Anda di halaman 1dari 33

ANALISIS BISNIS PERUSAHAAN

BANK RAKYAT INDONESIA


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Manajemen Strategi
Yang diampu oleh :

RISRIS RISMAYANI, S.MB., S.Pd., MM

Oleh :
I Nyoman Prana Jaya (1401181233)
Andry Arifin (1401180387)
Dimas Kartiko Wibowo (1401184369)
Alaska Tsary Murdowo (1401183592)
Muhamad Fiki Aditia (1401183562)
Alfiqri Egil (1401184482)
Ilham Apriadi Nugraha (1401184184)
Al Shafira R (1401170522)

MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TELKOM

2021

1
2
BAB I
PROFIL BANK RAKYAT INDONESIA Tbk.

I.1 Tentang Perusahaan

PT Bank Rakyat Indonesia atau yang dikenal sebagai BRI merupakan perusahaan yang
bergerak pada sector Perbankan dan telah menjadi bank milik pemerintah yang terbesar di
Indonesia. Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei
Aria Wirjaatmadja tanggal 16 Desember 1895. Sebagai bank tertua, BRI tetap konsisten dalam
memberikan pelayanan kepada segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan
komitmen ini terus berlanjut pada saat BRI menjadi perusahaan public pada tahun 2003 hingga
sekarang. Pemerintah Republik Indonesia merupakan pemilik mayoritas saham BRI, yaitu
sebesar 56,75% dan sisanya sebesar 43,25% dimiliki oleh pemegang saham publik.

Berdasarkan pengalam dan kemampuan yang matang di dalam memberikan layanan


perbankan, terutama pada segmen UMKM, BRI selama 7tahun berturut-turut mampu
mempertahankan prestasinya sebagai bank dengan lama terbesar dan berhasil menduduki
peringkat kedua dalam hal asset diantara industry perbankan Indonesia. Keberhasilan ini tidak
terlepas dari upaya dan kerja keras segenap insan BRI, yang secara terus menerus berinovasi dan
mengembangkan produk dan jasa perbankan yang diberikan bagi semua segmen bisnis. Dengan
reputasi sebagai mikrobanking yang telah mengakar ditengah masyarakat Indonesia, Bank BRI
senantiasa mengembangkan layanannya sesuai dengan kebbutuhan masyarakat indonesia. Hal ini
terlihat dari upaya BRI dalam menyelaraskan bisnisnya dengan perkembangan demografi
masyarakat yang merambah ke wilayah perkotaan, yang ditandai dengan munculnya kota-kota
sentra ekonomi bary di seluruh wilayah Indonesia.

Selain focus kepada segmen UMKM, Bank BRI juga terus mengembangkan berbagai
ragam produk consumer banking dan layanan institusional yang diperuntukkan bagi masyarakat
perkotaan. Untuk mendukung upayanya tersebut, BRI terus mengembangkan jaringan kerjanya
dan tercatat sebagai bank terbesar dalam hal jumlah unit kerja di Indonesia, yaitu berjumlah lebih
dari 7.800 unit kerja, yang seluruhnya terhubung secara real time online. Selain unit kerja

3
konvensional, BRI juga terus mengembangkan layanan e-banking yang dapat diakses masyarakat
melalui internet, telepon, pesan singkat, maupun layanan e-channel lainnya seperti Autimatic
Teller Machine (ATM), Cash Deposit Machine (CDM), Electronic Data Capture (EDC), dan
KiosK.

Selain memperkuat infrastruktur jaringan kerja dan teknologi e-banking, BRI juga
berupaya untuk merambah layanan perbankan kepada pengusaha skala kecil yang berada
didalam pasar tradisional. Melalui Teras BRI yang diluncurkan pada tahun 2009, unit kerja
mikro ini diharapkan mampu menjangkau pedagang di pasar tradisional yang sebelumnya belum
tersentuh oleh layanan perbankan secara optimal. Sebagai bank yan beroperasi ditengah populasi
masyarakat Indonesia yang terbesar keempat di dunia, BRI berupaya tetap menjadi partner utama
bagi masyarakat Indonesia dalam mengembangkan perekonomiannya. Kekuatan yang dimiliki
BRI ini diharapkan mampu memberikan pertumbuhaan berkesinambungan dimasa mendatang
sejalan dengan perbaikan kualitas kehidupan masyarakat Indonesia.

I.2 Sejarah Perusahaan

Sepanjang sejarah, berbagai nama telah melekat pada BRI, mulai dari De
Poerwokertosche Hulpen Spaarbank der Indlandsche Hoofden, Hulp en Spaarbank der
Indlandsche Bestuurs Ambtenareen, Syomin Ginko, sampai akhirnya resmi ditetapkan menjadi
Bank Rakyat Indonesia sejak 18 Desember 1968 berdasarkan UU No. 21 tahun 1968. Pada tahun
1992, BRI berubah status hukum menjadi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) berdasarkan
Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta,
kini Bursa Efek Indonesia pada 10 November 2003, dengan kode saham BBRI. Pada tahun 2007,
BRI mengambil langkah strategis dengan mengakuisisi Bank Jasa Artha (BJA), yang kemudian
dikonversi menjadi PT Bank BRIsyariah. Unit Usaha Syariah milik BRI kemudian dipisahkan
dari BRI dan digabungkan ke dalam PT Bank BRIsyariah (BRIsyariah) pada 1 Januari 2009 dan
kemudian pada tanggal 3 Maret 2011 BRI mengakusisi saham PT Agro Niaga Tbk dari Dana
Pensiun Perkebunan (Dapenbun).

Sejak awal berdiri, BRI konsisten fokus pada segmen usaha mikro, kecil dan menengah
(UMKM), serta menjadi pelopor microfinance di Indonesia. Komitmen ini tetap dijaga sampai

4
saat ini dan dengan dukungan pengalaman memberikan layanan perbankan terutama di segmen
UMKM, BRI mampu mencatat prestasi sebagai bank dengan laba terbesar selama 15 tahun
berturut-turut. Keberhasilan ini adalah buah kerja keras seluruh insan BRI yang tak pernah
berhenti berinovasi dan terus mengembangkan produk dan layanan perbankan bagi semua
segmen bisnis. Dengan berinovasi, BRI mampu merespon setiap perkembangan yang terjadi di
masyarakat dan dunia bisnis. Salah satunya adalah perkembangan teknologi. BRI menjadi yang
pertama dalam menyediakan layanan self-service banking di Indonesia melalui BRI Hybrid
Banking pada tahun 2013. Layanan perbankan berbasis teknologi juga dibawa BRI sampai ke
pelosok negeri, bahkan sampai ke pulau-pulau kecil Nusantara. Di tahun 2015, BRI meluncurkan
Teras BRI Kapal, layanan perbankan pertama di dunia yang ada di atas laut. Lalu, di tahun 2016,
sejarah baru kembali terukir. Pada 18 Juni 2016 pukul 18.38 waktu Kourou, Guyana Prancis,
BRI meluncurkan BRIsat. Ini menjadikan BRI bank pertama di dunia yang memiliki dan
mengoperasikan satelit sendiri. Pengadaan satelit ini adalah bagian dari rencana strategis BRI
untuk memperkuat infrastruktur penunjang layanan digital masa depan, yang bisa membawa
teknologi perbankan berkualitas dari pusat kota sampai ke pelosok.

Dalam rangka memberikan pelayanan terbaik bagi nasabah, BRI memiliki ATM hingga
19,184 unit, jumlah mesin EDC sebanyak 204,386 unit, serta jumlah mesin CRM sebanyak 3,809
unit, termasuk 422.160 agen BRILink. Jaringan e-channel yang tersebar di seluruh Indonesia
tersebut menjadi bukti konsistensi BRI dalam menjangkau yang tidak terjangkau. Selain itu pada
tahun 2017 BRI membuka Unit Kerja Luar Negeri di Timor Leste. BRI juga resmi meluncurkan
Teras BRI Kapal Bahtera Seva II dan Teras BRI Kapal Bahtera Seva III untuk menjangkau
masyarakat pesisir di kepulauan Labuan Bajo dan Halmahera. Pada tahun 2017 BRI mengadakan
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) Perseroan pada tanggal 18 Oktober
2017 yang telah menyetujui pemecahan nilai nominal saham (stock split) dari semula Rp250 per
saham menjadi Rp50 per saham (Rasio 1:5) dan mulai diperdagangkan pada perayaan 14 Tahun
Saham BRI melantai dibursa yakni tanggal 10 November 2017.

Pada tahun 2018, dalam rangka meningkatkan layanan kepada nasabah BRI meluncurkan
Artificial Intelligence bernama Sabrina sebagai BRI New Assistance yang memudahkan nasabah
untuk mendapatkan informasi mengenai Bank BRI. Sebagai entitas, BRI Group merupakan
sebuah grup keuangan yang menyediakan produk dan jasa keuangan yang lengkap, mulai dari

5
layanan perbankan konvensional maupun syariah, asuransi dan multifinance. Hal ini sesuai
dengan rencana jangka panjang BRI 2018-2022 untuk mencapai aspirasi sebagai penyedia jasa
keuangan terintegrasi. Untuk mencapai aspirasi tersebut, pada bulan Desember 2018 BRI telah
melakukan penyertaan pada 3 bisnis baru, yaitu 2 (dua) tambahan perusahaan anak, PT BRI
Ventura Investama (BRI Venture) dan PT Danareksa Sekuritas (DS), serta penyertaan pada PT
Danareksa Investment Management (DIM). Untuk mewujudkan integrated financial solution,
Bank BRI melakukan langkah strategis perseroan dengan melengkapi layanan keuangan, yakni
dengan mengakuisisi perusahaan yang bergerak di bidang Asuransi Umum yaitu PT. Bringin
Sejahtera Artha Makmur atau BRINS. Atas penyertaan yang telah dilakukan oleh BRI, maka
jumlah Perusahaan Anak yang dimiliki oleh BRI Group menjadi 8 (delapan) Perusahaan Anak
yaitu Syariah (BRI Syariah), Bank Konvensional (BRI Agro), Remittance (BRI Remittance),
Asuransi (BRI Life), Multifinance (BRI Finance), Modal Ventura (BRI Ventures), Sekuritas
(Danareksa Sekuritas) dan PT. Bringin Sejahtera Artha Makmur (BRINS).

6
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN JANGKA PANJANG

II.1 Visi

Menjadi The Most Valuable Bank di Asia Tenggara dan Home to the Best Talend.

Evaluasi

II.2 Misi

Memberikan yang Terbaik, Menyediakan Pelayanan yang Prima, dan Bekerja dengan Optimal dan Baik.

Evaluasi

7
II.3 Tujuan Jangka Panjang

8
BAB III
AUDIT LINGKUNGAN EKSTERNAL

III.1 Natural Environment


Physical Resource

Hingga akhir tahun 2019, layanan BRI telah menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Hal
ini tidak terlepas dari masifnya dukungan dan pengembangan teknologi informasi yang
dilakukan BRI. Kondisi ini tak hanya meningkatkan layanan BRI tapi juga pelaksanaan literasi
dan inklusi keuangan, termasuk di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T). Layanan yang
menjangkau seluruh wilayah Indonesia didukung 9.615 unit kerja, berkurang dibanding tahun
2018 sebanyak 9.647 unit kerja. Layanan BRI di penjuru negeri juga didukung 20.157 unit
anjungan transaksi mandiri (ATM). Keberadaan unit kerja, jaringan ATM dan Agen BRILink,
menjadi bentuk dukungan BRI pada upaya pencapaian SDGs.

9
BRI memiliki layanan Teras BRI yang memberikan layanan sektor mikro, baik
informasi maupun jasa perbankan. Jumlah Teras BRI pada tahun 2019 memiliki 2.049
Teras BRI, termasuk 133 Teras BRI Keliling dan 4 Teras Kapal. Jumlah Teras BRI pada
tahun 2019 turun dibanding tahun 2018 sebanyak 2.069 Teras BRI, karena sebagian telah
dialihkan kepada Agen BRILink dan e-channel. 

III.2 Societal Environment

Societal Environment atau Lingkungan kemasyarakatan adalah sistem sosial umat


manusia yang meliputi kekuatan umum yang secara tidak langsung menyentuh aktivitas jangka
pendek organisasi, namun dapat mempengaruhi keputusan jangka panjangnya.

III.2.1 Tinjauan Makro Ekonomi

Untuk menahan dampak Covid-19 yang menyebabkan perlambatan ekonomi, pemerintah


mengeluarkan kebijakan countercyclical, salah satunya melalui program Pemulihan Ekonomi
Nasional (PEN) dimana Bank BRI juga turut berperan didalamnya. Didalam program pemulihan
tersebut pemerintah mengeluarkan berbagai stimulus diantaranya melalui POJK 11 yang
memberikan relaksasi kredit kepada debitur yang terkena dampak Covid-19, PMK 70 dan 104
mengenai penempatan dana pemerintah, PMK 71 yang berisi penjaminan kredit yang ditanggung
pemerintah, dan PMK 138 yang memberikan subsidi bunga kredit. Sementara itu, Bank
Indonesia melakukan pelonggaran moneter dengan menurunkan tingkat suku bunga acuan
(BI7DRR) dari 5% di awal tahun menjadi 3,75% di akhir 2020. Selain itu Bank Indonesia juga
melakukan quantitative easing dengan melakukan pembelian obligasi pemerintah melalui pasar
primer maupun sekunder.

10
III.2.2 Tinjauan Industri Perbankan Nasional

Ditengah kondisi yang menantang dan penuh ketidakpastian akibat pandemi covid-19,
kondisi industri perbankan Indonesia masih mampu terjaga dengan baik. Berdasarkan data OJK
per November 2020 rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) masih mampu
terjaga pada level 24,25%, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebesar
23,77%. Kondisi likuiditas industri perbankan secara umum juga sangat memadai ditunjukkan
dengan Loan Deposit Ratio (LDR) sebesar 82,33%.

III.2.3 Technological Forces

2020 merupakan tahun IT Future Ready, berbagai inisiatif dilakukan untuk mencapai hal
tersebut, antara lain BRI terus melakukan innovasi-innovasi Digital untuk mendukung
pertumbuhan bisnis perusahaan, di sisi Resilience IT BRI terus mengimplementasikan Next Gen
Infrastruktur dan melakukan modernisasi Core Banking. Dalam era Digital ini cyber security
menjadi hal yang sangat penting untuk di kembangkan, dengan program Enforce Digital Trust,
BRI terus melakukan pengembangan dalam meningkatkan keamanan dari system BRI. BRI Juga
memiliki fungsi/bagian khusus terkait Security Operation Center (SOC) yang melakukan
monitoring terhadap cyber threat secara kontinu (24-jam, setiap minggu, selama 365 hari).
Dalam melakukan monitoring cyber security, BRI juga melakukan monitoring secara proaktif
melalui layanan threat intelligence service dari provider yang berskala internasional. 

11
III.3 Task Environment

III.3.1 Shareholders

Jumlah pemegang saham BRI pada akhir tahun 2020 tercatat sebanyak 281.161
pemegang saham yang terdiri dari 278.957 pemodal nasional dan 2.204 pemodal asing.
Mayoritas kepemilikan saham BRI dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan
kepemilikan saham sebesar 56,75%. Masyarakat atau publik memiliki porsi kepemilikan saham
sebesar 43,25% dan tidak terdapat pemegang saham publik yang memiliki lebih dari 5% dari
total saham sebagaimana tercatat dalam Biro Administrasi Efek. Pemodal nasional memiliki
porsi kepemilikan 66,53% dan sisanya pemodal asing dengan porsi kepemilikan 33,47%.

III.3.2 Tenaga Kerja

Bank memberi kesempatan setara kepada seluruh pekerja, baik pria maupun wanita untuk
mengikuti program pengembangan dan pelatihan serta untuk diberi kesempatan berkarir
mencapai jenjang jabatan yang semakin tinggi, sesuai dengan kompetensi dan hasil kinerjanya.
Sejak 2016 BRI mengimplementasikan Blended Learning, yaitu metode pendidikan dengan
perpaduan in-class learning secara tatap muka langsung dan e-learning. Bank telah
menyelenggarakan berbagai program training dengan realisasi jumlah peserta pendidikan pada
periode Januari – Desember 2020 sejumlah 5.274.114 peserta (2019: 4.231.199 peserta). Pada
tahun 2020, BRI telah menyelenggarakan berbagai program pendidikan dengan realisasi jumlah
peserta pendidikan sebanyak 5.274.114 peserta dengan komposisi 94.9% pendidikan E-Learning,
3.0% pendidikan Enhancement, 1.3% FPK/FGD, 0.6% Sosialisasi dan 0.2% Development.

12
III.3.3 Nasabah

BRI senantiasa meningkatkan kualitas layanan kepada seluruh nasabah yang berbasis
Customer Centric dengan melakukan peningkatan performa pada jaringan komunikasi dan
revitalisasi standar layanan. Dengan langkah tersebut, diharapkan peringkat kualitas layanan BRI
di Industri perbankan nasional akan terus meningkat. Terkait dengan perlindungan hak
konsumen (nasabah), BRI memiliki kebijakan untuk memenuhi harapan para nasabah. Kebijakan
pelayanan nasabah mempertimbangkan 3 (tiga) critical point, yaitu kepatuhan terhadap regulasi,
memberikan kenyamanan bagi nasabah, dan tetap memberikan kontribusi bagi peningkatan
kinerja Bank. Kebijakan BRI terkait dengan pemenuhan hak-hak nasabah mengacu pada
kebijakan dan regulasi yang berlaku di Indonesia yaitu Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.
1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan dan Peraturan Bank
Indonesia No. 7/7/PBI/2005 tentang Penyelesaian Pengaduan Nasabah, dimana telah diubah
dengan PBI No. 10/10/ PBI/2008 tentang perlindungan nasabah. Berdasarkan peraturan-
peraturan tersebut, BRI menyusun dan menerapkan pedoman yang komprehensif terkait
pengelolaan pengaduan nasabah dalam bentuk Surat Keputusan tentang Kebijakan dan Prosedur
Pengaduan Nasabah. Terkait dengan kerahasiaan data nasabah, BRI telah memiliki Surat Edaran
Pengamanan Data Nasabah.

13
III.4 EFE Matrix

14
III.4 Competitive Profile Matrix

15
BAB IV
AUDIT LINGKUNGAN INTERNAL
IV.1 Manajemen

BRI menerapkan strategi dalam menetapkan Corporate Plan 2018-2022 yang


berpedoman pada pernyataan visi dan misi BRI. Untuk mewujudkan tema tersebut BRI ingin
memberikan pelayanan yang prima kepada nasabah dengan menawarkan experience yang
memuaskan bukan hanya untuk produk-perbankan konvensional namun juga produk yang
dimiliki perusahaan anak. Penetapan strategi BRI dirumuskan dengan memperhatikan peraturan
Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan.

IV.2 Marketing

Untuk meningkatkan kualitas kerja yang ada di BRI, manajemen harus memberikan
dukungan yang lebih. Manajemen harus lebih ketat dalam hal perekutan karyawan yang
potensial, selain itu manajemen harus melakukan pelatihan dan pendidikan serta memberikan
penghargaan kepada karyawan yang berprestasi. Hal ini akan memberikan peningkatan kerja
yang lebih efektif bagi BRI. Kinerja pegawai yang bagus akan berdampak positif pada nasabah
bank tersebut. Pada kepuasan nasabah  sangat penting, hal ini adalah salah satu bentuk
pemasaran yang efektif. Jika nasabah tidak puas dengan kinerja staff BRI, maka mereka tidak
akan mau lagi penggunakan produk dan juga bertransaksi di bank tersebut. Kepuasan nasabah
bisa ditingkatkan dengan pelayanan yang baik dan juga memberikan tingkat suku bunga yang
rendah dibandingkan dengan perusahaan perbankan lainnya. Produk yang ditawarkan oleh BRI
terus menerus ditingkatkan, hal ini harus sesuai dengan keinginan masyarakat. Masyarakat
membutuhkan pelayanan yang terbaik untuk semua produk yang diberikan bank, hal ini
dilakukan BRI dengan membuat produk yang bisa diterima oleh masyarakat dan memang
dibutuhkan oleh mereka.

IV.3 Keuangan

Terkait dengan pencapaian target BRI untuk tahun 2019, terdapat 6 (enam) indikator
kinerja, yaitu FBI, LDR (Likuiditas), NPL Nett (Kualitas Aset), CER (Efisiensi), CAR
(Permodalan) dan Pertumbuhan Kapitalisasi Pasar (Market Cap), mencapai atau bahkan

16
melampaui targetnya. Sementara indikator lainnya Total Aset, Kredit, Simpanan, Laba Bersih,
NPL Gross, Net Interst Margin (NIM), dan CAR tidak memberikan pencapaian penuh, tetapi
menunjukkan selisih yang tidak jauh dibanding target, dan jika dibandingkan dengan kinerja
industri perbankan, BRI secara konsisten mampu tumbuh lebih tinggi. Hal ini terlihat dari pangsa
pasar kredit dan simpanan BRI yang terus meningkat masing-masing menjadi 15,30% dan
16,16% pada akhir tahun 2019 dari sebelumnya 15.09% dan 15.95% pada akhir tahun 2018.
Target Tahun 2020,  kondisi perekonomian Indonesia diperkirakan lebih baik dibanding tahun
2019 yang diperkirakan tumbuh maksimal 5.1%. Beberapa sentimen positif yang menopang
pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 antara lain kurs Rupiah diperkirakan stabil sesuai
dengan fundamentalnya, inflasi terkendali di kisaran sasaran 3,0±1%, kondisi NPI tetap baik
seiring berlanjutnya aliran masuk modal asing, pelonggaran kebijakan moneter negara maju yang
akan berdampak positif, serta likuiditas di pasar uang dan perbankan Indonesia yang tetap
memadai. Dari sisi internal, business process re-engineering seperti digitasi proses penyaluran
kredit, yang telah dimulai dari segmen mikro dan telah diimplementasikan pada segmen lain
seperti segmen consumer maupun segmen komersial diharapkan dapat mendorong pertumbuhan
bisnis BRI.

Oleh karena itu, target finansial BRI yang akan dicapai pada tahun 2020 adalah sebagai berikut:

 •Pertumbuhan Kredit 10% - 11%

 •Posisi LDR dijaga pada level 90% +/-2% 

•Pertumbuhan fee income 12% - 14% 

•Pertumbuhan Biaya Operasional 8%-10%

•Rasio kecukupan modal dijaga diatas kebutuhan minimum

IV.4 Produksi/Operasi

Sebagai financial intermediary, kegiatan usaha BRI secara umum menjadi focus tentang
perolehan dan retribusi dana publik dalam hal pinjaman dan pembiayaan selain layanan
perbankan lainnya. BRI telah mengatur dengan tepat strategi yang ditandai dengan peningkatan
kinerja yang signifikan melalui penyempurnaan proses bisnis dan efisiensi operasi. Bank BRI
17
secara rutin mengkaji produktivitas jaringan dan stabilitas kegiatan sistem pembayaran seperti
transaksi transfer dana rupiah (RTGS & Kliring), transfer dana valuta asing (remittance) dan
perbendaharaan penyelesaian serta proses rekonsiliasi sentralisasi. Langkah-langkah strategis
untuk meningkatkan kualitas jaringan dan rencana kesinambungan bisnis pada tahun 2019
termasuk penyempurnaan arsitektur sistem cadangan untuk sistem pembayaran seperti BI-RTGS,
SKNBI dan BISSSS di data center dan Disaster Recovery Pusat. BRI juga secara berkala
memeriksa cadangan ini sistem untuk menjalankan rencana kesinambungan bisnis.

Sejak tahun 2012, Operasi BRI telah mendapatkan Kualitas Standardisasi ISO 9001:
2008. Seiring waktu, kualitas standarisasi ISO 9001: 2008 diubah menjadi Quality Standardisasi
ISO 9001: 2015 tahun 2017 untuk 9 (sembilan) cakupan termasuk Sistem Pusat Operasi untuk
RTGS, Kliring, Pengiriman Uang, Pemrosesan Perso Kartu, Rekonsiliasi E-Banking,
Rekonsiliasi ATM, Treasury and E-Banking Settlement, Cash Operation dan Trade Processing
Center dari Lembaga Sertifikasi PT Lloyd's Register Indonesia. Terlebih BRI telah
meningkatkan keamanan sistem informasi khususnya dalam pemeliharaannya data pelanggan
melalui Sertifikasi ISO / IEC 27001: 2013 Sistem Manajemen Keamanan Informasi dari BSI
Badan Sertifikasi.

IV.5 Penelitian dan Pengembangan

Peralihan fokus bisnis BRI pada layanan digital semakin menguatkan fungsi strategis
teknologi informasi dan operasional serta perannya secara langsung dalam pelaksanaan inisiatif
bisnis Perseroan. Pengembangan Teknologi Informasi (TI) menjawab kebutuhan usaha dalam
dua segi, yakni pelayanan nasabah dan operasional organisasi. Sistem TI yang berkualitas
memungkinkan terciptanya interaksi cepat dan nyaman antara nasabah dengan Bank, yaitu
melalui produk-produk terbaik Bank. Sementara, dari segi operasional, sistem TI mendorong
efisiensi dan produktivitas kerja dan biaya. Menyadari nilai penting ini, BRI memastikan bahwa
sistem TI Perseroan senantiasa sesuai dengan kebutuhan organisasi, yaitu dengan melaksanakan
penyempurnaan dan pengkinian sistem secara berkala. 

Menggunakan teknologi terdepan, BRI menempatkan diri sebagai pemain terunggul di


industri dengan menyediakan konektivitas terbaik dengan jangkauan luas ke seluruh Indonesia.
Untuk itu, BRI terus melakukan pengembangan sistem TI secara sistematis agar TI dapat

18
berkontribusi optimal pada pencapaian kinerja usaha sekaligus mewujudkan Indonesia digital
dan memajukan taraf hidup masyarakat secara luas. BRI terus mengoptimalkan penggunaan
teknologi untuk melayani nasabah dan mendorong produktivitas internal BRI. Di tengah upaya
upaya tersebut, BRI senantiasa menempatkan faktor keamanan bertransaksi di ekosistem
perbankan digital sebagai salah satu prioritas utama. Sejalan hal ini, BRI terus memperkuat
layanan perbankan digital terutama pada layanan internet banking ‘IB-BRI’ dan mobile banking
‘BRImo’ melalui pengembangan beragam fitur dan fasilitas pelayanan sesuai kebutuhan
nasabah.

IV.6 Sistem Informasi Manajemen

BRI telah memiliki Sistem Informasi Manajemen (SIM) untuk mengelola human capital
berbasis teknologi informasi (TI) yang terintegrasi dalam proses pengelolaan Human Capital,
mulai dari perencanaan sampai dengan pemutusan  hubungan kerja. Prinsip pengelolaan SIM
bersifat dual control agar dapat menghasilkan data/ informasi yang akurat  dan komprehensif.
Adapun rinciannya dapat diuraikan sebagai berikut: Strategic Planning & Analytics, Talent
Attraction, Talent Development, Talent Retention, Talent Offboarding. BRI telah meluncurkan
layanan chatbot di aplikasi Telegram yang diberi nama BRIGITA. Melalui BRIGITA, seluruh
Pekerja BRI dapat mengajukan pertanyaan terkait sumber daya manusia yang akan dibalas secara
realtime.

19
IV.7 Analisis Rantai Nilai

IV.8 Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix

20
21
BAB V
ANALISIS STRATEGI EKSISTING

V.1 Strategi Level korporasi

Analisis struktur organisasi perusahaan Anda dalam 10 tahun terakhir.

Tahun 2011

Struktur Organisasi

22
Tahun 2012

Struktur Organisasi

23
Tahun 2013

Struktur Organisasi

24
Tahun 2014

Struktur Organisasi

Tahun 2015

Struktur Organisasi

25
Tahun 2016

Struktur Organisasi

26
Tahun 2017

Struktur Organisasi

27
Tahun 2018

Struktur Organisasi

ASN

28
Tahun 2019

Strktur Organisasi

Tahun 2020

Struktur Organisasi

29
30
V.2 Srategi Level Bisnis

Tahun 2013:

BRI Hybrid Banking menyelesaikan layanan self- service banking yang pertama di Indonesia.

Tahun 2014:

Jaringan ATM BRI terus bertumbuh mencapai 20.792 unit ATM dan EDC menembus angka 131.204
unit, merupakan jaringan ATM dan EDC terbesar di Indonesia.

BRI telah melakukan penandatanganan Kontrak Pengadaan Satelit dan Peluncuran Satelit BRI (BRIsat)
dengan Space System/ Loral (SSL) dan Arianespace pada tanggal 28 April 2014.

Tahun 2017:

Pada tanggal 14 Maret 2017 BRI membuka Unit Kerja Luar Negeri di Timor Leste

Pada tanggal 24 Februari 2017 BRI resmi meluncurkan Teras BRI Kapal Bahtera Seva II dan Teras BRI
Kapal Bahtera Seva III untuk menjangkau masyarakat pesisir di kepulauan Labuan Bajo dan Halmahera

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal
18 Oktober 2017 telah menyetujui pemecahan nilai nominal saham (stock split) dari semula Rp 250,
(dua ratus lima puluh Rupiah) per saham menjadi Rp 50,- (lima puluh Rupiah) per saham (Rasio 1:5)
dan mulai diperdagangkan pada perayaan 14 Tahun Saham BRI melantai dibursa yakni tanggal 10
November 2017.

Tahun 2018:
Dalam rangka meningkatkan layanan kepada nasabah BRI meluncurkan Artificial Intelligence bernama
Sabrina sebagai BRI New Assistance yang memudahkan nasabah untuk mendapatkan informasi
mengenai Bank BRI.

Bank BRI mendorong UMKM Go Digital dengan meluncurkan Indonesia Mall bekerjasama dengan
startup-startup market place sehingga memberikan kesempatan kepada UMKM untuk menjual produknya
dengan pasar yang lebih luas.

V.3 Strategi Level Fungsional

Strategi Fungsional 2019 2020 2021-2022


Intensifikasi Digital & Membina Keuangan Pemimpin industri
IT Kelincahan untuk Digital Terintegrasi dalam Kematangan
Memimpin UMKM & Ekosistem Solusi Digital di Indonesia
Konsumen Perbankan dan Asia Tenggara
Nurture Digital Talent Meningkatkan Pusat Bakat Digital Rumah bagi Talenta
Kompetensi TIK & Unggul Digital Terbaik &
Bakat Digital ke Kecekatan Digital
Aktifkan Kinerja Bisnis Dewasa (Holding &

31
Terbaik Anak Perusahaan)
Drive Bi-modal IT Membangun Agile & DevSecOps Tata Kelola IT Bimodal
Governance DevSecOps yang Agile yang Efektif untuk yang Matang
untuk Mempercepat Mendukung Bisnis & TI
Pengiriman Kebutuhan
Bisnis
Build Future Ready ICT Memberikan Layanan & Arsitektur & Infrastruktur Digital
Platform Platform TIK yang Infrastruktur Digital Kelas Dunia
Sangat Baik, Fleksibel, yang Kuat & Terjamin
dan Terjamin
Leverage Data and Memberikan Pelaporan Proses Manajemen Data Perusahaan Data Kelas
Analytics Cepat & Akurat & Analitik Big Data Dunia
menggunakan yang Ditingkatkan
Manajemen Data &
Analisis Big Data yang
Andal
Deliver Innovative Konser Perbankan Solusi Keuangan Ekosistem Keuangan
Digital Banks Digital Terkemuka dan Digital & Terbuka yang Digital Paling Inovatif
Transaksi Leverage Inovatif di Asia Tenggara
melalui Perbankan
Terbuka

32
BAB VI

ANALISIS DAN PEMILIHAN STRATEGI KORPORASI

VI.1

33

Anda mungkin juga menyukai