Anda di halaman 1dari 16

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Globalisasi merupakan proses penduniaan, artinya segala aktivitas
diperhitungkan untuk kepentingan dunia. Ini disebabkan karena saat ini tidak
ada lagi suatu bangsa yang homogen dan statis. Setiap bangsa berkembang
berkat interaksi dengan bangsa lainnya. Kita harus terbuka dengan dunia luar,
tetapi kita harus tetap kokoh dengan akar budaya bangsa kita. Globalisasi
adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus
dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu.
Adanya teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat dan
mempermudah proses globalisasi. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting
bagi kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan
baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi
untuk kepentingan kehidupan. Globalisasi sendiri merupakan sebuah istilah
yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu populer
sebagai ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir. Sebagai istilah,
globalisasi begitu mudah diterima atau dikenal masyarakat seluruh dunia.
Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah
dunia secara mendasar. Globalisasi sering diperbincangkan oleh banyak orang,
mulai dari para pakar ekonomi, sampai penjual iklan. Dalam kata globalisasi
tersebut mengandung suatu pengetian akan hilangnya satu situasi dimana
berbagai pergerakan barang dan jasa antar negara diseluruh dunia dapat
bergerak bebas dan terbuka dalam perdagangan. Dan dengan terbukanya satu
negara terhadap negara lain, yang masuk bukan hanya barang dan jasa, tetapi
juga teknologi, pola konsumsi, pendidikan, nilai budaya dan lain-lain.
Dengan adanya globalisasi memungkinkan manusia untuk mempermudah
interaksi yang mendunia atau berwujud interaksi global yang mencakup
beberapa lingkup. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai cakupan interkasi
global dalam bidang ekonomi, politik dan sosial, serta interaksi antar negara-
negara.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana globalisasi dalam bidang ekonomi?
2. Bagaimana pengaruh interaksi antar negara-negara dalam interaksi global?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Menjelaskan tentang globalisasi dalam bidang ekonomi.
2. Menjelaskan pengaruh interaksi antar negara-negara dalam interaksi global.
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Globalisasi dalam Bidang Ekonomi


Globalisasi ekonomi adalah suatu proses pengintergrasian ekonomi
nasional ke dalam suatu sistem ekonomi global. Salah satu bentuk globalisasi
ekonomi ditandai dengan meningkatnya keterbukaan perekonomian suatu
negara terhadap perdagangan internasional. Globalisasi ekonomi ini akan
menciptakan hubungan ekonomi yang saling memengaruhi antar negara, serta
lalu lintas barang dan jasa akan membentuk perdagangan antar negara.
Bidang ini merupakan bidang yang paling menonjol dalam hal
globalisasi, karena melibatkan dua hal yaitu peranan manusia sebagai produsen
sekaligus konsumen bagi barang dan jasa.
Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara
lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut :
a. Globalisasi produksi, dimana perusahaan berproduksi di berbagai negara,
dengan sasaran agar biaya produksi menjadi lebih rendah. Hal ini
dilakukan baik karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang
murah, infrastruktur yang memadai ataupun karena iklim usaha dan
politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi lokasi manufaktur
global.
b. Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global mempunyai akses untuk
memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk
portofolio ataupun langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh,
PT Telkom dalam memperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT
Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan
sistem pembiayaan dengan pola BOT (build-operatetransfer) bersama
mitrausaha dari manca negara.
c. Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan
tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf
profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman
internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh dari negara
berkembang. Dengan globalisasi maka human movement akan semakin
mudah dan bebas.
d. Globalisasi jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan mudah
dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena
kemajuan teknologi, antara lain melalui: TV, radio, media cetak dan lain-
lain. Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu
meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama.
Sebagai contoh: KFC, celana jeans levi’s, atau hamburger melanda pasar
dimana-mana. Akibatnya selera masyarakat dunia (baik yang berdomisili
di kota ataupun di desa) menuju pada selera global.
e. Globalisasi Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan
penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif.
Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin
cepat, ketat, dan fair.
Fenomena semakin terintegrasinya masyarakat dalam perekonomian
dunia adalah terwujudnya pasar bebas seperti MEE (Masyarakat Ekonomi
Eropa) atau Uni Eropa, NAFTA (North America Free Trade Area), APEC (Asia
Pacific Economic Cooperations) yang direncanakan terwujud tahun 2020.
Kenyataan ini mau tidak mau memaksa untuk mebekali siswa dengan
pengetahuan dan keterampilan untuk menghadapi era perdagangan bebas di
masa datang.
Mengenal budaya bangsa lain menjadi penting, karena sebagai aktor
berperan pada tingkat global dalam menentukan keputusan untuk memproduksi
atau mengonsumsi produk tertentu perlu tahu budaya lain, seperti yang
dilakukan Amerika Serikat dan Jepang. Amerika mampu menembus pasar
dunia melalui MNCs (Multi National Corporations), Mc Donald’s mampu
menempus pasaran dunia, salah satu resep keberhasilannya adalah kemampuan
untuk membaca selera pasar/konsumen atau budaya bangsa lain.
Jepang sebagai negara yang terkenal dengan inovasi melakukan hal yang
sama, dengan memproduksi sepeda motor atau mobil untuk dijual ke Indonesia
yang dibuat berbeda dengan yang akan dipasarkan di Eropa , ini karena dalam
pemasaran mereka mempertimbangkan siapa konsumennya. Oleh karena itu
fungsi perspektif global disini adalah untuk mempersiapkan peserta didik agar
menjadi produsen dan konsumen yang bijaksana.

2.2 Peran Indonesia dalam Globalisasi Ekonomi


Dalam globalisasi ekonomi Indonesia berperan aktif dalam berbagai
lembaga ekonomi internasional. Diantaranya adalah Bank Dunia, APEC, dan
WTO. Indonesia juga anggota organisasi negara-negara pengekspor minyak
yang disebut OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries). Namun
karena Indonesia saat ini merupakan pengimpor minyak, maka keanggotaannya
sedang dikaji lagi.
a. ADB
ADB merupakan singkatan dari Asian Development Bank. Artinya,
Bank Pembangunan Asia. ADB adalah lembaga keuangan pembangunan
multilateral. Tujuannya membantu upaya mengurangi tingkat kemiskinan
di negara-negara kawasan Asia Pasifik (Aspas). Pemegang saham ADB
terdiri dari berbagai negara. Jepang dan AS adalah pemegang saham
terbesar. Tujuan utama ADB adalah memperbaiki tingkat kesejahteraan
masyarakat di kawasan Aspas. Program bantuan ADB berhubungan
langsung dengan tiga pilar utama strategi pengentasan kemiskinan. Tiga
pilar itu adalah:
1. Pembangunan berkelanjutan
2. Pembangunan social
3. Pemerintahan  yang baik.
ADB memiliki peran penting dalam mendukung pembangunan bagi
Indonesia. Bentuknya berupa pinjaman yang diberikan melalui CGI.
Pinjaman tersebut antara lain diberikan melalui pembiayaan berbagai
proyek-proyek kerja sama. Di samping itu, ADB juga memberikan
bantuan hibah kepada Indonesia. Hibah ini berupa tiga bantuan teknis
kepada Indonesia guna mendukung program desentralisasi, antara lain:
1. Peningkatan kapasitas manajemen keuangan, perencanaan
pembangunan, SDM dan administrasi umum.
2. Jasa konsultan keuangan untuk Pemda pada proyek infrastruktur
perkotaan.
3. Pengembangan pemerintahan daerah yang baik.

b. APEC
APEC merupakan singkatan dari Asia-Pacific Economic
Cooperation. Lembaga ini merupakan forum kerja sama ekonomi.
Anggotanya adalah negara-negara di kawasan Aspas, dibentuk pada tahun
1989. Tujuan kerja sama ini untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi
kawasan. Keanggotaan APEC terdiri dari banyak negara, termasuk
Indonesia. Perdagangan APEC mencapai 47 persen dari perdagangan
dunia. Sejak pembentukannya, berbagai kegiatan APEC telah
menghasilkan berbagai komitmen. Di antara komitmen tersebut adalah
pengurangan tarif dan hambatan nontarif lainnya. Komitmen lainnya
adalah menciptakan kondisi ekonomi yang lebih efisien dan
meningkatkan perdagangan. Indonesia merupakan salah satu negara yang
berperan aktif dalam pembentukan APEC. Indonesia perlu
mempersiapkan diri dalam menghadapi perdagangan dunia yang bebas.
Semua kegiatan tersebut adalah untuk mengamankan kepentingan
nasional RI. Kontribusi Indonesia terbesar bagi APEC adalah
disepakatinya “Tujuan Bogor” tahun 1994. Di antara tujuan itu adalah
liberalisasi perdagangan dan investasi asing. Komitmen ini mendorong
percepatan penghapusan tarif maupun peningkatan investasi asing. APEC
ternyata mampu meningkatkan arus barang, jasa maupun pertumbuhan
ekonomi negara anggotanya. Mitra dagang utama Indonesia sebagian
besar berasal dari kawasan APEC. Kita memiliki potensi untuk
memanfaatkan pasar APEC bagi ekspor maupun investasi.

c. Bank Dunia
Bank Dunia atau World Bank adalah salah satu badan khusus PBB.
Bank Dunia berdiri tahun 1944. Pada awalnya, fokus utama bantuan Bank
Dunia diperuntukkan bagi rekonstruksi pasca Perang Dunia II. Namun
saat ini, Bank Dunia menfokuskan kegiatan pada upaya penurunan angka
kemiskinan. Bank Dunia merupakan sumber dana pembangunan terbesar
bagi negara-negara di dunia. Kantor pusat Bank Dunia berada di
Washington DC. Struktur organisasi Bank Dunia terdiri dari beberapa
lembaga khusus, dengan tugas antara  lain:
1. Menanggulangi kemiskinan di seluruh dunia.
2. Peningkatan kualitas hidup masyarakat, yaitu meningkatkan
pendidikan, kesejahteraan, dan  kesehatannya.
3. Memfasilitasi pengembangan investasi asing.
Bank Dunia memiliki peran penting dalam membantu
pembangunan di Indonesia. Bantuan lembaga ini berupa pinjaman
berbunga rendah. Bank Dunia merupakan bagian dari CGI, lembaga
donor bagi Indonesia. CGI merupakan singkatan dari Consultative Group
on Indonesia (CGI). Pinjaman dari Bank Dunia kita gunakan untuk
pendanaan proyek-proyek pembangunan. Misalnya, untuk perbaikan
gedung sekolah, jalan raya, pembangkit listrik, dan perbaikan
infrastruktur lainnya.

d. WTO
WTO merupakan singkatan dari World Trade Organization.
Artinya, Organisasi Perdagangan Dunia. Organisasi ini memiliki
kewenangan mengatur dan mengawasi persetujuan perdagangan bebas
antar Negara. WTO juga bertugas menjadi penengah bila terjadi
perselisihan antara anggotanya. Organisasi ini resmi berdiri tahun 1995,
menggantikan GATT (General Agreement on Tariffs and Trade). Artinya,
Persetujuan Umum mengenai Tarif dan Perdagangan. GATT memuat
aturan-aturan sistem perdagangan internasional.
Indonesia telah menjadi anggota WTO sejak tahun 1995. Posisi
dasar Indonesia pada beberapa masalah utama. Di bidang pertanian, yaitu
memperjuangkan penurunan tarif produk pertanian di Negara maju.
Indonesia juga memperjuangkan penghapusan subsidi pertanian di
Negara maju. Di bidang jasa, Indonesia memperjuangkan perlindungan
industri jasa di Negara berkembang. Hal ini mengingat melimpahnya
impor jasa akibat liberalisasi perdagangan. Di bidang kesehatan, ita
berupaya mendapatkan obat-obatan dengan harga murah.

2.3 Interaksi antar Negara-Negara


Secara garis besar, interaksi merupakan hubungan. Antar negara dan
bangsa dunia dapat juga dikatakan secara internasional. Berdasarkan penjelasan
tersebut dapat dikatakan bahwa interaksi antar bangsa dan negara dapat pula
dikatakan sebagai hubungan internasional.
Semakin bertambahnya jumlah negara di dunia ini berkat adanya
dekolonisasi dan keterbukaan telah menyebabkan jumlah negara-negara yang
ada di dunia semakin bertambah. Perbedaan antar bangsa-bangsa tersebut tidak
hanya terlihat secara fisik saja (bahasa, warna rambut, warna kulit, bentuk
hidung, dan sebagainya), namun ada hal yang lebih penting lagi yang kadang
bisa menyebabkan terjadinya ketegangan bahkan peperangan. Perbedaan
kepentingan nasional dan sosial masing-masing negara menyebabkan interaksi
antar bangsa tidak berjalan harmonis. Konsep menolong orang lain dengan
mengorbankan dirinya (altruisme) menjadi tertinggal jauh di belakang oleh
konsep menyelamatkan diri dulu (self-help).
Hubungan Internasional pada dasarnya mempelajari mengenai bentuk
interaksi antar negara dan bangsa berdaulat yang melewati batas-batas
teritorialnya. Hubungan Internasional pada awalnya hanya bentuk kontak atau
interaksi antar negara dalam masalah politik saja. Namun, seiring
berkembangnya zaman, negara maupun aktor non-negara mulai tertarik pada
isu-isu internasional yang mengalami transformasi akan isu-isu di luar isu
politik, seperti isu ekonomi, lingkungan hidup, kejahatan transnasional, hak
asasi manusia, terorisme, sosial dan kebudayaan.
Istilah Hubungan Internasional memiliki keterkaitan dengan semua
bentuk interaksi diantara masyarakat dari setiap negara, baik oleh pemerintah
atau rakyat dari negara yang bersangkutan. Dalam mengkaji ilmu Hubungan
Internasional, yang meliputi kajian politik luar negeri, serta semua segi
hubungan di antara negara-negara di dunia, yang juga meliputi kajian terhadap
lembaga perdagangan internasional, pariwisata, perdagangan internasional,
transportasi, komunikasi, dan perkembangan nilai-nilai dan etika internasional.
Setiap kerja sama yang dilakukan oleh suatu negara dipengaruhi oleh
berbagai faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi dapat didasarkan pada
perbedaan dan persamaan yang dimiliki antarnegara.
a. Kerja sama antar negara akibat adanya perbedaan
Berikut ini perbedaan-perbedaan yang mendorong kerja sama
antarnegara.
1. Perbedaan sumber daya alam
Sumber daya alam yang dimiliki oleh setiap negara berbeda-beda
baik dari segi jenis dan jumlahnya. Ada negara yang memiliki
sumber daya alam yang melimpah, namun ada juga negara yang
memiliki sedikit sumber daya alam. Contohnya Indonesia kaya akan
sumber daya alam berupa bahan baku, namun negara Arab Saudi
sedikit menghasilkan bahan baku untuk industri, padahal kebutuhan
mereka akan bahan baku sangat besar. Dengan demikian negara-
negara yang sedikit menghasilkan bahan baku akan melakukan
kerja sama dengan negara yang kaya akan bahan baku industri,
dengan tujuan agar kebutuhan bahan baku dapat terpenuhi.
2. Perbedaan iklim dan kesuburan tanah
Perbedaan iklim dan kesuburan tanah antara satu negara dengan
negara lain akan menyebabkan perbedaan jenis tanaman. Misalnya
Indonesia dan beberapa negara lainnya yang beriklim tropis, curah
hujan yang tinggi, dan lahan yang subur akan menghasilkan padi,
kopi, teh, karet, dan sebagainya. Sedangkan negara-negara seperti
di Eropa yang beriklim sedang tidak cocok untuk jenis tanaman
tersebut, sehingga mereka harus memperolehnya dari negara-negara
tropis.
3. Perbedaan ilmu pengetahuan dan teknologi
Kemampuan dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
keterampilan antara satu negara dengan negara lain tidak sama.
Negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Eropa Barat, dan
Jerman memiliki kemampuan dalam menguasai ilmu pengetahuan
dan teknologi dibandingkan negara-negara berkembang seperti di
Afrika dan sebagian Asia. Adanya perbedaan tersebut, negara-
negara berkembang dapat melakukan kerja sama dengan negara-
negara maju. Dengan demikian negara-negara berkembang dapat
meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologinya.
4. Perbedaan ideologi
Perbedaan ideologi antarsuatu wilayah negara dengan negara lain
dapat memicu konflik antarnegara bahkan menjadi konflik
internasional. Untuk meredakan konflik atau ketegangan perlu
adanya kerja sama, sehingga tidak memperbesar konflik yang telah
ada. Misalnya negara seperti Hongkong yang memisahkan diri
dengan RRC yang berideologi komunis, memerlukan kerja sama
dalam bidang politik dengan negara yang berideologi liberal seperti
Amerika Serikat. Hal ini perlu dilakukan agar masalah-masalah
yang timbul dapat diselesaikan di meja perundingan.
b. Kerja sama antar negara akibat adanya kesamaan
Berikut ini beberapa kesamaan yang mendorong kerja sama antarnegara.
1. Kesamaan sumber daya alam
Kesamaan sumber daya alam antara beberapa negara dapat
mendorong terbentuknya kerja sama antarnegara. Misalnya
beberapa negara penghasil minyak bumi membentuk suatu kerja
sama yang diberi nama OPEC (Organization of Petroleum
Exporting Countries).
2. Kesamaan keadaan wilayah (kondisi geografis)
Negara-negara yang terletak di suatu wilayah yang memiliki
kondisi geografis yang sama sering mengadakan kerja sama untuk
kepentingan wilayah dari masing-masing negara anggotanya.
Misalnya negara-negara yang terletak di wilayah Asia Tenggara
membentuk kerja sama melalui organisasi ASEAN, dan sebagainya.
3. Kesamaan ideology
Negara-negara yang mempunyai kesamaan ideologi dapat
mendorong suatu negara melakukan kerja sama. Sebagai contoh
NATO (North Atlantic Treaty Organization) adalah kerja sama
negara-negara di Atlantik Utara yang berideologi liberal. Selain itu,
negara-negara yang tidak memihak pada blok Barat ataupun blok
Timur membentuk kerja sama dalam organisasi Nonblok.
4. Kesamaan agama
Adanya persamaan agama juga dapat mendorong beberapa negara
untuk bergabung dalam suatu organisasi. Misalnya OKI (Organisasi
Konferensi Islam), yaitu kelompok organisasi negara-negara Islam.
Mereka bergabung dalam OKI sebagai respon atas peristiwa
pembakaran Masjid Al Aqsa di Yerusalem yang dilakukan oleh
Israel.
c. Pentingnya Interaksi Antar Negara-Negara
Masalah-masalah yang dialami suatu negara belum tentu bisa
diatasi sendiri tetapi akan melibatkan banyak negara untuk merasa ikut
bertindak dan membantu memecahkannya karena mereka menganggap
bahwa masalah itu sudah menjadi bagian dari masalah global. Contoh
masalah kebakaran hutan yang pernah terjadi di Indonesia, yang
dampaknya dirasakan pula oleh negara lain seperti Malaysia, Singapura,
Brunai Darussalam, Philipina, Thailand, bahkan Jepang. Negara-negara
tersebut dengan penuh kepedulian membantu Indonesia memadamkan
kebakaran hutan di Indonesia. Akibat yang lebih dahsyat apabila sampai
merusak lapisan ozon. Masalah global selalu timbul seiring dengan
perkembangan dunia. Faktor yang mendorong berkembangnya
masayarakat dunia:
1. Perkembangan iptek
2. Perkembangan ekonomi pasar
3. Tenaga kerja yang mahal
4. Kebutuhan negara industri mengenai ekositem dunia
Kerja sama internasional senantiasa diarahkan untuk kepentingan
dan pembangunan di negaranya masing-masing serta kawasan sekitarnya.
Selain itu, kerjasama internasional juga memiliki manfaat bagi negara
yang mengikutinya. Manfaat tersebut antara lain:
1. Manfaat ideologi, yakni untuk menjaga dan mempertahankan
kelangsungan hidup bangsa dan Negara.
2. Manfaat politik, yakni untuk menunjang pelaksanaan kebijakan
politik dan hubungan luar negeri yang di abdikan untuk kepentingan
nasional, terutama untuk kepentingan pembangunan di segala
bidang.
3. Manfaat ekonomi, yakni untuk menunjang upaya meningkatkan
pembangunan ekonomi nasional.
4. Manfaat sosial-budaya, yakni untuk menunjang upaya pembinaan
dan pengembangan nilai-nilai sosial budaya bangsa dalam upaya
penanggulangan terhadap setiap bentuk ancaman, tantangan,
hambatan, gangguan dan kejahatan internasional, dalam rangka
pelaksanaan pembangunan nasional.
5. Manfaat perdamaian dan keamanan internasional, yakni untuk
menunjang upaya pemeliharaan dan pemulihan perdamaian,
keamanan dan stabilitas internasional.
6. Manfaat kemanusiaan, yakni untuk menunjang upaya pencegahan
dan penanggulangan setiap bentuk bencana serta rehabilitasi akibat-
akibatnya.
7. Manfaat lainnya, yakni untuk meningkatkan peranan dan citra
Negara itu sendiri di forum internasional dan hubungan antar negara
serta kepercayaan masyarakat internasional.
Mengetahui dan mempelajari bangsa-bangsa lain sangat penting
pada era globalisasi seperti sekarang ini, karena kerjasama akan lebih
mudah terjalin jika kita mengenal siapa mereka. Sekecil apapun luas
negara atau sesedikit apapun penduduk negara, masing dimungkinkan
untuk bekerja sama dengan mereka terutama dalam memperjuangkan
nasib bersama, seperti melawan kolonialisme.
BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Globalisasi merupakan proses penduniaan, artinya segala aktivitas
diperhitungkan untuk kepentingan dunia. Ini disebabkan karena saat ini tidak
ada lagi suatu bangsa yang homogen dan statis. Setiap bangsa berkembang
berkat interaksi dengan bangsa lainnya. Globalisasi menyentuh seluruh aspek
penting bagi kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan
permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan
globalisasi untuk kepentingan kehidupan.Globalisasi dalam Bidang Ekonomi,
Globalisasi ekonomi adalah suatu proses pengintergrasian ekonomi nasional ke
dalam suatu sistem ekonomi global. Salah satu bentuk globalisasi ekonomi
ditandai dengan meningkatnya keterbukaan perekonomian suatu negara
terhadap perdagangan internasional.

3.2 Saran
Globalisasi dan dampak-dampaknya tentu akan selalu hadir dalam era
globalisasi bagi Negara kita. Semua itu dapat kita cegah dan tanggulangi
dengan baik secara bersama. Kita harus bersikap kritis dalam menerima
berbagai pengaruh dari luar negeri di era globalisasi ini, dengan menyaring
segala yang negative dan menerima segala yang positif bagi perkembangan dan
pembangunan Negara Indonesia tetap berkembang sesuai dengan
perkembangan zaman namun tidak mengurangi nilai-nilai, karakter dan jati diri
bagsa kita sendirisegala yang positif bagi perkembangan dan pembangunan
Negara Indonesia tetap berkembang sesuai dengan perkembangan zaman
namun tidak mengurangi nilai-nilai, karakter dan jati diri bangsa kita sendiri.

Anda mungkin juga menyukai