Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KERJASAMA INTERNASIONAL

DI SUSUN OLEH

ANISAH APRILIA
XI MIA-2

SMAN 2 KOTA BIMA


TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas segala rahmat
dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Kerjasama Internasional.
Pada dasarnya, tujuan dibuatnya makalah ini untuk memenuhi tugas matakuliah Bisnis
Internasional.
Tidaklah sedikit hambatan dan kesulitan yang penulis temui dalam menyelesaikan
makalah ini. Namun berkat kemauan, kesabaran, semangat serta dorongan dan bimbingan dari
berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Untuk itu, penulis mengucapkan
terimakasih kepada Bapak.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan baik itu dari segi
penulisan, isi serta penggunaan kalimat dan kata. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat diharapkan oleh penulis guna perbaikan makalah ini selanjutnya.
Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga makalah ini dapat bermanfaat pada
penulis khusunya dan kepada pembaca umumnya.

Kota Bima,, 23 Mei 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL .....................................................................................i

KATA PENGANTAR………………………………………………………...ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………..iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang……………………………………………………...


1.2. Rumusan Masalah…………………………………………………..
1.3. Tujuan ...............................................................................................

BAB II PENDAHULUAN

2.1. Pengertian Kerjasama Internasional ....................................................

2.2. Faktor-Faktor Penyebab Kerjasama Antarnegara ..............................

2.3. Bentuk Kerjasama Internasional ........................................................

2.4. Badan-Badan Kerja Sama Antarnegara di Bidang Ekonomi .............

2.5. Kerjasama Internasional dimana Indonesia berperan didalamnya ....

2.6. Kerjasama Internasional yang pernah dilakukan Indonesia...............

2.7. Dampak Kerjasama Ekonomi Antarnegara bagi perekonomian

Indonesia............................................................................................

BAB IIIPENUTUP

3.1. Kesimpulan…………………………………………………............
3.2. Saran .................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era global ini hampir setiap negara melakukan kerjasama internasional untuk
memenuhi kebutuhannya. Kerjasama antar negara adalah terjalinnya hubungan antara satu
negara dengan negara lainnya melalui kesepakatan untuk mencapai tujuan. Kerjasama
antarnegara bentuknya bermacam-macam, mulai kerjasama ekonomi, perdagangan dan lain-lain.
Istilah kerja sama ekonomi internasional tidak sama dengan perdagangan internasional.
Kerja sama ekonomi internasional mempunyai cakupan yang lebih luas daripada
perdagangan internasional. Dengan demikian kerja sama ekonomi internasional adalah hubungan
antara suatu negara dengan negara lainnya dalam bidang ekonomi melalui kesepakatan-
kesepakatan tertentu, dengan memegang prinsip keadilan dan saling menguntungkan.
Hubungan kegiatan ekonomi antar negara yang diwujudkan dengan adanya proses
pertukaran barang atau jasa atas dasar suka rela dan saling menguntungkan. Bongkar muat
barang (petikemas) sebagai wujud nyata adanya perdagangan internasional.
Setiap negara berusaha memenuhi kebutuhan hidup rakyatnya, oleh karena itu perlu
melakukan kerjasamaekonomi antar negara. Kegiatan ini tentunya berfungsi untuk
menyebarluaskan hasil produksi suatu negara ke negara lain demikian sebaliknya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi Kerjasama Internasional?
2. Apa saja faktor-faktor penyebab Kerjasama Internasional?
3. Apa saja bentuk Kerjasama Internasional ?
4. Apa saja badan-badan Kerjasama Internasional di bidang ekonomi?
5. Apa saja Kerjasama Internasionaldimana Indonesia memiliki andil besar didalamnya?
6. Apa saja Kerjasama internasional yang pernah dilakukan oleh negara Indonesia ?
7. Apa saja dampak Kerjasama Internasional bagi perekonomian Indonesia?
1.3 Tujuan Makalah
1.Untuk mengetahui definisi Kerjasama Internasional
2.Untuk mengetahu faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya Kerjasama
Internasional
3.Untuk mengetahui bentuk Kerjasama Internasional
4. Untuk mengetahui badan – badan Kerjasama Internasional di bidang ekonomi
5.Untuk mengetahui Kerjasama Internasional dimana Indonesia berperan di dalamnya
6.Untuk mengetahui bentuk Kerjasama Internasional yang pernah dilakukan Indonesia
7.Untuk mengetahui dampak Kerjasama Internasional bagi perekonomian Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kerjasama Internasional

Kerja sama internasional adalah bentuk hubungan yang dilakukan oleh suatu negara
dengan negara lain yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan rakyat dan untuk kepentingan
negara-negara di dunia. Kerja sama internasional, yang meliputi kerja sama di bidang politik,
sosial, pertahanan keamanan, kebudayaan, dan ekonomi, berpedoman pada politik luar negeri
masing-masing.
Kerja sama internasional merupakan perwujudan dari hubungan antarbangsa
yangberpijak pada kepentingan nasional. Kepentingan nasional berkaitan dengan tujuan
nasionaldalam kurun waktu tertentu yang berisi sasaran-sasaran nyata yang harus
diwujudkan.Keberhasilan mewujudkan tujuan nasional dapat menjamin kelangsungan hidup
bangsa.
Kerjasama antarnegara bentuknya bermac
am-macam, mulai kerjasama ekonomi, perdagangan dan lain-lain. Istilah kerja sama
ekonomi internasional tidak sama dengan perdagangan internasional. Kerja sama ekonomi
internasional mempunyai cakupan yang lebih luas daripada perdagangan internasional. Dengan
demikian kerja sama ekonomi internasional adalah hubungan antara suatu negara dengan negara
lainnya dalam bidang ekonomi melalui kesepakatan-kesepakatan tertentu, dengan memegang
prinsip keadilan dan saling menguntungkan.
Berdasarkan pengertian kerja sama, maka setiap negara yang mengadakan kerja sama
dengan negara lain pasti mempunyai tujuan.Berikut ini tujuan kerja sama antarnegara:

o Membebaskan bangsa-bangsa di dunia dari kemiskinan dan kelaparan.


o Membebaskan bangsa-bangsa dari keterbelakangan di bidang ekonomi.
o Memajukan perdagangan.
o Mempercepat pertumbuhan ekonomi.
o Meningkatkan kestabilan dalam bidang ekonomi, politik sosial, budaya,dan pertahanan
keamanan.
o Memelihara ketertiban dan perdamaian dunia.
o Meningkatkan dan mempererat tali persahabatan antarbangsa di dunia.

Selain itu kerjasama antar negara juga memiliki fungsi sebagai berikut:
o Memperlancar hubungan ekonomi baik dalam bentuk pertukaran hasil produksi dan
faktor- faktor produksi serta memperlancar sistem pembayaran antarnegara.
o Menciptakan kerja sama secara timbal balik antarnegara melalui perjanjian ataupun
melalui badan/organisasi internasional dan nasional.

Perkembangan dan masa depan negara akan menjadi lebih sulit bila menutup dirinya
untuk tidak mengadakan kontak kerja sama dengan negara lain. Tidak ada satupun negara yang
akan sanggup menjamin eksistensinya kedepan bila dalam penyelesaian masalah yang dihadapi
sendirian, mereka butuh kerjasama (cooporate) terutama di bidan ekonomi. Pada awalnya
kerjasama sama ekonomi hanya sebatas pada kegiatan ekspor dan impor saja. Tetapi dengan
makin luasnya pengaruh globalisasi ekonomi, semakin dirasakan dampaknya terhadap aktivitas
pembangunan suatu negara. Agar kerjasama tersebut berhasil dan menguntungkan, maka kerja
sama antarnegara tersebut diatur dalam suatu bentuk organisasi resmi.
2.2 Faktor-Faktor Penyebab Kerja Sama Antarnegara

Setiap kerja sama yang dilakukan oleh suatu negara dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Faktor-faktor yang memengaruhi dapat didasarkan pada perbedaan dan persamaan yang dimiliki
antarnegara.

2.2.1 Kerja Sama Antarnegara Akibat Adanya Perbedaan

Berikut ini perbedaan-perbedaan yang mendorong kerja sama antarnegara.

1 )Perbedaan sumber daya alam


Sumber daya alam yang dimiliki oleh setiap negara berbeda-beda baik dari segi jenis dan
jumlahnya. Ada negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah, namun ada juga
negara yang memiliki sedikit sumber daya alam. Contohnya Indonesia kaya akan sumber daya
alam berupa bahan baku, namun negara Arab Saudi sedikit menghasilkan bahan baku untuk
industri, padahal kebutuhan mereka akan bahan baku sangat besar. Dengan demikian negara-
negara yang sedikit menghasilkan bahan baku akan melakukan kerja sama dengan negara yang
kaya akan bahan baku industri, dengan tujuan agar kebutuhan bahan baku dapat terpenuhi.
2 )Perbedaan iklim dan kesuburan tanah
Perbedaan iklim dan kesuburan tanah antara satu negara dengan negara lain akan
menyebabkan perbedaan jenis tanaman. Misalnya Indonesia dan beberapa negara lainnya yang
beriklim tropis, curah hujan yang tinggi, dan lahan yang subur akan menghasilkan padi, kopi,
teh, karet, dan sebagainya. Sedangkan negara-negara seperti di Eropa yang beriklim sedang tidak
cocok untuk jenis tanaman tersebut, sehingga mereka harus memperolehnya dari negara-negara
tropis.
3 )Perbedaan ilmu pengetahuan dan teknologi
Kemampuan dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta keterampilan antara
satu negara dengan negara lain tidak sama. Negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Eropa
Barat, dan Jerman memiliki kemampuan dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
dibandingkan negara-negara berkembang seperti di Afrika dan sebagian Asia. Adanya perbedaan
tersebut, negara-negara berkembang dapat melakukan kerja sama dengan negara-negara maju.
Dengan demikian negara-negara berkembang dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dan
teknologinya.
4 ) Perbedaan ideologi
Perbedaan ideologi antarsuatu wilayah negara dengan negara lain dapat memicu konflik
antarnegara bahkan menjadi konflik internasional. Untuk meredakan konflik atau ketegangan
perlu adanya kerja sama, sehingga tidak memperbesar konflik yang telah ada. Misalnya negara
seperti Hongkong yang memisahkan diri dengan RRC yang berideologi komunis, memerlukan
kerja sama dalam bidang politik dengan negara yang berideologi liberal seperti Amerika Serikat.
Hal ini perlu dilakukan agar masalah-masalah yang timbul dapat diselesaikan di meja
perundingan.

2.2.2 Kerja Sama Antarnegara Akibat Adanya Kesamaan

Berikut ini beberapa kesamaan yang mendorong kerja sama antarnegara.


1 ) Kesamaan sumber daya alam
Kesamaan sumber daya alam antara beberapa negara dapat mendorong terbentuknya
kerja sama antarnegara. Misalnya beberapa negara penghasil minyak bumi membentuk suatu
kerja sama yang diberi nama OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries).
2 ) Kesamaan keadaan wilayah (kondisi geografis)
Negara-negara yang terletak di suatu wilayah yang memiliki kondisi geografis yang sama
sering mengadakan kerja sama untuk kepentingan wilayah dari masing-masing negara
anggotanya. Misalnya negara-negara yang terletak di wilayah Asia Tenggara membentuk kerja
sama melalui organisasi ASEAN, dan sebagainya.
3 ) Kesamaan ideologi
Negara-negara yang mempunyai kesamaan ideologi dapat mendorong suatu negara
melakukan kerja sama. Sebagai contoh NATO (North Atlantic Treaty Organization) adalah kerja
sama negara-negara di Atlantik Utara yang berideologi liberal. Selain itu, negara-negara yang
tidak memihak pada blok Barat ataupun blok Timur membentuk kerja sama dalam organisasi
Nonblok.
4 ) Kesamaan agama
Adanya persamaan agama juga dapat mendorong beberapa negara untuk bergabung
dalam suatu organisasi. Misalnya OKI (Organisasi Konferensi Islam), yaitu kelompok organisasi
negara-negara Islam. Mereka bergabung dalam OKI sebagai respon atas peristiwa pembakaran
Masjid Al Aqsa di Yerusalem yang dilakukan oleh Israel.

2.3 Bentuk Kerjasama Internasional

Kerjasama Internasional yang dilakukan tersebut diantaranya dalam bidang sosial,


politik, budaya, kemanaan dan ekonomi.

2.3.1 Berdasarkan bentuknya, kerja sama ekonomi internasional terbagi dalam 4 (empat)
macam, yaitu sebagai berikut :

1. Kerja Sama Ekonomi Bilateral

o Kerja sama ekonomi bilateral adalah kerja sama ekonomi yang melibatkan dua
negara dan bersifat membantu satu samalain. Kerjasama bilateral bertujuan untuk
membina hubungan yang telah ada serta menjalin hubungan kerjasama
perdagangan dengan negara mitra.
o Contoh : kerja sama ekonomi antara Indonesia dengan Malaysia, Indonesia
dengan Cina, dan sebagainya. Pemerintah indonesia sendiri telah menandatangani
perjanjian perdagangan dan ekonomi di Kawasan Asia Pasifik dengan 14 negara,
di Afrika dan Timur Tengah dengan 10 negara, di Eropa Timur dengan 9 negara,
di Eropa Barat dengan 12 negara dan di Amerika Latin dengan 7 negara.

2. Kerja Sama Ekonomi Regional

o Kerja sama ekonomi regional adalah kerja sama ekonomi di antara beberapa
negara yang berada di kawasan tertentu.
o Contoh: kerja sama ekonomi antara negara-negara di kawasan Asia Tenggara
(ASEAN), antara negara-negara di kawasan Eropa (MEE), antara negara-negara
di kawasan Asia Pasifik (APEC), dan lain sebagainya.

3. Kerja Sama Ekonomi Multilateral/Internasional

o Kerja sama ekonomi multilateral adalah kerja sama ekonomi yang melibatkan
banyak negara dan tidak terikat oleh wilayah atau kawasan negara tertentu. Kerja
sama ini bisa dalam satu kawasan seperti ASEAN, MEE tetapi dapat pula kerja
sama antarnegara yang berbeda kawasan seperti GATT-WTO, UNCTAD, OPEC,
IMF, WCO/WCC dan lain-lain.

4. Kerja Sama Ekonomi Multilateral Regional

o Organisasi multilateral regional adalah organisasi kerjasama ekonomi


perdagangan yang anggotanya terdiri dari beberapa negara di kawasan/tertentu.
Seperti : AFTA,APEC,EFTA,NAFTA,LAFTA,CACM,EEC dan lainnya.
o Perkembangan organisasi dan kerjasama ekonomi dan bisnis regional semakin
meningkat. Hal ini dapat mendorong jaringan bisnis regional yang semakin intens,
terutama dengan semakin berkurangnya hambatan tarif barrier dan non tarif
barrier serta adanya homogencity characteristic regional.
o Sehubungan dengan perkembangan tersebut, maka sebagian ahli
ekonomi/perdangan/bisnis internasional menyarankan agar para manajer bisnis
internasional pada saat ini lebih baik bertindak dan berfikir “act local, think
regional and forget global” (A.Rugman,2001:18)

2.3.2 Berdasarkan pada bidangnya, kerja sama antara negara dapat dibedakan menjadi
beberapa macam, yaitu:

1. Kerja sama bidang ekonomi


Kerja sama bidang ekonomi adalah bentuk kerja sama yang menitikberatkan pada
kepentingan ekonomi negara-negara yang melakukan kerja sama. Kerja sama
ekonomi ini di antaranya:
o APEC (Asia Pasifi k Economis Corporation), yaitu kerja sama ekonomi yang
dilakukan negara-negara di kawasan Asia dan Pasifik.
o MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa), yaitu kerja sama ekonomi yang dilakukan
oleh negara-negara di kawasan Eropa.

2. Kerja sama bidang sosial


Kerja sama bidang sosial adalah bentuk kerja sama antara negara yang dilakukan
dalam bidang sosial. Kerja sama sosial ini di antaranya:
o WHO (World Health Organization), yaitu kerja sama antara negara anggota PBB
dalam bidang kesehatan.
o UNICEF (United Nations Children and Education Fund), yaitu kerja sama antara
anggota-anggota PBB dalam menangani permasalahan anak-anak.
o ILO (Internasional Labour Organization), yaitu organsasi internasional yang
bergerak dalam bidang perburuhan.

3. Kerja sama bidang pertahanan atau politik


Kerja sama bidang pertahanan atau politik adalah kerja sama yang dilakukan
dalam bidang pertahanan atau politik. Bentuk kerja sama ini di antaranya:
o SEATO (South East Asia Treaty Organization), yaitu pakta militer yang bertujuan
untuk membendung komunisme di kawasan Asia Tenggara.
o ANZUS (Australia, New Zeland, and United States), adalah pakta militer yang
bertujuan untuk membendung arus komunisme di kawasan Australia, Selandia
Baru, dan Amerika Serikat.
o NATO (North Atlantic Treaty Organization), adalah pakta pertahanan militer
yang bertujuan untuk membendung arus komunisme di kawasan Atlantik Utara.
o CENTO (Central Treaty Organication), adalah pakta militer yang bertujuan untuk
membendung komunisme di Timur Tengah. Pakta militer ini dikenal juga dengan
sebutan yang terkenal dengan Pakta Baghdad.
o Pakta Warsawa, yaitu pakta militer yang dibentuk oleh Uni Soviet untuk
membendumg pengaruh Amerika di Eropa Timur.

2.4 Badan-Badan Kerja Sama Antarnegara di Bidang Ekonomi

Dalam rangka meningkatkan kerja sama ekonomi internasional, dibentuklah badan-badan


kerja sama ekonomi internasional.

2.4.1 Badan Kerja Sama Regional

1 ) ASEAN ( Association of South East Asian Nation Nation)


ASEAN adalah organisasi yang bertujuan mengukuhkan kerja sama regional negara-
negara di Asia Tenggara. ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok oleh lima
negara pendiri ASEAN, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Pada
perkembangannya, lima negara Asia Tenggara lainnya yaitu Brunei Darussalam, Kamboja, Laos,
Myanmar, dan Vietnam ikut bergabung dalam ASEAN. ASEAN dalam menjalankan tugas-
tugasnya dengan melibatkan komite di berbagai bidang. Berikut ini komite-komite yang
dilibatkan ASEAN.
a) Committe on Food Agriculture and Forest (Komite Bahan Makanan, Pertanian, dan
Kehutanan).
b) Committe on Trade and Tourism (Komite Perdagangan dan Pariwisata).
c) Committe on Finance and Banking (Komite Keuangan dan Perbankan).
d) Committe on Industry, Mining, and Energi (Komite Industri, Pertambangan, dan Energi).
e) Committe on Transportation and Comunication (Komite Transportasi dan Komunikasi).
f) Committe on Cultural and Information (Komite Kebudayaan dan Informasi).
g) Commite on Welfare Society and Development (Komite Kesejahteraan Rakyat dan
Pembangunan).

Selain membentuk komite-komite, ASEAN juga membangun proyek-proyek yang ada di


beberapa negara anggota. Bentuk proyek-proyek ASEAN seperti berikut ini.
1) ASEAN Vaccine Project, yaitu proyek pabrik vaksin di Singapura.
2) ASEAN Copper Fabrication Project, yaitu proyek industri tembaga di Filipina.
3) Rock Salt Soda Ash Project, yaitu proyek pabrik abu soda di Thailand.
4) ASEAN Urea Project, yaitu proyek pabrik pupuk urea di Malaysia.
5) ASEAN Aceh Fertilizer Project, yaitu proyek pabrik pupuk urea amonia di Nangroe Aceh
Darussalam, Indonesia.
Kerja sama ekonomi ASEAN antara lain berupa membuka pusat promosi ASEAN untuk
kegiatan perdagangan, investasi dan pariwisata di Tokyo; menyediakan cadangan keamanan
pangan ASEAN, terutama beras untuk keperluan darurat; menyelenggarakan pembangunan
proyek-proyek industri, pabrik urea di Malaysia, industri tembaga di Fhilipina, Pusri di
Palembang-Indonesia, serta membentuk kerja sama pengelolaan barang sejenis, seperti karet
alam dan kopra. Tujuan utama ASEAN:

 Meningkatkan stabilitas finansial terutama pada tingkat regional.


 Menghindari kemungkinan krisis keuangan di masa mendatang, serta
 menggalakkan perdagangan dan investasi melalui penurunan tarif.
Untuk mensejahterakan perekonomian negara-negara Asia Tenggara, ASEAN melakukan
beberapa langkah. Diawali dengan pengaturan penurunan tarif bersama (CEPT/The Common
Effective Prevential Tariff), ASEAN lantas melangkah lebih mantap melalui penerapan kawasan
perdagangan bebas ASEAN (AFTA) tahun 2003. Tekad ASEAN pun semakin kuat dengan
mengikrarkan pembentukan masyarakat ASEAN 2020 melalui Bali Concord II tahun 2003, yang
berpilarkan komunitas politik dan keamanan, ekonomi, dan komunitas sosial budaya. Pada
tanggal 4 Mei 2007, para menteri ekonomi negara-negara anggota ASEAN mengadakan
pertemuan di Brunei Darussalam.
Pada pertemuan tersebut ditetapkan bahwa penggabungan ekonomi di antara negara-
negara anggota akan membentuk pasar dan basis produksi tunggal yang memungkinkan aliran
bebas barang, jasa, modal, investasi, dan pekerja terampil. Sekarang ini, ASEAN akan berkiprah
semakin besar di bidang ekonomi dan membangun jaringan kerja sama yang semakin luas
melampaui batas-batas Asia Tenggara. Lebih dari itu ASEAN akan menjadi sebuah komunitas
terintegrasi.
2 ) AFTA ( ASEAN Free Trade Area Area)
AFTA atau kawasan perdagangan bebas ASEAN adalah forum kerja sama antarnegara
ASEAN yang bertujuan menciptakan wilayah perdagangan bebas di seluruh kawasan ASEAN.
Konsep perdagangan bebas ini antara lain meliputi penghapusan atau penurunan tarif
perdagangan barang sesama negara ASEAN sehingga menurunkan biaya ekonomi. Pembentukan
AFTA berawal dari pertemuan anggota ASEAN pada KTT ASEAN ke-4 di Singapura pada
Januari 1992.
Berikut ini beberapa tujuan AFTA, yaitu :
a) Meningkatkan spesialisasi di negara-negara ASEAN.
b) Meningkatkan ekspor dan impor baik bagi ASEAN ataupun di luar ASEAN.
c) Meningkatkan investasi bagi negara ASEAN.

3 ) APEC ( Asia Pacific Economic Cooperation Cooperation).


APEC merupakan forum kerja sama negara di kawasan Asia Pasifik untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, perdagangan, dan investasi di antara sesama negara anggota. Keberadaan
APEC atas prakarsa Bob Hawke (perdana menteri Australia). Pertemuan pertama diadakan pada
bulan Januari 1989 di Canberra, Australia yang dihadiri oleh 12 negara, yaitu enam negara
anggota ASEAN, Kanada, Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang,
yang secara resmi menyepakati pendirian APEC. Pada waktu pertemuan tersebut telah disetujui
beberapa hal, antara lain:
 APEC didirikan bukan menjadi suatu blok perdagangan;
 Segala pemikiran dan pertimbangan akan diberikan pada diversifikasi yang ada di
kawasan Asia Pasifik; serta
 Kerja sama ini akan terpusat pada hal-hal praktis yang bertujuan menguatkan saling
ketergantungan ekonomi di kawasan Asia Pasifik.
Pertemuan kedua pada bulan Juni 1990 di Singapura, ke-12 negara APEC sepakat
membentuk tujuh kelompok kerja yang bertugas mengumpulkan data tentang perkembangan
terakhir perekonomian negara anggota, antara lain bidang jasa, investasi, pengalihan teknologi,
perkembangan sumber daya manusia, kerja sama energi, sumber daya laut, dan telekomunikasi.
Program kerja sama lain yang turut digarap adalah pariwisata, transportasi,dan pengembangan
usaha perikanan.
Pertemuan ketiga pada bulan November 1991 di Seoul, Korea Selatan, menghasilkan
kesepakatan masuknya Cina, Hongkong dan Taiwan sebagai anggota baru APEC. Pertemuan
keempat pada bulan September 1992 di Bangkok, Thailand. anggota APEC sepakat membentuk
sekretariat APEC yang bermarkas di Singapura.
Pada KTT-APEC pertama di Seattle, Amerika Serikat pada bulan November 1993
disepakati penambahan anggota baru, yaitu Mexico, Papua Nugini dan Cile. Dalam KTT-APEC
yang pertama ini juga dinyatakan tentang visi APEC, yaitu untuk mewujudkan komunitas
ekonomi Asia Pasifik yang berdasarkan semangat keterbukaan dan kemitraan, serta upaya kerja
sama untuk menghadapi tantangan perubahan, pertukaran barang, jasa dan investasi secara
bebas, pertumbuhan ekonomi yang luas serta standar kehidupan dan pendidikan yang jauh lebih
tinggi, dan pertumbuhan yang berkesinambungan dengan memperhatikan aspek-aspek
lingkungan.
Tujuan dari APEC tertuang dalam Deklarasi Bogor pada tahun 1994, yaitu menetapkan
kawasan APEC sebagai kawasan perdagangan dan investasi bebas dan terbuka yang berlaku
paling lambat tahun 2020. Untuk negara anggota yang termasuk dalam kategori negara maju,
kawasan bebas dan terbuka harus sudah terealisasi paling lambat 2010. Untuk mencapai
tujuannya, APEC dalam melakukan kegiatannya selalu berlandaskan pada prinsip kesepakatan
bersama yang sifatnya tidak mengikat, dialog terbuka, serta prinsip saling menghargai
pandangan dan pendapat seluruh anggota. Keputusan yang diambil oleh APEC dibuat
berdasarkan konsensus dan kesepakatan yang sifatnya sukarela.
Indonesia merupakan salah satu negara pencetus APEC. Indonesia pernah menjadi tuan
rumah pertemuan pemimpin APEC II di kota Bogor pada tahun 1994. Keikutsertaan Indonesia
dalam forum APEC diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional,
investasi, dan perdagangan internasional. Selain itu, keanggotaan Indonesia juga diharapkan
dapat memperlancar dan mempererat kerja sama nonekonomi antarsesama negara anggota
padatingkat bilateral maupun multilateral.
4 ) EU ( European Union Union)
European Union atau Uni Eropa adalah organisasi kerja sama regional di bidang ekonomi
dan politik negara di Eropa. Pembentukan EU berawal dari penandatanganan Traktat Roma
tentang pendirian komunitas energi atom (European Atomic Energi Community) dan komunitas
Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE). Lembaga-lembaga tersebut pada tanggal 1 Juli 1967
bergabung menjadi satu organisasi yaitu Masyarakat Eropa (ME) dan kemudian pada tahun 1993
menjadi Uni Eropa. Kegiatan Uni Eropa pada awalnya hanya terbatas di bidang perdagangan.
Akan tetapi sejalan dengan pertambahan anggota Uni Eropa, berkembang pula bentuk kerja sama
itu.
Kerja sama tersebut adalah dalam bidang ekonomi yang lebih luas, seperti kebijakan
perpajakan, perindustrian, pertanian, dan politik. Upaya ini dilanjutkan dengan membentuk
pasaran bersama, sebuah perjanjian untuk menghapus halangan terhadap mobilitas faktor
produksi sesama negara anggota Uni Eropa. Anggota Uni Eropa terdiri atas 27 negara. Negara-
negara anggota UE terdiri atas: Irlandia, Inggris, Prancis, Portugal, Spanyol, Italia, Yunani,
Austria, Belgia, Luksemburg, Jerman, Belanda, Denmark, Swedia, Finlandia, Polandia, Ceko,
Hongaria, Slovenia, Siprus, Malta, Slovakia, Latvia, Lithuania, Estonia, Rumania, Bulgaria.
5 ) EFTA ( European Free Trade Area Area)
EFTA didirikan pada tahun 1959 sebagai lembaga kerja sama ekonomi antara negara-
negara Eropa yang tidak termasuk MEE. Negara anggota EFTA terdiri atas Austria, Swiss,
Denmark, Norwegia, Swedia, dan Portugal.
6 ) ADB ( Asian Development Bank )
ADB atau Bank Pembangunan Asia, didirikan tanggal 19 Desember 1966. ADB berpusat
di Manila, Filipina. Tujuan didirikan ADB adalah untuk membantu negara-negara Asia yang
sedang membangun dengan cara memberikan pinjaman lunak, yaitu dengan masa pembayaran
dalam jangka panjang serta bunga yang rendah.

2.4.2 Badan Kerja Sama Ekonomi Multilateral

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa kerja sama ekonomi multilateral adalah
kerja sama ekonomi antara dua negara atau lebih yang tidak dibatasi oleh wilayah atau kawasan
tertentu. Organisasi multilateral yang paling besar adalah Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
PBB adalah organisasi internasional yang dianggap sebagai induk organisasi internasional
lainnya. PBB didirikan pada tanggal 24 Oktober 1945, ditandai dengan penandatanganan Piagam
PBB oleh negara anggotanya. Tujuan utama PBB adalah menjamin perdamaian dunia, menjamin
berlakunya hak asasi manusia, serta berusaha meningkatkan kemajuan ekonomi dan sosial
masyarakat di seluruh dunia. Untuk melaksanakan perannya di seluruh dunia, PBB membentuk
lembaga perwakilan melalui Dewan Ekonomi dan Sosial (Economic and Social
Council/ECOSOC). ECOSOC dalam menjalankan tugas-tugasnya dibantu oleh organisasi-
organisasi khusus PBB yang erat kaitannya dengan tugas-tugas dewan.
Berikut ini organisasi khusus PBB yang berada di bawah ECOSOC maupun yang ada
kaitannya dengan dewan tersebut.
1 ) IMF ( International Monetary Found)
IMF atau Dana Moneter Internasional adalah lembaga keuangan internasional yang
didirikan untuk menciptakan stabilitas sistem keuangan internasional. IMF didirikan pada
tanggal 27 Desember 1945. Markas besar IMF berada di Washington DC, AS. IMF didirikan
dengan beberapa tujuan berikut ini:
a) Meningkatkan kerja sama keuangan atau moneter internasional dan memperlancar
pertumbuhan perdagangan internasional yang berimbang.
b) Meningkatkan stabilitas nilai tukar uang dan membantu terciptanya lalu lintas pembayaran
antarnegara.
c) Menyediakan dana bantuan bagi negara anggota yang mengalami defisit yang bersifat
sementara dalam neraca pembayaran.
Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai IMF, maka kegiatan-kegiatan utama IMF terdiri
atas hal-hal berikut ini.
a) Memonitor kebijakan nilai tukar uang negara anggota.
b) Membantu negara anggota mengatasi masalah yang berkaitan dengan neraca pembayaran.
c) Memberikan bantuan teknis dan pelatihan dalam rangka meningkatkan kapasitas institusi serta
sumber daya manusianya.
Bantuan juga diberikan untuk mendesain dan mengimplementasikan kebijakan makroekonomi
serta perubahan struktural yang relatif.
2 ) IBRD ( International Bank for Reconstruction and Development )
IBRD disebut juga World Bank atau Bank Dunia. IBRD merupakan organisasi pemberi
kredit kepada negara-negara anggota untuk tujuan pembangunan. IBRD didirikan pada tanggal
27 Desember 1947 dan berkedudukan di Washington DC, Amerika Serikat. IBRD berusaha
mengumpulkan dana dari para anggota untuk dipinjamkan kepada para anggota yang
memerlukan dana untuk pembangunan.Pinjaman yang dibiayai oleh IBRD hanya ditujukan
untuk proyekproyek yang positif.
3 ) WTO ( World Trade Organization )
WTO atau organisasi perdagangan dunia adalah organisasi internasional yang bertugas
untuk menata dan memfasilitasi lalu lintas perdagangan antarnegara serta mengatasi perselisihan
perdagangan antarnegara. WTO dibentuk pada tahun 1995 sebagai pengganti dari General
Agreement on Tariff and Trade (GATT). GATT me-rupakan persetujuan umum tentang tarif dan
perdagangan yang dibentuk tahun 1947. Tujuan didirikannya GATT ialah untuk mengurangi
hambatan perdagangan antarnegara dengan memerhatikan kepentingan negara yang melakukan
transaksi perdagangan. GATT dibubarkan di Jenewa, Swiss pada tanggal 12 Desember 1995.
Pembubaran GATT dilakukan setelah organisasi ini berjalan berdampingan dengan WTO. WTO
didirikan untuk melaksanakan tugas-tugas berikut ini.
a) Memantau pelaksanaan perjanjian dagang.
b) Mengevaluasi kebijakan perdagangan nasional negara anggota.
c)Sebagai forum negoisasi perdagangan dan aktif menangani setiap konflik perdagangan yang
terjadi.
d) Memberikan bantuan teknik dan pelatihan untuk negara-negara berkembang.
e)Melakukan kerja sama dengan organisasi internasional lainnya.

4 ) FAO ( Food and Agricultural Organization Organization)


FAO adalah organisasi internasional yang bergerak di bidang pangan dan pertanian. FAO
didirikan tanggal 16 Oktober 1945 dan berkedudukan di Roma, Italia. Tujuan didirikannya FAO
untuk meningkatkan jumlah dan mutu pangan serta menyelenggarakan persediaan bahan
makanan dan produksi agraris internasional. Indonesia sebagai anggota FAO pernah menerima
penghargaan atas keberhasilannya dalam meningkatkan produksi beras.
5 ) IFC ( International Finance Corporation Corporation)
IFC merupakan bagian dari Bank Dunia. IFC bertugas memberikan bantuan modal
kepada pengusaha-pengusaha swasta yang dijamin pemerintahannya serta membantu
menyalurkan investasi luar negeri ke negara-negara sedang berkembang. IFC berdiri pada
tanggal 24 Juli 1956 dan pusatnya di Washington, Amerika Serikat.
6 ) ILO ( International Labour Organization Organization)
ILO atau Organisasi Perburuhan Internasional yang bertugas mempromosikan keadilan
sosial serta hak buruh. ILO dibentuk oleh Liga Bangsa-Bangsa Melalui Traktat Versailes (Treaty
of Versailles) pada tahun 1919. Prinsip yang digunakan ILO sebagai dasar kegiatannya adalah
perdamaian abadi dapat dicapai jika didasarkan pada keadilan sosial. ILO sebagai salah satu
organisasi perburuhan dunia akan memperjuangkan hal-hal berikut ini.
a) Penghormatan terhadap hak asasi manusia (HAM).
b) Standar hidup yang lebih baik.
c) Kondisi kerja yang manusiawi.
d) Kesempatan kerja.
e) Keamanan ekonomi.
Adapun produk yang dihasilkan ILO baik berupa peraturan atau kesepakatan antara
pengusaha dan pekerja, terdiri atas hal-hal berikut ini.
a) Batasan lama bekerja ialah 8 (delapan) jam/hari.
b) Perlindungan terhadap tenaga kerja wanita (ibu) yang sedang hamil.
c) Pengaturan tentang pekerja anak-anak.
d) Peningkatan keselamatan kerja.
e) Penciptaan kondisi kerja yang kondusif.
ILO memiliki dua lembaga penting dalam melaksanakan kegiatannya yakni Lembaga
Studi Perburuhan dan Pusat Pendidikan Internasional. Lembaga Studi Perburuhan
menyelenggarakan pendidikan dan riset tentang kebijakan sosial dan perburuhan. Adapun pusat
pendidikan internasional menyediakan program hasil rancangan para direktur dan ahli lainnya
yang memimpin lembaga kejuruan dan teknis. ILO dalam menjalankan kegiatannya juga
menjalin kerja sama baik dengan pemerintah, pengusaha, dan organisasi pekerja. Kerja sama ini
dilakukan melalui proyek promosi tenaga kerja, pengembangan SDM, produktivitas, hubungan
industri, dan pendidikan bagi pekerja.
7 ) UNDP ( United Nations Development Program )
UNDP adalah organisasi di bawah PBB yang bertugas memberikan sumbangan untuk
membiayai program-program pembangunan terutama bagi negara-negara yang sedang
berkembang. UNDP dibentuk pada bulan November 1965.
8 ) UNIDO ( United Nations Industrial Development Organization Organization)
UNIDO merupakan organisasi pembangunan PBB yang bertujuan untuk memajukan
perkembangan industri di negara-negara berkembang yaitu dengan memberikan bantuan teknis,
program latihan, penelitian, dan penyediaan informasi. UNIDO didirikan pada tanggal 24 Juli
1967. UNIDO berkedudukan di Wina, Austria. Selain organisasi-organisasi ekonomi di atas
terdapat pula organisasi internasional lainnya yang berkaitan dengan bidang ekonomi. Akan
tetapi organisasi tersebut tidak berada di bawah naungan PBB.
9 ) OPEC ( Organization of Petroleum Exporting Countries)
OPEC adalah organisasi negara-negara pengekspor minyak. OPEC didirikan atas
prakarsa lima negara produsen terbesar minyak dunia, yaitu Iran, Irak, Kuwait, Arab Saudi, dan
Venezuela, pada pertemuan tanggal 14 September 1960 di Baghdad, Irak. OPEC berkedudukan
di Wina, Austria. OPEC mempunyai beberapa tujuan berikut ini.
a) Menyatukan kebijakan perminyakan antara negara-negara anggota.
b) Memenuhi kebutuhan dunia akan minyak bumi.
c) Menstabilkan harga minyak dunia.
d) Menentukan kebijakan-kebijakan untuk melindungi negara-negara anggota.
OPEC berupaya menstabilkan harga minyak di pasar internasional dan menjamin
kesinambungan pasokan minyak kepada negara-negara konsumen. Salah satu cara untuk
menjaga stabilitas pasar minyak internasional adalah melalui penentuan kuota (batas tertinggi)
produksi minyak berdasarkan kesepakatan negara anggota. Misalnya, apabila permintaan minyak
dunia meningkat atau salah satu negara anggota OPEC mengurangi produksinya, maka negara
anggota OPEC lain dapat secara sukarela meningkatkan produksi minyaknya untuk menghindari
lonjakan harga yang tidak terkendali. Dalam perdagangan internasional, OPEC menguasai 55%
minyak dunia. Karena itu OPEC memegang peranan penting dalam masalah perminyakan
internasional, terutama dalam hal menaikkan dan menurunkan tingkat produksinya. Di samping
itu OPEC juga terlibat aktif dalam usaha peningkatan perdagangan internasional serta koservasi
lingkungan. Negara-negara anggota OPEC antara lain Arab Saudi, Irak, Iran, Kuwait, Venezuela,
Nigeria, Uni Emirat Arab, Qatar, Alberia, Indonesia, Aljazair, dan Lybia.
10) OECD ( Organization for Economic Cooperation and Development Development)
OECD merupakan organisasi yang bergerak di bidang kerja sama ekonomi dan
pembangunan. OECD didirikan pada tahun 1961. Tujuan OECD adalah membentuk kerja sama
ekonomi antarnegara anggota. Anggota OECD antara lain Amerika Serikat, Autralia, Austria,
Kanada, Jepang, Meksiko, Denmark, Italia, Prancis, Jerman, Belanda, Spanyol, Norwegia,
Swedia, Swiss, Turki, Slowakia, Polandia, Selandia Baru, Inggris, Luksemburg, Irlandia, Ceko,
Portugal, Belgia, Korea Selatan, Finlandia, Hongaria, dan Yunani.

2.5 Kerjasama Internasional dimana Indonesia berperan didalamnya

Keikutsertaan Indonesia dikancah internasional seringkali mendapatkan apresiasi dari


negara-negera sahabat, hal ini dikarenakan Indonesia senatiasa aktif berkontribusi dilevel
internasional utamanya dalam hal turut serta menciptakan perdamaian dunia. Oleh sebab itu,
seringkali Indonesia menduduki posisi-posisi penting dalam organisasi internasional tersebut.

Macam – macam organisasi internasionaldimana Indonesia memiliki andil besar


didalamnya:
1. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau yang dalam bahasa inggrisnya disebut United
Nations (UN) merupakan organisasi dilevel internasional yang beranggotakan hampir seluruh
negara-negera yang ada didunia. Organisasi ini bertujuan untuk menjembatani hal-hal yang
menyangkut perdamaian dunia, keamanan internasional, hukum internasional, keadilan sosial,
hak asasi manusia, pengembangan ekonomi dan hal-hal lainnya. Hubungan Indonesia di PBB
mengalami pasang surut, Indonesia pernah aktif menjadi majelis umum, dewan keamanan,
dewan ekonomi dan sosial, dewan hak asasi manusia di PBB, selain itu Indonesia juga pernah
mundur dari PBB.
2. Asia Pacific Economic Cooperation (APEC)
Salah satu contoh organisasi internasional yang diikuti Indonesia adalah Asia Pacific
Economic Cooperation (APEC) atau yang berarti kerjasama internasional dibidang ekonomi
yang beranggotakan beberapa negara diwilayah Asia Pasifik. Organisasi ini didirikan pada tahun
1989 dan bertujuan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta menjalin
hubungan yang lebih baik didalam komunitas negara-negara dikawasan Asia Pasific. Indonesia
memiliki peran penting didalam APEC karena Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan
ekonomi ke-3 terbesar didunia setelah China dan Indonesia, selain itu Indonesia juga pernah
menjadi tuan rumah APEC tahun 1994 di Bogor dan 2013 di Bali.
3. Organisasi Kerja Sama Islam (OKI)
Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama, Indonesia merupakan negara dengan
penduduk muslim terbanyak didunia. Oleh sebab itu bukan sesuatu yang aneh jika Indonesia
telah menjadi anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) sejak tahun 1969. OKI sendiri
merupakan sebuah organisasi internasional yang terdiri dari berbagai negara yang memiliki
perwakilan tetap di PBB. Saat ini organisasi OKI beranggotakan 57 negara dan sebagian dari
negara-negera tersebut bukanlah negara dengan mayoritas penduduk muslim. Sebagai negara
dengan penduduk muslim terbesar didunia, Indonesia memiliki peran penting didalam OKI
terlebih dalam upaya menciptakan perdamaian dikawasan Timur Tengah.
4. The Group of Twenty (G20)
Organisasi internasional lainnya yang beranggotakan Indonesia adalah The Group of
Twenty (G20). Organisasi ini merupakan organisasi yang terdiri dari negara-negara dengan
perekonomian besar didunia (19 negara ditambah dengan Uni Eropa). Tujuan dari G20 itu
sendiri adalah sebagai wadah bagi negera-negara industri dan berkembang untuk membahas
permasalahan-permasalahan penting dalam perekonomian dunia secara bersama-sama. Dikancah
internasional, kelompok ini terbilang elit karena notabene merupakan kelompok yang
memberikan sumbangan bagi 90% PNB (Pendapatan Nasional Bruto), 80% dari seluruh
perdagangan dunia, dan dua pertiga penduduk bumi.
5. Association of South East Asian Nations (ASEAN)
Keikutsertaan Indonesia dalam organisasi internasional tidak hanya dilevel global
melainkan juga dilevel regional. Indonesia merupakan satu dari sepuluh anggota Association of
South East Asia Nations (ASEAN) atau yang dalam bahasa Indonesianya berarti Perhimpunan
Bangsa-Bangsa di Asian Tenggara (Perbara). Indonesia memiliki peran penting dalam organisasi
internasional ini karena merupakan salah satu pendiri terbentuknya organisasi ASEAN. Tujuan
terbentuknya ASEAN adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekomoni, keadilan sosial,
pengembangan budaya antara negara-negera anggota serta menjaga perdamaian dan stabilitas
dikawasan ASEAN.

2.6 Kerjasama Internasional yang pernah dilakukan Indonesia

Kerjasama internasional yang pernah dilakukan oleh negara Indonesia adalah sebagai
berikut:

a.Kerjasama Indonesia – Australia 


Dari hasil kerjasama dengan Australia memiliki tujuan saling menguntungkan dibidang
pertanian dan di sector peternakan.Kerjasama bilateral Indonesia - Australia di bidang Pertanian
khususnya sector peternakan telah berlangsung dalam waktu yang lama. Australia telah
membantu Indonesia lebih dari 20 tahun untuk memberantas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK),
dan kini Indonesia termasuk negara yang bebas PMK dan diakui secara internasional. Australia
juga telah membantu Indonesia membangun Balai Penelitian Peternakan di Ciawi - Bogor. 
Kerjasama di bidang pertanian antara Indonesia dan Australia diwadahi dalam suatu
Working Group yaitu WGAFC.  Pada pelaksanaan Sidang WGAFC XI di Melbourne, Ketua
WGAFC Australia dipimpin Dr. Paul Morris, Executive Manager of Market Access and
Biosecurity-AFFA, sedangkan Ketua WGAFC XI Indonesia adalah Dr. Delima Hasri Azahari. 
Struktur organisasi WGAFC terdiri dari 4 Task Force yaitu (1) Task Force on Crops and Plant
Products, (2) Task Force on Agribusiness and Support System, (3)  Task Force on Livestock and
Animal Products, (4) Quarantine Consultation. 
b.    Indonesia – Suriname 
Pada bulan Juli 1991 telah berkunjung rombongan Menteri Sosial, Tenaga Kerja dan
Perumahan Rakyat Suriname kepada Menteri Pertanian RI, pokok pembicaraan mengenai
kemungkinan diadakan kerjasama 2 negara di bidang pertanian. Kerjasama tersebut memiliki
tugas membantu kesulitan-kesulitan mengenai pertanian.. 
Pada bulan Juni 1993 telah berkunjung tim inventarisasi industri kelapa sawit dan gula
Indonesia ke Suriname dan merekomendasikan hal-hal sebagai berikut:

1. Untuk industri kelapa sawit Pemerintah Indonesia dapat membantu Pemerintah Suriname
dengan mengirimkan 1 (satu) orang tenaga ahli agronomi dan 1 (satu) orang tenaga ahli
di bidang teknik pengolahan kelapa sawit dari swasta selama 6-12 bulan.
2. Di bidang industri gula, PT Barata Indonesia telah bersedia mengirimkan tenaga ahlinya
untuk merehabilitasi pabrik gula di Suriname.
3. Pemerintah RI mengundang teknisi Suriname di bidang industri gula dan kelapa sawit
untuk mengikuti program magang selama 1-2 bulan di PT Perkebunan terkait.
4. Untuk pelaksanaan kerjasama tersebut Pemerintah RI bersedia menyediakan tenaga
ahlinya, sedangkan pendanaannya disarankan untuk mencari pinjaman lunak dari negara
donor misalnya anggota MEE dan Lembaga Keuangan Internasional (Bank Dunia, dll). 
c.      Indonesia – Gambia
Dalam rangka kerjasama Selatan-selatan, Indonesia sejak dinyatakansebagai negara yang
berhasil dalam berswasembada pangan pada awal tahun 1982, telah memberikan bantuan
pertanian kepada 28 negara yang sedang berkembang diantaranya 15 negara di Afrika termasuk
Gambia untuk membantu meningkatkan sektor pertanian rakyat antara lain dengan mengirim
para petani dan pejabat negara-negara Afrika tersebut untuk dilatih di
Indonesia.Tujuannyaadalah semata-matamembantu negara yang sedang berkembang dibidang
pertanian.
Menteri Pertanian RI telah memutuskan memberikan bantuan berupa 4 unit Hand tractors
(power tiller), 400 buah cangkul dan 400 buah sabit. Bantuan ini dianggarkan dalam DIP TA
2004 dan telah disampaikan kepada Gambia pada tahun 2004 dengan bantuan transportasinya
berasal dari FAO. 
d.    Indonesia – Tanzania 
Tanzania telah aktif turut serta dalam program KTNB yang diselenggarakan Indonesia
sejak tahun 1982. Sampai dengan program tahun 1995/1996 sudah tercatat 177 warga negara
Tanzania yang mengikuti program KTNB.  Program magang bagi petani Tanzania sejak tahun
1990 - 1998 sebanyak 4 angkatan (28 orang petani dan 5 penyuluh peranian) ; Program pelatihan
bagi pejabat pertanian Tanzania pada tahun 1995 sebanyak 2 orang (1 orang untuk Program
Field Workshop on Agriculture Extension dan 1 orang untuk Rice Production Technique
Course).
Departemen Pertanian RI telah melaksanakan beberapa kerjasama teknik di bidang
pertanian diantaranya adalah program magang bagi petani Tanzania, Program pelatihan bagi
pejabat pertanian Tanzania, mendirikan Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) atau
Farmers Agriculture and Rural Training Center (FARTC), serta pengiriman tenaga ahli
pertanian Indonesia ke Tanzania.  Pendirian FARTC di desa Mkido-Morogoro-Tanzania
merupakan kerjasama Pemerintah RI dengan Pemerintah Jepang serta FAO Representative di
Dar Es Salaam yang bertujuan untuk memfasilitasi para petani Alumni Program Magang di
Indonesia sehingga diharapkan dapat memberikan/ menyebarluaskan pengalaman yang diperoleh
selama mengikuti program magang di Indonesia.   
Pengiriman Tenaga Ahli :

a. Tahun 1995 telah dikirimkan 3 orang Tim Tenaga Ahli Indonesia ke Tanzania yang
terdiri dari 1 (satu) orang peneliti, 1 (satu) orang penyuluh, dan 1 (satu) orang petani.
b. Tahun 1998 telah dikirimkan 3 orang tim teknis (1 orang petani, 1 orang Teknisi
Mekanisasi, dan 1 orang penyuluh) ke Zanzibar dan 2 orang Tim teknis (Penyuluh
Pertanian Senior / PPS) ke Tanzania. Pengiriman ke Zanzibar bertujuan untuk membantu
petani Zanzibar dengan melakukan Dem-farm padi di desa Cheju, Zanzibar.  Sedangkan
yang ke Tanzania bertujuan untuk membantu kegiatan Agricultural Training Centre di
FATRC di Desa Mkindo-Morogoro, Tanzania dengan bantuan dana dari TCP-FAO
Roma.
c. Tenaga ahli Indonesia ke KATC (Kalimanjaro Agricultural Training Centre) dalam
proyek pelatihan dan pemanfaatan hewan (kerbau) di lahan pertanian.Kerjasama ini
dilaksanakan dengan konsep Tripartite Financing Management dan Triangle Co-
operation. Pengiriman  pertama  adalah seorang expert dari petani pada bulan Oktober -
Desember 1997, sedangkan pada tahap berikutnya adalah 2 orang tenaga ahli pertanian
pada bulan Februari–April 1999. 
Selain dari pengiriman tenaga ahli, pemerintah Indonesia juga telah memberikan bantuan
peralatan mesin pertanian berupa hand tractor  sebanyak 2 (dua) buah yang merupakan realisasi
kerjasama bilateral kedua negara di bidang pertanian lainnya. 
e.     Indonesia – Madagaskar 
Kerjasama dengan Pemerintah Madagaskar di bidang petanianmemiliki tugas membantu
negara madagaskar,Pemerintah Indonesia telah 2 kali mengirimkan tenaga ahli Pertanian melalui
Pola kerjasama Tripartit Indonesia – Jepang (JICA) – Madagaskar. Tahun 2002 – 2003 2 (dua)
orang tenaga ahli pertanian dan tahun 2004 – 2005 2 (dua) orang tenaga ahli pertanian Indonesia
yaitu di bidang Rice Cultivation dan Agriculture Machinary yang ditempatkan di daerah
Ambatondrazaka. 
Madagaskar sangat membutuhkan bantuan Indonesia terutama di bidang pertanian dan
mengharapkan keahlian dan kemajuan pertanian di Indonesia dapat ditransfer ke Madagaskar, 
Madagaskar juga mengharapkan Indonesia untuk dapat mempertimbangkan kembali membeli
cengkeh Madagaskar  dan Madagaskar akan menawarkan harga khusus.  
f.      Indonesia – Fiji 
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ada beberapa catatan yang bisa diambil kesimpulan dalam bab ini, diantaranya adalah :

1. Kerja sama internasional adalah bentuk hubungan yang dilakukan oleh suatu negara
dengan negara lain yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan rakyat dan untuk
kepentingan negara-negara di dunia.
2. Faktor-Faktor Penyebab Kerja Sama Antarnegara diantaranya adalah karena adanya
perbedaan dan kesamaan. Perbedaan meliputi perbedaan sumber daya alam, iklim dan
kesuburan tanah, ilmu pengetahuan dan teknologi, ideologi. Sementara karena
kesamaan meliputi karena daya alam sumber, keadaan wilayah (kondisi geografis),
ideologi, agama.
3. Bentuk kerjasama internasional dibagi menjadi beberapa macam. Kerjasama
internasional dilihat dari bentuknya dibagi menjadi kerjasama ekonomi bilateral,
kerjasama ekonomi regional, kerjasama ekonomi multilateral/internasional, kerjasama
ekonomi multilateral regional. Sementara dilihat dari bidangnya dibagi menjadi
kerjasama bidang ekonomi, kerjasama bidang sosial, kerja sama bidang pertahanan atau
politik.
4. Badan-badan kerjasama antarnegara di bidang ekonomi meliputi
ASEAN,AFTA,APEC,EU,EFTA,ADB untuk wilayah regional.Sementara untuk
wilayah yang lebih luas atau multilateral meliputi
IMF,IBRD,WTO,FAO,IFC,ILO,UNDP,UNIDO,OPEC,OECD.
5. Kerjasama internasional dimana negara Indonesia ikut aktif didalamnya meliputi
PBB,APEC,OKI,G20,ASEAN.
6. Selain itu kerjasama internasional yang pernah dilakukan oleh negara Indonesia adalah
dengan negara seperti Australia, Suriname, Gambia, Tanzania, Madagaskar, Fiji, Papua
New Guinea,Vanuatu, Arab Saudi, Belanda, Mesir, Yaman.
7. Dampak positif kerjasama ekonomi internasional terhadap perekonomian negara
Indonesia adalah untuk meningkatkan keuangan negara, membantu meningkatkan daya
saing ekonomi , meningkatkan investasi, menambah devisa negara, memperkuat posisi
perdagangan. Sementara dampak negatif kerjasama ekonomi internasional terhadap
perekonomian negara indonesia adalah ketergantungan dengan negara lain, intervensi
asing terhadap kebijakan ekonomi indonesia, masuknya tenaga asing ke Indonesia,
mendorong masyarakat hidup konsumtif
3.2 Saran
Berdasarkan analisis yang telah disimpulkan, maka rekomendasi yang dapat penulis berikan
sebagai berikut :
1. Kepada Pemerintah
Kerjasama internasional dengan berbagai negara di seluruh dunia harus ditingkatkan
karena itu juga bisa meningkatkan perekonomian negara serta keeratan dengan
berbagai negara lain.
2. Kepada Pembaca
Berdasarkan analisis, meskipun kerjasama antarnegara juga menguntungkan, namun
disisi lain kerjasama tersebut juga ada kelemhan yang bisa merugikan. Jadi setiap
kerjasama internasional haruslah difikirkan dahulu seta dikaji lebih dalam.

Anda mungkin juga menyukai