Anda di halaman 1dari 28

KATA PENGANTAR

          Segala puji hanya milik Allah SWT. Tidak lupa shalawat serta salam selalu
tercurahkan kepada nabi besar Muhammad SAW. Karena berkat limpahan rahmat serta
karunia-NYA lah sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas mata
kuliah ilmu administrasi negara.

Dalam penyusunan tugas atau makalah ini, tidak sedikit hambatan yang saya hadapi. Namun,
kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan,
dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang kami alami dapat teratasi
dengan baik.

Makalah ini disusun dengan tujuan agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang
“LEMBAGA PEMERINTAH NON-KEMENTRIAN” yang saya sajikan dari berbagai
sumber informasi, dan referensi. Makalah ini disusun oleh saya dengan berbagai rintangan
yang datang dari diri saya sendiri maupun yang datang dari luar. Namun, dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca. Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya dan
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kepada Ibu Cut Zamharira,S.IP., M.A.P.
selaku dosen pembimbing meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah saya
dimasa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca. Semoga
Allah memberikan manfaat terhadap makalah ini, dan menjadi amal saleh terhadap kita
semua.

Banda Aceh,21 Noveember 2019

Penyusun

1
 

DAFTAR ISI

Kata pengantar……….………………………………………………………………………. 1

Daftar isi……………………………………………………………………...………………. 2

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar belakang…………………………………………………………….…........….. 3
2. Rumusan masalah…………………………………………………………………….. 3
3. Tujuan …………………………………………………………………………..……. 3
BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian lembaga pemerintah non-kementerian…………………………................ 4


2. Lembaga pemerintah non-kementerian………………………………….........……… 5
3. Tugas, fungsi dan kewenangan LPNK…………………………………........……….. 5

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan………………………………………………………………..………… 27
2. Saran………………………………………………………………………...………. 27

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 28

2
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Selain memiliki kementrian negara, Republik Indonesia juga memiliki Lembaga Pemerintah
Non-Kementrian (LPNK) yang dahulu namanya Lembaga Pemerintah Non-Departemen.
Lembaga Pemerintah Non-Kementrian merupakan lembaga negara yang dibentuk untuk
membantu presiden dalam melaksanakan tugas pemerintahan tertentu. Lembaga Pemerintah
Non-Kementrian berada dibawah presiden dan bertanggung jawab langsung kepada presiden
melalui menteri atau penjabat setingkat menteri yang terkait.

Sebagai konsekuensi amandemen UUD 1945, terdapat beberapa perubahan signifikan


terhadap kewenangan lembaga-lembaga negara dalam struktur Ketatanegaraan Republik
Indonesia. Perubahan ini tidak hanya membutuhkan penyesuaian terhadap kewenangan setiap
lembaga negara yang ditentukan dalam UUD 1945, akan tetapi juga kewenangan lembaga
negara lain yang kewenangannya diberikan oleh peraturan lain seperti Peraturan Pemerian
dan Keputusan Presiden atau Peraruran Presiden, juga perlu disesuaikan, hal ini merupakan
suatu keharusahan sebagai konsekuensi hukum hierarki peraruran perundang-undangan.
Salah-satu peraturan perundang-undangan menentukan bahwa peraturan yang lebih rendah
tinfkatannya tidak boleh bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi, jika bertetangan
maka peraturan yang lebih rendah tidak berlaku

1. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembahasan diatas, maka rumusan masalah yang lahir adalah sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud Lembaga Pemerintah Non-Kementrian?


2. Apa saja lembaga-lembaga yang termaksud dalam Lembaga Pemerintah Non-
Kementrian?
3. Bagaimana tugas, fungsi dan susunan organisasi Lembaga Pemerintah Non-
Kementrian?
4. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui tentang Lembaga Pemerintah Non-Kementrian


2. Untuk mengetahui tentang lembaga-lembaga yang termaksud dalam Lembaga
Pemerintah Non-Kementrian

3
3. Untuk mengetahui tentang tugas, fungsi, dan kewenangan Lembaga Pemerintah Non-
Kementrian
 

BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Lembaga Pemerintah Non-Kementrian


Di samping wakil presiden dan kementrian negara, presiden juga dapat dibantu oleh lembaga
pemerintah yang lain, seperti Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (selanjutnya LPNK),
dalam melaksanakan kewenangannya LPNK didirikan dengan tujuan untuk melaksanakan
tugas khusus yang didelegasikan kepadanya oleh presiden. Oleh karena itu, LPNK terletak
dalam lingkup kekuasaan eksekutif, yang dipimpim oleh presiden. Selain itu, pembentukan
dan pembubarannya tergantung pada keinginan presiden; presiden dapat membentuk yang
baru atau membubarkan yang lain semata-mata tergantung pada keinginannya saja.

Pada umumnya pembentukan LPNK dahulunya dilakukan dengan sebuah keputusan presiden
tersendiri meskipun, sejak pemerintahan Megawati Soekarno Putri, pembentukan seluruh
LPNK dilakukan dengan sebuah Keputusan Presiden No. 103 Tahun 2001 (Selanjutnya
Keppres No. 103 Tahun 2001). Selanjunya, setelah pengundangan UU No. 10 Tahun 2004)
pada 24 Juni 2004 seluruh keputusan presiden yang bersifat mengatur harus dikategorikan
dan harus berbentuk peraturan presiden. Oleh karena itu, pemerintahan Susilo Bambang
Yudhoyono menggunakan peraturan presiden dalam melakukan peubahan terhadap Keppres
No. 103 Tahun 2001 dengan menggunakan keputusan presiden atau peraturan presiden dalam
pembentukan atau pembubaran sebuah LPNK, presiden harus mendasarkan pembentukan
peraturan presiden atau keputusan presiden itu pada perintah pembentukan, baik secara tegas
maupun tidak, dari UUD 1945, undang-undang, atau peraturan pemerintah.

Pada tanggal 13 September 2001 presiden Megawati Soekarno Putri membatalkan Keppres
NO. 166 Tahun 2000 dan mengggantikannya dengan Keppres No. 103 Tahun 2001.
Peraturan terakhir ini masih berlaku sampai sekarang meskipun telah mengalami beberapa
kali perubahan. Perubahan terakhir atas Keppres No. 103 Tahun 2001 dilakukan oleh
Peraturan Presiden No. 11 Tahun 2005 tentang perubahan ke-lima Keppres No. 103 tahun
2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Pemerintah Non-Departemen.

4
1. Lembaga Pemerintah Non-Kementrian
Berikut ini Daftar Lembaga Pemerintah Non-Kementrian yang ada di Indonesia :

1. Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) adalah salah-satu Lembaga Pemerintah


Non-Kementrian yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang No.7/1971 tentang
ketentuan-ketentuan pokok kearsipan yang kemudian diubah menjadi Undang-
Undang No.43/2009 tentang kearsipan dalam rangka melaksanakan tugas pemerintah
dibidang kearsipan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
2. Badan Informasi Geospasial (BIG) adalah Lembaga Pemerintah Non-Kementrian
yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan dibidang informasi geospasial. BIG
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada presiden dan dipimpin oleh seorang
kepala.
3. Badan Intelijen Negara (BIN) adalah Lembaga Pemerintah Non-Kementrian
Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pmerintahan dibidang intelijen.
4. Badan Kepegawaian Negara (BKN) adalah Lembaga Pemerintah Non-Kementrian
Indonesaia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan dibidang manajemen
kepegawaian Negara.
5. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) adalah Lembaga
Pemerintah Non-Kementrian Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas
pemerintahan dibidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera.
6. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) adalah Lembaga Pemerintah Non-
Kementrian Indonesia yang bertugas merumuskan kebijakan pemerintah dibidang
penanaman modal, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
7. Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL) adalah
Lembaga Pemerintah Non-Kementrian Indonesia yang bertugas melaksanakan survei
dan pemetaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
8. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) adalah Lembaga
Pemerintah Non-Kementrian Indonesia yang mempunyai tugas melaksanakan tugas
pemerintahan dibidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika.
9. Badan Narkotika Nasional (BNN) adalah Lembaga Pemerinth Non-Kementrian
Indonesia yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan dibidang
pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap psikotropika,
prekursor, dan bahan adiktif lainnya kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan
alkohol.
10. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) adalah Lembaga Pemerintah Non-
Kementrian Indonesia yang mempunyai tugas membantu Presiden Republik Indonesia

5
dalam : mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan penanganan
bencana dan kedaruratan secara terpadu; serta melaksanakan penanganan bencana dan
kedaruratan mulai dari sebelum, pada saat, dan setelah terjadi bencana yang meliputi
pencegahan, kesiapsiagaan, penanganan darurat, dan pemulihan.
11. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) adalah sebuah lembaga
pemerintah nonkementerian (LPNK) yang melaksanakan tugas pemerintahan di
bidang penanggulangan terorisme. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, BNPT
dikoordinasikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.
12. Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI)
adalah adalah sebuah Lembaga Pemerintah Non-Kementrian di Indonesia yang
mempunyai fungsi pelaksanaan kebijakan di bidang penempatan dan
perlindunganTenaga Kerja Indonesia di luar negeri secara terkoordinasi dan
terintegrasi.
13. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) adalah Lembaga Pemerintah Non-
Kementrian yang bertugas mengawasi peredaran obat-obatan dan makanan di
Indonesia.
14. Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) adalah Lembaga Pemerintah Non-
Kementrian yang bertugas melaksanakan pengawasan terhadap segala kegiatan
pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia melalui peraturan perundangan, perizinan,
dan inspeksi sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
15. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) adalah Lembaga
Pemerintah Non-Kementrian yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di
bidang pengawasan keuangan dan pembangunan yang berupa Audit, Konsultasi,
Asistensi, Evaluasi, Pemberantasan KKN serta Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
16. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (BAPEDAL) adalah Lembaga Pemerintah
Non-Kementrian yang bertugas menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan dibidang pengendalian dampak lingkungan hidup yang meliputi
pencegahan dan penanggulngan pencemaran dan kerusakan lingkungan serta
pemilihan kualitas lingkungan hidup dalam pnyusunan kebijaksanaan teknis dan
program pengendalian dampak lingkungan.
17. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) adalah Lembaga Pemerintah
Non-Kementerian yang berada di bawah koordinasi Kementerian Riset, Teknologi
dan Pendidikan Tinggi yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di
bidang pengkajian dan penerapan teknologi.

6
18. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) adalah Lembaga
Pemerintah Non-Kementerian Indonesia yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Presiden.
19. Badan Pertanahan Nasional (BPN) adalah Lembaga Pemerintah Non-Kementerian
yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Pertanahansesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
20. Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Pemerintah Non-Kementerian Indonesia
yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Pertanahansesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
21. Badan SAR Nasional (BASARNAS) adalah Lembaga Pemerintah Non-Kementerian
Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pencarian dan
pertolongan (Search And Rescue/SAR).
22. Badan Standardisasi Nasional (BSN) adalah Lembaga Pemerintah Non-Kementerian
Indonesia dengan tugas pokok mengembangkan dan membina
kegiatan standardisasidi negara Indonesia.
23. Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) adalah Lembaga Pemerintah Non-
Kementerian Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang
penelitian, pengembangan, dan pemanfaatan tenaga nuklir.
24. Badan Urusan Logistik (BULOG) adalah Lembaga Pemerintah Non-Kementerian
Indonesia yang mengurusi tata niaga beras.
25. Lembaga Administrasi Negara (LAN) adalah Lembaga Pemerintah Non-Kementerian
Indonesia yang didirikan pada tahun 1957 untuk melaksanakan tugas pemerintahan di
bidang administrasi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku
26. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) adalah Lembaga Pemerintah Non-
Kementerian Indonesia yang memiliki tugas melaksanakan tugas pemerintahan di
bidang penelitian ilmu pengetahuan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
27. Lembaga Ketahanan Nasional (LEMHANAS) adalah Lembaga Pemerintah Non-
Kementerian Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang
pendidikan pimpinan tingkat nasional, pengkajian strategik ketahanan nasional dan
pemantapan nilai-nilai kebangsaan.
28. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dalah Lembaga Pemerintah
Non-Kementerian Indonesia mempunyai tugas melaksanakan pengembangan dan
perumusan kebijakan pengadaan barang/jasa pemerintah.

7
29. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) adalah Lembaga
Pemerintah Non-Kementerian Indonesia yang melaksanakan tugas pemerintahan di
bidang penelitian dan pengembangan kedirgantaraan dan pemanfaatannya.
30. Lembaga Sandi Negara (LEMSANEG) adalah Lembaga Pemerintah Non-
Kementerian Indonesia yang bergerak di bidang pengamanan informasi rahasia
negara.
31. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PERPUSNAS) adalah Lembaga
Pemerintah Non-Kementerian Indonesia yang melaksanakan tugas pemerintahan
dalam bidang perpustakaan yang berfungsi sebagai perpustakaan pembina,
perpustakaan rujukan, perpustakaan deposit, perpustakaan penelitian, perpustakaan
pelestarian, dan pusat jejaring perpustakaan, serta berkedudukan di ibukota negara.
32. Tugas, Fungsi dan Kewenangan Lembaga Pemerintah Non-Kementerian
33. Arsip Nasional Republik Indonsia (ANRI)
34. Tugas ANRI
 Melaksanakan tugas pemerintahan dibidang kerasipan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
 

1. Fungsi ANRI
 Mengalami perluasan,sejak keluarnya peraturan presiden nomor 19 tanggal 26
desember 1961 tentang pokok-pokok kearsipan nasional.
 Fungsi arsip nasional tidak hanya menyelenggarakan kearsipan statis saja,akan tetapi
juga terlibat dalam penyelenggaraan kearsipan baru (dinamis)
2. Kewenangan ANRI
 Pengeluaran rencana nasional secara makro di kearsipan;
 Penetapan dan penyelanggaraan kearsipan nasional untuk mendukung pembangunan
secara makro ;
 Penetapan sistem kearsipan;
 Kewenangan yang melekat dan telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yaitu:
1. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu dibidang kearsipan
2. Penyelamatan serta pelestrian arsip dan pemanfaatan naskah sumber arsip
3. Badan Informasi Geospasial (BIG)
4. Tugas BIG
 melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Informasi Geospasial.
1. Fungsi BIG
 Perumusan dan pengendalian kebijakan teknis di bidang informasi geospasial.

8
 Penyusunan rencana dan program di bidang informasi geospasial
 Penyelenggaraan informasi geospasial dasar yang meliputi pengumpulan data,
pengolahan, penyimpanan data dan informasi, dan penggunaan informasi geospasial
dasar
 Pengintegrasian informasi geospasial tematik yang diselenggarakan oleh instansi
pemerintah dan/atau pemerintah daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan
3. Badan Intelijen Negara (BIN)
4. Tugas BIN
 Melaksanakan tugas pemerintah dibidang intelijen sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
1. Fungsi BIN
 Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional dibidang intelijen
 Penyampaian produk intelijen sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan
kebijkan pemerintah
 Perencanaan dan pelaksanaan operasi intelijen dibidangnya
 Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BIN
 Fasilitasdan penggunaan terhadap kegitan instansi pemerintah dibisang intelijen
 Penyelenggeraan pembinaan dan pelayanan adiministrasi umum dibidang
perencanaan umum, ketatatusahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian,
keuangan, kearsipan, hukum, persadian, perlengkapan, dan rumah tangga
1. Kewenangan BIN
 Penyusunan rencana nasional secara makro dibidangnya
 Perumusan kebijakan dibidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro
 Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturn perundang-undangan yang
berlaku yaitu :
1. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu dibidang intelijen
2. Pengaturan Sistem Intelijen Nasional dan sistem pengamanan pimpinan nasioal
dibidang intelijen
3. Badan Kepegawaian Negara (BKN)
4. Tugas BKN
 Melaksanakan tugas pemerintahan dibidang manajemen kepegawaina negara sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
1. Fungsi BKN
 Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional dibidang kepegawaian
 Penyelenggaraan koordinasi identifikai kebutuhan pendidikan dan pelatihan,
pengawasan, dan pengendalian pemanfaatn pendidikan dan pelatihan sumber daya
manusia Pegawai Negeri Sipil

9
 Penyelenggaraan administrasi kepegawaian pejabat negara dan mantan pejabat negara
 Penyelnggaraan administrasi dan sistem informasi kepegawaian negara dan mutasi
kepegawaian antar propinsi
 Penyelenggaraan koordinasi penyusunan norma standar dan prosedur mengenai
mutasi, gaji, tunjangan, kesejahtearaan, hak dan keawajiban, kedudukan Pegawai
Negeri Sipil Pusat dan Pegawai Negeri Sipil Daerah dan bidang kepegawaian lainnya
 Penyelenggaraan bimbingan teknis pelaksanaan peraturan perundang-undangan
dibidang kepegawaian kepada instasi pemerintah
 Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BKN
 Fasilitasi kegiatan instantsi pemerintah dibidang administrasi kepegawaian
 Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum dibidang perencanaan
umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan,
hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga
1. Kewenangan BKN
 Penyusunan rencana nasional secara makro dibidangnya
 Perumusan kebijakan dibidangnya untuk mendukung pembanguna secara makro
 Penetapan sistem informasi dibidangnya
 Pelaksanaan mutasi kepegawaian antar Propinsi
 Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku yaitu :
1. Perumusan dan pelaksanaa kebijakan tertentu dibidang kepegawaian
2. Penyusunan norma, standar dan prosedur kepegawaian negara dan pengendaliannya
3. Penyusunan program kepegawaian secara nasional sesuai dengan kebijakan yang
ditetapkan Pemerintah
4. Penyelenggaraan administrasi mutasi kepegawaian antar propinsi, serta perumusan
standardan prosedur mengenai perencanaan, pengangkatan, pemindahan,
pemberhentian, penemtapan pensiun, gaji, tunjangan, kesejathteraan, hak dan
kewajiban serta kedudukan hukum Pegawai Negeri Sipil
5. Penyelenggaraan administrasi kepegawaian nasiona
6. Perencanaan kebijakan dan pemantauan pemanfaatan pendidikan dan pelatihan
struktural
7. Pengawasan dan pengendalian norma, standar dan prosedur kepegawaian
8. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN)
9. Tugas BKKBN
 Melaksanakan tugs pemerintahan dibidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera
seusai dengan ketentuan peraturan perundang-undanga yang berlaku
1. Fungsi BKKBN

10
 Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional dibidang keluarga berencana dan
keluarga sejahtera
 Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BKKBN
 Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah, swasta, Lembaga
Sosial dan Organisasi Masyarakat dibidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera
 Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum dibidang perencanaan
umum, ketatausahaan, oganisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan,
kearsipan,hukum, persandian, perlengkapan, dan rumah tangga
1. Kewenangan BKKBN
 Penyusunan rencana nasional secara makro dibidangnya
 Perumusan kebijakan dibidangnya untukmendukung pembangunan secara makro
 Perumusan kebijakan pengendalian angka kelahiran dan penurunan angka kematian
ibu, bayi dan anak
 Penetapan sistem informasi dibidangnya
 Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku :
1. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu dibidang keluarga berencana dan
keluarga sejahtera
2. Perumusan pedoman pengembangan kualitas keluarga
3. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
4. Tugas BKPM
 Melaksanakan tugas pemerintahan dibidang penanaman modal sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
1. Fungsi BKPM
 Pengakajian dan penyusunan kebijakan nasional dibidang penanaman modal
 Koordinasi dan pelaksanaan promosi penanaman modal
 Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksaan tugas BKPM
 Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah dibidang penanaman
modal
 Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umu dibidang perencanaan
umum, ketatausahaan, organisasi, dan tata laksana kepegawaian,keuangan, kearsipan,
hukum, persandian, perlengkapan, dan rumah tangga
1. Kewenangan
 Penyusunan rencana nasional secara makro dibiangnya
 Perumusan kebijakan dibidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro
 Penetapan sistem informasi dibidangnya

11
 Pemberian izin dan pengendalian penanaman modal untuk usaha berteknologis
strategis yan mempunyai derajat kecanggihan tinggi dan beresiko tinggi dalam
penerapannya
 Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku yaitu perumusan dan pelaksaan kebijakan tertentu dibidang penanaman modal
7. Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL)
8. Tugas BAKOSURTANAL
 Melaksanakan tugas pemerintahan dibidang survei dan pe
 metaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
1. Fungsi BAKOSURTANAL
 Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional dibidang survei dan pemetaan
 Pembinaan infrastruktur data spasial nasional
 Koordinasi kegiatan fungsionaldalam pelaksanaan tugas BAKOSURTANAL
 Pemantauan, pemberian bimbingan, dan pembinaan terhadap kegiatan instansi
pemerintah dibiang survei dan pemetaan nasional
 Penyelenggaran pembinaan dan pelayanan administrasi umum dibidang perencanaan
umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan,
hukum, persandian, perlengkapan, dan rumah tangga
1. Kewenangan BAKOSURTANAL
 Penyusunan rencana nasional secara makro dibidangnya
 Perumusan kebijakan dibidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro
 Penetapan sistem informasi dibidangnya
 Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku yaitu :
1. Perumusan dan pelaksaaan kebijakan tertentu dibidang survei dan pemetaan
2. Penetapan pedoman dan pemetaan dasar nasional
3. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
4. Tugas BMKG
 melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Meteorologi, Klimatologi, Kualitas
Udara dan Geofisika sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
1. Fungsi BMKG
 Perumusan kebijakan nasional dan kebijakan umum di bidang meteorologi,
klimatologi, dan geofisika
 Perumusan kebijakan teknis di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika
 Koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang meteorologi, klimatologi,
dan geofisika

12
 Pelaksanaan, pembinaan dan pengendalian observasi, dan pengolahan data dan
informasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika
9. Badan Narkotika Nasional (BNN)
10. Tugas BNN
 Melaksanakan tugas pemerintah dibidang Narkotika sesuai dengan ketentuan
peraturan peundang-undangan yang berlaku
1. Fungsi BNN
 Penyusunan dan perumusan kebijakan nasional di bidang pencegahan dan
pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, psikotropika dan
prekursor serta bahan adiktif lainnya kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan
alkohol yang selanjutnya disingkat dengan P4GN.
 Penyusunan, perumusan dan penetapan norma, standar, kriteria dan prosedur P4GN.
 Penyusunan perencanaan, program dan anggaran BNN.
 Penyusunan dan perumusan kebijakan teknis pencegahan, pemberdayaan masyarakat,
pemberantasan, rehabilitasi, hukum dan kerjasama di bidang P4GN.
10. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
11. Tugas BNPB
 Memberikan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan bencana yang
mencakup pencegahan bencana, penanganan tanggap darurat, rehabilitasi, dan
rekonstruksi secara adil dan setara
 Menetapkan standardisasi dan kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan bencana
berdasarkan peraturan perundang-undangan
 Menyampaikan informasi kegiatan penanggulangan bencana kepada masyarakat;
1. Fungsi BNPB
 Perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan penanganan
pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat serta efektif dan efisien; dan
Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara terencana,
terpadu, dan menyeluruh.
11. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) adalah sebuah lembaga peerintah
nonkementrian di bidang penanggulangan terorisme.
12. Tugas BNPT
 Menyusun kebijakan, strategi dan program nasional di bidang penanggulangan
terorisme;
 Mengkoordinasikan instansi pemerintah terkait dalam pelaksanaan dan melaksanakan
kebijakan di bidang penanggulangan terorisme;

13
 Melaksanakan kebijakan di bidang penanggulangan terorisme dengan membentuk
Satuan Tugas-Satuan Tugas yang terdiri dari unsur-unsur instansi pemerintah terkait
sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing.
1. Fungsi BNPT
 Penyusunan kebijakan, strategi dan program nasional di bidang penanggulangan
terorisme
 Monitoring, analisa dan evaluasi di bidang penanggulangan terorisme
 Koordinasi dalam pencegahan dan pelaksanaan kegiatan melawan propaganda
ideologi radikal di bidang penanggulangan terorisme
 Koordinasi pelaksanaan deradikalasi
 Koordinasi pelaksanaan perlindungan terhadap obyek-obyek yang potensial menjadi
target serangan terorisme
12. Badan Nasioanl Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI)
13. Tugas BNP2TKI
 Melakukan penempatan atas dasar perjanjian secara tertulis antara pemerintah dengan
pemerintah negara pengguna TKI atau pengguna berbadan hukum di negara tujuan
penempatan;
1. Fungsi BNP2TKI
 Pelaksanaan kebijakan dibidang penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia
di luar negeri secara terkoordinasi dan terintegrasi (pasal 95 ayat 1 UU No. 39/2004).
13. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) adalah sebuah lembaga di indonesia
yang bertugas mengawasi peredaran obat-obatan dan makanan di indonesia.
14. Tugas BPOM
 Melaksanakan tugas pemerintah di bidang pengawasan obat dan makanan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
1. Fungsi BPOM
 Pengkajian kebijakan nasional di bidang pengawasan obat dan makanan
 Pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang pengawsan obat dan makanan
 Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPOM
 Pemantauan, pmberian bimbingan dan pembinaan terhadap kegiatan instansi
pemerintah dan masyarakat dibidang pengawasan obat dan makanan
 Penyelenggaan pembinaan dan pelayanan admistrasi umum di bidang perencanaan
umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kersipan,
hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga
1. Kewenangan BPOM
 Penyusunan rencana nasional secara makro di bidannya
 Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro.

14
 Penetapan sistem informasi di bidangnya.
 Penetapan persyaratan penggunaan bahan tambahan (zat adiktif) tertntu untuk
makanan dan penatapan pedoman pengawasan peredaran obat dan makanan
 Pemberian izin dan pengawasan peredaran obat serta pengawasan industri farmasi
 Penetapan oedoman penggunaan konservasi, pengembangan dan pengawasan
tanaman obat.
14. Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) adalah Lembaga pemerintah Non
kementrian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada presiden.
15. Tugas BAPETEN
 Melaksanakan tugas pemerintah dibidang pngawasan tenaga nuklir sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
1. Fungsi BAPETEN
 Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang pengawasan tenaga nuklir.
 Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BAPETEN.
 Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang pengawasan
tenaga nuklir.
 Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang
perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian,
keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.
1. Kewenangan BAPETEN
 Penyusunan rencana nasinal secara makro dibidangnya.
 Perumusan kebijakan dibidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro.
 Penetapan persyaratan akreditasi dan sertifikasi di bidngnya.
15. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) adalah lembaga pemerintah
Non kementrian Indonesia yang melaksanakan tugas pemerintahan di bidang
pengawasan keuangan dan pembanguan yang berupa
Audit,Konsultasi,Evaluasi,pemberantasan KKN serta pendidikan dan pelatihan
pengwasan seesuai dengan peraturan yang berlaku.
16. Tugas BPKP
 Melaksanakan tugas pemerintahan dibidang pengawasan keuangan dan pembangunan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
 

1. Fungsi BPKP
 Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional dibidang pengawasan keuangan dan
pembangunan

15
 Perumusan dan pelaksanaan kebijakan dibidang pengawasan keuangan dan
pembangunan
 Koordinasi kegiataan fungsional dam pelaksanaan tugas BPKP
 Pemantauan, pemberian bimbingan dan pembinaan terhadap kegiatan pengawasan
keuangan dan pembangunan.
 Penyelengggaraan pembinaan dan pelayanan admisitrasi umum dibidang perencanaan
umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan,
hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.
1. Kewenangan BPKP
 Penyusunan rencana nasional secara makro dibidangnya.
 Perumusan kebijakan dibidngnya untuk mendukung pembangunan secara makro
 Penetapan sistem informasi dibidangnya
 Pembinaan dan pengawasan atas penyelenggaraan otonomi daerah yang meliputi
pemberian pedoman, bimbingan, pelatihan, arahan dan supervisi di bidangnya.
 Penetapan persyaratan akreditasi lembaga pendidikan dan sertifikasi penegak
profesional/ahli serta persyaratan jabatan dibidangnya.
 Kewenangan lain sesuai dengn ketentuan peraturan peraturan perundang-undangan
yang berlaku yaitu :
1. Memasuki semua kantor,bengkel, gudang, bangunan, tempat-tempat penimbunan, dan
sebagainya.
2. Meneliti semua catatan, data elektronik, dokumen, buku perhitungan, surat-surat
bukti, botulen rapat panitia dan sejenisnya, hasil survei laporan-laporan pengelolaan,
dan surat-surat lainnya yang diperlukan dalam pengawasan.
3. Pengawasan kas, surat-surat berharga, gudang persdiaan, dan lain-lain.
4. Meminta keterangan tentang tindak lanjut hasil pengawasan baik hasil pengawasan
BPKP maupun hasil pengawasan Badan Pemeriksa Keuangan, dan lembaga
pengawasan lainnya.
5. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (BAPEDAL) adalah lembaga pemerintah
Non departemen yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung
kepada presiden.
6. Tugas BAPEDAL
 Melaksanakan tugas pemerintah dibidang pengendalian dampak lingkugan seusai
dengan ketentun peraturan prundang-undangan yang berlaku.
1. Fungsi BAPEDAL
 Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional dibidang pengendalian dampak
lingkungan.
 Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BAPEDAL.

16
 Fasilitasi dan pembinaan terhadap instansi pemerintah di bidang pengendalian
dampak lingkungan.
 Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum dibidang perencanaan
umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan,
persanian, perlengkapan dan rumah tangga
1. Kewenangan BAPEDAL
 Penyusunan rencana nasional secara makro dibidangnya.
 Permusan kebijakan dibidangnnya untuk mendukung pembangunan secara makro.
 Penetapan sistem informasi di bidangnya.
 Penetapan persyaratan akreditasi lembaga pendidikan dan sertifikasi tenaga
profesional/ahli serta persyaratan jabatan dibidangnya.
 Penilaian analisis mengenai dampak lingkungan bagi kegiatan-kegiatan yang
potensial berdampak negatif pada masyarakat luas dan/atau menyangkut pertahanan
dan keamanan, yang lokasinya meliputi lebih dari satu wilayah Propinsi, kegiatan yan
berlokasi diwilayah sengketa dengan Negara lain, diwilayah laut dibawah 12(dua
belas) mil dan berlokasi dilintas batas negara.
 Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku yaitu:
1. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu dibidang pengendalian dampak
lingkungan.
2. Penetapan pedoman pengendalian sumber daya alam dan pelestarian fungsi
lingkungan.
3. Penetapan baku mutu lingkungan hidup dan penetapan pedoman tentang perencanaan
lingkungan hidup.
4. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
5. Tugas BPPT
 Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penkajian dan penerapan teknologi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan yangb berlaku
1. Fungsi BPPT
 Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang pengkajian dan penerapan
teknologi
 Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPPT
 Pemantauan pembinaan dan pelayanan terhadap kegiatan instansi pemerintah dan
swasta dibidang pengkajian dan penerapan teknologi dalam rangka inovasi, difusi,
dan pengembangan kapasitas, serta membina ahli teknologi.

17
 Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang
perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian,
keuangan, kearsipan, persandian, perlengkpan dan rumah tangga.
1. Kewenangan BPPT
 Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu dibidang pengkajian dan penerapan
ilmu teknologi.
 Pemberian rekomendasi penerapan tekonologi dan melaksanakan audit teknologi.
18. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) adalah kementrian yang
mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang perencanaan
pembangungan nasional untuk membantu presiden dalam menyelenggarakan
pemerintahan negara.
19. Tugas BAPPENAS
 Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang perencanaan pembangunan nasional
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
1. Fungsi BAPPENAS
 Pengkajian, pengoordinasian dan perumusan kebijakan di bidang perencanaan
pembangunan nasional, strategi, pembangunan nasional arah kebijakan sektoral lintas
sektor dan lintas wilayah.
 Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan perencanaan dan penganggaran
pembangunan nasional.
 Penyusun rencana pembangunan nasional sebagai acuan penetapan program dan
kegiatan kementrian/lembaga/daerah.
1. Kewenangan BAPPENAS
 Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya.
 Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro
 Penetapan sistem informasi di bidangnya.
 Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku yaitu :
1. Perumusan dan pelaksanaan kebijkan tertentu di bidang perencanaan pembangunan
nasional dan penialian atas pelaksanaannya.
2. Perumusan kebijkan perencanaan nasional secara makrodan memadukan perencanaan
lintas sektor dan lintas wilayah.
3. Pencarian sumber-sumber pembiayaan pembangunan di bidangnya.
4. Pengalokasian dana yang diperlukan di bidangnya.
5. Badan Pertanahan Nasional (BPN) adalah lembaga pemerintah Non kementrian di
indonesia yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemeentrian di bidang
pertahanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

18
6. Tugas BPN
 Melaksanakan tugas pemerintah dibidang pertanahan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
1. Fungsi BPN
 Penyusun dan penetapan kebijakan di bidang pertanahan
 Perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang survei, pengukuran, dan pemetaan.
 Perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penetapan hak tanah, pendaftaran
tanah dan pembayaran masyarakat
 Perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengadaan tanah.
 Pengawasan atas pelaksanaan tugas BPN
1. Kewenangan BPN
 Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya.
 Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro 3)
 Penetapan sistem informasi di bidangnya.
 Penetapan persyaratan akreditasi lembaga pendidikan dan sertifikasi tenaga
profesional/ahli serta persyaratan jabatan di bidangnya.
 Penetapan Kerangka Dasar Kadastral Nasional dan pelaksanaan Pengukuran
Kerangka Dasar Kadastral orde I dan II.
 Penetapan standar administrasi pertanahan dan pedoman biaya pelayanan pertanahan.
 Kewenangan lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu :
1. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang pertanahan.
2. Perumusan standar penyediaan peruntukan, penggunaan, pemanfaatan dan
pemeliharaan tanah serta pengawasan pelaksanaannya.
3. Perumusan standar tatalaksana pelayanan pertahanan, alat bukti kepemilikan dan
penguasaan hak atas tanah.
4. Penetapan kriteria tata guna tanah dalam rangkan perubahan fungsi ruang kawasan.
 

20. Badan Pusat Statistik (BPS)


21. Tugas BPS
 Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-
undangan
1. Fungsi BPS
 Pengkajian, penyusunan dan perumusan kebijakan di bidang statistik.
 Pengkoordinasi kegiatan statistik nasional dan regional
 Penetapan dan penyelenggaraan statistik dasar.
 Penetapan sistem statistik.

19
1. Kewenangan BPS
 Penyusun rencana nasional secara makro di bidangnya.
 Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro.
 Penetapan sistem informasi dibidangnya.
21. Badan SAR Nasional (BASARNAS)
22. Tugas BASARNAS
 Membantu presiden dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pencarian dan pertolongan (search and resuce )
1. Fungsi BASARNAS
 Perumusan kebijakan nasioanal dan kebijakan umum di bidang SAR
 Perumusan kebijakan teknis di bidng SAR
 Koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang SAR
 Pelaksanaan SAR
 Pelaksanaan tindak awal dan operasi SAR
 Pengoordinasi potensi SAR dalam pelaksanaan operasi SAR
22. Badan Standardisasi Nasional (BSN) merupakan lembaga pemerintah Non-
kementrian indonesia dengan tugas pokok melaksanakan tugas pokok melaksanakan
tugas pemerintah di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian di negara
indonesia.
23. Tugas BSN
 Melaksankan tugas pemerintahan di bidang standardisasi nasional sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
1. Fungsi BSN
 Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang standardisasi nasional.
 Koordinasi kegiatan fungsioanal dan pelaksanaan tugas BSN
 Fasilitas dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang standardisasi
nasioanal.
 Penyelenggaraan kegiatan kerjasama dalam negeri dan internasional di bidang
standardisasi.
1. Kewenangan BSN
 Penyusunan nasional secara makro di bidangnya.
 Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro.
 Penetapan sistem informasi di bidangnya.
 Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku yaitu:
1. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang standardisasi nasioanal.

20
2. Perumusan dan penetapan kebijakan sistem akreditasi lembaga sertifikasi, lembaga
inspeksi dan laboraturium.
3. Penetapan standar nasional indonesia.
4. Pelaksanaan penelitian dan penegembangan di bidangnya.
5. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di bidangnya.
6. Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) adalah lembaga pemerintah Non
kementrian Indonesia yang bertugas melaksankan tugas pemerintahan di bdang
penelitian,pengembangan,dan pemanfaatan tenaga nuklir.
7. Tugas BATAN
 Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian, pengembangan dan
pemanfaatan tenaga nuklir sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
1. Fungsi BATAN
 Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang penelitian, pengembangan
dan pemanfaatan tenaga nuklir.
 Koordianasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BATAN.
 Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang penelitian,
pengembangan pemanfaatan tenaga nuklir.
1. Kewenangan BATAN
 Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya.
 Perumusan kebijkan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro.
 Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku yaitu :
1. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan dalam program penelitian dasar dan terapan,
pengembangan teknologi dan energi nuklir, pengembangan teknologi daur bahan
nuklir dan rekayasa serta pendayagunaan hasil penelitian dan pengembangan, dan
permasyarakatan ilmu pengethuan dan teknologi nuklir.
2. Badan Urusan Logistik (BULOG) adalah sebuah lembaga pangan di indonesia yang
mengurusi tata niaga beras.
3. Tugas BULOG
 Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang manajemen logistik sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
1. Fungsi BULOG
 Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang manajemen logistik
pengadaan, pengelolaan, persediaan dan distribusi beras, serta pengendalian harga
beras.
 Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan BULOG

21
 Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah dibidang manajemen
logistik pengadaan, pengelolaan persediaan, dan distribusi beras serta pengendalian
harga beras.
1. Kewenangan BULOG
 Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya.
 Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro.
 Kewenangan lain sebagai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlakau
yaitu :
1. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang manajemen logistik
pengadaan, pengelolaan persediaan dan distribusi berasserta pengendalian harga
beras.
2. Perumusan normal dan pengadaan, pengelolaan dan distibusi beras.
3. Lembaga Administrasi Negara (LAN) merupakan salah satu lembaga pemerintah Non
kementrian yang didirikan pada tahun 1957 untuk melaksanakan tugas pemerintahan
di bidang administrasi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
4. Tugas LAN
 Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang administrai negara sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
1. Fungsi LAN
 Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional tertentu di bidang administrasi negara.
 Pengkajian kinerja kelembagaan dan sumber daya apratur dalam rangka
pembangunan administrasi negara dan peningkatan kualitas sumber daya aparatur.
 Pengkajian dan pengembangan manajemen kebijakan dan pelayanan di bidang
pembangunan administrasi negara.
 Penelitian dan pengembangan administrasi pembangunan dan otomasi administrasi
negara.
 Pembinaan dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan aparatur negara.
 Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas LAN
 Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang administrasi
negara.
 Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang
perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian,
keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan, dan rumah tangga.
1. Kewenangan LAN
 Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya.
 Perumusan kebbijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro.

22
 Penetapan sistem informasi di bibidangnya.
 Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku yaitu :
1. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang administrasi negara.
2. Penyusunan standar dan pedoman penyelenggaraan dan pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan fungsional dan penjenjangan tertentu serta pemberian akreditasi dan
sertifikasi di bidangnya.
3. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merupakan lembaga pemerintah Non
kementrian RI yang di koordinasikan oleh kementrian Negara Riset,Teknologi dan
pendidikan tinggi.
4. Tugas LIPI
 Melaksanakan tugas pemerinthan di bidang penelitian ilmu pengetahuan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
1. Fungsi LIPI
 Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasioanal di bidang ilmu pengetahuan
 Penyelenggaraan riset keilmuan yang bersifat dasar.
 Penyelenggaraan riset inter dan multi disiplin terfokus.
 Pemantauan, evaluasi kemajuan dan penelaahan kecenderungan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
 Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas LIPI.
 Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah dibidang penelitian
ilmu pengetahuan
 Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum dibidang perencanaan
umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kerasipan,
hukum, persandian, perlengkapan, dan rumah tangga
1. Kewenangan LIPI
 Penyusunan rencana nasional secra makro dibidangnya
 Perumusan kebijakan dibidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro
 Penetapan sistem informasi dibidangnya
 Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku yaitu :
1. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu dibidang penelitian ilmu pengetahuan
2. Penetapan pedoman dan penyelenggaraan riset ilmu pengetahuan dasar
3. Penetapan pedoman etika ilmiah, kedudukan dan kriteria kelembagaan ilmiah
4. Pemberian izin penelitian asing
5. Pemegang kewenangan ilmiah dalam keanekaragaman hayati

23
6. Lembaga Ketahanan Nasional (LEMHANAS) adalah lembag Non kementrian
indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pendidikan
pimpinan tingkat nasional,pengkajian strategik ketahanan nasional dan pemantapan
nilai-nilai kebangsaan.
7. Tugas LEMHANAS
 Melaksanakn tugas pemerintahan di bidangb pengkajian dan pendidikan strategik
ketahanan nasional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
1. Fungsi LEMHANAS
 Pengkajian strategis mengenai berbagai permasalahan nasional dan internasional.
 Pengkajian secara berlanjut mengenai pancasila sebagai dasar negara serta
pengembangan, pemantapan, dan permasyarakatan wawasan nusantara dan ketahanan
nasional.
 Penyiapan kader-kader pemimpin tingkat nasional.
 Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas LEMHANAS
 Pelaksanaan evaluasi dan pengembangan berbagai hasil kajian strategis dan
pemantapan kader pimpinan bangsa
 Penyelenggaraan pembinan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan
umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan,
hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.
1. Kewenangan LEMHANAS
 Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya
 Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro.
28. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP)
29. Tugas LKPP
 tugas melaksanakan pengembangan dan perumusan kebijakan pengadaan barang/jasa
pemerintah
1. Fungsi LKPP
 Penyusunan dan perumusan strategi serta penentuan kebijakan dan standar prosedur di
bidang pengadaan barang/jasa pemerintah termasuk pengadaan badan usaha dalam
rangka kerjasama pemerintah dengan badan usaha.
 Penyusunan dan perumusan strategi serta penentuan kebijakan pembinaan sumber
daya manusia dibidang pengadaan barang/jasa pemerintah
 Pemantauan dan evaluasi pelaksanaannya
 Pembinaan dan pengembangan sistem informasi serta pengawasan penyelenggaraan
pengadaan barangjasa pemerintah secara elektronik
 Pemberian bimbingan teknis advokasi dan pendapat hukum

24
 Pembinaan dan penyelenggaraan dukungan administrasi kepada seluruh unit
organisasi di LKPP
 Pengawasan atas pelaksanaan tugas LKPP
1. Kewenangan LKPP
REPORT THIS AD
Berdasarkan pasal 117 ayat 2 Peraturan Presiden No.54 Tahun 2010, disebutkan bahwa kita
dapat melakukan pengaduan pada APIP dan atau LKPP, lebih lanjut ditambahkan didalam
ayat 3 bahwa APIP K/L/D/I dan LKPP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sesuai dengan
kewenangannya menindaklanjuti pengaduan yang dianggap beralasan.

29. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)


30. Tugas LAPAN
 Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian dan pengembangan
kedirgantaraan dan pemanfaatannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
1. Fungsi LAPAN
 Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang penelitian dan
pengembangan kedirgantaraan dan pemanfaatannya.
 Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas LAPAN.
 Pemantauan, pemberian bimbingan dan pembinaan terhadap kegiatan instansi
pemerintah di bidang kedirgantaraan dan pemanfaatannya.
 Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang
perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian,
keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.
1. Kewenangan LAPAN
 Penyusunan rencana nasional secara makrodi bidangnya.
 Perumusan kebijakan di bidangya untuk mendukung pembangunan secara makro.
 Penetapan sistem informasi di bidangnya.
 Kewenangan lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu :
1. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang penelitian dan
pengembangan kedirgantaraan dan pemanfaatannya.
2. Penginderaan/pemotretan jarak jauh dan pemberian rekomendasi perizinan orbit
satelit.
3. Lembaga Sandi Negara (LEMSANEG) adalah lembaga pemerinkrtah nonkementrian
indonesia yang bergerak di bidang pengamanan informasi rahasia negara.
4. Tugas LEMSANEG

25
 Melaksankan tugas pemerintah di bidang persandian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
1. Fungsi LEMSANEG
 Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang persandian.
 Kordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas LEMSANEG.
 Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang persandian.
 Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang
perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian,
keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan, dan rumah tangga.
1. Kewenangan LEMSANEG
 Penyusunan rencana nasional makro di bidangnya.
 Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro.
 Penetapan persyaratan akreditasi lembaga pendidikan dan sertifikasi tenaga
profesional/ahli serta persyaratan jabatan di bidangnya.
 Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku yaitu :
1. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang persandian.
2. Pengaturan dan penyelenggaraan Sistem Sandi Negara meliputi bidang sumber daya
manusia, perangkat lunak dan keras persandian, serta jaringan komunikasi persandian.
3. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PERPUSNAS)
4. Tugas PERPUSNAS
 Melaksanakan tugas sebagaimana pemerintahan di bidang perpustakaan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
1. Fungsi PERPUSNAS
 Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang perpustakaan
 Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas PERPUSNAS.
 Fasilitasi dan pembinaan terhidap kegiatn instansi pemerintah di bidang perpustakaan.
 Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang
perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian,
keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan, dan rumah tangga.
1. Kewenangan PERPUSNAS
 Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya
 Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro.
 Penetapan sistem informasi di bidangnya.
 Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku yaitu :
1. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang perpustakaan

26
2. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan pelestarian pustaka budaya bangsa dalam
mewujudkan koleksi deposit nasional dan pemanfaatannya.
 

BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
LPNK didirikan dengan tujuan untuk melaksanakan tugas khusus yang didelegasikan
kepadanya oleh presiden. Oleh karena itu, LPNK terletak dalam lingkup kekuasaan eksekutif,
yang dipimpim oleh presiden. Selain itu, pembentukan dan pembubarannya tergantung pada
keinginan presiden; presiden dapat membentuk yang baru atau membubarkan yang lain
semata-mata tergantung pada keinginannya saja.

LPNK terdiri dari 31 lembaga yang memiliki tugas, fungsi dan kewenangan tersendiri.

2. Saran

Sebagai lembaga yang bertanggung jawab kepada presiden maka sebaiknya menjalankan
tugas, fungsi dan kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

27
DAFTAR PUSAKA

28

Anda mungkin juga menyukai