Tugas PPKn: Membuat laporan berkaitan dengan Indonesia emas 2045, faktor penghambat
pencapaian Indonesia, dan apa saja yang dapat mewujudkan Indonesia emas.
Kelas 8'B Kelompok: II.A Nama anggota kelompok: 1. Ninda Julia Saputri 2. Nailah Farah Ramadhani 3. Nur Aulia Ramahdani 4. Nayla Rachmawati 5. Nala haprillia sari
"LAPORAN INDONESIA EMAS TAHUN 2045"
Presiden Joko Widodo meyakini ekonomi Indonesia akan mencapai puncak
kejayaannya pada 2045 yang akan datang. Demi menuju "Indonesia emas", Presiden Jokowi memaparkan tahapan pembangunan nasional ketika berpidato pada pembukaan Rakernas Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), di Ballroom Ritz Carlton Hotel, Jakarta, Senin (27/3/2017). "Pertama, sebagai pondasi, kita akan bangun infrastruktur. Ini sangat penting sekali," ujar Jokowi. Pembangunan infrastruktur diyakini bisa meningkatkan daya saing produk Indonesia. Sebab, biaya logistik serta transportasi akan lebih murah lantaran konektivitas yang tinggi. Saat ini, pemerintah terus mengerjakan proyek infrastruktur, mulai dari pelabuhan, jalan tol, bandar udara dan pelabuhan. Sejalan dengan pembangunan fisik, pemerintah juga membangun sumber daya manusia. Jokowi menyebutkan, pada 2030 Indonesia akan menghadapi bonus demografi. Sebanyak 52 persen penduduk di Indonesia merupakan usia produktif. "Oleh sebab itu saya mengingatkan, siapa pun nanti pemimpinnya, yang namanya pembangunan sumber daya manusia menjadi kunci dalam rangka mengantarkan kita pada Indonesia emas di 2045," ujar Jokowi.
Tahap kedua, yakni pembangunan industri pengolahan. Pembangunan industri
pengolahan diyakini memberikan nilai tambah bagi produk dalam negeri yang berimbas positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Nanti pada tahapan itu, jangan ada dari kita yang berjualan barang mentah. Semuanya harus minimal barang setengah jadi. Kelapa sawit jangan sampai kita kirimnya CPO terus. Turunannya CPO harus dikerjakan, entah sabun, minyak goreng kosmetik, silakan," ujar Jokowi. "Jagung juga sama. Jangan sampai kita kirim dalam bentuk bahan mentah. Buat makanan, entah makanan ternak atau apa. Semuanya harus masuk ke industri pengolahan seperti itu," kata dia. Tahap terakhir, Indonesia akan fokus pada pembangunan industri jasa. Salah satu sektor yang akan sangat menguntungkan adalah jasa pariwisata. Saat ini, pemerintah tengah membangun sejumlah destinasi wisata di Tanah Air. Misalnya Mandalika, NTB; Pulau Komodo, NTT; Kepulauan Seribu, DKI Jakarta; Danau Toba, Sumatera Utara; dan sebagainya. "Kekuatan kita di Indonesia ini sebenarnya di industri pariwisata. Anak-anak muda masuklah ke industri ini karena sangat menjanjikan," ujar Jokowi.
FAKTOR FAKTOR YANG MENGHAMBAT PENCAPAIAN INDONESIA EMAS
YAITU: 1. Masih maraknya tingkat kekerasan di kalangan pemuda 2. Adanya kecenderungan sikap ketidakjujuran yang semakin membudaya 3. Berkembangnya rasa tidak hormat kepada orang tua, guru, dan pemimpin 4. Sikap rasa curiga dan kebencian satu sama lain 5. Lemahnya semangat pejuang para remaja 6. Penggunaan bahasa indonesia makin memburuk.
CARA YANG DAPAT MEWUJUDKAN INDONESIA EMAS YAITU:
1. Bersikaplah Antirasisme Tahu nggak sih? Tanpa disadari, kadang-kadang milenial seperti kita seringkali mengucapkan kalimat yang mengandung rasisme. Contohnya, jika ada teman yang tak mau berbagi kepada kita, kita malah nyaut dengan perkataan, “Ah, pelit banget kayak cina aja! Nah, kan. Padahal semua manusia itu sama di dunia ini. Sama derajat dan tingkatannya tanpa ada perbedaan kelas. Kita sebaiknya terus belajar untuk hal yang kelihatan sepele ini. Kita tahu, akhir-khir ini kasus-kasus yang berkaitan dengan rasisme sangat gencar dan banyak diperbincangkan. Padahal jika ingin mewujudkan Indonesia emas 2045 semestinya kita bisa dan mampu untuk memiliki sikap antirasisme.
2. Jadilah Milenial Yang Tepat Waktu Membayar Pajak
Ini termasuk cara paling realistis dan simpel jika ingin mendukung mimpi pemerintah dalam mewujudkan Indonesia emas 2045 yang akan datang. Adalah membayar pajak tepat waktu. Jika kamu memiliki kendaraan dan penghasilan semestinya kamu dituntut untuk membayar pajak. Sebab yang digunakan untuk membangun infrastruktur negara dan pelayanan umum lainnya ya, uang pajak kita itu. Bukan milenial yang imbang jika pelayanan umum seperti jalan rusak menggerutu tidak keruan. Padahal dia tak membayar pajak. Kan lucu. Jadi sampai kamu menjadi beban negara dengan menjadi masyarakat yang baru sadar membuat kartu KIS/BPJS ketika ke rumah sakit saja. Setelah sembuh, tak mau lagi membayarnya.
3. Jadilah Milenial Yang Disiplin
Ini sebenarnya kunci utama untuk menjadi seorang yang ingin berkontribusi tinggi kepada negara. Menjadilah milenial yang disiplin. Kita tahu, korea selatan telah menjadi negara yang pesat perkembangannya berkat kedisiplinan yang warganya lakukan. Misalnya saja, Mereka selalu datang di waktu yang tepat ketika pergi bekerja. Mereka juga pekerja keras dan efisien tentunya. Ketika antre pun mereka selalu tak main serobot. Mereka disiplin dan mematuhi peraturan yang semestinya. Tak bisa dipungkiri. Jika kita perhatikan lingkungan sekitar, kita masih bisa menemukan beberapa warga Indonesia yang antre saja main serobot-serobotan dengan banyak alasan. Padahal, antre ya antre saja.
4. Jadilah Bagian Dari Ekonomi Kreatif
Jika milenial seperti kita hanya mengandalkan bekerja di kantor, tentu mimpi Indonesia emas 2045 akan lama tercapai. Padahal jika ingin menjadi bagian dari tujuh kekuatan ekonomi terbesar di dunia tak sekadar diraih dengan bekerja kantoran. Semestinya kita memiliki mental bisnis yang besar. Membuka bisnis sendiri seperti bisnis warung kopi, bisnis percetakan atau yang lainnya bisa meningkatkan ekonomi kreatif di Indonesia. Terdengar temeh sekali memang. Tapi Tak dipungkiri pengusaha-pengusaha milenial seperti ini justru penghasilannya mungkin lebih tinggi dari para milenial yang menjadi karyawan kantor. So, jadilah milenial yang membangkitkan ekonomi kreatif yang ada di Indonesia. Dengan begitu, mimpi Indonesia emas 2045 akan segera terealisasi.
5. Menjadilah Milenial Yang Semangat
Sepertinya, bukan milenial yang menjadi harapan bangsa jika kerjaannya hanya males-malesan dan tak memiliki semangat. Milenial yang ingin mewujudkan Indonesia emas 2045 tentu bukan anak muda yang kerjaannya hanya rebahan di kasur, muka lesu dan lemas. Apalagi ketika kerja masih suka mengeluh. So, jadilah milenial yang memiliki semangat tinggi. Pemuda harapan bangsa tentu pemuda yang semangat dong ya.