Akmalia Ichsan
Anadia Tuahni Salsabila Putri
Karakteristik dan persebaran negara maju dan
berkembang di dunia
Doeljoeni (1987) berpendapat bahwa negara berkembang memiliki ciri-ciri antara lain
sebagai berikut:
• Mayoritas penduduk lebih dari 70% bermata pencaharian di sektor pertanian,
kegiatan industri yang dilakukan berlatar belakang agraris, terutama mengolah
hasil pertanian, perikanan dan kehutanan.
• Pengolahan pertanian masih menggunakan cara-cara tradisional atau alat-alat
yang sudah ketinggalan zaman.
• Tingkat kehidupan yang rendah. Kondisi ini berpengaruh terhadap tingkat
kesehatan yang rendah, tingkat kematian tinggi, usia harapan hidup rendah,
dan kondisi perumahan yang kurang layak.
• Pendidikan formal dan non formal kurang memadai, fasilitas pendidikan yang
terbatas, sehingga tidak semua anak usia sekolah mendapatkan pelayanan
pendidikan dan banyaknya penduduk yang masih buta huruf.
• Pertumbuhan penduduk tinggi.
• Belum ada kesetaraan gender, status pria masih dianggap lebih tinggi dibanding
wanita, wanita masih dianggap penduduk kelas dua.
• Angka beban ketergantungan masih tinggi.
• Tingkat pengangguran masih tinggi, baik pengangguran terbuka maupun
pengangguran tertutup.
• Ketergantungan terhadap negara-negara maju tinggi.
Regionalisasi Kawasan Dunia Berdasarkan Pusat
Pertumbuhan Ekonomi
Proses regionalisasi dunia kini telah sampah pada tahap yang mendekati masif.
Proses regionalisasi menitikberatkan pada proses otonomi menyangkut
interdependensi antara suatu wilayah dengan wilayah lainnya di dunia.
Terbentuknya organisasi internasional yang beranggotakan beberapa Negara dan
mencakup badan geopolitik yang operasinya tidak memandang batas Negara-
bangsa. Keanggotaannya ditentukan oleh batas geografi tertentu seperti benua
atau batas geopolitik seperti blok ekonomi. Organisasi kawasan didirikan untuk
mendorong kerja sama dan integrasi politik dan ekonomi atau dialog antarNegara
atau antar lembaga dalam satu wilayah geografis atau geopolitik tertentu.
Organisasi ini menggambarkan pola pembangunan dan sejarah yang muncul sejak
akhir Perang Dunia II serta fragmentasi di dalam globalisasi. Sebagian besar
organisasi kawasan bekerja sama dengan organisasi-organisasi multilateral seperti
Perserikatan Bangsa-Bangsa..
Beberapa regionalisasi kawasan dunia antara lain:
Pada tahun 2015 resmi dibentuk Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau
ASEAN Economic Community (AEC), ini merupakan tonggak utama dalam
agenda integrasi ekonomi regional di ASEAN, menawarkan peluang dalam
bentuk pasar yang besar sebesar US $ 2,6 triliun dan lebih dari 622 juta orang.
Pada tahun 2014, AEC secara kolektif adalah masyarakat ekonomi terbesar
ketiga di Asia dan ketujuh terbesar di dunia.
Asia-Pasific Economic Cooperation (APEC)
Pada tahun 1994, Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) mulai berlaku,
menciptakan salah satu zona perdagangan bebas terbesar di dunia dan meletakkan
fondasi untuk pertumbuhan ekonomi yang kuat dan meningkatkan kemakmuran bagi
Kanada, Amerika Serikat, dan Meksiko. Sejak itu, NAFTA telah menunjukkan bagaimana
perdagangan bebas meningkatkan kekayaan dan daya saing, memberikan manfaat
nyata bagi keluarga, petani, pekerja, produsen, dan konsumen.
Bentuk-Bentuk Kerja Sama Negara Maju Dan
Berkembang Di Dunia
Bentuk Kerjasama Internasional
Kerjasama Ekonomi Regional , kerjasama beberapa negara dari suatu kawasan atau wilayah
tertentu.
Contoh: MEE, OPEC, AFTA
• Selain peran positif perdagangan bebar jaga memiliki dampak negatif bagi
Indonesia, antara lain:
• Produk dalam negeri mendapatkan tantangan dengan datanya produk-produk
impor, Jika kalah bersaing karena barang-barang luar negeri yang lebih murah dan
berkualitas, maka produk dalam negeri dapat kehilangan pembelinya. Dampak
lebih besar dalam produsen dalam negeri dapat gulung tikar.
• Eksploitasi sumber daya alam akan semakin besar dengan hadirnya perdagangan
bebas, karena sumber daya alam Indonesia akan dipaksa tidak hanya memenuhi
kebutuhan dalam negeri saja, tapi juga kebutuhan ekspor. Kerusakan lingkungan
yang ditimbulkan juga akan memiliki dampak yang lebih besar.
• Perdagangan besar ditakutkan akan membuat Indonesia mengalami
ketergantungan yang lebih besar terhadap negara maju.
• Bila tidak mampu bersaing, akan berdampak pada menurunnya pertumbuhan
ekonomi negara karena lebih besar impor dari pada ekspor yang di keluarkan,
• dan meningkatkan jumlah pengangguran. Dalam perdagangan besar tidak barang
dan jasa yang lintas batas negara, tapi juga manusia (tenaga kerja) sebagai faktor
produksi. Jika kualitas tenaga kerja Indonesia yang mutunya rendah, dapat saja
digantikan dengan tenaga kerja asing yang lebih produktif.
• Tumbuhnya budaya konsumen (konsumerisme), juga merupakan dampak negatif
dari perdagangan bebas.
Strategi Pembangunan Indonesia Untuk Menjadi
Negara Maju
Dibutuhkan strategi yang jitu untuk meningkatkan status Indonesia dari negara
berkembang menjadi negara maju. Melalui RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH NASIONAL 2015-2019, digariskan strategi pembangunan Indonesia. Ada
banyak tantangan harus dihadapi antara lain: