Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ORGANISASI REGIONAL YANG DI IKUTI INDINESIA

DALAM BIDANG EKONOMI

Disusun
Oleh
Fernandes Dwi Putra
XII IPS 3

Guru Pembimbing
Drs. H. Erizal

SMA NEGERI 02 REJANG LEBONG


TAHUN AJARAN 2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
            Manusia merupakan makhluk sosial. Dimana kita tidak dapat hidup sendiri dan
membutuhkan orang lain. Begitu juga dengan suatu negara. Setiap negara memiliki
kelebihan dan kekurangan masing – masing. Misalnya ada yang memiliki sumber daya
alam yang melimpah dan ada pula yang memiliki sumber daya manusia yang
berkualitas. Maka dari itu, diperlukan kerja sama untuk mengisi kekurangan masing –
masing negara. Faktor terjadinya kerja sama antar negara yaitu adanya perbedaan dan
kesamaan.Perbedaan itu diantaranya perbedaan sumber daya alam , ilmu pengetahuan
dan teknologi, serta ideologi. Sedangkan kesamaan yang mendorong terjadinya kerja
sama yaitu kesamaan keadaan wilayah, sumber daya alam, serta ideologi. Dengan
kerja sama diharapkan suatu negara dapat lebih maju dan berkembang. Kerja sama itu
dapat diwujudkan melalui dibentuknya suatu Organisasi. Organisasi dapat mendukung
proses sosialisasi dalam kerja sama.
            Organisasi Internasional banyak mengikutsertakan negara-negara yang ingin
menjalin hubungan internasional baik yang bersifat regional maupun global Dalam
suatu hubungan internasional, tidak selalu diwarnai oleh suasana yang tertib dan aman.
Banyak sekali kendala, baik dari masalah intern (dalam) maupun ekstern (luar), seperti
terjadinya perang atau pertikaian politik yang dapat mengakibatkan hubungan
internasional tidak berjalan dengan baik. Kendala ini dapat diatasi dengan
kehadiranorganisasi-organisasi internasional yang dapat digunakan sebagai sarana
untuk melakukan hubungan internasional. Selain itu, dapat digunakan juga sebagai
media kerjasama dan penyelesaian konflik antarnegara.. Melalui organisasi hubungan
internasional, negara – negara akan berusaha untuk mencapai tujuan yang menjadi
kepentingan bersama dan kepentingan itu menyangkut segala hal di bidang kehidupan
internasional. 
B.  Rumusan Masalah
1.            Bagaimana latar belakang terbentuknya organisasi-organisasi global dan regional
      

(APEC, OPEC, MEA,dan beberapa organisasi lainya


      2.            Bagaimana tujuan dibentuknya organisasi-organisasi global dan regional (APEC,
OPEC, MEA
      3.            Bagaimana kegiatan yang dilakukan organisasi-organisasi global dan regional
(APEC, OPEC, dan MEA) ?
C.  Tujuan
1.            Untuk menganalisis latar belakang terbentuknya organisasi-organisasi global dan
      

regional (APEC, OPEC, MEA dan beberapa organisasi regional lainya


      2.            Untuk menganalisis tujuan dibentuknya organisasi-organisasi global dan regional
(APEC, OPEC, dan MEA).
      3.            Untuk menganalisis kegiatan yang dilakukan organisasi-organisasi global dan
regional (APEC, OPEC, dan MEA).

BAB II
PEMBAHASAN

A. APEC

1. Latar Belakang
            APEC (Asian Pasific Economic Coorporation) merupakan organisasi
kerjasama ekonomi regional di kawasan Asia Pasifik. Organisasi APEC  berdiri pada
bulan November 1989 di Canberr dan Australia diprakarsai Perdana Menteri Australia ,
Bob Hawke. Ada dua belas negara pendiri Organisasi APEC, yaitu Indonesia,
Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Jepang, Republik Korea,
Australia, Selandia Baru, Kanada dan Amerika Serikat. Pada tahun 1991
APEC menerima anggota baru , yaitu Cina dan Hong Kong. Pada tahun 1993 APEC
menerima Meksiko  dan Papua New Guenia. Pada tahun 1994 APEC menerima Cile
dan pada tahun 1998 menerima Peru, Rusia , serta Vietnam sebagai anggota baru.
Latar belakang terbentuknya organisasi APEC yaitu ;
a.       Kebutuhan pembangunan ekonomi regional akibat globalisasi sistem perdagangan,
dan adanya perubahan berbagai situasi politik dan ekonomi dunia sejak pertengahan
tahun 1980-an.
b.      Kemajuan teknologi di bidang transportasi dan telekomunikasi semakin mendorong
percepatan perdagangan global yang ditandai dengan adanya perubahan-perubahan
yang cepat pada pasar uang, arus modal
c.       Meningkatnya kompetisi untuk memperoleh modal, tenaga kerja terampil, bahan
baku, maupun pasar secara global
d.      Meningkatnya kerja sama ekonomi di antara negara-negara seka-wasan seperti
Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) yang menerapkan sistem pasar tunggal untuk
Eropa; North American Free Trade Area (NAFTA) di kawasan Amerika Utara; ASEAN
Free Trade Area (AFTA) di kawasan Asia Tenggara.
e.       Berkurangnya persaingan persen-jataan, sehingga Forum-forum internasional yang
seringkali didominasi dengan pembahasan masalah pertahanan dan keamanan, mulai
digantikan dengan pembahasan masalah-masalah ekonomi dan perdagangan
f.       Timbulnya pemikiran untuk mengalihkan dana yang semula digunakan untuk
perlombaan senjata ke arah kegiatan yang dapat menunjang kerja sama ekonomi antar
negara.
2.  Tujuan Terbentuknya Organisasi APEC
            Organisasi APEC memiliki tujuan yang ditetapkan saat
KTT                     ( Konferensi Tingkat Tinggi ) APEC yang dilaksanakan di
Bogor,Indonesia tahun 1994, yaitu ;
a.       Untuk mencapai perdagangan bebas dan terbuka dan Investasi di kawasan Asia-
Pasifik pada 2010 untuk negara maju dan 2020 untuk negara berkembang     ( Bogor
Goals ) Tujuan utama yang ditetapkan pada KTT ke - 6 pada tanggal 15 November
1994 di Bogor,Indonesia.
b.      Meningkatkan kerjasama dan investasi dalam bidang perdagangan, meliputi
penghapusan hambatan-hambatan dan tarif perdagangan antar negara.
c.       Untuk mengurangi tarif dan hambatan perdagangan lainnya di wilayah asia-pasifik,
menciptakan ekonomi domestik yang efisien dan secara dramatis meningkatkan ekspor
d.      Membantu ekonomi untuk tumbuh, menciptakan lapangan kerja dan memberikan
kesempatan yang lebih besar untuk perdagangan internasional dan investasi
e.       Untuk menciptakan lingkungan yang aman dan efisien pergerakan barang, jasa dan
orang di seluruh di wilayah perbatasan melalui kebijakan ekonomi dan kesejajaran dan
kerjasama teknis.
3. Kegiatan Organisasi APEC
Kegiatan yang telah dilakukan APEC dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dunia,
yaitu ;
a.       pengurangan tarif dan hambatan non tarif lainnya
b.      menciptakan kondisi ekonomi yang lebih efisien dan meningkatkan perdagangan
c.       Seluruh pihak diharapkan dapat melakukan perannya masing-masing dalam rangka
mencegah munculnya kebijakan-kebijakan yang bersifat protektif dan terus melanjutkan
upaya liberalisasi perdagangan. Hubungan perdagangan juga harus kuat dan seimbang
agar mampu mengangkat kesejahteraan masyarakat.
d.      perlunya membangun infrastruktur sebagai elemen dasar konektivitas.
4.  Peran Indonesia dalam Organisasi APEC
            Indonesia merupakan salah satu dari dua belas pendiri Organisasi APEC. Pada
tahun 1989, Indonesia membantu terbentuknya organisasi APEC. Indonesia ikut
menikmati hasil nyata dari forum kerja sama ekonomi tersebut. Negara anggota
organisasi APEC  merupakan mitra dagang utama bagi Indonesia. Jumlah impor
Indonesia sebesar 61% dari total ekspor Indonesia. Selain itu, 50 % sumber investasi
asing langsung berasal dari kerja sama Indonesia dengan negara – negara anggota
organsiasi APEC.
Pada tanggal 5 November 1994, Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan pemimpin –
pemimpin organisasi APEC di Bogor. Peran lain Indonesia dalam organisasi APEC
antara lain yaitu ikut mewujudkan ketertiban dunia melalui forum konsultasi APEC yang
jujur, adil, dan bebas serta saling membantu tanpa membedakan tingkat kemajuan
bangsa.

B.OPEC

1.  Latar Belakang
            OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries) adalah organisasi
tempat berkumpulnya negara-negara pengekspor minyak. OPEC didirikan pada 14
September 1960 oleh lima negara anggota: Iran, Irak, Kuwait, Arab Saudi, dan
Venezuela, setelah diselenggarakannya Konferensi Baghdad pada tangga 10-14
Agustus 1960 yang diikuti oleh lima negara produsen minyak tersebut. OPEC Dibentuk
Sebagai Akibat Jatuhnya Harga Minyak Pada Perusahaan Raksasa Seperti Shell,
British Petroleum, Texaco, Exxon, Mobil, Socal, Dan Gulf. Mereka melakukan
penurunan harga minyak secara drastis sehingga mereka mampu memenuhi
kebutuhan negara- negara industri besar.Untuk mengatasi hal tersebut,negara-negara
Timur Tengah berusaha merebut pasaran harga minyak internasional dengan cara
mengadakan perundingan pada tanggal 11-14 September 1960 di Baghdad ( Irak ).
Mereka sepakat untuk mendirikan OPEC yang anggotanya terdiri dari Saudi
Arabia, Iran, Irak, Kuwait Dan Venezuela.
2. Tujuan Terbentuknya Organisasi OPEC

            Adapun Tujuan dibentuknya OPEC adalah untukmempertahankan harga minyak


dan menentang aksi penurunan harga minyak secara sepihak oleh perusahaan minyak
besar yang disebut The Seven Mayor seperti Exxon, Texaco, Socal, Gulf, British
Petroleum, dan Shell. Perusahaan raksasa minyak bumi ini adalah dari negara-negara
maju seperti Amerika Serikat, Inggris, jerman Barat dan Jepang. OPEC berusaha
secara kolektif menentukan kebijakan harga dan jumlah produksi minyak bumi di
pasaran dunia. Tujuan OPEC yaitu ; a) Mengadakan kerja sama di bidang
perminyakan, b) Mempersatukan kebijaksanaan yang perlu ditempuh untuk melindungi
negara anggota,                c) Menentang penurunan harga minyak, d) Mengusahakan
keseragaman harga minyak di pasaran dunia, e) Mengusahakan pemenuhan
kebutuhan dunia akan minyak bumi.

3. Kegiatan Organisasi OPEC


            Kegiatan yang dilakukan organisasi OPEC dengan  mengadakan pertemuan-
pertemuan antar negara produsen minyak mentah yang tergabung dalam OPEC untuk
menstabilkan harga minyak dunia.Selain itu juga mengatur jumlah produksi atau suplai
minyak mentah dengan  kesepakatan negara-negara pengekspor minyak yang
terbentuk dalam OPEC.
4. Peran Indonesia dalam Organisasi OPEC
            Sejak menjadi anggota organisasi OPEC tahun 1962, Indonesia ikut berperan
aktif dalam penentuan arah dan kebijakan organisasi OPEC khususnya dalam rangka
menstabilisasi jumlah produksi dan harga minyak di pasar internasional. Sejak
berdirinya Sekretariat organisasi OPEC di Wina tahun 1965, KBRI / PTRI Wina terlibat
aktif dalam kegiatan pemantauan harga minyak dan penanganan masalah substansi
serta diplomasi di berbagai persidangan yang diselenggarakan oleh organisasi OPEC.
Pentingnya peran yang dimainkan oleh Indonesia di organisasi OPEC telah membawa
Indonesia pernah ditunjuk sebagai Sekjen organisasi OPEC dan Presiden Konferensi
OPEC.
C.  MEA

1.  Latar Belakang
            Secara
umum, Masyarakat Ekonomi ASEAN diartikan sebagai sebuah
masyarakat ASEAN yang saling berhubungan satu sama lain dimana adanya
perdagangan bebas diantara negara-negara anggota ASEAN yang telah disepaki
bersama antara pemimpin-pemimpin negara-negara ASEAN untuk mengubah ASEAN
menjadi kawasan yang lebih stabil, makmur dan kompetitif dalam pembangunan
ekonomi. Setelah krisis ekonomi yang melanda kawasan Asia Tenggara,pada KTT
ASEAN ke-9 di Bali,Oktober 2003 para kepala Negara ASEAN menyepakati
pembentukan Komunitas ASEAN  (ASEAN Community) dalam bidang
ekonomi,politik,sosial budaya dan ekonomi yang bernama Declaration of ASEAN
concord II atau dikenal sebagai Bali concord II yang kemudian lebih diarahkan kepada
integrasi ekonomi kawasan yang implementasinya mengacu pada ASEAN Economic
Community yang merupakan satu pilar perwujudan ASEAN 2020.

2. Tujuan Organisasi MEA


Tujuan sari adanya organisasi MEA ;
a.       Meningkatkan stabilitas perekonomian di kawasan ASEAN.
b.      Membentuk kawasan ekonomi antarnegara ASEAN yang kuat.
c.       Terciptanya aliran bebas barang, jasa, dan tenaga kerja terlatih, serta aliran investasi
yang lebih bebas.

3.  Kegiatan Organisasi  MEA
            Setelah dibentuknya MEA,adapun salah satu kegiatan MEA yakni pembentukan
AEC Blueprint sebagai pedoman bagi Negara-negara anggota ASEAN dalam
mewujudkan MEA. AEC Blueprint memuat 4 pilar antara lain ;
a.       ASEAN sebagai pasar tunggal dan berbasis produksi tunggal yang didukung dengan
elemen aliran bebas barang,jasa,investasi, tenaga kerja terdidik dan aliran modal yang
lebih luas.
b.      ASEAN sebagai kawasan dengan daya saing ekonomi yang tinggi,dengan elemen
peraturan kompetisi,perlindungan konsumen,hak atas kekayaan
intelektual,pengembangan infrastruktur,perpajakan dan e-commerse.
c.       ASEAN sebagai kawasan pengembangan ekonomi yang merata dengan elemen
pengembangan usaha kecil dan menengah,dan prakarsa integrasi ASEAN untuk
Negara CMLV (Cambodia, Myanmar, Laos, Vietnam)
d.      ASEAN sebagai kawasan yang terintegrasi secara penuh dengan perekonomian
global dengan pendekatan yang koheren dalam hubungan ekonomi di luar kawasan
dan meningkatkan peran serta dalam jejaring produksi global.
Selain itu, kegiatan MEA juga ditandai dengan adanya kerjasama-kerjasama, antara
lain:
a.       Pengembangan pada sumber daya manusia dan adanya peningkatan kapasitas.
b.      Pengakuan terkait kualifikasi profesional.
c.       Konsultasi yang lebih dekat terhadap kebijakan makro keuangan dan ekonomi.
d.      Membentuk langkah-langkah dalam pembiayaan perdagangan.
e.       Meningkatkan infrastruktur.
f.       Melakukan pengembangan pada transaksi elektronik lewat e-ASEAN.
g.      Memperpadukan segala industri yang ada di seluruh wilayah untuk dapat
mempromosikan sumber daerah.
h.      Meningkatkan peran dari sektor swasta untuk dapat membangun MEA
.
4.  Peran Indonesia dalam Organisasi MEA
            Indonesia meruapakan salah satu anggota dalam organisasi MEA. MEA
merupakan kerja sama anggota ASEAN yang bergerak dalam bidang ekonomi. Pada
bidang ekonomi ini, Indonesia sangat mendukung terbentuknya integrasi perekonomian
antar negara – negara yang berada di kawasan Asia Tenggara yang kita kenal dengan
Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA. Dengan adanya MEA, diharapkan Indonesia
bisa bersaing di pasar ASEAN, sehingga pertumbuhan perekonomian Indonesia
meningkat dan membuka banyak lapangan pekerjaan

D. INTERNATIONAL FINANCE CORPORATION (IFC)

Organisasi internasional yang diikuti indonesia selanjutnya yaitu IFC.

Peminjaman dana yang bertujuan sebagai modal bagi suatu negara diperlukan suatu
jaminan, hal ini hampir sama dengan cara peminjaman yang biasa kita lakukan.

Pinjaman modal tidak hanya diperlukan oleh perseorangan, tetapi negara juga
memerlukan pinjaman modal untuk peningkatan perkembangan dan pembangunan
ekonominya.

Untuk alasan itu, IFC didirikan pada tanggal 24 Juli 1956 untuk memberikan pinjaman
jangka panjang kepada suatu negara tanpa agunan.

UNITED NATIONS INDUSTRIAL DEVELOPMENT ORGANIZATION (UNIDO)


Pada tahun 1966, organisasi internasional ini didirikan sebagai pengembangan industri
dengan cara membuka lapangan industri dan memperbaiki sistem industri yang ada
sebelumnya di seluruh dunia.

E.AFTA

Nah, di sini Indonesia berperan, Squad. AFTA dibentuk saat Konferensi Tingkat Tinggi
(KTT) ASEAN ke-IV di Singapura tanggal 28 Januari 1992. AFTA merupakan
kesepakatan negara-negara ASEAN untuk membentuk kawasan bebas perdagangan
dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional dengan menjadikan
wilayah ASEAN sebagai basis produksi dunia.

AFTA awalnya hanya beranggotakan Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei, Thailand,


dan Filipina. Kemudian pada perkembangannya anggota ASEAN lainnya ikut
bergabung. Vietnam bergabung pada 1995. Laos dan Myanmar bergabung pada 1997,
dan Kamboja bergabung pada 1999. Hal ini menjadikan seluruh negara ASEAN
menjadi anggotanya. AFTA memiliki tujuan, antara lain:

a.) Menjadikan kawasan ASEAN sebagai tempat produksi yang kompetitif sehingga
produk ASEAN memiliki daya saing kuat di pasar global.

b.) Menarik lebih banyak Foreign Direct Investment (FDI).

c.) Meningkatkan perdagangan antar negara anggota ASEAN (intra-ASEAN Trade).

Beberapa organisasi regional ini berpengaruh pada perekonomian Indonesia,


seperti AFTA dan APEC. Dengan adanya AFTA, Indonesia diuntungkan karena
bisa menarik investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia serta
mendorong pelaku usaha Indonesia untuk bersaing dagang dengan pelaku usaha
dari negara lain.

Selain AFTA, APEC juga berpengaruh dalam meningkatkan neraca perdagangan


Indonesia. Menurut data dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Neraca
perdagangan Indonesia kepada seluruh anggota APEC mencapai US$289,3 Miliar
atau 75% dari total perdagangan Indonesia hingga tahun 2011.
BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
            Organisasi regional dan global adalah wadah bagi negara dalam berinteraksi
dengan negara-negara lainnya. Negara merupakan bagian dari masyarakat sosial yang
mana pada hakekatnya sebagai bagian dari masyarakat sosial,negara tidak dapat hidup
sendiri. Diperlukan adanya interaksi antarnegara melalui organisasi regional dan global.
            Terbentuknya organisasi regional dan global didasari keinginan untuk
bekerjasama antarnegara anggota organisasi regional dan global, keinginan untuk
bekerjasama yang telah disepakati antar suatu anggota organisasi regional dan global
membentuk suatu komitmen untuk saling bekerjasama, salah satunya kerjasama dalam
menyelesaikan konflik-konflik yang ada. Tidak hanya itu saja, antar anggota organisasi
regional dan global juga saling membantu dalam mencapai tujuan bersama yang telah
disepakati. Indonesia meruapakan salah satu negara yang  memiliki peran penting
dalam pembentukan organisasi regional dan global seperti organisasi APEC, OPEC,
DAN MEA.

B.SUMBER

1. https://www.ruangguru.com/

2. https://www.zenius.net/

3. https://www.kompas.com/

4. https://swissjava.com/

Anda mungkin juga menyukai