Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 2


“Akuntansi multinasional:
transaksi mata uang asing dan instrument keuangan”

Disusun Oleh :

Cici Sitti Hajaerah 105731110416


Risna Safitri 105731111216
Afriani Nirmawan Nursyam 105731112316
Susilawati 105731110016
Sarina 105731111416
Muhaidir 105731110316

JURUSAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR


Kata Pengantar

Puji syrukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang mana telah memberikankan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan akuntansi keuangan lanjutan ini
untuk memenuhi dalam bidang penilaian mata kuliah dengan judul “Akuntansi
Multinasional:Transaksi Mata Uang Asing Dan Instrument Keuangan”. Tak lupa
shalawat beriring salam kita hanturkan kepada Nabi besar kita,Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga dan para pengikutnya hingga akhir zaman. Mungkin dalam pembuatan
makalah ini masih banyak kekurangan baik itu dari segi penulisan,isi dan lain
sebagainya,maka saya sangat mengharap kritikan dan saran guna perbaikan untuk
pembuatan makalah untuk hari yang akan datang.
Sekilas pengantar yang merupakan testimony dari makalah ini, kami akan menjelaskan
secara utuh mengenai pengertian hingga kesimpulan dan juga saran.Pada bab 1
merupakan pendahuluan dan pada bab ll merupakan pembahasan mengenai pengertian
dan contoh kasus.bab III merupakan kesimpulan dan saran. Demikian pengantar
singkat tentang makalah kami, tidak ada kesempurnaan dalam diri manusia kecuali
Allah semata. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Makassar, oktober 2018

Kelompok 1

ii
Daftar Isi

Halaman Sampul....…………………………………………………...…………...... i

Kata Pengantar........…………………………………………………...…………..... ii

Daftar Isi.................…………………………………………………...…………..... iii

Bab I

Pendahuluan
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………......1
1.2 Rumusan masalah ………………………………………………………….2
1.3 Tujuan penulisan……………………………………………….......................2

Bab II

Pembahasan
2.1 Permasalahan akuntansi….........................………………………………......3
2.2 Kurs mata uang asing……………………………………………...................3
2.3 Transaksi mata uang asing…………………………………………………...3

2.4 Mengelola risiko mata uang internasional dengan instrumen keuangan


pertukaran mata uang masa depan (foreign currency forward exchange)…...6

2.5 Derevatif yang ditunjuk sebagai nilai lindung…………………………….....8

2.6. Kasus 1. Mengelola posisi asset atau kewajiban bersih yang terkena eksposur
mata uang asing: bukan instrument lindung nilai……………………………11

2.7 Kasus 2: lindung nilai komitmen mata uang asing belum diakui: lindung nilai
atas nilai wajar mata uang asing ……………………………………………15

iii
2.8 Kasus 3: lindung nilai transaksi mata uang asing diperkirakan: lindung nilai
arus kas mata uang asing……………………………………………………18

2.9 Kasus 4: spekulasi dipasar mata uang asing ……………………………….19

2.10 Pembahasan tambahan…………………………………………………….19

Bab III

Kesimpulan dan Saran

3.1 kesimpulan………………………………………………………………………22

3.2 saran……………………………………………………………………………..24

Daftar pustaka......…………………………………………………...…………......25

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Risiko perubahan kurs mata uang asing bagi perusahaan multinasional


berdampak pada tingkat profitabilitas, arus kas bersih, dan nilai pasar perusahaan. Atas
risiko perubahan kurs tersebut, perusahaan dapat melakukan lindung nilai dengan
menggunakan instrumen kontrak forward valas. Pemahaman aspek pajak dari derivatif
dan lindung nilai ini sangat perlu dikuasai oleh para praktisi di lapangan.

Perusahaan yang melakukan transaksi lintas negara (cross-border) terutama


ekspor-impor pada umumnya akan dihadapkan pada risiko perubahan kurs mata uang
asing, atau memiliki eksposur mata uang asing (foreign exchange exposure). Risiko
perubahan kurs tersebut mempunyai dampak potensial pada tingkat profitabilitas, arus
kas bersih dan nilai pasar perusahaan. Yang menjadi pertanyaan penting adalah apa
yang akan terjadi pada suatu perusahaan jika kurs mata uang asing mengalami
perubahan? Menurut Eiteman, Stonehill dan Moffett[1], terdapat 3 (tiga) tipe risiko
perubahan kurs mata uang asing, yaitu transaksi, operasional dan translasi.

Eksposur transaksi (transaction exposure) disebutkan untuk mengukur


perubahan dalam nilai piutang atau kewajiban keuangan yang belum jatuh tempo atau
dibayar, yang timbul sebelum perubahan dalam kurs mata uang asing tertentu, sampai
dengan dibayar atau pelunasan di mana telah terjadi perubahan kurs mata uang asing
tertentu. Dengan demikian, ia terkait dengan perubahan dalam arus kas yang berasal
dari kewajiban kontraktual yang sudah ada, atau arus kas di masa depan yang sudah
terikat dalam suatu kontrak atau perjanjian (contractual future cash flows). Risiko ini
pada umumnya terjadi pada piutang dagang dan utang dagang dalam mata uang asing.

1
2

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja yang menjadi permasalahan akuntansi dalam transaksi mata uang
asing dan instrument keuangan?
2. Apa itu transaksi mata uang asing?
3. Bagaimana Mengelola risiko mata uang internasional dengan instrumen
keuangan pertukaran mata uang masa depan (foreign currency forward
exchange?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi permasalahan akuntansi dalam


transaksi mata uang asing dan instrument keuangan
2. Untuk mengetahui apa itu transaksi mata uang asing
3. Untuk mengetahui bagaimana Mengelola risiko mata uang internasional
dengan instrumen keuangan pertukaran mata uang masa depan (foreign
currency forward exchange)
BAB II

PEMBAHASAN

“Akuntansi multinasional: transaksi mata uang asing dan instrument keuangan”

2.1 Permasalahan akuntansi

Akuntansi harus dapat mencatat dan melaporkan transaksi yang melibatkan pertukaran
dollar as dan mata uang asing. Transaksi mata uang asing (foreign currency
transaksions) perusahaan Indonesia meliputi penjualan,pembelian,dan transaksi lain
yang menimbulkan perpindahan mata uang asing atau pencatatan piatang utang yang
didominsikan-yaitu yang nilainya kan dilunasi-dalam suatu mata uang asing. Oleh
karena laporan keuangan dari hampir semua perusahaan Indonesia menggunakan
rupiah sebagai mata uang pelaporan, maka transaksi dalam mata uang lain harus
disajikan kembali dalam (setara) rupiah sebelum dicatat dalam pembukuan dan
dimasukkan dalam laporan keuangan perusahaan. Proses penyajian kembali transaksi
mata uang asing dalam (setara) nilai rupiah sebagai penjabaran atau translasi
(translasion).

2.2 Kurs mata uang asing

2.3 Penentuan kurs

Mata uang suatu negara mirip dengan komoditas lain,dan kursnya berubah karena
sejumlah factor ekonomi yang memmengaruhi permintaan penawaran terhadap mata
uang tersebut. Sebagai contoh,jika suatu negara sedang mengalami tingkat inflasi yang
tinggi,daya beli mata uangnya kan menurun. Penurunan nilai suatu mata uang di
cerminkan oleh penurunan posisi mata uang negara tersebut relative terhadap mata
uang negara lain. Factor yang menyebabkan fluktuasi kurs adalah neraca
pembayaran,perubahan suku bunga,dan tingkat investasi negara tersebut serta stabilitas
dan proses tata kelola (governance).

3
4

Kurs langsung dan tidak langsung

Kurs langsung

Kurs langsung (direct exchange units-LCUs-DER) adalah banyaknya unit mata uang
local yang diperlukan untuk memperoleh satu unit mata uang asing.

DER= nilai setara rupiah / 1 FCU

Kurs tidak langsung

Kurs tidak langsung (indirect exchange rate-IER) adalah kebalikan dari kurs langsung.

IER= 1 FCU / nilai setara rupiah

Perubahan kurs

Menguatnya rupiah-penuruanan kurs langsung

Menguatnya nilai rupiah berarti:

1. Lebih sedikit mata uang rupiah diperlukan untuk memperoleh satu unit mata
uang asing
2. Satu rupiah memperoleh lebih banyak unit mata uang asing

Melemahnya rupiah-peningkatan kurs langsung

Melemahnya rupiah berarti:

1. Lebih banyak mata uang Indonesia yang diperlukan untuk memperoleh satu
unit mata uang asing
2. Satu rupiah memperoleh lebih sedikit unit mata uang asing.
5

Kurs tunai (spot rate) dan kurs sekarang(current rate)

Kurs tunai adalah kurs yang digunakan dalam penyerahan segera siuatu mata uang.
Kurs sekarang didefinisikan secara sederhana sebagai kurs tunai pada tanggal neraca
suatu entitas.

Kurs masa depan (forward exchange rate)

Kurs masa depan pada suatu tanggal tertentu tidak sama dengan kurs tunai pada tanggal
yang sama. E3kspektasi yang berbeda terhadap nilai kurs dimasa depan menentukan
tingkat kurs tersebut. Selisih antara kurs depan dan kurs tunai pada suatu tanggal
tertentu dinamakan spread. Spread memberikan informasi tentang kemungkinan
pengutan atau pelemahan dari suatu mata uang.

Transaksi mata uang asing

Transaksi mata uang asing adalah aktivitas ekonomi yang dinyatakan dalam mata uang
selain mata uang pencatatan suatu entitas. Transaksi tersebut meliputi:

1. Pembelian atau penjualan barang/jasa (impor atau ekspor),dimana harganya


dinyatakan dalam mata uang asing
2. Utang atau piutang pinjaman dalam mata uang asing
3. Pembelian atau penjualan kontrak kurs masa depan.
4. Pembelian atau penjulan unit mata uang asing

Salah satu pihak dalam transaksi mata uang basing harus menukarkan mata uangnya
sendiri dengan mata uang negara lain. Dalam praktik bisnis normal diperlukan
penyelesaian transaksi dalam mata uang domestic bagi perusahaan yang melakukan
penjulan atau memberikan pinjaman,namun persetujuan antara kedua pihak dapat
menyebutkan sebaliknya. Beberapa pihak menggunakan singkatan yang mengacu
pada transaksi mata uang asing dengan menggunakan huruf FX (singkatan dari foreigh
exchange)saja.
6

2.4 Mengelola risiko mata uang internasional dengan instrumen keuangan


pertukaran mata uang masa depan (foreign currency forward exchange)

Entitas multinasioanal mengelola risiko mata uang asing mereka dengan menggunakan
beberapa jenis instrument keuangan seperti:

1. Kontrak masa depan dalam mata uang asing


2. Opsi mata uang asing
3. Mata uang asing berjangka

Akuntansi untuk derevatif dan aktivitas lindung nilai (hedging) berpedoman pada
dua standar. PSAK 50 , “instrument keuangan:penyajian dan pengungkapan”, dan
PSAK 55. “instrument keuangan: pengakuna dan pengukuran”, mendefinisikan
derivative dan menetapkan aturan umum dalam pengakuan derivatif baik sebagai asset
atau kewajiban dalam neraca dan mengukur instrument keuangan tersebut pada nilai
wajar.

Instrument keuangan (financial instrument) adalah kontarak yang akan


meningkatkan nilai asset dari suatu entitas dan instrument utang dan ekuitas pada
ekuitas lain. Contohnya antara lain bukti pemilikan,wesel bayar,wesel tagih,serta
berbagai jenis kontrak keuangan lainnya.

Derevatif ( derivative ) adalah suatu instrument keuangan yang:

1. Memeliki satu atau lebih variabel pokok yang mendasari dan (underlying) dan
satu atau lebih jumlah nasional (national amount)
2. Tidak memerlukan investasi awal bersih atau kalaupun memerlukan
investasi,maka nilainya lebih kecil bila dibandingkan dengan jumlah yang
dibutuhkan oleh jenis perjanjian lain yang diperkirakan akan menghsilkan efek
yang sama terhadap perubahan dalam factor-faktor pasar.
3. Persyaratan perjanjian mengharuskan adanya settlenebt (pelunasan) pada
tanggal tertentu dimasa yang akan datang.
7

Devinisi spesifik dari deratif adalah suatu instrument keuangan atau kontrak
yang mempunyai semua criteria berikut.

1. Instrument keuangan yang mengandung satu atau lebih variabel pokok yang
mendasari (underlying) dan satu atau lebih jumlah nasional ( national
amount), yang menentukan persyaratan instrument keuangan tersebut.
a. Variabel poko yang mendasari ( underying) adalah variabel keuangan
yang atau variabel fisik yang mempunyai perubahan yang dapat di
pantau atau yang dapat diverivikasi secara objektif. Kurs mata
uang,harga komoditas,indeks atau tingkat harga,jumlah hari-hari yang
hangat dalam musim dingin,atau variabel lain yang mencakupperistiwa
yang terjadi maupun yang tidak terjadi,seperti pembayaran yang
dijadwalkan dalam jumlah suatu kontrak adalah contoh dari variabel
pokok yang mendasari.
b. Jumlah nasinal(natonal amount) adalah banyaknya unit mata
uang,saham ,ukuran,kapasitas,berat,atau unit lain yang ditetapkan
dalam instrument keuangan.
2. Instrument keuangan atau kontarak lain tidak memerlukan investasi bersih
awal atau jika pun ada, maka investasi bersih awal tersebut lebih kecil dari
pada yang diperlukan untuk jenis kontrak yang diharapkan mempunyai
tanggapan yang serupa pada perubahan factor pasar.
3. Persyaratan kontrak:
a. Memerlukan atau membolehkan suatu penyelesaiaan bersih (net
settlement)
b. Menyediakan penyerahan asset yang menempatkan penerima dalam
pososisi ekonomi yang secara substansial tidak berbeda dengan
penyelesaian bersih
c. Kontrak yang siap untuk diselsaikan oleh pasar atau mekanisme lain di
luar kontrak.
8

2.5 Derevatif yang ditunjuk sebagai nilai lindung

PSAK 55 memberikan persyaratan spesifik dalam pengklasifikasian derivative sebagai


suatu aktivitas lindung nilai. Akuntansi lindung nilai menghapuskan keuntungan (
kerugian) atas pos yang dilindungi atas kerugian ( keuntungan) dan instrument lindung
nilai.

Lindung nilai dapat digunakan untuk:

1. Resiko kurs mata uang asing dimana kurs mata uang berubah setiap saat
2. Resiko tingkat bunga khususnya untuk perusahaan yang mempunyai instrument
utang yang bersifat variabel
3. Resiko komoditas dimana harga masa depan komoditas dapat berbeda dari
harga tunai.

Suatu instrument derivative dapat diklasifikasikan sebagai instrument lindung nilai,jika


hanya jika seluruh criteria berikut ini terpenuhi,yaitu:

1. Dokumentasi yang cxukup harus disajikan pada awal jangka waktu ni8lai
lindung untuk menentukan tujuan dan sasaran dari lindung nilai,instrument
lindung nilai dan hal-hal yang dilindung,serta bagaimana efektivitas lindung
nilai tersebut akan dievaluasi secara berkesinambungan.
2. Lindung nilai harus sangat efektif dalam mengomensasi seluruh perubahan
dalam nilai wajar maupun arus kas yang di hubungkan dengan nilai yang
dilindungi,dan seluruh strategi manajemen untuk melakukan lindung niulai
tersebut secara konsisten harus didokumentasikan selama jangka waktu lindung
nilai.
3. Untuk lindung nilai arus kas,transaksi yang diperkirakan sebagai subjek
lindung nilai harus dapat memiliki kemungkinan yang sangat tinggi dan harus
menunjukan adanya eksposur yang tinggi pada arus kas yang akan
menyebabkan timbulnya untung dan rugi akibat risiko tersebut.
9

4. Efektivitas lindung nilai harus dapat di hitung dengan meyakinkan,seperti


lindung nilai atas nilai wajar atau arus kas harus dapar dihubungkan dengan
risiko lindung nilai dan instrument lindung nilai tersebut dapat dihitung dengan
cepat.
5. Lindung nilai ditentukan secara berkesinambungan dan nilai pada bagian
efektifnya ditentukan secra actual!sepanjang periode pelaporan keuangan.

Derevatif yang memenuhi persyaratan untuk lindung nilai dan digunakan oleh
manajemen perusahaan untuk memenuhi tujuan tersebut diatur dalam PSAK
55,sebagai berikut:

1. Lindung nilai atas nilai wajar ( fair value hedges) digunakan untuk melindungi
risiko perubahan nilai wajar dari kewajiban atau asset atau komitmen ( firm
commitment) yang belum diakui untuk membeli menjual asset pada harga tetap
atau porsi tertentu seperti asset,kewajiban,atau komitmen yang dapat dikaitkan
dengan risiko tertentu dan dapat menyebabkan timbulnya keuntungan atau
kerugian.
2. Lindung nilai arus kas (cash flow hedhes) digunakan untuk melindungi risiko
perubahan arus kas yang antisipasi,yang masuk atau keluar dari
perusahaan,untuk asset dan kewajiban yang diakui (seperti pembayaran bunga
masa depan atas utang bunga dengan tingkat bunga variabel) atau transaksi
yang diperkirakan sangat pasti terjadi dan dapat mempengaruhi laba rugi.
3. Lindung nilai dari investasi bersih operasi dari luar negeri. Derevatif yang
tunjuk sebagai lindung nilai untuk jenis resiko mata uang asing ini mempunyai
keuntungan atau kerugian yang dilaporkan untuk jenis resiko mata uang asing
ini mempunyai keuntungan atau kerugian yang dilaporkan dalam pendapatan
komprehensif lainnya sebagai bagian dari penyesuaian translasi kumulatif
10

Kontrak pertukaran masa depan

Untuk laporan keuangan yang berakhir pada oktober 2005.komite nilai tukar mata uang
asing ( foreign exchange committee) dari badan federal reserve new York melaporkan
bahwa volume rata-rata harian pada instrument nilai tukar adalah sebesar $440
miliar,sedangkan volume rata-rata harian transaksi opsi mata uang asing sebesar $37
miliar.

Perusahaan yang beroperasi di mancanegara sering kali menggunakan kontrak masa


depan (forward exchange contract) dengan pedagang mata uang asing untuk
menukarkan berbagai mata uang pada kurs dan tanggal tertentu dimasa depan. Kontrak
pertukaran masa depan ini diperoleh dari pedagang mata uang asing. Biasanya, kontrak
ini di tulis untuk salah satu mata uang internasional utama. Kontrak umumnya tersedia
untuk jangka waktu berapa pun hingga 12 bulan kedepan, namunn kebanyakan lebih
singkat,antara 30 sampai 180 hari. Kontrak pertukaran masa depan ini dapat berupa
perolehan mata uang asing atau penyerahan mata uang asing pada tanggal tertentu
dimasa depan atau yang disebut dengan tangggal kedaluarsa (expiration date). Kurs
pertukaran kontrak tersebut berbeda dengan kurs tunai karena berbagai factor ekonomi
yang terlibat dalam penentuan kurs masa depan vs kurs tunai pertukaran. Untuk
transaksi lindung nilai,jika kurs masa depan lebih tinggi dari pada kurs tunai,maka
selisih antara kurs ini disebut premi atas kontrak pertukaran masa depan (premium on
the forward exchange contract);ini berarti mata uang asing di jual pada harga lebih
tinggi( harga premium) dibandingkan dengan pasar masa depan (forward market). Jika
kurs masa depan lebih rendah dari pada kurs tunai,maka selisihnya disebut dengan
diskon atas kontrak pertukaran masa depan (discount on the forward exchange
contract);ini berarti mata uang asing dijual pada harga yang lebih rendah (harga diskon)
dibandingkan dengan pasar masa depan.

PSAK 55 menetapkan aturan dasar untuk akuntansi atas kontrak pertukaran masa
depan. Perubahan nilai wajar harus diakui,namun akuntansi khusus untuk perubahan
tersebut tergantung pada tujuan dari lindung nilai. Untuk kontrak pertukaran masa
11

depan,aturan dasarnya adalah menggunakan kurs masa depan untuk mencatat kontrak
masa depan.

2.6 Kasus 1. Mengelola posisi asset atau kewajiban bersih yang terkena eksposur
mata uang asing: bukan instrument lindung nilai

Penggunaan yang paling umum dari kontrak pertukaran mata uang asing adalah untuk
mengelola posisi mata uang asing,baik posisi asset bersih yang terkena eksposur
maupun kewajiban bersih. Kontrak pertukaran mata uang asing akan
menyeimbangkan antara kewajiban dalam suatu mata uang asing dengan piutang dalam
mata uang asing yang sama,sehingga akan menghapuskan risiko fluktuasi mata uang
asing.

PSAK 55 menjelaskan aturan umum bahwa kurs yang relevan untuk menilai kontrak
pertukaran mata uang asing adalah kontrak masa depan pada tiap tanggal penilaian.
PSAK 10 menjelaskan bahwa piutang usaha atau utang usaha yang dideniminasi dalam
mata uang asing dinilai menggunakan kurs tunai pada tanggal penilaian. Kontrak
pertukaran harus disesuaikan atas perubahan nilai wajarnya. Karena dua kurs yang
digunakan berbeda-kurs tunai dan kurs masa depan-umumnya akan timbul perbedaan
antara jumlah keuntungan atau kerugian. Perbedaan ini tidak terlalu besar namun akan
menimbulkan sedikit sedikit volatilitas dalam arus laba.

Nilai waktu ( time value ) dari arus kas masa depan dari kontrak pertukaran

PSAK 55 mengharuskan pengakuan factor bunga jika bunga yang dikenakan


signifikan. Oleh karenanya,jika bunga signifikan,maka perusahaan harus
menggunakan nilai sekarang,maka perusahaan secara eksplisit mengakui nilai waktu
dari uang.
12

Ilustrasi mengelola posisi kewajiban bersih yang terkena eksposur

Contoh berikut menunjukkan akuntansi untuk pengelolaan posisi mata uang asing
dengan kontak pertukarannya. Asumsikan hal-hal berikut:

1. Pada tanggal 1 oktober 20xl,PT induk membeli barang secara kredit dari
Tokyo industries dengan nilai 2.000.000 yen
2. Transaksi tersebut didominasi dalam yen,dan PT induk menghapuskan risiko
dalam kewajiban mata uang asingnya dengan kontrak pertukaran untuk
menerima 2.000.000 yen dari pedagang mata uang asing.
3. Jangka waktu kontrak pertukaran mata uang asing sama dengan periode kredit
6 bulan yang diberikan oleh Tokyo industries.
4. Tanggal akhir tahun PT induk adalah 31 desember,sementara utang akan
dilunasi pada tanggal 1 april 20X2.

Kurs langsung yang relevan adalah sebagai berikut:

Tanggal Nilai setara rupiah dari 1 yen


Kurs tunai Kurs masa depan
1 oktober 20X1 (tanggal transaksi) Rp 80 Rp 85(180 hari)
31 desember 20X1 (tanggal neraca) 90 87 (90 hari)
1 april 20X1 ( tanggal neraca ) 86

Garis waktu untuk transaksi tersebut adalah sebagai berikut:

1 oktober 20X1 (tanggal transaksi):

a. Timbul transaksi yang di diminasi dalam yen


b. Menandatangani kontrak masa depan 180 hari untuk yang menerima yen.

1 april 20X1 ( tanggal neraca ):

a. Memperoleh yen melalui penyelesaian kontrak masa depan


13

b. Membayar yen untuk melunasi utang usaha

Ayat jurnal beriku adalah ayat jurnal untuk mencatat kejadian-kejadian dalam
ilustrasi tersebut.

1 oktober 20X1

(5) persediaan 160.000.00

Utang usaha (¥) 160.000.000

Diperoloeh dari membeli persediaan secara kredit: Rp 160.000.000=¥2.000.000 x Rp


80 kurs tunai 1 oktober.

(6) piutang masa uang asing dari broker (¥) 170.000.000

Utang rupiah ke broker 170.000.000

Diperoleh dari membeli kontrak masa depan untuk menerima 2.000.000 yen : Rp
170.00.000=¥2.000.000 x Rp 85 kurs masa depan

Ayat jurnal penyesuaian yang diperlukan untuk tanggal 31 desember 20X1,akhir


tahun fiscal PT induk,adalah:

(7) piutang mata uang asing dari broker (¥) 4.000.000.

Keuntungan transaksi mata uang asing 4.000.000

Diperoleh dari menyesuaiankan piutang yang didominasi dalam yen menjadi nilai
setara dolar AS

Sekarang menggunakan kurs masa depan,sesuai dengan PSAK 55:

Rp 174.000.000=¥2.000.000 x Rp87 kurs masa depan 90 hari pada tanggal 31 Des

-170.000.000=¥2.000.000 x Rp85 kurs masa depan 180 hari pada tanggal 1 okt
14

Rp 4.000.000 =¥2.000.000 x (Rp87-Rp85)

(8) kerugian transaksi mata uang 20.000.000

Utang usaha 20.000.000

Di peroleh dari menyesuaikan utang yang didominasi dalam yen menjadi nilai setara
dolar AS

Sekarang menggunakan kurs tunai,sesuai denmgan PSAK 10:

Rp 180.000.000 = ¥2.000.000 x Rp90 kurs tunai pada tanggal 31 Des

-160.000.000 = ¥2.000.000 x Rp80 kurs tunai pada tanggal 1 Okt

Rp 20.000.000 = ¥2.000.000 x (Rp90-Rp80)


15

2.7 Kasus 2: lindung nilai komitmen mata uang asing belum diakui: lindung
nilai atas nilai wajar mata uang asing

Perusahaan dapat mengalami risiko mata uang asing sebelum terjadinya transaksi
pembelian atau penjualan. Sebagai contoh,sebuah perusahaan dapt menandatangani
pembelian yang tidak dapat dibatalkan untuk membeli barang dari entitas asing dari
masa depan yang akan dibayar dalam mata uang asing. Dengan menyetujui harga beli
pada saat ini untuk pembelian masa depan,perusahaan telah terikat dengan komitmen
mata uang asing yang dapat diidentifikasi walaupun pembelian belum
terjadi;yaitu,kontrak pembelian masih executor (belum diakui). Perusahaan belum
mempunyai risiko perubahan kurs sebelum tanggal transaksi (tanggal penyerahan
barang).

Ilustrasi lindung nilai komitmen mata uang asing belum diakui

Transaksi impor antara PT induk dan Tokyo industries

1. Pada tanggal 1 agustus 20X1,PT induk membuat kontrak dengan Tokyo


industries untuk membeli barang yang dipesan khusus. Pembuatan dan
pengiriman barang tersebut akan memerlukan waktu 60 hari (tanggal 1 oktober
20X1). Harga kontrak adalah 2.000.000 yen,yang akan dibayar pada tanggal 1
april 20X2,yaitu 180 hari setelah pengiriman barang.
2. Pada tanggal 1 agustus 20X1,PT Induk melakukan lindung nilai atas komitmen
utang mata uang asing dengan kontrak masa depan untuk menerima 2.000.000
yen dalam 240 hari ( 60 hari sampai pengiriman di tambah 180 hari periode
kredit). Kurs masa depan untuk kontrak masa depan 240 hari adalah Rp81 untuk
1 yen. Tujuan kontrak masa depan 240 hari ini ada dua. Pertama,untuk 60 hari
dari tanggal 1 agustus 20X1 sampai oktober 20X1,kontrak masa depan adalah
untuk linding nilai komitmen mata uang asing dapat di identifikasi . untuk
periode 180 hari dari tanggal 1 oktober 20X1 sampai 1 april 20X2,kontrak masa
depan adalah untuk lindung nilai atas posisi kewajiban bersih yang terkena
eksposur dalam mata uang asing.
16

Kurs yang relevan untuk contoh ini adalah sebagai berikut:

Tanggal Nilai setara rupiah dari 1 yen


Kurs tunai Kurs masa depan
1 agustus 20X1 Rp 75 Rp 83(240 hari)
1 oktober 20X1 80 85(180 hari)

Pada tanggal 1 agustus 20X1,perusahaan menentukan nilai komitmen untuk membayar


yen atas utang masa depan menggunakan kurs masa depan. Akan tetapi,utang tidak
dicatat sampai tanggal 1 agustus karena transaksi pertukaran belum terjadi;hutang
hanya dicatat dalam ayat jurnal memorandum saja. Kontrak masa depan harus dinilai
menggunakan nilai wajar. Pada saat perusahaan melakukan kontrak masa
depan,kontrak tersebut belum mempunyai nilai wajar karena piutang mata uang asing
sebesat Rp 166.000.000 sama dengan utang rupiah berdasarkan kontrak. Perubahan
berikutnya dalam nilai wajar dari kontrak masa depan akan diukur menggunakan kurs
masa depan dan jika bunga signifikan,maka akan didiskontokan untuk mencerminkan
nilai waktu dari uang. Untuk tujuan ilustrasi,kita asumsikan bahwa bunga tidak
signifikan dan efektivitas lindung nilai diukur dengan menggunakn referensi perubahan
kurs masa depan.

1 agustus 20X1

Piutang mata uang asing ke broker (¥) 166.000.000

Utang rupiah ke broker 166.000.000

Diperoleh dari menandatangani kontrak masa depan untuk menerima 2.000.000 yen
dalam 240 hari:

Rp 166.000.000 = ¥2.000.000 X Rp83 kurs masa depan 240 hari pada tanggal 1
agustus 20X1
17

Pada tanggal 1 oktober 20X4,kontrak masa depan dinilai kembali sesuai dengan nilai
waarnya berdasarkan PSAK 55. Utang usaha dalam yen dicatat pada saat penerimaan
persediaan.

1 oktober 20X1

Piutang mata uang asing dari broker (¥) 4.000.000

Keuntungan transaksi mata uang asing 4.000.000

Diperoleh dari menyesuaikan kontrak masa depan dengan nilai wajarnya,


menggunakan kurs masa depan pada tanggal tersebut, dan mengakui keuntungan:

Rp170.000.000 = ¥2.000.000 X Rp85 kurs masa depan 180 hari pada tanggal 1 okt

-166.000.000 = ¥2.000.000 X Rp83 kurs masa depan 240 hari pada tanggal 1 agt

Rp 4.000.000 = ¥2.000.000 X (Rp85 – Rp 83)

Kerugian transaksi mata uang asing 4.000.000

Komitmen 4.000.000

Untuk mencatat kerugian dari aspek istrumen keuangan dari komitmen:

Rp170.000.000 = ¥2.000.000 X Rp85 kurs masa depan 180 hari pada tanggal 1 okt

-166.000.000 = ¥2.000.000 X Rp83 kurs masa depan 240 hari pada tanggal 1 agt

Rp 4.000.000 = ¥2.000.000 X (Rp85 – Rp 83)


18

Akun komitmen adalah akun temporer selama angka waktu komitmen yang belum
diakui. jika akun tersebut mempunyai saldo debit,maka akan ditampilkan dalam bagian
asset di neraca;jika mempunyai saldo kredit,sebagaimana dalam contoh ini,maka akan
ditampilkan dalam bagian kewajiban di neraca:

Asset Kewajiban
Kontrak masa dapan pada ilai wajar 4.000.000 komitmen 4.000.000

Keuntungan transaksi mata uang asing sebesar Rp4.000.000 dihapus terhadap kerugian
transaksi mata uang sebesar Rp4000.000,sehingga tidak ada pengaruhnya terhadap
laba.

Persediaan 156.000.000

Komitmen 4.000.000

Utang usaha (¥) 160.000.000

Mencatat utang usaha menggunakan kurs tunai dan mencatat pembelian persediaan:

Rp160.000.000 = ¥2.000.000 X Rp80 kurs tunai tanggal 1 oktober

2.8 Kasus 3: lindung nilai transaksi mata uang asing diperkirakan: lindung nilai
arus kas mata uang asing

Perbedaan perlakuan akuntansi untuk lindung nilai transaksi diperkirakan sebagai


lindung nilai arus kas dengan lindung nilai komitmen mata uang asing yang dapat di
identifikasi sebagai lindung nilai atas nilai wajar. Transaksi yang diperkirakan adalah
terjadi sesuai dengan yang diperkirakan,tetapi lindung nilai atas transaksi yang
diperkirakan diperlakukan sebagai lindung nilai arus kas dengan bagian efektif dari
perubahan nilai wajarnya diakui dalam pendapatan komprehensif. Jenis lindung nilai
ini adalah lindung nilai terhadap perubahan dalam arus kas yang mungkin terjadi
19

dimasa depan yang akan timbul dari perubahan dalam kurs mata uang asing. Transaksi
yang diperkirankan dapat menjadi komitmen jika pihak pihak terlibat membuat
perjanjian yang mengikat.

2.9 Kasus 4: spekulasi dipasar mata uang asing

Sebuah entitas memutuskan untuk berspekulasi dalam mata uang asing sebagaimana
dapat dilakukan pada komoditas lain. Sebagaimana contoh,perusahaan Indonesia
menduga rupiah akan menguat terhadap euro,yaitu kurs langsung akan menurun.
Dalam kasus ini perusahaan Indonesia dapat berspekulasi dengan kontrak masa depan
dengan menjual euro untuk penyerahan dimasa depan,dengan harapan dapat membeli
euro dengan harga lebih rendah pada saat penyerahan.

Substansi ekonomis dari spekulasi mata uang asing adalah untuk memberikan risiko
mata uang asing kepada investor,dengan mana investor berharap dapat memperoleh
laba. Kurs untuk penilaian terkait dengan kontrak mata uang asing spekulasi adalah
kurs masa depan spekulatif adalah kurs masa depan dengan jangka waktu kontrak.
Keuntungan atau kerugian kontrak masa depan spekulasi dihitung dengan menentukan
perbedaan antara kurs masa depan pada tanggal kontrak (atau tanggal penilaian
sebelumnya ) dengan kurs masa depan yang tersedia selama jangka waktu kontrak.
Kurs masa depan digunakan untuk menilai kontrak masa depan.

2.10 Pembahasan tambahan

Catatan untuk pengukuran efektifitas lindung nilai

PSAK 55 menyatakan bahwa pada setiap awal transaksi lindung nilai perusahaan harus
mendefinisikan metode yang akan digunakan untuk mengukur efektifitas lindung nilai.
Efektifitas berarti akan terdapat penghapusan, dalak kisaran 80% sampai 125%, dari
perubahan nilai wajar arus kas dan perubahan nilai wajar risiko yang dilindung nilai.
20

Efektivitas harus dimulai paling tidak setip tiga bulan dan pada saat perusahaan
melaaporkan keuangan atau laba. Perusahaan dapat memutuskan untuk memilih dari
beberapa pengukuran yang berbeda untuk menilai efektifitas lindung nilai. Nilai
intrinsic dari derivative (the time value o a derative) terkait dengan nilai yang
dialokasikan ke kesempatan untuk memiliki derevatif terbuka bagi periode tertentu.
Nilai waktu akan berkurang selama jangka waktu derevatif dan menjadi nol pada
tanggal jatuh tempo derevatif. Jika perusahaan menggunakan kurs tunai untuk
mengukur efektifitas lindung nilai, maka setiap perbedaan antara kurs tunai dan kurs
masa depan tidak dimasukkan dalam penilaian efektifitas lindung nilai, melainkan
dimasukkan dalam laba.

Alokasi pajak antarperiode atas keuntungn (kerugian) mata uang asing

Perbedaan temporer dalam pengakuan kuntungan atau kerugian mata uang asing antara
akuntansi pajak dan akuntansi GAAP mengharuskan alokasi pajak antarperiode.
Umumnya, metode akrual untuk pengakuan pengaruh perubahan kurs dalam periode
terjadi konversi dari akun yang didominasi dalam mata uang asing. Perbedaan temporer
diakui sesuai PSAK 46, “akuntansi untuk pajak penghasilan”

Lindung nilai investasi bersih dientitas asing

Dalam pembahasan awal pengakuan kontrak masa depan sebagai instrument lindung
nilai, risiko mata uang asing dari transaksi yang didominasi dalam mata uag asing dapat
dihapuskan. Konsep yang sam berlaku untuk perusahaan indinesia yang menganggap
investasi bersih di entitas asing sebagai komitmen jangka panjang yang mengakibatkan
komitmen terkena eksposur resiko mata uang asing. Sejumlah alat bantu manajemen
neraca tersedia bagi perusahaan Indonesia untuk melindungi nilai investasi bersih pada
entitas asing. Manajemen dapat menggunakan kontrak pertukaran mata uang asing,
komitmen mata uang asing lainnya, atau beberapa perjanjian pendanaan antar
perusahaan tertentu, termasuk transaksi antar perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan
induk Indonesia dapat meminjam 10.000 poundsterling inggris untuk melindungi nilai
terhadap posisi asset bersih yang terkena eksposur setara dari anak perusahaan inggris.
21

Setiap fluktuasi kurs antara poundsterling dan rupiah akan dihapus oleh investasi pada
anak perusahaan inggris dan juga utang pinjaman.

PSAK 55 munyatakan bahwa untuk instrument keuangan derevatif yang ditujukan


sebagai lidung nilai atas investasi bersih dalam operasi asing yang terkena eksposur
mata uang asing. Maka setiap bagian dari perubahan nilai wajar yang setara dengan
keuntungan atau kerugian transaksi mata uang asing akan dilaporkan dalam pendapatan
komprehensif lainnya. Bagian dari pendapatan komprehensif lainnya tersebut yang
ditimbulkan dari lindung nilai investasi bersih di operasi asing akan menjadi
penyesuaian translasi kumulatif dalam pendapatan komprehensif kumulatif lainnya.
BAB III

Kesimpulan dan saran

3.1 Kesimpulan

Transaksi mata uang asing adalah dimana nilai tukarnya dinyatakan dalam mata uang
fungsional dari suatu entitas. Di Indonesia, akuntansi untuk transaksi dalam mata uang
asing diatur dalam Standar Akuntansi Keuangan tahun 2007 yaitu PSAK No.10 tentang
transaksi dalam mata uang asing dan PSAK No.11 tentang penjabaran laporan
keuangan dalam mata uang asing yang meliputi penentuan kurs.
Kurs adalah rasio pertukaran dua mata uang. Beberapa kurs yang digunakan:
1. Kurs Spot (spot rate)Kurs tunai yang berlaku pada tanggal transaksi.
2. Kurs Sekarang (current rate)Kurs dimana 1 unit mata uang dapat dipertukarkan
dengan mata uang lain pada tanggal neraca atau tanggal transaksi.
3. Forward Rate Kurs tertentu yang disepakati dan digunakan dalam transaksi kontrak
berjangka.

Ketentuan PSAK No.10 tentang Transaksi Mata Uang Asing


Transaksi dalam mata uang asing adalah transaksi yang didenominasi atau
membutuhkan penyelesaian dalam suatu mata uang asing, termasuk transaksi yang
timbul ketika suatu perusahaan:
a) Membeli atau menjual barang atau jasa yang harganya didenominasi dalam suatu
mata uang asing;
b) Meminjam (utang) atau meminjamkan (piutang) dana yang didenominasi dalam
suatu mata uang asing;
c) Menjadi pihak untuk suatu perjanjian dalam valuta asing yang belum terlaksana
d) Memperoleh atau melepaskan asset, dan menimbulkan atau melunasi kewajiban
yang didenominasi dalam suatu mata uang asing.

22
23

Perlakuan akuntansi untuk transaksi dalam mata uang asing selain kontrak berjangka
adalah:
1. Pengakuan awal
Transaksi dalam mata uang asing dibukukan dengan menggunakan kurs pada saat
terjadinya transaksi. Kurs tunai yang berlaku pada tanggal transaksi sering disebut kurs
spot (spot rate). Untuk alasan praktis, suatu kurs yang mendekati kurs tanggal transaksi
sering digunakan, contohnya, suatu kurs rata-rata selama seminggu atau sebulan
mungkin digunakan untuk seluruh transaksi dalam setiap mata uang asing yang terjadi
selama periode itu. Namun, jika kurs berfluktuasi secara signifikan, penggunakan kurs
rata-rata
untuk satu periode tidak dapat diandalkan.
2. Pelaporan pada Tanggal Neraca Berikutnya
Pada setiap tanggal neraca:
a) Pos aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata
uang rupiah dengan menggunakan kurs tanggal neraca. Apabila terdapat kesulitan
dalam menentukan kurs tanggal neraca, maka dapat digunakan kurs tengah
Bank Indonesia sebagai indikator yang obyektif;
b) Pos non-moneter tidak boleh dilaporkan dengan menggunakan kurs tanggal
neraca tetapi tetap harus dilaporkan dengan menggunakan kurs tanggal transaksi; dan
c) Pos non-moneter yang dinilai dengan nilai wajar dalam mata uang asing harus
dilaporkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat nilai tersebut ditentukan.
Nilai terbawa dari suatu pos ditentukan sesuai dengan standar akuntansi yang relevan.
Misalnya, instrumen keuangan dan properti tertentu (investasi yang dilakukan Dana
Pensiun), mungkin dinilai pada nilai wajar atau pada biaya historis. Apakah nilai
tercatat ditentukan berdasarkan biaya historis atau nilai wajar, nilai yang ditentukan
untuk pos valuta asing dilaporkan pada mata uang pelaporan sesuai dengan Pernyataan
ini.
24

3. Pengakuan Selisih Kurs


Selisih kurs timbul apabila terdapat perubahan kurs antara tanggal transaksi dan tanggal
penyelesaian (settlement date) pos moneter yang timbul dari transaksi dalam mata uang
asing. Bila timbulnya dan penyelesaian suatu transaksi berada dalam suatu periode
akuntansi yang sama, maka seluruh selisih kurs diakui dalam periode tersebut. Namun
jika timbulnya dan diselesaikannya suatu transaksi berada dalam beberapa periode
akuntansi, maka selisih kurs harus diakui untuk setiap periode akuntansi dengan
memperhitungkan perubahan kurs untuk masing-masing periode.

3.2 Saran

Suatu aktiva dan kewajiban mata uang asing dikatakan menghadapi resiko mata uang
jika suatu perubahan kurs nilai tukar mata uang menyebabkan mata uang induk
perusahaan juga berubah. Maka dari itu di perlukannya prinsip kehati-hatian dalam
akuntansi.
Daftar Pustaka

Barker, Ricard E.dkk.2017.Akuntansi Keuangan Lanjutan (perspektif Indonesia)


Buku 2.Jakarta:Salemba Empat.

25

Anda mungkin juga menyukai