Anda di halaman 1dari 6

NIM : 1181040077

Nama : Muhammad Farhan Nurfiansyah

Jurusan : Tasawuf Psikoterapi

Mata kuliah : Sosiologi

Kelas/Semester : TP-6B

Tanggal : 24/ 04/ 2020

PENGARUH PENDIDIKAN TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA

A. PENDAHULUAN

Kemiskinan merupakan suatu keadaan dimana seseorang atau kelompok


masyarakat memiliki ketidak mampuan dalam memenuhi kebutuhan dasarnya.
Seiring waktu indikator yang menyatakan bahwa itu disebut kemiskinan
berubah. Dulu yang disebut miskin adalah individu yang tidak bisa memenuhi
kebutuhan dasar yang meliputi sandang, pangan dan papan, akan tetapi
sekarang indikator nya berubah. Sekarang yang dikatakan miskin atau
menganggap dirinya miskin adalah kemampuan seseorang dalam memenuhi
kebutuhan primer nya tetapi tidak mampu memenuhi kebutuhan sekundernya.
Mereka merubah pandangan miskin menjadi seseorang yang memiliki
pekerjaan yang penghasilanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan
memiliki sandang dan papan yang layak tetapi tidak mampu memenuhi
kebutuhan yang memuaskan nafsu pribadi dan kelompoknya.

Pendidikan yang dianggap sebagai jalan atau solusi untuk merubah derajat
sosial dan di harapkan bisa mengeluarkan seseorang dari suatu jeratan
kemiskinan. Pendidikan adalah pionir dalam pembangunan masa depan suatu
bangsa, karena pendidikan yang berkualitas dapat menentukan kualitas dari

1
pembangunan.1 Tetapi masalah juga akan timbul dikarenakan kualitas
pendidikan yang tidak merata dan adil.

B. PEMBAHASAN

1. KEMISKINAN

Para ahli mempunyai pendapatnya masing-masing mengenai


kemiskinan. seperti Indikator kemiskinan yang dikemukakan oleh
Nugroho (1995) yang berpendapat bahwa kondisi masyarakat yang
disebut miskin dapat diketahui berdasarkan kemampuan pendapatan
dalam memenuhi kebutuhan standarnya2. Ketidak mampuan suatu
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok atau standarnya
menjadi ciri bahwa masyarakat tersebut baru bisa dikatakan miskin.
Tetapi dari lain pendapat yaitu menurut Suryawati (2004) ia
berpendapat suatu masyarakat dikatakan miskin apabila memiliki
pendapatan jauh lebih rendah dari pada rata-rata pendapatan sehingga
tidak banyak memiliki kesempatan untuk mensejahterkan sendiri3. Ini
menunjukan bahwa indikator kemiskinan juga tidak hanya soal
kebutuhan primer yang meliputi sandang, pangan dan papan saja, akan
tetapi pendapatan individu dalam masyarakat tersebut dibawah rata-
rata pendapatan masyarakat lain dianggap sebagai suatu keadaan yang
bisa dikatakan miskin meskipun kebutuhan pokoknya sudah terpenuhi.
Atau dengan kata lain kondisi miskin adalah kondisi suatu masyarakat
yang tidak dapat memenuhi kebutuhan yang di standarisai masyarakat
pada umumnya.
1
Amalia, Alfi. Pengaruh Pendidikan, Pengangguran dan Ketimpangan Gender
Terhadap Kemiskinan Di Sumatra Barat.

2
http://e-journal.uajy.ac.id/1756/3/2EP1529.pdf
3
http://e-journal.uajy.ac.id/1756/3/2EP1529.pdf

2
Dilihat dari dua pendapat ahli diatas, yang jika miskinya suatu
individu atau masyarakat tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan
pokoknya maka otomatis individu atau masyarakat tersebut tidak akan
bisa memenuhi kebutuhan primernya. Tetapi jika individu sudah bisa
memenuhi kebutuhan pokoknya tapi belum bisa memuaskan
kebutuhan primernya atau dengan kata lain tidak bisa mengikuti gengsi
masyarakat disekitarnya maka individu atau masyarakat tersebut
dianggap miskin dan menganggap dirinya miskin. Dilain sisi
kemiskinan juga relatif di setiap daerah. Ini dibuktikan dengan
perbedaan besaran nominal UMR tiap daerah di suatu negara bahakan
perbedaan nominal UMR pun bisa terjadi di tiap kabupaten atau kota
pada suatu provinsi.

2. PENGARUH PENDIDIKAN TERHADAP KEMISKINAN

Peranan pendidikan dalam memerangi masalah kemiskinan


merupakan salah satu senjata utamanya. Dengan Pendidikan
merupakan solusi masyarakat untuk keluar dari lingkaran kemiskinan..
Dengan pendidkan yang baik, setiap orang memiliki bekal
pengetahuan dan keterampilan, mempunyai pilihan untuk
mendapartkan pekerjaan, dan menjadi lebih produktif sehingga dapat
meningkatkan pendapatan4. Maka dari itu Pendidikan adalah pionir
dalam pembangunan masa depan suatu bangsa, karena pendidikan
yang berkualitas dapat menentukan kualitas dari pembangunan5. Maka

4
Djatnika, Dicky. 2009. Peranan Pendidikan Dalam Pengatasan
kemiskinan.

5
Amalia, Alfi. Pengaruh Pendidikan, Pengangguran dan
Ketimpangan Gender Terhadap Kemiskinan Di Sumatra Barat.

3
dari itu peningkatan kualitas pendidikan harus dilakukan oleh suatu
negara jika ingin pembangunan negara nya berjalan dengan cepat dan
berkulitas.
Tetapi dilain sisi kualitas pendidikan di indonesia masih rendah.
Sarana pembelajaran memepengaruhi mutu pendididkan di indonesia
terutama di daerah terbelakang6. Dari sini kita bisa lihat betapa
perlunya negara meningkatkan sarana dan prasana pendidikan. Selain
itu pemerataaan pembangunan sarana dan prasarana pendidikan ditiap
daerah harus dilakukan agar tidak terjadi ketimpangan kualitas
pendidikan antara daerah satu dengan daerah lain, antara si perkotaan
dan pedasaan.
Lalu dengan munculnya sekolah internasional dan atau sekolah
favorit di Indonesia menjadi masalah selanjutnya. Keadilan dalam
bidang pendidikan bagi seluruh anak bangsa itu sangatlah penting,
yaitu ikut memberikan kontribusi yang baik terhadap cita-cita
pemerintah dalam usaha menbcerdaskan kehidupan bangsa. Mungkin,
karena kurangnya ekonomi dan tingginya biaya pendidikan pada saat
ini adalah salah satu kendala masyarakat indonesia. 7 Ini menunjukan
bahwa pendidikan dengan kualitas yang baik hanya akan didapat oleh
masyarakat yang per ekonomianya baik. Semakin baik kualitas
penddikan maka semakin masal pula biaya pendidikan nya, maka

6
Suryana, S. Permasalahan Mutu Pendidikan Dalam Perspektif
Pembangunan Pendidikan.

7
Nurhasanah, Enung. 2013. Makalah Pancasila, Sekolah Bertarap
Internasional.1-2.
https://www.academia.edu/5501408/Sekolah_Bertarap_Internasional

4
dimana letak kesempatan yang sama baik bagi si kaya dan simiskin
untuk mendapatkan kualitas pendidikan yang sama?. Sikaya dengan
perekonomian nya yang serba berkecukupan akan dapat membiayai
pendidikan anak-anaknya dengan pendidikan yang baik yang nantinya
diakarenakan kualitas pendidikan si kaya ini jauh lebih baik
kesempatan berkarir setelah pendidikan pun lebih baik. Sementara si
miskin yang tidak dapat membiayai pendidikan dengan kualitas yang
sama dengan sikaya maka kesempata berkarir setelah meneyelsaikan
pendidikanya pun lebih susah dikarenakan peluang masuk untuk
berkarir di karir yang lebih baik pun terambil jatahnya oleh si kaya. Ini
yang menyebabkan ketimpangan sosial terus menerus.

C. KESIMPULAN

Pendidikan merupakan senajata utama dalam pembanguna, maka dari


itu peningkatan kualitas pendidikan harus dilakukan oleh negara
supayadengan membaiknya kualitas pendidiakn dapat meningkatkan
percepatan pembangunan dengan kualitas yang baik. Selain peningkatan
kualitas pendidikan upya yang harus dilakukan oleh negara adalah
pemerataan keadilan kualitas pendidikan supaya tidak terus menerus
melahirkan ketimpangan sosial alibat ketimpangan pendidikan.

5
DAFTAR PUSTAKA

1. Nurhasanah, Enung. 2013. Makalah Pancasila, Sekolah Bertarap


Internasional.1-2.
https://www.academia.edu/5501408/Sekolah_Bertarap_Internasion
al
2. Amalia, Alfi. Pengaruh Pendidikan, Pengangguran dan
Ketimpangan Gender Terhadap Kemiskinan Di Sumatra Barat.
3. Djatnika, Dicky. 2009. Peranan Pendidikan Dalam Pengatasan
kemiskinan.
4. http://e-journal.uajy.ac.id/1756/3/2EP1529.pdf
5. Suryana, S. Permasalahan Mutu Pendidikan Dalam Perspektif
Pembangunan Pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai