disusun oleh:
Syamsul Ma’rifat, S.Pd
Yosep Wijaya, S.Pd
Mela Nurmayanti, S.Pd
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan laporan ini selesai.
Penulisan laporan ini bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan
ketercapaian tugas evaluasi modul 1 Profesional PPG dalam Jabatan Angkatan 4
Tahun 2019.
Dalam laporan ini kami menjelaskan tentang tugas-tugas pada Modul 1
PANCASILA DASAR NEGARA DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA.
Kami menyadari amatlah terbatas pengetahuan dan kemampuan yang
dimiliki untuk menciptakan karya tanpa cela. Tentulah masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karna itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak sangat kami harapkan, hargai dan akan diterima dengan
kerendahan hati, agar menjadi koreksi pada penulis, sehingga kelak kami
mampu menghasilkan sebuah karya yang jauh lebih baik dan penulis berharap
semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
04 Juli 2019
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
1. Bahwa sebuah negara merdeka niscaya memerlukan suatu dasar
Negara dan perumusan dasar negara senantiasa disesuaikan dengan
nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa tersebut, sehingga akan diterima dan
dengan mudah untuk diamalkan dalam hidup bermasyarakat dan dalam
hidup bernegara ................................................................................................1
Tugas
a. Diskusikan di kelompok anda tentang gagasan-gagasan the founding
fathers dalam merumuskan dasar negara Indonesia pada sidang
BPUPKI dan rumuskan kesimpulan dari diskusi kelompok anda ...............1
b. Buatlah kesimpulan kelompok diskusi anda tentang sejarah lahirnya
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia .................................................2
c. Lima sila Pancasila digali dari nilai-nilai budaya bangsa Indonesia.
Diskusikan di kelompok anda, seperti apa penjelasan yang dapat
diberikan kepada siswa sehingga siswa dapat memahami pernyataan
di atas ...........................................................................................................5
ii
d. Dengan hasil pengamatan pada tugas 1 di atas, diskusikan di
kelompok anda, kemudian buat laporan kelompok tentang upaya apa
yang harus dilakukan agar masyarakat senantiasa berperilaku sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila untuk menciptakan keharmonisan sosial .....18
3. Negara Indonesia yang sangat besar dan sangat luas wilayahnya, serta
sangat dinamis dalam perkembangannya untuk mewujudkan cita-
citanya. Namun, sangat dibutuhkan suatu landasan yang kuat dalam
pengelolaan negara, dan Pancasila menjadi jawabannya yakni sebagai
dasar negara Indonesia. .................................................................................23
Tugas
Pengamalan Pancasila sebagai dasar negara adalah menerapkan nilai-
nilai Pancasila dalam peraturan perundang-undangan dan
penyelenggara negara harus memedomani Pancasila dalam
melaksanakan tugas-tugasnya. Diskusikan dalam kelompok, dan buat
laporan kerja kelompok ...................................................................................23
a. Diskusikan dalam kelompok tentang perilaku penyelenggara negara
yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Buat laporan hasil
diskusi.........................................................................................................23
b. Buat klipping berita tentang perilaku menyimpang dari penyelenggara
negara, buat analisismu tentang perilaku menyimpang tersebut .............30
iii
c. Melalui diskusi kelompok, buatlah telaah anda tentang kehidupan
masyarakat yang makmur berkeadilan dan kehidupan yang adil
berkemakmuran .........................................................................................44
iv
TUGAS BAGIAN 1
Bahwa sebuah negara merdeka niscaya memerlukan suatu dasar negara dan
perumusan dasar negara senantiasa disesuaikan dengan nilai-nilai yang
dimiliki oleh bangsa tersebut, sehingga akan diterima dan dengan mudah
untuk diamalkan dalam hidup bermasyarakat dan dalam hidup bernegara.
a. Diskusikan di kelompok anda tentang gagasan-gagasan the founding
fathers dalam merumuskan dasar negara Indonesia pada sidang
BPUPKI dan rumuskan kesimpulan dari diskusi kelompok
anda.Jawaban :
1. Pada tanggal 29 Mei 1945, Mr. Muhammad Yamin menyampaikan hasil
sidang BPUPKI melalui pidatonya untuk menyampaikan gagasan tentang
konsep dasar negara Indonesia yang merdekat. Gagasan Muhammad
Yaminadalah sebagai berikut :
a. Peri Kebangsaan
b. Peri Kemanusiaan
c. Peri Ketuhanan
d. Peri Kerakyatan
e. Kesejahteraan Rakyat
2. Pada tanggal 31 Mei 1945, Mr. Soepomo mengemukakan gagasannya
dalam sidang BPUKI yang isinya adalah sebagai berikut :
a. Paham Negara Kesatuan
Negara yang mengatasi segala golongan dan perorangan menjadi
satukesatuan.
b. Penghubungan Negara dan Agama
Urusan agama dan negara dipisahkan dikarenakan setiap orang
bebas memeluk agama kepercayaannya masing-masing tanpa ada
unsur paksaan.
c. Sistem Badan Permusyawaratan
Kedudukan kepala negara dalam negara persatuan itu penting.
Seorang kepala negara haruslah bersatu jiwa dengan seluruh
rakyatnya.
d. Sosialisme Negara
Dalam negara yang berlandaskan persatuan, dalam hal ekonomi
dipakai sistem sosialisme negara. Sistem tolong menolong dan sistem
1
koperasi hendaknya dipakai sebagai salah satu dasar ekonomi
negara Indonesia.
e. Hubungan antarbangsa
Indonesia memiliki keragaman budaya, adat istiadat, suku dan
bahasa daerah. Hubungan tersebut harus dijalin dengan semangat
kesatuan.
3. Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan hasil pidatonya
tanpa teks mengenai rumusan dasar negara Indonesia. Dalam pidatonya
tersebut, Ir. Soekarno menyampaikan lima asas yang disebut sebagai
Pancasila. Rumusan Pancasila adalah sebagai berikut :
a. Kebangsaan Indonesia
b. Internasionalisme atau perikemanusiaan
c. Mufakat atau demokrasi
d. Kesejahteraan sosial
e. Ketuhanan yang Maha Esa
2
itu, beliau juga mengusulkan rumusan 5 dasar yang merupakan
gagasan tertulis naskah rancangan UUD Republik Indonesia, yaitu :
1) Ketuhanan Yang Maha Esa.
2) Kebangsaan Persatuan Indonesia.
3) Rasa Kemanusian yang Adil dan Beradab.
4) Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/ Perwakilan.
5) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
b. Soepomo (31 Mei 1945)
Dasar negara yang diusulkan oleh Mr. Soepomo antara lain :
1) a. Paham Persatuan.
2) Perhubungan Negara dan Agama.
3) Sistem Badan Permusyawaratan.
4) Sosialisasi Negara.
5) Hubungan antar Bangsa yang Besifat Asia Timar Raya.
c. Soekarno (1 Juni 1945)
Pada sidang BPUPKI yang pertama ini, Soekarno juga mengusulkan
dasar negara yang terdiri dari 5 poin. Dan kemudian dinamakan
dengan Pancasila yang meliputi :
1) Kebangsaan Indonesia
2) Internasionalisme atau Perikemanusiaan
3) Mufakat atau Demokrasi
4) Kesejahteraan Sosial
5) Ketuhanan yang Berkebudayaan
Hasil usulan dari ketiga tokoh pada sidang BPUPKI tersebut
ditampung dan kemudian dibahas lagi pada lingkup kepanitiaan yang
lebih kecil. Panitia yang merupakan bentukan BPUPKI tersebut
sering dikenal sebagai Panitia Sembilan.
2. Panitia Sembilan (22 Juni 1945)Panitia yang beranggotakan sembilan
orang ini berhasil merumuskan naskah Rancangan Pembukaan UUD
yang dikenal sebagai Piagam Jakarta (Jakarta Charter). Adapun rumusan
Pancasila yang termaktub dalam Piagam Jakarta :
a. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam
bagi pemeluk-pemeluknya
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3
c. Persatuan Indonesia
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksan dalampermusaywara
tan/perwakilan
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
3. Sidang BPUPKI II (10-16 Juli 1945)
Untuk membahas hasil kerja panitia sembilan, BPUPKI mengadakan
siding yang kedua dan menghasilkan beberapa keputusan, yang meliputi :
pertama, kesepakatan dasar negara Indonesia, yaitu Pancasila seperti
yang tertuang dalam Piagam Jakarta. Kedua, negara Indonesia berbentuk
negara Republik, hasail ini merupakan kesepakatan 55 suara dari 64
orang yang hadir. Ketiga, kesepakatan mengengai wilayah Indonesia
yang meliputi wilayah Hindia Belanda, Timor Timur, sampai Malaka (Hasil
kesepakatan 39 suara). Dan yang terakhir, pembentukan tiga panitia kecil
sebagai Panitia Perancang UUD, Panitia Ekonomi dan Keuangan, Panitia
Pembela Tanah Air. Akhirnya, pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia
secara resmi memproklamasikan kemerdekaannya. Sehari setelah
kemerdekaan, BPUPKI diganti oleh PPKI yang bertujuan untuk
menyempurnakan rumusan Pancasila yang tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945.
4. Sidang PPKI (18 Agustus 1945)
Dalam sejarah Pancasila, sidang PPKI yang dilakukan sehari setelah
Indonesia merdeka masih saja terjadi perubahan pada sila pertama yang
diusulkan oleh Muhammad Hatta. Sila pertama yang semula berbunyi
”Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya”, kemudian diubah menjadi lebih ringkas, yaitu ”Ketuhanan
YangMaha Esa”. Sehingga Pancasila menjadi :
a. Ketuhanan Yang Maha Esa
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab
c. Persatuan Indonesia
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalampermusya
waratan/ perwakilan
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Penghapusan sembilan kata dari sila pertama tersebut sering menjadi isu
yang kontroversial pada saat itu, bahkan hingga kini. Namun yang harus
kita tanamkan dan catat untuk diri masing-masing dari materi sejarah
4
Pancasila ini, sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa berlaku untuk
semua rakyat Indonesia. Seharusnya apabila kita meresapi sejarah
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, segala permasalahan yang
menyangkut dengan sila pertama tidak harus dan tidak patut untuk terjadi
lagi. Karena hal tersebutakan bertentangan dengan Pancasila.
5
memberikan respon yang positif terhadap pengajaran yang akan di
berikan. Jadi stimulus yang baik akan menimbulkan respon yang baik
pula.
6. Teknik lain yang dapt memberikan pemahaman terhadap ank didik yaitu
contoh langsung jadi tidak hanya sekedar membayangkan contoh yang
ada diluaran, selain dihimbau anak didik dapat diajak langsung
berpartisipasi dalam setiap kegiatan positif yang dapat menumbuhkan
semangat dalam menerapkan nilai nilai pancasila. Yang paling sederhana
adalah nilai pancasila yang berhubungan dengan nilai-nilai ketuhanan
yang terdapat dalam sila pertama yaitu ketuhanan yang maha esa.
Dimana nilai-nilai ketuhanan ini menjadi fondasi dasar manusia dalam
menjalankan kehidupannya, sehingga setiap generasi muda harus benar-
benar menjiwai nilai ketuhanan ini. Untuk itu generasi muda dapat dilatih
dan diarahkan agar selalu rajin dalam menjalankan ibadah dalam agama
mereka masing-masing dengan cara-cara yang sederhana dan menarik.
Misalnya, diadakan sholat dzuhur berjamaah setiap hari disekolah, shalat
dhuha, mengaji bersama, pesantren kilat, kajian rutin oleh guru agama
masing-masing, melakukan solat berjamaah disekolah dan masih banyak
cara-cara yang dapat dilakukan untuk membina siswa dalam melakukan
ibadah perlu diketahui bahwa kegiatan keagamaan bukan hanya tugas
guru agama saja melainkan guru ppkn juga dan peran guru tidak hanya
sekedar mengarahkan namun juga harus ikut serta terlibat dalam
kegiatan positif tersebut.
7. Anak didik diberikan keleluasaan dalam menggali informasi
terkait nilai nilai pancasila melalui berbagai sumber belajar dan
pemanfaatan media digital juga sangat diperlukan untuk menunjang
kegiatan pembelajaran.
6
TUGAS BAGIAN 2
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, yang berakar dari nilai budaya
bangsa Indonesia, tentu diharapkan akan lebih mudah dalam mengamalkan di
dalam hidup bermasyarakat dan akan terhindar dari konflik karena perbedaan.
Untuk itu sangat dibutuhkan kesadaran seluruh warga negara mengamalkan
nilai-nilai Pancasila.
a. Identifikasi beberapa akibat apabila suatu bangsa tidak memiliki
pandangan hidup!
Berikut ini merupakan beberapa poin yang berisi dampak atau akibat yang
terjadi apabila suatu bangsa tidak memiliki pandangan hidup:
1) Hidup menjadi suram
Karena orang itu tidak memiliki tujuan hidup, jadi meskipun sekarang
tau apa yang harus dilakuukan, tapi ketika ia tidak memiliki pandangan
hidup kedepan maka tidak akan bisa maju dan akan bingung apa yang
harus dilakkkukannya kedepan. Begitu pula dalam hidup berbangsa,
pandangan hidup bangsa yang tiddak dimiliki orang ini akan membuat
seorang menyepelekan negaranya sendiri, sulit dalam bertindak dan
kehidupannya pun tiddak terjamin, karena dia sendiri tidak akan
menghargai bangsanya ketika ia tidak memiliki pandangan hidup.
2) Sulit dalam mengambil langkah
Kehidupan bangsa amat kompleks, banyak masalah yang nantinya
akan dihadapi,, dengan adanya pandangan hidup bangsa maka masalah-
masalah itu akan mudah diselelsaikan, karena sudah ada tujuan apa yang
akan dicapai, jadi tanpa adanya rasa memiliki pandangan hidup bangsa
seorang akan sulit untuk mengambil langkah keluar dari permasalahan.
3) Tak memilik pedoman hidup
Hingga akan merasa bingung kemana ia harus maju, bagai bangsa
ini, ketika dia tidak memilik pancasila, maka bangsa tidak akan tau
kemana ia akan maju. dan toleransi sulit untuk terbentuk.
4) Tidak saling menghargai satu bangsa dengan bangsa yang lain.
5) Selalu merasa khawatir
Khawatir akan setiap perbuatannya diberi kritik oleh orang lain,
karena tak adanya hal yang digunakan untuk berpedoman
7
6) Bingung dalam mengambil keputusan.
Keputusan akan sulit sekali di ambil, ibarat al quran, ketika
seseorang memiliki pandangan hidup yang berdasarkan al quran ia akan
mengambil keputusannya berdasarkan al quran, tapi bayangkan saja
ketika ia tidak memilikinya. apa yang harus dijadikan landasan untuk
pengambilan keputusannya ?
7) Mudah terpengharuh
Pandangan hidup pada dasarnya merupakan pegangan yang kuat.
jika kita sudah memegang teguh bahwa pandangan hidup bangsa kita
adalah pancasila maka kita tidak akan mudah terpengharuh jika ada
seserong yang ingin mengadu domba kita. bayangkan saja orang yang
tidak ada pandangan hidup bangsa, ketika dia diberi suatu hal maka dia
akan mudah mengikutinya.
Jadi lebih baik ketika kita memiliki pandangan hidup, baik pandangan
hidup bangsa, pandangan hidup rumah tangga, maupun pandangan
hidup untuk diri sendiri. karena dengan padangan hidup, hidup akan
menjadi lebih cerah. itu artinya ketika dalam diri seseorang telah memiliki
pandangan hidup bangsa maka bangsa akan lebih mudah untuk bangkit.
8
Tidak memaksakan suatu agama pada orang lain
2) Contoh sikap yang sesuai dengan sila kedua
Sila kedua pancasila berbunyi : Kemanusiaan yang adil dan beradab. Sila
ini berhubungan dengan perilaku kita sebagai manusia yang pada
hakikatnya semuanya sama didunia ini.
Contoh sikap yang mencerminkan sila tersebut :
Tidak membeda bedakan manusia berdasarkan suku, agama, warna
kulit, tingkat ekonomi, maupun tingkat pendidikan
Menyadari bahwa kita diciptakan sama oleh Tuhan
Membela kebenaran dan keadilan
Menyadari bahwa kita mempunyai hak dan kewajiban yang sama
Tidak melakukan diskriminatif
3) Contoh sikap yang sesuai dengan sila ketiga
Sila ketiga pancasila berbunyi : Persatuan Indonesia. Sila ini
berhubungan dengan perilaku kita sebagai warga Negara Indonesia untuk
bersatu membangun negeri ini.
Contoh sikap yang mencerminkan sila tersebut :
Cinta pada tanah air dan bangsa
Menjaga nama baik bangsa dan Negara
Tidak membangga banggakan bangsa lain dan merendahkan bangsa
sendiri
Ikut serta dalam ketertiban dunia
Menjunjung tinggi persatuan bangsa
Mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan
pribadi dan golongan
4) Contoh sikap yang sesuai sila keempat
Sila keempat pancasila berbunyi : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Sila ini berhubungan
dengan perilaku kita untuk selalu bermusyawarah dalam menyelesaikan
masalah.
Contoh sikap yang mencerminkan sila tersebut :
Selalu mengedepankan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam
menyelesaikan masalah
Tidak memaksakan kehendak pada orang lain
Mengutamakan kepentingan masyarakat, bangsa, dan Negara
9
Menghormati hasil musyawarah
Ikut serta dalam pemilihan umum
5) Contoh sikap yang sesuai sila kelima
Sila kelima pancasila berbunyi : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Sila ini berhubungan dengan perilaku kita dalam bersikap adil
pada semua orang.
Contoh sikap yang mencerminkan sila tersebut :
Berusaha menolong orang lain sesuai kemampuan
Menghargai hasil karya orang lain
Tidak mengintimidasi orang dengan hak milik kita
Menjunjung tinggi nilai kekeluargaan
Menghormati hak dan kewajiban orang lain
Berikut adalah contoh perilaku masyarakat yang tidak sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila
1) Sikap yang tidak sesuai dengan sila pertama
Sila pertama pancasila berbunyi : Ketuhanan yang Maha Esa. Sila ini
berhubungan dengan perilaku kita sebagai umat beragama pada
Tuhannya.
Contoh yang tidak mencerminkan sila tersebut :
Malas menjalankan ibadah
Mengolok-olok agama lain
Menganut banyak agama
Terlalu fanatic dengan agama sendiri dan membenci umat agama lain
Sering bertengkar dengan umat agama lain
2) Contoh sikap yang tidak sesuai dengan sila kedua
Sila kedua pancasila berbunyi : Kemanusiaan yang adil dan beradab. Sila
ini berhubungan dengan perilaku kita sebagai manusia yang pada
hakikatnya semuanya sama didunia ini.
Contoh sikap yang tidak mencerminkan sila tersebut :
Sombong
Mementingkan dirinya sendiri
Mencela hak dan/atau kewajiban orang lain
Membenci orang lain
Tidak mau bergotong royong
10
Bermalas-malasan jika sedang kerja kelompok
Tidak mau menolong orang yang sedang kesusahan
3) Contoh sikap yang tidak sesuai dengan sila ketiga
Sila ketiga pancasila berbunyi : Persatuan Indonesia. Sila ini
berhubungan dengan perilaku kita sebagai warga Negara Indonesia untuk
bersatu membangun negeri ini.
Contoh sikap yang tidak mencerminkan sila tersebut :
Membenci Tanah Air (kurangnya Nasionalisme)
Tidak ikut melaksanakan pembangunan
Tidak mau mengisi dan mempertahankan kemerdekaan
Lebih senang menggunakan produk dalam negeri
Tidak mau berkorban demi Negara
Suka memecah belah suatu kelompok
Lebih menyukai budaya bangsa asing yang bertentangan dengan
budaya Indonesia
Tidak menerima perbedaan (suku, ras, agama)
4) Contoh sikap yang tidak sesuai sila keempat
Sila keempat pancasila berbunyi : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Sila ini berhubungan
dengan perilaku kita untuk selalu bermusyawarah dalam menyelesaikan
masalah.
Contoh sikap yang tidak mencerminkan sila tersebut:
Tidak menggunakan hak memilih dan dipilih yang dimiliki
Memaksa orang lain untuk mengikuti pendapatnya
Melanggar peraturan pemerintah
Menyampaikan pendapat dengan suara yang keras dan nada yang
tinggi (tidak sopan)
Suka mencela pendapat orang lain
Tidak mau menerima kritik dan saran dari orang lain
5) Contoh sikap yang tidak sesuai sila kelima.
Sila kelima pancasila berbunyi : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Sila ini berhubungan dengan perilaku kita dalam bersikap adil
pada semua orang.
Contoh sikap yang tidak mencerminkan sila tersebut :
Hidup berfoya-foya
11
Hukum yang terkadang tidak adil (yang salah bisa menjadi tidak
bersalah, dan yang tidak bersalah bisa disalahkan)
Tidak mau membantu teman
Membantu orang lain dengan mengharapkan imbalan
Pilih kasih kepada setiap orang
Mencela hasil karya orang lain
Menyelesaikan masalah melalui kekerasan
c. Sesuai dengan yang anda amati pada tugas nomor 1 di atas, buatlah
identifikasi faktor-faktor penyebab dari masyarakat berperilaku tidak
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Buatlah dalam bentuk laporan.
1. Latar Belakang
Ancaman dari derasnya arus globalisasi terhadap suatu ideologi suatu
bangsa tidak bisa dipandang sebelah mata. Banyaknya informasi yang
dengan mudahnya masuk dan diketahui oleh siapapun di dunia ini
termasuk Indonesia, secara tidak langsung akan merubah pola pikir
masyarakat itu sendiri dalam berbagai aspek kehidupan. Hal ini kami
khawatirkan akan menyebabkan masyarakat Indonesia melupakan ‘siapa
dirinya sesungguhnya’, yaitu warga negara Indonesia yang berdasarkan
kepada Pancasila. Bisa dibayangkan apabila kita sebagai warga negara
Indonesia, akan tetapi kita tidak memiliki ciri khusus dan jati diri sebagai
orang Indonesia?
Pancasila sebagai dasar negara dan ciri-ciri negara Indonesia adalah
suatu patokan dan acuan bangsa Indonesia dalam menjalankan seluruh
aspek kehidupan POLEKSOSBUDHANKAM. Seluruh nilai-nilai yang
terkandung dalam setiap butir poin Pancasila, dari sila pertama sampai sila
kelima sejatinya adalah suatu nilai luhur yang apabila diimplementasikan
kedalam kehidupan POLEKSOSBUDHANKAM akan membawa bangsa
Indonesia ini menuju negara yang maju dan sejahtera (Welfare State).
Sebagai contoh, apabila sila pertama berhasil diimplemantasikan
sepenuhnya, dapat dipastikan tidak akan ada lagi sentimisme, diskriminasi,
dan pembatasan dalam beragama di Indonesia. Hal ini sesuai dengan
bunyi dari sila pertama tersebut yaitu “Ketuhanan Yang Maha Esa“, sila ini
berarti bahwa kita sebagai warga negara harus menghormati setiap agama
atau kepercayaan yang ada di Indonesia ini. Tidak membedakan setiap
12
warga negara Indonesia sendiri atau warga negara lain hanya karena
berbeda kepercayaan, menghormati agama apapun untuk menjalankan
ibadah, dan yang terpenting adalah tidak adanya pemaksaan untuk
menganut suatu agama tertentu. Namun, sudahkah semua poin dari
Pancasila berhasil diimplementasikan kedalam kehidupan
POLEKSOSBUDHANKAM? atau apa yang menjadi faktor penyebab dari
masyarakat berperilaku tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila?
13
b. Kurang efektifnya pembinaan moral yang dilakukan oleh rumah tangga,
sekolah maupun masyarakat.
Pembinaan moral yang dilakukan oleh ketiga institusi ini tidak
berjalan menurut semsetinya atau yang sebiasanya. Pembinaan moral
dirumah tangga misalnya harus dilakukan dari sejak anak masih kecil,
sesuai dengan kemampuan dan umurnya. Karena setiap anak lahir,
belum mengerti mana yang benar dan mana yang salah, dan belum
tahu batas-batas dan ketentuan moral yang tidak berlaku dalam
lingkungannya. Tanpa dibiasakan menanamkan sikap yang dianggap
baik untuk manumbuhkan moral, anak-anak akan dibesarkan tanpa
mengenal moral itu. Pembinaan moral pada anak dirumah tangga bukan
dengan cara menyuruh anak menghapalkan rumusan tentang baik dan
buruk, melainkan harus dibiasakan. Moral bukanlah suatu pelajaran
yang dapat dicapai dengan mempelajari saja, tanpa membiasakan hidup
bermoral dari sejak kecil. Moral itu tumbuh dari tindakan kepada
pengertian dan tidak sebaliknya. Seperti halnya rumah tangga,
sekolahpun dapat mengambil peranan yang penting dalam pembinaan
moral anak didik. Hendaknya dapat diusahakan agar sekolah menjadi
lapangan baik bagi pertumbuhan dan perkembangan mental dan moral
anak didik. Di samping tempat pemberian pengetahuan, pengembangan
bakat dan kecerdasan. Dengan kata lain, supaya sekolah merupakan
lapangan sosial bagi anak-anak, dimana pertumbuhan mental, moral
dan sosial serta segala aspek kepribadian berjalan dengan baik. Untuk
menumbuhkan sikap moral yang demikian itu, pendidikan agama
diabaikan di sekolah, maka didikan agama yang diterima dirumah tidak
akan berkembang, bahkan mungkin terhalang. Selanjutnya masyarakat
juga harus mengambil peranan dalam pembinaan moral. Masyarakat
yang lebih rusak moralnya perlu segera diperbaiki dan dimulai dari diri
sendiri, keluarga dan orang-orang terdekat dengan kita. Karena
kerusakan masyarakat itu sangat besar pengaruhnya dalam pembinaan
moral anak-anak. Terjadinya kerusakan moral dikalangan pelajar dan
generasi muda sebagaimana disebutakan diatas, karena tidak
efektifnnya keluarga, sekolah dan masyarakat dalam pembinaan moral.
Bahkan ketiga lembaga tersebut satu dan lainnya saling bertolak
belakang, tidak seirama, dan tidak kondusif bagi pembinaan moral.
14
c. Semua penyebab lunturnya nilai Pancasila pada dasarnya
karena budaya materialistis, hedonistis dan sekularistis.
Sekarang ini sering kita dengar dari radio atau bacaan dari surat
kabar tentang anak-anak sekolah menengah yang ditemukan oleh
gurunya atau polisi mengantongi obat-obat, gambar-gambar porno, alat-
alat kotrasepsi seperti kondom dan benda-banda tajam. Semua alat-alat
tersebut biasanya digunakan untuk hal-hal yang dapat merusak moral.
Namun gajala penyimpangan tersebut terjadi karena pola hidup yang
semata-mata mengejar kepuasan materi, kesenangan hawa nafsu dan
tidak mengindahkan nilai-nilai agama. Timbulnya sikap tersebut tidak
bisa dilepaskan dari derasnya arus budaya matrealistis, hedonistis dan
sekularistis yang disalurkan melalui tulisan-tulisan, bacaan-bacaan,
lukisan-lukisan, siaran-siaran, pertunjukan-pertunjukan dan sebagainya.
Penyaluran arus budaya yang demikian itu didukung oleh para
penyandang modal yang semata-mata mengeruk keuntungan material
dan memanfaatkan kecenderungan para remaja, tanpa memperhatikan
dampaknya bagi kerusakan moral. Derasnya arus budaya yang
demikian diduga termasuk faktor yang paling besar andilnya dalam
menghancurkan moral para remaja dan generasi muda umumnya.
d. Belum adanya kemauan yang sungguh-sungguh dari pemerintah.
Pemerintah yang diketahui memiliki kekuasaan (power), uang,
teknologi, sumber daya manusia dan sebagainya tampaknya belum
menunjukan kemauan yang sungguh-sunguh untuk melakuka
pembinaan moral bangsa. Hal yang demikian semaikin diperparah lagi
oleh adanya ulah sebagian elit penguasa yang semata-mata mengejar
kedudukan, peluang, kekayaan dan sebagainya dengan cara-cara tidak
mendidik, seperti korupsi, kolusi dan nepotisme yang hingga kini belum
adanya tanda-tanda untuk hilang. Mereka asik memperebutkan
kekuasaan, mareri dan sebagainya dengan cara-cara tidak terpuji itu,
dengan tidak memperhitungkan dampaknya bagi kerusakan moral
bangsa. Bangsa jadi ikut-ikutan, tidak mau mendengarkan lagi apa yang
disarankan dan dianjurkan pemerintah, karena secara moral mereka
sudah kehiangan daya efektifitasnya. Sikap sebagian elit penguasa
yang demikian itu semakin memperparah moral bangsa, dan sudah
waktunya dihentikan. Kekuasaan, uang, teknologi dan sumber daya
15
yang dimiliki pemerintah seharusnya digunakan untuk merumuskan
konsep pembinaan moral bangsa dan aplikasinya secara bersungguh-
sungguh dan berkesinambungan.
e. Situasi dan lingkungan kehidupan bangsa yang telah berubah baik di
tingkat domestik,regional maupun global.
Situasi dan lingkungan kehidupan bangsa pada tahun 1945-66
tahun yang lalu, telah mengalami perubahan yang amat nyata pada saat
ini, dan akan terus berubah pada masa yang akan datang. Beberapa
perubahan yang kita alami antara lain: terjadinya proses globalisasi
dalam segala aspeknya; perkembangan gagasan hak asasi manusia
(HAM) yang tidak diimbagi dengan kewajiban asasimanusia (KAM);
lonjakan pemanfaatan teknologi informasi oleh masyarakat, di mana
informasi menjadi kekuatan yang amat berpengaruh dalam berbagai
aspek kehidupan, tapi juga yang rentan terhadap “ manipulasi ”
informasi dengan segala dampaknya.
f. Terjadinya euphoria reformasi sebagai akibat dari traumatisnya
masyarakat terhadap penyalahgunaan kekuasaan di masa lalu yang
mengatasnamakan Pancasila.
Semangat generasi reformasi untuk menanggalkan segala hal
yang dipahaminya sebagai bagian dari masa lalu dan menggantinya
dengan sesuatu yang baru, berimplikasi pada munculnya ‘amnesia
nasional’ tentang pentingnya kehadiran Pancasila sebagai ground norm
(norma dasar) yang mampu menjadi payung kebangsaan yang
menaungi seluruh warga yang beragam suku bangsa, adat istiadat,
budaya, bahasa, agama dan afiliasi politik. Memang, secara formal
Pancasila diakui sebagai dasar negara, tetapi tidak dijadikan pilar dalam
membangun bangsa yang penuh problematika saat ini. Sebagai ilustrasi
misalnya, penolakan terhadap segala hal yang berhubungan dengan
Orde Baru, menjadi penyebab mengapa Pancasila kini absen dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Harus diakui, di masa lalu
memang terjadi mistifikasi dan ideologisasi Pancasila secara sistematis,
terstruktur dan massive yang tidak jarang kemudian menjadi senjata
ideologis untuk mengelompokkan mereka yang tak sepaham dengan
pemerintah sebagai “tidak Pancasilais” atau “anti Pancasila”. Pancasila
diposisikan sebagai alat penguasa melalui monopoli pemaknaan dan
16
penafsiran Pancasila yang digunakan untuk kepentingan
melanggengkan kekuasaan. Akibatnya, ketika terjadi pergantian rezim
di era reformasi, muncul lah demistifikasi dan dekonstruksi Pancasila
yang dianggapnya sebagai simbol, sebagai ikon dan instrumen politik
rezim sebelumnya. Pancasila ikut dipersalahkan karena dianggap
menjadi ornamen sistem politik yang represif dan bersifat monolitik
sehingga membekas sebagai trauma sejarah yang harus dilupakan.
Pengaitan Pancasila dengan sebuah rezim pemerintahan tertentu,
menurut saya, merupakan kesalahan mendasar. Pancasila bukan milik
sebuah era atau ornamen kekuasaan pemerintahan pada masa tertentu.
Pancasila juga bukan representasi sekelompok orang, golongan atau
orde tertentu. Pancasila adalah dasar negara yang akan menjadi pilar
penyangga bangunan arsitektural yang bernama Indonesia. Sepanjang
Indonesia masih ada, Pancasila akan menyertai perjalanannya. Rezim
pemerintahan akan berganti setiap waktu dan akan pergi menjadi masa
lalu, akan tetapi dasarnegara akan tetap ada dan tak akan menyertai
kepergian sebuah era pemerintahan.
3. Kesimpulan
Pada akhirnya kami dapat menarik satu kesimpulan bahwa, hampir
75% nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila sudah luntur atau bahkan
dilupakan oleh masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan beberapa faktor
internal dan eksternal yang telah kami jabarkan di atas. Apabila
masyarakat Indonesia tidak segera berbenah diri dan mulai untuk
mengimplementasikan nilai-nilai yang ada di dalam Pancasila kedalam
kehidupan pribadi dan bernegara, maka bukan tidak mungkin bangsa kita
akan menjadi bangsa yang tidak memiliki identitas, baik identitas ideologi
ataupun identitas dari POLEKSOSBUDHANKAM. Jadi, masih bisakah kita
memandang permasalahan lunturnya nilai-nilai Pancasila ini dengan
sebelah mata? Masih bisakah kita untuk tetap melupakan nilai-nilai asli dari
bangsa kita yang susah payah dirumuskan dan dikonsepkan oleh para
Founding Father negara kita? Nasib bangsa Indonesia berada di tangan
kita masing-masing.
Demikianlah laporan tentang “faktor-faktor penyebab dari masyarakat
berperilaku tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila” ini kami buat berdasarkan
17
sumber-sumber yang ada. Sebagai warga negara yang baik, jika kita telah
mengerti dan mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila hendaknya
dilaksanakan dengan baik agar terciptanya kondisi masyarakat yang aman,
damai, tertib dan tentram. Atas perhatiannya, kami ucapkan terimakasih.
18
musyawarah atau demokrasi. . Buktinya masih banyak konflik antar suku di
berbagai wilayah pedalaman Indonesia, seperti di Papua. Cara
menumbuhkan sikap toleransi yaitu dengan menyadari bahwa kita adalah
satu kesatuan, menyadari bahwa perbedaan tidak menjadi masalah untuk
bersatu dan bekerja sama, dan menyadari bahwa kita berpedoman pada
Pancasila.
19
e. Dengan adanya sikap toleransi, memahami, dan menghargai perbedaan
yang ada tidak akan ada konflik di masyarakat. Antar kelompok
masyarakat yang saling berdampingan akan hidup dengan serasi,
makmur, damai, dan sejahtera.
f. Cara selanjutnya untuk mewujudkan harmoni sosial dalam masyarakat
multikultural yaitu menyadari bahwa antar kelompok masyarakat saling
membutuhkan dalam memenuhi kebutuhan. Kelompok masyarakat tidak
akan ada yang bisa hidup sendiri dengan kelompoknya, karena
kemampuan dan sumberdaya yang mereka miliki terbatas. Dengan hal
itu, kelompok masyarakat tersebut harus menjalin hubungan yang baik
antar kelompok masyarakat yang lain. Kelompok masyarakat tersebut
juga harus bertanggungjawab atas peran dan kewajiban yang mereka
miliki. Hal tersebut dapat mendorong harmoni sosial dalam masyarakat
multikultural.
g. Cara yang lain adalah dengan cara berpikir kritis dan sistematis.
Kelompok sosial tertentu harus berpikir kritis dan sistematis tentang
perbedaan yang ada merupakan bentuk kekayaan yang dimiliki
Indonesia, bukan merupakan suatu masalah yang dapat menyebabkan
konflik sosial. Dengan hal tersebut Indonesia dapat menjadi negara
yang makmur dan damai. Keberagaman budaya tersebut juga dapat
dimanfaatkan dan akan berdampak positif bagi Indonesia.
h. Kesadaran bahwa setiap anggota kelompok masyarakat mempunyai
hak asasi manusia juga diperlukan untuk mewujudkan harmoni sosial
dalam masyarakat multikultural. Dengan adanya kesadaran tersebut
kelompok masyarakat akan menghargai setiap anggota kelompok yang
lain dan tidak akan memaksakan kehendak yang ia inginkan.
i. Pendidikan muktikultural terhadap masyarakat juga penting untuk
mewujudkan harmoni sosial dalam masyarakat multikultural. Dalam hal
ini pemerintah berperan penting dalam mewujudkan harmoni sosial.
Masyarakat harus diberi pandangan yang luas tentang kebaikan
perbedaan yang ada di dalam kelompok masyarakat. Pemerintah
sebaiknya memberikan cara untuk menyikapi perbedaan yang ada di
masyarakat. Pendidikan multikultural dapat di terapkan sejak dini
dengan cara membekali pada siswa-siswi yang duduk di bangku
20
sekolah. Orang tua juga berperan penting dalam mendidik anak agar
memahami perbedaan.
j. Kelompok masyarakat juga harus mengetahui perbedaan apa saja yang
ada. Tanpa mengetahui perbedaan yang ada, mereka tidak dapat
mengontrol tindakan yang mungkin akan menimbulkan konflik dengan
kelompok masyarakat lainnya. Kelompok masyarakat sebaiknya
mengemukakan perbedaan, agar kelompok yang lain tahu dan saling
memahami.
k. Mengontrol emosi di diri anggota kelompok masyarakat juga penting,
karena emosi yang tidak terkontrol akan menimbulkan perbuatan yang
tidak rasional. Perbuatan yang tidak rasional dapat memicu reaksi yang
tidak menyenangkan dari kelompok masyarakat yang lain. Adanya rasa
tidak terima atas perlakuan kelompok yang lain dapat menimbulkan
perpecahan dan konflik antar kelompok masyarakat yang ada.
3. Kesimpulan
Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam kebudayaan.
Perbedaan itu merupakan kekayaan dan bukan merupakan sumber
masalah yang bisa menimbulkan konflik.
Harmoni sosial dapat terwujud dalam masyarakat dengan cara :
a. Membudayakan sikap toleransi, saling memahami, dan menghargai
perbedaan yang ada antar kelompok masyarakat.
b. Menyadari bahwa antar kelompok masyarakat saling membutuhkan
dalam memenuhi kebutuhan.
c. Dengan cara berpikir kritis dan sistematis.
d. Menumbuhkan kesadaran bahwa setiap anggota kelompok masyarakat
mempunyai hak asasi manusia.
e. Pendidikan muktikultural terhadap masyarakat.
f. Kelompok masyarakat mengetahui perbedaan antar kelompok
masyarakat yang ada.
g. Mengontrol emosi.
Demikianlah laporan tentang “Upaya yang harus dilakukan agar
masyarakat senantiasa berperilaku sesuai dengan nilai-nilai pancasila untuk
menciptakan keharmonisan sosial” ini kami buat berdasarkan sumber-sumber
yang ada. Sebagai warga negara yang baik, jika kita telah mengerti dan
21
mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila hendaknya
dilaksanakan dengan baik agar terciptanya kondisi masyarakat yang aman,
damai, tertib dan tentram. Atas perhatiannya, kami ucapkan terimakasih.
22
TUGAS BAGIAN 3
Negara Indonesia yang sangat besar dan sangat luas wilayahnya, serta sangat
dinamis dalam perkembangannya untuk mewujudkan cita-citanya. Namun,
sangat dibutuhkan suatu landasan yang kuat dalam pengelolaan negara, dan
Pancasila menjadi jawabannya yakni sebagai dasar negara Indonesia.
Tugas
Pengamalan Pancasila sebagai dasar negara adalah menerapkan nilai-nilai
Pancasila dalam peraturan perundang-undangan dan penyelenggara negara
harus memedomani Pancasila dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Diskusikan
dalam kelompok, dan buat laporan kerja kelompok.
a. Diskusikan dalam kelompok tentang perilaku penyelenggara negara
yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Buat laporan hasil
diskusi.
1. Latar Belakang
Pancasila ialah sebagai dasar negara sering juga disebut dengan
dasar falsafah negara (dasar filsafat negara atau philosophische grondslag)
dari negara, ideologi negara (staatsidee). Pancasila sebagai dasar Negara
mengandung makna bahwa nilai nilai yang terkandung dalam pancasila
menjadi dasar atau pedoman bagi masyarakat Indonesia. Nilai pancasila
dasarnya adalah nilai nilai filsafat yang mendasar yang dijadikan peraturan
dan dasar dari norma-norma yang berlaku dalam Indonesia. Nilai dasar
pancasila bersifat normatif dan abstrak yang bisa dijadikan landasan dalam
kegiatan bernegara. Pancasila sebagai dasar Negara berarti pancasila di
jadikan sebagai pedoman dalam penyelenggarakan segala norma-norma
hukum dan dalam penyelenggarakan Negara.
Pancasila merupakan jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang memberi
kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam
mengejar kehidupan yang semakin baik, demi menuju masyarakat
Indonesia yang adil dan makmur. Salah satu fungsi Pancasila sebagai
dasar Negara sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 yang pada hakikatnya
adalah sebagai sumber dari segala sumber hukum. Pancasila digunakan
sebagai petunjuk arah semua kegiatan atau aktivitas hidup dan kehidupan
dalam segala bidang. Pancasila menjadi rumusan dan pedoman kehidupan
bagi penyalahgunaan kewenangan sehingga kita harus memahami
fungsinya dengan baik.
23
Pada masa sekarang perlu di adakan tentang penegasan dan
mengembalikan kembali kedudukan pancasila sebagai dasar negara,dan
ini merupakan hal yang sangat penting karena sudah terlalu banyak terjadi
kesalahan penafsiran tentang pancasila sebagai dasar Negara.dan
penafsiran itu menyatakan bahwa pancasila bukan sebagai dasar Negara
tetapi pancasila sebagai alat kekuasaan yang dapat mengendalikan semua
apapun yang dilakukan di negara Indonesia. Banyak para penyelenggara
Negara yang menyalahgunakan kekuasaan dengan berperilaku tidak
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yang pada akhirnya dapat merugikan
kehidupan bangsa dan negara. Maka diskusi ini diselenggarakan untuk
mencari solusi terhadap permasalahan bangsa ini.
24
3) Runtuhnya Otoritas Pemerintahan
Matinya etika sosial politik
Para wakil rakyat sudah tidak dapat dipercaya sebagai pelindung
rakyat, karna mereka hanya memikirkan anak buah mereka jika
salah satu dari mereka melakukan tindak korupsi dengan kekuatan
politiknya mereka akan melakukan berbagai cara untuk
menyelamatkannya.
Tidak berlakunya Peraturan Perundang-undangan
Peraturan perundang undangan tidak lagi berlaku karna,
kebanyakan para pejabat tinggi, pemegang kekuasaan atau hakim
sering kali dijumpai bahwa mereka mudah sekali terbawa oleh
hawa nafsu mereka. dan juga sering kali semua permasalahan
selalu diselesaikan dengan korupsi.
4) Dampak terhadap politik dan demokrasi
Dari dampak terhadap politik dan demokrasi tersebut menghasilkan
Munculnya kepemimpinan yang korup
Hilangnya kepercayaam publik pada demokrasi
Menguatnya sistem politik yang dikuasai oleh pemilik modal
Hancurnya kedaulatan rakyat.
5) Dampak terhadap penegak hokum
Korupsi terhadap penegak hukum dapat melemahkan suatu
pemerintahan. bahwasanya setiap pejabat atau pemegang kekusaan
memiliki peran penting dalam membangun suatu negara, apabila
pejabat sudah melalaikan kewajibannya maka yang akan terjadi
yakni,
Fungsi pemerintahan tidak berjalan dengan baik
Masyarakat akan kehilangan kepercayaan terhadap pemerintah
6) Dampak terhadap Pertahanan dan keamanan
Dampak terhadap pertahanan dan keamanan mengakibatkan
Lemahnya alusistra (senjata) dan SDM
Lemahnya garis batas negara
Menguatnya kekerasan dalam masyarakat
7) Dampak Terhadap Lingkungan
Dampak korupsi terhadap lingkungan dapat menyebabkan
Menurunya kualitas lingkungan
25
Menurunnya kualitas hidup
b. Penggunaan Narkoba Oleh penyelenggara Negara
1) Hilangnya kepercayaan publik pada pemerintah
2) Melemahnya lembaga Negara
3) Tidak akan terfokus dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat
yang akan menyebabkan kesengsaraan dan telantarnya masyarakat
4) Tidak menutup kemungkinan menyebabkan terjadinya korupsi karena
pengguna narkoba harus membeli obat tersebut dengan harga yang
cukup tinggi
26
startegis untuk membina generasi muda agar menanamkan nilai-nilai
kehidupan termasuk antikorupsi.
5) Membangun Pendidikan Moral Sedini Mungkin – Mengapa banyak
pejabat Negara ini yang korupsi? Salah satu jawabannya karena
mereka bermoral miskin, bertabiat penjahat dan tidak bermartabat.
Jika seseorang memiliki moral yang rendah, maka setiap gerak
langkahnya akan merugikan orang. oleh karena itu sangat penting
sekali membekali pendidikan moral pada generasi muda.
6) Pembekalan pendidikan Religi yang Intensif – Semua agama
mengajarkan pada kebaikan. Tidak ada satupun agama yang
menyuruh kita berbuat untuk merugikan orang lin, seperti korupsi.
Peran orang tua sangat berpengaruf untuk menumbuhkan kesadaran
religi pada anak agar kelak saat dewasa memiliki moral dan
mentalitas yang baik.
27
3) Pendekatan Psikologis
Langkah pendekatan ini diharapkan mampu menanamkan
kesadaran dalam diri mereka masing-masing untuk menjauhi dunia
narkoba dan kembali ke dunia nyata, menyusun kembali perjalanan
hidupnya yang sebelumnya kelam karena terjerumus ke dunia
narkoba menjadi utuh kembali.
4) Kampanye Anti Narkoba
Program pemberian informasi satu arah dari pembicara kepada
pendengar tentang bahay penyalahgunaan narkoba. Kampanye ini
juga dapat dilakukan melalui spanduk, poster atau baliho.
5) Penyuluhan/Sosialisasi
Tujuan penyuluhan ini dalah untuk mendalami berbagai masalah
tentang narkoba sehingga masyarakat/penyelenggara Negara
menjadi lebih tahu dan tidak tertarik untuk menggunakannya selepas
mengikuti penyuluhan ini.
6) Pemberian Sanksi yang tegas
7) Pemberhentian dari jabatan sebagai penyelenggara Negara
28
Negara sesuai PP No. 68 Tahun 1999 untuk mewujudkan penyelenggara
Negara yang bersih dilaksanakan dalam bentuk :
a. Hak mencari, memperoleh, dan memberikan informasi mengenai
penyelenggaraan Negara
b. Hak untuk memperoleh pelayanan yang sama dan adil dari
penyelenggara Negara
c. Hak menyampaikan saran dan pendapat secara bertanggung jawab
terhadap kebijakan penyelenggara Negara, dan
d. Hak memperoleh perlindungan hukum
Mengaktifkan peran serta masyarakat dapat diartikan sebagai
upaya ekspansi dari asset dan kapasitas masyarakat untuk dapat lebih
berpartisipasi, bernegosiasi, mempengaruhi, mengontrol penyelenggara
Negara yang mempengaruhi kehidupan masyarakat.
5. Kesimpulan
Perilaku penyelenggara Negara yang tidak sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila akan membawa dampak buruk dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Untuk itu diperlukan solusi dalam menangani perilaku
penyelenggara Negara yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, yaitu
:
Untuk tindakan korupsi : membangun supremasi hokum yang kuat,
menciptakan kondisifitas nyata di semua daerah, eksistensi para aktivis,
menciptakan pendidikan anti korupsi, membangun pendidikan moral sedini
mungkin, pembekalan pendidikan religi yang intensif.
Untuk tindakan penyalahgunaan narkoba : pendekatan melalui
agama, sosial dan psikologis, kampanye anti narkoba,
penyuluhan/sosialisasi, pemberian sanksi yang tegas dan pemberhentian
dari jabatan penyelenggara Negara.
Peran serta masyarakat sebagai kontrol terhadap penyelenggaraan
Negara sangat diperlukan guna mewujudkan penyelenggara Negara yang
bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, yang dilaksanakan
dengan menaati norma hukum, moral dan sosial yang berlaku dalam
masyarakat.
29
6. Saran
a. Penyelenggara Negara seharusnya ada evaluasi secara khusus,
bertahap dan adanya pertanggungjawaban secara moril kepada
masyarakat mengenai tugan yang diembannya.
b. Adanya penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai issue yang selalu
diangkat oleh penyelenggara Negara dan di sosialisasikan kepada
masyarakat.
c. Sebaiknya segala macam tindakan penyelenggara Negara dapat
melihat secara visual kondisi masyarakat dan menetapkan hukum yang
sesuai aktualisasi nilai Pancasila untuk kesejahteraan masyarakat.
30
Novanto didakwa melakukan perbuatan tindak pidana korupsi yang
mengakibatkan kerugian Negara sekitar Rp 2,3 Triliyun dalam proyek
penggandaan E-KTP
KPK mengumumkan penetapan Setya Novanto sebagai tersangka kasus
korupsi pengadaan e- KTP. Pengadaan proyek itu terjadi pada kurun waktu
2011-2012, saat Setya menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR. Ia diduga
ikut mengatur agar anggaran proyek e-KTP senilai Rp 5,9 triliun agar disetujui
anggota DPR. Selain itu, Novanto diduga telah mengondisikan pemenang lelang
dalam proyek e-KTP. Bersama pengusaha Andi Agustinus alias Andi Narogong,
Setya diduga ikut menyebabkan kerugian negara Rp 2,3 triliun.
Mantan Ketua DPR Setya Novanto menerima vonis 15 tahun penjara
yang dijatuhkan majelis hakim Pengadilan Tipikor, Jakarta. Novanto terbukti
melakukan korupsi proyek e-KTP tahun anggaran 2011-2013
31
dapat dipertanggungjawabkan. Heru mengatakan menurut data Badan Narkotika
Nasional, jumlah jaringan sindikat narkotika pada 2017 ke 2018 turun. Pada
2017, terdapat 99 jaringan narkotika. Sedangkan pada 2018 jumlahnya turun
menjadi 83 jaringan.
32
TUGAS BAGIAN 4
Implementasi nilai-nilai Pancasila adalah tanggung jawab seluruh unsur bangsa
Indonesia untuk menuju kejayaan bangsa dan kemajuan negara, senantiasa
menggelora dalam semangat kebangsaan untuk dapat mewujudkan masyarakat
adil dan makmur merata materil dan spiritual.
a. Diskusikanlah dalam kelompok tentang fenomena sikap para generasi
muda termasuk siswa sekarang ini yang semakin tidak bermoral,
berperilaku menyimpang seperti kebrutalan gang motor, begal,
mengkonsumsi narkoba, pergaulan bebas dan lainnya. Rumuskan
usulan tindakan dari kelompok anda untuk mengatasinya.
Jawaban :
Generasi Muda merupakan ujung tombak sebuah bangsa yang
menentukan estafet kepemimpinan selanjutnya yang menentukan arah
sebuah bangsa dan menentukan maju tidaknya suatu bangsa. Oleh karena
itu betapa pentingnya generasi muda bagi suatu bangsa jika generasi
mudanya baik maka sebuah bangsa akan baik namun jika generasi
mudanya buruk maka buruklah sebuah bangsa itu. Masa muda adalah masa
yang sangat produktif dimana semangat muda yang meggelora kondisi fisik
yang kuat sebagai tonggak dari sebuah bangsa. Selain itu masa muda
manusia bias melakukan hal-hal yang produktif dengan kreatifitas tinggi.
Pada masa muda juga banyak sekali penemuan-peneman baru yang
dihasilkan.
Namun dalam perkembangan zaman yang semakin modern ini
generasi muda bangsa ini seolah terkikis moral dan akhlaknya. Seharusnya
zaman semakin modern moral dan akhlak generasi muda bangsa ini menjadi
lebih baik lagi. Apalagi sebentar lagi bangsa ini akan mendapat hadiah besar
yaitu generasi muda yang sangat banyak,generasi yang produktif yang
sangat banyak. Mulai sekarang seharusnya dipersiapkan dengan matang
generasi mudanya didik dengan benar agar tetap mempertahankan identitas
bangsa ini dan berbudi luhur yang mempunyai akhlak dan moral yang baik.
Rumuskan usulan tindakan untuk mengatasi sikap generasi
muda yang tidak bermoral:
1. Teguran lisan atau tertulis bagi yang melakukan pelanggaran ringan.
2. Hukuman pemberian tugas yang sifatnya mendidik, misalnya membuat
rangkuman buku tertentu
33
3. Melaporkan secara tertulis kepada orang tua siswa tentang pelanggraan
yang dilakukan putra/puterinya
4. Memanggil orang tuanya dan siswa yang melakukan pelangganggaran
agarsiswa tersebut tidak mengulangi lagi
5. Melakukan skorsing kepada siswa apabila melakukan pelanggaran
berulangkali
6. Mengeluarkan siswa dari sekolah apabila telah melakukan pelanggaran
berat
34
yang tercantum dalam susunan program sesuai dengan keadaan dan
kebutuhan sekolah.
Agar pelaksanaan kegiatan ekstrakulikuler mencapai hasil yang
baik dalam rangka mendukung program kulikuler dan membentuk karakter
siswa maka diperlukan upaya kongkrit dan oprasional baik ditingkat pusat,
provinsi, kabupaten/kota, dan sekolah. Pada pasal 4 UU Sisdiknas ayat 4
dinyatakan bahwa pendidikan diselenggarakan dengan memberi
keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas siswa
dalam proses pembelajaran. Menurut Permendiknas Nomor 22 tahun 2006
tentang Standar Isi, kegiatan ekstrakulikuler adalah bagian dari
pengembangan diri.
1. Nilai Inti Pendidikan Karakter pada Ekstrakulikuler
Nilai-Nilai inti yang diutamakan dalam pendidikan karakter di
sekolah dasar bersumber dari nilai-nilai Pancasila. Nilai ini bersifat
minimal sehingga sekolah dapat menjabarkan lebih banyak lagi nilai-nilai
yang lain, sepanjang nilai-nilai itu dapat menjadikan manusia baik dan
tidak berlawanan dengan nilai-nilai Pacnasila. Adapun nilai-nilai inti dan
penjabarannya kedalam ekstrakulikuler tampak pada tabel berikut ini :
Indikator
No Nilai Inti Penjabaran Nilai Inti Perspektif
Ekstrakurikuler
1 Ketuhanan Yang Maha Mencintai Tuhan, iman 1. Berdoa
Esa takwa (kepercayaan, sebelum dan
kepatuhan, sesudah
pengabdian, toleransi, kegiatan
rukun, tidak memaksa ekstrakulikuler
kehendak, menghargai Bersifat jujur
sikap hormat pada dan sportif
kepercayaan yang 2. Mempunyai
berbeda) semangat
toleransi Tidak
pilih kasih, baik
suku dan
agama
3. Disiplin
2 Kemanuasiaan Yang Adil Penghargaan harkat 1. Datang tepat
Dan Beradab dan martabat manusia waktu
sebagai makhluk Bertanggung
Tuhan, persamaan jawab kepada
derajat, saling diri dan
mencintai, tenggang lingkungan
rasa, tidak semena- 2. Mengucapkan
mena, peduli, merasa salam Saling
35
menjadi manusi, hormat
percaya diri, menghormati
menghormati, 3. Tidak malas
persahabatan, Bisa kerja sama
kerjasama dengan Menjaga
bangsa lain, cinta- ketertiban
kasih, empati, hormat, 4. Berani
santun, berbudi luhur, menyatakan
mandiri, kerja kersas, salah kepada
disiplin, jujur, sehat, diri sendiri dan
kreatif. juga orang lain
5. Tidak malu
minta maaf
6. Menghargai
prestasi
7. Bersifat inovatif,
kreatif, dan
menyenangkan.
3 Persatuan Indonesia Cinta tanah air, dan 1. Mengutamakan
bangsa, nasionalisme, kebersamaan
patriotisme,persatuan dan
bangsa diatas kepentingan
kepentingan pribadi
pribadi/golongan, 2. Mempunyai
kebersamaan, sikap mudah
penghargaan, bergaul dan
kepedulian,pengorbana bekerja sama
n, kebanggaan sebagai 3. Menjaga
bangsa indonesia, persatuan dan
perdamaian, bhinika kekompakan
tunggal ika, pergaulan
demi persatuan
bangsa.
4 Kerakyatan yang di Kesamaan hak dan 1. Berpartisipasi
Pimpin oleh Hikmat kewajiban, tidak dalam
Kebijaksaan dalam memaksakan menyusun tata
Permusyawaratan/Perwa kehendak, musyawarah tertib kegiatan
kilan kepentingan ekstrakulikuler
bersama,semangat 2. Musyawarah
kekeluargaan, dalam
menghargai keputusan mencapai
bersama,melaksanaka mufakat
n keputusan bersama
bersama,demokrasi, 3. Mematuhi tata
percaya wakil tertib kegiatan
rakyat,berdasar 4. Bertanggung
kemanusiaan, dengan jawab dalam
semangat persatuan melaksanakan
kegiatan
5. Menghargai
pendapat teman
6. Mau
36
melaksanakan
sebagai ketua
dalam kegiatan
7. Berpartisipasi
dalam
pemilihan ketua
dalam kegiatan
5 Keadilan Sosial Bagi Sikap kekeluargaan 1. Suka
Seluruh Rakyat dan gotong royong, membantu
Indonesia adil, sesama manusia, teman dalam
keseimbangan hak kesulitan
kewajiban, hormat hak 2. Memiliki sikap
orang lain, membantu sabar Tidak
orang lain untuk berkelahi
mandiri, , anti 3. Bersikap berani
pemerasan orang lain, dan mandiri
hemat, hidup 4. Menjaga barang
sederhana, tidak sendiri dan
merugikan orang lain, barang orang
kerja keras, lain dalam
menghargai karya kegiatan
untuk sesama, 5. Patuh dalam
memeratakan keadaan aturan yang
sosial, kepatuhan berlaku dalam
hokum kegiatan
37
negara menumbuhkankebanggaan dilakukan melalui kegemaran
untuk berprestasi. Prestasi ini kita konstribusikan dan kita demi
kemajuan bangsa dan negara. Hal inilah yang menumbuhkan
kebanggaan sejati.
3. Macam-Macam Kegiatan Ekstrakulikuler
Ada bermacam-macam kegiatan ekstrakulikuler. Kebutuhan dan
kemampuan dalam melaksanakan kegiatan ekstrakulikuler di setiap
sekolah berbeda-beda. Berikut merupakan lingkup kegiatan
ekstrakulikuler yang dapat dikembangkan di sekolah :
Kegiatan Sub Kegiatan Karakter Positif yang
No
Ekstrakurikuler Ekstrakurikuler Dibentuk dan Diperkuat
1 Kesenian Seni music Jujur, disiplin, kerja keras,
Seni suara kreatif, mandiri,
Seni rupa menghargai prestasi,
Seni tari komunikatif, tanggung
Seni sastra jawab, sabar
2 Olahraga Sepak bola Seportivitas, jujur, disiplin,
Bola voli kerja keras, menghargai
Bola basket prestasi, Komunikatif,
Beladiri tanggung jawab, sabar,
Atletik saling menghormati,
Futsal demokratis, punya
Badminton semangat kebangsaan,
Tenis meja cintah tanah air
Senam (SKJ)
3 KegiatanKeagamaan Rohis Do’a bersama,
Peringatan hari religius, jujur,toleransi,
Keagamaan cinta
besar agama damai, peduli
lingkungan, saling
menghormati, jujur, gemar
membaca
4 Bidang Kelompok Disiplin, kreatif, punya rasa
Pengembangan matematika ingin tahu, cinta tanah air,
Bakat Khusus Kelompok bahasa menghargai prestasi,
Kelompok ipa tanggung jawab
5 Bidang Pramuka Toleransi, disiplin, saling
Keorganisasian dan Paskibra menghormati, cinta damai,
Sosial peduli lingkungan, peduli
sosial, kerja keras, kreatif,
mandiri, demokrasi
6 Bidang Keterampilan Komputer Disiplin, kerja keras,
Tata boga kreatif, menghargai
Elektronika prestasi, tanggung jawab,
Berkebun-berternak gemar membaca.
7 Kesehatan Sekolah UKS Toleransi, disiplin,
Dokter Kecil demokratis, punya rasa
ingin tahu komunikatif,
38
cinta damai, tanggung
jawab, sabar
5. Pola Pelaksanaan
Strategi yang dapat dibentuk untuk membentuk karakter siswa
melalui kegiatan ekstrakulikuler adalah sebagai berikut :
a. Intervensi
Intervensi adalah bentuk campur tangan yang dilakukan pembimbing
ekstrakulikuler terhadap siswa. Jika intervensi ini dilakukan secara
terus-menerus, maka lama kelamaan karakter yang diinterversikan
akan terpatri dan mengkristal pada diri siswa. Pembimbing dapat
melakukan interversi melalui pemberian pengarahan, petunjuk, dan
bahkan memberlakukan aturan ketat agar dipatuhi oleh siswa yang
mengikutinya.
39
b. Pemberian keteladanan
Kepala sekolah dan guru pembimbing siswa adalah model bagi
siswa. Perilaku mereka akan ditiru oleh siswa. Oleh karena itu,
berbagai karakter positif yang mereka miliki, sangat bagus jika
ditampakkan kepada siswa agar siswa maumeniru atau
mencontohnya.
c. Habituasi
Ada ungkapan menarik terkait pembentukan karakter ini “hati-hati
dengan kata-katamu, karena itu akan menjadi kebiasaanmu. Hati-hati
dengan kebiasaanmu, karena itu akan menja di
karaktermu.”Pembiasaan yang dilakukan secara terus-
menerus, akan mengkristal menjadi karakter. “biasakanlah yang
benar, dan jangan membenarkan kebiasaan” kebenaran harus
dibiasakan agar membentuk karakter yang berpihak pada kebenaran.
Sementara itu tidak semua kebiasaan itu benar. Oleh karena itu
hanya yang benar saja yang perlu dibiasakan.
d. Mentoring atau pendampingan
Pendampingan adalah suatu fasilitas yang diberikan oleh
pendamping kegiatan ekstrakulikuler kepada siswa dalam
melaksanakan berbagai aktivitas, agar karakter positif yang sudah
disemaikan, dicangkokkan, dan diintervensikan tetap terkawal dan
diimplementasikan oleh siswa. Dalam proses pendampingan ini
mungkin ada persoalan keseharian yang ditanyakan siswa kepada
pembimbingnya. Oleh karena itu pembimbing dapat memberikan
pencerahan sehingga tindakan siswa tidak keluar dari koridor
karakter positif yang hendak dikembangkan.
Penguatan Dalam berbagai perspektif psikologi, penguatan yang
diberikan oleh pembimbing ekstrakulikuler bermanfaat untuk
memperkuat prilaku siswa. Oleh karena itu jangan sampai
pembimbing didahului oleh peer group siswa dalam memberikan
penguatan prilaku sebayanya. Jika siswa telah dikuasai oleh
pergroupnya yang mengarah ke tindakan-tindakan negatif, maka
akan sulit dikuasai oleh pembimbingnya.
40
6. Tahapan Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dalm pembentukan
karakter siswa meliputi perencanaan, implementasi rencana, dan
evaluasi.
a. Perencanaan, Pada perencanaan, terdapat 3 (tiga) kegiatan yang
dilakukan.
8) Pertama, karakter yang hendak dibentuk perlu diintegrasikan
dalam rencana jangka menengah sekolah (RJMS) atau rencana
kegiatan sekolah (RKS), agar dapat memayungi semua kegiatan
di sekolah. Dalam RKS, akan dapat memayungi semua kegiatan di
sekolah. Dalam RKS, akan dapat banyak aktivitas baik yang
bersifat intrakurikuler dan ekstrakurikuler yangdapat dipergunakan
untuk membentuk karakter tertentu.
9) Kedua, penjabaran karakter lebih lanjut dalam program kegiatan
ekstrakurikuler tahunan. Setelah karakter yang ingin dibentuk
berada di RMJSatau RKS dan dilakukan pengelompokan,
selanjutnya dilakukan penjabaran karakter lebih lanjut dalam
program kegiatan ekstrakurikuler tahunan. Dalam menjabarkan
RKS menjadi program tahunan kegiatan ekstrakurikuler ini,
sebaiknya melibatkan para pemangku kepentingan (stake
holders), agar dapat mengakomodasi pikiran, aspirasi dan
harapan mereka terhadap karakter positif yang akan dibentuk.
Keterlibatan mereka dalam menyusun program tahunan kegiatan
ekstrakurikuler ini, diharapkan bias menambah dukungan dan
penguatan ketika sudah berada di tataran implementasi.Dengan
adanya dukungan dari stake holders, terutama orangtua, karakter
yang dibentuk di sekolah dapat dikawal oleh mereka ketika sudah
berada dilingkungan keluarga dan masyarakat.
10) Ketiga, berdasarkan program tahunan ekstrakurikuler ini,
pembimbing kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dapat menyusun
program tahunan pembinaan pada kegiatan ekstrakurikuler yang
dibina. Disekolah dasar, bias terjadi satu orang guru kelas
membina lebih dari satu kegiatan ekstrakurikuler, jika kegiatan
ekstrakurikuler yang berada di sekolah tersebut memang
banyakdan beragam.
41
b. Implementasi
Setelah rencana/program tahunan kegiatan ekstrakurikuler yang
difokuskan pada pembentukan karakter tertentu disusun dan
ditetapkan, selanjutnya dilakukan implementasi program kegiatan
ekstrakurikuler yang mengarah pada pembentukan karakter. Dalam
implementasi ini kepala sekolah hendaknya terus memantau
pelaksanaan agar para penanggung jawab kegiatan yang berada di
sekolah konsisten dalam mengimplementasikan program.
c. Evaluasi Program
Evaluasi program kegiatan ekstrakurikuler yang mengarah pada
pembentukankarakter tertentu, terdiri atas (1) evaluasi terhadap
pelaksanaan kegiatannya (apakah sesuai dengan yang
diprogramkan), (2) evaluasi terhadap tersemai danmenguatnya
karakter positif yang hendak dibentuk, dan (3) evaluasi
terhadapberkurangnya karakter negative yang hendak dieliminasi.
Diharapkan karakter positif yang dibentuk menunjukkan
kecenderungan naik, dan karakter negative yang dieliminasi secara
kontinyu berkecenderungan menurun.
42
4) Memantau pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler yang mengerucut
pada pembentukan karakter.
5) Memantau pelaksanaan pembimbingan kegiatan ekstrakurikuler y
ang mengerucut pada pembentukan karakter.
6) Melaporkan dan mempertanggungjawabkan program
pembentukan karakter siswa kepada stakeholder.
b. Pembimbing Kegitan Ekstrakurikuler
1) Menyusun program kegiatan ekstrakurikuler yang dibina
dengan memberikan fokus pada pembentukan karakter siswa.
2) Melaksanakan program kegiatan ekstrakurikuler yang dibina
dengan memberikan fokus pada pembentukan karakter siswa.
3) Melakukan evaluasi program kegiatan ekstrakurikuler yang dibina
dengan memberikan fokus pada pembentukan karakter siswa.
4) Memantau kemajuan yang dicapai oleh siswa yang mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler yang dibimbingnya terkait jenis karakter
yang akan dibentuk.
5) Bekerja sama dengan orang tua siswa dalam
berbagai kegiatan ekstrakurikuler kearah pembentukan karakter.
c. Pengawas Sekolah
1) Memantau dan melakukan pengawasan terhadap program
pembentukan karakter siswa melalui ekstrakurikuler di lingkungan
sekolah binaannya.
2) Melakukan pembinaan terhadap kepala sekolah dan guru di
lingkungan sekolah binaanya, terkait dengan pelaksanaan
pendidikan karakter melaluiekstrakurikuler.
3) Mempertanggungjawabkan kegitan pemantauan, pengawasa, dan
pembinaan karakter di lingkungan sekolah binaannya kepada
kepala UPTD dan dinas pendidikan kabupaten/kota.
d. Komite Sekolah
1) Mengawal proses pembentukan karakter melalui kegiatan
ekstrakurikuler yangdilakukakan oleh kepala sekolah, wakil kepala
sekolah, dan guru Pembina ekstrakurikuler.
2) Menjembatani aspirasi orangtua dan masyarakat terkait
pembentukan karaktersiswa di sekolah melalui kegiatan
ekstrakurikuler.
43
8. Karakter yang Dibentuk melalui Kegiatan Ekstrakulikuler
Karakter berarti sifat-sifat kejiwaan atau akhlak/budi pekerti yang
membedakan seseorang dengan orang lain. Karakter berkaitan dengan
kekuatan moral dan berkonotasi positif. Orang berkarakter adalah orang
yang memiliki kualitas moral positif. Dengan demikian, pendidikan
membangun karakter, secara implisit mengandung arti membangun sifat
atau pola perilaku yang berkaitan dengan dimensi moral yang positif atau
yang baik, bukan yang negatif atau buruk.
Pendidikan karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler adalah usaha
sadar yang dirancang dan dilaksanakan oleh pendidik untuk
menyemaikan, mencangkokkan,dan mempertahankan nilai-nilai yang
khas baik melalui kegiatan ekstrakurikuler. Setelah mengetahui nilai-nilai
kebaikan, siswa bersedia mempraktikkan nilai-nilai kebaikan dalam
kehidupan nyata,sehingga bias berdampak baik terhadap lingkungannya.
Kegiatan ekstrakurikuler yang membentuk nilai universal akan mampu
memancarkan kebaikan olah piker, olah hati, olah raga, serta olah rasa
dankarsa seseorang atau sekelompok orang. Disini kegiatan
ekstrakurikuler sekaligus mencangkokkan nilai, kemampuan, kapasitas
moral, dan ketegaran dalam menghadapi kesulitan dan tantangan pada
diri seseorang atau sekelompok orang.
44
kewajibannya tanpa rintangan. Hak bebas berpendapat, hak memperoleh
hidup aman dan tertib, hak mendapat pendidikan layak, hak bebas
menunaikan ibadat sesuai agama dan kepercayaannya, hak tidak
dihukum sebelum terbukti bersalah menurut hukum, dll. Semua itu perlu
mendapatkan perlindungan tegas dari hukum Negara. Oleh karena itu,
untuk mewujudkan keadilan, hukum harus tegak dan mengikat semua
orang secara sama dantidak pandang bulu, termaksud penguasa.
Makmur berarti tersedianya barang kebutuhan hidup rakyat secara
merata dantersebar sehingga rakyat mampu menentukan dan memenuhi
kebutuhan hidup mereka. Oleh sebab itu, suatu Negara disebut makmur
apabila produksi barang kebutuhan rakyat terus meningkat dan
pendapatan rakyat juga meningkat. Dalam suasana seperti ini, rakyat
secara individual atau secara bersama-sama dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya. Maka produksi barang dan jasa dalam masyarakat harus lebih
cepat dari pada pertambahan jumlah penduduk. Dengan demikian daya
beli rakyat dapat bertambah pula.
Masing-masing individu memperoleh kebutuhan untuk hidup
secaraberbudaya dan secara cukup sehingga pendapatannya tidak
seluruhnya dipergunakan untuk konsumsi, tetapi juga untuk investasi
dengan baik karenatersedianya dana dan kredit yang diperlukan dalam
masyarakat. Adil saja tidak cukup karena apabila tidak ada sesuatu yang
dapat dibagikan kepada masyarakat secara merata. Sebaliknya makmur
saja tidak cukup sebab kemakmuran tanpa keadilan dapat menimbulkan
golongan kaya disatu pihak dan miskin dipihak lain. Jalan menuju
kemakmuran adalah adi;. Kemakmuran dapat dicapai melalui
pembangunan ekonomi secara bertahap, nyata danrealistis. Kemakmuran
harus dicapai pikiran dan kerja keras. Bagi bangsaIndonesia, adil makmur
merupakan suasana hidup kemasyarakatan yang dicita-citakan seperti
tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar1945. Untuk
mencapainya pembangunan nasional secara bertahap dan
berkesinambungan harus dilaksanakan
45
2. Cara Mewujudkan Masyarakat Adil Dan Makmur
Ada empat hal yang mendasar untuk mewujudkan keadilan dan
kemakmuran berdasarkan cita-cita yang tercantum dalam Pembukaan
UUD45. Empat hal tersebut adalah :
a. Asas kepercayan
b. Asas kerja sama (gotong royong)
c. Asas keadilan, dan
d. Asas kemakmuran.
Kita tidak cukup adil saja tanpa kemakmuran, atau makmur saja
tanpa keadilan. Prinsip adil dan makmur adalah menjadi satu kesatuan.
Oleh karena itu hak dan kewajiban masyarakan harus dijunjung tinggi
sehingga terciptalah masyarakat yang adil dan makmur.
46
meliputi seluruh rakyat Indonesia dalam seluruh bidangkehidupan baik
politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan-keamanan.
a. Bidang politik : Tidak adanya penyalahgunaan kekuasaan.
b. Ekonomi : Terdapat distribusi pendapatan yang merata
c. Sosial Budaya : Perlakuan sama rata terhadap budaya daerah dan
pelaksanaan pendidikan nasional yang merata.
d. Pertahanan dan keamanan : Berkurangnya kriminalitas dan
perlakuan hukum yang sesuai dengan hak dan Undang-Undang yang
ada.
47