Anda di halaman 1dari 11

NAMA : DEBBY GITAYATI K

NIM : 19620014

PRODI : AKUNTANSI 6C MALAM

MATKUL : EKONOMI INTERNASIONAL(TUGAS SESI 1)

“Gambaran Umum Ekonomi International”


1.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi International

• Menurut Oxlay Summary, pengertian ekonomi international dilihat dari dua segi, yaitu dari segi ilmiah
dan dari segi praktisnya.

1. Dari segi ilmiah, pengertian ekonomi international adalah bagian atau cabang dari ilmu ekonomi yang
diterapkan pada kegiatan-kegiatan ekonomi antar negara atau antar bangsa.

2. Dari segi praktisnya, ekonomi international adalah meliputi seluruh kegiatan perekonomian yang
dilakukan antar bangsa, negara, maupun antara orang-orang perorangan dari negara yang satu dengan
negara yang lain.

• Menurut Zaim Mukaffi, SE.,M.Si, pengertian ekonomi international adalah sebagai cabang dari ilmu
ekonomi yang mempelajari dan menganalisis tentang transaksi dan permasalahan ekonomi
international (Eksport-Import) yang meliputi perdagangan dan keuangan atau moneter serta organisasi
ekonomi (swasta maupun pemerintah) dan kerja sama ekonomi antar negara.

• Menurut Wikipedia.com, pengertian ekonomi international adalah ilmu ekonomi yang membahas
akibat saling ketergantungan antara negara di dunia, baik dari segi perdagangan international maupun
pasar kredit international.

• Ruang Lingkup Ekonomi International

a. Teori dan kebijakan perdagangan international

b. Teori dan kebijakan keuangan atau moneter international

c. Organisasi dan kerja sama ekonomi international

d. Perusahaan international dan bisnis international

1.2 Perdagangan Antar Negara dan Ilmu Ekonomi International

Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan
penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa
antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau
pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional
menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah
terjadi selama ribuan tahun, dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru
dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi,
kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.

• Teori Perdagangan Internasional

Menurut Amir M.S., bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri, perdagangan
internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut antara lain disebabkan karena adanya
batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan, misalnya dengan adanya
bea, tarif, atau quota barang impor.

Selain itu, kesulitan lainnya timbul karena adanya perbedaan budaya, bahasa, mata uang, taksiran dan
timbangan, dan hukum dalam perdagangan.

• Model Adam Smith

Model Adam Smith ini memfokuskan pada keuntungan mutlak yang menyatakan bahwa suatu negara
akan memperoleh keuntungan mutlak dikarenakan negara tersebut mampu memproduksi barang
dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan negara lain. Menurut teori ini jika harga barang dengan
jenis sama tidak memiliki perbedaan di berbagai negara maka tidak ada alasan untuk melakukan
perdagangan internasional.

• Manfaat perdagangan internasional

Menurut Sadono Sukirno, manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut.

1. Menjalin Persahabatan Antar Negara

2. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri

Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor
tersebut di antaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya
perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.

3. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi

Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang
diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama
jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut
mengimpor barang tersebut dari luar negeri.

4. Memperluas pasar dan menambah keuntungan

Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal
karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk
mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya
secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.

5. Transfer teknologi modern

Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih
efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.
Perdagangan internasional bukan hanya bermanfaat di bidang ekonomi saja. Manfaatnya di bidang lain
pada masa globalisasi ini juga semakin terasa. Bidang itu antara lain politik, sosial, dan pertahanan
keamanan.

• Di bidang ekonomi, perdagangan internasional dilakukan semua negara untuk memenuhi kebutuhan
rakyatnya. Negara dapat diibaratkan manusia, tidak ada manusia yang bisa hidup sendiri tanpa bantuan
orang lain. Begitu juga dengan negara, tidak ada negara yang bisa bertahan tanpa kerja sama dengan
negara lain. Negara yang dahulu menutup diri dari perdagangan internasional, sekarang sudah
membuka pasarnya. Misalnya Rusia, China, dan Vietnam.

• Perdagangan internasional juga memiliki fungsi sosial. Misalnya, ketika harga bahan pangan dunia
sangat tinggi. Negara-negara penghasil beras berupaya untuk dapat mengekspornya. Di samping
memperoleh keuntungan, ekspor di sini juga berfungsi secara sosial. Jika krisis pangan dunia terjadi,
maka bisa berakibat pada krisis ekonomi. Akibat berantainya akan melanda ke semua negara. Pada era
globalisasi ini banyak muncul perusahaan multinasional. Perusahaan seperti ini sahamnya dimiliki oleh
beberapa orang dari beberapa negara. Misalnya, saham telkomsel dimiliki oleh beberapa orang dari
Indonesia dan Singapura. Perusahaan multi nasional seperti ini dapat mempererat hubungan sosial antar
bangsa. Di dalamnya banyak orang dari berbagai negara saling bekerja sama. Maka terjadilah
persabatan di antara mereka.

• Perdagangan internasional juga bermanfaat di bidang politik. Perdagangan antar negara bisa
mempererat hubungan politik antar negara. Sebaliknya, hubungan politik juga bisa mempererat
hubungan dagang.

• Perdagangan internasional juga berfungsi untuk pertahanan keamanan. Misalnya, suatu negara
nonnuklir mau mengembangkan senjata nuklir. Negara ini dapat ditekan dengan dikenai sanksi ekonomi.
Artinya, negara lain tidak diperbolehkan menjalin hubungan dagang dengan negara tersebut. Biasanya
upaya seperti ini harus dengan persetujuan PBB. Hal ini dilakukan demi terciptanya keamanan dunia.
Perdagangan internasional juga terkait dengan pertahanan suatu negara. Setiap negara tentu
membutuhkan senjata untuk mempertahankan wilayahnya. Padahal, tidak semua negara mampu
memproduksi senjata. Maka diperlukan impor senjata. Untuk mencegah perdagangan barang-barang
yang membahayakan, diperlukan kerja sama internasional. Barang yang membahayakan tersebut
misalnya senjata gelap, obat-obatan terlarang, hewan langka, ternak yang membawa penyakit menular,
dsb. Untuk kepentingan inilah pemerintah semua negara memiliki bea cukai. Instansi ini dibentuk
pemerintah suatu negara untuk memeriksa barang-barang dan bagasi ketika memasuki suatu
negara.Pemeriksaan ini diperlukan untuk melihat apakah pajaknya telah dibayar. Pemeriksaan juga
untuk mengecek barang-barang tersebut barang selundupan ataupun barang terlarang atau tidak. Cara
yang digunakan dalam pemeriksaan antara lain dengan melihat dokumen barang, menggunakan
detektor barang berbahaya, atau menggunakan anjing pelacak.

• Ilmu Ekonomi International

Definisi dari ilmu ekonomi international adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari tentang segala
sesuatu mengenai hubungan ekonomi antar negara dan keterkaitan ilmu ekonomi mikro (penentuan
harga atau alokasi sumber) dengan ilmu ekonomi makro (pendapatan nasional atau GNP, perkapita atau
GDP dan sumber daya agregat).
Bentuk hubungan ekonomi international baik pertukaran maupun utang atau piutang, menggambarkan
kedudukan ekonomi suatu negara dalam hubungannya dengan negara lain.

Beda hubungan ekonomi antar negara dengan antar daerah dalam satu negara :

1. Perbedaan dalam mata uang

2. Beda peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah

3. Derajat mobilitas sumber daya

4. Perbedaan lain : hukum, budaya, adat istiadat, politik, selera.

Jarang sekali ada negara yang ekonominya benar-benar tertutup. Oleh karena itu perlu dipelajari
ekonomi international. Setiap ada perubahan permintaan atau penawaran agregat di pasar dunia,
termasuk harga, maka pengaruhnya dirasakan dalam bentuk perubahan ekspor atau impor dan secara
tidak langsung juga pada produksi dan harga di dalam negeri.

1.3 Variabel dan Metode Ekonomi International

• MASALAH YANG DIBAHAS DALAM ILMU EKONOMI INTERNASIONAL

Ilmu ekonomi internasional mengkaji saling ketergantungan antarnegara. Ilmu ini menganalisa arus
barang, jasa, dan pembayaran-pembayaran antara sebuah negara dan negara-negara lain di dunia,
kebijakan yang diarahkan pada pengaturan arus ini, serta pengaruhnya pada kesejahteraan negara.
Saling ketergantungan ekonomi antarnegara ini dipengaruhi oleh hubungan politik, sosial, budaya, dan
militer antarnegara.

Secara spesifik, ilmu ekonomi internasional mengkaji teori perdagangan internasional, kebijakan
perdagangan internasional, pasar valuta asing dan neraca pembayaran (balance of payment), serta ilmu
makro ekonomi pada perekonomian terbuka. Teori perdagangan internasional menganalisa dasar-dasar
terjadinya perdagangan internasional serta keuntungan yang diperolehnya. Kebijakan perdagangan
internasional membahas alasan-alasan serta pengaruh pembatasan perdagangan, serta hal-hal yang
menyangkut proteksionisme baru (new protectionism). Pasar valuta asing merupakan kerangka kerja
terjadinya pertukaran mata uang sebuah negara dengan mata uang negara lain, sementara neraca
pembayaran (balance of payment) mengukur penerimaan total sebuah negara dari negara-negara
lainnya di dunia dan total pembayaran ke negara-negara lain tersebut. Ilmu makro ekonomi negara
terbuka membahas mekanisme penyesuaian dalam ketidaksesuaian neraca pembayaran (defisit dan
surplus) seperti halnya pengaruh saling ketergantungan antarnegara di bawah sistem moneter
internasional yang berbeda, serta pengaruhnya terhadap kesejahteraan sebuah negara.

Teori dan kebijakan perdagangan Internasional merupakan aspek mikro ekonomi ilmu ekonomi
internasional sebab berhubungan dengan masing-masing negara sebagai individu yang diperlakukan
sebagai unit tunggal, serta berhubungan dengan harga relatif satu komoditas. Di lain pihak, karena
neraca pembayaran berkaitan dengan total penerimaan dan indeks harga umum, maka kedua hal ini
menggambarkan aspek makro ekonomi ilmu ekonomi internasional. Hal ini sering disebut sebagai ilmu
makro ekonomi perekonomian terbuka (open economy macroeconomics) atau keuangan internasional
(international finance).
Hubungan ekonomi internasional berbeda dari hubungan ekonomi antarregional (yaitu hubungan
ekonomi di antara berbagai wilayah negara yang sama), sehingga memerlukan peralatan analisis yang
sedikit berbeda dan menganggap ekonomi internasional sebagai bagian yang berbeda dari ilmu
ekonomi. Artinya setiap negara selalu menerapkan beberapa pembatasan (restriksi) terhadap arus
barang, jasa, serta berbagai macam faktor produksi yang akan melintasi batas negaranya. Hal tersebut
tidak dilakukan secara internal. Selain itu, arus internasional sedikit banyak dipengaruhi oleh perbedaan
bahasa, adat, serta hukum yang berlaku di masing-masing negara. Selanjutnya, arus barang, jasa, dan
sumber daya secara internasional juga akan menimbulkan pembayaran dan penerimaan dalam bentuk
mata uang asing, yang nilainya selalu berubah sepanjang waktu.

Ilmu ekonomi internasional telah mengalami perkembangan yang cukup panjang dan berkelanjutan
selama dua abad terakhir. Perkembangan ilmu ekonomi internasional tersebut tak lepas dari kontribusi
banyak ekonom terkenal seperti Adam Smith, David Ricardo, John Stuart Mill, Alfred Marshall, John
Maynard Keynes, dan Paul Samuelson.

• Masalah-Masalah Ekonomi Internasional Saat Ini

1. Meningkatnya Proteksionisme di Negara-Negara Maju

Menurut teori perdagangan secara murni, kebijakan terbaik dalam perdagangan internasional adalah
perdagangan bebas. Di bawah kebijakan seperti itu, setiap negara akan melakukan spesialisasi dalam
memproduksi komoditas yang dapat diproduksinya paling efisien. Selanjutnya, melalui pertukaran,
setiap negara akan memperoleh keuntungan(yaitu dapat mengkonsumsi lebih banyak barang dan jasa
yang mungkin tidak akan diperoleh jika tidak dilakukan perdagangan). Namun, dalam dunia nyata,
sebagian besar negara menerapkan pembatasan-pembatasan terhadap arus bebas perdagangan
tersebut. Meskipun jika dilihat dari sisi kesejahteraan nasional, hal ini sering dibenarkan, namun
pembatasan perdagangan selalu disokong oleh segelintir produsen dan lebih banyak menguntungkan
mereka, dengan mengorbankan mayoritas konsumen yang tidak dapat berbuat apa-apa. Saat ini,
masalah-masalah tersebut semakin diperumit oleh kecenderungan negara-negara di dunia untuk
membentuk tiga blok perdagangan yaitu blok perdagangan Amerika Utara (meliputi Amerika Serikat,
Kanada dan Meksiko), blok perdagangan negara-negara Eropa,serta blok perdagangan negara-negara
Asia yang dipelopori oleh Jepang.

2. Fluktuasi yang Terus Berlanjut dan Besarnya Ketidakseimbangan Kurs Valuta Asing

Kurs valuta asing memperlihatkan ketidakstabilan atau fluktuasi yang terus berlanjut serta
ketidakseimbangan yang cukup besar dan menetap. Hal ini mengganggu pola perdagangan internasional
dan spesialisasi, serta menimbulkan ketidakstabilan kondisi keuangan internasional. Timbulnya
ketidakstabilan dan ketidakseimbangan yang terus menerus dalam kurs valuta asing telah mendorong
diperlukannya reformasi sistem moneter internasional yang sedang berlangsung, bersamaan dengan
diperlukannya penetapan zona target fluktuasi beberapa mata uang utama yang diperbolehkan, serta
semakin meningkatnya keperluan koordinasi kebijakan makroekonomi secara internasional di antara
berbagai negara industri utama.

3. Pengangguran Struktural yang Tinggi di Negara-negara Eropa

Di negara-negara industri Eropa, tingkat pengangguran rata-rata berada di atas 10 persen selama
beberapa dekade terakhir. Tingkat pengangguran ini bahkan melebihi 12 persen pada tahun 1994,
sementara di Amerika Serikat hanya 7 persen. Situasi ini diperburuk lagi oleh kenyataan bahwa setengah
para penganggur tersebut telah menganggur lebih dari setahun. Diyakini penyebab masalah
pengangguran struktural atau jangka panjang yang dihadapi negara-negara Eropa sebagian besar
diakibatkan oleh tunjangan sosial yang terlalu berlebihan serta ketidakstabilan pasar tenaga kerja yang
mengurangi minat masyarakat untuk bekerja dan mengurangi penciptaan kerja. Akibat tingginya
pengangguran ini, negara-negara Eropa mengimpor lebih sedikit komoditas dibanding yang seharusnya,
dan cenderung membatasi perdagangan yang sia-sia melindungi lapangan kerja. Dalam dunia kita yang
saling tergantung saat ini, masalah nasional atau regional seperti itu akan dengan cepat menjadi
masalah perdagangan dunia.

4. Masalah Restrukturisasi yang Dihadapi Negara-negara Eropa Timur serta Negara-negara Bekas Uni
Soviet

Meskipun telah mendapat kemajuan cukup besar dalam restrukturisasi bekas negara-negara Eropa
Timur dan bekas Uni Soviet yang memiliki sistem ekonomi terpusat, masih tetap terdapat bahaya
kembalinya perekonomian pada kondisi semula serta timbulnya kekacauan ekonomi. Negara-negara ini
membutuhkan begitu banyak bantuan dari negara-negara Barat dalam bentuk modal dan teknologi
untuk membangun ekonomi pasar serta untuk mengintegrasikan mereka ke perekonomian dunia. Jika
dilihat dari sisi runtuhnya perdagangan tradisional yang melingkupi mereka, negara-negara ini juga
memerlukan akses yang bersifat liberal ke pasar negara-negara Barat. Bantuan ini tidak saja dibenarkan
dari segi-segi kemanusiaan,namun juga dari sisi kepentingan jangka panjang negara-negara Barat. Ilmu
ekonomi internasional dapat membantu memahami lebih baik sifat dari berbagai masalah ini serta
membantu mengevaluasi usaha-usaha penyelesaian yang sedang dilakukan atau diusulkan.

5. Kemiskinan di Beberapa Negara Berkembang yang Paling Miskin

Meskipun banyak negara berkembang khususnya Cina dan India telah menunjukkan pertumbuhan yang
sangat cepat dalam beberapa tahun terakhir ini, masih banyak negara-negara berkembang paling
miskin, terutama kawasan negara Subsahara Afrika, tetap menghadapi kemiskinan paling buruk,
masalah utang luar negeri, stagnasi ekonomi, serta semakin melebarnya jurang ketidakadilan standar
hidup. Kondisi-kondisi ini menimbulkan masalah serius bagi perekonomian dunia.Sistem ekonomi
internasional yang telah menyebarkan keuntungan/manfaat perdagangan internasional dan spesialisasi
secara merata tidak dapat dikatakan telah berfungsi sempurna, apalagi disebut telah memberikan
keadilan. Dunia yang dipenuhi oleh jutaan orang yang kelaparan bukan saja tidak diterima di sisi etika,
namun juga akan sulit mewujudkan suatu dunia yang aman.Ilmu ekonomi internasional akan membantu
menjelaskan mengapa ketidaksamaan standar kehidupan antara negara-negara yang kaya dan miskin di
dunia begitu besar dan semakin melebar, dan apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah ini.

“PENGARUH EKONOMI INTERNASIONAL TERHADAP EKONOMI NASIONAL”


Ekonomi Internasional adalah ilmu ekonomi yang membahas akibat saling ketergantungan antara
negara-negara di dunia, baik segi perdagangan internasional maupun pasar kredit internasional. Ilmu
ekonomi internasional merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana hubungan ekonomi antar suatu
negara dengan negara lain dapat mempengaruhi alokasi sumber daya baik antara dua negara tersebut
maupun antar beberapa negara. Hubungan ekonomi internasional memiliki pengaruh yang sangat erat
kaitannya dengan keseimbangan ekonomi, yang mana dapat mempengaruhi keseimbangan supply dan
demand, pendapatan nasional dan aspek mikro perusahaan. Pengaruh tersebut akan berdampak positif
jika suatu negara ikut berpartisipasi sebagai pelaku dalam menyediakan kebutuhan yang mampu
bersaing dalam segala aspek dan akan berdampak negatif apabila hanya terlibat sebagai pelaku yang
mengkonsumsi saja (konsumen).

Pengaruh ekonomi internasioanl terhadap ekonomi memiliki tiga aspek penting yaitu pengaruh aspek
internasional terhadap keseimbangan supply dan demand, pengaruh aspek internasional terhadap
pendapatan nasional, dan pengaruh aspek internasional terhadap aspek mikro perusahaan.

Pengaruh Aspek Internasional Terhadap Keseimbangan Supply dan Demand

Secara teoritis, keseimbangan ekonomi nasional suatu negara dapat dirumuskan sebagai suatu
keseimbangan antara jumlah barang/jasa yang ditawarkan (Supply total = St) dengan jumlah barang/jasa
yang diminta (Demand total = Dt). Hal ini dapat digambarkan dengan skema sebagai berikut :

(Sumber: Sattar, Buku Ajar Ekonomi Internasional, (Yogyakarta: Deepublish, 2017), h. 22)

Keterangan :

DN = Dalam Negeri

M = Impor

LN = Luar Negeri

X = Ekspor

Pd = Pendapatan atas barang produksi dalam negeri

Cd = Pengeluaran atas barang produksi dalam negeri

Dalam hal ini Supply total (St) terdiri dari supply dalam negeri (DN) atau Domestic product (Pd) ditambah
dengan Supply dari luar negeri (LN) atau Impor (M), sedangkan Demand total (Dt) terdiri dari konsumsi
dalam negeri atau Domestic consumption (Cd) ditambah dari luar negeri atau ekspor (X).

Dari uraian diatas terbukti bahwa keseimbangan ekonomi nasional suatu negara sangat dipengaruhi
oleh ekonomi internasional, yaitu impor (M) sebagai supply dan ekspor sebagai demand dari luar negeri.

Berikut adalah faktor pemicu permintaan/penawaran dunia :

Pertumbuhan ekonomi yang terus berlangsung

Pergeseran permintaan dunia akibat adanya bantuan luar negeri

Pembayaran rampasan perang

Transfer pendapatan

Penerapan tarif (pajak/cukai yang dikenakan untuk suatu komoditi yang diperdagangkan lintas teritorial
untuk produk impor atau ekspor)

Pemberian subsidi ekspor


Keenam faktor tersebut diatas adalah aspek-aspek yang dapat mempengaruhi keseimbangan supply dan
demand dunia.

Pengaruh Aspek Internasional Terhadap Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional dapat diartikan sebagai nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara.
Pengertian berbeda dituliskan dengan huruf P dan N, dimana Pendapatan Nasional adalah jumlah
pendapatan yang diterima oleh faktor produksi yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa
dalam suatu tahun tertentu. Definisi pendapatan nasional dapat ditinjau dari tiga pendekatan, meliputi
pendekatan produksi, pendekatan pendapatan, dan pendekatan pengeluaran. Secara teoritis,
perhitungan pendapatan nasional berdasarkan pendekatan pengeluaran (expenditure approach) dapat
dirumuskan sebgai berikut :

GNP = Y + C + I + G + (X-M) atau

GNP = Y + C + I + G + (X-J)

Keterangan :

GNP = Gross National Product

Y = Income = Pendapatan Nasional

C = Cunsumption = Konsumsi

I = Investment = Investasi

G = Government Ekspenditure = Pengeluaran Pemerintah)

X/Z = Ekspor

M/J = Impor

(X-M) atau (Z-J) = Komponen atau faktor luar negeri

Bila X-M > 0 maka X > M

Ini berarti saldo X netto atau posisi neraca perdagangan luar negeri surplus, sehingga Y (Income) naik
maka GNP juga akan naik.

Sebaliknya, bila X-M < 0 maka X < M

Ini berarti saldo X netto negatif atau posisi neraca perdagangan luar negeri defisit, sehingga Y (Income)
turun dan berarti pula GNP akan turun.

Dari rumusan perhitungan pendapatan nasional diatas, dapat dikatakan bahwa semakin besar
perubahan (X-M), maka semakin besar pula pengaruh ekonomi internasional terhadap ekonomi nasional
suatu negara. Ini menunjukkan ekonomi neagara tersebut semakin terbuka (open economy).

Suatu negara dapat dikatakan memiliki ekonomi terbuka (open economy). Apabila ekspor (X) totalnya >
10% GDP.
Pengaruh Aspek Internasional Terhadap Aspek Mikro Perusahaan

Suatu perusahaan memegang peranan penting sebagai pelaku dalam perdagangan internasional. Hal ini
tentunya membawa pengaruh terhadap perusahaan itu sendiri dikarenakan kualitas dan kuantitas
kebutuhan yang diperdagangkan di pasar internasional tergantung pada perusahaan itu sendiri.

Tingkat produksi, kualitas & kuantitas sumber daya, kemampuan bersaing, dan keadaan perekonomian
serta segala aspek yang telah kita bahas diatas bisa menentukan semua hal yang berpengaruh pada
aspek mikro perusahaan.

Perdagangan internasional juga bisa membawa suatu perusahaan yang berkecimpung di dalam suatu
negara menjadi perusahaan multinasional yang memiliki jaringan perdagangan yang lebih luas karena
adanya akses ke pasar luar negara tempat dimana perusahaan itu berada. Campur tangan pemerintah
dan segala bentuk kebijakan perdagangan yang datang dari dalam atau luar negeri juga mampu
membuka bahkan menutup kemampuan perusahaan dalam berperan serta di perdagangan
internasional.

Di tinjau dari aspek mikro, pengaruh ekonomi internasional, khusunya keuangan internasional, dapat
diilustrasikan dengan uraian dan skema berikut :

Suatu perusahaan yang akan beroperasi tentu memerlukan input, baik yang berasal dari dalam maupun
luar negeri. Variabel yang menentukan biaya input ataupun operasional cost tersebut adalah P (price)
dan Q (quantity) input yang digunakan. Dalam hal ini P dan Q dari input yang digunakan tersebut, secara
langsung maupun tidak langsung akan dipengaruhi oleh fluktuasi kurs valas (forex rate). Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa total operasional cost suatu perusahaan akan dipengarubhi oleh
fluktuasi kurs valas atau forex rate. misalnya bila valas / forex rate apresiasi maka supply barang
cenderung akan berkurang dan naik harganya sehingga total cost akan naik pula. Akibatnya bila
penerimaan tidak berubah tentu keuntungan akan menurun. Demikian pula sebaliknya.

Sebaliknya, perusahaan akan memasarkan produknya, baik di dalam maupun di luar negeri. Dalam hal
ini variabel yang akan menentukan besarnya revenue atau penerimaanyang akan diperoleh adalah P
(price) dan Q (quantity) produkyang dihasilkan dan terjual. Sama halnya dengan input, maka besarnya
revenue hasil penjualan produk/output, baik di dalam maupun di luar negeri, secara langsung ataupun
tidak langsung akan dipengaruhi oleh fluktuasi kurs valas atau forex rate. Misalnya, bila valas apresiasi
mka permintaan dari luar negeri cenderung naik, sehingga secara langsung ataupun tidak langsung
revenue perushaan akan naik pula demikian pula sebaliknya.

Karena tingkat keuntungan ataupun profit perusahaan akan ditentukan oleh selisih antara total revenue
dan total cost, maka secara mikro ekonomi, baik langsung maupun tidak langsung, ekonomi dan
keuangan internasional berpengaruh terhadap perusahaan.

Pengaruh keuangan perusahaan internasional melalui fluktuasi kurs valas atau forex rate ini dapat
divisualisasikan dengan gambar berikut.
“Teori Perdagangan Internasional Klasik dan Modern”
Teori Keunggulan Absolut (Absolute Advantage) Adam Smith

Teori ini lebih mendasarkan pada besaran (variabel) riil bukan moneter sehingga sering dikenal dengan
nama teori murni (pure theory) perdagangan intenasional. Murni dalam arti bahwa teori ini
memusatkan perhatiannya pada variabel riil seperti misalnya nilai suatu barang diukur dengan
banyaknya tenaga kerja yang dipergunakan untuk menghasilkan barang. Makin banyak tenaga kerja
yang digunakan akan makin tinggi nilai barang tersebut (labor theory of value).

Teori nilai tenaga kerja ini sifatnya sangat sederhana sebab menggunakan anggapan bahwa tenaga kerja
itu sifatnya homogen serta merupakan satu-satunya faktor produksi. Dalam kenyataannya bahwa
tenaga kerja ini tidak homogen, faktor produksi tidak hanya satu serta mobilitas tenaga kerja tidak
bebas. Namun teori ini mempunyai dua manfaat: pertama, memungkinkan kita dengan secara
sederhana menjelaskan tentang spesialisasi dan keuntungan dari pertukaran. Kedua, meskipun pada
teori-teori berikutnya (teori modern) tidak menggunakan teori nilai tenaga kerja namun prinsip teori ini
tetap tidak bisa ditinggalkan (tetap berlaku).

Menurut Adam Smith suatu negara akan memperoleh keuntungan dengan melakukan spesialisasi dan
kemudian berdagang. Dasar spesialisasi ini adalah keunggulan absolut dalam produksi barang-barang
tersebut.

Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage) J. S. Mill

Teori ini menyatakan bahwa suatu negara akan menghasilkan dan kemudian mengekspor suatu barang
yang memiliki keunggulan komparatif (comparative advantage) terbesar yaitu suatu barang yang dapat
dihasilkan dengan lebih murah dan mengimpor barang yang memiliki comparative disadvantage, yaitu
suatu barang yang jika dihasilkan sendiri memakan ongkos yang besar.

Teori keunggulan komparatif pada dasarnya menyatakan bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh
banyaknya tenaga kerja yang dicurahkan untuk memproduksi barang tersebut. Makin banyak tenaga
yang dicurahkan untuk memproduksi suatu barang, maka harga barang tersebut akan semakin mahal.
Selain itu teori comparative advantage dapat menerangkan berapa nilai tukar dan berapa keuntungan
karena pertukaran di mana kedua hal ini tidak dapat diterangkan oleh teori absolute advantage.

Teori Biaya Relatif (Relative Cost) David Ricardo

Dasar teori David Ricardo tentang perdagangan internasional adalah teorinya tentang nilai (value).
Menurut Ricardo nilai suatu barang nergantung dari banyaknya tenaga kerja yang dicurahkan untuk
memproduksi barang tersebut (labor cost value theory). Perdagangan antar negara akan timbul apabila
masing-masing negara memiliki comparative cost yang terkecil.

Teori Faktor Proporsi Hecksher-Ohlin


Teori yang lebih modern seperti yang dikemukakan oleh Hecksher dan Ohlin menyatakan bahwa
perbedaan dalam opportunity cost suatu negara dengan negara lain karena adanya perbedaan dalam
jumlah faktor produksi yang dimilikinya (factor endowment).

Suatu negara memiliki tenaga kerja lebih banyak daripada negara lain, sedangkan negara lain memiliki
kapital lebih banyak daripada negara tersebut sehingga dapat menyebabkan terjadinya pertukaran.

Dimana dalam model Hecksher-Ohlin yang sederhana, asumsinya adalah:[1]

1. Tedapat dua faktor produksi, yaitu tenaga kerja dan kapital.

2. Terdapat dua barang yang mempunyai kepadatan faktor produksi yang tidak sama, dimana yang satu
lebih padat tenaga kerja (labor intensive) dan yang lainnya lebih padat modal (capital intensive).

3. Terdapat dua negara yang memiliki jumlah kedua faktor produksi yang berbeda. Di mana negara yang
satu lebih banyak kapital daripada tenaga kerja, sedangkan negara yang lainnya lebih banyak tenaga
kerja daripada kapital.

Teori Kesamaan Harga Faktor Produksi (Factor Price Equalization)

Inti dari teori ini adalah bahwa perdagangan bebas cenderung mengakibatkan harga faktor-faktor
produksi sama di beberapa negara. Dari teori faktor proporsi Hecksher-Ohlin, selama negara A
memperbanyak produksi barang X akan mengakibatkan bertambahnya permintaan tenaga kerja,
sebaliknya makin berkurangnya produksi barang Y berarti semakin sedikit permintaan akan kapital. Hal
ini akan cenderung menurunkan upah (harga tenaga kerja) dan menaikkan harga kapital (rate of return).

Teori Permintaan dan Penawaran

Pada prinsipnya perdagangan antara dua Negara itu timbul karena adanya perbedaan di dalam
permintaan maupun penawaran. Permintaan ini berbeda misalnya, karena perbedaan pendapatan dan
selera sedangkan perbedaan penawaran misalnya, karena perbedaan di dalam jumlah dan kualitas
factor-faktor produksi, tingkat teknologi dan eksternalitas.

Asumsi yang digunakan dalam analisa ini adalah:

1. Persaingan sempurna

2. Faktor produksi tetap.

3. Tidak ada biaya transportasi.

4. Kesempatan kerja penuh.

5. Tidak ada perubahan teknologi.

6. Produksi dengan biaya yang menaik (increasing cost of production).

7. Tidak ada perpindahan kapital.

Anda mungkin juga menyukai