Anda di halaman 1dari 19

PENGEMBANGAN SARI KACANG KEDELAI SEBAGAI BAHAN

PENGENCER SEMEN ANJING KINTAMANI

I Made Yoga Windu Pradana


NIM. 1492361006

MAGISTER PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN


PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
Anjing Chow-Chow
Anjing Kintamani

Anjing Lokal Bali


Tidak Praktis

Perkembangbiakan Alami
dengan Mendatangkan Inseminasi Buatan Pada
Indukan Anjing
Jarak Yang Jauh
SEMEN SEGAR
Atau SEMEN BEKU
Pada Anjing Telah
Berhasil
Inseminasi Buatan Pada
EggYolk Tris Paling Baik dan Kuning
Anjing
Telur Bahan Yang Sering Digunakan
Sebagai Pengencer Semen

Sari Kacang Kedelai


Sebagai Bahan Pengencer
Semen Anjing Kintamani
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pengaruh Tris-Sitrat-Glukosa-Sari kacang kedelai dan tingkat
pengenceran terhadap viabilitas spermatozoa anjing Kintamani.
2. Bagaimanakah pengaruh Tris-Sitrat-Glukosa-Sari Kacang Kedelai dan tingkat
pengenceran terhadap Integritas DNA spermatozoa anjing Kintamani.

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Melihat formulasi pengencer dalam upaya mempertahankan kualitas semen anjing
kintamani selama penyimpanan
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui pengaruh Tris-Sitrat-Glukosa-Sari Kacang Kedelai dan tingkat
pengenceran terhadap viabilitas spermatozoa anjing Kintamani.
2. Mengetahui pengaruh Tris-Sitrat-Glukosa-Sari Kacang Kedelai dan tingkat
pengenceran terhadap Integritas DNA spermatozoa anjing Kintamani.

1.4 Manfaat Penelitian


Dari hasil penelitian ini diharapkan akan dihasilkan pengencer alternatif yang
murah dan efektif bagi spermatozoa anjing Kintamani untuk memberikan
sumbangsih ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga dapat meningkatkan
angka keberhasilan inseminasi buatan pada anjing ras ini.
BAHAN PENGENCER :
menjaga tekanan osmosa,
keseimbangan elektrolit,
penyedia makanan dan
sumber energi, penyedia
Inseminasi Buatan Pada ISIS SEMEN : SPERMA YANG BAIK penyangga, dan
Anjing spermatozoa harus hidup, motil, penghambat pertumbuhan
mempunyai morfologi dan mikroba.
kromatin Deoxyribonucleic acid
(DNA) yang baik.

Sari Kacang Kedelai Sitrat-Kuning Telur- Glukosa


Sebagai Bahan Pengencer ( Moss et al, 2000) dapat
Semen Anjing Kintamani Mempertahankan viabilitas
KONSEP PENELITIAN
Anjing
Kintamani Tris-Sitrat-
Glukosa-Sari
Kacang Kedelai
Semen
Nutrisi,
Elektrolit,
Isotonik,
buffer

Viabilitas dan
Intergritas DNA
Spermatozoa
1. Ada pengaruh Tris-Sitrat-Glukosa-Sari Kacang
Kedelai dan tingkat pengenceran terhadap
viabilitas spermatozoa anjing Kintamani.
2. Ada pengaruh Tris-Sitrat-Glukosa-Sari Kacang
Kedelai dan tingkat pengenceran terhadap
Integritas DNA spermatozoa anjing
Kintamani.
Jenis penelitian ini adalah experimental, dengan menggunakan rancangan
acak lengkap pola faktorial (2x2x3) dengan dua perlakuan yaitu Sitrat-Kuning
Telur- Glukosa dan Tris-Sitrat-Glukosa-Sari Kacang Kedelai dengan dua rasio
pengencer berbeda dan tiga lama waktu pengamatan. Dua rasio pengencer yang
digunakan adalah Rasio pengencer 1:2; 1:3(v/v), dengan pengulangan
dilakukan sebanyak 5 kali. Tiga lama waktu pengamatan adalah 0 jam, 3 jam,
dan 6 jam setelah penyimpanan dalam pengencer. Rancangan penelitian dapat
dilihat pada Tabel 4.1.

Pengencer Rasio Pengencer Waktu Pemeriksaan


(semen:pengencer) 0 jam 3 Jam 6 jam
Sitrat-Glukosa- 1:2
Kuning Telur 1: 3
Tris-Sitrat-Glukosa- 1:2
Sari Kacang Kedelai 1:3

Keterangan : Sitrat-Kuning Telur-Glukosa (Moss et al, 2000 )


Pengambilan sampel anjing dilakukan di Asubali
Kennel, di Gianyar Bali. Pemeriksaan spermatozoa
dilakukan di Laboratorium Patologi, BBVet, Denpasar.
Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2015

Dalam penelitian ini menggunakan data primer. Data primer


didapat dengan pengambilan sampel semen dengan metode
rangsangan manual. Populasi target dalam penelitian ini adalah
populasi anjing Kintamani dipelihara di Asubali Kennel. Populasi
terjangkau dalam penelitian ini adalah anjing jantan yang tampak
tidak menunjukkan kelainan secara klinis dengan umur 1,5 tahun
sampai 4 tahun.
Besar Sampel
Pada penelitian ini sampel diperhitungkan dengan Rumus
Federer (1963) :
( n - 1) x ( t 1) 15
n = jumlah replikasi
t = jumlah perlakuan
Nilai n yang diperoleh dari rumus ini adalah minimal
16 sampel, dengan jumlah perlakuan 2 perlakuan. Sampel
semen yang digunakan berjumlah 30 ejakulat dari 5 ekor
anjing Kintamani.
VARIABEL PENELITIAN
Variabel Tergantung : Motilitas, jumlah
spermatozoa hidup, dan Integritas DNA
spermatozoa
Variabel Bebas : Tris-Sitrat-Glukosa-Sari
Kacang Kedela, Sitrat-Glukosa-Kunig Telur
Variabel Kendali : Umur dan status
kesehatan
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
Viabilitas adalah ketahanan hidup spermatozoa yang dilihat
dari motilitas dan persentase hidup spermatozoa.
Motilitas spermatozoa adalah gerak maju spermatozoa dari
satu titik ke titik lainnya dalam suatu garis.
Spermatozoa diperiksa dibawah mikroskop cahaya dengan
pembesaran 400 kali, dilihat pergerakan spermatozoa
sampai 100 spermatozoa (Johnstonm et al., 2001).
Jumlah spermatozoa hidup adalah persentase spermatozoa
yang hidup yang ditentukan dengan pewarnaan eosin
nigrosin.
Spermatozoa yang hidup ditandai dengan kepala berwarna
putih dan yang mati ditandai dengan kepala berwarna
merah (Mortimer, 1994).
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
Integritas DNA Sperma adalah suatu uji untuk melihat
kerusakan DNA spermatozoa.
Kerusakan ini dievaluasi dengan pengecatan Acridine
Orange.
Spermatozoa dengan DNA rusak ditandai dengan warna
orange atau merah, sedangkan yang baik akan berwarna
hijau dibawah mikroskop flourensensi (Tejada et al, 1984).
Pengencer Sitrat-Kuning Telur- Glukosa adalah pengencer
yang terbuat dari natrium sitrat dan glukosa yang
ditambahkan aquabides serta kuning telur (Moss et al,
2000).
Pengencer Tris-Sitrat-Glukosa-Sari Kacang Kedelai terdiri
atas sari kedelai dilarutkan dalam Tris-Sitrat dan glukosa.
Tris (hydroxymethyl aminomethane), Sodium Sitrat, Glukosa,
aquades, Eosin, Nigrosin, Asam Sitrat, Telur Ayam, kacang
kedelai, Acridine Orange, dan Carnoys (methano glacial acetic
acid 3;1)

Container Box, mikroskop cahaya, mikroskop


flouresensi, objek glas , cover glas, pipet pasture,
batang glas dan osse.
P
R 1. KOLEKSI SEMEN
O
S
E
D
U
R 2. PEMBUATAN PENGENCER
a.Tris-Sitrat-Glukosa-Sari Kacang Kedelai
P
E b.Sitrat-Glukosa-Kuning Telur
N
E
L
I
T
I 3. PENGENCER SEMEN
A
N
ANALISIS DATA
Data mengenai viabilitas spermatozoa dan
integritas DNA dianalisa dengan multivariate
analysis of variance (MANOVA) menggunakan
program SPSS ver.17 for window dan bila
terdapat perbedaan dilanjutkan dengan uji LSD
(Heat, 2001).

Anda mungkin juga menyukai