Anda di halaman 1dari 3

TUGAS RESUME KE-3 KU-4078 STUDIUM GENERALE

CHALLENGES FOR THE ECONOMY AMID GLOBAL UNCERTAINTIES


Pembicara:
1. Tigor M. Siahaan (CEO Citibank Indonesia) 2. Riko Tasmaya (Head of Trnsaction Service Citibank Indonesia) 3. Taj Singh (Head Operation and Technology Citibank Indonesia) 4. Suryadi Ong (Senior Vice President Citibank Indonesia) 5. Pambudi Sunarsihanto (Country Human Resorce Officer at Citibank Indonesia)

Sabtu, 07 September 2013 Galeri Utama CC Timur Institut Teknologi Bandung

Disusun oleh Nama NIM : Nisrina Rizkia : 10510002

Program Studi : Kimia No. HP : 085781912328

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2013

CHALLENGES FOR THE ECONOMY AMID GLOBAL UNCERTAINTIES

Suryadi Ong adalah seorang alumni teknik elektro ITB angkatan 1997, dalam berkarir beliau menginginkan bekerja di tempat yang mampu memberikannya kesempatan dalam belajar dan terus mengembangkan kemampuannya dan di Citibank lah beliau mendapatkan kesempatan tersebut. Tidak disangka seorang lulusan teknik elektro yang tidak mengerti akan perbankan sekarang telah menjadi high senior vice president dan menjadi orang yang sangat diperhitungkan di dunia perbankan nasional. Hal tersebut membuktikan bahwa Citibank membuka peluang bagi lulusan manapun yang mau bekerja keras untuk terus mengembangkan kemampuan demi memajukan keuangan negara dengan perbankan. Citibank adalah Bank Kota New York yang didirikan pada tahun 1812 dan menjadi bank terbesar di Amerika Serikat pada tahun 1894. Pada tahun 1902 Citibank mulai mengadakan perluasan ke seluruh dunia sehingga pada tahun 1930 telah menjadi bank terbesar di dunia. Citibank adalah bank pertama yang memperkenalkan sistem electronic banking pada tahun 1980 di Indonesia. Pada tahun 1986 ATM mulai diperkenalkan di Indonesia, selain itu juga diperkenalkan penggunaan kartu kredit pada tahun 1989. Inovasi tersebut dilakukan dalam rangka mengurangi jumlah teller dan memberikan akses 24 jam. Kedepannya Citibank akan melakukan inovasi-inovasi baru untuk mempermudah consumer banking. Citibank pertama kali di Indonesia pada tahun 1918 melalui perusahaan sebelumnya yaitu The International Banking Corporation di Jakarta dan Surabaya dan ditutup pada tahun 1920an. Kemudian Citibak hadir kembali di Jakarta pada tahun 1968 dan menawarkan berbagai layanan perbankan. Citibank adalah bank dengan kapasitas global yang memiliki 200 juta nasabah dan berada di 160 negara. Berbagai layanan dan produk perbankan, layanan perbankan korporasi dan investasi, jasa transaksi, broker sekuritas dan wealth management bagi para nasabah, korporasi, pemerintah dan institusi. Salah satu bisnis uutama Citibank Indonesia adalah Global Consumer Group yang bertugas mengelola pelayanan keuangan pasar konsumen. Global Consumer Group terdiri dari empat kelompok bisnis yaitu layanna perbankan (retail banking), kartu kredit, kredit tanpa agunan (personal loan) dan citifinancial. Citi Indonesia hadir sebagai salah satu solusi dalam menangani perekonomian Indonesia. Nilai kurs rupiah terhadap dolar menaik dikarenakan beberapa sebab salah satunya adalah ekspor yang lebih rendah dibandingkan dengan impor sehingga peredaran rupiah lebih sedikit. Menurut penelitian, rasio orang yang tidak bekerja dibandingkan dengan orang-orang yang seharusnya dapat bekerja dengan usia di atas 15 tahun adalah 17,5 juta walaupun berada pada angka 5,9% namun tersebut masih terbilang tinggi untuk negara dengan jumlah penduduk yang besar. Penduduk Indonesia memiliki jumlah usia muda yang lebih banyak dibandingkan dengan Jepang dan Eropa, namun kita ketahui bahwa perekonomian Indonesia jauh tertinggal dibandingkan dengan keduanya. Perekonomian suatu negara dapat dilihat dari besarnya Gross Ddomestic Product (GDP) yang dihasilkan. Gross Domestic Product (GDP) atau produk domestik bruto merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara selama satu tahun. Dalam hal perekonomian dari sekitar 200 negara Indonesia menempati posisi 16 dan diperkirakan pada tahun

2050 Indonesia akan berada pada peringkat keempat di dunia. Sifat optimis bahwa Indonesia akan berada pada peringkat keempat di dunia dalam hal perekonomian didukung oleh fakta bahwa GDP Indonesia mencapai 6 hingga 7% sedangkan Eropa hanya 2%. Apabila Indonesia terus mempertahankan GDP pada kisaran tersebut atau bahkan meningkatkannya sedangkan Eropa masih berada pada angka 2%, maka bukan menjadi suatu hal yang sulit bagi Indonesia untuk menempati posisi keempat di dunia. Selain dilihat dari segi GDP, perekonomian suatu negara dapat dilihat dari tingkat konsumsi ayam perkapita pertahun dan juga dari uang yang dikeluarkan untuk kesehatan perkapita pertahun. Tingkat konsumsi ayam Indonesia masih rendah yaitu 7 kg perkapita pertahun, angka tersebut menunjukkan rendahnya daya beli masyarakat yang merupakan gambaran bahwa masih rendahnya perekonomian Indonesia. Sedangkan dana kesehatan Indonesia adalah 95 USD perkapita pertahun dan masih sangat jauh dibandingkan dengan Amerika Serikat yaitu 9000 USD perkapita pertahun. Amerika memang menduduki posisi paling kuat di dunia dalam hal perekonomian. Namun, dengan adanya kemajuan yang diciptakan oleh negara-negara di Asia seperti Cina dan Korea Selatan akan berdampak positif bagi negara-negara Asia lainnya termasuk Indonesia. Terdapat banyak cara untuk mengatasi perekonomian negara salah satunya adalah dengan perbankan. Dengan adanya industri bank di Indonesia, para pengusaha baik pengusaha besar, menengah ataupun kecil akan terbantu dengan keberadaan bank. Para pengusaha tersebut dapat meminjam uang kepada bank sebagai modal dalam usaha mereka, dengan begitu diharapkan akan adanya sirkulasi uang untuk menopang perekonomian. Uang-uang yang masuk ke bank dalam bentuk deposito, setelah semua dana terkumpul di bank maka bank akan memberikan pinjaman agar roda perekonomian berputar. Bank akan mendapatkan uang dari transaksi contohnya saja dalam jasa transfer uang yang diharus dibayarkan oleh pengguna kepada bank. Dalam pengaturan keuangan pihak bank memiliki dua siklus yaitu collection dan payment sedangkan sisanya berupa liquidity management. Layanan transaksi yang tersedia adalah supplier, manufacturer, distributor/importer dan retailers. Pendekatan yang dilakukan untuk terus memajukan Citibank adalah koneksi yang luas, teknologi yang hebat dan sumber daya manusia. Operations and Technology (O & T) team adalah sebuah tulang punggung Citi Indonesia untuk menyediakan layanan pengiriman dengan lancar, jasa terhadap klien dan meningkatkan atau menginovasi kepada berbagai klien. Inovasi-inovasi dalam hal teknologi diciptakan untuk mempermudah para nasabah contohnya saja overseas telegraphic transfer, domestic transfer RTGS, deposit placement, credit. Sebagai bank besar maka diperlukan kinerja sumber daya manusia yang menunjang untuk terus mempertahankan dan memberikan inovasi-inovasi baru dalam memudahkan para nasabah dalam praktiknya. Menurut Direktur HRD Citibank Indonesia, Bapak Pambudi, karakter orang dicari dalam bekerja bersama Citibank adalah orang yang memiliki passion bekerja di Citibank, pekerja keras dan kemauan untuk terus belajar. Beberapa strategi yang dimiliki orang-orang untuk maju dalam pekerjaannya yaitu menarik, mampu berkembang, memiliki motivasi dan mampu bertahan. Seperti yang telah dilakukan Bapak Suryadi Ong dengan keinginan yang besar untuk terus belajar dan terus berupaya mengembangkan diri maka beliau dapat sukses di bidang yang belum pernah digeluti sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai