Di susun oleh :
1. BIKLI RINDANI
2. NUR SALIM
3. RODHIYAH
4. AMELIA AYUNING SALMA
5. NAFI DEWITA SARI
MA MA’ARIF AN-NUR
Jl. Raya Gading Winongan, Kompleks Yayasan An-nur Winongan
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan Kliping ini.
Makalah Komputer Dan Jaringan Dasar ini telah saya susun dengan maksimal. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada Allah SWT yang memberi kumudahan dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki kliping ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca dan
bermaanfaat untuk pembacanya.
A. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk sosial. Dimana kita tidak dapat hidup sendiri dan
membutuhkan orang lain. Begitu juga dengan suatu negara. Setiap negara memiliki kelebihan
dan kekurangan masing – masing. Misalnya ada yang memiliki sumber daya alam yang
melimpah dan ada pula yang memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. Maka dari itu,
diperlukan kerja sama untuk mengisi kekurangan masing – masing negara. Faktor terjadinya
kerja sama antar negara yaitu adanya perbedaan dan kesamaan.Perbedaan itu diantaranya
perbedaan sumber daya alam , ilmu pengetahuan dan teknologi, serta ideologi. Sedangkan
kesamaan yang mendorong terjadinya kerja sama yaitu kesamaan keadaan wilayah, sumber
daya alam, serta ideologi. Dengan kerja sama diharapkan suatu negara dapat lebih maju dan
berkembang. Kerja sama itu dapat diwujudkan melalui dibentuknya suatu Organisasi.
Organisasi dapat mendukung proses sosialisasi dalam kerja sama.
Organisasi Internasional banyak mengikutsertakan negara-negara yang ingin
menjalin hubungan internasional baik yang bersifat regional maupun global Dalam suatu
hubungan internasional, tidak selalu diwarnai oleh suasana yang tertib dan aman. Banyak
sekali kendala, baik dari masalah intern (dalam) maupun ekstern (luar), seperti
terjadinya perang atau pertikaian politik yang dapat mengakibatkan hubungan internasional
tidak berjalan dengan baik. Kendala ini dapat diatasi dengan kehadiranorganisasi-organisasi
internasional yang dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan hubungan internasional.
Selain itu, dapat digunakan juga sebagai media kerjasama dan penyelesaian konflik
antarnegara.. Melalui organisasi hubungan internasional, negara – negara akan berusaha
untuk mencapai tujuan yang menjadi kepentingan bersama dan kepentingan itu
menyangkut segala hal di bidang kehidupan internasional.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana latar belakang terbentuknya organisasi-organisasi global dan regional
(APEC, OPEC, dan MEA) ?
Bagaimana tujuan dibentuknya organisasi-organisasi global dan regional (APEC,
OPEC, dan MEA) ?
Bagaimana kegiatan yang dilakukan organisasi-organisasi global dan regional (APEC,
OPEC, dan MEA) ?
Bagaimana Peran Indonesia dalam organisasi-organisasi global dan regional (APEC,
OPEC, dan MEA) ?
C. Tujuan
Untuk menganalisis latar belakang terbentuknya organisasi-organisasi global dan
regional (APEC, OPEC, dan MEA).
Untuk menganalisis tujuan dibentuknya organisasi-organisasi global dan regional
(APEC, OPEC, dan MEA).
Untuk menganalisis kegiatan yang dilakukan organisasi-organisasi global dan regional
(APEC, OPEC, dan MEA).
Untuk menganalisis Peran Indonesia dalam organisasi-organisasi global dan regional
(APEC, OPEC, dan MEA).
BAB II
PEMBAHASAN
A. APEC
1. Latar Belakang
c. Meningkatnya kompetisi untuk memperoleh modal, tenaga kerja terampil, bahan baku,
maupun pasar secara global
Organisasi APEC memiliki tujuan yang ditetapkan saat KTT ( Konferensi Tingkat
Tinggi ) APEC yang dilaksanakan di Bogor,Indonesia tahun 1994, yaitu ;
a. Untuk mencapai perdagangan bebas dan terbuka dan Investasi di kawasan Asia-Pasifik
pada 2010 untuk negara maju dan 2020 untuk negara berkembang ( Bogor
Goals ) Tujuan utama yang ditetapkan pada KTT ke - 6 pada tanggal 15 November 1994
di Bogor,Indonesia.
e. Untuk menciptakan lingkungan yang aman dan efisien pergerakan barang, jasa dan
orang di seluruh di wilayah perbatasan melalui kebijakan ekonomi dan kesejajaran dan
kerjasama teknis.
3. Kegiatan Organisasi APEC
Kegiatan yang telah dilakukan APEC dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dunia, yaitu ;
Indonesia merupakan salah satu dari dua belas pendiri Organisasi APEC. Pada tahun
1989, Indonesia membantu terbentuknya organisasi APEC. Indonesia ikut menikmati hasil
nyata dari forum kerja sama ekonomi tersebut. Negara anggota organisasi APEC merupakan
mitra dagang utama bagi Indonesia. Jumlah impor Indonesia sebesar 61% dari total ekspor
Indonesia. Selain itu, 50 % sumber investasi asing langsung berasal dari kerja sama Indonesia
dengan negara – negara anggota organsiasi APEC.
Pada tanggal 5 November 1994, Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan pemimpin –
pemimpin organisasi APEC di Bogor. Peran lain Indonesia dalam organisasi APEC antara
lain yaitu ikut mewujudkan ketertiban dunia melalui forum konsultasi APEC yang jujur, adil,
dan bebas serta saling membantu tanpa membedakan tingkat kemajuan bangsa.
B. OPEC
1. Latar Belakang
Sejak menjadi anggota organisasi OPEC tahun 1962, Indonesia ikut berperan aktif
dalam penentuan arah dan kebijakan organisasi OPEC khususnya dalam rangka
menstabilisasi jumlah produksi dan harga minyak di pasar internasional. Sejak berdirinya
Sekretariat organisasi OPEC di Wina tahun 1965, KBRI / PTRI Wina terlibat aktif dalam
kegiatan pemantauan harga minyak dan penanganan masalah substansi serta diplomasi di
berbagai persidangan yang diselenggarakan oleh organisasi OPEC. Pentingnya peran yang
dimainkan oleh Indonesia di organisasi OPEC telah membawa Indonesia pernah ditunjuk
sebagai Sekjen organisasi OPEC dan Presiden Konferensi OPEC.
C. MEA
1. Latar Belakang
c. Terciptanya aliran bebas barang, jasa, dan tenaga kerja terlatih, serta aliran investasi
yang lebih bebas.
Setelah dibentuknya MEA,adapun salah satu kegiatan MEA yakni pembentukan AEC
Blueprint sebagai pedoman bagi Negara-negara anggota ASEAN dalam mewujudkan MEA.
AEC Blueprint memuat 4 pilar antara lain ;
a. ASEAN sebagai pasar tunggal dan berbasis produksi tunggal yang didukung dengan
elemen aliran bebas barang,jasa,investasi, tenaga kerja terdidik dan aliran modal yang
lebih luas.
b. ASEAN sebagai kawasan dengan daya saing ekonomi yang tinggi,dengan elemen
peraturan kompetisi,perlindungan konsumen,hak atas kekayaan
intelektual,pengembangan infrastruktur,perpajakan dan e-commerse.
d. ASEAN sebagai kawasan yang terintegrasi secara penuh dengan perekonomian global
dengan pendekatan yang koheren dalam hubungan ekonomi di luar kawasan dan
meningkatkan peran serta dalam jejaring produksi global.
Selain itu, kegiatan MEA juga ditandai dengan adanya kerjasama-kerjasama, antara lain:
c. Konsultasi yang lebih dekat terhadap kebijakan makro keuangan dan ekonomi.
e. Meningkatkan infrastruktur.
Indonesia meruapakan salah satu anggota dalam organisasi MEA. MEA merupakan
kerja sama anggota ASEAN yang bergerak dalam bidang ekonomi. Pada bidang ekonomi ini,
Indonesia sangat mendukung terbentuknya integrasi perekonomian antar negara – negara
yang berada di kawasan Asia Tenggara yang kita kenal dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN
atau MEA. Dengan adanya MEA, diharapkan Indonesia bisa bersaing di pasar ASEAN,
sehingga pertumbuhan perekonomian Indonesia meningkat dan membuka banyak lapangan
pekerjaan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Organisasi regional dan global adalah wadah bagi negara dalam berinteraksi dengan
negara-negara lainnya. Negara merupakan bagian dari masyarakat sosial yang mana pada
hakekatnya sebagai bagian dari masyarakat sosial,negara tidak dapat hidup sendiri.
Diperlukan adanya interaksi antarnegara melalui organisasi regional dan global.
B. Saran