Anda di halaman 1dari 23

Kerjasama Negara Maju dan Berkembang

Akmalia Ichsan
Anadia Tuahni Salsabila Putri
Karakteristik dan persebaran negara maju dan
berkembang di dunia

• Negara maju merupakan istilah khusus yang disematkan


kepada negara yang menikmati standar hidup relatif tinggi di
sektor teknologi serta memiliki ekonomi yang merata. Dari
pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa negara maju
adalah suatu negara yang rakyatnya mempunyai kualitas
hidup dan kesejahteraan tingkat tinggi.
Suatu negara bisa dikatakan maju jika memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
• Sebagian besar penduduknya bekerja pada sektor industri dan jasa.
Hasil industrinya selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri
sebagian juga untuk komoditas ekspor;
• Sektor pertanian juga diusahakan walaupun merupakan kegiatan
sampingan, namun pengolahannya secara intensif dengan
menggunakan alat-alat modern;
• Sumber dayanya mempunyai kualitas sangat tinggi sehingga
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi;
• Pendapatan per kapitanya tinggi (hampir semua negara maju
pendapatan per kapitanya rata-rata di atas US $ 9.000 ;
• Pertumbuhan penduduknya sangat rendah, yaitu rata-rata kurang dari 1%
per tahun;
Sebagian besar penduduknya tinggal di perkotaan;
• Tingkat pendidikan tinggi, sehingga sudah tidak dijumpai adanya penduduk
yang buta huruf;
• Tingkat kemiskinan rendah atau hampir tidak dijumpai penduduk yang
miskin, karena rata-rata penduduk memperoleh penghasilan yang layak
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya;
• Angka kelahiran dan kematian relatif rendah, sedangkan angka harapan
hidup rata-rata lebih dari 70 tahun.
Jika di tempatkan vis to vis, lawannya  negara maju adalah negara  berkembang. Negara
berkembang adalah kebalikan 180 derajatnya dari negara maju, namun hal ini bukanlah
persoalan hitam dan putih. Dua pendapat dari para ahli tentang ciri negara berkembang,
yaitu menurut Doeljoeni dan Todaro. Berikut pendapatnya :

Doeljoeni (1987) berpendapat bahwa negara berkembang memiliki ciri-ciri antara lain
sebagai berikut:
• Mayoritas penduduk lebih dari 70% bermata pencaharian di sektor pertanian,
kegiatan industri yang dilakukan berlatar belakang agraris, terutama mengolah
hasil pertanian, perikanan dan kehutanan.
• Pengolahan pertanian masih menggunakan cara-cara tradisional atau alat-alat
yang sudah ketinggalan zaman.
• Tingkat kehidupan yang rendah. Kondisi ini berpengaruh terhadap tingkat
kesehatan yang rendah, tingkat kematian tinggi, usia harapan hidup rendah,
dan kondisi perumahan yang kurang layak.
• Pendidikan formal dan non formal kurang memadai, fasilitas pendidikan yang
terbatas, sehingga tidak semua anak usia sekolah mendapatkan pelayanan
pendidikan dan banyaknya penduduk yang masih buta huruf.
• Pertumbuhan penduduk tinggi.
• Belum ada kesetaraan gender, status pria masih dianggap lebih tinggi dibanding
wanita, wanita masih dianggap penduduk kelas dua.
• Angka beban ketergantungan masih tinggi.
• Tingkat pengangguran masih tinggi, baik pengangguran terbuka maupun
pengangguran tertutup.
• Ketergantungan terhadap negara-negara maju tinggi.
Regionalisasi Kawasan Dunia Berdasarkan Pusat
Pertumbuhan Ekonomi
Proses regionalisasi dunia kini telah sampah pada tahap yang mendekati masif.
Proses regionalisasi menitikberatkan pada proses otonomi menyangkut
interdependensi antara suatu wilayah dengan wilayah lainnya di dunia.
Terbentuknya organisasi internasional yang beranggotakan beberapa Negara dan
mencakup badan geopolitik yang operasinya tidak memandang batas Negara-
bangsa. Keanggotaannya ditentukan oleh batas geografi tertentu seperti benua
atau batas geopolitik seperti blok ekonomi. Organisasi kawasan didirikan untuk
mendorong kerja sama dan integrasi politik dan ekonomi atau dialog antarNegara
atau antar lembaga dalam satu wilayah geografis atau geopolitik tertentu.
Organisasi ini menggambarkan pola pembangunan dan sejarah yang muncul sejak
akhir Perang Dunia II serta fragmentasi di dalam globalisasi. Sebagian besar
organisasi kawasan bekerja sama dengan organisasi-organisasi multilateral seperti
Perserikatan Bangsa-Bangsa..
Beberapa regionalisasi kawasan dunia antara lain:

Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) / Uni Eropa (European Union)

Masyarakat Ekonomi Eropa (European Economic Community atau EEC) adalah


organisasi kawasan yang bertujuan menyatukan ekonomi Negara-negara anggotanya.
Organisasi ini dibentuk melalui Perjanjian Roma tahun 1957. Setelah Uni Eropa (UE)
dibentuk tahun 1993, MEE disatukan dan berganti nama menjadi Masyarakat Eropa
(EC). Pada tahun 2009, semua lembaga MEE dileburkan menjadi Uni Eropa.
Tujuan awal Masyarakat Ekonomi Eropa adalah memperkenalkan integrasi ekonomi,
termasuk pasar bersama dan persatuan cukai, antara enam negara pendirinya: Belgia,
Perancis, Italia, Luksemburg, Belanda dan Jerman Barat.
ASEAN Free Trade Area (AFTA) dan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) /
ASEAN Economic Community (AEC)

Pada tahun 2015  resmi dibentuk Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau
ASEAN Economic Community (AEC), ini merupakan tonggak utama dalam
agenda integrasi ekonomi regional di ASEAN, menawarkan peluang dalam
bentuk pasar yang besar sebesar US $ 2,6 triliun dan lebih dari 622 juta orang.
Pada tahun 2014, AEC secara kolektif adalah masyarakat ekonomi terbesar
ketiga di Asia dan ketujuh terbesar di dunia.
Asia-Pasific Economic Cooperation (APEC)

The Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) adalah forum ekonomi regional


yang berdiri pada tahun 1989 untuk meningkatkan saling ketergantungan di
Asia-Pasifik. 21 anggota APEC memiliki visi untuk menciptakan kemakmuran
yang lebih besar bagi masyarakat di wilayah ini dengan mendorong
pertumbuhan yang seimbang, inklusif, berkelanjutan, inovatif dan aman serta
dengan mempercepat integrasi ekonomi regional.

APEC bekerja untuk membantu semua penduduk Asia-Pasifik berpartisipasi


dalam pertumbuhan ekonomi. Misalnya, proyek-proyek APEC menyediakan
pelatihan keterampilan digital untuk masyarakat pedesaan dan membantu
perempuan pribumi mengekspor produk mereka ke luar negeri. Mengakui
dampak perubahan iklim, anggota APEC juga melaksanakan inisiatif untuk
meningkatkan efisiensi energi dan mempromosikan pengelolaan sumber daya
hutan dan laut yang berkelanjutan.
North American Free Trade Agreement (NAFTA)

Pada tahun 1994, Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) mulai berlaku,
menciptakan salah satu zona perdagangan bebas terbesar di dunia dan meletakkan
fondasi untuk pertumbuhan ekonomi yang kuat dan meningkatkan kemakmuran bagi
Kanada, Amerika Serikat, dan Meksiko. Sejak itu, NAFTA telah menunjukkan bagaimana
perdagangan bebas meningkatkan kekayaan dan daya saing, memberikan manfaat
nyata bagi keluarga, petani, pekerja, produsen, dan konsumen.
Bentuk-Bentuk Kerja Sama Negara Maju Dan
Berkembang Di Dunia
Bentuk Kerjasama Internasional

- Berdasarkan Letak Geografis


Kerjasama Ekonomi Internasional, kerjasama negara-negara dari berbagai belahan dunia.
Contoh: Kerjasama di bawah naungan PBB, IMF, ECOSOC, dan IBRD.

Kerjasama Ekonomi Regional , kerjasama beberapa negara dari suatu kawasan atau wilayah
tertentu.
Contoh: MEE, OPEC, AFTA

Kerjasama Ekonomi Interregional, kerjasama yang dilakukan oleh negara-negara yang berada di


suatu kawasan dengan negara-negara di kawasan lainnya.
Contoh: Kerjasama ASEAN dengan Uni Eropa.
- Berdasarkan Banyak Negara Peserta

Kerjasama Ekonomi Bilateral, 


kerjasama yang hanya melibatkan dua negara.
Contoh: kerjasama Indonesia-Singapura, kerjasama Amerika Serikat-
Jepang.

Kerjasama Ekonomi Multilateral, kerjasama yang melibatkan lebih dari


dua negara.
Contoh: ASEAN, AFTA, dan PBB.
- Berdasarkan Tujuan dan Lapangan Usaha

Berdasarkan Tujuan yang Sama


Contoh:
Consultative Group on Indonesia (CGI); kelompok negara yang memberikan
bantuan dan pinjaman untuk pembangunan ekonomi Indonesia. Terdiri dari Jepang,
Australia, Belgia, Italia, Jerman Barat, Inggris, Kanada, dan Prancis.
Organization for Economic Cooperation and Development (OECD); kerjasama
antar negara yang beranggotakan 21 negara-negara maju yang bekerjasama dan
memberikan bantuan untuk pembangunan negara berkembang.
Berdasarkan Lapangan Usaha yang Sama
Contoh:
Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC), yaitu organisasi
negara-negara pengekspor minyak, seperti : Arab Saudi, Indonesia, dan
Venezuela.
Asian and Pacific Coconut Community (APCC), yaitu kerjasama negara
penghasil kelapa di Asia dan Pasifik.
Dampak Positif Pasar Bebas Terhadap Indonesia

Bagi Indonesia khususnya, umumnya negara berkembang perdagangan bebas memiliki


peran untuk;

• Meningkatkan kualitas dan kuantitas produk dalam negeri. Dengan perdagangan


bebas internasional produsen dalam negeri dipaksa terbiasa dengan iklim kompetisi
yang keras. Proses imitasi dan inovasi yang berjalan secara simultan dapat
meningkatkan kualitas produk dalam negeri. Produktivitas barang juga dapat terus
ditingkatkan karena pasar impor sangat berbuka.
• Hambatan perdagangan cenderung berkurang bahkan menjadi tidak ada. Tidak
adanya tarif impor, atau bea masuk membuat harga barang yang diperdagangkan
secara ekspor lebih murah sehingga nilai persaingannya lebih tinggi.
• Peningkatan ekspor sehingga meningkatkan pendapatan nasional Indonesia.
• Meningkatkan peluang investor yang menanamkan modal dan membangun basis
produksi di Indonesia. Adanya investor asing yang melaksanakan usahanya di
Indonesia memiliki keuntungan antara lain banyak tenaga kerja terserap,
pemerintah mendapatkan penghasilan berupa pajak, juga bahan baku dalam negeri
dapat terserap oleh perusahaan asing.
• Menambah devisa negara melalui bea masuk dan biaya lain atas ekspor dan impor.
• Melalui impor, kebutuhan dalam negeri dapat terpenuhi.
• Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tidak hanya dalam bentuk
modal, kerja sama internasional juga dapat dalam bentuk transfer ilmu
pengetahuan dan teknologi.
• Menghidupkan sektor pariwisata sehingga menambah jumlah wisatawan ke
Indonesia.
Dampak Negatif Pasar Bebas

• Selain peran positif perdagangan bebar jaga memiliki dampak negatif bagi
Indonesia, antara lain:
• Produk dalam negeri mendapatkan tantangan dengan datanya  produk-produk
impor, Jika kalah bersaing karena barang-barang luar negeri yang lebih murah dan
berkualitas, maka produk dalam negeri dapat kehilangan pembelinya. Dampak
lebih besar dalam produsen dalam negeri dapat gulung tikar.
• Eksploitasi sumber daya alam akan semakin besar dengan hadirnya perdagangan
bebas, karena sumber daya alam Indonesia akan dipaksa tidak hanya memenuhi
kebutuhan dalam negeri saja, tapi juga kebutuhan ekspor. Kerusakan lingkungan
yang ditimbulkan juga akan memiliki dampak yang lebih besar.
• Perdagangan besar ditakutkan akan membuat Indonesia mengalami
ketergantungan yang lebih besar terhadap negara maju.
• Bila tidak mampu bersaing, akan berdampak pada menurunnya pertumbuhan
ekonomi negara karena  lebih besar impor dari pada ekspor yang di keluarkan,
• dan meningkatkan jumlah pengangguran. Dalam perdagangan besar tidak barang
dan jasa yang lintas batas negara, tapi juga manusia (tenaga kerja) sebagai faktor
produksi. Jika kualitas tenaga kerja Indonesia yang mutunya rendah, dapat saja
digantikan dengan tenaga kerja asing yang lebih produktif.
• Tumbuhnya budaya konsumen (konsumerisme), juga merupakan dampak negatif
dari perdagangan bebas.
Strategi Pembangunan Indonesia Untuk Menjadi
Negara Maju
Dibutuhkan strategi yang jitu untuk meningkatkan status Indonesia dari negara
berkembang menjadi negara maju. Melalui RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH NASIONAL 2015-2019, digariskan strategi pembangunan Indonesia. Ada
banyak tantangan harus dihadapi antara lain:

• Stabilitas Politik dan Keamanan;


• Tata Kelola: Birokrasi Efektif dan Efisien;
• Pemberantasan Korupsi;
• Pertumbuhan Ekonomi;
• Percepatan Pemerataan dan Keadilan;
• Keberlanjutan Pembangunan;
• Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia;
• Kesenjangan Antar Wilayah;
• Percepatan Pembangunan Kelautan;
Dari tantangan-tantangan tersebut kemudian digariskan arah kebijakan umum
pembangunan nasional antara lain:

• Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan;


• Meningkatkan Pengelolaan dan Nilai Tambah Sumber Daya Alam (SDA) yang
Berkelanjutan;
• Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Untuk Pertumbuhan dan Pemerataan;
• Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup, Mitigasi Bencana Alam dan
Penannganan Perubahan Iklim;
• Penyiapan Landasan Pembangunan yang Kokoh;
• Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Kesejahteraan Rakyat Yang
Berkeadilan;
• Mengembangkan dan Memeratakan Pembangunan Daerah;
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai