Dosen Pengampu
Disusun Oleh :
KELAS A
Puji syukur atas kehadirat allah swt telah terselesaikannya makalah tepat
waktu. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Penulis berharap dengan terselesaikannya
makalah ini, pembaca dapat memahami keanekaragaman budaya dan adat istiadat
yang ada di Indonesia
Penyusun
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
a Makna Gerakan
Keunikan tersendiri pada tarian asli Madura ini bisa juga dilihat dari
jumlah penari yang ganjil dengan memakai kostum pengantin Legha khas Sumenep
berwarna merah dan kuning. Warna kostum pun tidak terlepas dari pemaknaan
tersendiri yakni ”kapodhang nyocco’ sare” yang maksudnya ”Rato prapa’na bunga”
(raja sedang bahagia). Sedangkan untuk paduan warna kostum merah dan hijau atau
kuning dan hijau mengandung folosofi ”kapodang nyocco’ daun” yang maksudnya
”Rato prapa’na bendhu” (Raja sedang marah). Selain itu para penari Moang Sangkal
tidak diperkenankan jika dalam keadaan sedang datang bulan.
Keistimewaan tari landhung dengan tarian lain adalah memiliki ragam gerak
yang mana membentuk kedua tangan membentuk layar perahu.
Para penari Landhung memakai aksesoris kepala yang disebut “parkok”
singkatan dari parao melkok yang menjadi simbol dari perahu.
Penari landhung juga menggunakan aksesoris jaring yang menggambarkan
alktifitas mata pencaharian masyarakat Situbondo yang mayoritas sebagai
nelayan
Jumlah penari tidak dipatenkan, bisa ditarikan oleh satu orang sampai dengan
ratusan orang (untuk pertunjukan)
Penggunaan gelang kaki pada penari Landhung adalah filosofi dari pakaian
adat suku Madura
Sedangkan kain bludru meraah dipilih sebagai filosofis dari pakaian adat
wanita Jawa
Selain kaya dari segi pesisir, Situbondo juga kaya akan kekayaan alam hasil
perkebunan seperti perkebunan tebu, tembakau dan hutan lindung baluran.
Hal ini disimbolkan dengan kain berwarna hijau yang digunakan penari.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran