21 (3): 230-239
ISSN 1907-1760 E-ISSN 2460-6626 DOI: 10.25077/jpi.21.3.230-239.2019
Accredited: 14/E/KPT/2019 Available online at http://jpi.faterna.unand.ac.id/
Identifikasi Hormon Testosteron Sapi Kuantan Plasma Nutfah Riau Sebagai Penentu
Klasifikasi Kriteria Pejantan Unggul
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat performa kriteria sapi Kuantan jantan unggul melalui
identifiaksi hormon testosteron dan ukuran testis. Penelitian menggunakan 15 ekor sapi jantan Kuantan
yang berumur 2-3 tahun. Pengukuran lingkaran testis dan panjang testis sapi Kuantan di lakukan dengan
mengambil testis sapi yang telah di sembelih sebelumnya. Analisis testosteron dalam plasma darah
menggunakan analisis ELISA dan Kit Testosteron Enzyme EIA dilakukan di Laboratorium Ilmu Fisiologi
Kedokteran Hewan UGM. Parameter yang diukur dalam penelitian adalah konsentrasi hormon testosteron,
panjang testis dan lingkar testis. Data yang diperoleh dari hasil pengukuran di analisis secara deskriptif.
Untuk melihat hubungan konsentrasi hormon dengan ukuran testis dilakukan analisis regresi dan korelasi
sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan konsentrasi hormon testosteron pada penelitian
adalah 2,82±1,99 ng/ml, rataan panjang testis dan lingkar testis adalah 12,63± 0,14 cm dan 12,49±0,10 cm.
Sedangkan untuk korelasi konsentrasi hormon dengan panjang testis dan lingkaran testis memiliki korelasi
positif, hal ini menunujukkan bahwa semakin besar ukuran testis berbanding lurus dengan konsentrasi
hormon testosteron yang dihasilkan. Hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa performa sapi kuantan
jantan unggul dapat dilihat dari klasifikasi kriteria ukuran testis yang berkolerasi positif kadar hormon
testosteron yang dihasilkan.
Kata kunci: hormon testosteron, performa, sapi jantan, ukuran testis
ABSTRACT
The aimed this study was to determined performance of Kuantan bulls by identifying testosterone
hormone and scrotal measurement. The study used 15 male bulls aged 2-3 years. The Scotal measurement
of Kuantan cattle is done after the bulls are slaughtered. Analysis of blood plasma testosterone using ELISA
analysis and Kit Testosterone Enzyme Immuno Assay (EIA) were at the Laboratory of Veterinary Physiology
Sciences, UGM. Variables measured were concentration of testosterone and Scotal measurement. To
analyzed data used descriptive, correlation between hormone concentration and scrotal measurement was
carried out by simple regression and correlation analysis. The results showed that the average testosterone
concentration in the study was 2.82 ± 1.99 ng/ml,mean scrotal length and scrotal circumference were 12.63
± 0.14 cm and 12.49 ± 0.10. Correlation of hormone concentration with scrotal measurement has a positive
correlation, this shows that the greater the scrotal measurement is directly proportional to the concentration
of the testosterone produced. The conclusion of this study was that the performance of Kuantan bulls can be
seen from Classification Criteria scrotal measurement correlation positif the levels of testosterone hormone
produced.
Keterangan:
Sd = Simpangan baku atau standar deviasi Setelah nilai b diketahui, maka nilai a
X = data ke n dapat dihitung dengan menggunakan rumus
berikut:
X = x rata-rata sampel
ditimbulkan dari luar tubuh ternak. Hormon genetik (Latimer et al., 1982). Faktor genetik
Lituinizing hormone (LH) merupakan hormon memiliki nilai heritabilitas yang tinggi
yang dihasilkan oleh hipofisa anterior. sehingga dapat dijadikan sebagai criteria
Lituinizing Hormon berfungsin untuk dalam melakukan seleksi pejantan unggul.
merangsang sel-sel interstitial (sel leydig) Kheradmand et al. (2006) menyatakan bahwa
agar mensekresikan hormon testosterone. terdapatnya hubungan antara lingkar testis
Hormon LH dapat merangsang sekresi hormon dengan produksi dan kualitas semen yang
testoteron dari testis, yang mana hormon LH dihasilkan. Hasil penelitian pengukuran
dapat berikatan dengan reseptor sel-sel leydig beberapa sampel testis dari sapi kuantan
untuk sintesis dan sekresi testosteron. jantan dapat mewakili kriteria penentu sebagai
Ukuran Testis (Panjang Testis dan pejantan unggul. Kesuburan pejantan dapat
Lingkaran Testis) diduga dengan melihat ukuran testis. Hasil
pengukuran yang telah dilakukan dengan
Rataan panjang dan lingkaran testis
panjang max 12,90 cm dan lebar max 12,60
adalah 12,63 ± 0,14 cm dan 12,49 ± 0,10 cm
cm testis menggambarkan konsetasi hormon
dengan nilai minimal dan maksimal masing-
sebesar 5,85 ng/ml pada sapi kuantan. Hal ini
masingnya adalah 12,4 - 12,9 cm dan 12,3
dijelakan bahwa ukuran testis dapat dijadikan
- 12,6 cm (Tabel 2). Menurut Wiyanto et al.
sebagai hubungan gambaran konsentasi
(2014) ukuran testis sapi Simental umur 36-
hormon, sehingga mempermudah penentu
72 bulan adalah 17,86 cm dan lebar testi dalah
performa kriteria dalam seleksi pejantan
8.03 cm. Rataan panjang testis dan lingkar
testis pada sapi bali yang berumur 2,5 sampai unggul.
3 tahun berturut-turut adalah 15,47±1,98 cm Korelasi dan Regresi antara Kadar Hormon
dan 12,48±1,53 cm (Alfan, 2016) sedangkan dengan Panjang Testis dan Lingkaran
Wiyono (1995) mendapatkan rata-rata Testis.
panjang testis sapi jantan adalah 11,9±1,14 Persamaan korelasi dan regresi sapi
cm. Perbedaan ukuran testis dapat di sebabkan jantan Kuantan disajikan pada Tabel 3. Pada
oleh beberapa faktor diantaranya ukuran tubuh Tabel 3 dapat dilihat bahwa nilai koefisien
pejantan, karena ukuran tubuh berbanding korelasi (r) antara konsentrasi hormon dengan
lurus dengan ukuran testis (besarnya testis). panjang testis dan lingkaran testis masing-
Testis yang besar memiliki banyak tubuli masingnya adalah 0,96 dan 0,87. Hal ini
semiferi sehingga mengakibatkan banyaknya dapat diartikan bahwa antara konsentrasi
jumlah spermatozoa yang di produksi. hormon dengan panjang testis dan lingkaran
Fisiologis dan genetik ternak berkaitan testis memiliki korelasi positif. Hal ini
dengan ukuran testis (lingkar dan panjang menunujukkan bahwa semakin besar ukuran
testis), ternak yang besar memiliki ukuran testis semakin tinggi konsentrasi hormon
testis yang besar dan panjang. Foote et al. testosteron yang dihasilkan. Nilai koefisien
(1977) menyatakan bahwa ukuran testis determinasi (r2) antara panjang testis sapi
berkorelasi dengan panjang dan berat testis. jantan Kuantan sebesar 0,92 yang artinya
Besar kecilnya ukuran testis dipengaruhi oleh panjang testis mempengaruhi kadar hormon
Tabel 3. Koefisien korelasi dan persamaan regresi antara kadar hormon testosteron dengan ukuran
testis (panjang testis dan lingkaran testis)
Koefisien
Parameter Koefisien Korelasi (r) Persamaan Regresi (Y)
Determinasi (r2)
Panjang Testis 0,96 0,92 Y = -163,42 + 13,17 X
Lingkaran Testis 0,87 0,50 Y = -189,40 + 15,39 X
spermatozoa terjadi karena adanya proses score (BCS) dengan ukuran testis
mitosis dan miosis oleh sel epitel dari pada sapi Bali di kandang kelompok
tubulus seminiferus. Sel ini menghasilkan pade Girang Kecamatan Linggasar
hormon seks jantan berupa testosteron. Sel Kabupaten Lombok Barat. Skripsi.
ini menghasilkan hormon seks jantan berupa Universitas Mataram.
testosteron. Kemudian testosteron berikatan Al-Omari, H. Y. 2012. Study of testosterone
lemah dengan plasma albumin atau berikatan consentration during bereeding season
kuat dengan beta-globulin dan akan masuk of two breeds of goat bucks and their
kedalam sirkulasi darah selama 30 menit crossbred under exogenous GnRH
sampai 60 menit. Pada waktu yang bersamaan treatments. Asian Anim. Vet. Adv.
testosterone di transfer kejaringan atau 7:693-701.
didegradasikan menjadi produk yang tidak
Astuti, M. 2004. Potensi dan keragaman
aktif kemudian di sekresikan (Sheerwood,
sumber daya genetic sapi Peranakan
2009).
Ongole (PO). Wartazoa. 14(3):98-106.
Barkawi, A. H., E. H. Elsayed, G. Ashour,
KESIMPULAN and E. Shehata. 2006. Seasonal change
in semen characteristics, hormonal
Kesimpulan yang dapat di ambil dari profiles and testicular activity in Zaraibi
hasil penelitian bahwa terdapatnya korelasi goats. Small Rumin. Res. 66: 209-213.
positif antara ukuran testis dengan konsentrasi Bhakat, M., T. K. Mohanty, V. S. Raina, A. K.
hormon testosteron. Semakin besar ukuran Gupta, H. M. Khan, R. K. Mahapatra,
testis semakin tinggi konsentrasi hormon and M. Sarkar. 2011. Effect of age and
tstosteron yang dihasilkan. Rataan panjang season on semen quality parameters
dan lebar testis serta kadar hormon testosteron in Sahiwal bulls. Trop. Anim. Health.
sapi jantan hasil dari penelitian dapat Prod. 43:1161-1168.
dikategorikan sebagai klasifikasi kriteria
Bearden, H. J., J. W. Fuquay, and S. T. Willard.
pejantan sapi kuantan unggul lokal riau.
2004. Applied Animal Reproduction,
6th ed. Pearson Prentice Hall. New
UCAPAN TERIMA KASIH Jersey.
Brito, L. F. C., A. E. D. F. Silva., L. H.
Kepada RISTEK DIKTI di ucapkan Rodrigues., F. V. Vieira., L. A. G.
terima kasih karena telah mendanai penelitian Deragon, and J. P. Kastelic. 2002.
dosen pemula (PDP) tahun 2018. Ucapan Effect of age and genetic group on
terima kasih juga kepada LPPM Universitas characteristics of the scrotum, testis
Islam Kuantan Singingi yang telah and testicular vascular cones and on
memberikan dukungan dan bantuan untuk sperm production and semen quality in
kelancaran pelaksanaan penelitian. AI bulls in Brazil. Theriogenology 58:
1175-1186.
DAFTAR PUSTAKA Ditjennak. 2009. Peraturan Direktur Jenderal
Peternakan Nomor: 21080/Kpts/
Abdullah, M. A. N., R. R. Noor., H. Martojo, PD.410/F/10/2009 tentang petunjuk
dan D.D. Solihin. 2008. Karakteristik teknis pengembangan perbibitan sapi
genetik sapi Aceh dengan menggunakan lokal/eksotik. Direktorat Jenderal
DNA mikrosatelit. J. Indon. Trop. Peternakan, Jakarta.
Anim. Agric. 33(3): 165-175. DRG. 2009. User’s Manual Testosterone
Alfan, M. 2016. Hubungan body condition ELISA, EIA-1559. DRG Instruments