Anda di halaman 1dari 18

LEMBAGA PEMERINTAH NON-KEMENTERIAN

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Tidak lupa shalawat serta salam selalu
tercurahkan kepada nabi besar Muhammad SAW. Karena berkat limpahan rahmat serta
karunia-NYA lah sehingga kami dapt menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

Dalam penyusunan tugas atau makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun,
kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan,
dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang kami alami dapat teratasi
dengan baik.

Makalah ini disusun dengan tujuan agar pembaca dapatmemperluas ilmu tentang “LEMBAGA
PEMERINTAH NON-KEMENTRIAN” yang kami sajikan dari berbagai sumber informasi,
referensi, dan berita. Makalah ini disusun oleh kami dengan berbagai rintangan yang datang
dari diri kami sendiri maupun yang datang dari luar. Namun, dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca khususnya para siswa SMA Negeri 1 Pasarwajo. Kami sadar
bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya dan masih jauh dari kata sempurna.
Olehkarena itu, kepada Ibu Wa Tima, S.Pd selaku guru Pendidikan Kewarganegaraan
meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami dimasa yang akan datang
dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca. Semoga Allah memberikan manfaat
terhadap makalah ini, dan menjadi amal saleh terhadap kita semua.

BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Selain memiliki kementrian negara, Republik Indonesia juga memiliki Lembaga Pemerintah
Non-Kementrian (LPNK) yang dahulu namanya Lembaga Pemerintah Non-Departemen.
Lembaga Pemerintah Non-Kementrian merupakan lembaga negara yang dibentuk untuk
membantu presiden dalam melaksanakan tugas pemerintahan tertentu. Lembaga Pemerintah
Non-Kementrian berada dibawah presiden dan bertanggung jawab langsung kepada presiden
melalui menteri atau penjabat setingkat menteri yang terkait.
Sebagai konsekuensi amandemen UUD 1945, terdapat beberapa perubahan signifikan terhadap
kewenangan lembaga-lembaga negara dalam struktur Ketatanegaraan Republik Indonesia.
Perubahan ini tidak hanya membutuhkan penyesuaian terhadap kewenangan setiap lembaga
negara yang ditentukan dalam UUD 1945, akan tetapi juga kewenangan lembaga negara lain
yang kewenangannya diberikan oleh peraturan lain seperti Peraturan Pemerian dan Keputusan
Presiden atau Peraruran Presiden, juga perlu disesuaikan, hal ini merupakan suatu keharusahan
sebagai konsekuensi hukum hierarki peraruran perundang-undangan. Salah-satu peraturan
perundang-undangan menentukan bahwa peraturan yang lebih rendah tinfkatannya tidak boleh
bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi, jika bertetangan maka peraturan yang lebih
rendah tidak berlaku

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembahasan diatas, maka rumusan masalah yang lahir adalah sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud Lembaga Pemerintah Non-Kementrian?


2. Apa saja lembaga-lembaga yang termaksud dalam Lembaga Pemerintah Non-
Kementrian?
3. Bagaimana tugas, fungsi dan susunan organisasi Lembaga Pemerintah Non-Kementrian?
4. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui tentang Lembaga Pemerintah Non-Kementrian


2. Untuk mengetahui tentang lembaga-lembaga yang termaksud dalam Lembaga
Pemerintah Non-Kementrian
3. Untuk mengetahui tentang tugas, fungsi, dan kewenangan Lembaga Pemerintah Non-
Kementrian

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Lembaga Pemerintah Non-Kementrian

Di samping wakil presiden dan kementrian negara, presiden juga dapat dibantu oleh lembaga
pemerintah yang lain, seperti Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (selanjutnya LPNK),
dalam melaksanakan kewenangannya LPNK didirikan dengan tujuan untuk melaksanakan tugas
khusus yang didelegasikan kepadanya oleh presiden. Oleh karena itu, LPNK terletak dalam
lingkup kekuasaan eksekutif, yang dipimpim oleh presiden. Selain itu, pembentukan dan
pembubarannya tergantung pada keinginan presiden; presiden dapat membentuk yang baru atau
membubarkan yang lain semata-mata tergantung pada keinginannya saja.
Pada umumnya pembentukan LPNK dahulunya dilakukan dengan sebuah keputusan presiden
tersendiri meskipun, sejak pemerintahan Megawati Soekarno Putri, pembentukan seluruh LPNK
dilakukan dengan sebuah Keputusan Presiden No. 103 Tahun 2001 (Selanjutnya Keppres No.
103 Tahun 2001). Selanjunya, setelah pengundangan UU No. 10 Tahun 2004) pada 24 Juni 2004
seluruh keputusan presiden yang bersifat mengatur harus dikategorikan dan harus berbentuk
peraturan presiden. Oleh karena itu, pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono menggunakan
peraturan presiden dalam melakukan peubahan terhadap Keppres No. 103 Tahun 2001 dengan
menggunakan keputusan presiden atau peraturan presiden dalam pembentukan atau pembubaran
sebuah LPNK, presiden harus mendasarkan pembentukan peraturan presiden atau keputusan
presiden itu pada perintah pembentukan, baik secara tegas maupun tidak, dari UUD 1945,
undang-undang, atau peraturan pemerintah.

Pada tanggal 13 September 2001 presiden Megawati Soekarno Putri membatalkan Keppres NO.
166 Tahun 2000 dan mengggantikannya dengan Keppres No. 103 Tahun 2001. Peraturan
terakhir ini masih berlaku sampai sekarang meskipun telah mengalami beberapa kali perubahan.
Perubahan terakhir atas Keppres No. 103 Tahun 2001 dilakukan oleh Peraturan Presiden No. 11
Tahun 2005 tentang perubahan ke-lima Keppres No. 103 tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Kewenangan, Struktur Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non-
Departemen.

1. Lembaga Pemerintah Non-Kementrian

Berikut ini Daftar Lembaga Pemerintah Non-Kementrian yang ada di Indonesia :

1. Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) adalah salah-satu Lembaga Pemerintah Non-
Kementrian yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang No.7/1971 tentang ketentuan-
ketentuan pokok kearsipan yang kemudian diubah menjadi Undang-Undang No.43/2009
tentang kearsipan dalam rangka melaksanakan tugas pemerintah dibidang kearsipan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Badan Informasi Geospasial (BIG) adalah Lembaga Pemerintah Non-Kementrian yang
bertugas melaksanakan tugas pemerintahan dibidang informasi geospasial. BIG berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada presiden dan dipimpin oleh seorang kepala.
3. Badan Intelijen Negara (BIN) adalah Lembaga Pemerintah Non-Kementrian Indonesia
yang bertugas melaksanakan tugas pmerintahan dibidang intelijen.
4. Badan Kepegawaian Negara (BKN) adalah Lembaga Pemerintah Non-Kementrian
Indonesaia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan dibidang manajemen
kepegawaian Negara.
5. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) adalah Lembaga Pemerintah
Non-Kementrian Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan dibidang
keluarga berencana dan keluarga sejahtera.
6. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) adalah Lembaga Pemerintah Non-
Kementrian Indonesia yang bertugas merumuskan kebijakan pemerintah dibidang
penanaman modal, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
7. Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL) adalah Lembaga
Pemerintah Non-Kementrian Indonesia yang bertugas melaksanakan survei dan pemetaan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
8. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) adalah Lembaga Pemerintah
Non-Kementrian Indonesia yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan
dibidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika.
9. Badan Narkotika Nasional (BNN) adalah Lembaga Pemerinth Non-Kementrian Indonesia
yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan dibidang pencegahan,
pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap psikotropika, prekursor, dan bahan
adiktif lainnya kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol.
10. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) adalah Lembaga Pemerintah Non-
Kementrian Indonesia yang mempunyai tugas membantu Presiden Republik Indonesia
dalam : mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan penanganan bencana
dan kedaruratan secara terpadu; serta melaksanakan penanganan bencana dan kedaruratan
mulai dari sebelum, pada saat, dan setelah terjadi bencana yang meliputi pencegahan,
kesiapsiagaan, penanganan darurat, dan pemulihan.
11. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) adalah sebuah lembaga pemerintah
nonkementerian (LPNK) yang melaksanakan tugas pemerintahan di bidang
penanggulangan terorisme. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, BNPT
dikoordinasikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.
12. Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI)
adalah adalah sebuah Lembaga Pemerintah Non-Kementrian di Indonesia yang
mempunyai fungsi pelaksanaan kebijakan di bidang penempatan dan perlindungan
Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri secara terkoordinasi dan terintegrasi.
13. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) adalah Lembaga Pemerintah Non-
Kementrian yang bertugas mengawasi peredaran obat-obatan dan makanan di Indonesia.
14. Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) adalah Lembaga Pemerintah Non-
Kementrian yang bertugas melaksanakan pengawasan terhadap segala kegiatan
pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia melalui peraturan perundangan, perizinan, dan
inspeksi sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
15. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) adalah Lembaga Pemerintah
Non-Kementrian yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan
keuangan dan pembangunan yang berupa Audit, Konsultasi, Asistensi, Evaluasi,
Pemberantasan KKN serta Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
16. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (BAPEDAL) adalah Lembaga Pemerintah
Non-Kementrian yang bertugas menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan dibidang pengendalian dampak lingkungan hidup yang meliputi
pencegahan dan penanggulngan pencemaran dan kerusakan lingkungan serta pemilihan
kualitas lingkungan hidup dalam pnyusunan kebijaksanaan teknis dan program
pengendalian dampak lingkungan.
17. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) adalah Lembaga Pemerintah Non-
Kementerian yang berada di bawah koordinasi Kementerian Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang
pengkajian dan penerapan teknologi.
18. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) adalah Lembaga Pemerintah
Non-Kementerian Indonesia yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Presiden.
19. Badan Pertanahan Nasional (BPN) adalah Lembaga Pemerintah Non-Kementerian yang
mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Pertanahan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
20. Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Pemerintah Non-Kementerian Indonesia
yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Pertanahan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
21. Badan SAR Nasional (BASARNAS) adalah Lembaga Pemerintah Non-Kementerian
Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pencarian dan
pertolongan (Search And Rescue/SAR).
22. Badan Standardisasi Nasional (BSN) adalah Lembaga Pemerintah Non-Kementerian
Indonesia dengan tugas pokok mengembangkan dan membina kegiatan standardisasi di
negara Indonesia.
23. Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) adalah Lembaga Pemerintah Non-Kementerian
Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian,
pengembangan, dan pemanfaatan tenaga nuklir.
24. Badan Urusan Logistik (BULOG) adalah Lembaga Pemerintah Non-Kementerian
Indonesia yang mengurusi tata niaga beras.
25. Lembaga Administrasi Negara (LAN) adalah Lembaga Pemerintah Non-Kementerian
Indonesia yang didirikan pada tahun 1957 untuk melaksanakan tugas pemerintahan di
bidang administrasi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku
26. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) adalah Lembaga Pemerintah Non-
Kementerian Indonesia yang memiliki tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang
penelitian ilmu pengetahuan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
27. Lembaga Ketahanan Nasional (LEMHANAS) adalah Lembaga Pemerintah Non-
Kementerian Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang
pendidikan pimpinan tingkat nasional, pengkajian strategik ketahanan nasional dan
pemantapan nilai-nilai kebangsaan.
28. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dalah Lembaga Pemerintah
Non-Kementerian Indonesia mempunyai tugas melaksanakan pengembangan dan
perumusan kebijakan pengadaan barang/jasa pemerintah.
29. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) adalah Lembaga Pemerintah
Non-Kementerian Indonesia yang melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian
dan pengembangan kedirgantaraan dan pemanfaatannya.
30. Lembaga Sandi Negara (LEMSANEG) adalah Lembaga Pemerintah Non-Kementerian
Indonesia yang bergerak di bidang pengamanan informasi rahasia negara.
31. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PERPUSNAS) adalah Lembaga Pemerintah
Non-Kementerian Indonesia yang melaksanakan tugas pemerintahan dalam bidang
perpustakaan yang berfungsi sebagai perpustakaan pembina, perpustakaan rujukan,
perpustakaan deposit, perpustakaan penelitian, perpustakaan pelestarian, dan pusat
jejaring perpustakaan, serta berkedudukan di ibukota negara.
32. Tugas, Fungsi dan Kewenangan Lembaga Pemerintah Non-Kementerian
33. Arsip Nasional Republik Indonsia (ANRI)
34. Tugas ANRI
 Melaksanakan tugas pemerintahan dibidang kerasipan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

1. Fungsi ANRI

 Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional dibidang kearsipan


 Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas ANRI
 Fasilitas dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah dibidang kearsipan
 Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum dibidang perencanaan
umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan,
hukum, persandian, perlengkapan, dan rumah tangga.

1. Kewenangan ANRI

 Penyusunan rencana nasional secara makro dibidangnya


 Penetapan dan penyelenggaraan kearsipan nasional untuk mendukung pembangunan
secara makro
 Penetapan sistem informasi dibidangnya
 Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
yaitu :

1. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu dibidang kearsipan


2. Penyelamatan serta pelestrian arsip dan pemanfaatan naskah sumber arsip
3. Badan Informasi Geospasial (BIG)
4. Tugas BIG

 melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Informasi Geospasial.

1. Fungsi BIG

 Perumusan dan pengendalian kebijakan teknis di bidang informasi geospasial.


 Penyusunan rencana dan program di bidang informasi geospasial
 Penyelenggaraan informasi geospasial dasar yang meliputi pengumpulan data,
pengolahan, penyimpanan data dan informasi, dan penggunaan informasi geospasial
dasar
 Pengintegrasian informasi geospasial tematik yang diselenggarakan oleh instansi
pemerintah dan/atau pemerintah daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan

3. Badan Intelijen Negara (BIN)


4. Tugas BIN

 Melaksanakan tugas pemerintah dibidang intelijen sesuai dengan ketentuan peraturan


perundang-undangan yang berlaku
1. Fungsi BIN

 Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional dibidang intelijen


 Penyampaian produk intelijen sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan kebijkan
pemerintah
 Perencanaan dan pelaksanaan operasi intelijen dibidangnya
 Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BIN
 Fasilitasdan penggunaan terhadap kegitan instansi pemerintah dibisang intelijen
 Penyelenggeraan pembinaan dan pelayanan adiministrasi umum dibidang perencanaan
umum, ketatatusahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan,
hukum, persadian, perlengkapan, dan rumah tangga

1. Kewenangan BIN

 Penyusunan rencana nasional secara makro dibidangnya


 Perumusan kebijakan dibidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro
 Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturn perundang-undangan yang berlaku
yaitu :

1. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu dibidang intelijen


2. Pengaturan Sistem Intelijen Nasional dan sistem pengamanan pimpinan nasioal dibidang
intelijen
3. Badan Kepegawaian Negara (BKN)
4. Tugas BKN

 Melaksanakan tugas pemerintahan dibidang manajemen kepegawaina negara sesuai


dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

1. Fungsi BKN

 Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional dibidang kepegawaian


 Penyelenggaraan koordinasi identifikai kebutuhan pendidikan dan pelatihan,
pengawasan, dan pengendalian pemanfaatn pendidikan dan pelatihan sumber daya
manusia Pegawai Negeri Sipil
 Penyelenggaraan administrasi kepegawaian pejabat negara dan mantan pejabat negara
 Penyelnggaraan administrasi dan sistem informasi kepegawaian negara dan mutasi
kepegawaian antar propinsi
 Penyelenggaraan koordinasi penyusunan norma standar dan prosedur mengenai mutasi,
gaji, tunjangan, kesejahtearaan, hak dan keawajiban, kedudukan Pegawai Negeri Sipil
Pusat dan Pegawai Negeri Sipil Daerah dan bidang kepegawaian lainnya
 Penyelenggaraan bimbingan teknis pelaksanaan peraturan perundang-undangan dibidang
kepegawaian kepada instasi pemerintah
 Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BKN
 Fasilitasi kegiatan instantsi pemerintah dibidang administrasi kepegawaian
 Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum dibidang perencanaan
umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan,
hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga

1. Kewenangan BKN

 Penyusunan rencana nasional secara makro dibidangnya


 Perumusan kebijakan dibidangnya untuk mendukung pembanguna secara makro
 Penetapan sistem informasi dibidangnya
 Pelaksanaan mutasi kepegawaian antar Propinsi
 Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
yaitu :

1. Perumusan dan pelaksanaa kebijakan tertentu dibidang kepegawaian


2. Penyusunan norma, standar dan prosedur kepegawaian negara dan pengendaliannya
3. Penyusunan program kepegawaian secara nasional sesuai dengan kebijakan yang
ditetapkan Pemerintah
4. Penyelenggaraan administrasi mutasi kepegawaian antar propinsi, serta perumusan
standardan prosedur mengenai perencanaan, pengangkatan, pemindahan, pemberhentian,
penemtapan pensiun, gaji, tunjangan, kesejathteraan, hak dan kewajiban serta kedudukan
hukum Pegawai Negeri Sipil
5. Penyelenggaraan administrasi kepegawaian nasiona
6. Perencanaan kebijakan dan pemantauan pemanfaatan pendidikan dan pelatihan struktural
7. Pengawasan dan pengendalian norma, standar dan prosedur kepegawaian
8. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN)
9. Tugas BKKBN

 Melaksanakan tugs pemerintahan dibidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera


seusai dengan ketentuan peraturan perundang-undanga yang berlaku

1. Fungsi BKKBN

 Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional dibidang keluarga berencana dan


keluarga sejahtera
 Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BKKBN
 Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah, swasta, Lembaga Sosial
dan Organisasi Masyarakat dibidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera
 Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum dibidang perencanaan
umum, ketatausahaan, oganisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan,
kearsipan,hukum, persandian, perlengkapan, dan rumah tangga

1. Kewenangan BKKBN

 Penyusunan rencana nasional secara makro dibidangnya


 Perumusan kebijakan dibidangnya untukmendukung pembangunan secara makro
 Perumusan kebijakan pengendalian angka kelahiran dan penurunan angka kematian ibu,
bayi dan anak
 Penetapan sistem informasi dibidangnya
 Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku :

1. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu dibidang keluarga berencana dan keluarga
sejahtera
2. Perumusan pedoman pengembangan kualitas keluarga
3. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
4. Tugas BKPM

 Melaksanakan tugas pemerintahan dibidang penanaman modal sesuai dengan ketentuan


peraturan perundang-undangan yang berlaku

1. Fungsi BKPM

 Pengakajian dan penyusunan kebijakan nasional dibidang penanaman modal


 Koordinasi dan pelaksanaan promosi penanaman modal
 Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksaan tugas BKPM
 Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah dibidang penanaman
modal
 Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umu dibidang perencanaan
umum, ketatausahaan, organisasi, dan tata laksana kepegawaian,keuangan, kearsipan,
hukum, persandian, perlengkapan, dan rumah tangga

1. Kewenangan

 Penyusunan rencana nasional secara makro dibiangnya


 Perumusan kebijakan dibidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro
 Penetapan sistem informasi dibidangnya
 Pemberian izin dan pengendalian penanaman modal untuk usaha berteknologis strategis
yan mempunyai derajat kecanggihan tinggi dan beresiko tinggi dalam penerapannya
 Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
yaitu perumusan dan pelaksaan kebijakan tertentu dibidang penanaman modal

7. Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL)


8. Tugas BAKOSURTANAL

 Melaksanakan tugas pemerintahan dibidang survei dan pemetaan sesuai dengan


ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

1. Fungsi BAKOSURTANAL

 Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional dibidang survei dan pemetaan


 Pembinaan infrastruktur data spasial nasional
 Koordinasi kegiatan fungsionaldalam pelaksanaan tugas BAKOSURTANAL
 Pemantauan, pemberian bimbingan, dan pembinaan terhadap kegiatan instansi
pemerintah dibiang survei dan pemetaan nasional
 Penyelenggaran pembinaan dan pelayanan administrasi umum dibidang perencanaan
umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan,
hukum, persandian, perlengkapan, dan rumah tangga

1. Kewenangan BAKOSURTANAL

 Penyusunan rencana nasional secara makro dibidangnya


 Perumusan kebijakan dibidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro
 Penetapan sistem informasi dibidangnya
 Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
yaitu :

1. Perumusan dan pelaksaaan kebijakan tertentu dibidang survei dan pemetaan


2. Penetapan pedoman dan pemetaan dasar nasional
3. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
4. Tugas BMKG

 melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara


dan Geofisika sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

1. Fungsi BMKG

 Perumusan kebijakan nasional dan kebijakan umum di bidang meteorologi, klimatologi,


dan geofisika
 Perumusan kebijakan teknis di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika
 Koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang meteorologi, klimatologi, dan
geofisika
 Pelaksanaan, pembinaan dan pengendalian observasi, dan pengolahan data dan informasi
di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika

9. Badan Narkotika Nasional (BNN)


10. Tugas BNN

 Melaksanakan tugas pemerintah dibidang Narkotika sesuai dengan ketentuan peraturan


peundang-undangan yang berlaku

1. Fungsi BNN

 Penyusunan dan perumusan kebijakan nasional di bidang pencegahan dan pemberantasan


penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, psikotropika dan prekursor serta bahan
adiktif lainnya kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol yang selanjutnya
disingkat dengan P4GN.
 Penyusunan, perumusan dan penetapan norma, standar, kriteria dan prosedur P4GN.
 Penyusunan perencanaan, program dan anggaran BNN.
 Penyusunan dan perumusan kebijakan teknis pencegahan, pemberdayaan masyarakat,
pemberantasan, rehabilitasi, hukum dan kerjasama di bidang P4GN.

10. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)


11. Tugas BNPB

 Memberikan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan bencana yang


mencakup pencegahan bencana, penanganan tanggap darurat, rehabilitasi, dan
rekonstruksi secara adil dan setara
 Menetapkan standardisasi dan kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan bencana
berdasarkan peraturan perundang-undangan
 Menyampaikan informasi kegiatan penanggulangan bencana kepada masyarakat;

1. Fungsi BNPB

 Perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi


dengan bertindak cepat dan tepat serta efektif dan efisien; dan Pengkoordinasian
pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, dan
menyeluruh.

11. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)


12. Tugas BNPT

 Menyusun kebijakan, strategi dan program nasional di bidang penanggulangan terorisme;


 Mengkoordinasikan instansi pemerintah terkait dalam pelaksanaan dan melaksanakan
kebijakan di bidang penanggulangan terorisme;
 Melaksanakan kebijakan di bidang penanggulangan terorisme dengan membentuk Satuan
Tugas-Satuan Tugas yang terdiri dari unsur-unsur instansi pemerintah terkait sesuai
dengan tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing.

1. Fungsi BNPT

 Penyusunan kebijakan, strategi dan program nasional di bidang penanggulangan


terorisme
 Monitoring, analisa dan evaluasi di bidang penanggulangan terorisme
 Koordinasi dalam pencegahan dan pelaksanaan kegiatan melawan propaganda ideologi
radikal di bidang penanggulangan terorisme
 Koordinasi pelaksanaan deradikalasi
 Koordinasi pelaksanaan perlindungan terhadap obyek-obyek yang potensial menjadi
target serangan terorisme

12. Badan Nasioanl Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI)
13. Tugas BNP2TKI
 Melakukan penempatan atas dasar perjanjian secara tertulis antara pemerintah dengan
pemerintah negara pengguna TKI atau pengguna berbadan hukum di negara tujuan
penempatan;

1. Fungsi BNP2TKI

 Pelaksanaan kebijakan dibidang penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia di


luar negeri secara terkoordinasi dan terintegrasi (pasal 95 ayat 1 UU No. 39/2004).

13. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)


14. Tugas BPOM

 Melaksanakan tugas pemerintah di bidang pengawasan obat dan makanan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

1. Fungsi BPOM

 Pengkajian kebijakan nasional di bidang pengawasan obat dan makanan


 Pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang pengawsan obat dan makanan
 Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPOM
 Pemantauan, pmberian bimbingan dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah
dan masyarakat dibidang pengawasan obat dan makanan
 Penyelenggaan pembinaan dan pelayanan admistrasi umum di bidang perencanaan
umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kersipan,
hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga

1. Kewenangan BPOM

 Penyusunan rencana nasional secara makro di bidannya


 Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro.
 Penetapan sistem informasi di bidangnya.
 Penetapan persyaratan penggunaan bahan tambahan (zat adiktif) tertntu untuk makanan
dan penatapan pedoman pengawasan peredaran obat dan makanan
 Pemberian izin dan pengawasan peredaran obat serta pengawasan industri farmasi
 Penetapan oedoman penggunaan konservasi, pengembangan dan pengawasan tanaman
obat.

14. Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)


15. Tugas BAPETEN

 Melaksanakan tugas pemerintah dibidang pngawasan tenaga nuklir sesuai dengan


peraturan perundang-undangan yang berlaku.

1. Fungsi BAPETEN

 Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang pengawasan tenaga nuklir.


 Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BAPETEN.
 Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang pengawasan
tenaga nuklir.
 Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan
umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan,
hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.

1. Kewenangan BAPETEN

 Penyusunan rencana nasinal secara makro dibidangnya.


 Perumusan kebijakan dibidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro.
 Penetapan persyaratan akreditasi dan sertifikasi di bidngnya.

15. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)


16. Tugas BPKP

 Melaksanakan tugas pemerintahan dibidang pengawasan keuangan dan pembangunan


sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

1. Fungsi BPKP

 Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional dibidang pengawasan keuangan dan


pembangunan
 Perumusan dan pelaksanaan kebijakan dibidang pengawasan keuangan dan pembangunan
 Koordinasi kegiataan fungsional dam pelaksanaan tugas BPKP
 Pemantauan, pemberian bimbingan dan pembinaan terhadap kegiatan pengawasan
keuangan dan pembangunan.
 Penyelengggaraan pembinaan dan pelayanan admisitrasi umum dibidang perencanaan
umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan,
hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.

1. Kewenangan BPKP

 Penyusunan rencana nasional secara makro dibidangnya.


 Perumusan kebijakan dibidngnya untuk mendukung pembangunan secara makro
 Penetapan sistem informasi dibidangnya
 Pembinaan dan pengawasan atas penyelenggaraan otonomi daerah yang meliputi
pemberian pedoman, bimbingan, pelatihan, arahan dan supervisi di bidangnya.
 Penetapan persyaratan akreditasi lembaga pendidikan dan sertifikasi penegak
profesional/ahli serta persyaratan jabatan dibidangnya.
 Kewenangan lain sesuai dengn ketentuan peraturan peraturan perundang-undangan yang
berlaku yaitu :
1. Memasuki semua kantor,bengkel, gudang, bangunan, tempat-tempat penimbunan, dan
sebagainya.
2. Meneliti semua catatan, data elektronik, dokumen, buku perhitungan, surat-surat bukti,
botulen rapat panitia dan sejenisnya, hasil survei laporan-laporan pengelolaan, dan surat-
surat lainnya yang diperlukan dalam pengawasan.
3. Pengawasan kas, surat-surat berharga, gudang persdiaan, dan lain-lain.
4. Meminta keterangan tentang tindak lanjut hasil pengawasan baik hasil pengawasan BPKP
maupun hasil pengawasan Badan Pemeriksa Keuangan, dan lembaga pengawasan
lainnya.
5. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (BAPEDAL)
6. Tugas BAPEDAL

 Melaksanakan tugas pemerintah dibidang pengendalian dampak lingkugan seusai dengan


ketentun peraturan prundang-undangan yang berlaku.

1. Fungsi BAPEDAL

 Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional dibidang pengendalian dampak


lingkungan.
 Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BAPEDAL.
 Fasilitasi dan pembinaan terhadap instansi pemerintah di bidang pengendalian dampak
lingkungan.
 Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum dibidang perencanaan
umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan,
persanian, perlengkapan dan rumah tangga

1. Kewenangan BAPEDAL

 Penyusunan rencana nasional secara makro dibidangnya.


 Permusan kebijakan dibidangnnya untuk mendukung pembangunan secara makro.
 Penetapan sistem informasi di bidangnya.
 Penetapan persyaratan akreditasi lembaga pendidikan dan sertifikasi tenaga
profesional/ahli serta persyaratan jabatan dibidangnya.
 Penilaian analisis mengenai dampak lingkungan bagi kegiatan-kegiatan yang potensial
berdampak negatif pada masyarakat luas dan/atau menyangkut pertahanan dan keamanan,
yang lokasinya meliputi lebih dari satu wilayah Propinsi, kegiatan yan berlokasi
diwilayah sengketa dengan Negara lain, diwilayah laut dibawah 12(dua belas) mil dan
berlokasi dilintas batas negara.
 Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
yaitu:

1. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu dibidang pengendalian dampak


lingkungan.
2. Penetapan pedoman pengendalian sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan.
3. Penetapan baku mutu lingkungan hidup dan penetapan pedoman tentang perencanaan
lingkungan hidup.
4. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
5. Tugas BPPT

 Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penkajian dan penerapan teknologi sesuai


dengan ketentuan peraturan perundang undangan yangb berlaku

1. Fungsi BPPT

 Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang pengkajian dan penerapan


teknologi
 Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPPT
 Pemantauan pembinaan dan pelayanan terhadap kegiatan instansi pemerintah dan swasta
dibidang pengkajian dan penerapan teknologi dalam rangka inovasi, difusi, dan
pengembangan kapasitas, serta membina ahli teknologi.
 Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan
umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan,
persandian, perlengkpan dan rumah tangga.

1. Kewenangan BPPT

 Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu dibidang pengkajian dan penerapan ilmu
teknologi.
 Pemberian rekomendasi penerapan tekonologi dan melaksanakan audit teknologi.

18. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)


19. Tugas BAPPENAS

 Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang perencanaan pembangunan nasional sesuai


dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

1. Fungsi BAPPENAS

 Pengkajian, pengoordinasian dan perumusan kebijakan di bidang perencanaan


pembangunan nasional, strategi, pembangunan nasional arah kebijakan sektoral lintas
sektor dan lintas wilayah.
 Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan perencanaan dan penganggaran
pembangunan nasional.
 Penyusun rencana pembangunan nasional sebagai acuan penetapan program dan kegiatan
kementrian/lembaga/daerah.

1. Kewenangan BAPPENAS

 Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya.


 Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro
 Penetapan sistem informasi di bidangnya.
 Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
yaitu :

1. Perumusan dan pelaksanaan kebijkan tertentu di bidang perencanaan pembangunan


nasional dan penialian atas pelaksanaannya.
2. Perumusan kebijkan perencanaan nasional secara makrodan memadukan perencanaan
lintas sektor dan lintas wilayah.
3. Pencarian sumber-sumber pembiayaan pembangunan di bidangnya.
4. Pengalokasian dana yang diperlukan di bidangnya.
5. Badan Pertanahan Nasional (BPN)
6. Tugas BPN

 Melaksanakan tugas pemerintah dibidang pertanahan sesuai dengan ketentuan peraturan


perundang-undangan.

1. Fungsi BPN

 Penyusun dan penetapan kebijakan di bidang pertanahan


 Perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang survei, pengukuran, dan pemetaan.
 Perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penetapan hak tanah, pendaftaran tanah
dan pembayaran masyarakat
 Perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengadaan tanah.
 Pengawasan atas pelaksanaan tugas BPN

1. Kewenangan BPN

 Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya.


 Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro 3)
 Penetapan sistem informasi di bidangnya.
 Penetapan persyaratan akreditasi lembaga pendidikan dan sertifikasi tenaga
profesional/ahli serta persyaratan jabatan di bidangnya.
 Penetapan Kerangka Dasar Kadastral Nasional dan pelaksanaan Pengukuran Kerangka
Dasar Kadastral orde I dan II.
 Penetapan standar administrasi pertanahan dan pedoman biaya pelayanan pertanahan.
 Kewenangan lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu :

1. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang pertanahan.


2. Perumusan standar penyediaan peruntukan, penggunaan, pemanfaatan dan pemeliharaan
tanah serta pengawasan pelaksanaannya.
3. Perumusan standar tatalaksana pelayanan pertahanan, alat bukti kepemilikan dan
penguasaan hak atas tanah.
4. Penetapan kriteria tata guna tanah dalam rangkan perubahan fungsi ruang kawasan.

20. Badan Pusat Statistik (BPS)


21. Tugas BPS

 Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-


undangan

1. Fungsi BPS

 Pengkajian, penyusunan dan perumusan kebijakan di bidang statistik.


 Pengkoordinasi kegiatan statistik nasional dan regional
 Penetapan dan penyelenggaraan statistik dasar.
 Penetapan sistem statistik.

1. Kewenangan BPS

 Penyusun rencana nasional secara makro di bidangnya.


 Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro.
 Penetapan sistem informasi dibidangnya.

21. Badan SAR Nasional (BASARNAS)


22. Tugas BASARNAS

 Membantu presiden dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pencarian


dan pertolongan (search and resuce )

1. Fungsi BASARNAS

 Perumusan kebijakan nasioanal dan kebijakan umum di bidang SAR


 Perumusan kebijakan teknis di bidng SAR
 Koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang SAR
 Pelaksanaan SAR
 Pelaksanaan tindak awal dan operasi SAR
 Pengoordinasi potensi SAR dalam pelaksanaan operasi SAR

22. Badan Standardisasi Nasional (BSN)


23. Tugas BSN

 Melaksankan tugas pemerintahan di bidang standardisasi nasional sesuai dengan


ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

1. Fungsi BSN

 Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang standardisasi nasional.


 Koordinasi kegiatan fungsioanal dan pelaksanaan tugas BSN
 Fasilitas dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang standardisasi
nasioanal.
 Penyelenggaraan kegiatan kerjasama dalam negeri dan internasional di bidang
standardisasi.

1. Kewenangan BSN

 Penyusunan nasional secara makro di bidangnya.


 Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro.
 Penetapan sistem informasi di bidangnya.
 Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
yaitu:

1. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang standardisasi nasioanal.


2. Perumusan dan penetapan kebijakan sistem akreditasi lembaga sertifikasi, lembaga
inspeksi dan laboraturium.
3. Penetapan standar nasional indonesia.
4. Pelaksanaan penelitian dan penegembangan di bidangnya.
5. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di bidangnya.
6. Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN)
7. Tugas BATAN

 Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian, pengembangan dan pemanfaatan


tenaga nuklir sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

1. Fungsi BATAN

 Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang penelitian, pengembangan dan


pemanfaatan tenaga nuklir.
 Koordianasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BATAN.
 Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang penelitian,
pengembangan pemanfaatan tenaga nuklir.

Anda mungkin juga menyukai