Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KERJA SAMA INTERNASIONAL DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL

NAMA KELOMPOK :

IZZATUL AZIZIAH

TIKA ANSHAR

JULIA

ADLAH HUMAIRA

WIDARNIS

DEVA RECARD VINCENT

MUALLIM

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ANDI DJEMMA PALOPO

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “KERJA SAMA INTERNASIONAL
DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL” dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah EKONOMI


INTERNASIONAL. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang sistem
ekonomi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB I PENDAHULUAN 4

1.1 Latar Belakang 4

1.2 Rumusan Masalah 4

BAB II PEMBAHASAN 5

2.1 Pengertian Kerja Sama Internasional 5

2.2 Bentuk-bentuk kerja Sama Internasional 5

2.3 Contoh Organisasi Dalam Kerja Sama Internasional 6

BAB III PENUTUP 11

3.1 Kesimpulan 11

DAFTAR PUSTAKA 12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Negara tidak dapat hidup sendiri, melainkan memerlukan bantuan atau kerja sama
dengan negara lain. Bentuk kerja sama dengan negara lain dapat berupa kerja sama di bidang
politik, ekonomi, sosial, pendidikan, pertahanan, keamanan, dan sebagainya. Tujuannya pun
berbeda beda bagi setiap negara, salah satu diantaranya adalah untuk meningkatkan ekonomi
sehingga pertumbuhan dan pembangunan ekonomi negara tersebut berkembang seiring
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dalam perkembangan akhir-akhir ini, kerja sama yang dilakukan cenderung di tujukan untuk
peningkatan perdagangan internasional. Kerja sama perdagangan tersebut diharapkan bisa
meningkatkan kesejahteraan negara yang terlibat dalam perjanjian perdagangan, yaitu
mengandalkan komoditas yang memiliki keunggulan komperatif maupun keunggulan
kompetitif. Hal ini yang melatar belakangi indonesia sebagai salah satu negara terbuka yang
berkomitmen untuk ikut serta dalam perjanjian perdagangan bebas di berbagai kawasan. Agar
kerja sama tersebut berhasil dan menguntungkan, maka kerja sama antar negara tersebut
diatur dalam suatu bentuk organisasi resmi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Kerja Sama Internasional?

2. Apa Saja Bentuk-bentuk Kerja Sama Internasional?

3. Sebutkan Contoh Organisasi Dalam Kerja Sama Internasional?


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kerja Sama Internasional

Setiap negara tentu membutuhkan negara lain, agar negara tersebut dapat membuat
penduduknya menjadi sejahtera. Sejatinya, tidak ada negara yang mampu bekerja dan
membangun negaranya secara mandiri tanpa bantuan dari negara lain. Oleh sebab itu, setiap
negara memiliki hubungan bahkan melakukan kerja sama dengan negara lain. Kerja sama
yang dilakukan oleh kedua negara tersebut dinamakan sebagai kerja sama internasional.
Tujuan utama dari kerja sama internasional adalah untuk saling memperoleh keuntungan
serta saling menguntungkan kedua negara yang bekerja sama, namun tetap mematuhi
pedoman politik serta ekonomi dari negara yang menjalin kerja sama.

Kerja sama internasional juga dilakukan agar suatu negara dapat meningkatkan potensi
ekonominya. Kerja sama internasional dapat diartikan secara umum sebagai kerja sama yang
melibatkan negara-negara yang ada di seluruh dunia maupun sebagian besar negara yang ada
di dunia.

2.2 Bentuk-bentuk Kerja Sama Internasional

1. Kerja Sama Ekonomi Bilateral

Kerja sama ekonomi bilateral adalah kerja sama ekonomi yang melibatkan dua negara dan
bersifat saling membantu.

Contoh: Kerja sama ekonomi antara Indonesia dengan Malaysia, Indonesia dengan Inggris,
Indonesia dengan Amerika, dan sebagainya.

2. Kerja Sama Ekonomi Regional

Kerja sama ekonomi regional adalah kerja sama ekonomi di antara beberapa negara yang
berada di kawasan tertentu.

Contoh: ASEAN, UNI EROPA, EFTA, APEC, AFTA, dan sebagainya.


3. Kerja Sama Ekonomi Multilateral/Internasional

Bentuk kerja sama ekonomi ini melibatkan banyak negara dan tidak terikat oleh batas region
atau wilayah atau kawasan negara tertentu.

Contoh: Kerja sama antara Indonesia, Prancis, Jepang, Korea, Singapura, dan sebagainya.

4. Kerja sama Ekonomi Antarregional

Kerja sama ekonomi antarregional yaitu kerja sama ekonomi di antara dua kelompok kerja
sama ekonomi regional.

Contoh: Kerja sama antara Uni Eropa dengan ASEAN.

2.3 Contoh Organisasi Dalam Kerja Sama Internasional

1. Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Organization)

Organisasi ini berdiri pada tanggal 10 Januari 1920 berkat usulan Presiden Amerika
Woodrow Wilson. Ada beberapa peristiwa penting yang menjadi cikal bakal kelahiran PBB,
seperti Piagam Atlantik (Atlantik Charter); Maklumat Bangsa-bangsa (Declaration of The
United Nations); Maklumat Moskow; Dumbarton Oaks Proposals; Konferensi Yalta;
Konferensi San Fransisco.

Peringatan hari berdirinya PBB pada 24 Oktober. Indonesia sendiri baru bergabung dengan
PBB pada tanggal 28 September 1950, dan sempat keluar dari PBB pada tanggal 7 Januari
1965. Hingga akhirnya masuk kembali pada tanggal 28 September 1966.

Tujuan dari PBB untuk:

a. Memelihara perdamaian dan keamanan internasional.

b. Mengembangkan hubungan-hubungan persaudaraan antarbangsa.

c. Menciptakan kerjasama dalam memecahkan masalah usaha internasional dalam bidang


ekonomi, sosial budaya, dan hak asasi manusia.

d. Menjadikan PBB sebagai pusat usaha dalam mewujudkan tujuan-tujuan pendirian PBB.
2. Association of South East Asian Nations (ASEAN)

Faktor Internal

Yaitu ada keinginan untuk bersatu dalam mencapai kepentingan bersama karena adanya
perasaan senasib sepenanggungan.

Faktor Eksternal

Terjadinya perang Vietnam (Indo-Cina), dan adanya tindakan RRC yang ingin mendominasi
Asia Tenggara.

Dibentuknya ASEAN memiliki tujuan seperti:

a. Percepat pertumbuhan, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan di kawasan Asia


Tenggara.

b. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati keadilan dan
tertib hukum.

c. Meningkatkan kerjasama yang aktif dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, teknik, ilmu
pengetahuan dan administrasi.

d. Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana-sarana latihan dan penelitian.

e. Meningkatkan kerjasama dibidang pertanian, industri, perdagangan dan jasa, serta


meningkatkan taraf hidup rakyat mereka.

f. Memelihara kerjasama yang erat dan bermanfaat dengan organisasi-organisasi internasional


dan regional.

3. Uni Eropa (European Union)

Uni Eropa sendiri merupakan sebuah organisasi antar-pemerintah dan supranasional.


Organisasi ini terdiri dari negara-negara di Eropa dan hingga saat ini tercatat telah memiliki
25 negara anggota.

Uni Eropa memiliki beberapa kebijakan, antara lain:

a. Kebijakan Internal

Kebijakan ini mencakup pengambilan keputusan yang otonom, harmonisasi, dan kooperasi.
b. Kebijakan Eksternal

Sedangkan kebijakan ini mencakup penetapan suatu tarif eksternal yang sama serta posisi
yang sama dalam perundingan perdagangan internasional, pendanaan program di negara
calon anggota Negara Eropa Timur, serta pembentukan pasar tunggal Masyarakat Energi
Eropa.

Uni Eropa memiliki empat institusi utama yaitu Dewan Uni Eropa, Parlemen Eropa,
Pengadilan Eropa, Komisi Eropa.

4. Konferensi Asia-Afrika (KAA)

Konferensi ini adalah momen pertemuan politik pertama kepala Negara di Asia dan Afrika
yang diselenggarakan di Bandung pada tanggal 18-25 April 1955. Konferensi ini sendiri
dipelopori oleh lima Negara yaitu Indonesia, India, Sri Langka, Myanmar, serta Pakistan.

5. Asia Pacific Economic Cooperation (APEC)

APEC adalah organisasi kerjasama negara-negara di kawasan Asia Pasifik khususnya pada
bidang ekonomi. APEC berdiri atas gagasan Bob Howke (Perdana Menteri Australia) dan
resmi didirikan pada bulan November 1989 di Canberra, Australia.

Adapun tujuan pembentukan APEC, yaitu:

a. Mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di Asia Pasifik.

b. Memperkuat sistem perdagangan multilateral yang terbuka.

c. Memberikan fokus kerjasama di bidang ekonomi.

6. Gerakan Non-Blok

Gerakan ini dicetuskan lima pemimpin negara, yaitu Yosep Broz Tito (Presiden Yugoslavia),
Gamal Abdul Nasser (Presiden Mesir), Soekarno (Presiden Indonesia), Jawaharal Nehru
(Perdana Menteri India), dan Kwane(Presiden Ghana).

Tujuan dari pendirian Gerakan Non-Blok di antaranya:

a. Mendukung perjuangan dekolonisasi dan memegang teguh perjuangan melawan


imperialism, kolonialisme, neokolonialisme, rasialisme, dan zionisme.

b. Wadah perjuangan negara yang sedang berkembang.


c. Mengurangi ketegangan antar Blok Barat yang dipimpin Amerika Serikat dan Blok Timur
yang dipimpin Uni Soviet.

d. Tidak membenarkan usaha penyelesaian sengketa dengan kekerasan senjata.

7. Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC)

OPEC merupakan satu dari macam-macam organisasi internasional yang terdiri dari negara
pengekspor minyak. OPEC dibentuk ketika harga minyak jatuh dan berimbas pada
perusahaan minyak raksasa seperti Shell, British, Petroleum, Texaco, Exxon, Mobil, Socal,
dan Gulf.

Sebenarnya, tujuan pembentukan OPEC dapat dilihat dari dua sudut, yaitu:

a. Tujuan Ekonomi

Pertahankan harga minyak dan menentukan harga sehingga menguntungkan negara produsen.

b. Tujuan Politik

Mengatur hubungan dengan perusahaan minyak asing atau pemerintah negara konsumen.

8. North Atlatic Treaty Organization (NATO)

NATO fokus pada bidang pertahanan negara-negara di Atlantik Utara. Pada tanggal 4 April
1949 negara-negara di kawasan Atlantik Utara menandatangani naskah Perjanjian Atlantik
Utara, dan saat itu juga secara resmi NATO telah berdiri.

NATO terdiri dari beberapa lembaga, yaitu Nort Atlantic Council, International Secretary,
Military Committee, dan hingga saat ini NATO terdiri dari 26 negara. Tujuan pembentukan
NATO antara lain:

a. Untuk menyelesaikan persengketaan secara damai.

b. Tidak membenarkan penggunaan kekuatan militer dalam hubungan internasional.

c. Meningkatkan kerjasama ekonomi diantara Negara-negara NATO.

d. Membela negara anggota dengan prinsip bahwa serangan terhadap satu anggota berarti
serangan terhadap seluruh anggota NATO.

9. Liga Arab
Liga Arab dibentuk tanggal 22 Maret 1945 tepatnya di Bludon,Syiria. Tujuan pendirian Liga
Arab antara lain:

a. Untuk menjamin kemerdekaan dan mempertahankan kedaulatan negara anggotanya.

b. Mempererat hubungan dan persaudaraan antar anggota.

c. Meningkatkan kerjasama dalam bidang politik, ekonomi, dan kebudayaan.

d. Melarang penggunaan kekuatan senjata dalam penyelesain sengketa antar anggota.

Liga Arab dipimpin seorang Sekretaris Jenderal. Selain Sekretaris Jenderal, terdapat juga
organ lainnya yaitu council (badan tertinggi dari wakil setiap Negara anggota) dan committee
(menangani bidang-bidang kebudayaan, ekonomi, komunikasi).

10. Organisasi Konferensi Islam (OKI)

OKI sendiri merupakan organisasi antar-pemerintahan negara-negara Islam. OKI didirikan


tanggal 18 Rajab 1389 H atau tahun 1969. OKI terbentuk sebagai jawaban terhadap Israel
yang sudah menduduki wilayah negara-negara Arab dalam perang Arab-Israel tahun 1967
hingga berakibat dikuasainya Yerussalem oleh Israel.

Adapun tujuan didirikannya OKI yaitu:

a. Majukan solidaritas Islam di antara negara anggota.

b. Perkuat kerjasama antar negara anggota dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, ilmu
pengetahuan, dan bidang lainnya serta mengadakan perundingan.

c. Upayakan seoptimal mungkin untuk menghilangkan pemisahan rasial dan diskriminasi.

d. Mengatur usaha melindungi tempat-tempat suci, menyokong perjuangan rakyat Palestina


dan membantunya.

e. Membentuk suasana harmonis demi meningkatkan kerjasama dan pengertian di antara


sesama negara anggota OKI atau negara lainnya.

f. Perkuat perjuangan umat Islam dalam melindungi martabat umat, tidak ketergantungan,
dan mendukung hak setiap negara Islam.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kerja sama internasional adalah bentuk hubungan yang dilakukan oleh suatu negara
dengan negara lain yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan rakyat untuk kepentingan
negara-negara di dunia. Kerja sama internasional, yang meliputi kerja sama di bidang politik,
sosial, pertahanan, keamanan, kebudayaan, dan ekonomi, berpedoman pada politik luar
negeri masing-masing.

Agar kerja sama tersebut berhasil dan menguntungkan, maka kerja sama antar negara
tersebut diatur dalam suatu bentuk organisasi resmi. Contoh-contoh organisasi internasional
adalah PBB, NATO, dan ASEAN. Ada empat bentuk organisasi internasional. Pertama,
organisasi internasional yang menghimpun berbagai negara tanpa memperhatikan latar
belakang suatu negara. Kedua, organisasi regional, yaitu organisasi yang menghimpun
negara-negara dalam suatu kawasan tertentu. Ketiga, organisasi multiteral, yaitu organisasi
yang menghimpun tiga negara atau lebih berdasarkan pertimbangan tertentu, seperti
kepentingan agama, ekonomi, pertahanan keamanan dan lain-lain. Keempat, organisasi yang
melibatkan dua negara terutama untuk mempererat persahabatan kedua negara.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gramedia.com/literasi/kerja-sama-internasional/

https://www.google.com/search?q=Perngertian+Kerja+sama+internasional&client

https://www.bola.com/ragam/read/4669142/macam-macam-bentuk-kerja-sama-ekonomi-
internasional-dan-contoh-lembaganya

https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/skola/read/2023/03/09/060000169/
manfaat-dan-bentuk-kerja-sama-ekonomi-internasional

https://www.google.com/search?
q=bentuk+bentuk+kerja+sama+ekonomi+internasional&clientQ&sclient

https://www.liputan6.com/hot/read/4445478/10-macam-macam-organisasi-internasional-
ketahui-fungsi-dan-tujuannya

Anda mungkin juga menyukai