsa.
1) Peran keluarga
2) Peran Sekolah
3) Peran Karang Taruna
4) Peran Tokoh Agama dan Tokoh masayrakat
10. Penyelesaian kasus- kasus oleh keluarga jika di dalam masyarakat telah terjadi
disharmonisasi (tidak adanya kenyamanan dan keamanan).
11. Penyelesaian kasus- kasus oleh sekolah jika di dalam masyarakat telah terjadi
disharmonisasi (tidak adanya kenyamanan dan keamanan).
12. Penyelesaian kasus- kasus oleh karang taruna jika di dalam masyarakat telah terjadi
disharmonisasi (tidak adanya kenyamanan dan keamanan).
13. Penyelesaian kasus- kasus oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat jika di dalam
masyarakat telah terjadi disharmonisasi (tidak adanya kenyamanan dan keamanan).

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Problem Based learning
Metode : Presentasi Kelompok

F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 ( 2 x 45’)
a. Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
1) Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar;
kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi (absensi, kebersihan, kelas, agenda
kegiatan, menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan).
2) Guru memberikan penguatan tentang aspek motivasi belajar dan sikap spiritual
peserta didik berkaitan dengan rasa syukur peserta didik masih dapat datang ke
sekolah mengikuti pelajaran dan dalam kondisi sehat.
3) Guru menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari.
4) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan
menggunakan bermain peran.
5) Guru menyampaikan teknik penilaian yang akan dilakukan kepada peserta didik, yaitu
penilaian sikap, penilaian pengetahuan, dan penilaian keterampilan.

b. Kegiatan Inti (25 Menit)


1) Mengorientasi peserta didik pada masalah
a) Peserta didik mengamati peta Indonesia, dan salah satu video perang di Indonesia
dan video ancaman ekonomi
b) Setiap kelompok mengumpulkan informasi mengenai bentuk-bentuk ancaman
2) Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran
a) Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok
b) Peserta didik bersama Guru membuat daftar bentuk-bentuk ancaman dalam
bentuk pertanyaan.
c) Guru membimbing dan mendorong peserta didik untuk terus menggali rasa ingin
tahu dengan pertanyaan yang mendalam dan agar mencakup semua tujuan
pembelajaran.
3) Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok
a) Setiap kelompok membuat jawaban atas pertanyaan bentuk-bentuk ancaman
terhadap Indonesia dengan sumber dari uraian materi bab 6 subbab Ancama
Integrasi Indonesia dan sumber internet
b) Setiap kelompok membuat resume analisis bentuk-bentuk ancaman terhadap
Indonesia dalam bentuk bagan atau peta konsep
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
a) Setiap kelompok berbagi informasi hasil resume analisis dengan kelompok lainnya
b) Setiap kelompok menampilkan hasil resume analisis bentuk-bentuk ancaman
terhadap Indonesia
c. Kegiatan Penutup (10 Menit)
1) Guru dan peserta didik menyimpulkan materi yang telah dibahas pada pertemuan ini.
2) Guru dan Peserta Didik melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
3) Guru dan peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa syukur
kepada Allah SWT, Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik
dan lancar.

Pertemuan Kedua (2 x 45’)


Proses pembelajaran menggunakan pendekatan Saintifik,model pembelajaran Discovery
Based Learning , metode Presentasi Kelompok . Pelaksanaan pembelajaran secara umum
dibagi tiga tahapan yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

a. Pendahuluan (10 Menit)


1) Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif dan menyenangkan untuk proses
belajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi (kehadiran, agenda kegiatan,
menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan).
2) Peserta didik bersama guru mengawali pembelajaran dengan berdoa
3) Guru menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari.
4) Guru melakukan apersepsi mengulas materi pertemuan sebelumya, dan mengaitkan
materi sebelumya dengan materi yang akan di sampaikan
5) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan.
6) Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.

b. Kegiatan Inti ( 65 Menit)


1) Mengorientasi peserta didik pada masalah
a) Guru menanyakan contoh ancaman nasional yang membahayakan persatuan dan
kesatuan yang berimplikasi pada diintegrasi Nasional yang menjadi pembahasan
materi sebelumya, dan menyampaikan peta konsep pembahasan materi pertemuan
hari ini
b) Peserta didik mengamati tayangan berupa slide out (power point) tentang
gambaran umum ancaman nasional yang di lengkapi film documenter tentang
ancaman-ancaman nasional dalam bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM
c) Peserta didik membaca referensi tentang masalah IPOLEKSOSBUDHANKAM
d) Guru bersama peserta didik membuat daftar permasalahan dan menyepakati yang
menjadi bahasan kelas.
e) Guru dapat menambahkan penjelasan tambahan yang berkaitan dengan
permasahan tersebut kaitannya dengan berbagai fakta baru yang berhubungan
dengan IPOLEKSOSBUDHANKAM.
f) Guru memberikan stimulasi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
dapat menghadapkan peserta didik pada kondisi internal yang mendorong
eksplorasi untuk menyelesaikan masalah.
2) Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran
a) Peserta didik dibagi menjadi 5 kelompok masing-masing berjumlah 6-7 siswa.
b) Peserta didik diberi kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
pertanyaan yang berkaitan dengan masalah IPOLEKSOSBUDHANKAM
c) Peserta didik diminta secara kelompok untuk mengidentifikasi sekaligus mencatat
pertanyaan yang ingin diketahui tentang Ancaman IPOLEKSOSBUDHANKAM. Guru
membimbing dan mendorong peserta didik untuk terus melakukan eksplorasi
secara lebih mendalam untuk, menganalisis dan kemudian mempresentasikan
acaman-ancaman nasional dalam bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM secara
berkelompok :

NO Kelompok Bidang Pokok Bahsan


1 KELOMPOK 1 idiologi 1. Pengertian
2 KELOMPOK 2 Politik 2. Bentuk-Bentuk ancaman
3 KELOMPOK 3 Ekonomi terhadap idiologi negara
4 KELOMPOK 4 Sosial dan Budaya 3. Cara mengatasi ancaman
5 KELOMPOK 5 Pertahanan dan tersebut
Keamanan Pengertian

3) Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok


a) Peserta didik secara berkelompok bekerjasama mencari informasi dan melakukan
analisis bersama terhadap permasalahan yang akan dipresentasikan dari hasil
pemaparan materi dan penelaahan buku siswa topik Bab 6 Sub-bab B. hal 177 s.d
185 Buku sumber lain yang relevan, internet; web, media yang lain.
b) Secara umum Guru mempersiapkan pembahasan materi melalui metode diskusi.
Kelompok yang telah ditentukan topiknya
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
a) Kelompok pertama dan selanjutnya melakukan presentasi sesuai materi yang di
bahasnya
b) kelompok yang lainnya diminta untuk menyimak mengidentifikasi dan
menganalisis hasil pembahasan kelompok yang presentasi dan selanjutnya
memberikan masukan,kritik, dan mengajukan pertanyaan sesuai dengan
pembahasan yang di presentasikan
c) Kelompok presentasi secara kelompok memberikan jawaban dan peserta diskusi di
perbolehkan memberikan bantuan jawaban berupa masukan-masukan materi yang
di bahas untuk melengkapi jawaban-jawaban kelompok presentasi
d) Setiap kelompok melakukan presentasi selama 15 menit, pengaturan pertanyaan
dalam setiap sesi hanya 2 penanya yang berbeda
e) Pada bagian akhir kelompok presentasi mengakhiri diskusi dengan memberikan
kesimpulan dari materi yang di bahas
f) Peserta didik membuat resume dari informasi yang diperoleh dengan membuat
bagan atau table

c. Penutup (15 Menit)


1) Guru dan Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dibahas pada pertemuan ini.
2) Peserta didik dengan bimbingan guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran pada
pertemuan ini
3) Peserta didik diberi tugas kelompok menyelesaikan analisis dan alternatif solusi
permasalahan yang menjadi kajian kelas.
4) Guru dan peserta didik menutup kegiatan dengan mengucapkan rasa syukur kepada
Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik dan lancar.
Pertemuan Ketiga (2 x 45’)
Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini menggunakan pembelajaran dengan model
Project Based Learning. Kegiatan Proyek Belajar Kewarganegaraan dilaksanakan peserta didik
dengan waktu selama 2 minggu. Secara detail Proyek Belajar Kewarganegaraan yang harus
dilakukan peserta didik adalah sebagai berikut..
a. Pendahuluan (10 Menit)
Penentuan pertanyaan mendasar
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial yaitu pertanyaan yang dapat memberi
penugasan kepada peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas.
1) Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif dan menyenangkan untuk proses
belajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi (kehadiran, agenda kegiatan,
menyiapkan media danalatsertabuku yang diperlukan).
2) Peserta didik bersama guru mengawali pembelajaran dengan berdoa
3) Guru menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari.
4) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan.
5) Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.

b. Kegiatan Inti
1) Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial yaitu pertanyaan yang dapat
memberi penugasan kepada peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas.
a) Apakah makna disintegrasi bangsa dalam masyakat majemuk di Indonesia?
b) Seberapa besarkah ancaman tersebut dapat rnengganggu keamanan dan
kenyamanan masyarakat di Indonesia?
c) Upaya apakah yang dapat dilakukan oleh warga negara dan pemerintah
dalam mencegah terjadi disintegrasi dan disharmonisasi dalam masyarakat
Indonesia?
d) Bagaimanakah peran aparat penegakl pranata hukum dalarn menjamin
terciptanya keamanan dan kenyamanan dalam masyarakat?
2) Guru membagi peserta didik ke dalam 4 (empat) Kelompok Penugasan.
a) Kelompok 1. Peran Keluarga
b) Kelompok 2. Peran Sekolah
c) Kelompok 3. Peran Karang Taruna
d) Kelompok 4. Peran Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat
Catatan: Kelompok peserta didik dapat mengambil sub topik/ kajian yang sama, tetapi
dengan tempat/wilayah yang berbeda
3) Kemudian masing-masing kelompok mengajukan 1 (satu) pertanyaan mendasar sesuai
dengan topik atau tema di atas yang akan dijawab secara kelompok dengan melakukan
analisis atau kunjungan disertai wawancara kepada tokoh atau mengkaji dari berbagai
sumber yang relevan dengan topik di atas..
4) Selanjutnya, usulan dari masing-masing kelompok dibahas, dimusyawarahkan, dan
disepakai sebagai pertanyaan yang akan dijawab bersama melalui observasi lapangan.
5) Mendesain Perencanaan Proyek
a) Peserta didik melakukan Perencanaan yang dilakukan secara kolaboratif antara guru
dan peserta didik.
b) Peserta didik membuat Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas
yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan cara
mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan
yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek.
c) Pertanyaaan yang telah disepakati menjadi tugas/proyek kelas yang harus dilawab
bersama.
d) Guru menyampaikan tugas yang harus dikerjakan oleh masing-masing kelompok,
yaitu:
Kelompok 1
1. Bertugas untuk mendeskripsikan peran keluarga dalam mengatasi berbagai
ancaman yang dapat menyebabkan teriadinya disharmonisasi masyarakat dan
disintegrasi bangsa.
2. Hal-hal apa sajakah yang harus dilakukan dalam keluarga guna mendukung
terciptanya harmonisasi dal masyarakat.
3. Hal-hal apa yang harus dihindari oleh anta masyarakat untuk mendukung
terciptanya harmonisasi dalam masyarakat.
4. kerja sama yang bagaimanakah yang harus di1akukan anggota keluarga demi
terciptanya kenyamanan dan keamanan dalam masyarakat.
Kelompok 2
1. Bertugas untuk mendeskripsikan peran sekolah dalam mengatasi berbagai
ancaman yang dapat menyebabkan terjadinya disharmonisasi masyarakat dan
disintegrasi bangsa!
2. Hal-hal apa sajakah yang harus dilakukan dalam sekolah guna mendukung
terciptanya harmonisasi dalam masyarakat dan disintegrasi bangsa!
3. Hal-hal apa sajakah yang harus dilakukan oleh warga sekolah guna mendukung
terciptanya harmonisasi dalam masyarakat!
4. Kerja sama yang bagaimanakah yang harus dilakukan warga sekolah demi
terciptanya integrasi bangsa!
5. Upaya apa sajakah yang diharus dilakukan warga sekolah jika di dalam masyarakat
telah terjadi disharmonisasi (tidak adanya kenyamanan dan keamanan).
Kelompok 3
1. Bertugas untuk mendeskripsikan peran remaja (Karang Taruna) dalam mengatasi
berbagai ancaman yang dapat menyebabkan terjadinya disharmonisasi
masyarakat dan disintegrasi bangsa!
2. Hal-hal apa sajakah yang harus dilakukan remaja melalui Karang Taruna guna
mendukung terciptanya harmonisasi dalam masyarakat dan disintegrasi bangsa!
3. Hal-hal apa sajakah yang harus dilakukan oleh remaja (Karang Taruna) guna
mendukung terciptanya harmonisasi dalam masyarakat!
4. Kerja sama yang bagaimanakah yang harus dilakukan remaja (Karang Taruna) demi
terciptanya integrasi bangsa!
5. Upaya apa sajakah yang harus dilakukan remaja (Karang Taruna) jika di dalam
masyarakat telah terjadi disharmonisasi (tidak adanya kenyamanan dan
keamanan).
Kelompok 4
1. Bertugas untuk mendeskripsikan peran tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam
mengatasi berbagai ancaman yang dapat menyebabkan terjadinya disharmonisasi
masyarakat dan disintegrasi bangsa!
2. Hal-hal apa sajakah yang harus dilakukan oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat
guna mendukung terciptanya harmonisasi dalam masyarakat dan disintegrasi
bangsa!
3. Hal-hal apa sajakah yang harus dilakukan oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat
guna mendukung terciptanya harmonisasi dalam masyarakat!
4. Kerja sama yang bagaimanakah yang harus dilakukan tokoh agama dan tokoh
masyarakat demi terciptanya integrasi bangsa!
5. Upaya apa sajakah yang diharus dilakukan tokoh agama dan tokoh masyarakat jika
di dalam masyarakat telah terjadi disharmonisasi (tidak adanya kenyamanan dan
keamanan
6) Menyusun jadwal
Guru dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam
menyelesaikan proyek. Aktivi tas pada tahap ini antara lain adalah sebagai berikut.
a) Membuat timeline (alokasi waktu) untuk menyelesaikan proyek,
b) Membuat deadline (batas waktu akhir) penyelesaian proyek,
c) Membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru,
d) Membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan
dengan proyek, dan
e) Meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu
cara.
7) Mengevaluasi pengalaman
Pada akhir pembelajaran, guru dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas
dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu
maupun kelompok.
Peserta didik menyampaikan perasaan dan pendapat setelah mengikuti pembelajaran
(merefleksi).

G. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Teknik penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/Pengamatan
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis dan Lisan
c. Penilaian Ketrampilan : Unjuk kerja; Presentasi; Laporan penugasan
2. Bentuk Penilaian :
a. Observasi : Jurnal guru
b. Tes Tertulis : Uraian ; Laporan ; Paparan
c. Unjuk Kerja : Laporan ; Paparan
d. Instrumen penilaian Sikap, Pengetahuan dan ketrampilan (terlampir)

H. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar


1 Media/ Alat : LCD, Laptop, Sound System, Internet
2 Sumber Belajar : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan, Kelas X. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Halaman: 177
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Kelas X. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Halaman: 217
Lampiran Materi

Apakah di kelas kalian ada peta dunia? Coba kalian amati peta tersebut, kalian dapat
menunjukkan dan melihat posisi negara Indonesia yang berada di tengah-tengah dunia. Kemudian,
dilewati garis khatulistiwa, diapit oleh dua benua yaitu Asia dan Australia, serta berada di antara
dua samudera yaitu Samudera Hindia dan Pasifik. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa wilayah
Indonesia berada pada posisi silang yang sangat strategis dan ideal.
Posisi silang yang diberikan Tuhan kepada negara Indonesia tidak hanya meliputi aspek
kewilayahan saja, melainkan meliputi pula aspek-apek kehidupan sosial, antara lain:
1. Penduduk Indonesia berada di antara daerah berpenduduk padat di utara dan daerah
berpenduduk jarang di selatan.
2. Ideologi Indonesia terletak antara komunisme di utara dan liberalisme di selatan.
3. Demokrasi Pancasila berada di antara demokrasi rakyat di utara (Asia daratan bagian utara)
dan demokrasi liberal di selatan.
4. Ekonomi Indonesia berada di antara sistem ekonomi sosialis di utara dan sistem ekonomi
kapitalis di selatan.
5. Masyarakat Indonesia berada di antara masyarakat sosialis di utara dan masyarakat
individualis di selatan.
6. Kebudayaan Indonesia berada di antara kebudayaan timur di utara dan kebudayaan barat di
selatan
7. Sistem pertahanan dan keamanan Indonesia berada di antara system pertahanan continental
di utara dan sistem pertahanan maritim di barat, selatan dan timur.

Dengan demikian, maka posisi silang Indonesia merupakan sebuah potensi sekaligus ancaman
bagi integrasi nasional bangsa Indonesia. Apa sebenarnya yang menjadi ancaman bagi integrasi
nasional negara Indonesia? Ancaman bagi integrasi nasional tersebut datang dari luar maupun dari
dalam negeri Indonesia sendiri dalam berbagai dimensi kehidupan. Ancaman tersebut biasanya
berupa ancaman militer dan non-militer. Mengapa ancaman perlu diketahui? Nah, untuk
menjawab rasa penasaran dan menambah pengetahuan kalian, berikut ini uraian secara singkat
ancaman yang dihadapi bangsa Indonesia baik yang berupa ancaman militer maupun non-milter.
1. Ancaman Militer
2. Ancaman non militer bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM
Instrumen Penilaian Pertemuan

1. Penilaian Sikap
Penilaian sikap terhadap peserta didik dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.
Penilaian dilakukan dengan observasi terhadap rasa ingin tahu peserta didik dalam
menentukan sumber data yang akan dikumpulkan
Aspek Penilaian Laporan
No. Nama Peserta Rasa Ingin Tanggung Percaya Kerjasama Deskripsi
Didik Tahu Jawab Diri Singkat
v v v V Anto sangat baik
dalam
Anto
pembelajaran
1 pertemuan 1
x x v X Bono kurang
baik dalam
Bono
pembelajaran
2 pertemuan 1
v v x v Dini cukup baik
dalam
Dini
3 pembelajaran
pertemuan 1
2. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan dengan observasi ketika kelompok penyaji sedang menyajikan
hasil diskusi kelompoknya. Berikut lembar penilaian ketrampilan

Lembar Penilaian Keterampilan


Nama/Kelompok :
Kelas :
Materi Pokok :
No Aspek Penilaian SKOR Jumlah Skor
1 2 3 4
A. Penyajian
1. Menanya/Menjawab
2. Argumentasi
3. Penggunaan Bahasa

3. Penilaian Pengetahuan
a) Penilaian pengetahuan dilakukan dalam bentuk mengerjakan Uji kompetensi Bab 6.
b) Soal Pengetahuan
c) Pada hakikatnya kebhinnekaan bangsa Indonesia merupakan rahmat Allah SWT dan
sebuah potensi sekaligus tantangan bagi bangsa Indonesia. Jelaskan maksud pernyataan
tersebut!
1. Ancaman militer pada hakikatnya berkaitan dengan ancaman di bidang pertahanan dan
keamanan. Jelaskan dan berikan contoh terkait dengan ancaman di bidang militer!
2. Ancaman non-militer pada hakikatnya disebabkan oleh pengaruh negatif dari
globalisasi. Jelaskan hubungan ancaman non-militer dengan pengaruh globalisasi!
3. Agresi suatu negara yang mengancam kedaulatan suatu negara, keutuhan wilayah, dan
keselamatan segenap bangsa Indonesia mempunyai bentuk bentuk mulai dari yang
berskala paling besar sampai dengan yang terendah. Jelaskan dan berikan contoh
bentuk agresi yang berskala paling besar yang pernah dialami bangsa Indonesia!
4. Perhatikan Kasus Sara di bawah ini
Sumber : Tribunjateng.com
Kerusuhan Tanjung Balai

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Rina Sari Ginting, menjelaskan kerusuhan bermula
dari protes seorang warga berinisial M (41), warga Jl Karya Kelurahan Tanjung Balai
Kota I, Kecamatan Tanjung Balai Selatan Kota. "Yang bersangkutan, disebut-sebut
keberatan terhadap volume pengeras suara Masjid Al Maksum yang terletak tak jauh
dari kediamannya. Dia datang ke masjid, meminta agar saat mengumandangkan azan
maupun pengajian, volume suara dikecilkan," kata Rina pada wartawan di Mapololda
Sumut, Sabtu.
Takmir masjid kemudian menyampaikan keberatan M kepada pengurus-pengurus
Masjid Al Maksum lainnya. Para pengurus masjid kemudian menyambangi kediaman M
dan mempertanyakan hal ini. "Pertemuan ternyata berlangsung sengit dan ini menarik
perhatian warga lain. Mengetahui apa yang terjadi, emosi warga tersulut. Mereka
mengamuk. Bahkan ada yang meneriakkan agar rumah M dibakar. Sejumlah warga
sudah mulai melempari rumah M," ujar Rina.
Situasi panas ini masih berhasil diredam oleh para pengurus masjid. Bersama aparat
dari kelurahan yang belakangan datang, mereka sepakat untuk membicarakan
persoalan ini lebih lanjut di kantor polsek setempat. Warga yang masih emosional
mengikuti sampai ke kantor polsek dan menunggu jalannya mediasi. "Saat itulah,
entah bagaimana, warga yang jumlahnya semakin banyak tiba-tiba bergerak ke arah
Vihara Juanda. Letak vihara ini kurang lebih 500 meter dari Jalan Karya. Di sana mereka
melakukan perusakan dan pembakaran," ucap Rina.
Dari Vihara Juanda, kerusuhan meluas. Sejumlah vihara, seperti vihara di kawasan
Pantai Amor, di Jl Ahmad Yani, kelenteng di Jl Sudirman, kelenteng di Jl Hamdoko,
kelenteng di Jl Ade Irma, juga dirusak dan beberapa bagiannya dibakar.
Beberapa unit mobil dan sepeda motor juga menjadi korban. Bukan cuma itu, massa
yang tidak lagi jelas asal-usulnya, apakah merupakan warga Jl Karya atau bukan, ini
melakukan penjarahan. "Kami menerima laporan bahwa sejumlah barang dari vihara
dan kelenteng juga diambil," kata Rina seraya menambahkan, pihaknya menurunkan
ratusan polisi dan personel TNI untuk meredam situasi. (tribun medan/ant)
d. Berdasarkan kasus di atas, apa yang akan dilakukan oleh Anda sebagai pengurus
mesjid untuk menangani permasalahan di atas!
e. Berdasarkan analisis Anda, Bagaimana sikap anda dalam mensikapi
permasalahan diatas dan bagaimana solusi untuk mengatasi permasalahan
tersebut
Kunci Jawaban
NO JAWABAN SKOR
1. Kebhinekaan yang terjadi di Indonesia merupakan sebuah potensi sekaligus 2
tantangan. Dikatakan sebagai sebuah potensi, karena hal tersebut akan membuat
bangsa kita menjadi bangsa yang besar dan memiliki kekayaan yang melimpah
baik kekayaan alam maupun kekayaan budaya yang dapat menarik minat para
wisatawan asing untuk mengunjungi Indonesia. Kebhinekaan bangsa Indonesia
juga merupakan sebuah tantangan bahkan ancaman, karena dengan adanya
kebhinekaan tersebut mudah membuat penduduk Indonesia berbeda pendapat
yang lepas kendali, mudah tumbuhnya perasaan kedaerahan yang amat sempit
yang sewaktu-waktu berpotensi meledak yang akan mengancam integrasi
nasional atau persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu, segenap warga
negara mesti mewaspadai segala bentuk ancaman yang
dapat memecah belah bangsa Indonesia dengan senantiasa mendukung segala
upaya atau strategi pemerintah dalam mengatasi berbagai ancaman tersebut.
2. Ancaman militer berkaitan ancaman di bidang pertahanan dan keamanan. 2
Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata dan
terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan
negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman militer
dapat berupa agresi/invasi, pelanggaran wilayah, pemberontakan bersenjata,
sabotase, spionase, aksi teror bersenjata, dan ancaman keamanan laut dan
udara.
3. Ancaman nonmiliter pada hakikatnya ancaman yang menggunakan faktor-faktor 3
nonmiliter dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan
negara, kepribadian bangsa, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap
bangsa. Ancaman ini salah satunya disebabkan oleh pengaruh negatif dari
globalisasi. Globalisasi yang menghilangkan sekat atau batas pergaulan antar
bangsa secara
disadari ataupun tidak telah memberikan dampak negatif yang kemudian menjadi
ancaman bagi keutuhan sebuah negara, termasuk Indonesia. Ancaman nonmiliter
di antaranya dapat berdimensi ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya.
4. Invasi pada dasarnya merupakan bentuk agresi yang berskala paling besar dengan 3
menggunakan kekuatan militer bersenjata yang dikerahkan untuk menyerang dan
menduduki wilayah Indonesia. Bangsa Indonesia pernah merasakan pahitnya
diinvasi atau diserang oleh Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia
sebanyak dua kali, yaitu 21 Juli 1947 dan 19 Desember 1948.
5. a. Memberikan pemahaman kepada masyarakat terjadinya perbedaan pendapat 5
akan merugikan
𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 = × 𝟏𝟎𝟎
𝟏𝟓

Mengetahui, Garut, 31 Mei 2018


Kepala Sekolah Guru Mapel

Erdi Ridwan, S.Pd., M.Pd Syamsul Ma’rifat, S.Pd


NIP. 19650509 198602 1 002

Anda mungkin juga menyukai