Disusun Oleh :
Lusi Nurmawati
15105510015
i
Kata Pengantar
Puji Syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis berhasil
menyelesaikan makalah yang berjudul “PENGARUH LINGKUNGAN
INTERNASIONAL TERHADAP SISTEM POLITIK INDONESIA” dengan tepat
waktu.Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas pembuatan
makalah mata kuliah Bahasa Indonesia. Makalah ini berisi tentang uraian singkat
bagaimana lingkungan internasional berpengaruh terhadap system politik di
negara Indonesia.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu
menyelesaikan makalah ini.. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang
berlipat ganda atas segala bantuan yang telah diberikan.Makalah ini saya harap
dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan seluruh pihak yang memerlukan, terutama
penulis sendiri.
Penulis
ii
Daftar Isi
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem politik pada suatu negara terkadang bersifat relatif, hal ini dipengaruhi
oleh elemen-elemen yang membentuk sistem tersebut. Pengaruh sistem politik
negara lain juga turut memberi kontribusi pada pembentukan sistem politik
disuatu negara. Seperti halnya sistem politik di Indonesia, seiring dengan waktu,
sistem politik di Indonesia selalu mengalami perubahan.
Indonesia merupakan bagian dari sistem politik dunia, dimana sistem politik
Indonesia akan berpengaruh pada sistem politik negara tetangga maupun dalam
cakupan lebih luas. Struktur kelembagaan atau institusi khas Indonesia akan terus
berinteraksi secara dinamis, saling mempengaruhi, sehingga melahirkan sistem
politik hanya dimiliki oleh Indonesia. Namun demikian, kekhasan sistem politik
Indonesia belum dapat dikatakan unggul bila kemampuan positif struktur dan
fungsinya belum diperhitungkan sistem politik negara lain.
Salah satu syarat penting dalam memahami bagaimana sistem politik Indonesia
adalah melalui pengembangan wawasan dengan melibatkan institusiinstitusi
nasional dan internasional. Artinya lingkungan internal dan eksternal sebagai
batasan dari suatu sistem politik Indonesia harus dipahami terlebih dahulu.
1
2
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui :
1. Pengaruh lingkungan Internasional terhadap system politik Indonesia
1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah :
1. Dapat memaham bagaiman peran lingkungan internasional dalam
pembentukan system politik Indonesia
2. Dapat menjadi sumber rreferensi ilmu system politik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.2 Tujuan
Adalah kumpulan elemen-elemen dunia yang satu sama lain saling terkait dalam
politik Internasional,yang memiliki tujuan bersama yaitu menciptakan tatanan
kehidupan internasional yang aman, damai dan harmonis antar negara-negara
anggota organisasi internasional, seperti PBB,dan NATO.
3
4
untik mencapai tujuan bersama yaitu damai, aman , tentram bagi kehidupan
manusia. Sistem sosial internasional meliputi :
2.2 Pembahasan
negara-negara di Eropa dan Asia. Inggris, Amerika Serikat, dan Perancis mulai
menunjukkan kecederung blok kapitalisnya.
Tahun 1945–1991 dunia ditandai dengan bipolaritas politik internasional dan
perang dingin antara dua kekuatan utama dunia: Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Indonesia merdeka tahun 1945 dan dihadapkan pada realitas dunia yang terbelah
ke dalam dua kutub. Pilihan politik luar negeri Indonesia diucapkan Moh. Hatta
tanggal 2 September 1948 di Yogyakarta bertajuk Mendayung diantara Dua
Karang. Politik luar negeri Indonesia tidak berat ke Amerika Serikat ataupun Uni
Soviet melainkan berhubungan dengan keduanya selama mendapat manfaat bagi
pemenuhan kepentingan nasional Indonesia. Sistem politik Indonesia sangat
dipengaruhi oleh perang dingin antar dua kekuatan ini. Di masa Sukarno,
Indonesia berupaya membangun blok alternatif yang terdiri atas negara-negara
Asia dan Afrika. Uni Soviet mendukung sementara Amerika Serikat tidak
terlampau menyukai.
Amerika Serikat semakin melihat – lewat aktivitasnya di Konferensi Asia Afrika
dan politik luar negeri agresif Sukarno – cenderung berayun ke kiri. Tahun 1958
tentara Indonesia berhasil menangkap seorang pilot berkebangsaan Amerika
Serikat yang memasok bantuan senjata untuk pemberontak PRRI atau Permesta.
Ketimbang menghukum berat, Soekarno malah mengembalikan pilot tersebut ke
negara induknya Amerika Serikat dan kembali ke pangkuan keluarganya.
Amerika Serikat juga berkepentingan atas potensi tambang emas di pulau kepala
burung dan awalnya mendukung Belanda untuk mengakuisisi wilayah tersebut.
Sukarno melakukan psywar dengan memperlengkapi alutsista Indonesia dengan
produk-produk mutakhir buatan Uni Sovyet yang mampu menandingi
persenjataan Barat. Akhirnya, Soekarno pun berhasil dalam perjuangan diplomasi
dan senjata melalui operasi Mandala sehingga tahun 1963 Irian Jaya masuk ke
dalam wilayah Indonesia. Amerika Serikat mengubah sikap dengan mendukung
integrasi Irian Jaya ke pangkuan ibu pertiwi.
Amerika Serikat tentu saja lega ketika akhirnya Soekarno terjungkal tahun 1965–
1966. Amerika Serikat melihat adanya wilayah dekat sekutu mereka (Australia)
yang diterlantarkan satu negara Eropa yaitu Portugal: Timor Timur. Wilayah ini
8
maupun demokrasi liberal satu demi satu berjatuhan untuk kemudian jatuh ke
tangan pemerintahan-pemerintahan yang menggunakan Islam sebagai metode
kepolitikannya.
Selain agama, masalah ekonomi juga memiliki dampak kuat bagi perubahan
sistem politik suatu negara. Dalam studinya mengenai alasan Amerika Serikat
melakukan Perang Melawan Teroris, Michel Chossudovsky menulis:
America’s New War consists in extending the global market system while
opening up new economic frontiers for US corporate capital.More specifically, the
US-led military invasion—in close liaison with Britain—responds to the interests
of the Anglo-American oil giants, in alliance with America’s Big Five weapons
producers: Lockheed Martin, Raytheon, Northrop Grumman, Boeing and General
Dynamics.
merupakan tekanan dari Amerika Serikat dan ditentang baik oleh kalangan Islam
maupun aktivis hak asasi manusia di Indonesia.
tinggi (jumlah anggotanya cukup besar) IAEA berhak untuk memeriksa kondisi
ketenaganukliran di setiap negara anggota rezimnya.
Rezim internasional lain di mana Indonesia juga menjadi anggotanya adalah
International Monetary Fund (IMF). Rezim yang berdiri sejak 1945 ini memiliki
187 anggota masyarakat. Awalnya Indonesia gabung tanggal 15 April 1954,
keluar tanggal 17 Agustus 1965, lalu kembali gabung tanggal 21 Pebruari 1967.
Sebagai anggota IMF, Indonesia berhak memperoleh pinjaman saat menghadapi
kesulitan neraca pembayaran, memperoleh bantuan teknis baik usulan ataupun
pelatihan terkait valuta asing maupun moneter (terutama bagi pejabat bank
pemerintah dan bank sentralnya), hak menyampaikan pendapat dalam bentuk
voting power, dan konsultasi secara periodik. Selain hak, Indonesia pun punya
kewajiban pada IMF seperti membayar kontribusi dan kenaikan kuota (25%
berbentuk reserve assets sesuai ketentuan IMF, yaitu dalam mata uang SDR atau
USD, Yen, Poundsterling, dan 75% dalam mata uang domestik) dan memberikan
data serta informasi kepada tim IMF yang melakukan kunjungan ke negara
anggota saat konsultasi baik terkait nilai tukar (ekspor-impor, gaji, harga, tenaga
kerja, suku bungan, sirkulasi uang, investasi, pendapatan pajak, pengeluaran
pemerintah) serta aspek-aspek ekonomi lainnya.
Pengaruh IMF atas sistem politik Indonesia tampak pada letter of intent tanggal
15 Januari 1998 dimana pokok-pokok program IMF meliputi kebijakan makro
ekonomi (fiskal, moneter dan nilai tukar), restrukturisasi sektor keuangan
(restrukturisasi bank serta memperkuat aspek hukum dan pengawasan untuk
perbankan) dan reformasi struktural (perdagangan luar negeri dan investasi,
deregulasi dan swastanisasi, social safety net, dan lingkungan hidup). Reformasi
struktural merupakan bagian dari persyaratan bantuan IMF pada Indonesia dan
tidak hanya meliputi aspek ekonomi saja melainkan meluas ke bidang-bidang lain.
Swastanisasi salah satunya dilakukan atas BUMN, perusahaan milik negara dan
sebab itu bersinggungan dengan kedaulatan pemerintahan Soeharto. Selain itu
sistem politik Indonesia harus membuka peluang lebih besar bagi investasi, salah
satu ciri neoliberalisme dalam ekonomi internasional. Amerika Serikat, selaku
14
Bumi cuma satu, tetapi ia semakin rusak. Kerusakan bumi akibat faktor
antroposentris dalam melakukan eksploitasi kegiatan ekonomi membuat bumi
mengalami perubahan perilaku. Jika bumi rusak, maka seluruh penduduk dunia -
tanpa memandang pandang negara asal mereka – akan musnah. Inilah alasan
utama yang mendasari pentingnya perhatian atas pengaruh sistem ekologi
15
internasional atas sistem politik suatu negara. Sistem ekologi internasional adalah
lingkungan fisik serta non manusia yang memiliki dampak atas kinerja sistem
politik.
Secara khusus, sistem ekologi internasional fokus pada teori-teori yang berupaya
memberi penjelasan tentang sifat politik dari kondisi ekologi internasional. Hal
utama yang dibicarakan dalam sistem ekologi internasional adalah: (1) kelangkaan
sumber daya; (2) polusi lintas yuridiksi sistem politik; dan (3) masalah-masalah
sehubungan dengan kualitas lingkungan secara umum. Masalah ekologi
internasional memaksa setiap sistem politik untuk melakukan adaptasi sesuai apa
yang disepakati oleh rezim lingkungan internasional. Tidak terkecuali Indonesia.
Masalah kelangkaan sumber daya merupakan masalah internasional. Tidak setiap
negara memiliki cadangan sumber daya, terutama yang berasal dari fosil, secara
mencukupi. Untuk masalah ini dapat diambil contoh Amerika Serikat. Amerika
Serikat adalah negara industri yang paling besar sehingga wajar ia merupakan
konsumen nomor satu akan minyak mentah. Kebutuhan minyak mentah Amerika
Serikat adalah 18.700.000 barrel per hari. Dari kebutuhan harian tersebut,
9.000.000 hingga 12.000.000 harus diimpor setiap harinya. Selama ini, impor
dilakukan dari negara-negara – secara berturut-turut - Kanada 1.938.000 barrel per
hari, Meksiko 1.096.000 barrel per hari, Arab Saudi 989.000 barrel per hari,
Venezuela 965.000 barrel per hari, Nigeria 771.000 barrel per hari, Angola
449.000 barrel per hari, dan Iraq 448.000 barrel per hari. Kualitas minyak mentah
di Iraq adalah yang terbaik dan sebab itu wajar jika rezim tertutup Sadam Hussein
harus digulingkan sehingga kebutuhan minyak mentah untuk industri-industri di
Amerika Serikat tidak mengalami hambatan. Alasan serupa juga digunakan ketika
Amerika Serikat melibatkan diri dalam konflik politik di Libya: Libya adalah
salah satu negara produsen minyak sekaligus anggota OPEC. Ini merupakan
ilustrasi pengaruh sistem ekologi terhadap perubahan sistem politik suatu negara.
Arah pengaruh sistem ekologi lainnya diperlihatkan oleh penggunaan bahan bakar
alternatif. Mahalnya harga minyak membuat sejumlah negara industri – atau
tengah menjadi negara industri – beralih ke sumber daya fosil lainnya: Batubara.
Konsumsi batubara Cina baik untuk industri maupun pembangkit listrik adalah
16
1.310.000.000 ton per tahunnya dan merupakan peringkat pertama dunia. Amerika
Serikat berada di posisi kedua dengan konsumsi 1.060.000.000 per tahunnya.
Tahun 2005, Cina merupakan produsen batubara pertama dunia yaitu
2.204.729.000 ton per tahun, sementara Amerika Serikat di posisi kedua dengan
531.822.000 ton per tahun. Selain Cina, India dan Indonesia pun merupakan
negara industri baru yang mengalihkan pembakaran minyak menjadi pembakaran
batu bara demi kelangsungan industri dan pembangkit listriknya.
Apa yang terjadi jika pemakaian bahan bakar fosil terjadi secara massal di hampir
seluruh belahan dunia? Hasil pembakarannya menjadi polutan yang menginap
ratusan tahun di atmosfer bumi. Panas matahari yang memasuki atmosfer tidak
bisa dipantulkan ke luar angkasa, karena tersekat oleh kumpulan aneka gas
polutan (GHG) yang mengendap di atmosfer. Pemanasan global adalah hasil
pengaruh Green House Effect (GHG). Efek ini menurut Protokol Kyoto akibat
pengendapan lima jenis gas yang mencegah keluarnya panas dari atmosfer bumi
yaitu: karbondioksida (CO2), methana (CH4), nitro oksida (N2O),
hidrofluorokarbon (HFC), perfluorokarbon (PFC), dan sulfur heksafluorida (SF6).
HFC, PFC, dan SF6 adalah tiga jenis gas hasil kegiatan industri yang termasuk
kategori High Global Warming Potential (HGWP). Data per tahun 2004
menunjukkan komposisi tersusunnya GHG di atmosfer bumi yaitu: 57%
disumbangkan karbondioksida hasil pembakaran bahan bakar fosil (minyak dan
batubara), 17% disumbangkan karbondioksida hasil penebangan hutan dan
peluruhan biomassa (sampah), 14% disumbangkan gas Methana, 8%
disumbangkan Nitro Oksida, 3% disumbangkan karbondioksida dari sumber lain,
dan 1% disumbangkan gas-gas tipe F (gas-gas yang termasuk HGWP). Tumpukan
karbondioksida di atmosfer paling banyak disumbangkan pembakaran batubara,
yang paling berbahaya adalah batubara coklat ketimbang hitam. Data per tahun
2006 menyebutkan 82,3% produksi Karbondioksida di atmosfer disumbangkan
kegiatan industri dan transportasi di Amerika Serikat.
Didukung dua sumber panas berlebih ini (polutan yang terus menerus diproduksi
dan sinar matahari yang masuk atmosfer kemudian tidak bisa dipantulkan ke
ruang angkasa) suhu bumi – lambat tetapi pasti – meningkat. Terjadilah apa yang
17
populer disebut pemanasan global (global warming) yang membuat es-es di kutub
utara dan selatan meleleh dan menaikkan permukaan laut, menciptakan perubahan
iklim (pola angin, curah hujan), fenomena hujan asam (acid rain) karena awan
mengandung nitro oksida dan sulfurheksafluorida.
Perserikatan Bangsa-bangsa telah membentuk World Commission on
Environment and Development tahun 1983 dengan tujuan utama memecahkan
persoalan bagaimana komunitas internasional seharusnya menyikapi degradasi
lingkungan dan mempertahankan kelangsungan ekologi internasional. Beberapa
negara seperti Tuvalu, Kiribati, dan Nauru adalah yang paling cepat menghilang
ke bawah permukaan laut akibat pemanasan global. Komunitas lain yang paling
terpukul oleh pemanasan global ini adalah komunitas Eskimo, yang hidup di atas
permukaan es dengan memburu anjing laut dan beruang kutub.
Tahun 1997 dibicarakan pemangkasan emisi gas buang 35 negara industri, yang
pada tahun 2012 tingkatnya harus sudah 5,2% di bawah emisi yang pernah mereka
buang tahun 1990. Kisaran di bawah 5,2% adalah minimal, di mana negara-negara
yang tergabung dalam Uni Eropa menargetkan pengurangan hingga 8%, Amerika
Serikat 7%, Jepang 6%. Russia mendapat pengecualian yaitu 0%, Australia
diizinkan menaikkan emisinya hingga 8% dan Islandia 10%.
Indonesia termasuk salah satu negara yang meratifikasi Protokol Kyoto, sehingga
menurut pasal 10 butir (d) Undang-undang No. 24 tahun 2000 pemerintah
Indonesia harus melakukan pengesahan suatu perjanjian internasional dengan
menerbitkan undang-undang karena berkaitan dengan hak asasi manusia dan
lingkungan hidup. Undang-undang yang paling akhir meratifikasi Protokol Kyoto
adalah UU No. 32 tahun 2009. Misalnya pasal 7 ayat (4) undang-undang ini
menyebutkan tentang pelestarian fungsi atmosfer yang meliputi upaya mitigasi
dan adaptasi perubahan iklim, upaya perlindungan lapisan ozon, dan upaya
perlindungan terhadap hujan asam. Selain itu, adalah tugas dan kewenangan
pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten atau kota untuk
melakukan inventarisasi emisi gas rumah kaca.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdarakan analisis dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat diuraikan
adalah sebagai berikut :
1. Pengaruh lingkungan internasional atau secara teori disebut
extrasocietal diyakini memiliki dampak yang juga signifikan bagi
keberlangsungan suatu sistem politik. Dampak ini jadi semakin
mengemuka di suatu era yang umum disebut globalisasi. Dalam
globalisasi, suatu kejadian di level internasional secara mudah
langsung memberi dampak di tingkat sistem politik suatu negara.
Lingkungan internasional terdiri atas sistem politik internasional,
sistem ekologi internasional, dan sistem sosial internasional.
3.2 SARAN
1. Dari pihak dosen, penulis mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan
makalah.
2. Untuk para mahasiswa, penulis mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat
dan berguna sebagai pelengkap belajar. Penulis juga mengharapkan kritik dan
saran demi hasil makalah yang lebih baik.
18
Daftar Pustaka
https://davidkurnia.wordpress.com/2011/10/30/lingkungan-eksternal-sistem-
politik-indonesia/
http://setabasri01.blogspot.co.id/2012/03/lingkungan-extrasocietal-sistem-
politik.html
19